25 Juli 2011

SACRED NAME MOVEMENT

Sumber : Elia stories Care
Berbeda dengan tiga gerakan utama kultus abad XIX yaitu 'Mormon,' '7th-day Adventist,' dan Jehovah Witnesses' yang berbentuk organisasi yang solid dengan doktrin yang solid pula, pada akhir abad XIX bersemi pula aliran sempalan dari Adventisme yang kemudian terpecah-belah dalam banyak kelompok yang berdiri sendiri-sendiri dengan doktrin yang berbeda-beda. Gerakan ini disebut Sacred Name Movement (SNM / Gerakan Nama Suci) karena memiliki kesamaan dengan mengutamakan nama YHWH (tetragrammaton) yang dianggap Nama Suci yang harus dipulihkan.

SNM adalah gerakan yang menggeser keyakinan kekristenan yang berpusat Yesus Kristus dan ajaran trinitarian (Tritunggal) kearah sekte yahudi yang berpusat nama YHWH dengan ajaran yang menganut faham unitarian/binitarian/arian. Disebut 'yahudi' karena mengubah tradisi kristen yang inklusif yang bersifat menyebar ke bangsa-bangsa lain (Mat.28:19, ta panta ethne) kembali ke tradisi yahudi yang eksklusif yang berpusat ke agama dan bahasa Ibrani, dan disebut 'sekte' karena SNM mengganggap dirinya yang benar dan agama yahudi orthodox sebagai aliran mainstream orang yahudi salah dan tidak selamat karena tidak menyebut nama YHWH melainkan menggantinya dengan Adonai. Umumnya kelompok SNM menolak peringatan hari Natal dan Paskah (kebangkitan) sama halnya dengan Jehovah Witnesses, dan ada yang merayakan Pasah Yahudi (Exodus).

Pada abad-19, sejalan dengan semangat nasionalisme yang timbul di mana-mana, ada gerakan internasional kebangkitan Yahudi yang kala itu hidup dalam diaspora di Eropah. Bangsa Yahudi/Israel sepanjang sejarah mengalami diaspora, dan di perantauan tidak merasakan hidup damai dan sejahtera, karena situasi itulah mereka rindu untuk kembali berkumpul di tanah yang dijanjikan yaitu Palestina, tanah perjanjian yang dijanjikan para nabi. Sejalan dengan meningkatnya anti-semitisme di Eropah di abad XIX, Yahudi perantauan mulai berduyun-duyun kembali ke Palestina dan banyak yang mengidap fanatisme 'bangsa terpilih' (chosen people) sekaligus 'sentimen anti Arab/Islam' mengingat Palestina diduduki kerajaan Islam selama 13 abad (abad VII - XX).

Semangat kembali ke akar yahudi (hebraic roots) diiringi keinginan menghidupkan bahasa Ibrani sebagai bahasa percakapan (Eliezer ben Yehuda) dan gerakan politik 'kembali ke Zion' (Zionism, Theodor Herzl). Gerakan ini bertujuan mendirikan negara Yahudi di tanah Palestina (Eretz Yisrael). Dalam Zionisme ada beberapa aliran dengan kepentingan berbeda, ada yang bermotif sosialis (Labor Zionism), liberal (Liberal Zionism, paling dominan), revisionis (Revisionist Zionism), dan ada yang menekankan kehidupan keagamaan Yahudi (Religious Zionism, Abraham Isaac Kook). Kebanyakan Yahudi perantauan tidak lagi mempedulikan agama dan menjadi sekuler, namun Yahudi ortodok berpendapat bahwa 'Zionisme harus dicapai dengan mengembalikan orang Yahudi kepada akar yudaik agama dan bahasa mereka.'

Semangat 'hebraic roots' juga menyebar ke Amerika Serikat dimana lobi yahudi kuat dan berpengaruh, semangat mana kemudian menjadi gerakan hebraic roots movement (HRM) yang juga didukung kalangan kristen tertentu dan mempengaruhi Adventisme. Dalam gerakan ini ada pula sekte yahudi yang ingin memulihkan Nama Suci YHWH (Sacred Name Movement / SNM. Yahudi ortodok tidak demikian). Di abad XIX di Amerika Serikat, terjadi kekosongan rohani yang luar biasa disebabkan Perang Saudara (Civil War) dan industrialisasi yang materialistis yang mengabaikan aspek rohani manusia. Di tengah kekosongan itu, banyak sekte baru tumbuh di kalangan Kristen yang menekankan perhitungan Akhir Zaman, yaitu 'Adventis' (1844) dan 'Jehovah Witnesses' (1874). Kedua aliran ini kemudian terkena imbas lobi Yudaisme yang bergerak di Amerika Serikat sejak abad XIX.

Imbas HRM mempengaruhi '7th Day Adventist' (1860) yang mulai menjalankan Sabat Yahudi dan menekankan kembali kesucian makanan sesuai taurat, itulah sebabnya gereja ini dijuluki '20th-century Judaism'. Berbeda dengan '7th-day Adventist' yang menganut Trinitarian, 'Jehovah Witnesses' (JW / Saksi-Saksi Yehuwa) terpengaruh Arianisme/Unitarianisme yang menganggap bahwa Tuhan itu esa bernama Jehovah dan Yesus ciptaan lebih rendah, dan roh kudus adalah tenaga aktif Allah.

Dari Adventisme lahir juga 'Church of God, 7thday.' Berbeda dengan 7th-day Adventist yang trinitarian dan mengganggap Ellen G. White sebagai nabiah, 'COG,7th-day' menolaknya. COG,7th-day kemudian menganut faham Binitarian dan Arian, dimana Yesus dianggap Tuhan tapi lebih rendah dari Bapa dalam ranking dan roh kudus hanya daya batin Allah. COG, 7th-day menerbitkan majalah 'The Hope of Israel.'

SNM mendapat momentum penting di tahun 1920/30-an dimana Religious Zionism meningkatkan kegiatannya di Amerika Serikat. Charles Taze Russel yang pertama terkena imbas SNM dan penerusnya menggunakannya sebagai nama aliran 'Jehovah Witnesses' (1931). Kemudian ada tiga tokoh dibelakang SNM kalangan COG, 7th-day, yang mendirikan 'COG, 7th-day, Salem' (1933), yaitu Andrew N. Dugger, Clarence O. Dodd dan Herbert W. Armstrong. Dodd karena pandangan yudaiknya yang kental dikeluarkan dari COG, 7th-day, Salem, lalu mendirikan 'Assembly of Yahweh' yang memulihkan kembali nama Yahweh, merayakan hari Sabat dan hari-hari raya yahudi, dan menerbitkan majalah 'The Faith' (1937) untuk menyebar-luaskan pandangan HRM dan SNM.

Assembly of Yahweh menekankan 'kembali ke akar yudaik' dimana mereka mengaku sebagai 'Israel yang benar' (True Israel) dan memulihkan doktrin dan ritual taurat yang berdasarkan Tanakh Yahudi (Kitab Suci Ibrani atau PL) seperti yang diajarkan oleh Yahshua yang adalah nabi dan Mesias. Mereka menolak Paulus sebagai rasul, itulah sebabnya banyak jemaat SNM yang lahir kemudian umumnya menjadikan surat-surat Paulus dalam Perjanjian Baru kurang berotoritas atau bahkan ada yang menolaknya sama sekali. Dari 'Assembly of Yahweh' berpecah-belah banyak kelompok SNM baru seperti 'House of Yahweh' yang menolak pre-eksistensi Yahshua. 'The Assembly of Yahvah' lebih memilih nama Yahvah dan 'The Assemblies of Yah' memilih nama Yah daripada Yahweh.

A. B. Traina, murid Dodd, menolak surat-surat Paulus, kemudian dengan dasar King James Bible mengganti nama 'LORD' dengan Yahweh, 'God' dengan Elohim, dan 'Jesus' dengan Yahshua dan dinamakan Holy Name Bible (PB-1950 dan PL&PB-1963), ini sejalan dengan terbitnya New World Translation (NW) dari Jehovah Witnesses (PB-1950 dan PL&PB-1961) yang memunculkan nama Jehovah. John Briggs, murid Traina mempopulerkan nama Yahshua sebagai pengganti Jesus dan mendirikan 'Assembly of YHVH' kemudian diganti 'Yahveh Beth Israel.' Murid Traina, Jacob O Meyer melepaskan diri dari Assembly of Yahweh dan mendirikan 'Assemblies of Yahweh' yang pecah melahirkan 'Yahweh's Philadelphia Truth Congregation' dan 'The Assembly of Yah.'

Tokoh Assemblies of Yahweh, Donald Mansager lalu mendirikan Yahweh's Assembly in Messiah. Adanya skandal internal mendorong Mansager memisahkan diri dan mendirikan 'Yahweh's New Covenant Assembly,' ini terbagi menjadi 'Yahweh's Assembly in Yahshua' yang dalam situs mereka percaya bahwa "bahasa Ibrani adalah bahasa yang digunakan Yahweh di surga dan di taman Eden dan digunakan dalam penulisan kitab suci PL dan PB. Bahasa Ibrani adalah induk semua bahasa di dunia." Putranya, Alan Mansager berbeda pendapat dengan ayahnya lalu mendirikan 'Yahweh's Restoration Ministry.' Assembly of Yahweh kemudian pecah lagi dan Robert Wirl mendirikan 'Yahweh's Philadelphia Truth Congregation.'

L. D. Snow dalam tulisannya 'A Brief History of the [Sacred] Name Movement in America' mengaku menyukai nama Jehovah sejak bertobat di tahun 1929, sedang C. O. Dodd semula menggunakan nama Jehovah yang digunakan Jehovah Witnesses, kemudian menggantinya menjadi Jahovah, Yahovah, Yahavah, dan beberapa tahun sebelum meninggal (1955) menggunakan nama Yahweh. Pendapat berbeda-beda menghasilkan banyak kelompok baru seperti 'Congregration de Yahweh,' 'Congregation of Yahwah,' 'Congregation of YHWH,' 'Ohol Yaohushua,' dan banyak lainnya.

Banyak perpecahan terjadi dalam SNM menghasilkan banyak kelompok pecahan yang ada kesamaannya namun banyak perbedaannya. Kesamaannya adalah semangat sama dalam memulihkan nama suci YHWH dan kembali keakar yahudi namun tidak sepakat bagaimana mengeja nama suci itu dan bagaimana ajaran/doktrin mengenai nama suci itu. Kelompok-kelompok SNM memiliki tafsiran sendiri mengenai ejaan nama suci itu dan menyalahkan penafsiran lainnya tapi sering menggantinya pula, apalagi pengajaran/doktrin yang dipercayai sangat bervariasi sehingga mustahil terjadi persatuan dalam suatu organisasi yang solid dengan ajaran yang solid pula. Disamping itu banyak kelompok SNM menekankan PL dan memberi nilai rendah pada PB dan ada yang menolak Surat-Surat Paulus.

Yahudi ortodok menganggap bahwa karena nama suci YHWH sudah tidak diketahui ejaannya maka agar tidak menyebutnya sembarangan (Kel.20:7) mereka menyebutnya 'Adonai.' Dalam Perjanjian Lama ada 300 kata 'Adon' yang tertuju kepada tokoh manusia (diterjemahkan 'lord' dalam Bible dan 'tuan' dalam Alkitab), dan 449 kata 'Adonai' yang tertuju kepada Tuhan (diterjemahkan Kurios dalam LXX, Lord dalam Bible dan Tuhan dalam Alkitab), dalam kitab Daniel fasal 9, 'Adonai Elohenu' (ayat 9) sama dengan 'YHWH Elohenu' (ayat 10). Dan sekalipun tertulis ada 6700 nama YHWH dalam PL, nama itu dibaca 'Adonai' oleh Yahudi ortodok yang dianut mayoritas umat (Ini diterjemahkan Kurios dalam LXX, LORD dalam Bible dan TUHAN dalam Alkitab). Dalam Tanakh teks Massoret, keempat huruf tetragrammaton YHWH diberi tambahan tanda baca huruf hidup 'a-o-a' (huruf hidup kata Adonai) dengan maksud agar dibaca sebagai 'Adonai,' dan bila digabung sebagai Adonai YHWH dibaca 'Adonai Elohim' (dalam PL ada 315 X, ini diterjemahkan 'Kurios Theos' dalam LXX, 'Lord GOD' dalam Bible dan 'Tuhan ALLAH' dalam Alkitab).

Sebaliknya SNM menganggap bahwa nama suci YHWH tidak boleh diterjemahkan atau disebut lain dan harus diucapkan sebagai syarat keselamatan, namun mereka tidak sepakat dalam ejaannya satu dengan lainnya. Mereka menyebut nama suci bermacam-macam, a.l. huruf-huruf IHVH, atau JHVH, JHWH, YHVH, YHWH, dan mengejanya menjadi JEHOVAH, JAHAVEH, JAHVAH, JAHVE, JAHVEH, YAHVE, YAHVEH, YAHWE, YAHWEH, YAHWAH, YAHOWAH, dll.

SNM dalam umurnya yang 70 tahun menerbitkan belasan Bible menggunakan terjemahan Bible yang sudah ada sebagai dasar dan hanya mengganti nama LORD dengan variasi nama YHWH itu. Ada yang memberi stigmatisasi pada nama 'God' yang dianggap dewa kuno Jerman 'gott' karena itu diganti dengan 'elohim,' dan ada pula yang memberi stigmatisasi pada nama 'Jesus' yang dianggap berasal nama dewa Yunani 'Anak Zeus' karena itu diganti dengan nama Ibraninya yaitu 'Yahsyua' atau YESHUA, YEHSHUA, YEHOSHU, YEHOWSHUWA, JEHOSHUA, JEHOSHUAH, JOSHUA, YASHUA, YAHSHUA, YAOHUSHUA, dll. Nama 'Kristus' juga diberi stigma sebagai dewa Hindu 'Krishna' karena itu diganti dengan nama Ibraninya 'Hamasiah.'

Di Indonesia dalam 7 tahun SNM menerbitkan 3 versi Kitab Suci yang menggunakan terjemahan Alkitab LAI sebagai dasar (lihat artikel 'Kitab-Kitab Suci Baru' dalam www.yabina.org) namun berbeda pendapat mengikuti kelompok SNM mana di Amerika Serikat yang dianut. Kitab Suci Taurat dan Injil (2000) menggunakan nama 'YAHWE, Yesua, Eloim, Hamasiah.' Namun 'Kitab Suci Umat Perjanjian Tuhan' (2002) untuk kata-kata yang sama menggunakan 'YAHWEH, Yesus, Tuhan, Kristus,' sedang 'Kitab Suci ILT' (2007) menggunakan 'YAHWEH, YESUS, Elohim, Kristus.'

Bila soal nama-nama khususnya YHWH saja kelompok-kelompok SNM tidak bisa sepakat, lebih lagi pandangan kelompok-kelompok SNM mengenai ajaran/doktrin tentang Nama itu juga berbeda-beda. Sekalipun ada yang hanya ikut-ikutan menggunakan nama YHWH dan tetap mengikuti ajaran gereja lama yang trinitarian jumlahnya sangat sedikit, karena pengaruh yudaisme yang kental mendorong SNM pada umumnya menolak ajaran/doktrin Tritunggal (Allah yang Esa dengan tiga pribadi Bapa, Anak, dan Roh Kudus) dan ikut terpengaruh faham Unitarian, Binitarian, atau Arian.

Faham Unitarian menganggap bahwa pribadi YHWH itu hanya satu, disini ada yang menganut Modalisme atau Sabelianisme, yaitu Bapa, Anak dan Roh hanya modus (cara menyatakan) dari yang satu itu, dan ada yang menganut faham bahwa Yeshua adalah YHWH sendiri, dan ada pula yang beranggapan bahwa Bapa itu Pikiran, Yesus itu Karya, dan Roh Kudus itu Daya dari YHWH.

Faham Binitarian menganggap bahwa pribadi YHWH itu hanya dua, Bapa dan Yesus, dan roh kudus itu daya yang keluar dari Bapa dan Anak. Disini ada pula yang beranggapan bahwa Yesus itu Tuhan namun lebih rendah dalam rangking dibanding Bapa (subordinasionisme).

Faham Arian, seperti Unitarian, menganggap bahwa pribadi YHWH itu Satu, Yesus ciptaan lebih rendah dari YHWH, dan roh kudus hanya sekedar daya/tenaga aktif YHWH. Yang pertama mengikuti faham ini adalah Jehovah Witnesses (JW / Saksi-Saksi Yehuwa). Di sini kita melihat bahwa SNM dan Jehovah Witnesses memiliki akar sama dan JW merintis penggunaan nama suci yang kemudian digunakan sebagai nama aliran (1931), dan diikuti kelompok-kelompok SNM yang terpecah-pecah dari induk mereka 'Church of God, 7th-day' (Binitarian-Arian, yang semula melepaskan diri dari 7th-day Adventist yang Trinitarian). Bedanya, di Indonesia Saksi-Saksi Yehuwa tetap menggunakan nama 'Allah' sebagai padanan nama Ibrani 'Elohim,' sedangkan SNM dengan semangat anti Arab/Islam mengkafirkan nama 'Allah' yang dianggap nama berhala, dan ada kelompok SNM seperti Mesianic Evangelical yang menolak sebutan 'Jehovah.'

Dalam hal teologi SNM umumnya mengikuti faham Jehovah Witnesses (Saksi-Saksi Yehuwa) yang anti-trinitarian, mengganggap 'roh kudus' sebagai tenaga batin/aktif YHWH, hanya dalam hal kristologi ada kelompok yang menganut Unitarian-Arian JW, Binitarian-Arian, atau Sabelian. ***



Salam kasih dari Herlianto www.yabina.org

Tidak ada komentar:

SURAT PILATUS KEPADA KAISAR TIBERIUS

Ternyata selama masa pemerintahannya sebagai Gubernur Yudea, Pontius Pilatus pernah menulis sebuah surat kepada Kaisar Tiberius di Roma melaporkan mengenai aktivitas dari pelayanan Yesus. Surat ini ditulisnya pada tahun 32 AD. Berikut adalah isi suratnya : Kepada Yang Mulia Kaisar Tiberius ... Seorang anak muda telah muncul di Galilea dan atas nama Elohim yang mengutusnya, Dia telah berkhotbah dalam sebuah hukum yang baru, dengan perilaku yang rendah hati. Pada mulanya saya mengira tujuan-Nya adalah untuk menimbulkan gerakan revolusi rakyat untuk melawan pemerintahan Roma. Dugaan saya keliru, Yesus Orang Nazaret itu ternyata bergaul lebih akrab dengan orang Romawi daripada dengan orang Yahudi. Suatu hari saya memperhatikan, ada seorang anak muda di antara sekelompok orang, sedang bersandar pada sebatang pohon dan berbicara dengan tenang kepada kumpulan orang banyak yang mengelilingi-Nya. Orang-orang mengatakan kepada saya bahwa itulah Yesus. Terdapat perbedaan yang jelas antara Dia dan orang-orang yang mengelilingi-Nya. Dari rambut dan janggutnya yang pirang, Ia kelihatan seperti "Tuhan" (Lord). Ia berumur sekitar 30 tahun, dan saya belum pernah melihat orang dengan wajah sedemikian simpatik dan menyenangkan seperti Dia. Apa yang membuat Ia kelihatan begitu berbeda dengan orang-orang yang sedang mendengarkan-Nya adalah pada wajah-Nya yang ceria. Karena saya tidak ingin mengganggu-Nya, saya meneruskan perjalanan saya, tetapi saya menyuruh sekretaris saya untuk bergabung dengan mereka dan turut mendengarkan pengajaran-Nya. Kemudian sekretaris saya melaporkan bahwa belum pernah ia membaca karya-karya ahli filsafat manapun yang dapat disejajarkan dengan ajaran Orang itu, dan bahwa Orang itu (Yesus) sama sekali tidak membawa orang ke jalan yang sesat, dan tidak pula menjadi penghasut. Oleh karena itulah kami memutuskan untuk membiarkan-Nya. Ia bebas untuk melakukan kegiatan-Nya berbicara dan mengumpulkan orang. Kebebasan yang tidak terbatas ini menggusarkan orang-orang Yahudi dan menimbulkan kemarahan mereka. Ia tidak menyusahkan orang miskin, tetapi merangsang kemarahan orang-orang kaya dan para tokoh masyarakat. Kemudian saya menulis surat kepada Yesus, meminta Ia untuk diwawancarai dalam suatu pertemuan. Ia datang. Pada saat Orang Nazaret itu tiba, saya sedang melakukan jalan pagi. Dan ketika saya memperhatikan-Nya, saya begitu tertegun. Kedua kaki saya serasa dibelenggu oleh rantai besi yang terikat pada lantai batu pualam. Seluruh tubuh saya gemetar bagaikan seorang yang bersalah berat. Namun Ia tenang saja. Tanpa beranjak, saya begitu terpukau dengan orang yang luarbiasa ini beberapa saat. Tidak ada yang tidak menyenangkan pada penampilan atau perilaku-Nya. Selama kehadiran-Nya saya menaruh hormat dan respek yang mendalam pada diri-Nya. Saya katakan kepada-Nya bahwa pada diri dan kepribadian-Nya terdapat sesuatu yang memancar dan menunjukkan kesederhanaan yang memukau, yang menempatkan Ia di atas para ahli filsafat dan cendekiawan masa kini. Ia meninggalkan kesan yang mendalam pada kami semua karena sikap-Nya yang simpatik, sederhana, rendah hati, dan penuh kasih. Saya telah meluangkan banyak waktu untuk mengamati aktivitas pelayanan menyangkut Yesus dari Nazaret ini. Pendapat saya adalah : Seseorang yang mampu mengubah air menjadi anggur, menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang mati, dan menenangkan gelombang laut, tidak bersalah sebagai pelaku perbuatan kriminal sebagaimana dituduhkan oleh orang banyak. Kami harus mengakui bahwa sesungguhnya Ia adalah Putra Elohim. Pelayan anda yang setia, Pontius Pilatus. Surat di atas tersimpan di Perpustakaan Kepausan di Vatikan, dan salinannya mungkin dapat diperoleh di Perpustakaan Kongres Amerika. Dari surat di atas, tahulah kita mengapa Pilatus "tidak berani" menjatuhkan vonis hukuman mati atas Yesus (Matius 27:24, Yohanes 18 : 31-40 dan 19 : 4,6 - 16)

PEREMPUAN ITU KU PANGGIL MAMA

Perempuan itu ku panggil Mama Yang setiap malam selalu terjaga saat hati sibuah hatinya sedang gelisah... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu sibuk di subuh hari untuk menyiapkan sarapan dan keperluan sibuah hatinya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengajariku untuk menjadi bijaksana,... Yang selalu mengajariku untuk selalu dekat dengan Sang Khalik... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu turut merasakan kesusahanku,.. Yang selalu barusaha memenuhi kebutuhanku... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengkhawatirkan keadaanku saat ku jauh,.. Yang selalu menanyaiku dengan penuh kasih saat ku murung... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat penyakit itu bersarang ditubuhnya dan kubisikan: mama izinkan aku untuk merawatmu dan menjagaimu... Perempuan itu ku panggil Mama Yang yang terbaring lamah di pembaringan... Perempuan itu ku panggil Mama Yang dengan lemah berusaha duduk di pembaringan dan mengatakan pesan terakhirnya kepadaku: "RIS MARI BERBAGI DENGAN MAMA DALAM HIDUPMU"... Perempuan itu ku panggil Mama Yang di saat-saat terakhir hidupnya masih memintaku untuk bernyanyi memuju Sang Khalik serta bertelut dan berdoa untuknya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang malam itu tarikan napasnya semakin berat.... Perempuan itu ku panggil mama Yang saat itu kubertelut di kakinya sambil memanjatkan doa: TUHAN KUMOHON KEBESARAN KASIHMU DAN MUJIZATMU UNTUK KESEMBUHAN DAN MEMBERI PANJANG UMUR BAGI MAMAKU TERCINTA... Perempuan itu ku panggil Mama Yang disaat-saat terakhir hidupnya ku bersujud di kakinya sambil menangis dan memeohon ampun atas semua dosa dan kesalahan yang pernah kubuat selama hidupku bersamanya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang mengatakan kepadaku: RIS MAMA CAPEK DAN MAMA INGIN ISTIRAHAT... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kubisikan: MAMA, KALAU MAMA CAPEK BERISTIRAHATLAH MAMA......... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat detik - detik terakhir tarikan napasnya, aku masih tetap besujud di kakinya sambil meneteskan air mataku ke kakinya sambil berkata: MAMAKU, TOLONG RASAKAN BETAPA AKU SANGAT MENYAYANGI MAMA LEWAT HANGATNYA AIR MATAKU YANG MENETES DI KAKI MAMA INI... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kasih sayangku kepadanya dikalahkan oleh kasih sayang Sang khalik kepada mamaku, sehingga saat itu juga mamaku menghembuskan napasnya yang terakhir untuk pergi menghadap Sang Khalik, untuk pergi meninggalkan kami selamanya dan untuk mengakhiri segala penderitaan hidupnya di dunia ini... Perempuan itu ku panggil Mama yang disaat tubuhnya terbujur kaku dan dingin, kucium mamaku sambil berbisik: MAMAKU TERSAYANG, KASIH SAYANG MAMA KEPADAKU AKAN TETAP MENJADI BINTANG DI DALAM HATIKU YANG AKAN TETAP BERSINAR DAN SINAR KASIH SAYANG ITU AKAN TETAP KUPANCARKAN KEPADA SEMUA ADIK - ADIKU, SAUDARA - SAUDARAKU, DAN SEMUA ORANG YANG BERADA DI SEKITARKU AGAR MEREKA TAHU BAHWA MAMAKU ADALAH FIGUR YANG TERBAIK DAN YANG TELAH MENDIDIKKU MENJADI MANUSIA YANG BIJAKSANA... Perempuan itu ku panggil Mama yang selalu menyebut namaku di dalam setiap doanya Perempuan itu kupanggil Mama Yang kini menetap disurga bersama Sang Khalik yang mengasihinya... TERIMA KASIH MAMAKU TERCINTA, ATAS SEMUA KEHIDUPAN YANG INDAH, YANG TELAH KAU HADIRKAN SELAMA ENGKAU BERSAMAKU DI DUNIA INI........ LIWAT HEMBUSAN NAPASKU SERTA DOAKU, KU TITIPKAN CIUM YANG PALING MANIS UNTUK MAMA DI SURGA SANA....... (Untuk mengenang mamaku yang meninggal tanggal 5 Mei 2009 di Ambon) Anakmu Richard Sahetapy yang Kau panggil RIS

SENG ADA MAMA LAI

SU SENG ADA MAMA LAI PAR BIKING COLO - COLO SU SENG ADA MAMA LAI PAR TUANG PAPEDA DI SEMPE SU SENG ADA MAMA LAI PAR ATOR MAKAN DI MEJA MAKAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR CUCI BETA PUNG PAKIAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR DENGAR BETA PUNG SUSAH SU SENG ADA MAMA LAI PAR JAGA BETA WAKTU SAKIT MAMAE.... PAR APA LAI BETA PULANG KA RUMAH TUA KALO MAMA SU SENG ADA PAR LIA BETA PAR APALAI BETA DUDU DI MEJA MAKAN KALO MAMA PUNG TAMPA GARAM SU SENG ADA PAR SAPA LAI BETA MAU MANYANYI KALO MAMA SU SENG ADA PAR DENGAR... SIOOO MAMA E.... MAMA SU JAUH DARI BETA DENG BASUDARA MAMA SU TENANG DI TETEMANIS PUNG PANGKO TAPI MAMA PUNG PASANG DENG MAMA PUNG DOA TETAP JADI BINTANG YANG BERSINAR DI BETA PUNG HATI SELAMA HIDOP DI DUNIA. JUST FOR MY LOVE MAMA

Glitter Text
Make your own Glitter Graphics

Yesus Manis