5 November 2009

BIARLAH YANG MISKIN BERKATA, "AKU KAYA!"

Sumber : Come and Follow Jesus
Christian Imanuel 01 November jam 8:01
Suatu hari, ayah dari suatu keluarga yang sangat sejahtera membawa anaknya bepergian ke suatu negara yang sebagian besar penduduknya hidup dari hasil pertanian, dengan maksud untuk menunjukkan bagaimana kehidupan orang-orang yang miskin.

Mereka menghabiskan waktu berhari-hari di sebuah tanah pertanian milik keluarga yang terlihat sangat miskin. Sepulang dari perjalanan tersebut, sang ayah bertanya kepada anaknya, "Bagaimana perjalanan tadi?"

"Sungguh luar biasa, Pa."

"Kamu lihat kan bagaimana kehidupan mereka yang miskin?" tanya sang ayah.

"Iya, Pa," jawabnya.

"Jadi, apa yang dapat kamu pelajari dari perjalanan ini?" tanya ayahnya lagi.

Si anak menjawab, "Saya melihat kanyataan bahwa kita mempunyai seekor anjing sedangkan mereka memiliki empat ekor. Kita punya sebuah kolam yang panjangnya hanya sampai ke tengah-tengah taman, sedangkan mereka memiliki sungai kecil yang tak terhingga panjangnya. Kita memasang lampu taman yang dibeli dari luar negeri dan mereka memiliki bintang-bintang di langit untuk menerangi taman mereka.

Beranda rumah kita begitu lebar mencapai halaman depan dan milik mereka seluas horison. Kita tinggal dan hidup di tanah yang sempit sedangkan mereka mempunyai tanah sejauh mata memandang. Kita memiliki pelayan yang melayani setiap kebutuhan kita tetapi mereka melayani diri mereka sendiri. Kita membeli makanan yang akan kita makan, tetapi mereka menanam sendiri. Kita mempunyai dinding indah yang melindungi diri kita dan mereka memiliki teman-teman untuk menjaga kehidupan mereka."

Dengan cerita tersebut, sang ayah tidak dapat berkata apa-apa. Kemudian si anak menambahkan, "Terima kasih, Pa, akhirnya aku tahu betapa miskinnya diri kita."

Terlalu sering kita melupakan apa yang kita miliki dan hanya berkonsentrasi terhadap apa yang tidak kita miliki. Kadang kekurangan yang dimiliki seseorang merupakan anugerah bagi orang lain. Semua berdasar pada perspektif setiap pribadi. Pikirkanlah apa yang akan terjadi jika kita semua bersyukur kepada Tuhan atas anugerah yang telah disediakan oleh-Nya bagi kita daripada kuatir untuk meminta lebih lagi.

-----------------------------------------------------------------------------------------
FILIPI 4:19
"Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus."

Embrace the love of God

Sumber : Come and Follow Jesus
Christian Imanuel 02 November jam 14:06 Balas
There was a vagabond who really want to see the scene behind a very tall mountain. Then prepared all the gear and he set. Because the terrain was so heavy he had to go, all supplies and equipment was up. However, because so much desire to see the scene behind the mountain, he continued his journey. Until one day, he found the bush very thick and full of thorns. There is no other way than he has to pass through the undergrowth.

Travelers think "Gee, if I need to go through this thicket, so my skin would be torn and covered with wounds. But I must continue this journey."
So travelers square off and he was through the bush.
Magic, travelers do not have the slightest scratch. With great joy, he then went on and said to myself
"How great I was. Shrubs shrub could not stop me."

For nearly 1 hour he went, there appeared in front of sharp pebbles scattered. And there is no other way than she had passed that way. Travelers thought for a second time
"If I pass this pebble, my feet would bleed and hurt. But I still have to pass through."

So with all determination, travelers walk. Miraculously, he suffered no injury was poke a bit of gravel and looked her feet in a state of fine.
Once again he said to himself: "How great I am. Gravel sharp unable to block my path."

Travelers returning to continue his journey. When almost at the top of the mountain, he again encountered obstacles. Boulders and smooth her path, and there is no other way than he had to pass through. Think travelers for the third time: "If I had to climb these rocks, I would slip and hands and legs would snap. But I want to get on top of it. I must pass."

So Itupun travelers began to climb the rock and he ... slipping. Strange, after the rise, travelers do not feel pain in his body and none of broken bones.
"How great I am. The stones can be steep is not in my way."

So, he traveled and he arrived at the top of the mountain. What a joy he saw the beautiful scenery and he'd never seen anything like this. However, when travelers were turned around, there appeared in front of a full human figure was sitting looking at the wound.

His body was full of scratches and puncture wounds his foot and blood. He could not move the whole body of a broken and shattered bones.

Said travelers with great compassion for the full figure of the wound: "Why is your body covered with wounds like that? Is it because of obstacles that have been? Can not you as good as me because I can get through without the slightest injury? Who are you really?"

Answer full figure wound with a loving gaze: "I am your Lord. How my heart could not refuse to be with you in this way, given how eager you see this beauty. You see, when you need to go through that thicket, I hold you tight so that no single thorns ripping your skin. When you need to go through sharp gravel, so I carry you to your feet is not punctured. When you climb up slippery rocks and fell, I support you from the bottom so that none of broken bones. Do you remember back to ME? "

Traveler Itupun sat and sobbed.
For the second time, God had to shed His blood for a happiness.

Sometimes, we forget that God always be with & protect us.
We are more easily remember how great we are capable of surpassing all the obstacles without realizing that God's work there. And once again, God had to sacrifice for our salvation. So, like God who could refuse to be with His people, can we also can not reject any of His love in our life journey and allow arms to work in our lives?

Sindrom Mesias

Sumber : Come and Follow Jesus
Christian Imanuel 02 November jam 11:08
Sedangkan siapa saja yang merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga (Matius 18:4)
-----------------------------------------------------------------------------------------

Milton Rokeach, seorang psikolog, merasa kewalahan menyembuhkan tiga pasiennya yang menderita “sindrom Mesias”.

Mereka menganggap dirinya sebagai penyelamat dunia. Sulit sekali menyadarkan ketiganya tentang siapa mereka sebenarnya. Suatu kali, mereka bertiga diajak berdiskusi dalam suatu terapi kelompok. Orang pertama berkata, “Akulah Mesias, anak Allah yang diutus menyelamatkan dunia.” “Bohong! Dari mana kamu tahu?” bantah orang kedua. “Tuhan berbicara kepadaku,” jawab orang pertama. Tiba-tiba orang ketiga berseru: “Siapa bilang? Aku tak pernah berkata begitu kepadamu!”

Para murid Yesus pun pernah mengalami sindrom Mesias saat mereka mempersoalkan siapa di antara mereka yang terbesar. Tiap-tiap orang merasa paling unggul, paling layak, paling berjasa, atau paling rohani. Yang diincar bukan lagi pelayanan, tetapi keuntungan. Itu sebabnya Yesus meminta mereka agar bertobat dan menjadi seperti anak kecil. Seorang anak tidak memedulikan status atau gengsi. Ia mengakui dirinya tak berdaya dan bergantung sepenuhnya pada orang lain. Inilah kerendahan hati sejati. Jika ingin masuk ke dalam kerajaan surga, seseorang tak boleh merasa dirinya berjasa.

Sindrom Mesias bisa juga terjadi di gereja. Banyak konflik terjadi karena orang saling bersaing, berebut kuasa, atau merasa dirinya hadir sebagai “penyelamat”. Yang senior berkata, “Karena sayalah, gereja ini berdiri!” Yang yunior berkata, “Kamilah pembaru gereja. Tanpa kami, gereja ini sudah mati ditelan tradisi!” Berhati-hatilah! Ketika kita membangun kerajaan kita sendiri, bisa-bisa kita semakin jauh dari kerajaan-Nya.

TIADA TEMPAT DI KERAJAAN SURGA
BAGI MEREKA YANG MERASA DIRI SEGALA-GALANYA

Matius 18:1-5
18:1 Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"

18:2 Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka

18:3 lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

18:4 Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.

18:5 Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku."

Ends...Tuhan memberkati kita semua

belajar berkata, "Cukup!"

Sumber : Come and Follow Jesus
Seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib. Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya. Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani mengucapkan kata “cukup”. Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan hidungnya. Diambilnya beberapa ember untuk menampung uang kaget itu. Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan disana. Kucuran uang terus mengalir sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya. Masih kurang! Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Belum cukup, dia membiarkan mata air itu terus mengalir hingga akhirnya petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya karena dia tak pernah bisa berkata cukup.

Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata “cukup”. Kapankah kita bisa berkata cukup? Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya. Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah target. Istri mengeluh suaminya kurang perhatian. Suami berpendapat istrinya kurang pengertian. Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati. Semua merasa kurang dan kurang. Kapankah kita bisa berkata cukup?

Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya. Cukup adalah persoalan kepuasan hati.
Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri.
Tak perlu takut berkata cukup.
Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya.
“Cukup” jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan berpuas diri.
Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa yang telah kita terima,
bukan apa yang belum kita dapatkan.
Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup.
Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia.
--------------------

DAFTAR TELEPON TUHAN

Sumber : Come and Follow Jesus
BAGAIMANA KALAU ALLAH PUNYA "ANSWERING MACHINE?"
(DAFTAR TELEPON TUHAN)


Bayangkan bila pada saat kita berdoa dan mendengar ini:

"Terima kasih, anda telah menghubungi Rumah Bapa".

Pilihlah salah satu :

Tekan 1 untuk 'meminta'.
Tekan 2 untuk 'mengucap syukur'
Tekan 3 untuk 'mengeluh'
Tekan 4 untuk 'permintaan lainnya'

Atau,bagaimana jika Allah memohon maaf seperti ini:

"Saat ini semua malaikat sedang membantu pelanggan lain.

Tetaplah menunggu.Panggilan anda akan dijawab berdasarkan urutannya."

Bisakah anda bayangkan bila pada saat berdoa, anda mendapat respons seperti ini:

Jika anda mau bicara dengan malaikat Gabriel, tekan 1.
Jika anda mau bicara dengan malaikat Mikhail, tekan 2.
Jika anda mau bicara dengan malaikat lainnya, tekan 3.
Jika anda ingin mendengar nyanyian Raja Daud saat anda menunggu, tekan 4

"Untuk mengetahui apakah orang yang anda kasihi akan dipanggil ke Rumah Bapa, masukkanlah nomor KTP-nya.

Untuk pesan tempat di Rumah Bapa, tekanlah Y,O,H,A, N, E, S dan tekan 3,1,6."

"Untuk jawaban pertanyaan tentang dinosaurus, umur bumi, dan dimana bahtera Nuh berada, silakan tunggu sampai anda tiba disini."

Atau bisa juga anda mendengar ini :

"komputer kami menunjukkan bahwa anda telah satu kali menelpon hari ini, silakan mencoba kembali esok hari."

"Kantor ini ditutup pada akhir minggu. Silakan menelpon kembali hari Senin setelah pukul 9 pagi."

Puji TUHAN, anda telah dapat meneleponNYA setiap saat !

Anda hanya perlu untuk memanggiNYA sekali dan TUHAN mendengar anda.
Karena YESUS, anda tidak akan pernah mendapat nada sibuk. TUHAN menerima setiap panggilan dan mengetahui siapa pemanggilnya secara pribadi.


Ketika anda memanggil dan TUHAN akan menjawab anda akan menangis minta tolong dan DIA akan berkata, " Ini AKU "
ketika anda memanggil, gunakan nomor telepon darurat di bawah ini :

PERSOALAN PUTAR NO TELEPON
Saat berduka cita Yohanes 14
Ketika dikecewakan sesama Mazmur 27
Jika anda ingin berbuah Yohanes 15
Ketika anda berdosa Mazmur 51
Ketika anda khawatir Matius 6 : 19 - 34
Ketika anda dalam bahaya Mazmur 91
Ketika TUHAN terasa jauh Mazmur 139
Ketika iman anda perlu dikuatkan Ibrani 11
Ketika anda merasa sendiri dan takut Mazmur 23
Ketika hidup anda dalam kepahitan 1 Korintus 13
Untuk rahasia kebahagiaan Paulus Kolose 3 : 12-17
Untuk arti keKrstenan 1 Korintus 5 : 15-19
Ketika anda merasa kecewa dan ditinggalkan Roma 8 : 31-39
Ketika anda menginginkan kedamaian dan ketenangan Matius 11: 25-30
Ketika dunia terlihat lebih besar dari TUHAN Mazmur 90
Ketika anda ingin jaminan kekristenan Roma 8 : 1-30
Ketika anda meninggalkan rumah untuk bekerja atau berpergian Mazmur 121
Untuk penemuan / kesempatan besar Yesaya 55
Ketika anda membutuhkan keberanian untuk suatu tugas Josua 1
Supaya dapat bergaul dengan baik terhadap sesama Roma 12
Ketika anda memikirkan kekayaan Markus 10
Saat anda mengalami depresi Mazmur 27

Ketika anda kesulitan keuangan Mazmur 37
Jika anda kehilangan kepercayaan terhadap orang 1 Korintus 13
Jika orang disekitar anda tampak berlaku tidak baik Yohanes 15
Ketika anda putus asa dengan pekerjaan Mazmur 126


Jika anda menemukan bahwa dunia mengecil dan anda merasa besar Mazmur 19
Nomor - nomor tersebut dapat langsung dihubungi.
Opretaor tidak diperlukan.
Seluruh saluran ke Surga terbuka 24 Jam sehari.
Bagikan daftar telepon ini kepada orang - orang di sekeliling kita.

Mana tahu, mungkin mereka sedang membutuhkannya.
Jika diperlukan ajaklah berdoa bersama
Jika anda pengguna HP dapat juga menghubungi
= 081 8 50 15 2 2 33 3
081 8 = Mazmur 81 : 8
50 15 = Mazmur 50 : 15
2 2 = Yunus 2 : 2
333 = Yeremia 33:3

Tuhan Memberkati Kita Semua..
--------------------

MENCARI CINTA DI PELUKAN PRIA LAIN

Sumber : Elia Stories
Perhatian dan cinta tidak didapatnya lagi dari suaminya. Hingga akhirnya kasih dalam hatinya menjadi dingin, dan cinta menjadi hambar, tidak ada lagi perekat bagi hubungannya dengan sang suami. Semua harapan untuk terus menjalani bahtera rumah tangganya telah kandas. Itulah yang membuat Iecha akhirnya memutuskan untuk selingkuh.

Seorang pria dikantornya telah memikat hatinya, perhatian yang diberikan pria ini membuat Iecha jatuh cinta.


"Mulanya kami hanya sering bercerita saja, dia sangat mengerti apa yang saya perlu. Untuk pekerjaan yang kecil, untuk hal-hal yang saya lakukan, dia rajin memuji saya, dia selalu menyempatkan mengucapkan terima kasih. Dan itu tidak pernah dilakukan suami saya. Suami saya selalu anggap jika saya mengerjakan pekerjaan rumah, itu kewajiban saya sebagai seorang istri."


Hingga pada suatu titik, Iecha memutuskan melakukan hubungan intim dengan pria yang menjadi selingkuhannya.


"Biasanya kami pergi ke hotel yang jauh dari kota kami, dan saya memberikan segalanya buat dia."


Iecha bertemu dengan suaminya, ditempat kerja Gideon, sang suami. Akhirnya mereka menjalani hubungan yang lebih dalam, dan sempat hidup bersama tanpa menikah. Namun kehidupan mereka dipenuhi dengan pertengkaran demi pertengkaran. Akhirnya Gideon dan Iecha melangsungkan pernikahan dengan harapan masalah-masalah yang mereka hadapi waktu mereka tidak menikah, tidak lagi mereka hadapi.


"Pada awalnya kehidupan pernikahan kami baik-baik saja. Makin bertambah usia pernikahan kami, saya harus akui bahwa saya banyak kecewa terhadap suami saya. Ada banyak kebutuhan-kebutuhan saya, sebagai seorang istri, sebagai seorang wanita yang tidak dipenuhinya."


Gideon membenarkan pernyataan Iecha tersebut, "Saya termasuk suami yang kurang memperdulikan bagaimana istri saya, apa sih yang dibutuhkannya dari saya. Saya tidak pernah bertanya tentang hal itu kepadanya. Jadi saya tidak pernah memberikan waktu yang banyak untuk dia. Bagian saya adalah bekerja, cari uang buat kamu. Jadi tugas kamu adalah mengurus rumah tangga ini dengan baik. Dulu memuji istri adalah sesuatu yang aneh bagi saya."


Setelah enam bulan menjalani perselingkuhan, Iecha mengikuti camp Wanita Bijak. "Disana saya banyak ditegur tentang dosa ini. Saya sadar bahwa sebenarnya diri saya ini berharga di hadapan Tuhan. Dan saya memiliki fungsi yang unik, yang telah Tuhan taruh dalam hidup saya sebagai seorang wanita, sebagai seorang ibu, sebagai seorang istri. Dan saya harus bisa jadi contoh, jadi teladan, minimal bagi anak-anak saya. Saya harus berhenti, saya harus memutuskan hubungan dengan pria ini "


Iecha akhirnya mengambil keberanian dan memutuskan untuk mengakui perselingkuhan yang dilakukannya kepada sang suami.


"Saya sudah jatuh dalam perselingkuhan, saya sudah jatuh dalam perzinahan."


Mengetahui hal ini, Gideon merasa hancur, "Waktu saya tahu istri saya selingkuh, saya merasa sangat sakit."

"Aku dikhianati oleh istriku sendiri. Aku dikhianati oleh orang yang sangat aku percaya. Saya ngga kuat Tuhan."


Dalam keadaan putus asa, Gideon datang kepada Tuhan meminta kekuatan untuk dapat mengampuni dan mengasihi istrinya kembali.

"Ku datangi dia, dan aku bilang, hari ini aku putuskan, hari ini aku mau bilang sama kamu, aku mengasihi kamu." Demikian Gideon mengungkapkan pengampunan tulusnya sambil menitikkan air mata.


Sambil menangis karena rasa haru, Iecha menceritakan perasaannya saat itu.


"Saya tahu waktu itu, saya adalah orang yang sangat sulit untuk dikasihi. Tapi toh dia mau melakukannya. Dan saya malu waktu itu, karena ini kualitas yang belum pernah saya lihat dalam diri suami saya, sebelumnya. Dan saya malu pada diri saya, karena ternyata suami saya memiliki hati yang... ya.. saya punya istilah hatinya lebih besar dari pada badannya. Saya bisa melihat gambaran Kristus ada dalam suami saya. Orang bilang Tuhan Yesus itu tidak pernah menolak orang yang datang pada-Nya. Saya percaya hal itu, karena suami saya tidak pernah menolak saya."


Sekalipun Iecha masih tetap menemukan kekurangan-kekurangan dalam diri suaminya, namun dia telah memiliki cara pandang yang berbeda.


"Saya bilang sama Tuhan, Tuhan, kasih saya kekuatan untuk dapat menerima dia apa adanya. Sekalipun saya tetap dapat melihat kekurangan-kekuranganya, tapi saya tidak mau dikuasai oleh hal itu. Tapi saya minta sama Tuhan, supaya saya dikuasai oleh kasih yang dari Tuhan itu."


Maka karya Tuhan yang luar biasa terjadi dalam hidup Gideon dan Iecha, "Dan sejak saat itu, hubungan kami Tuhan pulihkan dengan cara yang luar biasa. Kasih Tuhan itu sendiri menjadi pemersatu aku dan istriku."


"Hanya oleh kasih Tuhan saya sanggup mengasihi suami saya, ngga bisa yang lain," ungkap Iecha penuh kebahagiaan. (Kisah ini sudah ditayangkan 2 Juni 2008 dalam acara Solusi di SCTV).

CHATTING DENGAN TUHAN..

Sumber : Come and Follow Jesus
TUHAN : Kamu memanggilKu ?
AKU: Memanggilmu? Tidak.. Ini siapa ya?

TUHAN : Ini TUHAN. Aku mendengar doamu. Jadi Aku ingin berbincang-bincang denganmu.
AKU: Ya, saya memang sering berdoa, hanya agar saya merasa lebih baik.Tapi sekarang saya sedang sibuk, sangat sibuk.

TUHAN : Sedang sibuk apa? Semut juga sibuk.
AKU: Nggak tau ya. Yang pasti saya tidak punya waktu luang sedikitpun.Hidup jadi seperti diburu-buru. Setiap waktu telah menjadi waktu sibuk.

TUHAN : Benar sekali. Aktifitas memberimu kesibukan. Tapi Produktifitas memberimu hasil. Aktifitas memakan waktu, Produktifitas membebaskan waktu.
AKU: Saya mengerti itu. Tapi saya tetap tidak dapat menghindarinya. Sebenarnya, saya tidak mengharapkan Tuhan mengajakku chatting seperti ini.

TUHAN : Aku ingin memecahkan masalahmu dengan waktu, dengan memberimu beberapa petunjuk. Di era internet ini, Aku ingin menggunakan medium yang lebih nyaman untukmu daripada mimpi, misalnya.
AKU: OKE, sekarang beritahu saya, mengapa hidup jadi begitu rumit?

TUHAN : Berhentilah menganalisa hidup. Jalani saja. Analisa-lah yang membuatnya jadi rumit.
AKU: Kalau begitu mengapa kami manusia tidak pernah merasa senang?

TUHAN : Hari ini adalah hari esok yang kamu khawatirkan kemarin. Kamu merasa khawatir karena kamu menganalisa. Merasa khawatir menjadi kebiasaanmu. Karena itulah kamu tidak pernah merasa senang.
AKU: Tapi bagaimana mungkin kita tidak khawatir jika ada begitu banyak ketidakpastian.

TUHAN : Ketidakpastian itu tidak bisa dihindari. Tapi kekhawatiran adalah sebuah pilihan.
AKU: Tapi, begitu banyak rasa sakit karena ketidakpastian.

TUHAN : Rasa Sakit tidak bisa dihindari, tetapi Penderitaan adalah sebuah pilihan.
AKU: Jika Penderitaan itu pilihan, mengapa orang baik selalu menderita?

TUHAN : Intan tidak dapat diasah tanpa gesekan. Emas tidak dapat dimurnikan tanpa api. Orang baik melewati rintangan, tanpa menderita. Dengan pengalaman itu, hidup mereka menjadi lebih baik bukan sebaliknya.
AKU: Maksudnya pengalaman pahit itu berguna?

TUHAN : Ya. Dari segala sisi, pengalaman adalah guru yang keras. Guru pengalaman memberi ujian dulu, baru pemahamannya.
AKU: Tetapi, mengapa kami harus melalui semua ujian itu? Mengapa kami tidak dapat hidup bebas dari masalah?

TUHAN : Masalah adalah Rintangan yang ditujukan untuk meningkatkan kekuatan mental Kekuatan dari dalam diri bisa keluar dari perjuangan dan rintangan, bukan dari berleha-leha.
AKU: Sejujurnya ditengah segala persoalan ini, kami tidak tahu kemana harus melangkah...

TUHAN : Jika kamu melihat keluar, maka kamu tidak akan tahu kemana kamu melangkah. Lihatlah ke dalam. Melihat keluar, kamu bermimpi. Melihat ke dalam, kamu terjaga. Mata memberimu penglihatan. Hati memberimu arah.
AKU: Kadang-kadang ketidak berhasilan membuatku menderita. Apa yang dapat saya lakukan?

TUHAN : Keberhasilan adalah ukuran yang dibuat oleh orang lain. Kepuasan adalah ukuran yang dibuat olehmu sendiri. Mengetahui tujuan perjalanan akan terasa lebih memuaskan daripada mengetahui bahwa kau sedang berjalan. Bekerjalah dengan kompas, biarkan orang lain bekejaran dengan waktu.
AKU: Di dalam saat-saat sulit, bagaimana saya bisa tetap termotivasi?

TUHAN : Selalulah melihat sudah berapa jauh saya berjalan, daripada masih berapa jauh saya harus berjalan. Selalu hitung yang harus kau syukuri, jangan hitung apa yang tidak kau peroleh.
AKU: Apa yang menarik dari manusia?

TUHAN : Jika menderita, mereka bertanya "Mengapa harus aku?". Jika mereka bahagia, tidak ada yang pernah bertanya "Mengapa harus aku?".
AKU: Kadangkala saya bertanya, siapa saya, mengapa saya disini?

TUHAN : Jangan mencari siapa kamu, tapi tentukanlah ingin menjadi apa kamu. Berhentilah mencari mengapa saya di sini. Ciptakan tujuan itu. Hidup bukanlah proses pencarian, tapi sebuah proses penciptaan.
AKU: Bagaimana saya bisa mendapat yang terbaik dalam hidup ini?

TUHAN : Hadapilah masa lalu-mu tanpa penyesalan. Peganglah saat ini dengan keyakinan. Siapkan masa depan tanpa rasa takut.
AKU: Pertanyaan terakhir. Seringkali saya merasa doa-doaku tidak dijawab.

TUHAN : Tidak ada doa yang tidak dijawab. Seringkali jawabannya adalah TIDAK.
AKU: Terima Kasih Tuhan atas chatting yang indah ini.

TUHAN : Oke. Teguhlah dalam iman, dan buanglah rasa takut. Hidup adalah misteri untuk dipecahkan, bukan masalah untuk diselesaikan. Percayalah padaKu. Hidup itu indah jika kamu tahu cara untuk hidup.
--------------------

Virgin Islands: Leonard Dober

Sumber : Come and follow Jesus
Leonard Dober bertanya-tanya apakah Yesus berpikir bahwa salibnya terlalu berat; kemudian dia teringat bagian akhir doa Yesus di taman, "Bukan kehendak-Ku, tapi kehendak-Mu, Bapa." Tugas Leonard sepertinya tidak mungkin untuk dilakukan, tapi dia sedang melakukan kehendak Allah, bukan kehendaknya.

Leonard Dober yakin bahwa Allah telah memanggilnya untuk menjangkau para budak di Virgin Islands. Dia berencana untuk menjangkau orang-orang ini dengan menjual diri menjadi budak dan bekerja bersama mereka sambil menceritakan tentang kasih Yesus kepada mereka. Dia begitu takut memikirkan bahwa dia akan menjadi budak. Dia ngeri membayangkan perlakuan yang akan diterimanya. "Tapi Kristus telah mati di atas kayu salib bagiku," pikirnya. "Tidak ada harga yang terlalu tinggi untuk melayani Dia."

Penganiaya terkejam yang dihadapi Dober bukanlah para pemilik budak, tetapi orang-orang Kristen. Mereka mempertanyakan panggilannya untuk melayani para budak dan menertawakannya sebagai orang bodoh karena rencananya itu. Tapi Dober tidak menyerah. Pada tahun 1730, dia sampai di Virgin Islands.

Ketika dia menjadi pelayan di rumah gubernur, dia takut posisinya ini akan menjauhkannya dari para budak yang ingin dilayaninya. Jadi dia pergi dan pindah dari rumah gubernur ke gubuk kotor di mana dia dapat bekerja bersama-sama dengan para budak.

Dalam waktu tiga tahun, pelayanan Dober sudah mencakup lebih dari tiga belas ribu petobat baru.

***

"Orang-orang sinting Yesus", itulah julukan dunia bagi orang-orang yang memiliki iman yang sedikit radikal. Dober adalah "orang sinting Yesus" pada abad delapan belas -- orang bebas yang memilih menjadi budak agar dapat memenangkan para budak bagi Yesus. Dia bersedia melakukan semua yang harus dilakukan untuk menunjukkan kesungguhan hatinya dalam melayani Yesus. Bagi Dober, hal ini berarti membuat suatu rencana yang tidak masuk akal bagi orang lain kecuali dirinya sendiri. Apakah Anda juga disingkirkan karena Anda telah menolak untuk mengikuti orang banyak? Jika Allah telah memanggil Anda untuk melakukan hal yang radikal dalam keluarga, gereja, atau komunitas Anda, Anda harus menaatinya. Biarkan orang menyebut Anda gila, tetapi Yesus akan mendapati Anda sebagai orang yang bersungguh- sungguh.

-----------------------------------------------------------------------------------------
English version


Virgin Islands: Leonard Dober

Leonard Dober wonder if Jesus thought that his cross was too heavy; then he remembered the end of the prayer of Jesus in the garden, "Not my will, but Thy will, Father." Leonard task was unlikely to be done, but he was doing the will of God, not his will.

Leonard Dober convinced that God has called him to reach the slaves in the Virgin Islands. He plans to reach these people by selling themselves into slavery and worked with them as he tells of the love of Jesus to them. He was so scared to think that he would become a slave. He was horrified at the treatment to be received. "But Christ died on the cross for me," he thought. "No price is too high to serve Him."

Facing the harshest persecutors Dober not slave owners, but the Christians. They questioned his call to serve the slaves and laughing at the fool because of his plans. But Dober did not give up. In 1730, he arrived at the Virgin Islands.

When he became a servant in the governor's house, he was afraid of this position will keep him away from the slaves who wanted to serve. So he went and moved from the governor's mansion to the dirty hovel where he can work with the slaves.

Within three years, Dober services already covered more than thirteen thousand new converts.

***

"People are crazy Jesus", that's the nickname of the world for people who have little faith that radical. Dober is "Jesus freaks" in the eighteenth century - a free person who chose to become slaves in order to win the slaves for Jesus. He was willing to do all that must be done to demonstrate his sincerity in serving Jesus. For Dober, this means making a plan that does not make sense to anyone but himself. Are you also removed because you have refused to follow the crowd? If God has called you to do something radical in the family, church, or your community, you must obey it. Let people call you crazy, but Jesus will find you as a person who meant it.
--------------------

Anda Hanya Perlu Mengetahuinya Lagi!

Sumber : Mujizat Itu Nyata
Kapan terakhir kalinya Anda tidak yakin dengan segala sesuatu yang ada di dalam kehidupan Anda? Pekerjaan Anda? Pelayanan Anda? Panggilan Tuhan di hidup Anda? Kesehatan Anda? Kasih Tuhan? Kasih terhadap sesama? Iman Anda? Ya, kita semua pasti pernah berada dalam masa tersebut. Di dalam seluruh kehidupan kita, ada waktu dimana kita lemah, lelah, stress, atau secara jasmani sakit dan waktu-waktu inilah yang sebenarnya sedang iblis gunakan agar kita meragukan kasih Allah.

Belakangan ini, Tuhan mengingatkan saya Firman Tuhan yang tertulis dalam Mazmur 62 dimana Raja Daud berada di satu keadaan yang saya gambarkan pada awal pengajaran ini. Daud membuka mazmur ini dengan kata-kata sebagai berikut, "Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah" (ayat 2-3). Di ayat 12 dan 13, David merangkum mazmur pasal 62 ini dengan begitu indahnya, "Satu kali Allah berfirman, dua hal yang aku dengar: bahwa kuasa dari Allah asalnya, dan dari pada-Mu juga kasih setia, ya Tuhan; sebab Engkau membalas setiap orang menurut perbuatannya."

Oleh karena Daud adalah orang Israel, dia pasti mengenal kitab Allah sejak kecilnya. Daud telah belajar dari sejarah bangsanya bahwa Allah terus menunjukkan kekuatan-Nya. Ia juga tahu bahwa bangsa Israel disertai oleh Allah dan mukjizat yang begitu luar biasa terjadi adalah semua bagi kepentingan bangsanya. Allah telah menunjukkan kekuatan-Nya dalam kehidupan Daud dari sebelum ia menjadi raja sampai ia memerintah umat pilihan Allah tersebut. Daud ingat saat pertama kali kekuatan Allah dialirkan dalam dirinya dan membuatnya menjadi pemenang saat melawan Goliat hanya dengan satu batu yang dilemparkannya melalui ketapel. Daud tahu bahwa Allah itu perkasa dan dia tidak perlu harus mempertanyakannya lagi.

Ketika Allah berbicara kepada Daud yang saat itu berbuat kesalahan, ia mendengar teguran itu, tetapi ia juga mendengar kasih Allah kepadanya yang begitu besar. Saya percaya bahwa Allah mendengar teguran ini dengan mengikutsertakan hatinya juga. Ya, Daud adalah orang yang berdosa, Ya, Daud pernah ragu. Ya, keluarga Daud bukanlah keluarga yang baik. Namun, kasih Allah kepada Daud tidak pernah berubah.

Kita tidak jauh berbeda dengan Daud. Bukanlah menjadi masalah jika hidup kita saat ini masih belum seperti yang diinginkan oleh Allah karena kasih-Nya tidak akan pernah berubah. Hati-Nya selalu penuh dengan kasih kepada kita. Kristus mati bukan karena perbuatan baik yang kita tunjukkan atau karena kita lebih sedikit berbuat dosa, tetapi karena Dia mengasihi kita apa adanya.

Terkadang kita perlu kembali mengingat peristiwa-peristiwa yang menunjukkan bahwa Allah sangatlah mengasihi kita. Itu adalah waktu dimana kita harus mengetahuinya dibanding hal-hal di dunia! Hanya melalui hal ini kita dapat melalui hari-hari kita.

Mazmur Daud dalam pasal 63:4-6 mengingatkan bahwa hanya kasih Allah yang dapat memuaskan kehidupan kita. "Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau. "Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji."

Ini adalah pengingat Anda, bahwa kasih Allah tidak akan pernah berhenti tercurah; kasih-Nya tidak akan pernah menyerah; kasih-Nya benar-benar sempurna, dan kasih ini yang diberikan-Nya bagi Anda. Allah menunjukkan kasih dalam perkataan-Nya, ciptaan-Nya, melalui orang-orang yang mencintai Anda, dan khususnya lewat keselamatan yang hanya didapat melalui Yesus Kristus. Minumlah, sahabatku. Ada kasih melimpah tersedia bagimu! Amin.
--------------------

SURAT PILATUS KEPADA KAISAR TIBERIUS

Ternyata selama masa pemerintahannya sebagai Gubernur Yudea, Pontius Pilatus pernah menulis sebuah surat kepada Kaisar Tiberius di Roma melaporkan mengenai aktivitas dari pelayanan Yesus. Surat ini ditulisnya pada tahun 32 AD. Berikut adalah isi suratnya : Kepada Yang Mulia Kaisar Tiberius ... Seorang anak muda telah muncul di Galilea dan atas nama Elohim yang mengutusnya, Dia telah berkhotbah dalam sebuah hukum yang baru, dengan perilaku yang rendah hati. Pada mulanya saya mengira tujuan-Nya adalah untuk menimbulkan gerakan revolusi rakyat untuk melawan pemerintahan Roma. Dugaan saya keliru, Yesus Orang Nazaret itu ternyata bergaul lebih akrab dengan orang Romawi daripada dengan orang Yahudi. Suatu hari saya memperhatikan, ada seorang anak muda di antara sekelompok orang, sedang bersandar pada sebatang pohon dan berbicara dengan tenang kepada kumpulan orang banyak yang mengelilingi-Nya. Orang-orang mengatakan kepada saya bahwa itulah Yesus. Terdapat perbedaan yang jelas antara Dia dan orang-orang yang mengelilingi-Nya. Dari rambut dan janggutnya yang pirang, Ia kelihatan seperti "Tuhan" (Lord). Ia berumur sekitar 30 tahun, dan saya belum pernah melihat orang dengan wajah sedemikian simpatik dan menyenangkan seperti Dia. Apa yang membuat Ia kelihatan begitu berbeda dengan orang-orang yang sedang mendengarkan-Nya adalah pada wajah-Nya yang ceria. Karena saya tidak ingin mengganggu-Nya, saya meneruskan perjalanan saya, tetapi saya menyuruh sekretaris saya untuk bergabung dengan mereka dan turut mendengarkan pengajaran-Nya. Kemudian sekretaris saya melaporkan bahwa belum pernah ia membaca karya-karya ahli filsafat manapun yang dapat disejajarkan dengan ajaran Orang itu, dan bahwa Orang itu (Yesus) sama sekali tidak membawa orang ke jalan yang sesat, dan tidak pula menjadi penghasut. Oleh karena itulah kami memutuskan untuk membiarkan-Nya. Ia bebas untuk melakukan kegiatan-Nya berbicara dan mengumpulkan orang. Kebebasan yang tidak terbatas ini menggusarkan orang-orang Yahudi dan menimbulkan kemarahan mereka. Ia tidak menyusahkan orang miskin, tetapi merangsang kemarahan orang-orang kaya dan para tokoh masyarakat. Kemudian saya menulis surat kepada Yesus, meminta Ia untuk diwawancarai dalam suatu pertemuan. Ia datang. Pada saat Orang Nazaret itu tiba, saya sedang melakukan jalan pagi. Dan ketika saya memperhatikan-Nya, saya begitu tertegun. Kedua kaki saya serasa dibelenggu oleh rantai besi yang terikat pada lantai batu pualam. Seluruh tubuh saya gemetar bagaikan seorang yang bersalah berat. Namun Ia tenang saja. Tanpa beranjak, saya begitu terpukau dengan orang yang luarbiasa ini beberapa saat. Tidak ada yang tidak menyenangkan pada penampilan atau perilaku-Nya. Selama kehadiran-Nya saya menaruh hormat dan respek yang mendalam pada diri-Nya. Saya katakan kepada-Nya bahwa pada diri dan kepribadian-Nya terdapat sesuatu yang memancar dan menunjukkan kesederhanaan yang memukau, yang menempatkan Ia di atas para ahli filsafat dan cendekiawan masa kini. Ia meninggalkan kesan yang mendalam pada kami semua karena sikap-Nya yang simpatik, sederhana, rendah hati, dan penuh kasih. Saya telah meluangkan banyak waktu untuk mengamati aktivitas pelayanan menyangkut Yesus dari Nazaret ini. Pendapat saya adalah : Seseorang yang mampu mengubah air menjadi anggur, menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang mati, dan menenangkan gelombang laut, tidak bersalah sebagai pelaku perbuatan kriminal sebagaimana dituduhkan oleh orang banyak. Kami harus mengakui bahwa sesungguhnya Ia adalah Putra Elohim. Pelayan anda yang setia, Pontius Pilatus. Surat di atas tersimpan di Perpustakaan Kepausan di Vatikan, dan salinannya mungkin dapat diperoleh di Perpustakaan Kongres Amerika. Dari surat di atas, tahulah kita mengapa Pilatus "tidak berani" menjatuhkan vonis hukuman mati atas Yesus (Matius 27:24, Yohanes 18 : 31-40 dan 19 : 4,6 - 16)

PEREMPUAN ITU KU PANGGIL MAMA

Perempuan itu ku panggil Mama Yang setiap malam selalu terjaga saat hati sibuah hatinya sedang gelisah... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu sibuk di subuh hari untuk menyiapkan sarapan dan keperluan sibuah hatinya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengajariku untuk menjadi bijaksana,... Yang selalu mengajariku untuk selalu dekat dengan Sang Khalik... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu turut merasakan kesusahanku,.. Yang selalu barusaha memenuhi kebutuhanku... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengkhawatirkan keadaanku saat ku jauh,.. Yang selalu menanyaiku dengan penuh kasih saat ku murung... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat penyakit itu bersarang ditubuhnya dan kubisikan: mama izinkan aku untuk merawatmu dan menjagaimu... Perempuan itu ku panggil Mama Yang yang terbaring lamah di pembaringan... Perempuan itu ku panggil Mama Yang dengan lemah berusaha duduk di pembaringan dan mengatakan pesan terakhirnya kepadaku: "RIS MARI BERBAGI DENGAN MAMA DALAM HIDUPMU"... Perempuan itu ku panggil Mama Yang di saat-saat terakhir hidupnya masih memintaku untuk bernyanyi memuju Sang Khalik serta bertelut dan berdoa untuknya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang malam itu tarikan napasnya semakin berat.... Perempuan itu ku panggil mama Yang saat itu kubertelut di kakinya sambil memanjatkan doa: TUHAN KUMOHON KEBESARAN KASIHMU DAN MUJIZATMU UNTUK KESEMBUHAN DAN MEMBERI PANJANG UMUR BAGI MAMAKU TERCINTA... Perempuan itu ku panggil Mama Yang disaat-saat terakhir hidupnya ku bersujud di kakinya sambil menangis dan memeohon ampun atas semua dosa dan kesalahan yang pernah kubuat selama hidupku bersamanya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang mengatakan kepadaku: RIS MAMA CAPEK DAN MAMA INGIN ISTIRAHAT... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kubisikan: MAMA, KALAU MAMA CAPEK BERISTIRAHATLAH MAMA......... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat detik - detik terakhir tarikan napasnya, aku masih tetap besujud di kakinya sambil meneteskan air mataku ke kakinya sambil berkata: MAMAKU, TOLONG RASAKAN BETAPA AKU SANGAT MENYAYANGI MAMA LEWAT HANGATNYA AIR MATAKU YANG MENETES DI KAKI MAMA INI... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kasih sayangku kepadanya dikalahkan oleh kasih sayang Sang khalik kepada mamaku, sehingga saat itu juga mamaku menghembuskan napasnya yang terakhir untuk pergi menghadap Sang Khalik, untuk pergi meninggalkan kami selamanya dan untuk mengakhiri segala penderitaan hidupnya di dunia ini... Perempuan itu ku panggil Mama yang disaat tubuhnya terbujur kaku dan dingin, kucium mamaku sambil berbisik: MAMAKU TERSAYANG, KASIH SAYANG MAMA KEPADAKU AKAN TETAP MENJADI BINTANG DI DALAM HATIKU YANG AKAN TETAP BERSINAR DAN SINAR KASIH SAYANG ITU AKAN TETAP KUPANCARKAN KEPADA SEMUA ADIK - ADIKU, SAUDARA - SAUDARAKU, DAN SEMUA ORANG YANG BERADA DI SEKITARKU AGAR MEREKA TAHU BAHWA MAMAKU ADALAH FIGUR YANG TERBAIK DAN YANG TELAH MENDIDIKKU MENJADI MANUSIA YANG BIJAKSANA... Perempuan itu ku panggil Mama yang selalu menyebut namaku di dalam setiap doanya Perempuan itu kupanggil Mama Yang kini menetap disurga bersama Sang Khalik yang mengasihinya... TERIMA KASIH MAMAKU TERCINTA, ATAS SEMUA KEHIDUPAN YANG INDAH, YANG TELAH KAU HADIRKAN SELAMA ENGKAU BERSAMAKU DI DUNIA INI........ LIWAT HEMBUSAN NAPASKU SERTA DOAKU, KU TITIPKAN CIUM YANG PALING MANIS UNTUK MAMA DI SURGA SANA....... (Untuk mengenang mamaku yang meninggal tanggal 5 Mei 2009 di Ambon) Anakmu Richard Sahetapy yang Kau panggil RIS

SENG ADA MAMA LAI

SU SENG ADA MAMA LAI PAR BIKING COLO - COLO SU SENG ADA MAMA LAI PAR TUANG PAPEDA DI SEMPE SU SENG ADA MAMA LAI PAR ATOR MAKAN DI MEJA MAKAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR CUCI BETA PUNG PAKIAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR DENGAR BETA PUNG SUSAH SU SENG ADA MAMA LAI PAR JAGA BETA WAKTU SAKIT MAMAE.... PAR APA LAI BETA PULANG KA RUMAH TUA KALO MAMA SU SENG ADA PAR LIA BETA PAR APALAI BETA DUDU DI MEJA MAKAN KALO MAMA PUNG TAMPA GARAM SU SENG ADA PAR SAPA LAI BETA MAU MANYANYI KALO MAMA SU SENG ADA PAR DENGAR... SIOOO MAMA E.... MAMA SU JAUH DARI BETA DENG BASUDARA MAMA SU TENANG DI TETEMANIS PUNG PANGKO TAPI MAMA PUNG PASANG DENG MAMA PUNG DOA TETAP JADI BINTANG YANG BERSINAR DI BETA PUNG HATI SELAMA HIDOP DI DUNIA. JUST FOR MY LOVE MAMA

Glitter Text
Make your own Glitter Graphics

Yesus Manis