25 November 2009

Surat Sayang Dari TUHAN....

Sumber : Come and Follow Jesus
Saat kau bangun pagi hari, AKU memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepadaKU, walaupun hanya sepatah kata meminta pendapatKU atau bersyukur kepadaKU atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin .......Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja ........
AKU kembali menanti saat engkau sedang bersiap, AKU tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKU, tetapi engkau terlalu sibuk .........Disatu tempat, engkau duduk di sebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian AKU Melihat engkau menggerakkan kakimu. AKU berfikir engkau akan berbicara kepadaKU tetapi engkau berlari ke telephone dan menghubungi seorang teman untuk mendengarkan kabar terbaru.
AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan AKU menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu AKU berfikir engkau terlalu sibuk mengucapkan sesuatu kepadaKU.Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepadaKU, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKU dengan lembut sebelum menyantap Berkat yangAKU berikan, tetapi engkau tidak melakukannya ........masih ada waktu yang tersisa dan AKU berharap engkau akan berbicara kepadaKU, meskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan.
Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV,engkau menghabiskan banyak waktu setiap hari di depannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yg ditampilkan. Kembali AKU menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepadaKU ..........
Saat tidur, KUpikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu,kau melompat ke tempat tidur dan tertidur tanpa sepatahpun namaKU, kau sebut. Engkau menyadari bahwa AKU selalu hadir untukmu.
AKU telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari. AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. AKU sangat menyayangimu, setiap hari AKU menantikan sepatah kata, do'a, pikiran atau ucapan syukur dari hatimu.
Keesokan harinya ...... engkau bangun kembali dan kembali AKU menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberiKU sedikit waktu untuk menyapaKU........Tapi yang KUtunggu ........ tak kunjung tiba...... tak juga kau menyapaKU. Pagi ........ Siang....... Sore ........... Malam….
sampai keesokan harinya..... ., kau masih mengacuhkan AKU .....tak ada sepatah kata, tak ada seucap do'a, dan takada rasa, tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepadaKU ...........Apa salahKU padamu ...... wahai AnakKU????? Berkat yang KUlimpahkan, kesehatan yang KU berikan,harta yang KU relakan, makanan yang KU hidangkan,anak-anak yangKU titipkan, apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepadaKU ............ .!!!!!!!Percayalah AKU selalu mengasihimu, dan AKU tetap berharap suatu saat engkau akan menyapaKU, memohon perlindunganKU, bersujud menghadapKU ....... Yang selalu menyertaimu setiap saat .........

Note: apakah kita memiliki cukup waktu untuk mengirimkan surat ini kepada orang2 yang kita sayangi??? Untuk mengingatkan mereka bahwa segala apapun yang kita terima hingga saat ini, datangnya hanya dari ALLAH semata. Semoga sepenggalan surat tersebut dapat membuat kita lebih baik dalam berbicara kepada-Nya.

Tuhan Yesus Memberkati.
--------------------

Surat untuk Mama

Sumber : Come and Follow Jesus
Judul: Surat untuk Mama

Sally bergegas menemui dokter bedah yang baru saja keluar dari kamar operasi.

Dia bertanya "Bagaimana keadaan anak laki-laki saya? Apakah dia baik-baik saja? Kapan saya dapat melihatnya?"

Dokter bedah itu berkata, "Maafkan kami, kami telah melakukan segala yang bisa kami lakukan".

Sally berkata, "Mengapa anak laki-laki saya mendapatkan kanker, apakah Tuhan sudah tidak sayang? Tuhan, dimana Engkau ketika anakku membutuhkanMu?"

Dokter itu berkata, "Salah satu dari perawat akan keluar dari kamar operasi beberapa saat lagi dan anda dapat mendampingi jenazah anak anda sebelum dipindahkan ke universitas".

Sally memohon supaya perawat itu menemaninya ketika dia mengucapkan selamat tinggal kepada anaknya.

Sally menyentuh rambut pirang anaknya.

Perawat itu berkata, "Apakah kamu menginginkan segenggam rambutnya?"

Sally mengangguk. Perawat itu memotong segenggam rambut anak itu, memasukkannya ke dalam kantong plastik dan memberikannya ke Sally.

Sally berkata, "Ini adalah ide Jimmy untuk memberikan tubuhnya ke Universitas untuk penelitian. Dia berkata ini akan dapat membantu orang lain, dan itu yang diinginkannya. Pada awalnya saya tidak setuju, tapi Jimmy berkata, 'Mama, saya tidak akan menggunakannya setelah saya meninggal, mungkin ini dapat membantu anak-anak yang lain untuk dapat menghabiskan lebih banyak waktu bersama mamanya'".

Sally berkata, "Jimmyku mempunyai hati emas, selalu memikirkan orang lain dan selalu ingin membantu orang lain sebisanya".

Sally berjalan keluar dari rumah sakit anak-anak itu untuk untuk yang terakhir kalinya setelah dia menghabiskan waktu selama 6 bulan disana. Dia meletakkan tas yang berisi barang-barang milik Jimmy ke sebelah tempat duduknya di dalam mobil. Perjalanan pulang saat itu sangatlah berat dan bahkan lebih berat lagi untuk memasuki rumah yang kosong.

Dia membawa tas tersebut ke kamar Jimmy dan mulai meletakkan mobil-mobilan dan barang-barang yang lain kembali ke tempat dimana Jimmy selalu menyimpannya. Dia merebahkan tubuhnya di ranjang anaknya dan menangis sampai dia tertidur sambil memeluk bantal anaknya.

Sally terbangun sekitar tengah malam dan dia atas ranjang, di tempat dia tertidur, dia menemukan surat yang terlipat. Dia membukanya, dan surat itu berisi:


Untuk Mama, Saya tahu kalau kamu akan merindukanku, tapi jangan berpikir kalau aku akan pernah melupakanmu atau berhenti menyayangimu karena aku tidak berada disekitarmu untuk mengatakan bahwa aku menyayangimu. Aku akan memikirkanmu setiap hari dan aku akan menyayangimu bahkan lebih tiap harinya. Suatu hari kita akan bertemu kembali. Jika mama mau mengadopsi anak, mama tidak akan kesepian, dia boleh menggunakan kamar saya dan semua permainan yang saya miliki. Kalau mama mau mengadopsi anak perempuan, mungkin dia tidak akan melakukan hal yang sama seperti anak laki-laki, jadi mama harus membelikannya boneka dan permainan yang lainnya. Jangan sedih ketika kau memikirkan aku, tempat ini benar-benar menyenangkan. Nenek dan Kakek menemuiku segera setelah aku sampai disini dan membawaku berkeliling, tapi akan butuh waktu yang lama untuk melihat semuanya yang ada disini. Malaikat-malaikat disini sangat ramah, Saya suka melihat mereka terbang. Yesus tidak seperti gambar yang pernah aku lihat tentang Yesus, tetapi saya tahu bahwa itu Dia setelah saya melihatNya. Yesus membawaku untuk menemui Tuhan. Dan kau tahu Mama? Saya duduk dipangkuan Tuhan dan berbincang dengannya layaknya aku ini seorang yang sangat penting. Saya beritahu Tuhan bahwa saya ingin menulis surat untukmu untuk mengucapkan selamat tinggal dan menceritakan semuanya, tapi saya tahu bahwa itu tidak memungkinkan. Tuhan memberi aku sebuah kertas dan juga pena pribadiNya yang aku pakai untuk menulis surat ini. Saya pikir nama malaikat yang akan mengirimkan surat ini kepadamu adalah Gabriel. Tuhan meminta aku untuk memberimu jawaban atas satu pertanyaan yang kau tanyakan padaNya. Dimana Dia ketika aku membutuhkanNya? Tuhan berkata, "Di tempat yang sama ketika Yesus berada di salib". Dia berada disana, seperti Dia selalu bersama semua anak-anakNya. O ya Mama, tidak ada orang lain yang bisa melihat apa yang tertulis di kertas ini kecuali kamu. Untuk orang lain, ini akan terlihat seperti selembar kertas kosong. Saya harus mengembalikan pena ini kembali kepada Tuhan sekarang, Dia harus menuliskan beberapa nama lagi dalam Buku Kehidupan. Malam ini, saya akan duduk bersama Yesus untuk menikmati makan malam. Saya yakin makanannya akan enak. Saya hampir lupa memberitahukanmu. Sekarang, saya tidak sakit lagi, kankernya telah hilang. Saya bahagia karena saya sudah tidak tahan lagi dengan rasa sakit itu dan Tuhan juga tidak tahan lagi melihat saya menderita kesakitan, jadi Dia mengirimkan Malaikat Pengampun untuk menjemputku. Malaikat itu mengatakan bahwa aku adalah kiriman yang special.
---------------------------------------------------------------------------------------
English Version

Sally ran to meet the surgeon who had just come out of the operating room.

He asked "How's the boy I? Is he okay? When can I see it?"

The surgeon said, "Forgive us, we've done all we could do".

Sally said, "Why are boys I had cancer, if God is not love? Lord, where Thou when my son needed you?"

The doctor said, "One of the nurses will come out of the operating room a few moments and you can accompany your child's body before it was transferred to the university".

Sally asked the nurse to accompany her when she said goodbye to her son.

Sally touched her blond hair.

The nurse said, "Do you want a handful of his hair?"

Sally nodded. The nurse cut a handful of her hair, put it in a plastic bag and handed it to Sally.

Sally said, "This is Jimmy's idea to give his body to the University for research. He said this will help someone else, and that's what he wanted. At first I did not agree, but Jimmy said, 'Mama, I'm not going to use it after I die , maybe this can help children to others to be able to spend more time with his mama ' ".

Sally said, "My son had a heart of gold, always thinking of others and always wanted to help others as much as possible".

Sally walked out of the hospital's children for one last time after he had spent 6 months there. He placed the bag containing the belongings of the Jimmy to his seat in the car. The ride home was very heavy and even heavier again to enter the empty house.

He brought the bag to Jimmy's room and started putting toy cars and goods other back to the place where Jimmy always kept. He lay down on her bed and cried until she fell asleep, hugging her pillow.

Sally woke up about midnight and he was on the bed, where he slept, he found a folded note. He opened it, and it contains:


To Mama, I know you'll miss me, but do not think that I'll never forget you or stop love you because I was not around you to say that I love you. I'll think about you every day and I'll love you even more each day. One day we'll meet again. If you want to adopt a baby mama, mama will not be lonely, he could use my room and all the games I have. If Mom will adopt a girl, maybe she would not do the same as boys, so Mom had to buy her dolls and other games. Do not be sad when you think of me, this place is really fun. Grandma and Grandpa met me as soon as I got here and took me around, but it will take a long time to see everything that is here. Angels are very friendly here, I like to see them fly. Jesus does not like the picture I have ever seen about Jesus, but I knew that it was him when I see Him. Jesus took me to meet God. And you know Mama? I sat down lap of God and talked to him like I was a very important. I told God that I wanted to write to you to say goodbye and tell you everything, but I knew that it was not possible. God gave me a paper and pen that I was his personal use to write this letter. I think the name of the angel who will send you this letter is Gabriel. God asked me to give you the answer to a question that you ask Him. Where is He when I needed it? God says, "In the same place when Jesus was on the cross". He was there, as He is always with all His children. Oh, yeah Mama, no one else can see what is written in this paper except you. For others, it will look like a blank sheet of paper. I had to return the pen was returned to God now, He had to write some more names in the Book of Life. Tonight, I will sit down with Jesus to enjoy dinner. I'm sure the food will be delicious. I almost forgot to tell you. Now, I'm not sick anymore, the cancer was gone. I am happy because I can not stand the pain anymore and God also can not stand to see me suffer in pain, so He sent the angel forgiving to me. The angel said that I was a special delivery.
--------------------

Surat untuk Mama

Sumber : Come and Follow Jesus
Judul: Surat untuk Mama

Sally bergegas menemui dokter bedah yang baru saja keluar dari kamar operasi.

Dia bertanya "Bagaimana keadaan anak laki-laki saya? Apakah dia baik-baik saja? Kapan saya dapat melihatnya?"

Dokter bedah itu berkata, "Maafkan kami, kami telah melakukan segala yang bisa kami lakukan".

Sally berkata, "Mengapa anak laki-laki saya mendapatkan kanker, apakah Tuhan sudah tidak sayang? Tuhan, dimana Engkau ketika anakku membutuhkanMu?"

Dokter itu berkata, "Salah satu dari perawat akan keluar dari kamar operasi beberapa saat lagi dan anda dapat mendampingi jenazah anak anda sebelum dipindahkan ke universitas".

Sally memohon supaya perawat itu menemaninya ketika dia mengucapkan selamat tinggal kepada anaknya.

Sally menyentuh rambut pirang anaknya.

Perawat itu berkata, "Apakah kamu menginginkan segenggam rambutnya?"

Sally mengangguk. Perawat itu memotong segenggam rambut anak itu, memasukkannya ke dalam kantong plastik dan memberikannya ke Sally.

Sally berkata, "Ini adalah ide Jimmy untuk memberikan tubuhnya ke Universitas untuk penelitian. Dia berkata ini akan dapat membantu orang lain, dan itu yang diinginkannya. Pada awalnya saya tidak setuju, tapi Jimmy berkata, 'Mama, saya tidak akan menggunakannya setelah saya meninggal, mungkin ini dapat membantu anak-anak yang lain untuk dapat menghabiskan lebih banyak waktu bersama mamanya'".

Sally berkata, "Jimmyku mempunyai hati emas, selalu memikirkan orang lain dan selalu ingin membantu orang lain sebisanya".

Sally berjalan keluar dari rumah sakit anak-anak itu untuk untuk yang terakhir kalinya setelah dia menghabiskan waktu selama 6 bulan disana. Dia meletakkan tas yang berisi barang-barang milik Jimmy ke sebelah tempat duduknya di dalam mobil. Perjalanan pulang saat itu sangatlah berat dan bahkan lebih berat lagi untuk memasuki rumah yang kosong.

Dia membawa tas tersebut ke kamar Jimmy dan mulai meletakkan mobil-mobilan dan barang-barang yang lain kembali ke tempat dimana Jimmy selalu menyimpannya. Dia merebahkan tubuhnya di ranjang anaknya dan menangis sampai dia tertidur sambil memeluk bantal anaknya.

Sally terbangun sekitar tengah malam dan dia atas ranjang, di tempat dia tertidur, dia menemukan surat yang terlipat. Dia membukanya, dan surat itu berisi:


Untuk Mama, Saya tahu kalau kamu akan merindukanku, tapi jangan berpikir kalau aku akan pernah melupakanmu atau berhenti menyayangimu karena aku tidak berada disekitarmu untuk mengatakan bahwa aku menyayangimu. Aku akan memikirkanmu setiap hari dan aku akan menyayangimu bahkan lebih tiap harinya. Suatu hari kita akan bertemu kembali. Jika mama mau mengadopsi anak, mama tidak akan kesepian, dia boleh menggunakan kamar saya dan semua permainan yang saya miliki. Kalau mama mau mengadopsi anak perempuan, mungkin dia tidak akan melakukan hal yang sama seperti anak laki-laki, jadi mama harus membelikannya boneka dan permainan yang lainnya. Jangan sedih ketika kau memikirkan aku, tempat ini benar-benar menyenangkan. Nenek dan Kakek menemuiku segera setelah aku sampai disini dan membawaku berkeliling, tapi akan butuh waktu yang lama untuk melihat semuanya yang ada disini. Malaikat-malaikat disini sangat ramah, Saya suka melihat mereka terbang. Yesus tidak seperti gambar yang pernah aku lihat tentang Yesus, tetapi saya tahu bahwa itu Dia setelah saya melihatNya. Yesus membawaku untuk menemui Tuhan. Dan kau tahu Mama? Saya duduk dipangkuan Tuhan dan berbincang dengannya layaknya aku ini seorang yang sangat penting. Saya beritahu Tuhan bahwa saya ingin menulis surat untukmu untuk mengucapkan selamat tinggal dan menceritakan semuanya, tapi saya tahu bahwa itu tidak memungkinkan. Tuhan memberi aku sebuah kertas dan juga pena pribadiNya yang aku pakai untuk menulis surat ini. Saya pikir nama malaikat yang akan mengirimkan surat ini kepadamu adalah Gabriel. Tuhan meminta aku untuk memberimu jawaban atas satu pertanyaan yang kau tanyakan padaNya. Dimana Dia ketika aku membutuhkanNya? Tuhan berkata, "Di tempat yang sama ketika Yesus berada di salib". Dia berada disana, seperti Dia selalu bersama semua anak-anakNya. O ya Mama, tidak ada orang lain yang bisa melihat apa yang tertulis di kertas ini kecuali kamu. Untuk orang lain, ini akan terlihat seperti selembar kertas kosong. Saya harus mengembalikan pena ini kembali kepada Tuhan sekarang, Dia harus menuliskan beberapa nama lagi dalam Buku Kehidupan. Malam ini, saya akan duduk bersama Yesus untuk menikmati makan malam. Saya yakin makanannya akan enak. Saya hampir lupa memberitahukanmu. Sekarang, saya tidak sakit lagi, kankernya telah hilang. Saya bahagia karena saya sudah tidak tahan lagi dengan rasa sakit itu dan Tuhan juga tidak tahan lagi melihat saya menderita kesakitan, jadi Dia mengirimkan Malaikat Pengampun untuk menjemputku. Malaikat itu mengatakan bahwa aku adalah kiriman yang special.
---------------------------------------------------------------------------------------
English Version

Sally ran to meet the surgeon who had just come out of the operating room.

He asked "How's the boy I? Is he okay? When can I see it?"

The surgeon said, "Forgive us, we've done all we could do".

Sally said, "Why are boys I had cancer, if God is not love? Lord, where Thou when my son needed you?"

The doctor said, "One of the nurses will come out of the operating room a few moments and you can accompany your child's body before it was transferred to the university".

Sally asked the nurse to accompany her when she said goodbye to her son.

Sally touched her blond hair.

The nurse said, "Do you want a handful of his hair?"

Sally nodded. The nurse cut a handful of her hair, put it in a plastic bag and handed it to Sally.

Sally said, "This is Jimmy's idea to give his body to the University for research. He said this will help someone else, and that's what he wanted. At first I did not agree, but Jimmy said, 'Mama, I'm not going to use it after I die , maybe this can help children to others to be able to spend more time with his mama ' ".

Sally said, "My son had a heart of gold, always thinking of others and always wanted to help others as much as possible".

Sally walked out of the hospital's children for one last time after he had spent 6 months there. He placed the bag containing the belongings of the Jimmy to his seat in the car. The ride home was very heavy and even heavier again to enter the empty house.

He brought the bag to Jimmy's room and started putting toy cars and goods other back to the place where Jimmy always kept. He lay down on her bed and cried until she fell asleep, hugging her pillow.

Sally woke up about midnight and he was on the bed, where he slept, he found a folded note. He opened it, and it contains:


To Mama, I know you'll miss me, but do not think that I'll never forget you or stop love you because I was not around you to say that I love you. I'll think about you every day and I'll love you even more each day. One day we'll meet again. If you want to adopt a baby mama, mama will not be lonely, he could use my room and all the games I have. If Mom will adopt a girl, maybe she would not do the same as boys, so Mom had to buy her dolls and other games. Do not be sad when you think of me, this place is really fun. Grandma and Grandpa met me as soon as I got here and took me around, but it will take a long time to see everything that is here. Angels are very friendly here, I like to see them fly. Jesus does not like the picture I have ever seen about Jesus, but I knew that it was him when I see Him. Jesus took me to meet God. And you know Mama? I sat down lap of God and talked to him like I was a very important. I told God that I wanted to write to you to say goodbye and tell you everything, but I knew that it was not possible. God gave me a paper and pen that I was his personal use to write this letter. I think the name of the angel who will send you this letter is Gabriel. God asked me to give you the answer to a question that you ask Him. Where is He when I needed it? God says, "In the same place when Jesus was on the cross". He was there, as He is always with all His children. Oh, yeah Mama, no one else can see what is written in this paper except you. For others, it will look like a blank sheet of paper. I had to return the pen was returned to God now, He had to write some more names in the Book of Life. Tonight, I will sit down with Jesus to enjoy dinner. I'm sure the food will be delicious. I almost forgot to tell you. Now, I'm not sick anymore, the cancer was gone. I am happy because I can not stand the pain anymore and God also can not stand to see me suffer in pain, so He sent the angel forgiving to me. The angel said that I was a special delivery.
--------------------

Kasih yang Paling Besar

Sumber : Come and Follow Jesus

Suatu pagi yang sunyi di Korea, di suatu desa kecil, ada sebuah bangunan kayu mungil yang atapnya ditutupi oleh seng-seng. Itu adalah rumah yatim piatu di mana banyak anak tinggal akibat orang tua mereka meninggal dalam perang.
Tiba-tiba, kesunyian pagi itu dipecahkan oleh bunyi mortir yang jatuh di atas rumah yatim piatu itu. Atapnya hancur oleh ledakan, dan kepingan-kepingan seng mental ke seluruh ruangan sehingga membuat banyak anak yatim piatu terluka. Ada seorang gadis kecil yang terluka di bagian kaki oleh kepingan seng tersebut, dan kakinya hampir putus. Ia terbaring di atas puing-puing ketika ditemukan, P3K segera dilakukan dan seseorang dikirim dengan segera ke rumah sakit terdekat untuk meminta pertolongan.

Ketika para dokter dan perawat tiba, mereka mulai memeriksa anak-anak yang terluka. Ketika dokter melihat gadis kecil itu, ia menyadari bahwa pertolongan yang paling dibutuhkan oleh gadis itu secepatnya adalah darah. Ia segera melihat arsip yatim piatu untuk mengetahui apakah ada orang yang memiliki golongan darah yang sama.

Perawat yang bisa berbicara bahasa Korea mulai memanggil nama-nama anak yang memiliki golongan darah yang sama dengan gadis kecil itu. Kemudian beberapa menit kemudian, setelah terkumpul anak-anak yang memiliki golongan darah yang sama, dokter berbicara kepada grup itu dan perawat menerjemahkan, Apakah ada di antara kalian yang bersedia memberikan darahnya utk gadis kecil ini?" Anak-anak tersebut tampak ketakutan, tetapi tidak ada yang berbicara. Sekali lagi dokter itu memohon, "Tolong, apakah ada di antara kalian yang bersedia memberikan darahnya utk teman kalian, karena jika tidak ia akan meninggal!"

Akhirnya, ada seorang bocah laki-laki di belakang mengangkat tangannya dan perawat membaringkannya di ranjang untuk mempersiapkan proses transfusi darah.

Ketika perawat mengangkat lengan bocah untuk membersihkannya, bocah itu mulai gelisah.

"Tenang saja," kata perawat itu, "Tidak akan sakit kok."

Lalu dokter mulai memasukan jarum, ia mulai menangis.

"Apakah sakit?" tanya dokter itu.

Tetapi bocah itu malah menangis lebih kencang. "Aku telah menyakiti bocah ini!" kata dokter itu dalam hati dan mencoba untuk meringankan sakit bocah itu dengan menenangkannya, tetapi tidak ada gunanya. Setelah beberapa lama, proses transfusi telah selesai dan dokter itu minta perawat untuk bertanya kepada bocah itu.

"Apakah sakit?"

Bocah itu menjawab, "Tidak, tidak sakit."

"Lalu kenapa kamu menangis?",tanya dokter itu.

"Karena aku sangat takut untuk meninggal" jawab bocah itu.

Dokter itu tercengang! "Kenapa kamu berpikir bahwa kamu akan meninggal?"

Dengan air mata di pipinya, bocah itu menjawab, "Karena aku kira untuk menyelamatkan gadis itu aku harus menyerahkan seluruh darahku!"

Dokter itu tidak bisa berkata apa-apa, kemudian ia bertanya, "Tetapi jika kamu berpikir bahwa kamu akan meninggal, kenapa kamu bersedia untuk memberikan darahmu? "

Sambil menangis ia berkata, "Karena ia adalah temanku, dan aku mengasihinya!

Tuhan Yesus lebih dahulu mengasihi kita dengan Kasih Yang paling Besar........

YOHANES 14:21, "Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
----------------------------------------------------------------------------------------
English Version

A quiet morning in Korea, in a small village, there was a small wooden building whose roof is covered with zinc-zinc. That is the orphanage where many children live by their parents died in the war.
Suddenly, the silence of the morning was broken by the sound of mortars that fell on the house orphans. The roof was destroyed by the explosion, and pieces of zinc into the room mentality that makes a lot of wounded orphans. There was a little girl who was wounded in the leg by a piece of zinc, and his legs almost severed. He was lying on the ruins when found, P3K be done and someone was sent immediately to the nearest hospital for help.

When the doctors and nurses arrived, they began to examine the children who were injured. When the doctor saw the little girl, she realized that the help is most needed by the girl's blood as soon as possible is. He soon saw an orphan file to see if there are people who have the same blood group.

Nurses who can speak the Korean language began calling the names of children who have the same blood type with the little girl. Then a few minutes later, having collected the kids who have the same blood, the doctor spoke to the group translates it and nurses, Would any of you who are willing to give blood for this little girl? "The children looked frightened, but not one spoke. Once again, the doctor pleaded, "Please, if any of you who are willing to give blood for your friends, because if not he will die!"

Finally, there was a small boy in the back raised his hand and the nurse laid her on the bed to prepare for blood transfusion process.

When the nurse lifted the boy's arm to clean it, the boy began to get nervous.

"Relax," the nurse said, "It will not hurt it."

Then the doctor began to insert the needle, she began to cry.

"Does it hurt?" asked the doctor.

But the boy was crying even harder. "I've hurt this boy!" the doctor said to myself and try to alleviate the pain the boy with calm her, but no use. After some time, the transfusion process has been completed and the doctor asked the nurse to ask the boy.

"Does it hurt?"

The boy replied, "No, not sick."

"Then why are you crying?", Asked the doctor.

"Because I was so afraid to die" the boy replied.

The doctor was amazed! "Why do you think that you will die?"

With tears on her cheeks, the boy replied, "Because I think to save the girl I had to give all my blood!"

The doctor could not say anything, then he asked, "But if you think that you will die, why are you willing to give blood?"

Weeping, he said, "Because he is my friend, and I loved him!

Lord Jesus first loved us with the most Big Love ........
--------------------

MY SON BE AN ANGEL

Sumber : Elia Stories Care
Kategori: Kesaksian – Rencana Tuhan

(Chapter 1)

TUHAN BAIK SUNGGUH SANGAT BAIK.

Itulah moto dari keluarga kami…GOD IS GOOD!!!!!!

Saya adalah seorang manusia biasa yang hidup istri dan kedua anak saya.

Anak saya yang pertama laki-laki dan yang kedua adalah perempuan.

Kesaksian saya ini bermula dari kelahiran anak pertama ku. Sungguh sangat senang saat menyaksikan kelahiran anak pertamaku, Saat itu tanggal 14 desember 1986 aku menyaksikan kelahiran anak pertamaku. Dan ternyata anak yang lahir itu adalah seorang laki-laki. Anak itu lahir dengan sehat dan saya sangat bahagia karena saat itu juga saya menjadi seorang PAPA. Kemudian kuberi nama anak itu Nathannael.

Setiap hari aku dan istriku merawat anak pertama kami dengan penuh kasih sayang.

Hari demi hari kulalui bersama anak pertamaku.Nathan sangat suka tertawa. Ia tumbuh seperti anak-anak laki pada umumnya. Setiap hari kunantikan dia memanggilku papa. Tapi sebutan itu tidak kunjung ku dengar. Setelah kurang lebih Nathan berumur 3 tahun, ia juga masih tidak mengucapkan kata “mama atau papa”.

Kemudian aku memutuskan untuk membawa anakku ke dokter specialis THT. Banyak dokter yang kami kunjungi dan hasil yang kami dapatkan adalah sama yaitu anakku telat berbicara. Sebagai seorang ayah aku tidak menaruh sedikitpun kecurigaan dengan kondisi anakku yang selalu sehat dan senang tertawa. Hingga suatu hari aku dan istriku memutuskan untuk memeriksakan kondisi anakku di Jakarta.

Nathan di periksa secara intensif kurang lebih dua minggu oleh seorang profesor terkenal di Jakarta. Saat itu Nathan pergi dengan istriku berdua saja. Setelah dua minggu berlalu, didapatilah bahwa anakku tidak dapat mendengar dan berbicara selamanya, Dokter mengatakan bahwa keadaan telinga baik, gendangan telinga serta anak telinga baik, tapi saraf dari telinga menuju ke otak rusak dan hal ini di sebabkan karena virus toksoplasma. Dan menurut professor tersebut cacat yang diderita anakku tidak ada obatnya walau mencari ke ujung duniapun.

Istriku memberitahu aku tentang keadaan anakku. Sunggu sangat sedih entah apa yang harus aku lakukan. Aku pun tidak putus asa untuk memriksakan anakku ke dokter lain. Aku membawa anakku ke dokter yang datang dari Australia dan hasil yang aku terima adalah sama. Bahwa anakku cacat permanen.

Sebagai seorang ayah aku sangat sedih dan kecewa, tidak ada manusia yang dapat kuandalkan. Hanya ada satu jawaban yaitu YESUS. Aku dan istriku sangat percaya bahwa hanya Yesus yang sanggup menyembuhkan anakku Nathan.

Menurutku saat itu aku sudah hidup dalam Tuhan. Aku juga melayani Tuhan dalam suatu organisasi Kristen di Surabaya. Dan dengan cara ku aku berusaha dan berdoa kepada Tuhan. Aku sangat rajin membawa anakku ke KKR kesembuhan yang pernah ada di Surabaya. Di mana ada KKR selalu ada aku, istri dan kedua anakku. Dalam KKR itu aku selalu berharap bahwa akan ada mujizat yang terjadi. Tapi hasil yang kudapat adalah NOL.

Aku datang bersama anakku dengan keadaan cacat dan pulang kerumah dengan keadaan yang sama. Hal tersebut kulakukan selama bertahun-tahun. Tapi hingga anakku mulai sekolah ia masih tetap tidak bisa berbicara dan mendengar dengan normal.

Karena Nathan mulai besar dan harus bersekolah, kuputuskan untuk menyekolahkan Nathan di sekolah luar biasa (SLB). Tahun demi tahun berlalu. Tapi keadaan anakku tetap sama dan aku masih rajin membawa anakku ke KKR. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk bergumul secara pribadi dengan Tuhan. Aku bergumul, berpuasa, berdoa dan dalam pergumulanku aku bertanya pada Tuhan “ Apa yang harus kulakukan Tuhan untuk dapat menyembuhkan anakku?’.

Setelah bergumul sekian lama ahkirnya kudapatkan jawaban saat itu Tuhan berkata padaku “jika rohanimu tumbuh 5% maka akan kusembuhkan anakmu 5%,begitupun seterusnya”.

Aku kaget saat mendengar jawaban Tuhan, karena aku sudah melayani Tuhan, didepan manusia aku mendapat banyak pujian dengan pelayananku, tapi ternyata dimata Tuhan pelayananku adalah KOSONG.

Disini aku menyadari bahwa yang ku mau bukan yang yang Tuhan mau. Yang kumaksud bukan yang Tuhan maksud. Yang Tuhan rencanakan bukan yang kurencanakan.

Pergumulannku tak berhenti sampai di situ. Aku masih tetap bergumul apa arti pertumubuhan rohani? Aku sudah melayani Tuhan dan apa yang salah dalam diriku? Itu yang selalu kutanyakan pada Tuhan.

Lama pergumulanku mendapat jawaban. Sampai ahkirnya kudapatkan jawaban Tuhan yaitu “perubahan karakter dalam hidup”.

Memang saat itu aku sudah melayani tapi sebagai seorang yanag sudah melayani aku masih seorang manusia duniawi. Aku sombong, aku munafik, aku masih berkompromi dengan blue film, aku pendendam, aku pembohong, aku sangat busuk sebagai seorang manusia. Tapi saat itu aku tahu yang Tuhan mau. Tuhan mau bahwa aku menjadi anak Tuhan yang benar. Tuhan mau aku merendah, jujur, mempunyai kasih. Tuhan mau aku mengubah hidupku menjadi baru.

Aku mengambil keputusan bahwa aku akan mengubah karakter hidupku. Sangat sulit semua hal itu kulakukan. Tapi Tuhan membimbing aku dan berjalan di depanku.

Dulu aku adalah domba yang hilang dan sekarang telah kutemukan gembalaku.

Sungguh mujizat itu nyata dalam hidupku dan keluargaku. Saat itu anakku sudah kelas 4 SD. Hari itu aku pulang kerja dengan keadaan lelah dan sangat capek tapi kudengarkan anakku memanggil ku “ PAPA”. Aku sangat kaget, senang, hingga semua letih ku hilang. Tuhan menggenapi janjinya dalam pergumulanku. Saat aku memutuskan untuk berubah Tuhan memberikanku penggenapan yaitu dengan perubahan yang ada dalam diri Nathan.

Selama ini Nathan hanya bisa memanggilku dengan bahasa tarzan. Jika anakku minta minum ia hanya dapat menggenggamkan tangannya dan menunjukannya pada mulutnya. Selama ini kami berkomunikasi dengan Nathan menggunakan bahasa isyarat. Tapi sejak hari itu aku semakin berkomitmen pada Tuhan aku mau menjadi lebih baik serta lagi memperbaiki hidupku yang buruk dan hasilnya Anakku mulai mengeluarkan banyak kata-kata. Walaupun banyak kata-kata yang berbalik seperti kacamata jadi matakaca, jika ia mau makan Nathan bilang makan mau. Tapi aku tidak peduli aku sangat senang dengan perubahan yang ada dalam diri anakku. Dan semua itu karena YESUS adalah Allah yang hidup dan selalu menepati janjinya.

Pertolongan dan mujizat Tuhan tidak berhenti sampai di situ saja. Nathan di karuniai kepandaian, Nathan selalu rangking 3 besar di sekolahnya, Tuhan juga menjadikan Nathan tumbuh dengan cinta Tuhan.

Pernah suatu hari saat kami sekeluarga pergi ke mall mendadak Nathan mengeluh bahwa perutnya sangat sakit, Aku sangat bingung kemudian aku memutuskan untuk mengajak Nathan pulang. Tapi Nathan dengan tegas berkata “ papa doakan aku saja”. Tanpa berpikir panjang aku mengajak Nathan menepi dekat etalase kosong dan menjamah perut Nathan yang sakit. Saat aku berkata amin, kemudian aku bertanya pada Nathan apakah perutmu masih sakit? Nathan menjawab “ tidak pa,Tuhan sudah menyembuhkan perutku”. Nathan tumbuh dengan memiliki iman yang sangat kuat. Setiap hari tak henti-hentinya Nathan berdoa agar ia dapat berbicara dan mendengar dengan normal. Nathan tidak pernah menyerah dan selalu mengandalkan Tuhan dalam Hidupnya.

Hari demi hari ia terus bertumbuh dan banyak kemajuan, hingga suatu hari Nathan pun lulus SD.

Saat memasukkan Nathan ke sekolah SMP, aku memutuskan memasukkan kesekolah SMP normal tapi dengan tingkat mutu yang sedang. Disana Nathan mengalami banyak kemunduran dalam pelajarannya. Karena pelajaran di SLB sangat rendah sehingga untuk mengikuti pelajaran disekolah normal sangat sulit bagi anak seperti Nathan. Selain itu Nathan juga mengalami Stress berat saat sekolah karena semua teman Nathan mengejeknya ada yang berkata bisu, cacat tidak pantas sekolah, bahkan ada salah satu guru yang mengatakan Nathan gila karena guru tersebut tidak mengerti Nathan berbicara apa.

Sungguh sangat berat kehidupan Nathan saat itu, setiap pulang sekolah Nathan hanya bisa menangis dan berkata pada mamanya ‘kenapa aku lahir seperti ini ma?’

Kami sebagai orang tua terus mensupport Nathan dan yang ku bangga kan dengan anaku, ia punya hati yang pemaaf. Sebenarnya saat aku mendengar Nathan di hina seperti itu aku sebagai orangtua sangat marah dan berencana satang kesekolah Nathan untuk memarahi teman-teman serta guru yang menghina Nathan. Tapi Nathan melarang,ia hanya berkata “ Sudahlah pa,aku sudah memaafkan teman-temanku biar Tuhan yang membalas ,nanti kalau papa marah-marah,papa dosa”.

Aku sangat terharu mendengar perkataan Nathan. Ternyata kesabaran yang diberikan Tuhan kepada Nathan telah memberikanku satu pelajaran.

Setiap hari Nathan tetap bersekolah meski hinaan terus terdengar tapi Tuhan maha adil, memang ada teman Nathan yang suka menghina Nathan Tapi banyak teman Nathan yang sayang dan membela serta membantu Nathan dalam kesusahannya.

Dalam hal nilai ulangan disekolah Natan terus mendapat nilai yang sangat jelek.Hanya nilai 0.1;0.3;dapat 3 saja saya sudah senang,

Kemudian tibalah saat ulangan umum bersama, Nathan berkata padaku “ Papa apa yang harus aku lakukakan?’ Kemudian aku berkata “ Nathan belajar sebisa kamu saja dan berharap pada Tuhan,nanti papa mama Bantu puasa”.

Saat hari ujian tiba, pagi-pagi aku mendoa kan anakku,kutumpangi tangan dan aku serta Nathan beriman,pasti Nathan bisa dalam ujian.

Setelah ujian selesai aku yang menjemput anakku sekolah saat itu,Kemudian kutanyai anakku “bagaimana Nathan apakah kamu bisa?’. ‘jujur pa sebenarnya aku tidak bisa tapi entah pa tangan ku menulis terus menulis aku mau hentikan tidak bisa pa,aku percaya itu pasti malaikat Tuhan yang pimpin’.

Dan ternyata saat nilai rapor keluar dari nilai 0,2;0,3 nathan jadi rangking 2. Saat itu seluruh sekolah heboh bahkan wali kelas Nathan dituduh menjual soal pada Nathan. Tapi Jika Tuhan Yang mengangkat tinggi anaknya makan tidak akan pernah di jatuhkannya lagi. Sekali Nathan rangking hingga lulus SMP pun Nathan tetap rangking.

Saat ini Nathan berada di bangku SMA, penyertaan Tuhan terhadap Nathan tiada berkesudahan. Aku pun makin giat melayani Tuhan dan kesembuhan anakku saat itu sudah mencapai 80%. Nathan dapat menelpon dengan handpone, dapat melihat tv dengan mendengar suaranya, keadaan anakku semakin normal.

Dalam hal pelajaran Nathan tetap rangking 3 besar hingga kelas 3 SMA dan hingga UNAS pun tiba. Anakku belajar sungguh-sungguh untuk memnghadapi ujian tersebut. Dan terbukti ia dapat menyelesaikan hanya ujian sekolah saja.

Pada hari minggu anakku tiba-tiba berkata padaku, ”Pa sepertinya umurku tidak lama”.

Aku sangat kaget dan tak terpikirkan olehku kenapa anakku berkata demikian.Akupun menjawab “ Kenapa kamu berkata seperti itu?”.Nathan menjawab”entahlah pa,aku juga tidak tahu”.

Hari senin Nathan menghadapi ujian pertamanya,hari selasa pun demukian,dan hari rabu pun demikian. Hari itu tanggal 26 april 2006. Pagi-pagi sebelum berangkat sekolah aku mendoakan anakku agar ia bisa menghadapi ujian sekolahnya, tapi wajah anakku terlihat sangat susah hari itu.

Saat pulang sekolah Nathan menelponku minta dijemput ,tapi karena saat itu mertuaku sedang sakit dan aku berada di rumah sakit, aku tidak bisa menjemput nathan, maka aku meminta istriku untuk menjemput Nathan. Nathan juga bilang kalau ujian hari itu yaitu fisika dapat ia kerjakan dengan baik, malah Nathan bercerita ia mendebat gurunya karena membuat soal salah dan punya Nathan yang benar,kemudian Nathan juga bilang kalau pulsanya habis dan aku janji akan membelikan pulsa nanti.

Akhirnya Nathan di jemput oleh mamanya. Dalam [perjalanan pulang tiba-tiba Nathan bilang pada istriku “ ma aku sangat mengasihi mama,I love you ma”. Istriku pun membalas “ mama juga sayang sekali sama Nathan”.

Setibanya di rumah Nathan sempat makan siang dan masih bergurau dengan adik perempuannya dan masih main dengan kelinci peliharaannya, kemudian Nathan bilang pada mamanya kalau ia mau tidur kemudian nanti malam Nathan minta di bangunkan jam 6 sore karena ia mau belajar untuk ujian besok.

Saat itu Nathan berpamitan tidur sekitar jam stenga dua,dan sekitar jam 2 aku pun pulang ke rumah untuk beristirahat,istri dan anak perempuanku sedang pergi dan peristiwa besar pun terjadi.

Sekitar jam 4 sore saat istri dan anak perempuanku pulang,kami memutuskan untuk memasang foto pesta sweet 17thn anak perempuanku,Karena frame foto itu sangat berat,istriku memanggil anak laki-laki ku Nathan untuk membantu mengangkat fram berat itu.

Istriku pun berlari menuju ke kamar Nathan dan membangunkan nya. Tapi saat membangunkan Nathan tubuh Nathan sudah sangat dingin dan saat lampu di nyalakan istriku mendapati anakku sudah menjadi mayat. Anakku meninggal. Istriku histeris, anak perempuanku histeris dan aku pun sangat kaget.

Saat itu istriku membentur-benturkan kepalanya ke tembok,anak perempuankku menangis dan aku hanya bisa menyadari bahwa anakku meninggal. Tapi ada suatu keanehan yang kurasakan saat itu, memang saat mengetahui anakku meninggal seperti ada bom atom meledak di dalam rumahku, Tapi Tuhan memberiku kekuatan, tak ada sepetah katapun saat itu aku ingin menghujat Tuhan. Saat itu aku masih bisa mengajak istri dan anak perempuanku untuk berdoa dan dalam hati ku saat itu terdengar suara tidak ada kebangkitan untuk Nathan. Akhirnya kami merelakan untuk Nathan pergi.

Dengan keadaan shock, sedih,dengan tangis istriku memanggil beberapa kerabat kami yang seorang dokter, kemudian juga ada kawan ku seorang dokter spesialis jantung dan ada dokter bagian visum dari ruma sakit datang kerumah. Mereka memperkirakan bahwa anakku meninggal sekitar jam 2 siang,dan kami menemukan Nathan meninggal sekitar jam setengah 5 jadi mayatnya sudah kaku dan wajah anakku biru.

Semua orang terkejut dan ke tiga dokter itu berkata bahwa anakku meninggal karena jantung tapi jantung jenis apa? Mereka belum mengetahuinya,karena posisi anakku meninggal begitu tenang,sprei dan bed covernya tidak kusut tak ada bantal atau guling yang jatuh dari tempat tidurnya.

Banyak orang datang ke rumahkku untuk berbela sungkawa,aku hanya bisa diam dan percaya bahwa Tuhan punya rencana di balik semua cobaan yang kualami ini.

Keesokan harinya tanggal 27 april, pagi-pagi aku mendapat sebuah sms dari hamba Tuhan dari Amerika yang menyampaikan suara Tuhan padaku,dalam smsnya tertulis” I love your son and now his is with me in heaven”.

Pagi itu dengan istri dan anakku kami berangkat ke adijasa .Sebenarnya seperti mimpi bagi keluarga kami bahwa anakku meninggal. Aku hanya bisa pasrah pada Tuhan dan tidak bertanya apa maksud semua pencobaan ini. Banyak orang datang berbela sungkawa dan menghiburku untuk tabah tapi semua itu hanya seperti angin yang berlalu di telingaku. Setelah pemakaman anakku,aku istri dan anak perempuan ku mendapat suara dari Tuhan yang sama yaitu “ikutilah teladan anakmu”. Memang saat anakku hidup tanpa kusadari ia tidak seperti anak lainnya. Hati anakku begitu tulus, pemaaf, tidak ada negatif thingking, dendam dan ia selalu melandaskan semua perbuatannya dengan penuh kasih, hal ini nyata bukan karena anakku meninggal kemudian aku melebih-lebihkan anakku.

Setelah beberapa minggu anakku meninggal iblis pun menyerang. Keadaan rumah ku angker, iblis mengintimidasi istri dan anak perempuanku bahwa seletah Nathan meninggal sebentar lagi mereka yang meninggal,kemudian istriku mendapat mimpi buruk dan sebagainya.

Saat kehilangan anakku aku merasa hidupku sudah tidak ada artinya, harta yang ku punya jika bisa di tukar dengan anakku aku pun rela. Harta hilang bisa dicari tapi anak meninggal tak dapat kembali.

Aku dan keluarga ku menguatkan hati kami agar iblis tidak menyerang kami terus-menerus. Akhirnya kami bertiga berkomitmen untuk tidak bersedih lagi.

Kemudian aku mulai bertanya pada Tuhan apa masksud rencana –Mu Tuhan?

Aku memasuki puasa 40 hari, aku pun datang ke doa puasa dalam sebuah gereja dan seorang pendeta yang memiliki karunia nubuatan menjamah ku dan bernubuat “Aku memang memanggil anakmu, aku mengirimkan para malaikatku untuk menjemput anakmu. Memang kamu tidak tahu tapi anakmu tahu dan saat ini ia sudah menjadi bagian dari para malaikatku dan ia sudah bersuka cita bersama dengan aku “.

Aku terkejut mendengar nubuatan hamba Tuhan ini, aku tak pernah menceritakan kematian anakku dan aku sekaligus sangat senang dan bertanya-tanya apa arti dari anakku menjadi bagian dari para malaikat-Ku.

Aku terus berpuasa dan bergumul,Tuhan sudah menjawab doa-doa ku lewat hamba Tuhan tapi Tuhan belum menjawab kepadaku sendiri, hamba Tuhan juga seorang manusia bisa saja mereka salah,oleh karena itu aku bersih keras untuk mendengar jawaban Tuhan sendiri kepada ku.

Ahkirnya suatu malam Istriku menemukan ayat dalam kitab wahyu kemudian kami membaca bersama dan tiba-tiba Tuhan menggerakkan aku untuk membaca Wahyu 14: 1-5 yang bertuliskan :

“Dan aku melihat: sesungguhnya,Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-nya. Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagai desau air bah dan bagaikan seru guruh yang dasyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan tahta dan di depan keempat mahluk dan tua-tua itu,dan tidak seorang pun dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan sirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murmi sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti kemana saja Ia pergi. Mereka ditebus diantara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta;mereka tidak bercela”.

Saat aku membaca ayat ini,ayat ini tiba-tiba mejadi rema dan terngiang-ngiang dalam pikiranku selama seminggu. Aku kaget dengan ayat ini karena semua yang tertulis dalam ayat ini adalah anakku. Dan ternyata nubuat bahwa anakku menjadi malaikat adalah benar. Anakku menjadi tim pujian Tuhan,Tuhan mengambil anakku untuk masuk kedalam tim pujian Tuhan.Tuhan sedang mengumpulkan korban-korban yang berjumlah seratus empat-puluh empat ribu yang di tebus dari bumi dan anakku termasuk dalam tim pujian itu. Tim itulah yang akan mengiringi saat Yesus datang untuk ke dua kalinya kebumi untuk menghakimi kita semua.

Kemudian kuputuskan untuk memohon pada Tuhan agar aku di pertemukan dengan anakku atau mungkin Tuhan mengizinkan aku untuk melihat anakku dari jauh saja.

Tanggal 21 juni 2006, semalam suntuk aku tidak bisa tidur. Hingga jam 4 pagi aku sengat tiang listrik di depan rumahku di pukul empat kali. Dalam hati ku terus terdengar suara berdoa-berdoa dan berdoa. Sebenarnya aku tak tahu harus berdoa apa akhirnya aku duduk dengan posisi bersila dan berbahasa roh tapi dalam pikirankku aku ingin bertemu anakku.

Tiba-tiba rohku keluar dari dalam tubuhku dan Tuhan menaruhku di suatu tempat dimana aku melihat Tuhan Yesus sedang memangku seseorang tapi aku silau karena seluruh tubuh dan jubah Tuhan mengeluarkan sinar, sinar itu begitu indah dan sangat bening seperti kristal ,sinar itu begitu indah dan Tukan kita dapat kuungkapkan sangat luar biasa hingga dengan kata-kata pun tak cukup untuk mengungkapkannya. Tapi sinar kemuliaan yang kulihat dari jubahnya bekata bahwa “waktu ku tidak lama”.

Kemudian seorang anak yang berada dalam pangkuan Tuhan itu turun dan itu adalah anakku. Anakku berjalan 3-4 langkah kearah ku, Kemudian dengan wajah tersenyum kuciumi anakku ke peluk anakku dan aku mengajukan 3 pertanyaan,”Nathan apakan kamu mau hidup lagi? Nathan menggeleng, ”Nathan apakah kamu masuk tim pujian Tuhan? Nathan mengangguk-anggukan kepalanya. “Nathan apakah kamu sudah suka cita di sana? Nathan mengangguk-angguk lagi.

Kemudian aku berkata kepada anakku “Ya sudah Nathan kelak kita akan bertemu lagi di surga”. Tuhan Yesus yang kulihat tadi saat itu tinggal berupa sinar dan anakku jalan mundur kebelakang menuju sinar itu dengan menggerakkan tangannya tanda selamat tinggal.

Kini roh ku harus kembali kebumi dan saat aku kembali ke bumi aku sangat ketakutan. Bumi yang kita tinggali ini sudah sangat gelap. Hitam pekat bahkan saat tangan kugerakkan kearah wajahku aku tak dapat melihatnya.

Kemudian aku dapat merasakan roh ku masuk kedalam tubuhku,bahkan tubuhku hampir terbanting ke belakang dan saat itu aku baru menangis.

Saat aku bertemu anakku tak ada dukacita tak ada kesedihan tak ada tangis atau haru yang ada hanya sukacita dan damai sejahtera. Yang kurasa bahwa Allah yang kita sembah yaitu TUHAN YESUS sungguh-sungguh hidup dan memberi jawaban atas persoalan kita. Dan Firman Tuhan memang benar bahwa orang yang mati di dalam Tuhan tinggal dalam suka cita dan damai sejahtera dan itulah yang kualami saat aku bertemu dengan anakku. Jika saat itu Tuhan meminta ku untuk tinggal di sana aku pasti mau karena sangat nikmat dan indah tinggal bersama dengan Tuhan.

Setelah aku mengalami kejadian Tuhan mempertemukan aku dengan anakku, aku juga berusaha mencari tahu apa saja yang dilakukan anakku semasa hidupnya aku membongkar kamar anakku setelah kejadian itu ternyata anakku memang anak yang sangat mencintai Tuhan tak ada satu buku yang berbau roman kutemukan di dalam kamarnya. Bahkan aku menemukan sebuah notes sebanyak sembilan lembar yang ternyata berisi bahan untuk khotbah. Kemudian aku juga pergi kesekolah Nathan untuk mengambil rapor nya yang terahkir semasa hidupnya dan tiba-tiba guru Nathan bercerita bahwa sebelum anakmu meninggal ada kejadian aneh, biasanya sebelum dan setelah ulangan Nathan selalu berdoa dengan suara yang keras, tapi sehari sebelum anakmu meninggal dia berdoa saat kelas sedang istirahat setelah ulangan. Nathan berdoa seperti biasanya dan didengar oleh tiga teman perempuannya. Ketika Nathan berdoa tiba-tiba suasana kelas yang gaduh menjadi syahdu dan suara Nathan menjadi jauh bahkan ketiga teman Nathan yang mendengarkan tidak kuat dan menangis. Jadi anakku mendapat lawatan Tuhan sebelum anakku meninggal. Dari sini aku tahu kebenaran semasa anakku hidup,aku mendapat banyak peneguhan-peneguhan yang menyatakan bahwa apa yang dikatakan Tuhan padaku adalah benar.

Hidup di dunia ini adalah semu dan fana tak ada artinya harta yang kita cari kesenangan yang kita dapat jika dibanding dengan tinggal dalam kerajaan surga bersama dengan Allah Bapa dan Kerajaan Surga itu memang NYATA.

Setelah kejadian demi kejadian kualami, sekarang hubunganku dengan Tuhan bertambah intim dan mesra. Suatu hubungan yang tak dapat diutarakan dengan kata-kata.

(Chapter 2)

Setelah aku menceritakan semua yang kualami pada istri dan keluargaku, mereka sangat senang dan kami sungguh merasa bahwa ini memang sudah jalan yang terbaik yang di berikan oleh Tuhan.

Kemudian aku sebagai ibu dari anakku yang telah meninggall,aku pun meminta permintaan yang sama dengan suamiku yaitu bertemu dengan anakku. Aku berkata pada Tuhan “ Tuhan kau sudah mempertemukan suamiku dengan anakku, tapi aku ini ibunya, aku yang melahirkannya aku juga ingin bertemu dengan anakku ,aku ingin tahu Tuhan sedang apa anakku sekarang? Aku telah berpuasa 40 hari tapi tidak mendapatkan jawaban dari Tuhan. Kemudian tanpa menyerah aku pun berpuasa 40 hari lagi. Dalam puasaku yang kedua aku tetap meminta untuk dipertemukan oleh Nathan dari jauh saja atau melihat apa yang sedang dilakukan oleh Nathan sekarang. Setiap hari aku terus berdoa dan berharap agar permohonanku dijawab oleh Tuhan.

Hari itu minggu pertama dalam bulan oktober tahun 2006, hari itu hari Kamis. Setiap kamis pertama dan kamis ke tiga di rumahku selalu ada persekutuan doa malam. Saat itu aku, suamiku dan semua orang yang hadir sedang menyembah, Kami semua menyembah dalam roh dan tiba-tiba dalam penyembahan, aku melihat sebuah video dimana ada segerombolan anak muda seumuran dengan anakku sedang memuji dan memuliakan Tuhan. Mereka mengenakan jubah putih panjang dan membawa alat-alat pujian, mereka semua memuji dan memuliakan Tuhan. Saat itu posisi segerombolan anak muda itu membelakangiku dan mereka berjalan kearah depan kemudian tiba-tiba keluarlah seorang anak muda dari sekumpulan anak muda itu dan ia menoleh kearahku. Anak muda itu hanya tersenyum memandangku sejenak dan aku pun tertegun memandang anak muda itu, karena ia adalah anakku Nathan. Kemudian setelah berpandang-pandangan dengan Nathan, Ia pun kembali ke dalam gerombolannya dan video itu lenyap seketika.

Setelah mendapat jawaban Tuhan Aku menangis dan merasa bahwa Tuhan sungguh baik. Tuhan itu Allah yang adil. Ia sangat bertanggung jawab ia tidak membiarkannku terus bertanya dan hanyut dalam kesedihanku.Ia memang telah melukaiku dengan mengambil anakku tapi ia juga yang menyembuhkan dan membalut lukakku.

Sejak semua jawaban Tuhan itu kami terima, Kami sekeluarga mendapat penghiburan derita kami dan suatu kemantapan hidup didalam Yesus. Dan kami sekeluarga percaya bahwa kelak kami akan bertemu dengan Nathan di surga saat Hari Tuhan tiba. Kami pun percaya bahwa nama kami telah ditulis didalam kerajaan surga.

Mari kita hidup lebih dan harus sungguh-sungguh dalam Tuhan,Jangan jadi orang Kristen setengah-setengah tapi hiduplah sungguh-sungguh dalam Dia maka semua persoalan hidupmu akan diselesaikan oleh-Nya.Bahkan kamu akan mendapat kan jaminan hidup yang kekal bersama Yesus selamanya. Percayalah maka kita akan diselamatkan.

Amin.

Thank You Jesus,We always love You.

Sumber : Handoko Wibisono & Christiani Hartono

Created by: Ruth Sarah Wibisono. (Surabaya,26 september 2008)

Email: ruth_sarah@ymail.com

cid:image001.gif@01C7E2A7.B636D0D0 Ingin berlangganan gratis “Elia’s Stories” kirimkan email kosong ke elia-stories-subscribe@yahoogroups.com atau click Sign Up, selanjutnya, ‘reply’ balasan dari yahoogroups sebagai konfirmasi

Renungan: Jangan Menangis Mama

Bu Sally segera bangun ketika melihat dokter bedah keluar dari kamar operasi. 
  
Dia bertanya dengan penuh harapan: "Bagaimana anakku?
Apakah dia dapat disembuhkan? Kapan saya boleh menemuinya?" 
  
Dokter bedah menjawab, "Saya sudah berusaha sebaik mungkin, tapi sayangnya anak ibu tidak tertolong" 
  
Bu Sally bertanya dengan hati remuk, "Mengapa anakku yang tidak berdosa bisa terkena kanker? Apa Tuhan sudah tidak peduli lagi?" Di mana Engkau Tuhan ketika anak laki-lakiku membutuhkanMu? " 
  
Dokter bedah menjawab, "Saya sudah berusaha sebaik mungkin, tapi sayangnya anak ibu tidak tertolong" 
  
Bu Sally bertanya dengan hati remuk, "Mengapa anakku yang tidak berdosa bisa terkena kanker? Apa Tuhan sudah tidak peduli lagi? Di mana Engkau Tuhan ketika anak laki-lakiku membutuhkanMu? " 
  
Dokter bedah bertanya, "Apa Ibu ingin bersama dengan anak ibu selama beberapa waktu? Perawat akan keluar untuk beberapa menit sebelum jenazahnya dibawa ke universitas. " 
  
Bu Sally meminta perawat tinggal bersamanya saat dia akan Mengucapkan selamat jalan kepada anak lelakinya. Dengan penuh kasih dia mengusap rambut anaknya yang hitam itu. 
  
"Apa ibu ingin menyimpan sedikit rambutnya sebagai kenangan?" perawat itu bertanya. 
  
Bu Sally mengangguk. Perawat memotong sedikit rambut dan menaruhnya di dalam kantung plastik untuk disimpan. 
  
Ibu Sally berkata, "Jimmy anakku ingin mendonorkan tubuhnya untuk diteliti di Universitas. Dia mengatakan mungkin dengan cara ini dia dapat menolong orang lain yang memerlukan. Awalnya saya tidak membolehkan tapi Jimmy menjawab, 'Ma, saya kan sudah tidak membutuhkan tubuh ini setelah mati nanti. Mungkin tubuhku dapat membantu anak lain untuk bisa hidup lebih lama dengan ibunya.' " 
  
Bu Sally terus bercerita, "Anakku itu memiliki hati emas. Jimmy selalu memikirkan orang lain. Selalu ingin membantu orang lain selama dia bisa melakukannya. " 
  
Bu Sally meninggalkan rumah sakit setelah menghabiskan waktunya selama enam bulan di sana untuk merawat Jimmy. 
  
Dia membawa kantung yang berisi barang-barang anaknya. 
Perjalanan pulang sungguh sulit baginya. Lebih sulit lagi ketika dia memasuki rumah yang terasa kosong. 
  
Barang-barang Jimmy ditaruhnya bersama kantung plastik yang berisi segenggam rambut itu di dalam kamar anak lelakinya. Dia meletakkan mobil mainan dan barang-barang milik pribadi Jimmy, anaknya, di tempat Jimmy biasa menyimpan barang-barang itu. Kemudian dibaringkan dirinya di tempat tidur. Dengan membenamkan wajahnya pada bantal, dia menangis hingga tertidur. Di sekitar tengah malam, bu Sally terjaga. Di samping bantalnya terdapat sehelai surat yang terlipat. 
  
Surat itu berbunyi: 
"Mama tercinta, Saya tahu mama akan kehilangan saya; tetapi saya akan selalu mengingatmu ma dan tidak akan berhenti mencintaimu walaupun saya sudah tidak bisa mengatakan 'Aku sayang mama'. 
  
Saya selalu mencintaimu bahkan semakin hari akan semakin sayang padamu ma. Sampai suatu saat kita akan bertemu lagi. Sebelum saat itu tiba, jika mama mau mengadopsi anak lelaki agar tidak kesepian, bagiku tidak apa-apa ma.. Dia boleh tidur di kamarku dan bermain dengan mainanku. Tetapi jika mama memungut anak perempuan, mungkin dia tidak melakukan hal-hal yang dilakukan oleh kami, anak lelaki. Mama harus membelikannya boneka dan barang-barang yang diperlukan oleh anak perempuan. Jangan sedih karena memikirkan aku ma. Tempat aku berada sekarang begitu indah. Kakek dan nenek sudah menemuiku begitu aku sampai di sana dan mereka menunjukkan tempat-tempat yang indah. Tapi perlu waktu lama untuk melihat segalanya di sana.  
  
Malaikat itu sangat pendiam dan tampak dingin. Tapi saya senang melihatnya terbang.  Dan apa mama tahu apa yang kulihat? Yesus tidak terlihat seperti gambar-gambar yang dilukis manusia. Tapi, ketika aku melihat-Nya, aku yakin Dia adalah Yesus. Yesus sendiri mengajakku menemui Allah Bapa! Tebak ma apa yang terjadi? Aku boleh duduk di pangkuan Bapa dan berbicara dengan-Nya seolah-olah aku ini orang yang sangat penting. 
  
Aku menceritakan kepada Bapa bahwa aku ingin menulis surat kepada mama untuk mengucapkan selamat tinggal dan kata-kataku yang lain. Namun aku sadar bahwa hal ini pasti tidak diperbolehkan-Nya. Tapi mama tahu, Allah sendiri memberikan sehelai kertas dan pensil-Nya untuk menulis surat ini kepada mama. ter. 
  
Saya pikir malaikat Gabriel akan mengirimkan surat ini kepadamu ma. Allah mengatakan akan menjawab pertanyaan mama ketika mama bertanya 'Di mana Allah pada saat aku membutuhkan-Nya?' Allah mengatakan Dia berada bersama diriku seperti halnya ketika putera-Nya Yesus disalib. 
  
Dia ada di sana ma, dan dia selalu berada bersama semua anak. Ngomong-ngomong, tidak ada orang yang dapat membaca apa yang aku tulis selain mama sendiri. Bagi orang lain, surat ini hanya merupakan sehelai kertas kosong. Luar biasa kan ma? Sekarang saya harus mengembalikan pensil Bapa yang aku pinjam. 
  
Bapa memerlukan pensil ini untuk menuliskan nama-nama dalam Buku Kehidupan. Malam ini aku akan makan bersama dengan Yesus dalam perjamuan-Nya. Aku yakin makanannya akan lezat sekali. Oh, aku hampir lupa memberitahukanmu ma. Aku sudah tidak kesakitan lagi. Penyakit kanker itu sudah hilang. Aku senang karena aku tidak tahan merasakan sakit itu dan Bapa juga tidak tahan melihat aku kesakitan. 
  
Itulah sebabnya mengapa Dia mengirim Malaikat Pembebas untuk menjemputku. Malaikat itu mengatakan bahwa diriku merupakan kiriman istimewa! Bagaimana ma? Salam kasih dari Allah Bapa, Yesus & aku. " 

SURAT PILATUS KEPADA KAISAR TIBERIUS

Ternyata selama masa pemerintahannya sebagai Gubernur Yudea, Pontius Pilatus pernah menulis sebuah surat kepada Kaisar Tiberius di Roma melaporkan mengenai aktivitas dari pelayanan Yesus. Surat ini ditulisnya pada tahun 32 AD. Berikut adalah isi suratnya : Kepada Yang Mulia Kaisar Tiberius ... Seorang anak muda telah muncul di Galilea dan atas nama Elohim yang mengutusnya, Dia telah berkhotbah dalam sebuah hukum yang baru, dengan perilaku yang rendah hati. Pada mulanya saya mengira tujuan-Nya adalah untuk menimbulkan gerakan revolusi rakyat untuk melawan pemerintahan Roma. Dugaan saya keliru, Yesus Orang Nazaret itu ternyata bergaul lebih akrab dengan orang Romawi daripada dengan orang Yahudi. Suatu hari saya memperhatikan, ada seorang anak muda di antara sekelompok orang, sedang bersandar pada sebatang pohon dan berbicara dengan tenang kepada kumpulan orang banyak yang mengelilingi-Nya. Orang-orang mengatakan kepada saya bahwa itulah Yesus. Terdapat perbedaan yang jelas antara Dia dan orang-orang yang mengelilingi-Nya. Dari rambut dan janggutnya yang pirang, Ia kelihatan seperti "Tuhan" (Lord). Ia berumur sekitar 30 tahun, dan saya belum pernah melihat orang dengan wajah sedemikian simpatik dan menyenangkan seperti Dia. Apa yang membuat Ia kelihatan begitu berbeda dengan orang-orang yang sedang mendengarkan-Nya adalah pada wajah-Nya yang ceria. Karena saya tidak ingin mengganggu-Nya, saya meneruskan perjalanan saya, tetapi saya menyuruh sekretaris saya untuk bergabung dengan mereka dan turut mendengarkan pengajaran-Nya. Kemudian sekretaris saya melaporkan bahwa belum pernah ia membaca karya-karya ahli filsafat manapun yang dapat disejajarkan dengan ajaran Orang itu, dan bahwa Orang itu (Yesus) sama sekali tidak membawa orang ke jalan yang sesat, dan tidak pula menjadi penghasut. Oleh karena itulah kami memutuskan untuk membiarkan-Nya. Ia bebas untuk melakukan kegiatan-Nya berbicara dan mengumpulkan orang. Kebebasan yang tidak terbatas ini menggusarkan orang-orang Yahudi dan menimbulkan kemarahan mereka. Ia tidak menyusahkan orang miskin, tetapi merangsang kemarahan orang-orang kaya dan para tokoh masyarakat. Kemudian saya menulis surat kepada Yesus, meminta Ia untuk diwawancarai dalam suatu pertemuan. Ia datang. Pada saat Orang Nazaret itu tiba, saya sedang melakukan jalan pagi. Dan ketika saya memperhatikan-Nya, saya begitu tertegun. Kedua kaki saya serasa dibelenggu oleh rantai besi yang terikat pada lantai batu pualam. Seluruh tubuh saya gemetar bagaikan seorang yang bersalah berat. Namun Ia tenang saja. Tanpa beranjak, saya begitu terpukau dengan orang yang luarbiasa ini beberapa saat. Tidak ada yang tidak menyenangkan pada penampilan atau perilaku-Nya. Selama kehadiran-Nya saya menaruh hormat dan respek yang mendalam pada diri-Nya. Saya katakan kepada-Nya bahwa pada diri dan kepribadian-Nya terdapat sesuatu yang memancar dan menunjukkan kesederhanaan yang memukau, yang menempatkan Ia di atas para ahli filsafat dan cendekiawan masa kini. Ia meninggalkan kesan yang mendalam pada kami semua karena sikap-Nya yang simpatik, sederhana, rendah hati, dan penuh kasih. Saya telah meluangkan banyak waktu untuk mengamati aktivitas pelayanan menyangkut Yesus dari Nazaret ini. Pendapat saya adalah : Seseorang yang mampu mengubah air menjadi anggur, menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang mati, dan menenangkan gelombang laut, tidak bersalah sebagai pelaku perbuatan kriminal sebagaimana dituduhkan oleh orang banyak. Kami harus mengakui bahwa sesungguhnya Ia adalah Putra Elohim. Pelayan anda yang setia, Pontius Pilatus. Surat di atas tersimpan di Perpustakaan Kepausan di Vatikan, dan salinannya mungkin dapat diperoleh di Perpustakaan Kongres Amerika. Dari surat di atas, tahulah kita mengapa Pilatus "tidak berani" menjatuhkan vonis hukuman mati atas Yesus (Matius 27:24, Yohanes 18 : 31-40 dan 19 : 4,6 - 16)

PEREMPUAN ITU KU PANGGIL MAMA

Perempuan itu ku panggil Mama Yang setiap malam selalu terjaga saat hati sibuah hatinya sedang gelisah... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu sibuk di subuh hari untuk menyiapkan sarapan dan keperluan sibuah hatinya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengajariku untuk menjadi bijaksana,... Yang selalu mengajariku untuk selalu dekat dengan Sang Khalik... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu turut merasakan kesusahanku,.. Yang selalu barusaha memenuhi kebutuhanku... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengkhawatirkan keadaanku saat ku jauh,.. Yang selalu menanyaiku dengan penuh kasih saat ku murung... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat penyakit itu bersarang ditubuhnya dan kubisikan: mama izinkan aku untuk merawatmu dan menjagaimu... Perempuan itu ku panggil Mama Yang yang terbaring lamah di pembaringan... Perempuan itu ku panggil Mama Yang dengan lemah berusaha duduk di pembaringan dan mengatakan pesan terakhirnya kepadaku: "RIS MARI BERBAGI DENGAN MAMA DALAM HIDUPMU"... Perempuan itu ku panggil Mama Yang di saat-saat terakhir hidupnya masih memintaku untuk bernyanyi memuju Sang Khalik serta bertelut dan berdoa untuknya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang malam itu tarikan napasnya semakin berat.... Perempuan itu ku panggil mama Yang saat itu kubertelut di kakinya sambil memanjatkan doa: TUHAN KUMOHON KEBESARAN KASIHMU DAN MUJIZATMU UNTUK KESEMBUHAN DAN MEMBERI PANJANG UMUR BAGI MAMAKU TERCINTA... Perempuan itu ku panggil Mama Yang disaat-saat terakhir hidupnya ku bersujud di kakinya sambil menangis dan memeohon ampun atas semua dosa dan kesalahan yang pernah kubuat selama hidupku bersamanya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang mengatakan kepadaku: RIS MAMA CAPEK DAN MAMA INGIN ISTIRAHAT... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kubisikan: MAMA, KALAU MAMA CAPEK BERISTIRAHATLAH MAMA......... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat detik - detik terakhir tarikan napasnya, aku masih tetap besujud di kakinya sambil meneteskan air mataku ke kakinya sambil berkata: MAMAKU, TOLONG RASAKAN BETAPA AKU SANGAT MENYAYANGI MAMA LEWAT HANGATNYA AIR MATAKU YANG MENETES DI KAKI MAMA INI... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kasih sayangku kepadanya dikalahkan oleh kasih sayang Sang khalik kepada mamaku, sehingga saat itu juga mamaku menghembuskan napasnya yang terakhir untuk pergi menghadap Sang Khalik, untuk pergi meninggalkan kami selamanya dan untuk mengakhiri segala penderitaan hidupnya di dunia ini... Perempuan itu ku panggil Mama yang disaat tubuhnya terbujur kaku dan dingin, kucium mamaku sambil berbisik: MAMAKU TERSAYANG, KASIH SAYANG MAMA KEPADAKU AKAN TETAP MENJADI BINTANG DI DALAM HATIKU YANG AKAN TETAP BERSINAR DAN SINAR KASIH SAYANG ITU AKAN TETAP KUPANCARKAN KEPADA SEMUA ADIK - ADIKU, SAUDARA - SAUDARAKU, DAN SEMUA ORANG YANG BERADA DI SEKITARKU AGAR MEREKA TAHU BAHWA MAMAKU ADALAH FIGUR YANG TERBAIK DAN YANG TELAH MENDIDIKKU MENJADI MANUSIA YANG BIJAKSANA... Perempuan itu ku panggil Mama yang selalu menyebut namaku di dalam setiap doanya Perempuan itu kupanggil Mama Yang kini menetap disurga bersama Sang Khalik yang mengasihinya... TERIMA KASIH MAMAKU TERCINTA, ATAS SEMUA KEHIDUPAN YANG INDAH, YANG TELAH KAU HADIRKAN SELAMA ENGKAU BERSAMAKU DI DUNIA INI........ LIWAT HEMBUSAN NAPASKU SERTA DOAKU, KU TITIPKAN CIUM YANG PALING MANIS UNTUK MAMA DI SURGA SANA....... (Untuk mengenang mamaku yang meninggal tanggal 5 Mei 2009 di Ambon) Anakmu Richard Sahetapy yang Kau panggil RIS

SENG ADA MAMA LAI

SU SENG ADA MAMA LAI PAR BIKING COLO - COLO SU SENG ADA MAMA LAI PAR TUANG PAPEDA DI SEMPE SU SENG ADA MAMA LAI PAR ATOR MAKAN DI MEJA MAKAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR CUCI BETA PUNG PAKIAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR DENGAR BETA PUNG SUSAH SU SENG ADA MAMA LAI PAR JAGA BETA WAKTU SAKIT MAMAE.... PAR APA LAI BETA PULANG KA RUMAH TUA KALO MAMA SU SENG ADA PAR LIA BETA PAR APALAI BETA DUDU DI MEJA MAKAN KALO MAMA PUNG TAMPA GARAM SU SENG ADA PAR SAPA LAI BETA MAU MANYANYI KALO MAMA SU SENG ADA PAR DENGAR... SIOOO MAMA E.... MAMA SU JAUH DARI BETA DENG BASUDARA MAMA SU TENANG DI TETEMANIS PUNG PANGKO TAPI MAMA PUNG PASANG DENG MAMA PUNG DOA TETAP JADI BINTANG YANG BERSINAR DI BETA PUNG HATI SELAMA HIDOP DI DUNIA. JUST FOR MY LOVE MAMA

Glitter Text
Make your own Glitter Graphics

Yesus Manis