30 November 2009

Berjalan Dalam Kebenaran

Sumber : Come and Follow Jesus
Andry Mbura 26 November jam 8:51 Balas
“Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.” Mazmur 119:9

Perkembangan jaman dan kemajuan teknologi pada saat ini mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap pertumbuhan anak muda. Tidak dapat dipungkiri bahwa anak-anak muda senantiasa mengikuti perkembangan mode dan tren terbaru, dan berusaha untuk bisa menjadi pusat perhatian dari lingkungannya. Anak-anak muda akan berusaha agar dapat diterima oleh lingkungan pergaulannya, sehingga apapun yang teman-temannya sedang lakukan akan mereka ikuti.

Pengaruh dari pergaulan sangat kuat sekali kepada anak muda. Kecenderungan emosi yang masih labil dan masih dalam kondisi untuk mencari jati diri akan membuat mereka mencoba-coba apa yang mereka lihat dan rasakan. Oleh karena itu anak muda perlu ekstra hati-hati dalam pergaulannya, karena masa depan mereka akan dipengaruhi dari apa yang dilakukan pada masa muda.

Tuhan ingin agar anak-anak muda dapat tetap berjalan dalam kebenaran. Pergaulan memang tetap dibutuhkan, tetapi anak muda harus tetap berada dalam pergaulan yang sehat dan positif.

Bagaimana agar anak-anak muda dapat tetap berjalan dalam kebenaran?

1. “Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu” Mazmur 119:9b
Firman Tuhan adalah perisai dan filter yang paling ampuh bagi anak muda untuk dapat tetap berada dalam pergaulan yang positif. Ketika anak muda tidak hidup sesuai dengan firman Tuhan, maka iblis akan berusaha mempengaruhi kehidupan anak muda. Segala cara akan dilakukan oleh si jahat agar anak muda dapat terjerumus ke dalam dosa. Pada awalnya si iblis akan menawarkan kenikmatan, tetapi pada akhirnya hidup anak muda akan dihancurkan sehingga masa depan mereka menjadi berantakan.

“Hai orang-orang yang takut akan TUHAN, percayalah kepada TUHAN! –Dialah pertolongan mereka dan perisai mereka.” Maz 115:11.

Dengan hidup sesuai dengan firman Tuhan, maka Tuhan akan menjadi perisai bagi anak muda. Dia akan memberi perlindungan terhadap segala tipu muslihat si iblis. Tidak ada cara lain yang dapat dilakukan untuk dapat menghindari akal bulus si iblis. Hanya dengan menjaganya sesuai dengan firman Tuhan, maka anak-anak muda dapat tetap aman dalam pergaulan.

2. “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” 1 Kor 15:33

Dengan siapa anak muda bergaul, seperti itulah anak muda akan terbentuk. Jika bergaul dengan teman-teman yang pintar, aktif dalam kegiatan positif, takut akan Tuhan dan rajin beribadah, maka anak muda akan ikut menjadi seperti teman-temannya itu.

Tetapi jika anak muda bergaul dengan teman-teman yang mempunyai kebiasaan buruk seperti merokok, bolos, pergaulan bebas, kehidupan malam, perkelahian, pemberontakan terhadap orang tua, pencurian, narkotika dan obatan-obatan; maka tinggal menunggu waktu sampai kebiasaan mereka akan menjadi sama dengan teman-temannya itu.

Memilih teman merupakan hal yang sangat penting bagi anak muda. Bukan berarti anak muda harus sombong dan tidak perlu mengenal orang lain, anak muda tetap perlu bergaul secara luas. Maksud dari teman disini adalah orang lain yang dapat dijadikan sebagai orang yang ditemui hampir setiap hari, orang yang menjadi tempat untuk mencurahkan isi hati, orang yang dapat mengerti kesukaan, orang yang dapat “nyambung” dalam pembicaraan, orang yang dapat diajak jalan-jalan ke tempat yang disukai dan lainnya. Oleh karena orang itu juga yang akan mempengaruhi kehidupan anak muda, maka penting sekali bagi anak muda untuk “memilih ” dengan siapa ia dapat bergaul.

JESUS LOVE U ALL

Ikatkan Sehelai Pita Kuning Bagiku

Sumber : Come and Follow Jesus
Kisah Nyata - Ikatkan Sehelai Pita Kuning Bagiku

Sehelai Pita Kuning sebagai Tanda Maaf

Pada tahun 1971 surat kabar New York Post menulis kisah nyata tentang seorang pria yang hidup di sebuah kota kecil di White Oak ,, Georgia , Amerika.

Pria ini menikahi seorang wanita yang cantik dan baik,sayangnya dia tidak pernah menghargai istrinya.

Dia tidak menjadi seorang suami dan ayah yang baik. Dia sering pulang malam-malam dalam keadaan mabuk, lalu memukuli anak dan isterinya.

Satu malam dia memutuskan untuk mengadu nasib ke kota besar, New York. Dia mencuri uang tabungan isterinya, lalu dia naik bis menuju ke utara, ke kota besar, ke kehidupan yang baru.

Bersama-sama beberapa temannya dia memulai bisnis baru.Untuk beberapa saat dia menikmati hidupnya. Sex, gambling,drug. Dia menikmati semuanya. Bulan berlalu. Tahun berlalu. Bisnisnya gagal, dan ia mulai kekurangan uang.

Lalu dia mulai terlibat dalam perbuatan kriminal. Ia menulis cek palsu dan menggunakannya untuk menipu uangorang. Akhirnya pada suatu saat, dia tertangkap. Polisi menjebloskannya ke dalam penjara, dan pengadilan menghukum dia tiga tahun penjara. Menjelang akhir masa penjaranya, dia mulai merindukan rumahnya. Dia merindukan istrinya.

Dia rindu keluarganya. Akhirnya dia memutuskan untu kmenulis surat kepada istrinya, untuk menceritakan betapa menyesalnya dia. Bahwa dia masih mencintai isteri dan anak-anaknya. Dia berharap dia masih boleh kembali.

Namun dia juga mengerti bahwa mungkin sekarang sudah terlambat, oleh karena itu ia mengakhiri suratnya dengan menulis, “Sayang, engkau tidak perlu menunggu aku.Namun jika engkau masih ada perasaan padaku, maukah kaunyatakan? Jika kau masih mau aku kembali padamu, ikatkanlah sehelai pita kuning bagiku, pada satu-satunya pohon beringin yang berada di pusat kota. Apabila aku lewat dan tidak menemukan sehelai pita kuning, tidak apa-apa. Aku akan tahu dan mengerti. Aku tidak akan turun dari bis, dan akan terus menuju Miami. Dan aku berjanji aku tidak akan pernah lagi menganggu engkau dan anak-anak seumur hidupku.”Akhirnya hari pelepasannya tiba.

Dia sangat gelisah. Dia tidak menerima surat balasan dari isterinya. Dia tidak tahu apakah isterinya menerima suratnya atau sekalipun dia membaca suratnya, apakah dia mau mengampuninya? Dia naik bis menuju Miami, Florida, yang melewati kampung halamannya, White Oak. Dia sangat sangat gugup. Seisi bis mendengar ceritanya, dan mereka meminta kepada sopir bus itu, “Tolong, pas lewat White Oak,jalan pelan-pelan. ..kita mesti lihat apa yang akan terjadi…” Hatinya berdebar-debar saat bis mendekati pusat kota White Oak. Dia tidak berani mengangkat kepalanya.

Keringat dingin mengucur deras. Akhirnya dia melihat pohon itu. Air mata menetes di matanya… Dia tidak melihat sehelai pita kuning… Tidak ada sehelai pita kuning….Tidak ada sehelai….. . Melainkan ada seratus helai pita-pita kuning…. bergantungan di pohon beringin itu…Ooh… seluruh pohon itu dipenuhi pita kuning…!!!!!!!!!!!!

Kisah nyata ini menjadi lagu hits nomor satu pada tahun 1973 di Amerika. Sang sopir langsung menelpon surat kabar dan menceritakan kisah ini. Seorang penulis lagu menuliskan kisah ini menjadi lagu, “Tie a Yellow Ribbon Around the Old Oak Tree“, dan ketika album ini dirilis pada bulan Februari 1973, langsung menjadi hits pada bulanApril 1973.

lirik lagunya :

Tie a Yellow Ribbon Around the Old Oak Tree
I’m coming home I’ve done my time
And I have to know what is or isn’t mine
If you received my letter
Telling you I’d soon be free
Then you’d know just what to do
If you still want me
If you still want me
Oh tie a yellow ribbon
‘Round the old oak tree
It’s been three long years
Do you still want me
If I don’t see a yellow ribbon
‘Round the old oak tree
I’ll stay on the bus, forget about us
Put the blame on me
If I don’t see a yellow ribbon
‘Round the old oak tree
Bus driver please look for me
‘Cause I couldn’t bare to see what I might see
I’m really still in prison
And my love she holds the key
A simple yellow ribbon’s all I need to set me free
I wrote and told her please
Oh tie a yellow ribbon
‘Round the old oak tree
It’s been three long years
Do you still want me
If I don’t see a yellow ribbon
‘Round the old oak tree
I’ll stay on the bus, forget about us
Put the blame on me
If I don’t see a yellow ribbon
‘Round the old oak tree
Now the whole damn bus is cheering
And I can’t believe I see
A hundred yellow ribbons
‘Round the old, the old oak tree
Tie a ribbon ’round the old oak tree
Tie a ribbon ’round the old oak tree
Tie a ribbon ’round the old oak tree
Tie a ribbon ’round the old oak tree
Tie a ribbon ’round the old oak tree
Tie a ribbon ’round the old oak tree
Tie a ribbon ’round the old oak tree
Tie a ribbon ’round the old oak tree

mengampuni memang adalah hal yang sangat sulit, apalagi jika orang tersebut punya banyak kesalahan yang bikin kita kesal abis ato marah,, tetapi cerita ini mengingatkan kita bahwa pengampunan itu ada di dalam diri setiap manusia, tinggal keputusan kita untuk mau melakukannya ataupun tetap tinggal dan terus menyimpan kesalahan orang lain tersebut. seperti Tuhan Yesus Kristus telah mengampuni semua dosa-dosa pelanggaran kita didalam Kasih-Nya yang ajaib, Kasih-Nya pun yang tinggal didalam hidup kita turut memampukan kita untuk mengampuni setiap kesalahan orang lain terhadap kita.

KOLOSE 3:13
"Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian."

POHON NATAL DAN KELAHIRAN NATAL

Sumber : Elia's Stories
PENANYA: Apakah yang dikatakan di dalam Alkitab tentang hari Natal?

MR. C: Alkitab tidak memerintahkan kita untuk memperingati hari kelahiran Kristus. Natal bukanlah suatu hari raya ibadah, namun Alkitab juga tidak berkata bahwa kita seharusnya tidak merayakan hari kelahiran Kristus.

Natal adalah saat yang indah untuk memberitakan pada dunia bahwa Kristus sang Juruselamat telah dilahirkan. Hari Natal tanggal 25 Desember bukanlah hari tepatnya Kristus dilahirkan, kita tidak mengetahui tanggalnya yang tepat, tetapi Kristus mungkin dilahirkan sekitar awal Oktober berdasarkan informasi yang kita peroleh dari Alkitab.

Bagaimanapun juga tanggal 25 Desember adalah hari yang baik untuk merayakan kelahiran Kristus, karena hari itu dekat dengan saat ketika siang hari mulai bertambah panjang di bagian bumi sebelah Utara, dimana kebanyakan orang di dunia ini tinggal.

Natal adalah suatu hari dimana kita bisa menikmati persekutuan bersama, bersuka-cita, menyanyikan lagu-lagu pujian bagi Allah, saling bertukar hadiah, dll. Tetapi kita harus berhati-hati dalam memberikan hadiah. Kristus telah memberikan anugrah keselamatan yang sangat indah, jadi kita saling bertukar hadiah satu sama lain karena kita bersuka-cita dengan apa yang telah Allah karuniakan kepada kita.

Dan orang percaya yang sejati tidak mau berurusan dengan Sinterklas. Dunia berusaha untuk menempatkan Santa Klaus sebagai pengganti Allah Bapa. Anak-anak diberitahukan bahwa, "Jika kamu tidak baik, Sinterklas tidak akan memberikan hadiah yang bagus buat kamu." Tetapi Alkitab berkata di Yakobus 1:17: "Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna [yaitu keselamatan], datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran."

Jadi yang pasti kita tidak mau berurusan dengan Sinterklas. Sedangkan mengenai pohon Natal, hal itu terserah anda. Tradisi menghias pohon mungkin berasal dari kebiasaan penyembahan berhala, tetapi pohon cemara itu sangat bagus, karena sebenarnya pohon itu menunjuk ke atas, dan Allah ada diatas, dan cabang-cabangnya melebar ke samping-sampingnya. Kasih kita pertama-tama adalah untuk Allah dan kemudian untuk dunia. Ketika kita merayakan Natal, hal yang penting adalah, "Apakah yang terjadi di dalam hati kita?PENANYA: Saya mengerti bahwa Natal adalah hari peringatan kelahiran Kristus, meskipun kita tahu bahwa Kristus tidak dilahirkan pada tanggal itu. Dia dilahirkan kira-kira mendekati masa panen. Namun, saya merasa bahwa semua yang berkaitan dengan Natal itu keliru. Misalnya yang dimaksudkan di Yeremia 10 tentang "cara penyembahan berhala" mungkin berkaitan dengan pohon Natal.


MR. C: Yeremia pasal 10 tidak berbicara mengenai pohon Natal. Ayat ini berbicara tentang pembuatan dan penyembahan berhala-berhala. Jikalau kita menghias pohon Natal, lalu sujud menyembahnya atau beribadah padanya, maka tentu saja itu adalah salah.

Di dalam Alkitab tidak perintah untuk merayakan Natal, dan juga tidak ada perintah untuk tidak merayakan Natal. Alkitab berkata bahwa "segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman adalah dosa" (Roma 14:23). Jadi, jikalau ada orang yang merasa yakin bahwa dia tidak boleh merayakan Natal, maka sebaiknya jangan merayakannya, dan tidak boleh ada orang yang mengkritik dia. Disisi lain, jika ada seseorang yang ingin merayakan Natal, juga tidak boleh ada yang mengkritik dia.

For the earth shall be filled with the knowledge of the glory of the LORD, as the waters cover the sea. (Hab 2:14)

PENANYA: Saya mempunyai sebuah pertanyaan mengenai hari Natal. Alkitab memang menceritakan kepada kita tentang kelahiran Kristus tetapi Alkitab sama sekali tidak pernah menyuruh kita untuk merayakannya. Menurut saya, hari Natal sudah menjadi seperti perayaan agama kafir.


MR. C: Baiklah, ini memang tergantung dari siapa yang melakukannya. Tidak ada perintah untuk merayakan Natal. Juga tidak ada perintah yang melarang merayakan hari Natal. Yang pasti, surga merayakan kelahiran Kristus. Ketika para gembala berada di padang, mereka melihat sekumpulan besar malaikat yang merayakannya dengan bernyanyi dan memuji Allah. Di Lukas 2:11-14 kita baca:
"Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."

Saat itu merupakan saat perayaan yang besar. Jadi, memang tidak salah kalau kita merayakan Natal walaupun Alkitab tidak memberitahukan kepada kita kapan tepatnya Yesus dilahirkan.

Memang benar, kita hidup di dalam dunia yang sangat berdosa. Dan dunia ingin menjadikan perayaan Natal ini untuk memuaskan hawa nafsu mereka sendiri. Itulah sebabnya kita melihat adanya Sinterklas atau pesta-pesta mabuk, misalnya. Dengan demikian, orang-orang percaya yang sejati harus berhati-hati agar tidak menjadi rusak dengan mengikuti kebiasaan-kebiasaan dunia ini, jadi kita harus sedikit lebih waspada agar kita terus mengarahkan pandangan kita kepada Tuhan Yesus Kristus.

Pada saat kita mengundang makan malam bagi orang-orang yang kita kasihi, baik itu keluarga atau teman, maka ini merupakan saat yang baik untuk menceritakan mengenai apa yang terjadi pada saat Natal, dan perhatian kita terpusat hanya untuk itu.

PENANYA: Namun ada suatu upacara kafir pada tanggal 25 Desember untuk memperingati siang hari yang paling panjang di musim dingin.

MR. C: Ada suatu pertanyaan yang perlu diajukan, kapankah tepatnya Yesus dilahirkan? Apakah kita mengetahui tanggalnya secara pasti? Jawabannya adalah tidak. Tidak ada petunjuk yang cukup dari Tuhan didalam Alkitab, sehingga sampai sejauh ini, tidak ada seorang pun yang bisa menentukan tanggal yang pasti dari hari kelahiran Yesus Kristus. Namun demikian, berdasarkan petunjuk-petunjuk Alkitab, memang kemungkinan besar Dia dilahirkan pada suatu waktu selama minggu terakhir dari bulan September atau mungkin pada minggu pertama pada bulan Oktober. Mungkin pada tanggal-tanggal sekitar itulah Dia dilahirkan.

Yang kedua, ada petunjuk-petunjuk tidak langsung yang sangat kuat yang mengarah pada tahun 7 Setelah Masehi sebagai tahun kelahiran Kristus, tetapi informasi ini juga tidak mutlak benar. Tetapi memang ada bukti-bukti tidak langsung yang menunjuk kepada hal ini. Namun demikian, meskipun belum diketahui tanggalnya yang pasti, pada zaman dahulu gereja telah mengambil keputusan untuk merayakan kelahiran Kristus, dan tanggal 25 Desember yang dipilih sebagai harinya.

Dan ini merupakan tanggal yang bagus untuk merayakan kelahiran Kristus, karena toh kita tidak mengetahui tanggal pastinya. Karena di belahan bumi bagian utara, di mana sebagian besar orang di dunia hidup di sana pada masa itu, hari itu adalah saat di mana siang hari mulai bertambah panjang lagi, sebab mulai tanggal 21 Desember, siang hari tidak lagi bertambah pendek, dan mulai bertambah panjang, dengan demikian, 25 Desember adalah tanggal yang tepat untuk dipilih karena Kristus adalah "Terang Dunia" (Yohanes 8:12), dan Kristus disebut sebagai Surya Kebenaran (Maleakhi 4:2). Dia juga disebut sebagai Bintang Timur yang terbit dengan kesembuhan pada sayapnya (Matius 2:2, 2 Petrus 1:19, Wahyu 22:16). Semua ungkapan ini cocok dengan keadaan siang hari yang bertambah panjang pada saat Natal.

For the earth shall be filled with the knowledge of the glory of the LORD, as the waters cover the sea. (Hab 2:14)

Renungan: Natal Di Cardiff

Hari mulai gelap. Udara Desember yang dingin menusuk tulang. Saya bergegas meninggalkan kampus menuju penginapan. Di dekat sebuah bangunan berbata merah tiba-tiba seorang pria tua, kurus, dan berpakain lusuh menghadang. Tanpa kata-kata dia menyodorkan secarik kartu seukuran kartu nama. Saya menerimanya dan tanpa melihatnya lalu memasukkan kartu itu ke kantong jaket.

Saya sedang berada di Cardiff, sebuah kota pinggir laut di New South Wales, Inggris, bersama empat wartawan Indonesia. Kami mendapat beasiswa dari British Council dan Thomson Foundation untuk belajar jurnalistik di Cardiff University.

Sebelum berangkat ke Cardiff, istri saya memasukkan sebuah alkitab ke dalam koper dan berpesan agar setiap Minggu, terutama pada saat Natal nati, saya tidak lupa meluangkan waktu untuk ke gereja. Waktu itu saya hanya mengangguk. Basa-basi. Supaya istri senang. Tapi pikiran dan hati sama sekali tidak ke sana. Maka tak heran jika Minggu demi Minggu, selama di Cardiff, kitab suci itu tetap tersimpan rapih di dalam koper.

Waktu terus berlalu. Saya sudah lupa pada kartu yang diberikan orang tua berpakaian lusuh itu, sampai pada suatu hari, menjelang Natal, kartu itu terjatuh dari kantong jaket. Isinya ternyata ajakan untuk hadir di perayaan Natal. Di situ juga tertera nama dan alamat gereja. Kartu itu lalu saya masukkan lagi ke kantong jaket. Hati sama sekali tidak tergerak oleh ajakan di kartu tersebut.

Tiga hari menjelang Natal datang kabar bahwa teman-teman dari BBC London akan berkunjung ke Cardiff. Mereka ingin menengok kami. Perjalanan dari London ke Cardiff dua jam dengan kereta api. Mereka juga berniat menghabiskan liburan Natal di kota kami.

Tanggal 24 Desember, jam lima sore. Langit gelap. Salju turun tebal sekali. Bahkan sebagian berbentuk bongkahan es. Angin kencang menghempaskan ranting-ranting pohon. Pucuk-pucuk cemara bergerak liar dipermainkan angin. Dari balik kaca jendela kamar, saya melihat badai menghantam Cardiff. Menurut pengelola tempat kami tinggal, itulah pertama kali kota pantai tersebut diguyur salju.

Padahal sore itu saya sudah bersiap-siap hendak ke gereja bersama teman-teman dari BBC London. Kemarin mereka mengajak saya untuk ke gereja pada malam Natal. Karena sulit menolak, saya menganjurkan kami pergi ke gereja yang alamatnya tertera di kartu yang saya simpan itu. Menurut pengelola tempat saya menginap, letak gereja tidak terlalu jauh dari tempat kami tinggal.

Tapi sore itu badai salju tak kunjung berhenti. Saya sudah berpakain rapih dan bersiap-siap berangkat. Tapi di luar tidak ada tanda-tanda badai bakal berhenti. Ada perasaan yang aneh mulai menggelayut di hati. Tiba-tiba saya rindu untuk ke gereja. Boleh jadi itu perasaan bersalah karena selama di Cardiff tidak sekalipun saya ke gereja. Saya lalu ingat pesan istri saya. Tapi, langkah saya ke gereja kini terhalang badai salju.

Dalam suasana hati galau itu saya lalu berlutut dan berdoa. “Tuhan, jika malam ini Engkau memang menghendaki aku ke gereja, tolong hentikanlah badai agar kami bisa segera berangkat.” Tuhan maha besar. Hanya dalam hitungan detik, sesudah saya menutup doa, dari balik jendela saya melihat pucuk-pucuk pohon cemara terdiam kaku. Tak ada sedikit pun angin yang membuatnya doyong. Salju berhenti total. Langit berubah cerah. Merasa tidak percaya pada penglihatan dari balik jendela, saya keluar ke jalan. Ajaib. Semua tenang. Terasa damai. Tak ada sejumput salju pun jatuh. Saya menghela nafas panjang. “Terima kasih Tuhan. Terima kasih.”

Kami lalu bergegas jalan kaki, dalam dinginnya udara, menuju gereja. Tidak ada taksi, tidak ada bus. Semua orang, termasuk supir bus dan supir taksi, sudah sibuk bersiap-siap menyambut malam Natal bersama keluarga masing-masing. Tapi kami bersemangat.

Saya terkejut ketika sampai di gereja yang kami tuju. Ternyata itu bangunan berbata merah yang hampir setiap hari saya lalui saat pulang dan pergi ke kampus. Bentuknya seperti gedung olahraga. Dari luar sama sekali tidak seperti gereja. Di depan gedung inilah orang tua kurus berpakaian kumal itu memberi saya kartu.

Pengurus gereja menyambut kami dengan hangat. Apalagi ketika tahu kami dari Indonesia. Bahkan pemandu acara meminta seluruh jemaat yang hadir malam itu memberi tepuk tangan untuk kami. Selama prosesi Natal, saya tersenyum sembari memegang alkitab pemberian istri. Saya membayangkan istri saya pasti bahagia jika mengetahui betapa suaminya, pada malam Natal, akhirnya ke gereja.

Belakangan saya baru menyadari bahwa kejadian demi kejadian waktu itu merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan. Mulai dari kartu yang diberikan orang tak dikenal, kedatangan teman-teman BBC London yang terkesan mendadak, sampai badai yang berhenti tiba-tiba. Semua seakan berjalan tanpa ada kaitan satu sama yang lain. Tetapi semua itu ternyata bukan kebetulan melainkan karena rencana-Nya. Melalui rencana yang tidak bisa diduga, Tuhan menggiring saya ke gereja pada malam Natal itu. (fw.elgin@cb..)


Persekutuan Keluarga Allah

Sumber : Come and Follow Jesus
Tidak sedikit orang-orang yang hidup pada zaman ini sudah tidak peduli lagi pada ajaran agama dan nilai-nilai kehidupan di masyarakat. Bahkan di negara-negara yang maju teknologinya banyak yang tidak mengenal Tuhan. Mereka merasa sudah dapat menyaingi bahkan menyamakan dirinya dengan Tuhan. Di negara-negara Eropa sebagian besar gereja-gereja hanya dikunjungi oleh orang-orang tua saat ibadah setiap saat minggu. Anak-anak muda tidak tahu dimana keberadaannya. Kita masih bersyukur karena kondisi ini tidak terjadi di negara kita. Tapi lambat laun bisa saja hal itu terjadi bila kita tak menjaga persekutuan yang erat dengan Tuhan. Tuhan Allah meminta kita sebagai ciptaannya untuk mengenal dia lebih dalam lagi. Dia mau kita mempunyai persekutuan yang erat denganNya, yaitu dengan menyediakan waktu untuk merenungkan firmanNya setiap hari. Bila kita taat dan setia kepada FirmanNya maka semakin hari kita semakin mempunyai pengenalan yang baru akan Tuhan. Banyak diantara kita yang mungkin berkata, “aku sibuk cari duit”, atau “aku sibuk ngurus anak” dan segala macam alasan lainnya sehingga sering keluar ucapan dari kita “mana sempat!”…ya, kita sering melupakan persekutuan yang indah degan Tuhan. Kita terlalu sibuk dengan urusan kita masing-masing.

Kita adalah anak-anakNya yang dipanggil keluar dari kegelapan menuju terangNya yang ajaib. Kita terlalu mahal ditebus oleh darahNya. Namun kita sering tidak mengindahkan panggilanNya dan mengabaikan persekutuan denganNya. Kta melupakan pengorbananNya. Allah kita adalah Allah yang cemburu, artinya Dia tidak mau anak-anakNya menyembah ilah-ilah lain dan berpaling dariNya. Siapakah manusia di dunia ini yang tidak mencintai kesetiaan? Setiap pasangan, suami atau isteri pasti mengiginkan pasangan agar tetap setia walau apapun yang terjadi. Tentu ada perasaan sakit hati apabila kesetiaan seseorang dikhianati oleh orang yang kita percayai. Seorang sahabatpun akan sakit hati apabila sahabatnya meninggalkannya atau mengkhianatinya.

Allah adalah setia. KesetiaanNya tidak dapat diukur dengan apapun yang ada di dunia ini. Allah tidak mengatakan bahwa Ia akan setia apabila kita setia. Tidak! KesetiaanNya tidak bersyarat. Dia tetap setia walaupun kita tidak setia. Namun Allah mengiginkan kita tetap setia kepadaNya dan berpegang teguh pada FirmanNya. Allah ingin kita tidak meninggalkan persekutuan denganNya yang telah memanggil kita pada persekutuan dengan anakNya Yesus Kristus.

1 Korintus 1:9 (Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan AnakNya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia)

JESUS LOVE U ALL
--------------------

HAL KECIL DALAM KEHIDUPAN KITA

Sumber : Come and Follow Jesus
Christian Imanuel
Saya pernah mengalami hal-hal kecil yang mungkin orang lain anggap hanyalah suatu kebetulan. Salah satu yang saya ingat adalah:
“Ketika suatu hari di Desa tempat asal saya, waktu itu sore hari menjelang malam.. seseorang dari teman saya datang kepada saya untuk meminjam sepeda motor saya. Dia ingin pergi kegudang ayahnya yang terletak sekitar 2 kilometer dari tempat kita, kebetulan waktu itu rumah kami berdekatan (Yah, boleh dibilang di Pasar dari Desa tempat tinggal saya).

Tanpa ragu juga saya langsung berikan kunci motor saya kepadanya. Selang beberapa jam, saya juga sedang “santai”, eh tiba-tiba teman saya menelepon bilang begini: “Kunci motor kamu hilang, sekarang motor kamu ada di gudang ayah saya, bagaimana ini??” . Motor saya kuncinya udah agak loss waktu itu. Sesaat itu dia panik, mungkin karena merasa bersalah kepada saya. Tapi entah mengapa saya sendiri merasa tenang-tenang saja, dan saya bilang: “ udah, santai-santai aja lagi” . Dan saya langsung meminjam sepeda motor saudara saya, sambil menusuri tempat yang sudah dilewati teman saya tersebut.

Sesaat baru saja saya mau jalan, teman saya menelepon lagi sambil berkata seolah tak ada harapan: “Saya sudah cari 2 kali bolak-balik, saya sekarang lagi numpang motor teman saya, kita udah nyari tapi ga ketemu, sudahlah kamu juga ga usah cari-cari lagi, pasti juga tidak ketemu. Besok saya ganti rugi saja atas kehilangan kunci motor kamu, maaf banget ya..”.
Waktu itu saya yang sedang mengendarai motor juga dengan kecepatan yang sangat lambat, memejamkan mata sesaat dan sambil berdoa kepada Tuhan agar kunci motor saya ketemu. Begitu saya kembali membuka mata saya, saya sempat kaget juga melihat kalau ternyata kunci motor saya persis berada dijalan didepan pandangan saya.”

Mungkin ini bukan cerita luar biasa, sedikit?? bahkan mungkin tidak sama sekali.
Tapi dari hal-hal kecil inilah, saya sadar bahwa apapun yang terjadi itu bukan kebetulan..
Hal-hal kecil inilah yang sering tidak kita renungi..
Hal sekecil apapun yang terjadi saat ini, ada Tuhan diantaranya..
Tuhan tidak pernah luput dari hal terkecil sekalipun dalam kehidupan setiap manusia, tapi saya sadar kitalah yang sering luput kepada Tuhan dari hal-hal kecil ini..

MARKUS 12
41 Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar.

42 Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit.

43 Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.

44 Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."

----------------------------------------------------------------------------------------
English Version

I've had little things that maybe other people think is just a coincidence. One thing I remember is:
"When one day in my home village, when it was late afternoon early evening .. one of my friends came to me to borrow my bike. He wanted to go to his father's warehouse, located about 2 kilometers from where we were, at that time happened to our house together (Well, practically at the Markets of the village where I live).

Without hesitation I also immediately gave him my bike lock. After a few hours, I also was "relaxed", uh suddenly my friend called to say this: "Lock your bike gone, now you have the motor in my father's barn, how is this??". My motorcycle key've had a little loss of time. For a moment he panicked, probably due to my guilt. But somehow I was feeling calm, and I said: "I have, take it easy wrote again". And I immediately borrowed my brothers motorcycle, while browsing the place that my friend had passed it.

For a moment I just want to go out, my friend called again, saying as there is no hope: "I've been looking for 2 times back and forth, I now ride motorcycles again my friend, we've looking for but not seen, well you also do not have to search - search again, it would also not met. Tomorrow I just compensation for loss of your bike lock, so sorry .. ".
At that time I was in my motorhome with a very slow pace, closed his eyes for a moment and said, pray to God that my bike lock met. Once I re opened my eyes, I got surprised also to see if it turns out my bike lock in the street just in front of my eyes. "

Maybe it's not unusual story, a little?? maybe even not at all.
But from the little things here, I realized that whatever happened was not a coincidence ..
Little things is what we do not often think about
The slightest thing happens this time, there is the Lord of them ..
God never missed even the smallest things in the life of every human being, but I realize we are the ones who often miss the God of small things
--------------------

What Makes Me Happy?

Sumber: Mujizat Itu Nyata
Tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang tidak ingin bahagia. Setiap orang tua pasti menginginkan kehidupan yang lebih baik bagi anak-anaknya di masa mendatang sehingga mereka berjuang dengan bekerja dan mendidik melalui aturan-aturan yang telah dibuat mereka. Begitu pun dalam kehidupan berumah tangga, seorang pria akan berusaha keras agar bisa membuat istrinya tersenyum dengan menjadi seorang suami yang baik dan bertanggung jawab.

Namun, dalam perjalanannya, terkadang semua itu tidak berjalan dengan apa yang diinginkan. Anak-anak menjadi begitu frustasi dengan aturan-aturan yang diberikan orang tuanya atau seorang istri menjadi marah ketika sang suami tidak menepati satu janjinya. Semua berubah oleh karena keadaan yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Kebahagian yang ada dalam pikiran kita menjadi prahara dalam kehidupan kita. Mengapa hal itu terjadi? Bukankah apa yang Anda kerjakan ini tujuannya adalah agar Anda dan orang-orang yang Anda kasihi bahagia?

Sejak Adam jatuh ke dalam dosa, manusia mencari kebahagian menurut versi mereka. Berbagai cara dilakukan mulai dari yang positif sampai yang negatif. Semua itu demi kepuasan jiwa mereka yang haus dengan rasa senang. Namun, itu tidak cukup dan sangat terbatas. Kedatangan Yesus ke dunia ini adalah jawaban dari masalah yang dihadapi dunia.

Saat Yesus hadir ke dunia tidak terhitung berapa banyak sukacita yang Ia berikan bagi manusia. Mukjizat demi mukjizat, pengajaran demi pengajaran telah memberikan pengharapan baru bagi setiap orang yang ada di dunia ini. Bahkan, Kepergian-Nya ke Surga, kembali bersama dengan Allah juga merupakan sukacita karena Roh Kudus turun dan menyertai kehidupan anak-anakNya.

"Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu." (Yohanes 16:7)

Roh Kudus masih bekerja saat ini. Dia masuk dan menyertai setiap orang yang membuka hati bagi-Nya. Kekuatan Dia berikan saat umat-Nya sedang menghadapi tantangan. Sukacita dicurahkan ketika anak-anakNya bersedih. Pekerjaan-Nya telah terbukti dari sejak zaman dahulu kala dan tidak ada yang mengecewakan ketika Roh-Nya itu ada di dalam mereka.

Bersyukurlah Anda sebagai anak-anak Allah karena sumber dari sukacita itu sekarang tinggal dalam hati Anda. Hanya di dalam Dia-lah, kehidupan Anda dan orang-orang di sekitar Anda bahagia. Amin
--------------------

MEMANDANG KEPADA KRISTUS DENGAN KERENDAHAN HATI

Sumber : Come and Follow Jesus
Pada suatu hari pohon-pohon pergi untuk mengurapi yang akan menjadi raja bagi mereka. Pohon-pohon tersebut meinta pohon zaitun agar menjadi raja bagi mereka, tetapi pohon zaitun tersebut menolak sambil berkata, "Masakan aku meninggalkan minyakku yang dipakai untuk menghormati Allah dan manusia, dan pergi melayang-layang di atas pohon-pohon?" Kemudian pohon-pohon tersebut mendekati pohon ara dan memintanya agar menjadi raja bagi mereka. Pohon ara tersebut menolak sambil berkata, "Masa?aku meninggalkan buahku yang begitu bagus dan manis, dan pergi melayang-layang di atas pohon-pohon?" Kemudian pohon-pohon tersebut pergi kepada pohon anggur. Pohon anggur juga menolak sambil berkata, "Masa?aku meninggalkan air buah anggurku yang menyukakan hati Allah dan manusia, dan pergi melayang-layang di atas pohon-pohon?" Akhirnya, pohon-pohon tersebut pergi kepada semak duri untuk memintanya agar menjadi raja bagi mereka, maka semak duri tersebut berkata, "Jika kamu sungguh-sungguh mau meng urapi aku menjadi raja atas kamu, datanglah berlindung di bawah naunganku; tetapi jika tidak, biarlah api keluar dari semak duri dan memakan habis pohon-pohon aras yang di gunung Libanon!"

Keempat pohon-pohon tersebut menjadi contoh atas empat tipe manusia. Pohon zaitun adalah seperti seseorang yang mengorbankan dirinya sendiri untuk melayani Tuhan dan orang lain. Pohon ara adalah seperti seseorang yang selalu menghasilkan buah yang manis di dalam kehidupannya agar dapat menyenangkan hati Tuhan dan orang lain. Pohon anggur adalah seperti seseorang yang hidup dalam kesederhanaan dan selalu menahan diri, dan ketika harus menolong dan menyenangkan orang lain, ia akan mengorbankan semuanya. Tetapi, semak duri adalah seperti seseorang yang tidak mau mengorbankan dirinya ataupun menghasilkan buah, melainkan ia hanya akan membahayakan yang lain.

Pohon zaitun, pohon, anggur dan pohon ara tidak mempunyai keinginan untuk menjadi raja. Seperti ketiga pohon ini, mereka yang sadar sepenuhnya akan diri mereka dan menjalani kehidupan dengan berpusat kepada Tuhan ketika menolong sesamanya, tidak mempunyai keinginan untuk berkuasa terhadap orang lain. Sebaliknya, mereka yang seperti semak duri akan dengan senang hati menerima kekuasaan dan mengancam orang lain yang tidak patuh terhadap otoritasnya.

Sebenarnya, ketika kita memilih seorang pemimpin, kita harus memilih seseorang yang rendah hati dalam memimpin. Bila seseorang menjadi ambisius dalam mendapatkan posisi kepemimpinan, maka itu berarti orang tersebut mempunyai motivasi yang salah. Satu-satunya motivasi untuk menjadi seorang pemimpin adalah untuk melayani Tuhan dan masyarakat.

Pohon zaitun memberikan minyaknya, pohon ara memberikan buahnya dan pohon anggur memberikan air buah anggurnya. Mereka tidak akan memonopoli berkat-berkat yang telah Tuhan berikan kepada mereka, tetapi mereka malah menghasilkannya Untuk Tuhan dan masyarakat. Tetapi satu-satunya yang dapat diberikan oleh semak duri adalah api. Tidak ada hal yang baik yang ditawarkan oleh semak duri. Semak duri hanya bisa memerintah pohon-pohon agar berlindung di bawahnya. Kita harus membagikan semua berkat yang kita terima dari Tuhan kepada orang lain seperti yang dilakukan pleh ketiga pohon tersebut. Ketika kita membagikannya tanpa henti, maka Tuhan juga akan memberkati kita tanpa henti.
Mereka yang mau berkorban, merendahkan dirinya, dan mau memberi adalah orang-orang yang dapat dijadikan sebagai pemimpin. Ketika orang memilih mereka sebagai pemimpin, maka mereka akan diberkati. Sedangkan mereka yang tidak tahu bagaimana berkorban atau merendahkan dirinya seperti semak duri, hanya akan membahayakan orang-orang.

Bagaimanapun juga situasi kita, baik dalam kesulitan ataupun dalam kemegahan, kita harus selalu memandang kepada Kristus dengan kerendahan hati di saat kita menjalankan tanggung jawab kita sebagai hamba Tuhan.

MATIUS 18:1-5,Siapa yang terbesar dalam Kerajaan Sorga

(1) Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"

(2) Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka

(3) lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

(4) Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.

(5) Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku."
----------------------------------------------------------------------------------------
English Version

One day the trees went to anoint a king will be for them. The trees are requested olive trees in order to become king for them, but the olive tree is refused, saying, "Shall I leave the oil that is used to honor God and man, and went flying over the trees?" Then the trees near the fig tree and asked him to be king for them. The fig tree is refused, saying, "Really? I left my men are so nice and sweet, and went flying over the trees?" Then these trees go to the vine. Vine also refused, saying, "Really? I leave my wine juice that cheer the heart of God and man, and went flying over the trees?" Finally, the trees went to the bush to ask him to be king to them, then bush is saying, "If you really want to be king I'm Anointed One for you, come to take refuge in the shade of me, but if not, let the fire go out of thorns, and ate up the cedar trees in the mountains of Lebanon! "

These four trees are an example of four types of people. Olive tree is like a man who sacrificed himself to serve God and others. The fig tree is like a person who always produces a sweet fruit in his life pleasing to God and others. Vine is like a person who lived in simplicity and was always holding back, and when to help and please others, he will sacrifice everything. However, the thorns are like someone who does not want to sacrifice himself or produce fruit, but it will only harm the other.

Olive tree, trees, grapes and fig trees have no desire to become king. As these three trees, they are fully aware of themselves and live a life with God-centered while helping others, have no desire to rule for others. Conversely, those who like bush will be happy to accept the power and threaten other people who are not obedient to his authority.

Actually, when we choose a leader, we must choose a humble person in the lead. If one is ambitious in a leadership position, then it means the person has the wrong motivation. The only motivation for being a leader is to serve God and society.

Olive trees provide oil, giving a fig tree and vine fruit juice to wine. They will not monopolize the blessings that the Lord has given them, but they actually produce it for God and the community. But the only thing that can be given by the fire bush. No good thing offered by brambles. Thorns can govern only the trees to shelter beneath. We must share all the blessings we receive from God to others as the third pleh tree. When we share it without stopping, then God will also bless us without stopping.
They are willing to sacrifice, humbled himself, and would give the people who can serve as a leader. When people choose them as leaders, they will be blessed. While those who do not know how to sacrifice or demean themselves like thorns will only harm the people.

However our situation, either in trouble or in glory, we must always look to Christ in humility when we run our responsibility as a servant of God.

Matthew 18:1-5, Who was the greatest in the kingdom of heaven

(1) At that time the disciples came to Jesus and asked: "Who is the greatest in the kingdom of heaven?"

(2) And Jesus called a little child and put him in the midst of their

(3) and said: "I tell you the truth if you do not repent and become as little children, ye shall not enter into the kingdom of heaven.

(4) Therefore whoever humbles himself as this little child is the greatest in the kingdom of heaven.

(5) And whoever receives one child like this in my name, receives Me. "
--------------------

SURAT PILATUS KEPADA KAISAR TIBERIUS

Ternyata selama masa pemerintahannya sebagai Gubernur Yudea, Pontius Pilatus pernah menulis sebuah surat kepada Kaisar Tiberius di Roma melaporkan mengenai aktivitas dari pelayanan Yesus. Surat ini ditulisnya pada tahun 32 AD. Berikut adalah isi suratnya : Kepada Yang Mulia Kaisar Tiberius ... Seorang anak muda telah muncul di Galilea dan atas nama Elohim yang mengutusnya, Dia telah berkhotbah dalam sebuah hukum yang baru, dengan perilaku yang rendah hati. Pada mulanya saya mengira tujuan-Nya adalah untuk menimbulkan gerakan revolusi rakyat untuk melawan pemerintahan Roma. Dugaan saya keliru, Yesus Orang Nazaret itu ternyata bergaul lebih akrab dengan orang Romawi daripada dengan orang Yahudi. Suatu hari saya memperhatikan, ada seorang anak muda di antara sekelompok orang, sedang bersandar pada sebatang pohon dan berbicara dengan tenang kepada kumpulan orang banyak yang mengelilingi-Nya. Orang-orang mengatakan kepada saya bahwa itulah Yesus. Terdapat perbedaan yang jelas antara Dia dan orang-orang yang mengelilingi-Nya. Dari rambut dan janggutnya yang pirang, Ia kelihatan seperti "Tuhan" (Lord). Ia berumur sekitar 30 tahun, dan saya belum pernah melihat orang dengan wajah sedemikian simpatik dan menyenangkan seperti Dia. Apa yang membuat Ia kelihatan begitu berbeda dengan orang-orang yang sedang mendengarkan-Nya adalah pada wajah-Nya yang ceria. Karena saya tidak ingin mengganggu-Nya, saya meneruskan perjalanan saya, tetapi saya menyuruh sekretaris saya untuk bergabung dengan mereka dan turut mendengarkan pengajaran-Nya. Kemudian sekretaris saya melaporkan bahwa belum pernah ia membaca karya-karya ahli filsafat manapun yang dapat disejajarkan dengan ajaran Orang itu, dan bahwa Orang itu (Yesus) sama sekali tidak membawa orang ke jalan yang sesat, dan tidak pula menjadi penghasut. Oleh karena itulah kami memutuskan untuk membiarkan-Nya. Ia bebas untuk melakukan kegiatan-Nya berbicara dan mengumpulkan orang. Kebebasan yang tidak terbatas ini menggusarkan orang-orang Yahudi dan menimbulkan kemarahan mereka. Ia tidak menyusahkan orang miskin, tetapi merangsang kemarahan orang-orang kaya dan para tokoh masyarakat. Kemudian saya menulis surat kepada Yesus, meminta Ia untuk diwawancarai dalam suatu pertemuan. Ia datang. Pada saat Orang Nazaret itu tiba, saya sedang melakukan jalan pagi. Dan ketika saya memperhatikan-Nya, saya begitu tertegun. Kedua kaki saya serasa dibelenggu oleh rantai besi yang terikat pada lantai batu pualam. Seluruh tubuh saya gemetar bagaikan seorang yang bersalah berat. Namun Ia tenang saja. Tanpa beranjak, saya begitu terpukau dengan orang yang luarbiasa ini beberapa saat. Tidak ada yang tidak menyenangkan pada penampilan atau perilaku-Nya. Selama kehadiran-Nya saya menaruh hormat dan respek yang mendalam pada diri-Nya. Saya katakan kepada-Nya bahwa pada diri dan kepribadian-Nya terdapat sesuatu yang memancar dan menunjukkan kesederhanaan yang memukau, yang menempatkan Ia di atas para ahli filsafat dan cendekiawan masa kini. Ia meninggalkan kesan yang mendalam pada kami semua karena sikap-Nya yang simpatik, sederhana, rendah hati, dan penuh kasih. Saya telah meluangkan banyak waktu untuk mengamati aktivitas pelayanan menyangkut Yesus dari Nazaret ini. Pendapat saya adalah : Seseorang yang mampu mengubah air menjadi anggur, menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang mati, dan menenangkan gelombang laut, tidak bersalah sebagai pelaku perbuatan kriminal sebagaimana dituduhkan oleh orang banyak. Kami harus mengakui bahwa sesungguhnya Ia adalah Putra Elohim. Pelayan anda yang setia, Pontius Pilatus. Surat di atas tersimpan di Perpustakaan Kepausan di Vatikan, dan salinannya mungkin dapat diperoleh di Perpustakaan Kongres Amerika. Dari surat di atas, tahulah kita mengapa Pilatus "tidak berani" menjatuhkan vonis hukuman mati atas Yesus (Matius 27:24, Yohanes 18 : 31-40 dan 19 : 4,6 - 16)

PEREMPUAN ITU KU PANGGIL MAMA

Perempuan itu ku panggil Mama Yang setiap malam selalu terjaga saat hati sibuah hatinya sedang gelisah... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu sibuk di subuh hari untuk menyiapkan sarapan dan keperluan sibuah hatinya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengajariku untuk menjadi bijaksana,... Yang selalu mengajariku untuk selalu dekat dengan Sang Khalik... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu turut merasakan kesusahanku,.. Yang selalu barusaha memenuhi kebutuhanku... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengkhawatirkan keadaanku saat ku jauh,.. Yang selalu menanyaiku dengan penuh kasih saat ku murung... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat penyakit itu bersarang ditubuhnya dan kubisikan: mama izinkan aku untuk merawatmu dan menjagaimu... Perempuan itu ku panggil Mama Yang yang terbaring lamah di pembaringan... Perempuan itu ku panggil Mama Yang dengan lemah berusaha duduk di pembaringan dan mengatakan pesan terakhirnya kepadaku: "RIS MARI BERBAGI DENGAN MAMA DALAM HIDUPMU"... Perempuan itu ku panggil Mama Yang di saat-saat terakhir hidupnya masih memintaku untuk bernyanyi memuju Sang Khalik serta bertelut dan berdoa untuknya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang malam itu tarikan napasnya semakin berat.... Perempuan itu ku panggil mama Yang saat itu kubertelut di kakinya sambil memanjatkan doa: TUHAN KUMOHON KEBESARAN KASIHMU DAN MUJIZATMU UNTUK KESEMBUHAN DAN MEMBERI PANJANG UMUR BAGI MAMAKU TERCINTA... Perempuan itu ku panggil Mama Yang disaat-saat terakhir hidupnya ku bersujud di kakinya sambil menangis dan memeohon ampun atas semua dosa dan kesalahan yang pernah kubuat selama hidupku bersamanya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang mengatakan kepadaku: RIS MAMA CAPEK DAN MAMA INGIN ISTIRAHAT... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kubisikan: MAMA, KALAU MAMA CAPEK BERISTIRAHATLAH MAMA......... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat detik - detik terakhir tarikan napasnya, aku masih tetap besujud di kakinya sambil meneteskan air mataku ke kakinya sambil berkata: MAMAKU, TOLONG RASAKAN BETAPA AKU SANGAT MENYAYANGI MAMA LEWAT HANGATNYA AIR MATAKU YANG MENETES DI KAKI MAMA INI... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kasih sayangku kepadanya dikalahkan oleh kasih sayang Sang khalik kepada mamaku, sehingga saat itu juga mamaku menghembuskan napasnya yang terakhir untuk pergi menghadap Sang Khalik, untuk pergi meninggalkan kami selamanya dan untuk mengakhiri segala penderitaan hidupnya di dunia ini... Perempuan itu ku panggil Mama yang disaat tubuhnya terbujur kaku dan dingin, kucium mamaku sambil berbisik: MAMAKU TERSAYANG, KASIH SAYANG MAMA KEPADAKU AKAN TETAP MENJADI BINTANG DI DALAM HATIKU YANG AKAN TETAP BERSINAR DAN SINAR KASIH SAYANG ITU AKAN TETAP KUPANCARKAN KEPADA SEMUA ADIK - ADIKU, SAUDARA - SAUDARAKU, DAN SEMUA ORANG YANG BERADA DI SEKITARKU AGAR MEREKA TAHU BAHWA MAMAKU ADALAH FIGUR YANG TERBAIK DAN YANG TELAH MENDIDIKKU MENJADI MANUSIA YANG BIJAKSANA... Perempuan itu ku panggil Mama yang selalu menyebut namaku di dalam setiap doanya Perempuan itu kupanggil Mama Yang kini menetap disurga bersama Sang Khalik yang mengasihinya... TERIMA KASIH MAMAKU TERCINTA, ATAS SEMUA KEHIDUPAN YANG INDAH, YANG TELAH KAU HADIRKAN SELAMA ENGKAU BERSAMAKU DI DUNIA INI........ LIWAT HEMBUSAN NAPASKU SERTA DOAKU, KU TITIPKAN CIUM YANG PALING MANIS UNTUK MAMA DI SURGA SANA....... (Untuk mengenang mamaku yang meninggal tanggal 5 Mei 2009 di Ambon) Anakmu Richard Sahetapy yang Kau panggil RIS

SENG ADA MAMA LAI

SU SENG ADA MAMA LAI PAR BIKING COLO - COLO SU SENG ADA MAMA LAI PAR TUANG PAPEDA DI SEMPE SU SENG ADA MAMA LAI PAR ATOR MAKAN DI MEJA MAKAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR CUCI BETA PUNG PAKIAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR DENGAR BETA PUNG SUSAH SU SENG ADA MAMA LAI PAR JAGA BETA WAKTU SAKIT MAMAE.... PAR APA LAI BETA PULANG KA RUMAH TUA KALO MAMA SU SENG ADA PAR LIA BETA PAR APALAI BETA DUDU DI MEJA MAKAN KALO MAMA PUNG TAMPA GARAM SU SENG ADA PAR SAPA LAI BETA MAU MANYANYI KALO MAMA SU SENG ADA PAR DENGAR... SIOOO MAMA E.... MAMA SU JAUH DARI BETA DENG BASUDARA MAMA SU TENANG DI TETEMANIS PUNG PANGKO TAPI MAMA PUNG PASANG DENG MAMA PUNG DOA TETAP JADI BINTANG YANG BERSINAR DI BETA PUNG HATI SELAMA HIDOP DI DUNIA. JUST FOR MY LOVE MAMA

Glitter Text
Make your own Glitter Graphics

Yesus Manis