1 November 2010

Kumpulan Artikel II

LA ILAHA ILLA ALLAH
Kategori: Artikel – Pengetahuan

Rekan-rekan member, Jika menginginkan artikel-artikel lama, silahkan kirim permintaan Anda dengan menyebut JUDUL yang dimaksud dan kirim ke support@elia-stories.com
Para member Elia’s Stories bisa berkumpul dan bergabung di friendster http://www.friendster.com/39537228

Ingin berlangganan gratis “Elia’s Stories” kirimkan email kosong ke elia-stories-subscribe@yahoogroups.com atau click Sign Up, selanjutnya, ‘reply’ balasan dari yahoogroups sebagai konfirmasi

"Membaca atau mendengar judul diatas, tentulah kita segera akan mengatakan bahwa itu adalah bagian pertama dari Syahadat (Credo/Pengakuan Iman) agama Islam seperti tertulis dalam QS 47:19."

Benar! Tetapi perlu diketahui bahwa kalimat itu sudah diucapkan oleh umat Kristen Arab jauh sebelum kehadiran agama Islam dengan Al-Qurannya yang lahir pada abad VII! (yang kemudian ditulis dalam Alkitab dalam bahasa Arab), yaitu ketika mereka membaca surat rasul Paulus yang pertama kepada jemaat di Korintus yang aslinya dalam bahasa Yunani berbunyi: "oudeis theos eimee heis" dan diucapkan oleh umat Kristen Arab seperti judul diatas, dan dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai 'tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa' (1 Kor 8:4).

Berbeda dengan anggapan orang bahwa Allah itu nama Tuhannya Islam, nama dewa masa Jahiliah, atau nama dewa bulan Babilonia, penggunaan nama Allah di kalangan Yahudi keturunan Abraham dan umat Kristen sejak pertobatan orang Arab Kristen awal (Kis 2:11) sudah ada sejak awal berkembangnya dialek Arab lisan kemudian tulisan dan ditujukan kepada El/Elohim/Eloah Ibrani.

Seperti diketahui dari sejarah, bangsa Arab diturunkan rumpun Semitik melalui nenek-moyang Yoktan (anak Eber keturunan Aram, Kej 10:22-29), Ismail (anak Abraham-Hagar, Kej 25:13-16), dan Keturah (isteri Abraham, Kej 25:1-4). Juga dalam sejarah diketahui bahwa nenek-moyang orang Arab yang dikenal sebagai Hanif (jmk. hunafa) terutama suku-suku Ibrahimiyah dan Ismaelliyah tetap melestarikan ibadat kepada Allah Ibrahim (El Abraham, ingat 'Idul Adha').

Data arkaeologi menemukan inskripsi sekitar masa Ezra (abad VI SM) dikalangan suku Lihyan yang bertuliskan nama 'Allah.' Suku Lihyan adalah keturunan suku Dedan keturunan Dedan cucu Ketura isteri Abraham. Pada masa itu Kitab Ezra dan Daniel (PL) juga sebagian ditulis dalam bahasa Aram dan menulis El/Elohim/Eloah dengan Elah/Alaha (Elah Yisrael, Ezr 5:1;6:14), dan nama Allah Lihyan berasal dari nama Aram Alaha (dialek/bahasa Arab berkembang dari Nabatea Aram). Pada masa percakapan lisan sebelum berkembang bahasa tulisan, orang tidak mempersoalkan apakah menggunakan huruf 'l' tunggal atau jamak atau membedakan ejaan 'e' atau 'a,' demikian juga tidak jelas pembedaan antara nama diri atau sebutan/gelar.

Alkitab mencatat orang Arab yang masuk Kristen sudah ada sejak hari Pentakosta (Kis 2:11). Sejak itu nama Allah sudah digunakan umat Kristen Arab, bahkan dalam Konsili Efesus (431 M) ada uskup Arab Harits bernama 'Abdullah' (Abdi Allah). Di kalangan Kristen ditemukan inskripsi Zabad (512 M) yang diawali kalimat 'Bism al-Ilah' (dengan/dalam nama Allah, bandingkan dengan 'Bismillah ' di Al-Quran dengan 'Beshem Elohim ' (Mzm 20:6) dan 'Beshum Elah ' (bahasa Aram, Ezr 5:1) dalam Tanakh, dan inskripsi Umm al-Jimmal (abad VI M) diawali ucapan 'Allahu Gafran' (Allah mengampuni).

Ibadat kepada 'Allah' bukan milik agama Islam, bahkan Muhammad yang oleh pengikutnya diterima sebagai 'nabi' dan 'rasul Allah' berkata bahwa dalam sinagoga Yahudi, gereja Nasrani dan di Mesjid pada masa hidupnya sudah disebut 'Tuhan kami Allah' (QS 22:40), maka logisnya nama itu sudah digunakan kedua agama pendahulu Islam itu sebelum ditulis dalam Al-Quran.

Sesudah kehadiran Islam di abad VII M, Palestina dikuasai kerajaan Islam berbahasa Arab (Arab, Mesir, Turki) dimana bahasa Aram sebagai bahasa percakapan sehari-hari orang Yahudi Palestina digantikan dengan bahasa Arab (Bahasa Ibrani hanya digunakan dalam salin-menyalin Tanakh). Baik orang Yahudi berbahasa Arab yang beragama Yahudi, Kristen, maupun Islam, dalam ibadat mereka semua menyebut 'nama Allah'. Penjajahan berlangsung selama 13 abad (VII-XX M) sampai Israel berada dibawah kekuasaan Inggris dengan mandat Liga Bangsa-Bangsa di tahun 1917. Sejak bangkitnya Zionisme pada akhir abad XIX, bahasa Ibrani modern dihidupkan kembali sebagai bahasa tulisan dan percakapan dikalangan orang Yahudi, sekalipun begitu pengaruh budaya Arab selama 13 abad tidak hilang dan orang Yahudi sekarang masih banyak yang berbahasa Arab juga.

Dalam Al-Quran yang diterjemahkan ke bahasa Ibrani, nama 'Allah' diterjemahkan 'Elohim' (Al-Qur'an Tirgem Avrit). Sebaliknya Tanakh Ibrani, dalam Alkitab bahasa Arab, 'El/ Elohim/Eloah Tanakh dan Theos diterjemahkan 'Allah' (saat ini ada 4 versi Alkitab berbahasa Arab dan semuanya menyebut 'nama Allah'). Memang dikalangan tertentu di Malaysia ada yang menggugat penggunaan nama Allah dikalangan Kristen, pada bulan Februari 2009 pengadilan Malaysia menolak gugatan itu dengan pertimbangan 'Nama Allah sudah digunakan oleh orang Kristen sebelum ada Islam.'

Sikap penolakan terhadap nama 'Allah' timbul karena ketidak tahuan dan provokasi kalangan Barat (a.l. buku Robert Morey 'Islamic Invasion') dan Yahudi (yang trauma terhadap 13 abad penjajahan Arab-Islam) yang cenderung menggeneralisasikan anti-Arab dan anti-Islam. Mereka mengabaikan bahwa sejak lama sudah ada orang Arab beragama Yahudi dan sesudah hari Pentakosta sudah banyak orang Arab beragama Kristen, bahkan masa kini orang-orang berbahasa Arab yang menganut agama Kristen tercatat 29 juta banyaknya, dan semuanya menyebut 'nama Allah.'

Morey menyebut 'Allah' adalah nama dewa bulan Babilonia seperti terlihat dalam lambang diatas mesjid dan bendera negara Islam, kenyataan sebenarnya lambang bulan sabit baru muncul di Turki pada abad XV sebagai peringatan kemenangan dalam perang Byzantium karena kemunculan bulan sabit secara tiba-tiba. Muhammad sendiri mengemukakan bahwa: "Wahai bulan sabit yang indah dan bulan sabit petunjuk, keyakinanku teguh kepada Dia yang menciptakanmu" (Ensiklopedia Islam, hlm. 64), Al-Quran juga menyebut: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan, niscaya mereka menjawab: Allah" (QS 29:61).

Bila dalam Tanakh tercatat nama Elah/Alaha dikitab Ezra (4:8 - 6:18; 7:12 - 26) dan Daniel (2:4 - 7:28) yang ditulis dalam bahasa Aram. Dalam Perjanjian Baru, Yesus tidak pernah menyebut nama YHWH tetapi di kayu salib Ia memanggil dalam bahasa Aram nama 'El' (Mat 27:46; Mrk 15:34) yang merupakan kependekan Elah/Alaha Aram. Saat ini orang Yahudi, Kristen dan Arab kalau berbahasa Arab menyebut 'nama Allah,' dan di Kairo, ada gereja 'Al-Mu'alaqqah' yang dipintunya ditulis 'Allah Mahabah' (Allah itu kasih), dan dipintu lainnya 'Ra'isu al-Hikmata Makhaafatu Ilah' (Permulaan Hikmat Adalah Takut kepada Allah), dan dari situ ada sinagoga 'Ben Ezra' dimana disebut bahwa dahulu di situ Rabbi 'Moshe Ben Ma'imun' menulis buku 'Al-Mishnah' dan 'Dalilat el-Hairin' dalam bahasa Ibrani dan Arab dimana 'El/Elohim diterjemahkan Allah'.

Al-Quran dan Alkitab berbicara mengenai 'Allah' yang sama sebagai tujuan penyembahan dalam agama Yahudi, Kristen maupun Islam berbahasa Arab, Allah yang disembah oleh Abraham yang diceritakan dalam Tanakh dan PB atau Ibrahim dalam Al Quran. Allah (dalam bahasa Arab) sebagai sesembahan ketiga pengikut agama Semitik (Yahudi, Kristen, Islam) dapat menjadi titik pijak bersama yang baik untuk melakukan dialog dan percakapan misi dengan penganut agama Islam. Sekalipun sama sebagai nama 'El Abraham' (Allah Ibrahim), Nama yang sama disembah itu tidak mengandung pengajaran/aqidah (teologi) yang sama tergantung pengajaran dalam kitab suci masing-masing. Dalam pengajaran, El/Elohim/Eloah Tanakh (Yang tidak menerima Yesus) ada samanya dan tidak samanya dengan Theos PB (Yang percaya Yesus itu Tuhan), demikian juga tidak sama dengan Allah Al-Quran (Yang menerima Muhammad sebagai nabi terakhir). Yang harus dibandingkan bukan 'God' Kristen dan 'Allah' Islam, tetapi 'Allah Kristen Arab' dibanding 'Allah Islam Arab.'

Umat Kristen perlu dengan kasih, kesabaran dan mendoakan mereka yang dipengaruhi oleh ketidak-tahuan mereka dan dipengaruhi orang lain, sebab 'menolak nama Allah' secara tidak langsung sama halnya dengan 'menolak YHWH' yang salah satu namanya 'El' dalam dialek Arab 'Allah' yang sudah menjadi kosa-kata bahasa Indonesia ditolak/dilecehkan sebagai nama berhala.

(Tanggapan-1)
Apakah sumber keimanan Nasrani itu berakar Arab atau Ibrani sehingga Alkitab menggunakan kata Arab "Allah'? Akar kita adalah Yudaik/Ibrani.

(Diskusi-1)
Perlu disadari bahwa bahasa hanyalah alat komunikasi, dan tidak dapat menjadi ukuran kebenaran. Kata 'Allah' sekalipun berasal bahasa Arab sudah menjadi kosa-kata bahasa Indonesia karena bahasa Arab sudah dibawa saudagar Islam masuk ke Indonesia pada abad XIII sebelum Kristen masuk pada abad XVI dan dalam pembentukan bahasa Melayu kemudian Indonesia banyak kata Arab dimasukkan termasuk kata Allah. Alkitab Melayu pertama (1629) sudah memuat kata Allah. Perlu disadari bahwa bahasa Arab berasal dari Nabatea Aram jadi termasuk rumpun bahasa Semitik. Sebaliknya kita tidak perlu mengkultuskan bahasa Ibrani, karena bahasa itu juga berkembang awalnya dari bahasa Aram kemudian ketika Abraham yang berbahasa ibu Aram masuk ke Kanaan, ia mengadopsi bahasa Kanaan. Ketika keturunan Israel menetap di Mesir, mereka masih disebut orang Aram (Ul 26:5) dan berbahasa Kanaan (Yes 19:18). Ketika umat israel bertambah banyak, dialek Kanaan-Arami dari keturunan Israel inilah yang menjadi cikal bakal bahasa Ibrani, bahkan bahasa Ibrani Kuno (Ketav Ashurit) tidak lain adalah dialek Kanaan yang masih menggunakan abjad Kanani-Funisia (sejak abad XII SM) sebelum diganti dengan Ibrani Kitab Suci (Ketav Meruba) yang terpengaruh bentuk pesegi abjad Aram (masa Ezra abad-VI SM). Amanat Yesus (Mat 28:19-20) dan Pesan Pentakosta bukanlah kembali ke akar yahudi, tetapi 'Injil bagi bangsa-bangsa lain' (ta panta ethne) dan Roh Kudus sendiri menterjemahkan khotbah Petrus ke bahasa pendengar, termasuk Arab (Kis 2:11).

(T-2)
Bahasa Ibrani adalah bahasa Semitik, maka karena bangsa Arab bukan keturunan Sem, bahasa Arab adalah bahasa Hamitik keturunan Kanaan keturunan Ham karena bangsa Arab adalah keturunan Ismael anak Hagar orang Mesir.

(D-2)
Sejujurnya, dengan ukuran yang sama kita juga harus mengakui Ishak sebagai keturunan Aram karena ibunya Sara orang Aram, Israel (Yakub) pun anak Ribkah orang Aram (band. Ul 26:5). Pada D-1 sudah jelas bahwa bahasa Arab lebih dekat dengan bahasa Aram sedangkan bahasa Ibrani justru berkembang dari bahasa Aram bercampur Kanaan. Disini kelihatan bahwa bahasa Arab lebih dekat dengan Aram (band. elah/alaha dengan ilah/allah) daripada bahasa Ibrani yang merupakan campuran Kanaan-Aramik. Ingat Ismael menurut garis patriarchat adalah anak Abraham jadi termasuk semitik juga. Efraim dan Manasye disebut orang Israel sekalipun ibu mereka orang Mesir, demikian juga anak-anak Musa disebut orang Israel sekalipun ibu mereka orang Arab Median keturunan Ketura. Perlu juga diingat bahwa setidaknya ada 3 jalur nenek-moyang orang Arab selain dari Ismael, yaitu keturunan Ketura (Kej 25:1-4), keturunan Yoktan keturunan Eber (Kej 10:23-25), dan keturunan Aram, semuanya termasuk rumpun Semitik. Sekalipun bahasa Ibrani sangat diistimewakan kita perlu menyadari selain asalnya dari Kanaan-Aram, pada masa pembuangan zaman Ezra bahasa ini kembali banyak dipengaruhi bahasa Aram kemudian Yunani sampai kehadiran Islam pada abad VII dimana bahasa percakapan orang Yahudi Palestina adalah Arab karena Israel dijajah negara-negara berbahasa Arab (Mesir, Arab, Turki) selama 13 abad. Nama YHWH pun bukan asli Ibrani dan dianggap berasal akar kata Arab 'hwy' sedangkan ucapan Yahweh bukan ejaan Ibrani karena dalam bahasa Ibrani tidak ada ucapan huruf 'w.' Akar Yahudi/Ibrani sama halnya dengan akar Arab adalah Mesopotamia dimana nama pencipta langit dan bumi disebut El/Il.

(T-3)
Kitab suci menyebut bahwa Ismael tidak boleh disebut keturunan Abraham, karena tertulis "yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak" (Kej 21:12).

(D-3)
Menafsirkan Alkitab, jangan hanya sepotong dan mengartikannya secara harfiah di luar konteks. Kitab suci harus dibaca dalam kaitan konteksnya agar kita tidak memutar-balikkanartinya (band. 2 Ptr 3:14-16). Bacalah ayat ke-13, yang berbunyi: "Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa, karena ia pun anakmu." (Kej 21:13). Pada pasal 25 baik Ishak maupun Ismail disebut 'anak Abraham': "Inilah keturunan Ismael, anak Abraham, yang telah dilahirkan baginya oleh Hagar, perempuan Mesir, hamba Sara itu. . Inilah riwayat keturunan Ishak, anak Abraham." (Kej 25:12,19), dan jauh sesudahnya keduanya tetap disebut anak Abraham: "Anak-anak Abraham ialah Ishak dan Ismael." (1 Taw 1:28). Kalau kita berbicara mengenai bangsa, dalam masyarakat patriarchat hal itu ditentukan oleh keturunan darah-daging dari garis ayah, jadi yang dimaksudkan dalam Kej 21:12 adalah keturunan 'Perjanjian': "Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar. Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga." (Kej 17:20-21). Rasul Paulus menyebut Hagar, ibu Ismael, sebagai Gunung Sinai di tanah Arab yang melahirkan anak darah-daging Abraham." (Gal 4:21-31).

(T-4)
Artikel menyebut bahwa 'Allah dalam agama Yahudi, Kristen dan Islam, ada samanya, bukankah ketiganya berbeda karena pengakuan Al-Quran menyebut 'Allah itu Dzat' ?

(D-4)
Akan jelas bila merenungkan peristiwa 'Abraham mengorbankan anaknya.' Kisah ini tertulis dalam Tanakh (PL, Kej 22:1-2. Dalam agama Yahudi dirayakan sebagai 'Akedah'), dalam Perjanjian Baru (Ibr 11:17, lihat ayat 17-19), dan dalam Al-Quran (QS 37:102, baca juga 99-113. Di kalangan Islam setiap tahun dirayakan sebagai 'Idul Adha'). Ketiganya ada kesamaannya dan ada ketidak samaannya. Kesamaannya, ketiganya menyembah El/Theos/Allah yang sama, dan tokohnya bernama Abraham (PL+PB) dan Ibrahim (Al-Quran). Ketidak samanya adalah ajaran/akidah yang berkembang darinya, yaitu PL dan PB mengakui anak yang dikurbankan adalah Ishak, sedangkan Al-Quran tidak disebut siapa nama anak itu (sekalipun dalam ay. 112-113 ada petunjuk mengenai Ishak, tradisi islam menganggap Ismail yang dikorbankan karena ia anak sulung). Sedang perbedaan antara Tanakh dan PB adalah bahwa dalam PB, peristiwa itu merupakan typos pengorbanan Anak Allah yang mencurahkan darahnya di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia, hal ini tidak diakui agama Yahudi. Jadi, tidak ada salahnya dengan nama 'El/Theos/Allah' karena dalam bacaan itu ketiganya tertuju pada sesembahan Abraham yang mencipta langit dan bumi, yang berbeda adalah ajaran/akidah mengenai El/Theos/Allah yang sama itu.

(T-5)
Coba tunjukkan kalau dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru ada sebutan bahwa Tuhan itu bernama 'Allah.'

(D-5)
Kalau secara eksplisit memang tidak ada kata 'Allah' karena Allah adalah bahasa Arab (yang kemudian diterima sebagai kosa-kata bahasa Indonesia), sedangkan Alkitab PL aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani + Arami, sedangkan PB aslinya ditulis dalam bahasa Yunani + sedikit istilah Ibrani, Latin, dan Aram. Namun padanannya ada, yaitu dalam PL dalam kitab Ezra (4:8 - 6:18;7:12-26) dan Daniel (2:4 - 7:28) yang ditulis dalam bahasa Aram, El/Elohim/Eloah menjadi Elah/Alaha. Dalam PB, dikayu salib, Yesus berseru nama 'El' dalam bahasa Aram (Mat 27:46; Mrk 15:13). Bahasa Arab adalah cabang bahasa Semitik dimana El/Il menjadi Ilah/Allah, dan ada indikasi bahwa bahasa Arab berkembang dari bahasa Nabati-Aram (Inskripsi Lihyan abad-VI SM mengindikasikan nama 'Allah' berasal 'Alaha' Aram). Dalam Alkitab dalam bahasa Arab, El/Elohim/Eloah diterjemahkan Allah, sebaliknya dalam Al-Quran dalam bahasa Ibrani Allah diterjemahkan Elohim (Al-Qur'an Tirgem Avrit). Sebaliknya juga, dalam naskah asli PB juga tidak ada nama YHWH, yang ada hanyalah 'Haleluya' di Wahyu 19, itupun namanya 'Yah' dan merupakan 'nyanyian pujian.'
(Tanggapan-6)
'Allah' adalah nama diri dewa pengairan Arab sebelum Islam, seperti dalam kutipan: Nama 'Allah' telah dikenal dan dipakai sebelum al-Qur'an diwahyukan" (Ensiklopedia Islam, hal. 23); "ALLAH adalah nama DEWA bangsa Arab, yg mengairi bumi" (Passing Over, Muh. Wahyuni Nafis 1998, hal 85), dan "ALLAH adalah nama DEWA yg disembah penduduk MEKKAH" (Agama Manusia, kata pengantar Djohan Effendi, 1985, hal 258).

(Diskusi-6)
Baik Ensiklopedia Islam maupun umum yang ditulis pakar Islam menyebutkan bahwa 'Allah' adalah kontraksi al-Ilah' yang ditujukan kepada pencipta langit dan bumi, sesembahan Ibrahim, dan sama halnya dengan 'elohim' yang bisa untuk menyebut 'pencipta langit dan bumi' atau 'dewa,' demikian juga 'ilah.' Dalam hubungan dengan kutipan yang ditonjolkan, kembali kita perlu sadar bahwa suatu kalimat tidak bisa dicomot lepas dari konteksnya dan ditafsirkan secara harfiah begitu saja. Marilah kita simak ayat selengkapnya (yang digaris dicomot disini digaris-bawahi):

"Kata 'Allah' merupakan sebuah nama yang hanya pantas dan tepat untuk Tuhan, yang melalui kata tersebut dapat memanggil-Nya secara langsung. Ia merupakan kata pembuka menuju Esensi (hakikat) ketuhanan, yang berada di balik kata tersebut bahkan yang tersembunyi di balik dunia ini. Nama 'Allah' telah dikenal dan dipakai sebelum al-Qur'an diwahyukan; misalnya nama Abd al-Allah (hamba Allah), nama Ayah Nabi Muhammad. Kata ini tidak hanya khusus bagi Islam saja, melainkan ia juga merupakan nama yang, oleh ummat Kristen yang berbahasa Arab dari gereja-gereja Timur, digunakan untuk memanggil Tuhan." (Ensiklopedia Islam, hlm.23). Baca juga: "Gagasan tentang Tuhan Yang Esa yang disebut dengan Nama Allah, sudah dikenal oleh Bangsa Arab kuno ... Kelompok keagamaan lainnya sebelum Islam adalah 'hunafa' (tngl.hanif), sebuah kata yang pada asalnya ditujukan pada keyakinan monotheisme zaman kuno yang berpangkal pada ajaran Ibrahim dan Ismail. Menjelang abad ke-7, kesadaran agama Ibrahim di kalangan bangsa Arab ini telah menghilang, dan kedudukannya digantikan oleh pemujaan sejumlah berhala ... dalam waktu 20 tahun seluruh tradisi Jahiliyyah tersebut terhapus oleh ajaran Tuhan yang terakhir, yakni Risalah Islam" (Ibid, hlm.50-51).

"Kata "Allah" sendiri sudah dikenal; jauh sebelum Islam lahir di Arab. Namun "Allah" dalam pengertian orang pra Islam itu berbeda dengan "Allah" dalam Islam. Menurut Winnet, seperti dikutip oleh al-Faruqi dalam The Cultural Atlas of Islam, Allah bagi orang-orang Arab pra-Islam dikenal sebagai dewa yang mengairi bumi sehingga menyuburkan pertanian dan tumbuh-tumbuhan serta memberi minum ternak. Islam datang dengan mengubah konsep Allah yang selama itu diyakini oleh orang Arab. Yaitu Allah dalam Islam dipahami sebagai Tuhan yang Maha Esa, tempat berlindung bagi segala yang ada, tidak beranak dan tidak diperanakkan. Juga tidak ada satu apa pun yang menyerupai-Nya. Maka ia pun meyakini Tuhan sebagai Pencipta langit dan bumi serta segala yang ada ini. Tergolonglah Ibrahim sebagai penganut agama hanif yang terbebas dari kemusyrikan (menyekutukan Tuhan)" (Passing Over, Muh. Wahyuni Nafis 1998, hal 84-85,87)

"ALLAH adalah nama DEWA yang disembah penduduk MEKAH. Secara harfiah, Allah berarti "Tuhan yang Satu dan pasti Satu". Bukan suatu Tuhan, karena hanya ada satu Tuhan. Tuhan Yang Esa. Tuhan kemudian menciptakan dunia, dan sesudahnya manusia. Siapakah nama dari manusia pertama ini? Adam. Keturunan Adam kemudian sampai kepada Nuh, yang mempunyai seorang putra yang bernama Shem. Dari sinilah asal-usul kata "Semit". Seorang Semit secara harfiah berarti seorang keturunan Sem. Seperti juga halnya dengan orang Yahudi, orang Arab memandang dirinya sendiri sebagai kaum Semit. Keturunan Shem dapat ditelusuri sampai kepada nabi Ibrahim, dan kita masih dapat menemukan adanya suatu tradisi yang sama". (Agama Manusia, kata pengantar Djohan Effendi, 1985, hal 258, 255).

Pembacaan secara lengkap dengan mengerti konteksnya menghasilkan pengertiannya berbeda tetapi lebih luas, yaitu bahwa 'Allah adalah Pencipta Langit dan Bumi yang dipercayai oleh Ibrahim dan diteruskan oleh penganut Hanif dan juga dipakai oleh gereja-gereja Arab Kristen. Pada masa pra-Islam (jahiliah) di Arabia, pengertian itu merosot ditujukan kepada dewa pengairan, tetapi Islam mengembalikannya kepada kepercayaan Hanif yang sesuai dengan iman Ibrahim. Sebaliknya, YHWH pun ada masanya disembah sebagai dewa anak lembu emas (Kel 32:1-5; 1 Raj 12:28), ini tentu tidak bisa disimpulkan bahwa YHWH nama berhala. YHWH dan Elohim juga sering merosot ditujukan dan disembah bersama dewa Kanaan bernama Baal (Hak 8:33; 1Raj 10:18; Yer 2:8) dan juga Asyera (2 Rj 23:7). Adalah menyesatkan kalau teologi dibangun dari sepotong kalimat yang dicomot lepas dari koteksnya yang ditafsirkan secara harfiah.

(T-7)
Yahweh nama diri Tuhan sedangkan El/Elohim/Eloah adalah sebuah gelar, jadi nama Yahweh tidak boleh diterjemahkan.

(D-7)
Bila kita mempelajari penggunaan dalam Perjanjian Lama, El/Elohim/Eloah banyak juga digunakan sebagai nama diri bahkan sebagai pengganti YHWH, sebagai contoh, bandingkan 'YHWH, Elohe Yisrael' (Kel 32:27; Yos 8:30) dengan 'El, Elohe Yisrael' (Kej 33:20). Sebaliknya YHWH juga tidak murni nama diri. Banyak yang mengemukakan bahwa YHWH adalah kependekan 'Ehyeh Asher Ehyeh,' ada juga yang menyebutkan bahwa YHWH berasal akar kata 'hayah' atau bahkan akar kata Arab 'hwy.' YHWH sendiri berasal dari Sinai (Ul 33:2; Hak 5:4) tempat suku Arab Median keturunan Ketura, sedangkan sebutan Yahweh tidak berbau Ibrani karena dalam bahasa Ibrani tidak ada ucapan huruf 'w.' YHWH sendiri semula ditulis dalam aksara Kanani-Funisia dan pada masa Musa ketika nama itu diwahyukan (Kel 6:1-2) diragukan bahwa bahasa Ibrani sudah dibakukan.

(T-8)
'Barangsiapa yang berseru kepada nama YHWH akan diselamatkan' (Yl 2:32), karena itu kita harus menyebut nama YHWH karena keselamatan ada dalam nama itu.

(D-8)
Sekalipun ada ayat yang bila ditafsirkan secara harfiah seakan-akan begitu, ternyata sejarah menunjukkan lain, soalnya ejaan YHWH sudah tidak dikenal, karena itu agar tidak mengucapkannya sembarangan (Kel 20:7) maka sejak masa Ezra (abad VI SM) orang Yahudi tidak lagi menyebut nama itu melainkan mengejanya dengan nama 'Adonai' atau 'Ha-Syem' dan hanya Imam Besar (Kohen Gadol) yang bisa mengucapkannya setahun sekali sebanyak 10 kali selama upacara Yom Kippur. Ketika di Pembuanganpun orang yahudi sudah tidak mengerti bahasa Ibrani sehingga perlu diterjemahkan ke bahasa Aram. Bagian kitab Ezra (4:8 - 6:18; 7:12-26) dan Daniel (2:4 - 7:28) ditulis dalam bahasa Aram tanpa menyebut nama YHWH melainkan nama elah/alaha. Pada abad III - II SM, Tanakh diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani oleh 70 tua-tua Israel (Septuaginta) yang diutus Imam Besar di Yerusalem, dimana YHWH diterjemahkan dengan Kurios, hal mana diikuti Perjanjian Baru Yunani, dan kemudian ke bahasa-bahasa lain seperti Inggris (LORD) dan Indonesia (TUHAN). Dari terjemahan demikianlah kekristenan sepanjang abad berkembang dan diberkati Tuhan, karena itu, yang dipertanyakan adalah apakah 'Tulisan huruf nama itu atau pribadi dibalik Nama itu' yang harus dikuduskan? Dalam naskah asli Perjanjian Baru, ayat Yl 2:32 ditulis dalam bahasa Yunani sebagai 'berseru dalam nama KURIOS' (Rm 10:13), demikian juga disebutkan dalam Kisah Para Rasul bahwa 'tidak ada keselamatan diluar IESOUS' (Kis 4:12). Jadi bukan nama dan sebutan harfiah YHWH, KURIOS, atau IESOUS yang menyelamatkan tetapi kasih karunia dari pribadi dibalik nama itu yang harus ditaati dengan dilakukan kehendak-Nya (Mat 7:21)!

(T-9)
Dalam kitab Wahyu (19) ada seruan pujian 'Heleluya' menunjukkan bahwa nama Yah(weh) itu kekal dan harus tetap disebut.

(D-9)
Benar bahwa Wahyu 19 menyebut 'Haleluya' (Terpujilah Yah), kata itu adalah nyanyian pujian (dalam Tanakh hanya ada dalam Mazmur). Di bagian lain Perjanjian Baru ada ucapan pujian 'Terpujilah Theos' (2 Kor 1:3; Efs 1:3; 1 Ptr 1:3) dan dalam Perjanjian Lama 'Terpujilah Elohim' (Mzm 66:20; 68:36) dan 'Terpujilah Elaha' (Dn 3:28, bagian ini ditulis dalam bahasa Aram). 'Terpujilah Yah, sejajar dengan Theos (yunani)/Elohim (ibrani)/Elaha (aram) yang diterjemahkan 'Terpujilah Allah' (bahasa Arab/Indonesia). Al-Quran bahasa Ibrani, Allah diterjemahkan Elohim (Al-Qur'an Tirgem Avrit), sebaliknya Tanakh bahasa Arab, Elohim diterjemahkan ilah/Allah.

(T-10)
Agnes Monica dicekal di Malaysia karena menyanyikan lagu 'Allah,' bukankah ini menunjukkan bahwa Allah itu nama Tuhannya agama Islam? Jangan sampai Tuhan menggunakan tangan orang lain, baru menuruti perintahnya.

(D-10)
Di Malaysia memang ada sekelompok muslim yang meng'klaim' bahwa Allah itu nama Tuhan mereka dan berusaha melarang orang Kristen/Katolik menggunakan nama itu. Puncaknya, majalah Katolik 'The Herald' dituntut di pengadilan karena majalah itu menggunakan nama 'Allah' dalam edisi Melayu dan dituduh menarik banyak melayu muslim masuk katolik/kristen. Bulan Februari 2009 akhirnya pengadilan memutuskan bahwa 'The Herald' boleh tetap terbit seperti biasanya dengan alasan bahwa 'Nama Allah sudah digunakan orang Kristen Arab jauh sebelum agama Islam lahir' (sejak zaman kuno inskripsi berisi tulisan Arab sudah memuat al-Ilah = Allah dan penggunaannya dipertukarkan termasuk penggunaannya di kalangan Kristen Arab). Perlu disadari bahwa Alkitab melayu pertama (1629) sudah menggunakan nama Allah dan sekarang 'United Bible Society of Malaysia' menerbitkan Alkitab bahasa Melayu yang menyebut nama Allah. Memang ini gejala baru dimana kalau di Timur Tengah mereka yang berbahasa ibu Arab baik yang beragama Islam, Yahudi atau Kristen, menggunakan nama itu bersama-sama untuk menunjukkan kepada 'sesembahan Abraham yang mencipta langit dan bumi' dan tidak mempersoalkannya, aneh kalau sekarang ada orang di Malaysia dan Indonesia yang merasa berhak dan memaksakan kehendak untuk mengatur mana yang benar dan mana yang salah dalam bahasa Arab, bahasa yang bukan bahasa mereka. Muhammad & Al-Quran sendiri mengakui kebersamaan itu:

"(Yaitu) orang-orang yang diusir dari negerinya, tanpa kebenaran, melainkan karena mereka mengatakan: Tuhan kami Allah. Jikalau tiadalah pertahanan Allah terhadap manusia, sebagian mereka terhadap yang lain, niscaya robohlah gereja-gereja pendeta dan gereja-gereja Nasrani dan gereja-gereja Yahudi dan mesjid-mesjid, di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah menolong orang yang menolong (agama)Nya. Sungguh Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa". (QS 22:40)

Karena ayat itu ditulis semasa kelahiran Islam, maka tentulah penggunaan nama 'Allah' di sinagoga Yahudi dan gereja Nasrani sudah lama terjadi sebelumnya. Di Indonesia nama Allah sudah digunakan oleh umat Kristen sejak agama Kristen masuk ke Indonesia pada abad XVI karena nama itu sudah tiga abad digunakan dan diserap mahasa Melayu. Apakah kasus Agnes merupakan petunjuk bahwa 'Tuhan menggunakan tangan orang lain?,' rasanya orang Malaysia (karena ketakutan menjadi pengikut Kristus) justru melanggar kehendak Tuhan, soalnya Tuhan memperkenankan orang Arab (baik yang beragama Yahudi, Kristen maupun Islam) sejak bangsa Arab lahir untuk menyebut nama dirinya dengan dialek Arab 'Al-Ilah/Allah' maka apa hak mereka mengatur Tuhan yang memiliki nama itu? Bahkan, tidak dapat disangkal Roh Kudus sendiri menerjemahkan khotbah Petrus tentang 'Alaha/theos' menjadi nama 'Allah' yang didengar orang Arab (Kis 2:11). Kehendak politik sekelompok orang fanatik tidak bisa menentukan dan mengatur bahasa Arab sedangkan orang Arab sendiri yang punya bahasa itu tidak mempersoalkannya. Sekalipun penduduk Indonesia mayoritas menganut Islam, Agnes menyanyikan lagu yang sama di Indonesia dengan bebas, soalnya orang islam di Indonesia sudah cukup dewasa untuk menggunakan nama itu bersama-sama dengan umat Kristen selama 5 abad.

Salam kasih dalam nama Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus.

Sumber: www.yabina.org


Apakah Istilah “Allah” Hanya Milik Umat Islam?
Oleh Ulil Abshar Abdalla
Masalahnya adalah bahwa sebagian umat Islam sendiri melakukan sejumlah tindakan yang justru membuat citra Islam itu menjadi buruk. Menurut saya, pendapat ulama dan sikap pemerintah Malaysia itu adalah salah satu contoh tindakan semacam itu. Jika umat Islam menginginkan agar umat lain memiliki pandangan yang positif tentang agama mereka, maka langkah terbaik adalah memulai dari “dalam” tubuh umat Islam sendiri. Yaitu dengan menghindari tindakan yang tak masuk akal.
SEORANG perempuan beragama Kristen saat ini sedang menggugat pemerintah Malaysia dengan alasan telah melanggar haknya atas kebebasan beragama (baca International Herald Tribune, 29/11/2008). Mei lalu, saat balik dari kunjungan ke Jakarta, Jill Ireland, nama perempuan itu, membawa sejumlah keping DVD yang berisi bahan pengajaran Kristen dari Jakarta. Keping-keping itu disita oleh pihak imigrasi, dengan alasan yang agak janggal: sebab dalam sampulnya terdapat kata “Allah”.
Sejak tahun lalu, pemerintah Malaysia melarang penerbitan Kristen untuk memakai kata “Allah”, sebab kata itu adalah khusus milik umat Islam. Umat lain di luar Islam dilarang untuk menggunakan kata “Allah” sebagai sebutan untuk Tuhan mereka. Pemakaian kata itu oleh pihak non-Muslim dikhawatirkan bisa membingungkan dan “menipu” umat Islam (Catatan: Sedih sekali ya, umat Islam kok mudah sekali tertipu dengan hal-hal sepele seperti itu?)
Pertanyaan yang layak diajukan adalah: apakah kata “Allah” hanyalah milik umat Islam saja? Apakah umat lain tidak boleh menyebut Tuhan yang mereka sembah dengan kata “Allah”? Apakah pandangan semacam ini ada presedennya dalam sejarah Islam? Kenapa pendapat seperti itu muncul?
Sebagai seorang Muslim, terus terang saya tak bisa menyembunyikan rasa geli, tetapi juga sekaligus jengkel, terhadap pandangan semacam ini. Sikap pemerintah Malaysia ini jelas bukan muncul dari kekosongan. Tentu ada sejumlah ulama dan kelompok Islam di sana yang menuntut pemerintah mereka untuk memberlakukan larangan tersebut.
Di Indonesia sendiri, hal serupa juga pernah terjadi. Beberapa tahun lalu, ada seorang pendeta Kristen di Jakarta yang ingin menghapus kata “Allah” dalam terjemahan Alkitab versi bahasa Indonesia. Menurut pendeta itu, istilah “Allah” bukanlah istilah yang berasal dari tradisi Yudeo-Kristen. Nama Tuhan yang tepat dalam tradisi itu adalah Yahweh bukan Allah.
Jika usulan untuk melarang penggunaan kata Allah berasal dari dalam kalangan Kristen, tentu saya, sebagai orang luar, tak berhak untuk turut campur. Tetapi jika pendapat ini datang dari dalam kalangan Islam sendiri, maka saya, sebagai seorang Muslim dan “orang dalam”, tentu berhak mengemukakan pandangan mengenainya.
Pandangan bahwa istilah Allah hanyalah milik umat Islam saja, menurut saya, sama sekali tak pernah ada presedennya dalam sejarah Islam. Sejak masa pra-Islam, masyarakat Arab sendiri sudah memakai nama Allah sebagai sebutan untuk salah satu Tuhan yang mereka sembah. Dalam Quran sendiri, bahkan berkali-kali kita temui sejumlah ayat di mana disebutkan bahwa orang-orang Arab, bahkan sebelum kedatangan Islam, telah mengakui Allah sebagai Tuhan mereka (baca QS 29:61, 31:25, 39:37, 43:87). Dengan kata lain, kata Allah sudah ada jauh sebelum Islam sebagai agama yang dibawa Nabi Muhammad lahir di tanah Arab.
Begitu juga, umat Kristen dan Yahudi yang tinggal di kawasan jazirah Arab dan sekitarnya memakai kata Allah sebagai sebutan untuk Tuhan. Para penulis Kristen dan Yahudi juga memakai kata yang sama sejak dulu hingga sekarang. Seorang filosof Yahudi yang hidup sezaman dengan Ibn Rushd di Spanyol, yaitu Musa ibn Maimun (atau dikenal di dunia Latin sebagai Maimonides [1135-1204]) menulis risalah terkenal, Dalalat al-Ha’irin (Petunjuk Bagi Orang-Orang Yang Bingung). Kalau kita baca buku itu, kita akan jumpai bahwa kata Allah selalu ia pakai untuk menyebut Tuhan.
Semua Bibel versi Arab memakai kata Allah sebagai nama untuk Tuhan. Ayat pertama yang terkenal dalam Kitab Kejadian diterjemahkan dalam bahasa Arab sebagai berikut: Fi al-bad’i khalaqa Allahu al-samawati wa al-ard (baca Al-Kitab al-Muqaddas edisi The Bible Society in Lebanon). Dalam terjemahan versi Lembaga Alkitab Indonesia (LAI), ayat itu berbunyi: “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi”.
Tak seorangpun sarjana Islam yang memakai bahasa Arab sebagai bahasa ibu mereka, entah pada masa klasik atau modern, yang mem-beslah atau keberatan terhadap praktek yang sudah berlangsung ratusan bahkan ribuan tahun itu. Tak seorang pun ulama Muslim yang hidup sezaman dengan Maimonides yang memprotes penggunaan kata Allah dalam buku dia di atas.
Polemik antara Islam dan Kristen sudah berlangsung sejak masa awal Islam, dan, sejauh pengetahuan saya, tak pernah kita jumpai seorang “mutakallim” atau teolog Muslim yang terlibat perdebatan dengan teolog Kristen atau Yahudi karena memperebutkan kepemilikan atas kata Allah. (Survei terbaik tentang sejarah polemik Islam-Kristen sejak masa awal Islam hingga abad ke-4 H/10 M adalah buku karangan Abdul Majid Al-Sharafi, “Al-Fikr al-Islami fi al-Radd ‘Ala al-Nashara“, 2007).
Dalam perspektif historis, pandangan sejumlah ulama Malaysia yang kemudian diresmikan oleh pemerintah negeri jiran itu, jelas sangat aneh dan janggal sebab sama sekali tak ada presedennya. Dipandang dari luar Islam, pendapat ulama Malaysia itu juga bisa menjadi bahan olok-olok bagi Islam. Sebab, pandangan semacam itu tiada lain kecuali memperlihatkan cara berpikir yang sempit di kalangan sebagian ulama. Jika para ulama di Malaysia itu mau merunut sejarah ke belakang, kata Allah itu pun juga bukan “asli” milik umat Islam. Kata itu sudah dipakai jauh sebelum Islam datang. Dengan kata lain, umat Islam saat itu juga meminjam kata tersebut dari orang lain.
Yahudi, Kristen, dan Islam adalah tiga agama yang lahir dari rahim yang sama, yaitu dari tradisi Ibrahim. Islam banyak sekali mewarisi tradisi dan ajaran dari kedua agama itu. Karena asal-usul yang sama, dengan sendirinya sudah lumrah jika terjadi proses pinjam-meminjam antara ketiga agama itu. Selama berabad-abad, ketiga agama itu juga hidup berdampingan di jazirah Arab dan sekitarnya. Tak heran jika terjadi proses saling mempengaruhi antara ketiga tradisi agama Ibrahimiah tersebut. Tradisi Kristiani, misalnya, mempunyai pengaruh yang besar dalam proses pembentukan Islam, terutama dalam tradisi pietisme atau mistik (baca, misalnya, buku karangan Tarif Khalidi, “The Muslim Jesus: Saying and Stories in Islamic Literature“, 2001).
Quran sendiri banyak meminjam dari tradisi lain, termasuk dalam konteks istilah-istilah yang berkaitan dengan peribadatan. Hampir semua istilah-istilah ritual yang ada dalam Islam, seperti salat (sembahyang), saum (puasa), hajj, tawaf (mengelilingi ka’bah), ruku’ (membungkuk pada saat salat) dsb., sudah dipakai jauh sebelum Islam oleh masyarakat Arab.
Dengan kata lain, proses pinjam-meminjam ini sudah berlangsung sejak awal kelahiran Islam. Pandangan ulama Malaysia itu seolah-olah mengandaikan bahwa semua hal yang ada dalam Islam, terutama istilah-istilah yang berkenaan dengan doktrin Islam, adalah “asli” milik umat Islam, bukan pinjaman dari umat lain. Sebagaimana sudah saya tunjukkan, pandangan semacam itu salah sama sekali.
JIKA demikian, bagaimana kita menjelaskan pendapat yang janggal dari Malaysia itu? Saya kira, salah satu penjelasan yang sederhana adalah melihat masalah ini dari sudut dinamika internal dalam tubuh umat Islam sendiri sejak beberapa dekade terakhir. Sebagaimana kita lihat di berbagai belahan dunia Islam manapun, ada gejala luas yang ditandai oleh mengerasnya identitas dalam tubuh umat. Di mana-mana, kita melihat suatu dorongan yang kuat untuk menetapkan batas yang jelas antara Islam dan non-Islam. Kekaburan batas antara kedua hal itu dipandang sebagai ancaman terhadap identitas umat Islam.
Penegasan bahwa kata “Allah” hanyalah milik umat Islam saja adalah bagian dari manifestasi kecenderungan semacam itu. Pada momen-momen di mana suatu masyarakat sedang merasa diancam dari luar, biasanya dorongan untuk mencari identitas yang otentik makin kuat. Inilah tampaknya yang terjadi juga pada umat Islam sekarang di beberapa tempat. Kalau kita telaah psikologi umat Islam saat ini, tampak sekali adanya perasaan terancam dari pihak luar. Teori konspirasi yang melihat dunia sebagai arena yang dimanipulasi oleh “kllik” tertentu yang hendak menghancurkan Islam mudah sekali dipercaya oleh umat. Teori semacam ini mudah mendapatkan pasar persis karena bisa memberikan justifikasi pada perasaan terancam itu.
Keinginan untuk memiliki identitas yang otentik dan “beda” jelas alamiah belaka dalam semua masyarakat. Akan tetapi, terjemahan keinginan itu dalam dunia sehar-hari bisa mengambil berbagai bentuk. Ada bentuk yang sehat dan wajar, tetapi juga ada bentuk yang sama sekali tak masuk akal bahkan lucu dan menggelikan. Pandangan ulama Malaysia yang kemudian didukung oleh pemerintah negeri itu untuk melarang umat Kristen memakai istilah “Allah” adalah salah satu contoh yang tak masuk akal itu. Sebagaimana saya sebutkan di muka, secara historis, pandangan semacam ini sama sekali tak ada presedennya. Selain itu, proses saling meminjam antara Islam, Kristen dan Yahudi sudah berlangsung dari dulu.
Bayangkan saja, jika suatu saat ada kelompok Yahudi yang berpikiran sama seperti ulama Malaysia itu, lalu menuntut agar umat Islam tidak ikut-ikutan merujuk kepada nabi-nabi Israel sebelum Muhammad — apakah tidak runyam jadinya. Orang Yahudi bisa saja mengatakan bahwa sebagian besar nabi yang disebut dalam Quran adalah milik bangsa Yahudi, dan karena itu umat Islam tak boleh ikut-ikutan menyebut mereka dalam buku-buku Islam. Sudah tentu, kita tak menghendaki situasi yang “lucu” dan ekstrem seperti itu benar-benar terjadi.
Selama ini umat Islam mengeluh karena umat lain memiliki pandangan yang negatif tentang Islam, dan karena itu mereka berusaha sekuat mungkin agar citra negatif tentang agama mereka itu dihilangkan. Masalahnya adalah bahwa sebagian umat Islam sendiri melakukan sejumlah tindakan yang justru membuat citra Islam itu menjadi buruk. Menurut saya, pendapat ulama dan sikap pemerintah Malaysia itu adalah salah satu contoh tindakan semacam itu. Jika umat Islam menginginkan agar umat lain memiliki pandangan yang positif tentang agama mereka, maka langkah terbaik adalah memulai dari “dalam” tubuh umat Islam sendiri. Yaitu dengan menghindari tindakan yang tak masuk akal.
Tak ada gunanya umat Islam melakukan usaha untuk mengoreksi citra Islam, sementara mereka sendiri memproduksi terus-menerus hal-hal yang janggal dan tak masuk akal.[]
Caveat: Mohon maaf kepada teman-teman dan pembaca Malaysia, jika tulisan saya ini terlalu kritis pada pemerintah Malaysia dalam isu yang spesifik ini. Saya sama sekali tidak berpandangan bahwa sikap pemerintah Malaysia itu mewakili sikap seluruh umat Islam di sana. Saya tahu, banyak kalangan Islam di sana yang tak setuju dengan sikap ulama dan pemerintah Malaysia itu.

Tak ada yang sempurna

Sumber Elia Stories
Kisah seorang istri dari pasangan muda yang baru hidup bersama 1 tahun..Suatu malam...ketika sang suami sudah tertidur lelap disampingnya, sang istri masih terjaga.Ditatapnya wajah suaminya, dan sang istri hanya bisa menggerutu dalam hati ,melihat sosok si suami yang sebenarnya jauh dari idaman. Apalagi ketika sang suami mulai mendengkur cukup keras.. Akhirnya dia menutup wajah dengan bantal dan mencoba tidur dengan segala kegalauan hati.
Namun belum lama terlelap dengan nyenyak, sang istri harus terbangun, karena kaki sang suami menyenggol kakinya.Memang seringkali sang suami banyak gerak tidurnya, dan ini yang
kesekiankalinya terjadi kejadian yang sama,.Sang istri pun kaget, dan tanpa sadar untuk pertama kalinya agak membentak pada sang suami…Sang suami pun terbangun dan langsung meminta maaf.Dengan sabarnya membujuk Sang istri untuk tenang. Setelah beberapa saat,akhirnya sang istri mulai mereda emosinya, kemudian dia bertanya untuk sebuah pertanyaan yang akhir-2 ini mengganjal dalam fikirnya, "MENGAPA KAU MENIKAHIKU, MAS?"
Sang suamipun menghela nafas, tersenyum dan menjawab "Sebetulnya,memang kamu bukan wanita tipe idamanku, sayangku... tapi dari sekian waktu yang telah kita lewati bersama dulu, aku telah memilih untuk menjadikanmu pasangan hidup,…Yang akan selalu kuperhatikan, kusayangi , dan kucintai
untuk selamanya..... Aku sadar , kalau aku selalu mencari sosok idaman, mungkin akan kudapatkan..tapi mungkin juga aku hanya akan selalu mencari dan mencarinya …hingga Tuhan memanggilku, karena bisa jadi aku takkan pernah punya kesempatan bertemu dengan sosok idamanku itu ..atau malah dia
akan menghindar untuk mencari idamannya juga.Jadi, kapan waktuku untuk membina keluarga?... Untuk menyayangi dan disayangi seseorang?..."
Terhenyak sang istri mendengarnya..suatu penjelasan yang sederhana dan jauh dari egois . sang Istri tiba-tiba merasa sangat bersyukur telah “diberi kesempatan” untuk berkeluarga…dan rasa cinta pada sang suami yang sempat ia pertanyakan sendiri, tiba-tiba tumbuh begitu dahsyat disertai sebuah kekaguman yang luar biasa…hingga air mata haru pun tak terasa menetes..
Mulai saat itu, tak pernah lagi sang istri mengingat-ingat sosok idamannya, sosok itu
telah dia kubur dalam-dalam, dan dia mulai dapat menerima suaminya dengan segala
kekurangan yang ada…… dan rasa syukur pun menjadi pengingat senyumnya di setiap waktu..
“Pasangan hidup kita adalah memang yang terbaik…Tak perlu menghabiskan waktu dan energi utk selalu memikirkan kekurangannya yang ada,karena tidak akan pernah kau dapatkan pasangan yg SEMPURNA sesuai dgn keinginanmu…Bila ingin suatu cinta lebih indah,bahagia dan abadi…. berikan hatimu,utk mengisi yg kurang dan mengurangi yang berlebihan atas apa yg ada pada diri kalian berdua……”

Kumpulan Artikel I

BAPTISAN ROH KUDUS
oleh: Pdt. Daniel Jonathan, D.Min.

“Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.” (Kis. 2:1-3)

Pada saat itu terjadi suatu peristiwa sejarah yang hanya terjadi satu kali bersama-sama dan tidak akan terulang lagi, yakni:
• Terjadi pencurahan Roh Kudus (Yl. 2:28-29; Kis. 2:17-21, 33)
• Terjadi baptisan Roh Kudus (Kis. 1:5)
• Terjadi kepenuhan Roh Kudus (Kis. 2:4)*
• Terjadi karunia Roh Kudus (Kis. 2:6)

Dalam Kisah Para Rasul 2:1-36 tidak disinggung tentang hal “Baptisan Roh Kudus” tetapi berdasarkan nubuat Yohanes Pembaptis,[1] yang dikonfirmasi oleh Tuhan Yesus sebelum Dia naik ke sorga-sorga maka jelas sekali baptisan Roh Kudus terjadi pada hari Pentakosta.

Katekismus Heidelberg - Pertanyaan 533

P. Apa yang Anda percayai tentang “Roh Kudus”?

J. Pertama, Bersama dengan Bapa dan Anak, Ia adalah Allah yang kekal (Kej. 1:1-2; Mat. 28:19; Kis. 5:3-4). Kedua, Ia telah diberikan kepada saya secara pribadi, (1Kor. 6:19; 2Kor. 1:21-22; Gal 4:6). Ia membuat saya turut mengambil bagian dalam Kristus dan semua berkat-berkat-Nya (Gal. 3:14) menghibur saya (Yoh. 15:26; Kis. 9:31) dan menyertai saya selamanya (Yoh. 14:16-17; 1Ptr. 4:14)

Katekismus Singkat Westminster - Pertanyaan 294

P. Bagaimanakah kita dijadikan berbagian dalam penebusan yang dibayar lunas oleh Kristus?

J. Kita dijadikan berbagian dalam penebusan yang telah dibayar lunas oleh Kristus melalui pengaplikasian efektif penebusan itu oleh Roh Kudus-Nya (Tit. 3:5) kepada kita (Yoh. 1:12)

Katekismus Singkat Westminster - Pertanyaan 305

P. Bagaimana Roh Kudus menerapkan kepada kita penebusan yang dibayar lunas oleh Kristus itu?

J. Roh Kudus menerapkan kepada kita penebusan yang telah dibayar lunas oleh Kristus (Yoh. 6:63), dengan mengerjakan iman di dalam kita, (Ef. 2:8) dan dengan demikian mempersatukan kita dengan Kristus dalam panggilan efektif kepada kita (1Kor. 1:9)

APAKAH YANG DISEBUT BAPTISAN ROH KUDUS?
Istilah “Baptisan Roh Kudus” muncul tiga kali dalam Alkitab yakni:
1. Nubuat Yohanes pembaptis (Mat. 3:11; Luk. 3:16)
2. Janji Yesus sebelum naik ke sorga (Kis. 1:5)
3. Pernyataan Paulus (1Kor. 12:13)

Janji Tuhan Yesus sebelum naik ke sorga adalah suatu konfirmasi nubuat Yohanes Pembaptis, dengan suatu perintah untuk “menantikan janji Bapa” bukan “menuntut” (Kis. 1:4-5), seperti pendapat sebagian orang yang sangat menekankan penuntutan baptisan Roh Kudus. Menanti di Yerusalem bukan satu “syarat”. Jika itu satu syarat, maka setiap kita harus ke Yerusalem baru mendapat “baptisan Roh Kudus”. Baptisan Roh Kudus hanya terjadi 1 kali dalam sejarah pada hari Pentakosta, sebagai simbol lahirnya gereja Tuhan. Selanjutnya, setiap orang yang tergabung dalam tubuh Kristus, secara otomatis sudah menerima baptisan Roh Kudus. Alkitab tidak pernah mengatakan bahwa “karunia lidah” adalah syarat utama atau sebagai suatu konsekuensi logis dari baptisan Roh Kudus. Kalau toh itu terjadi bersama-sama baptisan Roh Kudus dan karunia lidah, ini bukan berarti diulang terus-menerus dalam sejarah.

A. Unsur Baptisan Air dan Baptisan Roh Kudus

BAPTISAN AIR:
• Subyek: Yohanes Pembaptis
• Obyek: Orang Yahudi
• Instrumen: Air
• Tujuan: Pertobatan

BAPTISAN ROH KUDUS:
• Subyek: Tuhan Yesus
• Obyek: Orang Kristen (Umat Pilihan)
• Instrumen: Roh Kudus
• Tujuan: Masuk Tubuh Kristus

B. Kapan Terjadi Baptisan Roh Kudus?

1. Bersifat umum: terjadi pada hari Pentakosta di mana gereja lahir
2. Bersifat khusus: terjadi saat kelahiran baru (regenerasi)

Baptisan Roh Kudus terjadi pada hari Pentakosta (Kis. 1:5) dan hanya terjadi satu kali dalam sejarah (Ef. 4:5). Kemudian setiap kali seorang dilahirkan baru, percaya dan bertobat, secara otomatis dia tergabung dalam tubuh Kristus dan terhisap dalam baptisan Roh Kudus yang terjadi pada hari Pentakosta (1Kor. 12:13). Hal ini sama dengan hal: “Kapan Yesus mati bagi kita?” Ketika Dia disalib di Golgota, itu terjadi hanya 1 kali dan tidak terulang dalam sejarah, tetapi pada saat kita percaya dan bertobat, kita katakan bahwa Yesus telah mati bagi kita. Dengan kata lain, kita terhisap dalam kematian Yesus disalib dua ribu tahun yang lalu, jadi bukan berarti setiap kali ada orang percaya dan bertobat, Yesus mati lagi (berulang-ulang mati bagi kita).

C. Perbandingan Baptisan Roh Kudus dan Kepenuhan Roh Kudus

BAPTISAN ROH KUDUS:
• Baptisan Roh adalah sebab
• Terjadi hanya 1 kali tidak terulang
• Tidak bisa hilang selamanya
• Otomatis saat regenerasi – percaya

KEPENUHAN ROH KUDUS:
• Kepenuhan Roh adalah akibat
• Terjadi berulang-ulang
• Bisa hilang
• Harus menuntut

PENYIMPANGAN TAFSIRAN BAPTISAN ROH KUDUS
1. Tafsiran Yohanes 3:3-6

Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” Kata Nikodemus kepada-Nya: “Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?” Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. (Yoh. 3:3-6)

Dalam bagian Alkitab di atas, 6 kali memakai istilah “dilahirkan” (Yunani: ‘geneto’), tetapi entah bagaimana, istilah ini diganti dengan dibaptiskan (Yunani: ‘baptiso’) sehingga timbul tafsiran, sesungguhnya jika seorang tidak dibaptis dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Maka timbul doktrin yang sama sekali menyimpang dari kebenaran firman Tuhan, di antaranya, baptisan air ditafsirkan sebagai kelahiran baru seseorang bahkan sebagai syarat mutlak untuk masuk Kerajaan Allah. Padahal jelas sekali di sini Tuhan Yesus berbicara tentang “kelahiran” bukan “baptisan”. Oleh sebab itu, mendengar perkataan Yesus, Nikodemus merasa terheran-heran, bagaimana seorang yang sudah tua seperti dia harus masuk kembali ke rahim ibunya dan dilahirkan kembali? Jika Yesus berbicara tentang baptisan, pasti respons Nikodemus akan berbeda sekali. Air dan Roh dalam konteks ini sebagai lambang sesuatu yang natural dan supranatural, artinya, kita tidak cukup dilahirkan dari daging (natural) saja, melainkan harus dilahirkan juga dari Roh (supranatural). Jadi jelas di sini Yesus bukan berbicara tentang “baptisan Roh Kudus”.

2. Ajaran Gerakan Pentakosta dan Neo Pentecostal (Karismatik)
a) Akhir abad 19–31 Desember 1900
Dalam doa semalam suntuk di Sekolah Alkitab Topeka, Kansas, USA, ketika Rev. Charles P. Parham tumpang tangan di atas kepala seorang mahasiswa Agnes Ozman, tiba-tiba dia berkarunia lidah (glossolalia), kemudian merambat ke banyak orang, dan muncullah ajaran Parham: “Bagi setiap orang yang dibaptis Roh Kudus, juga dipenuhi Roh Kudus dan harus bisa berkarunia lidah. Juga mengharuskan setiap orang Kristen harus menuntut dengan hebat baptisan, kepenuhan dan karunia Roh Kudus. Sejak itu terbuka lembaran sejarah baru gerakan Pentakosta yang dengan cepat merambat ke seluruh pelosok dunia.

b) 3 April 1960
Rev. Dennis J. Bennet dari Gereja Episkopal di California, mengklaim dirinya memperoleh pengalaman yang baru, yakni menerima baptisan Roh Kudus dan karunia lidah, maka mulailah lembaran sejarah Neo Pentecostal atau kini dikenal sebagai gerakan Karismatik—kemudian mengilhami gerakan Toronto Blessing yang dipelopori John Wimber dari Gereja Vineyard Kanada, yang menyatakan mengalami lawatan Roh Kudus yang dahsyat dengan gejala-gejala rebah ke tanah, bergetar, menangis, tertawa, mabuk, mengaum seperti singa. Gerakan ini melanda Indonesia tahun 1995, dipelopori Pdt. Martin Landena dari GKPB Masa Depan Cerah Surabaya. Fenomena ini juga terjadi dalam kebaktian Gereja Injil Seutuh Indonesia (GISI) di Hotel Shangri-La, Surabaya.[6]

Kelebihan Gerakan Karismatik:
1. Meninggikan Yesus sebagai Tuhan (Yoh. 16:14)
2. Menekankan doa pujian dan penyembahan
3. Rajin membaca firman Tuhan
4. Persekutuan yang erat di antara sesama anggota
5. Pengabaran Injil (PI) dengan semangat yang tinggi

Kita tidak bisa tutup mata terhadap kemajuan pesat dari gerakan karismatik, sehingga gereja terbesar di dunia didominasi oleh mereka, baik di Brazil maupun di Korea (khusus di Korea Selatan, Paul/David Yonggi Cho mengklaim gerejanya, Yoido Full Gospel Church sebagai gereja terbesar, tetapi, mengutip Ir. Herlianto, M.Th. di dalam bukunya Teologi Sukses: Antara Allah dan Mamon, Patrick Johnstone di dalam bukunya Operation World memaparkan bahwa dari dari 13 juta penduduk Korea Selatan yang beragama Kristen, 3.231.200 tergabung di dalam 28 gereja Presbyterian, sedangkan gereja Paul/David Yonggi Cho hanya berjumlah 500.000, di mana jemaat Unitarian Sun Moon Myung juga berjumlah 500.000—ed.). Tetapi kita juga harus jeli dan cermat dalam menyikapi gerakan karismatik yang menekankan pengalaman-pengalaman baru dan spektakuler, namun mengabaikan doktrin yang sesuai dengan kebenaran firman Tuhan, khususnya tentang baptisan Roh Kudus dan karunia lidah. Menurut ajaran mereka, seseorang tidak cukup hanya percaya Tuhan Yesus dan diselamatkan, melainkan harus menuntut untuk menerima baptisan Roh Kudus dengan tanda yang nyata yakni berbahasa Roh, jika seorang tidak dibaptis dengan Roh Kudus, maka dia tidak akan duduk dalam pesta perjamuan kawin Anak Domba Allah, hal ini menimbulkan tingkatan-tingkatan rohani dalam gereja Tuhan.

PENYIMPANGAN DOKTRIN ROH KUDUS
Menyimak karunia supranatural kontemporer:
• Abad 1: karunia supranatural yang terjadi di jemaat Korintus [7]
• Abad 2: gerakan Montarism muncul dengan menekankan karunia supranatural dan lenyap pada abad 4.
• Anabaptists muncul pada zaman reformasi dengan menekankan karunia supranatural, tetapi kemudian lenyap tanpa pengaruh yang berarti terhadap gereja.
• Abad 19, di Inggris muncul gerakan Irvingites, yang dipelopori Edward Irving sangat menekankan karunia lidah dan kesembuhan ilahi.
• Abad 20, gerakan Pentecostalism/Pentakostalisme (Charismatic Renewal—Pembaharuan Karismatik) dari Amerika tampil ke atas panggung selama 1 abad lebih mempengaruhi berbagai aliran gereja di penjuru dunia hingga hari ini.

1. Apakah yang Disebut “Karisma”?
Yang disebut ‘karisma’ oleh gerakan karismatik, bukan hanya ditujukan pada karunia, tetapi juga dikaitkan langsung dengan karunia lidah (glossolalia), karunia kesembuhan ilahi (faith healing) dan karunia mengusir setan. Di samping itu dalam gerakan karismatik ada 2 tiang penyangga yang sangat penting dan menonjol ialah karunia lidah dan kesembuhan ilahi. Oleh sebab itu, yang disebut “karisma” biasanya ditujukan kepada karunia rohani, khususnya yang bersifat supranatural.

2. Karakteristik Gerakan Karismatik
a) Suatu Gerakan Pembaharuan (Renewal Movement)
Gerakan karismatik sangat menekankan adanya pekerjaan Roh Kudus yang dahsyat yang membawa suatu kebangunan dan pembaharuan, mereka menentang otoritas organisasi gereja yang konservatif. E. S. Williams berkata: “Tuhan sudah memimpin gereja keluar dari organisasi yang ketat, konservatif dan statis menuju pada gereja yang hidup dan dinamis.” Mereka menyebut gereja yang konservatif sebagai menara Babel, gereja yang gelap tanpa pengharapan dan memerlukan suatu pembaharuan.

b) Meninggikan Pengalaman Religius yang Subyektif
Menekankan pekerjaan Roh Kudus, sehingga cenderung pada pengalaman yang subyektif, kesembuhan, kelimpahan materi, macam-macam mujizat. Sering menganggap pelampiasan emosional yang menggebu-gebu sebagai gerakan dan pimpinan Roh Kudus. Ambisi pribadi sering dijelaskan sebagai kehendak Tuhan. Pengalaman pribadi menjadi sebuah prinsip yang dianggap sebagai teladan iman yang harus disaksikan, diajarkan, dan disebarluaskan.

c) Kultus individu
Menekankan iman pribadi seseorang, bagi tokoh yang menonjol dan berkarisma dianggap sebagai panutan yang harus dikagumi bahkan dicontoh, tanpa mempertimbangkan apakah ajarannya sesuai dengan firman Tuhan (Alkitab), sehingga tanpa disadari terjerumus dalam kultus individu.

d) Positivisme Religius
Sangat menekankan suatu bukti yang konkrit yang nampak, karunia lidah dianggap suatu bukti kepenuhan Roh Kudus, kesembuhan dianggap sebagai bukti iman dan tanda suatu agama yang benar, kesuksesan sebagai bukti penyertaan Allah. Menarik banyak sekali utilitarianisme (ajaran yang menekankan pentingnya asas manfaat) masuk ke dalam gereja untuk mencari kesembuhan, secara tidak sadar telah mencetak anggota-anggota jemaat yang hanya meminta dan meminta kepada Tuhan, sehingga lebih mementingkan mendapat berkat-berkat Tuhan dibandingkan mendapat Tuhan sendiri.

e) Mengabaikan Pelajaran dalam Sejarah
Selalu mengharapkan pengalaman yang baru, sebagai bukti iman yang sejati, pengalaman kesembuhan, pertobatan, keluarga dipulihkan, usaha berkembang maju, mujizat yang bersifat spektakuler. Pengalaman yang baru disaksikan di hadapan umum sebagai bukti lawatan Roh Kudus dan kebangunan iman kerohanian. Mengabaikan makna dan nilai sejarah, tidak mau belajar dari sejarah. Tokoh-tokoh iman sepanjang sejarah dianggap tidak dipenuhi Roh Kudus, mereka berpendapat bahwa dirinya jauh melebihi orang-orang kudus masa lalu. Gereja sepanjang sejarah kering, statis dan membosankan, perasaan yang merangsang dan meng-gebu-gebu dengan berbagai ekspresi yang emosionil dianggap sebagai gerakan Roh Kudus. Semua doktrin dan ajaran yang tidak sesuai dengan pengalaman mereka dengan mudah ditinggalkan begitu saja.

f) Mengemukakan Konsep yang Bersifat Konfrontasi
Selalu mengkonfrontir 2 hal sebagai dasar berpikir, emosi dikonfrontir dengan rasio, rohani dikonfrontir dengan jasmani, manusia yang baru dikonfrontir dengan si aku yang lama, kekudusan dikonfrontir dengan duniawi, pekerjaan Roh Kudus dikonfrontir dengan pekerjaan lahiriah, pengalaman dikonfrontir dengan sejarah, makin banyak yang dikonfrontir, merasa makin rohani, makin suci, makin dipenuhi Roh Kudus.

g) Pelampiasan Emosionil yang Meluap-luap
Menggunakan waktu yang lama untuk menuntut Roh Kudus, dengan doa puasa, doa berantai, doa semalam suntuk. Berusaha keras untuk berbahasa Roh (glossolalia), sebagai bukti telah menerima baptisan Roh Kudus. Berdoa dengan berbagai macam cara, dalam kelompok besar atau kecil, kejang-kejang, rebah dan berguling-guling di tanah, menangis, menjerit, mengaum, tertawa, melompat, bahkan sampai pingsan. Fenomena di atas ditafsirkan sebagai pekerjaan Roh Kudus yang dahsyat. Hal di atas tidak sesuai dan berbeda dengan ajaran Alkitab,[8] tetapi telah menarik simpati banyak orang, sehingga mereka berduyun-duyun menjadi pengikut tanpa mau membayar harga mempelajari firman Tuhan dengan benar. Pelampiasan emosi yang meluap-luap dianggap jauh lebih mudah dan instan untuk menjadi orang yang rohani dan terkenal dibandingkan dengan harus dengan tenang dan teliti belajar firman Tuhan.

h) Mengagungkan Diri Sendiri
Secara subyektif dan gegabah mengklaim bahwa hanya merekalah yang dipenuhi Roh Kudus, sedangkan orang lain dalam kondisi kering tanpa lawatan Roh Kudus. Bagi yang bisa berbahasa Roh baru dikatakan sudah dibaptis Roh Kudus dan dipenuhi Roh Kudus. Yang lebih parah, dengan berani ketika merasa dipenuhi Roh Kudus mereka memakai kata ganti orang pertama bernubuat dan memproklamirkan diri sebagai Allah atau Yesus Kristus.. “Aku adalah Allah Bapa yang hadir di tengah-tengah kalian”, “Aku adalah Kristus, kalian harus datang menyembahku.”[9]

i) Mengimplentasikan Pendapat Pribadi pada firman Tuhan
Memakai beberapa ayat mengklaim bahwa orang yang dipenuhi Roh Kudus harus berbahasa Roh,[10] dengan mengabaikan ayat-ayat lain yang lebih luas. Memang dalam Alkitab tercatat ada beberapa kali orang yang dipenuhi Roh Kudus sekaligus berbahasa lidah, tetapi banyak ayat yang menyatakan bahwa dipenuhi Roh Kudus tanpa berbahasa lidah. Tuhan Yesus sepanjang hidup-Nya dipenuhi Roh Kudus, namun Alkitab belum pernah mencatat Yesus berbahasa Roh, Yohanes Pembaptis dipenuhi Roh Kudus sejak dalam kandungan ibunya, tetapi belum pernah sekalipun Yohanes Pembaptis berbahasa Roh, bahkan Yohanes Pembaptis belum pernah melakukan satu mujizat pun, namun siapa berani mengatakan bahwa dia tidak dipenuhi Roh Kudus? Di samping itu berbahasa Roh yang selalu didengung-dengungkan dan dianjurkan dalam suatu ibadah juga tidak sesuai dengan ajaran firman Tuhan.[11]

j) Menuntut Kuasa
Selalu menuntut kuasa dengan berbahasa Roh, misalnya kuasa kesembuhan, kuasa mengusir setan, kuasa pelepasan, yang secara tidak sadar memanipulasi Tuhan dan Roh Kudus untuk mendukung ajaran mereka. Ingat, di dalam Kekristenan tidak pernah ada satu gereja lebih keramat dibandingkan dengan gereja lain. Sebagai contoh, GKA lebih keramat daripada GKI, jika berdoa di GKA pasti dikabulkan, demikian juga belum pernah ada seorang pendeta lebih sakti dari pendeta yang lain, ini adalah praktik perdukunan. Menuntut kuasa dengan berbagai macam cara tanpa dengan jujur dan sungguh-sungguh menggumulinya di bawah terang firman Tuhan, akan secara tidak sadar membawa praktik-praktik perdukunan masuk ke dalam gereja Tuhan.

KESIMPULAN
1. Baptisan Roh Kudus dan diselamatkan tergabung dalam tubuh Kristus adalah hal yang sama, pada saat seorang dilahirkan baru dan percaya kepada Tuhan Yesus, dia sekaligus terhisap baptisan Roh Kudus dan diselamatkan.
2. Baptisan Roh Kudus terjadi hanya satu kali pada hari Pentakosta dan tidak akan terulang lagi.
3. Karunia lidah (bahasa Roh) tidak bisa dicampuradukkan dengan baptisan Roh kudus.

Kita harus peka terhadap pimpinan Roh Kudus dan mengkritisi semua doktrin di bawah terang firman Tuhan.

Catatan kaki:
1. Lihat Matius 3:11 dan Lukas 3:16
2. Lihat Kisah Para Rasul 1:5
3. Katekismus Heidelberg, terjemahan Dep. Dogma dan Penelitian Sinode GKT, hlm. 27

4. G. I. Williamson, Katekismus Singkat Westminster 1 (Surabaya: Penerbit Momentum, 2006), hlm. 183

5. Ibid, hlm. 191

6. Herlianto, Toronto Blessing Lawatan Roh Allah Masa Kini (Bandung: Yabina, 1995), hlm. 8-11

7. Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.. (1Kor. 12:9-10)

8. Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera... Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur. (1Kor. 14:33, 40)

9. Pdt. Stephen Tong pernah berkata: “Barangsiapa dalam berbahasa Roh memakai kata ganti orang pertama, misalnya aku adalah Allah, aku adalah Kristus, itu pasti berasal dari iblis yang menyamar, karena dalam Alkitab para nabi selalu berkata: “Demikianlah Firman Tuhan...” (Untuk lebih jelasnya, silahkan baca buku Pdt. Dr. Stephen Tong “Baptisan dan Karunia Roh Kudus”—ed.)

10. Lihat Kisah Para Rasul 10:44-46; 19:6; bandingkan Lukas 1:15, 67; 4:1; Kisah Para Rasul 4:8, 31; 6:5; 7:55; 9:17-18; 13:9-11

11. Lihat 1 Korintus 14:26-33
Sumber: http://www.gkagloria.or.id/artikel/a15.php

Profil Penulis:
Pdt. Daniel Jonathan, D.Min. adalah gembala sidang Gereja Kristen Abdiel (GKA) Gloria Satelit, Surabaya dan salah satu dosen di Institut Theologi Abdiel Indonesia (ITHASIA) Pacet. Beliau menyelesaikan studi Doctor of Ministry (D.Min.) di Reformed Theological Seminary, Jackson, Mississippi, U.S.A.
Editor dan Pengoreksi: Denny Teguh Sutandio

Khusus untuk poin 3 dan 4, hal-hal tersebut masih berlaku sampai sekarang, namun harus diuji berdasarkan prinsip-prinsip Alkitab (bdk. 1Kor. 14:1-40; 1Yoh. 4:1-4) ed.


ANTONIUS MEMULAI HIDUPNYA SEBAGAI PERTAPA (TAHUN 270)
Salah seorang pendiri terpenting komunitas biara sebenarnya tidak punya ide untuk mendirikan apapun. Ia hanya peduli pada kondisi spiritualnya sendiri dan menghabiskan sebagian besar waktunya seorang diri.

Antonius lahir di Mesir sekitar tahun 250, dalam keluarga kaya. Ketika ia berumur dua puluh tahun, orang tuanya wafat, meninggalkan seluruh harta untuknya. Sebuah teks khotbah yang merupakan perintah Yesus kepada pengusaha muda yang kaya, “Jika ingin memperoleh hidup yang kekal, pergi dan juallah segala yang kau miliki ..”, telah mengubah hidup anak muda ini. Kata-kata tersebut seolah-olah ditujukan kepadanya dan Antoniuspun mengartikannya secara harafiah. Ia membagikan tanah miliknya kepada orang-orang sekampung, menjual harta lainnya dan menyumbangkan uangnya kepada orang-orang miskin. Ia berguru pada seorang Kristen yang sudah berumur, dan belajar tentang suka cita penyangkalan diri. Antonius makan hanya satu kali sehari, yang terdiri dari roti dan air, serta tidur di atas lantai tidak beralas.

Dengan pertobatan Kaisar Konstantinus pada tahun 312, situasi gereja berubah drastis. Kedudukan orang Kristen tidak lagi sebagai kaum minoritas yang buronan, tetapi telah menjadi penganut suatu agama yang terhormat dengan dukungan resmi. Karena besarnya jumlah orang yang masuk gereja, maka tidak mudah lagi untuk mengenal orang-orang yang benar-benar memiliki komitmen pada Kristus dengan mereka yang datang hanya untuk dikenal sebagai bagian dari agama yang populer ini. Mudah percaya, namun belum tentu setia dalam penderitaan.

Orang-orang Kristen sejati pada zaman ini lebih memilih melawan (arus) daripada mengkompromikan keyakinan mereka, dengan meninggalkan (kehidupan) duniawi. Maka Antoniuspun memilih sebuah kuburan sebagai tempat tinggalnya. Menurut penulis biografinya, Athanasius, Antonius selama lebih kurang dua belas tahun ‘ditawan’ setan-setan yang mengambil bentuk bermacam-macam binatang buas dan terkadang menyerang dia serta meinggalkannya dalam keadaan hampir mati. Mereka mencoba menggoda Antonius untuk masuk ke dalam dunia maksiat, tetapi Antonius selalu menang.

Untuk lebih menjauhkan diri dari dunia ini, Antonius pindah ke sebuah benteng yang telah ditinggalkan. Di sana ia tinggal selama dua puluh tahun tanpa menemui seorang manusiapun. Makanan untuknya dilemparkan melalui tembok. Namun orang-orang telah mendengar penyangkalan dirinya dan pergumulannya dengan setan. Beberapa pengahumnya mendirikan pondok-pondok sementara dekat benteng tersebut dan iapun dengan rasa segan menjadi penasihat spiritual mereka dengan memberikan petunjuk dalam hal berpuasa, berdoa dan kegiatan-kegiatan amal. Antonius, dengan sendirinya telah menjadi panutan dalam penyangkalan diri.

Pertapa ini tidak pernah dapat melepaskan dirinya secara penuh dari dunia. Pada tahun 311, Maximianus, salah seorang kaisar kafir terakhir, menganiaya orang-orang Kristen, dan Antonius pun meninggalkan kediamannya untuk mati bagi keyakinannya. Tetapi ia malah melayani orang-orang Kristen terhukum yang dipekerjakan di tambang-tambang kekaisaran. Pengalaman ini meyakinkannya bahwa hidup secara Kristen pun sama salehnya dengan mati untuknya (agama Kristen). Sekali lagi, pada tahun 350, ia meninggalkan kediamannya untuk membela ortodoksi melawan ajaran sesat arius, yang dipicu Konsili Nicea (325). Orang-orang, termasuk Kaisar Konstantinus meminta nasihat spiritual dari sang pertapa ini.

Antonius wafat pada usia 105 tahun dan sampai pada akhir hayatnya, ia berada dalam keadaan sehat pikiran dan jasmani. Untuk mencegah berkembangnya pemujaan di kuburannya, ia meminta agar ia dikubur secara diam-diam.

Namun, pemujaan yang ditakutkannya tetap berkembang. Athanasius – teolog berpengaruh yang peranannya penting dalam konsili Nicea – telah menulis buku “Kehidupan Antonius” (Life Of Anthony) yang sangat populer. Di dalamnya ia menggambarkan Antonius sebagai seorang rahib ideal, yang dapat melakukan keajaiban dan yang dapat mengenal roh jahat serta roh baik. Tidak lama kemudian, kisah seorang pahlawan spiritual yang telah menjadi rahib dan telah menyangkali dirinya pun mulai mempengaruhi Gereja.

Praktik komunitas rahib yang hidup bersama telah dirintis Pachomius, seorang teman Antonius. Seperti Antonius yang kuat dan ulet, sebagian besar pengikutnya memilih menjadi rahib. Antonius telah menyampaikan ide bahwa pribadi religius yang sejati akan mengundurkan diri dari kehidupan dunia dengan menjauhkan diri dari hidup berkeluarga dan kenikmatan duniawi.

Hingga era Reformasi, ide ini tidak pernah mendapat tantangan serius.


AJARAN SESAT?
Kategori: Cerita – Pengetahuan
Dalam sebulan terakhir ini YBA menerima beberapa pertanyaan yang mempersoalkan beberapa ajaran di kalangan Kristen yang cenderung berarah kepada penyesatan seperti ajaran 'Toronto Blessing' yang mengajarkan mujizat 'gigi emas' atau soal 'Benny Hinn' yang katanya bertobat dan menyesali ajarannya semula. Berikut diskusi mengenai pertanyaan/tanggapan yang masuk:
1. Saya mengamati bahwa ajaran 'Toronto Blessing' yang begitu menggebu-gebu di tahun 1995-1996 sekarang kok kelihatannya sudah tidak lagi dipraktekkan orang. Apakah saya bisa mengatakan bahwa ajaran tersebut sesat? (Tansen, Bandung)
Bahwa ajaran itu sekarang sudah tidak lagi populer memang menunjukkan bahwa ajaran itu bukanlah ajaran Yesus dan para Rasul yang diberitakan Alkitab, atau dapat disebut menurut sebutan Anda sebagai 'ajaran sesat.' Toronto Blessing memang 'meng-klaim bahwa gejala itu menunjukkan bahwa Roh Allah melawat.' Dengan pandangan demikian maka dengan sepinya gejala itu sekarang, kita dapat mempertanyakan 'kalau begitu sekarang Allah tidak melawat mereka?'

Bambang Wijaya, ketika diwawancarai oleh Majalah Bahana tentang mengapa sebagai pembela gigih 'Toronto Blessing' sekarang kok tidak lagi dan komentarnya sekarang berbeda sekali dengan pendapatnya yang dulu, menjawab: "Ha … ha … ha … Yah, orang kalau semakin dewasa kan juga berkembang. Ini suatu proses." (BAHANA, September 1999, h.23-24).

Pengalaman ini seharusnya mengingatkan kita bahwa kita harus berhati-hati dengan setiap ajaran baru yang tidak didasarkan Alkitab karena ajaran demikian menyesatkan orang dari Injil yang benar. Berita Injil yang begitu kaya disesatkan pada gejala-gejala emosional dan menggunakan cap 'Lawatan Roh Allah' yang kenyataannya samasekali tidak ada hubungannya dengan Roh Allah yang benar.

John Arnott sendiri pendiri 'Toronto Airport Christian Fellowship' (TACF semula disebut sebagai Toronto Airport Vineyard Fellowship) yang mempopulerkan ajaran Toronto Blessing ke seluruh dunia memang cenderung menekankan manifestasi-manifestasi emosional yang aneh-aneh sehingga gereja itu dikeluarkan dari persekutuan 'Vineyard Fellowship' yang dipimpin oleh John Wimber, padahal John Wimber sendiri adalah tokoh yang menekankan 'Signs & Wonders.'

Memang kenyataannya sejak Toronto Blessing kehilangan kegairahan, gereja TACF merosot pengunjungnya dan rupanya kemerosotan itu dicoba diatasi dengan mempopulerkan kembali 'ajaran sensasi baru' yaitu 'mujizat tambalan gigi amalgam yang di-klaim berubah menjadi emas!' Di awal tahun 1999 TAFC memproduksi sebuah video 30 menit berjudul 'Go for the Gold' dimana John Arnott mengajarkan sensasi baru ini dan mengumumkan kepada jemaat bahwa: "Bila Anda menghendaki Tuhan menyentuh gigi Anda, berdirilah dan sentuhlah wajah Anda." Para petugas kebaktian Arnott membawa-bawa flashlight untuk memeriksa gigi-gigi jemaat yang hadir.

Sensasi mujizat tambalan gigi berubah menjadi emas ini didasarkan kutipan ayat Mazmur 81:11 yang berbunyi: "Akulah TUHAN, Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir; bukalah mulutmu lebar-lebar, maka Aku akan membuatnya penuh." Padahal ayat ini konteksnya berhubungan dengan Israel yang akan diberi makan gandum yang terbaik dan akan dikenyangkan dengan madu dari gunung (ayat.17).

kita harus berhati-hati dengan 'penginjilan' dengan menyalah gunakan ayat-ayat Alkitab dengan maksud menipu demikian sebab kalau praktek ini lagi-lagi ditiru penginjil Indonesia tentu bakal ramai soalnya banyak orang Indonesia tidak menambal giginya dengan amalgam tetapi dengan perak atau emas, dan kalau ini di'aku-aku' sebagai mujizat, sekali lagi jemaat akan tertipu dan disesatkan!


2. Saya sudah membaca Makalah Sahabat Awam berjudul 'The 7 Habits, vitamin atau toksin?' (MSA-52) dan merasa bersyukur dengan adanya informasi tentang 'penyesatan' terselubung demikian. Saya sudah mempelajari buku 'The 7 Habits' dan rencananya saya diminta untuk mengajarkannya kepada guru-guru sekolah minggu di gereja saya, tetapi setelah membaca buku tersebut saya berniat membatalkannya. Lalu, apa yang sebaiknya saya lakukan? (Dona, Jakarta)
Dapat dimaklumi bahwa pada saat Dona membaca buku 'The 7 Habits' Dona tentu tidak sadar, karena banyak pendeta dan tokoh-tokoh Kristen pun banyak yang sudah terkecoh bahkan mengajarkannya 100%, tetapi puji syukur kepada Tuhan yang mengingatkan Dona akan penyesatan terselubung demikian sebelum Dona sendiri menyeret orang lain pada penyesatan yang sama.

Mengenai langkah apa yang sebaiknya dilakukan Dona, sebaiknya tidak membatalkan acara untuk mengajarkan 'The 7 Habits' kepada guru-guru sekolah minggu di gereja, tetapi tetaplah mengajarkan 'The 7 Habits,' dan buku 'T7H of Highly Effective People' (Stephen Covey) bisa dijadikan acuan betapa kita cenderung bisa disesatkan sesuai 'jalan dunia' yang 'berpusat diri sendiri' dan Dona bisa membawa guru-guru sekolah minggu itu kepada sikap 'T7H of Humble Faithful Servant' sesuai teladan Musa (Kel.18:13-27) yang digambarkan dalam MSA-52.


3. Saya sudah lama tertarik MSA dan tertarik soal topik soal "The 7 Habits, vitamin atau toksin?" (MSA-52). Para manager di kantor saya mengikuti training tersebut dan mengaplikasikannya dalam operasional kantor sehar-hari. Saya berbeban membagikan bahan itu kepada mereka, dapatkah YBA mengirimkan file itu melalui e-mail? (Yohanes, Jakarta)
Kalau Anda berbeban, pesanlah beberapa copy MSA-52 dan bagikan kepada para manajer di kantor Anda. Soal file MSA-52 agar dikirimkan via e-mail, YBA sejak Oktober 1999 sudah merintis pelayanan pengiriman MSA melalui internet dan sudah dimulai dengan mengirimkan file MSA-51 (DOM). Akan diusahakan, file berikutnya adalah file MSA-52 tentang 'The 7 Habits, vitamin atau toksin.' Cara memperolehnya, bukalah www.melsa.net.id/~yba atau www.in-christ.net/yba dan daftarkan diri Anda melalui join-i-kan-untuk-yba@xc.org


4. Beberapa pengkhotbah Kharismatik mengatakan bahwa Yesus Kristus tidak hanya berkhotbah tentang kerajaan Allah saja agar orang bertobat, namun Yesus Kristus juga menyembuhkan sakit penyakit (Mat 4:23, 9:35). Yesus Kristus pun ketika memanggil ke-12 murid-Nya memberikan mereka kuasa kepada mereka untuk menyembuhkan orang-orang dari segala penyakit, bangkitkanlah orang mati, usirlah setan-setan, dan kelemahan (Mat 10:1, 10:8). Bagaimana pandangan pengasuh tentang statement dari kalangan Kharismatik yang mengatakan bahwa pekabaran Injil tidak cukup hanya dengan khotbah saja, namun harus disertai dengan kuasa Allah yang berupa mujizat kesembuhan? (Sonny, Surabaya).
Memang ayat-ayat di atas menunjukkan bahwa Yesus melakukan kedua pelayanan tersebut dan Ia juga memberi kuasa kepada para rasul untuk melakukannya, tetapi kita harus juga menyadari bahwa tidak semua murid mendapat dan melakukan kuasa yang sama. Paulus sendiri sakit dan tidak disembuhkan (Gal.4:13;2.Kor.12:7-10) dan ia tidak selalu menyembuhkan penyakit murid-muridnya seperti Timotius (1.Tim.3:23) dan Trofimus (2.Tim.4:20). Kita harus menyadari keterbatasan manusia bahwa tidak semua pelayanan Karismatik menghasilkan mujizat dan kesembuhan, dan adanya praktek mujizat dan kesembuhan yang didasarkan nama Tuhan belum tentu dari Tuhan (Mat.7:15-23). Harus dibedakan 'Injil Keselamatan' dengan tanda-tanda yang 'Menyertai Umat Percaya.' Injil bisa ada tanpa tanda-tanda, tetapi tanda-tanda tanpa Injil tidak ada artinya. Tidak semua murid bisa melakukan tanda-tanda (Mar.16:17-18). Lebih dari itu, sepanjang sejarah Tuhan sudah memberikan karunia melalui perkembangan ilmu kedokteran, karena itu pada masa sekarang sudah ada diversifikasi karunia sehingga tidaklah benar kalau ada klaim bahwa keduanya harus berjalan bersama seperti pada abad pertama. Pada abad pertamapun Yesus tidak menyembuhkan semua orang dan tidak semua orang yang disembuhkan mempunyai hubungan iman dengan Yesus. Menghadapi penginjil-penginjil yang terlalu memegang ayat Mar.16:17-18 secara harfiah, sebenarnya pemecahannya tidak sukar. Mintalah mereka untuk mendemonstrasikan bahwa semuanya bisa mengusir setan, berbahasa lidah, memegang ular berbica atau minum racun, dan menyembuhkan setiap orang yang sakit! Kita dapat melihat apakah klaim mereka benar atau hanya kepercayaan kosong!


5. Di Surabaya (juga di Indonesia dan seluruh dunia) gereja Kharismatik mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Semisal, GBI Bethany, GBT Mawar Sharon, GBT Bukit Zaitun, Gereja Kristen Perjanjian Baru (GKPB) Masa Depan Cerah, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS). Saya mengamati bahwa ajaran Kharismatik banyak yang tidak alkitabiah, namun jika demikian kemajuan pesat tersebut apakah benar-benar dari Allah? Menurut pengasuh, apakah ajaran Kharismatik akan terus abadi di masa yang akan datang? Dengan kemajuan Kharismatik yang sangat pesat, benarkah saat ini jumlah pengikut Kharismatik (dan juga Katolik Kharismatik) telah mendominasi kekristenan di seluruh dunia? (Sonny, Surabaya).
Pertambahan anggota jemaat tidak otomatis menunjukkan bahwa ajarannya benar dihadapan Allah dan jemaat itu diberkati oleh Tuhan, apalagi sudah terbukti bahwa jemaat-jemaat itu umumnya datang dari gereja lain. Di Jabar, Bimas Kristen mencatat bahwa dalam beberapa tahun terakhir ini ada pertambahan jumlah gereja sebanyak 40% tetapi jumlah pertambahan orang Kristen hanya 0,8% (padahal pertambahan karena kelahiran nasional 2%). Di seluruh dunia, jemaat tunggal yang paling maju dan berkembang adalah Saksi Yehuwa dan kita tahu apa ajarannya. Ajaran Karismatik akan terus berkembang dan berpecah belah selama manusia mengalami krisis dalam hatinya dan haus akan hal-hal transendental. Yang perlu bagi kita adalah mengajarkan Injil yang Alkitabiah dan dibanyak negara justru iman yang besar dijumpai dalam jemaat-jemaat yang sedikit tetapi mengalami penganiayaan dari pihak komunis atau agama lain.


6. Saya membaca dari majalah BAHANA (September 1999, h.16-17), disitu ditulis bahwa orang yang sangat gencar menyerang Benny Hinn adalah Hank Hanegraff dan mengatakan bahwa ajaran Benny Hinn sebagai bidat. Namun, Benny Hinn dikabarkan telah mengubah pandangannya. Tentang `allah-allah kecil' Benny Hinn mengaku bahwa ia telah menggunakan ayat-ayat yang tidak pas. Kitab Suci mengatakan kita ikut mengambil bagian dalam alam ilahi, tetapi kita bukan Allah. Kita tidak akan pernah menjadi Allah. Hanya ada satu Allah. Tentang klaim yang mengatakan bahwa ajaran Benny Hinn dari `wahyu ilahi' Benny Hinn mengaku bahwa Alkitab menjadi otoritas puncak doktrin Kristen. "Dulu saya pernah beberapa kali melakukan kesalahan tentang apa yang saya anggap sebagai wahyu. Saya kira saya mendengar suara Tuhan, tetapi saya salah." Benarkah Benny Hinn sekarang telah berubah sikap dan semakin alkitabiah? Menurut pengamatan pengasuh, apakah sekarang ini banyak pemimpin Kharismatik yang berubah sikap dan semakin alkitabiah? (Sonny, Surabaya)
Benny Hinn adalah suatu fenomena yang menarik untuk diamati. Ia adalah seorang penginjil yang sering bertukar lidah, bahkan begitu mudahnya menyangkali pendapatnya semula kemudian mengajarkannya lagi. Dalam pertanyaan ada tersembul kenyataan, bahkan apa yang disebutnya sebagai 'wahyu Allah' kemudian disangkali. Memang ia sempat menghapus beberapa kasetnya, tetapi kaset-kaset yang telah beredar dan buku-bukunya yang menyesatkan tidak pernah ditarik. Lebih dari itu, pernyataan dalam BAHANA September 1993 itu adalah pengakuan pada majalah Charisma beberapa waktu sebelumnya, sebelumnya ia juga pernah mengaku salah pada majalah Christianity Today (1991), tetapi sesudahnya ia mencaci maki para pengeritiknya dan mengutuk anak-anak mereka sebagai akan mengalami celaka (1992). Setelah komentarnya berubah kembali ia masih melakukan kesalahan yang sama kembali dan pada bulan September 1994 pertemuan 'Evangelical Ministries to New Religions Conference' masih menyebut 'Benny Hinn' masih mengajarkan ajaran-ajaran 'Word of Faith'nya semula. Kita perlu mendoakan penginjil-penginjil yang telah merasa dirinya besar itu agar tidak makin menyesatkan umat Kristen dan kita tetap harus mendoakan para penginjil Karismatik agar mereka makin Alkitabiah. Kita harus bergembira karena sekarang makin banyak pendeta/calon pendeta dari gereja Pentakosta/Karismatik yang mulai belajar teologia di sekolah teologia Injili sehingga diharapkan emosi yang menggebu-gebu dapat diimbangi dengan pengertian Alkitab yang lurus.


7. Bagaimana pendapat YBA mengenai berita yang menyebutkan bahwa pada waktu ada KKR Morris Cerullo di Senayan, Jakarta, di langit terlihat gambar salib? (Kanaan, Jakarta)
Kita harus kritis dalam menerima klaim-klaim demikian. Bila kita mengamati foto yang disebarluaskan, kita dapat mengetahui bahwa bila foto itu benar, sebetulnya gejala demikian adalah gejala wajar tentang fenomena alam dimana sinar matahari sore karena terhalang awan membentuk garis lurus di langit yang memisahkan sisi gelap dan terang. Dalam foto hanya terlihat satu garis padahal kaki salib mempunyai dua garis bila dilihat frontal dan tiga garis bila dilihat tiga demensional. Adanya garis lain yang dikatakan menyilang garis itu adalah fenomena alam yang sama bila berurusan dengan baik sinar matahari atau sinar stadion. Yang menjadi masalah mengapa itu ditafsirkan sebagai salib? Apa hubungan tanda salib dengan KKR Morris Cerullo? Perlu diketahui bahwa Morris Cerullo adalah penginjil yang tidak menghargai salib Kristus dan mengaku dirinya sebagai Tuhan/Yesus, karena itu perlu dipertanyakan kaitan keduanya. Berikut beberapa ucapan Morris Cerullo:
"Tahukah kamu bahwa sejak awal kejadian alam seluruh maksud Tuhan adalah mengembang biakkan dirinya? … Dan bila kita berdiri disini, saudara, kamu tidak melihat kepada Morris Cerullo; kamu sedang melihat Tuhan. Kamu sedang melihat Yesus." (The End Time Manifestation of the Sons of God, Morris Cerullo World Evangelism, tape 1)
"Kata Morris Cerullo: 'Kamu mewakili apa yang menjadi keberadaan Allah dan apa yang dimiliki Allah … Yesus adalah wujud kelihatan dari Allah. Yesus adalah anak Allah yang hidup. Sekarang siapakah kamu? Anak-anak Allah seperti dikatakan setiap orang. Apa yang bekerja di dalam diri kita adalah manifestasinya. Kalau kamu melihat kepadaku, kamu sedang melihat Yesus. Melihat Yesus adalah melihat Allah. (Joels Army," Jewel van der Merwe, Discernment Ministries).
"Meng-klaim bahwa Allah berkata langsung kepadanya, Cerullo mengaskan, 'Maukah kamu menyerahkan buku sakumu kepadaKu, kata Allah, dan membiarkan aku menjadi Tuhan buku sakumu … Yea, hendaknya taat kepad suaraku." (A Word from God at the Deeper Life World Conference,' Deeper Life, March 1982, h.15).

Herlianto (Yayasan Bina Awam)


YESUS LEBIH RENDAH DARIPADA MALAIKAT?
Kategori: Artikel – Bidat
Menarik membaca penjelasan Saksi-Saksi Yehuwa yang menyimpulkan bahwa 'Yesus lebih rendah daripada malaikat" dengan mengambil ayat: "dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat" (Ibrani 2:9; Mazmur 8:5,6). Di sini kita melihat ketidak jujuran terjemahan yang mengarahkan pembaca kepada ajaran SSY dimana kutipan dari NW tidak disebutkan seolah-olah itu terjemahan kristen, padahal terjemahan kristen berbunyi: "Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus" (Ibr 2:9, LAI-TB). Manakah yang benar dari keduanya? Marilah kita melihat naskah asli yunaninya yang berbunyi:

"ton de brachu ti par angelous eelattoumenon blepomen Ieesoun" (PC Study Bible 5).

NW tidak menerjemahkan kata 'brachu' yang menurut Strong disebut 'short time' dan diterjemahkan LAI-TB sebagai 'untuk waktu yang singkat.' Ada perbedaan besar kalau ada kata 'brachu' dengan kalau kata itu dihilangkan. Apalagi, SSY mengacu ke Mazmur 8:5,6 yang sebenarnya tidak nyambung, karena Mazmur 8:5,6 berbicara mengenai manusia yang 'dibuat hampir sama seperti Allah' dan ayat terusannya (7-9) menceritakan kekuasaan atas binatang yang jelas menunjuk 'manusia' yang diberi kuasa atas binatang (mengacu Kej 1:29 tentang penciptaan 'manusia' sebagai gambar Allah). Ibr 2:9 berbicara mengenai 'Yesus' yang terlihat dari ayat sebelum dan sesudah ayat yang dikutip SSY, yaitu "Tetapi Dia . yaitu Yesus." Dari sini kita bisa melihat kebiasaan SSY:

SSY BIASA MENGURANGI (ATAU MENAMBAH) TERJEMAHAN AGAR MENDUKUNG KEYAKINAN SSY BAHWA YESUS LEBIH RENDAH DARI ALLAH.

Marilah sekarang kita melihat ayat Ibr 2:9 yang digunakan SSY dalam rangka pembahasan untuk menolak 'Allah Tritunggal' dengan komentar:

"Maka, ketika Allah mengutus Yesus ke bumi sebagai tebusan itu, Ia menjadikan Yesus sebagai sesuatu yang memenuhi keadilan, bukan suatu inkarnasi, bukan manusia-allah, melainkan manusia sempurna, "lebih rendah daripada malaikat-malaikat." (Ibr 2:9; bandingkan Mazmur 8:5,6). Bagaimana mungkin suatu bagian keilahian yang mahakuasa-Bapa, Anak, atau roh kudus dapat lebih rendah daripada malaikat-malaikat?" (Haruskah Anda Percaya kepada Tritunggal?, hlm. 15).

Pandangan yang sama dikemukakan dalam buku doktrin SSY berikut:
"Daud, yang berbicara dengan ilham, menggambarkan bahwa manusia itu dijadikan "sedikit lebih rendah daripada malaikat". Dalam Ibrani 2:9 kita temui kutipan kata-kata yang sama menggambarkan Yesus: "Tetapi kita lihat Yesus, yang dijadikan sedikit lebih rendah daripada segala malaikat untuk menderita kematian." Jika pengajaran tritunggal itu benar, maka Allah ada lebih rendah daripada segala malaekat seraya berada di atas bumi; hal mana bertentangan dengan keulungannya" (Karena Allah itu Benar Adanya, hlm. 109-110,120).

Bila kita melihat bahasa aslinya, ada kata-kata 'untuk waktu yang singkat' (brachu, Ibr 2:9, juga dalam 2:7). Dalam bahasa Yunani, brachu berarti sedikit waktu/seketika ternyata tidak diterjemahkan dalam New World Translation / Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru (sebanyak 2 kali dalam ayat 9 dan 7) sehingga tentu pengertiannya jadi berubah. Ayat-ayat sebelumnya lebih menjelaskan hal itu lengkapnya berbunyi: "Dan ketika Ia membawa pula AnakNya yang sulung ke dunia, ia berkata: "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia." (Ibr 1:6; band. Wahyu 1:17;4:10, padahal malaikat sendiri dalam Wahyu19:10;22:8-9 mengaku sebagai hamba dan tidak mau disembah dan menyuruh Yohanes menyembah Allah). Bahkan, disebutkan pula oleh Allah Bapa dalam konteks ayat-ayat ini bahwa Yesus adalah Allah sampai dua kali (Ibr 1:8,9). Bagi SSY, ayat-ayat yang jelas menunjukkan Yesus adalah Allah yang lebih mulia dari malaikat selalu ditafsirkan menurut keinginan SSY yaitu bahwa Yesus lebih rendah dari Allah bahkan lebih rendah dari malaikat.

Sekalipun dalam ayat Ibr 2:9 disebutkan bahwa dalam kemanusiaan-Nya, untuk seketika lamanya, Yesus dibuat sedikit lebih rendah dari malaekat, dalam Mat 4:11, seusai dicobai oleh Iblis, disebutkan bahwa: "Malaekat-malaekat datang melayani Yesus!". Yesus seketika dibuat lebih rendah dari malaekat, tetapi dikala yang sama Ia tetap Tuhan yang lebih tinggi dari malaikat, yaitu setara dengan Allah (Flp 2:6).

Jelas disini kita dapat melihat kembali bagaimana SSY memanipulasi penerjemahan Alkitab dengan menghilangkan terjemahan 'untuk waktu yang singkat' (brachu) sehingga kelihatannya 'untuk selamanya' Yesus lebih rendah daripada malaikat. Ini juga bertentangan dengan kepercayaan SSY sendiri yang menyebut Yesus adalah ciptaan yang pertama yang bersama Allah ikut menciptakan malaikat. Lebih lagi dalam konteks kitab ini disebutkan dengan jelas bahwa:

"Ia adalah kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan pencucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka." (Ibr 1:3-4)

Akhirnya, marilah kita mendoakan agar Roh Kudus menyadarkan SSY agar membuka diri untuk membaca dan mempelajari sendiri Alkitab secara kontekstual, agar kebenaran dinyatakan oleh Allah kepada mereka.
Sumber: www.yabina.org

Bertobatlah Hai Pengikut Saksi Jehuwa!

Artikel Lain:
- Mormonisme
- Saksi Yehova Tidak Mengakui Doktrin Trinitas
- Saksi Jehova Sinyal Yang Membinasakan
- Gerakan Nama Suci


Ingin berlangganan gratis “Elia’s Stories” kirimkan email kosong ke elia-stories-subscribe@yahoogroups.com atau click Sign Up, selanjutnya, ‘reply’ balasan dari yahoogroups sebagai konfirmasi

Renungan: Keledai Dan Domba
Pada suatu hari yang cerah, si keledai liar, ketika sedang merumput, melihat seekor domba.
Ia mendekati domba itu dan berkata: Hey, rasanya aku belum pernah bertemu denganmu di daerah terpencil ini.
Apakah kamu baru saja lari dari majikanmu?

Si domba menjawab: Saya bukan sedang melarikan diri.
Tadi pagi saya bersama dengan rombongan saya dan pak gembala pergi ke padang rumput. namun, karena asiknya saya mencari rumput-rumput yang hijau, saya rupanya telah berjalan keluar dari rombongan, sehingga saya sampai tersesat di tempat ini dan bertemu denganmu. begitulah kejadiannya.

Si keledai liar berkata: lalu apa bedanya? toh, sekarang kamu sendirian. lebih enak begini, khan?
Tidak ada yang menyuruh, tidak ada yang memarahi dan memukuli kamu, tidak ada yang mengurung kamu setiap malam.
Seperti saya sekarang. Mau apa saja bebas, terserah saya.
Saya punya majikan baru disini dan ia sangat baik pada saya.
Saya jauh lebih bahagia disini, dibandingkan ketika saya berada di tempat manusia.

Si domba berkomentar: baguslah kalau begitu, saya turut senang melihat anda begitu bahagia.
Kalau saya? Saya bahagia berada bersama pak gembala.
Dahulu, ketika saya dibawah pengawasan orang upahan memang tidak bahagia.
Namun sekarang, pak gembala begitu baik pada saya.
Ia yang merawat saya ketika terluka, ia yang membawa saya ketempat yang baik, dan ia pula yang melindungi saya dan teman-teman.
Bagi kami, kami rela memberikan apa saja untuknya. bahkan kami tak keberatan jika ia mengambil nyawa kami.

Si keledai liar terheran sejenak, lalu berkata: Sekarang khan kamu sudah tidak bersama dengan majikanmu. saya berani bertaruh, ia pasti tidak akan berusaha untuk menemukanmu.

Si domba menjawab: Tidak. Anda salah.
Ia pasti sedang berusaha menemukan saya.
Sebab ia begitu mengasihi kami.
Pernah ada kejadian seperti ini, dimana salah seekor teman kami juga tersesat.
Ia berusaha keras untuk mencari teman kami yang hilang itu, dan menemukannya.

Ketika mereka sedang asik bercakap-cakap, terlihatlah oleh mereka dari kejauhan, sesosok manusia yang tegap, dan memegang sebuah tongkat gembala.
Orang tersebut menghampiri si domba dengan tersenyum gembira dan berkata: Oh dombaku! alangkah bahagianya aku, bisa menemukanmu yang sedang tersesat.
Marilah, pulang bersamaku. aku akan mengadakan pesta untuk merayakan kepulanganmu.

Pak gembala bersama si domba yang tersesat itu kembali ke tempat dimana kawanan domba mencari makan di padang rumput.
Si keledai liar melihat mereka berjalan menjauhinya.
Saat itu terlintas di benaknya, apa mungkin, majikannya yang lama juga berusaha mencarinya?
Namun, yang terbayang didalam pikirannya hanyalah wajah sang majikan yang penuh amarah, dan rasa sakit yang begitu pedih, ketika majikannya yang lama memukulinya.
Lalu si keledai liar bergumam, huh! buat apa memikirkan dia? dia jahat, dan selamanya saya tidak akan pernah melupakannya.

Saudara, dalam dunia perhewanan, memang ada majikan yang baik dan yang jahat. Demikian pula kita, manusia.
Kita percaya bahwa Allah itu ada dan kita melihat bahwa ada Allah yang baik dan allah yang jahat.
Namun, standar apakah yang kita pakai untuk menentukan apa yang baik dan jahat dari Allah yang kita sembah?

Tuhan Yesus memberkati.

KESAKSIAN NUR LAILA
Kategori: Kesaksian – Pertobatan
Nama saya Nur Laila. Saya adalah seorang Muslimah yang telah mengikut dan mentaati segala-gala yang telah diajari oleh ibu-bapa saya, terutamanya dalam hal-hal iman dan keislaman. Tetapi walaupun begitu, semakin saya lebih membesar, hati dan jiwa saya masih kekosongan sahaja walaupun saya telah mencari jawapan soalan-soalan kehidupan dari agama Islam serta ajaran-ajarannya.

Pada satu hari, saya telah terjumpa dengan jawapan serta penyelesaian kepada segala keruncingan dan keresahan rohani di dalam jiwa dan hati saya. Sejak waktu itu, saya telah dapat mengenalNya lebih mendalam lagi, hari demi hari.

Saya dilahirkan dalam keluarga Islam. Ibu dan bapa saya adalah pengikut Islam yang cukup warak dan bertakwa. Datuk saya telah mengajar saya mengaji al-Quran sejak saya berumur empat tahun sampai saya mencecah tujuh tahun. Sebagai seorang Muslimah yang bertaqwa, saya menunaikan ibadat solat saya lima kali sehari dan telaah pengajian Islam dari jam 6 petang sampai 8.30 malam setiap hari Sabtu ke Kamis.

Sesudah selesainya pembelajaran di sekolah menengah, pendidikan saya dilanjutkan lagi di institut pengajian tinggi (IPT) di mana saya telah belajar pendidikan biasa dan juga pendidikan Islam. Saya telah mempelajari begitu banyak tentang agama Islam, serta mendalami ilmu-ilmunya dengan cukup mantap, walau pun begitu, Islam tidak mampu menenangkan jiwa saya atau menghasilkan kehidupan yang bermakna atau pun menjadi panduan hidup bagi saya secara serius. Keadaan dalam hati dan jiwa saya masih lagi kosong dan gelisah sahaja dan saya tidak pernah menikmati apa yang difahami sebagai kasih-sayang Tuhan Allah agama Islam itu!

Setelah mendalami telahaan dan pengajian agama Islam, saya dapati bahawa seolah-olah kasih-sayang Allah itu bukanlah kasih sayang Tuhan yang sebenar atau kesayangan yang sesungguhnya. Lebih-lebih lagi, kasih sayang Allah agama Islam adalah amat terbatas dan bersyarat sekali; saya terpaksa melakukan segala macam hal dan peraturan supaya saya melayakkan diri untuk dapat mengalami kasih-sayang-Nya, yaitu 'irrahman dan arrahim-Nya'! Saya tidak menimbulkan soalan-soalan seperti ini kepada orangtua saya kerana mereka menganggapi pertanyaan seperti itu adalah 'dosa besar'!

Pada suatu hari, sesudah saya menunaikan ibadah solat saya kepada Allah, saya telah menangis dan rasa haru menyelubungi saya oleh kerana saya tidak dapat mengenal atau merasa apakah itu kasih dan sayang Allah swt itu! Tidak lama kemudian, saya telah membuka radio saya dan kebetulan sekali, tepat pada saat itu merupakan siaran steyen radio Kristian. Seorang wanita Kristian sedang membaca daripada Kitab Suci Injil, Matius fasal 11 ayat 28, yang berbunyi : 'Sayidina Isa berkata: "Marilah kepada-Ku, hai kamu semua yang lelah dan menanggung beban berat, Aku akan memberikan kelegaan bagimu."'

Saya telah berfikir pada diri saya : "Siapakah Sayidina Isa ini, yang mampu dan sanggup menganugerahkan kelegaan kepada umat manusia yang berbeban berat? Saya masih ingat mengatakan kepadaNya, "Kalau Engkau sungguhnya Ilahi, dan Sayidina Isa yang sebenarnya telah menyatakan seperti itu, tolonglah, biarlah saya mengenal Engkau!"

Pada Tahun Pertama saya di Universiti, saya dijemput ke satu keramaian oleh teman-teman saya. Kebanyakan mereka di situ adalah orang beragama Kristian. Saya telah mendengar cerita tentang Sayidina Isa Al-Masih sekali lagi. Satu ungkapan yang cukup unik telah menarik perhatian saya, yakni: "Sayidina Isa mengasihi anda." Saya teringat pada masa yang lalu, di mana pencarian saya bagi kebenaran kasih-sayang Allah swt adalah hampa sahaja. Jadi pada saat itu, saya teringin untuk kenali siapakah Sayidina Isa itu sebenarnya kerana jika Dia sesungguhnya mengasihi saya, saya akan menjadi pengikutNya yang setia! Oleh sebab itulah, saya telah berkata kepada Sayidina Isa : "Sayidina Isa Al-Masih, jika sesungguhnya Engkau ilahi, dan mengasihi saya, izinkanlah saya mengenal Engkau!"

Dua malam kemudian, sambil tidur saya telah bermimpi. Mimpi saya itu tampakkan satu cahaya yang sangat indah di depan pintu rumah saya! Saya ingin menjamah cahaya itu, tetapi kaki saya tersangkut kepada lantai pula! Pada waktu yang sama, terdengar suara ibu saya :"Jangan mendekati cahaya itu." Saya telah terjaga dengan tiba-tiba dalam keadaan berpeluh. Saya kurang faham apakah maksud cahaya indah itu dan menceritakannya kepada teman Kristian saya tentang mimpi saya dan dia menjelaskan bahawa saya harus menelaah Kitab Injil untuk mendapati jawapannya. Dan jawapannya terdapat di dalam nas Injil, Yahya fasal ayat 5: "Selagi Aku ada di dunia ini, AKULAH TERANG DUNIA."

Begitulah bunyinya kata-kata Sayidina Isa dan sesungguhnya Baginda adalah terang dunia. Saya menginsafi pada saat itu juga Baginda inginkan saya sedar dan mengakui bahawa Dialah satu-satunya Terang Dunia dan saya harus mengikuti jalan Baginda! Sejak mimpi saya itu, saya telah membaca, mengkaji dan menelaah kitab Perjanjian Baru dalam Kitab Suci Injil pada setiap hari. Semakin saya mendalami ilmu pengetahuan saya dalam Sayidina Isa Al-Masih dan menginsafi siapakah Baginda sebenarnya, semakin jelas sekali bahwa konsep Isa Al-Masih di dalam Islam dan al-Quran amatlah dangkal sekali!

Saya telah menyerahkan segala jiwa dan kehidupan saya ke dalam genggaman Sayidina Isa! Saya juga telah khuatir akan perhubungan saya dengan keluarga saya kerana mereka adalah Muslim; dan saya, sebagai seorang pengikut Sayidina Rabbani isa Al-Masih mungkin akan menganiayai saya. Walau bagaimanapun, Tuhan Allah telah memberkati hikmat-Nya kepada saya untuk bertahan segala macam rintangan dan cabaran. Jikalau iman saya tidak tabah, keluarga saya tidak akan dapat mengenali Tuhan dan Allah yang sebenar.

Kemudian, Tuhan menganugerahkan saya mimpi-mimpi yang telah menjadi nyata! Walau pun bahasa ibunda saya bahasa Melayu, saya juga fasih dalam bahasa Thai. Satu daripada mimpi tersebut melibatkan keluarga sahabat saya yang mana ibu-bapanya mempelajari bahasa Thai daripada saya. Di dalam mimpi saya itu, mereka berada di atas sebuah bukit dan keadaan di sana sangatlah kering. Mereka kelihatan sangat letih dan tiba-tiba anak lelaki bongsu mereka telah jatuh tergelincir ke dalam lembah di bawah bukit itu. Mereka sangat gelisah tentang anak mereka itu dan menangis bersedu-sedu kerana keadaannya. Pada saat itu, saya pun telah tiba-tiba terjaga dari tidur dan sedari bahawa Tuhan Allah inginkan saya mendoakan bagi keselamatan keluarga di dalam mimpi saya itu. Dua hari kemudian, seorang teman memberitahu saya bahwa keluarga ini sedang berada di dalam hospital dan anak lelaki bongsu mereka juga dimasuki ke hospital dalam keadaan yang serius.

Syukur Alhamdulillah! Setelah saya mendoakan untuk mereka serta untuk pemulihan mereka sekeluarga, di dalam nama Sayidina Isa Al-Masih, mereka semua telah sembuh dan kesihatan mereka sudah pulih kembali seperti biasa 100 peratus! Mimpi-mimpi dari Allah seperti inilah telah menolong saya mengukuhkan iman saya di dalam Allah serta di dalam Jalan-Nya yang benar - yakni Sayidina Rabbani Isa sendiri, yang telah menyatakan : "Akulah JALAN, KEBENARAN dan HIDUP. Tidak seorang pun datang kepada Tuhan Allah kecuali melalui Aku."Yahya 14 ayat 6.

Dua tahun kemudian sesudah peristiwa mimpi tersebut, saya telah memeluk ajaran Injil serta menerima Sayidina Isa Al-Masih sebagai penebus dosa saya dan juga sebagai Rabbi dan Tuhan saya sendiri! Saya juga telah menjelaskan kepada ibu saya sebab-sebab mengapa saya membuat keputusan tersebut. Seperti biasa, dia menganggap bahwa saya melakukan sesuatu yang 'kurang bijak', akan tetapi, saya memberitahukan kepadanya bahawa saya telah mengenal Tuhan Allah yang sesungguhnya hakiki dan benar. Orangtua saya kurang senang dengan keputusan saya untuk menjadi seorang pengikut Sayidina Isa Al-Masih. Inilah reaksi yang lazim bagi ramai umat Islam khasnya apabila mereka cuba menangani orang Islam yang telah menolak ajaran Islam dan ingin menjadi pengikut Sayidina Isa yang sejati walaupun atas sebab-sebab yang cukup wajar! Walaupun begitu, sebagai seorang yang sudah dewasa, mereka sedar bahwa keputusan saya ini harus dihormati oleh semua pihak.Saya telah pun serahkan keluarga saya yang tersayang ke dalam tangan Allah swt, dan saya yakin mereka juga akan menginsafi siapakah Tuhan Allah yang sebenarnya serta memeluknya dengan sebulat hati.

Ingin berlangganan gratis “Elia’s Stories” kirimkan email kosong ke elia-stories-subscribe@yahoogroups.com atau click Sign Up, selanjutnya, ‘reply’ balasan dari yahoogroups sebagai konfirmasi

Renungan: Kuatnya Pengampunan
Seorang wanita berkulit hitam yang telah renta dengan pelahan bangkit berdiri di suatu ruang pengadilan di Afrika Selatan.

Umurnya kira-kira 70, di wajahnya tergores penderitaan yang dialaminya bertahun-tahun. Di depan, di kursi terdakwa, duduk Mr. Van der Broek, ia telah dinyatakan bersalah telah membunuh anak laki-laki dan suami wanita itu.

Beberapa tahun yang lalu laki-laki itu datang ke rumah wanita itu. Ia mengambil anaknya, menembaknya dan membakar tubuhnya. Beberapa tahun kemudian, ia kembali lagi. Ia mengambil suaminya. Dua tahun wanita itu tidak tahu apa yang terjadi dengan suaminya. Kemudian, van der Broek kembali lagi dan mengajak wanita itu ke suatu tempat di tepi sungai. Ia melihat suaminya diikat dan disiksa. Mereka memaksa suaminya berdiri di tumpukan kayu kering dan menyiramnya dengan bensin.

Kata-kata terakhir yang didengarnya ketika ia disiram bensin adalah, “Bapa, ampunilah mereka.”

Belum lama berselang, Mr. Van den Broek ditangkap dan diadili. Ia dinyatakan bersalah, dan sekarang adalah saatnya untuk menentukan hukumannya. Ketika wanita itu berdiri, hakim bertanya, “Jadi, apa yang Anda inginkan? Apa yang harus dilakukan pengadilan terhadap orang ini yang secara brutal telah menghabisi keluarga Anda?”

Wanita itu menjawab, “Saya menginginkan tiga hal. Pertama, saya ingin dibawa ke tempat suami saya dibunuh dan saya akan mengumpulkan debunya untuk menguburkannya secara terhormat.” Setelah berhenti sejenak, ia melanjutkan, “Suami dan anak saya adalah satu-satunya keluarga saya. Oleh karena itu permintaan saya kedua adalah, saya ingin Mr. Van den Broek menjadi anak saya.
Saya ingin dia datang dua kali sebulan ke ghetto (perumahan orang kulit hitam) dan melewatkan waktu sehari bersama saya hingga saya dapat mencurahkan padanya kasih yang masih ada dalam diri saya.”

“Dan, akhirnya,” ia berkata, “permintaan saya yang ketiga. Saya ingin Mr. Van den Broek tahu bahwa saya memberikan maaf bagi dia karena Yesus Kristus mati untuk mengampuni. Begitu juga dengan permintaan terakhir suami saya. Oleh karena itu, bolehkah saya meminta seseorang membantu saya ke depan hingga saya dapat membawa Mr. Van den Broek ke dalam pelukan saya dan menunjukkan padanya bahwa dia benar-benar telah saya maafkan.”

Ketika petugas pengadilan membawa wanita tua itu ke depan, Mr. Van den Broek sangat terharu dengan apa yang didengarnya hingga pingsan. Kemudian, mereka yang berada di gedung pengadilan – teman, keluarga, dan tetangga – korban penindasan dan ketidakadilan serupa – berdiri dan bernyanyi "Amazing grace, how sweet the sound that saved a wretch like me. I once was lost, but now I'm found. 'Twas blind, but now I see. (Anugerah yang ajaib, sungguh merdu suara yang telah menyelamatkan orang yang malang seperti saya. Saya pernah hilang, tetapi sekarang saya ditemukan. Saya pernah buta, tetapi sekarang saya melihat).“

REFLEKSI HARI KASIH SAYANG
Antonius Steven Un

Hari ini, tanggal 14 Februari 2007, seluruh dunia merayakan Valentine's Day, merayakan matinya martir seorang imam, St. Valentine's pada 14 Februari.

Memang ada banyak versi cerita tentang sejarah Valentine's Day. Salah satu versi menyatakan bahwa seorang tokoh St. Valentine mati martir di tahun 270 AD di bawah kekejaman kaisar Romawi, Claudius.

Kaisar Claudius menetapkan bahwa kekaisarannya akan kekurangan prajurit terbaik jika para pria memutuskan untuk menikah. Karena itu, ia melarang pernikahan pria dan wanita. Tetapi, karena menerima pasangan yang saling mengasihi, St. Valentine sebagai seorang imam akhirnya menikahkan salah satu pasangan yang datang kepadanya.

Ketika kasus ini sampai ke telinga kaisar Claudius, ia tidak langsung membunuh St. Valentine tetapi mencoba menjadikannya sebagai seorang penganut agama kafir. Sang imam tidak tinggal diam, dia malah merubah strategi dan mencoba mempertobatkan kaisar Claudius menjadi seorang penganut agama Katolik.

Karena upaya ini gagal, akhirnya St. Valentine mati martir, dilempar batu hingga ajal menjemputnya. Apa yang dilakukan oleh St. Valentine dalam versi cerita ini adalah mengasihi dengan tulus dan rela berkorban. Di tengah maraknya komersialisasi dan selebrasi menyambut peringatan Hari Kasih Sayang, kita ingin kembali kepada main dari peringatan ini agar tidak terjebak sekedar kepada supplement, yakni aksesoris dan pesta.

Supplement bersifat contigency, boleh ada, boleh tidak ada tetapi main bersifat sina qua non, tidak boleh tidak ada.Dan kalau menelusuri kembali kepada apa yang terjadi menurut versi cerita di atas, cinta beresensi/ berhakekat di dalam pengorbanan, mengutip lirik salah satu lagu pop memory yang pernah ngetop, “cinta itu pengorbanan”.

Ketika merenungkan hal ini, seyogyanya tidak terjebak memahami cinta sekedar dalam kerangka/ paradigma relasi pria-wanita. Kita perlu memahami cinta secara lebih kaya seperti dalam paradigma pejabat-rakyat, orang tua-anak, guru-murid dan lainnya.

Cinta sebagai pengorbanan mendapat ekspresi di dalam beberapa hal. Pertama, cinta berarti penerimaan. Penerimaan tidak bertanya siapa, apa atau bahkan mengapa. Kita tahu bahwa pertanyaan mengapa lebih penting dari pertanyaan apa, siapa atau bagaimana.

Tetapi penerimaan bersifat melampaui pertanyaan mengapa (acceptance is beyond reason). Tidak berarti bahwa cinta menyebabkan kebodohan seperti yang banyak dipraktekan cinta monyet: cinta tanpa pertimbangan. Cinta tidak bersifat menetang melainkan melampaui akal/ hal yang rasional.

Dengan kata lain, cinta bersifat melampaui segala alasan. Kita perlu membangkitkan cinta sejati di dalam relung jiwa insan bumi pertiwi supaya dapat mengeliminir konflik horizontal antar suku seperti yang pernah terjadi di Kalimantan, atau antar agama seperti yang pernah terjadi di Ambon dan Poso.

Sebab tanpa cinta dalam nurani dan sanubari masyarakat dan elit, sekalipun secara politik negara ini mencapai substansi demokrasi atau secara ekonomi mencapai substansi kesejahteraan rakyat, barangkali masyarakat kita hanyalah masyarakat individualistik, sekuler serta konsumeristik-hedonistik.

Bila kondisi ini yang terjadi, rasionalitas, kritik dan kinerja memang berkembang pesat tetapi kepekaan moral, sosial dan nurani telah menjadi almarhum alias telah mati. Kedua, cinta bersifat melampaui hukum.

Paradigma hukum lex talionis yang mengedepankan keseimbangan menuntut satu kesalahan harus dihukum tidak boleh lebih dari satu hukuman, satu mata korban dipecahkan maka satu mata pelaku juga dipecahkan. Sebelum paradigma ini diberlakukan dalam kebudayaan Mesir, Yahudi dan Babilonia beribu-ribu tahun yang lalu, si pelaku/ terdakwa selalu akan mengalami ketidakadilan pembalasan dendam.

Setiap korban teroris berpotensi menjadi pelaku teroris baru karena si korban ingin mencari kepuasan di dalam pembalasan dendam. Padahal, sama sekali tidak mungkin mendapatkan kepuasan, malah menimbulkan lingkaran setan, karena korban akan menjadi pelaku baru.

Sebagai contoh, mahasiswa perguruan tinggi angkatan 2006 yang diplonco, akan menjadi pelaku kekerasan mahasiswa tahun 2007, membalas dendam kepada adik kelasnya untuk mencari kepuasan. Tidak berarti cinta itu menentang hukum sebab dengan begitu akan timbul anarkisme dan kebencian, sesuatu yang secara substansi bertentangan dengan cinta.

Tetapi cinta ingin melakukan sesuatu yang melampaui hukum. Sekalipun secara yuridis-formal telah mencapai kebenaran dan keadilan tetapi tanpa cinta, hal itu justru akan menjadi monster menakutkan. Sebaliknya dengan cinta, sekalipun seseorang berhak menerima keadilan atas kejahatan yang ia terima, ia tidak akan balas dendam atau main hakim sendiri, melainkan ia mengampuni.

Hal ini pernah dipertontonkan oleh mantan pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia, mendiang Paus Yohanes Paulus II, yang mengampuni Mehmed Ali Agca, pemuda Turki yang pernah melakukan upaya pembunuhan terhadap dirinya, tahun 1981.

Ketiga, cinta membangkitkan kepekaan nurani melampaui aspek yuridis formal. Dengan cinta, seorang pejabat tidak hanya akan mempertimbangkan aspek yuridis formal tetapi kepekaan nurani terhadap rasa keadilan masyarakat. Apa yang dilakukan para pejabat di Kalimantan Timur mencederai dan melukai hati rakyat.

Hal semacam demikian bukanlah cinta tetapi benci, bukanlah tindakan altruis tetapi egois, bukanlah eksploitasi diri tetapi mengeksploitasi rakyat yang membayar pajak dari keringat dan air mata.

Jika benar-benar ada cinta, seorang suami yang sudah lelah seharian bekerja, rela mengantar istri/ anaknya yang terserang penyakit, sekalipun pada jam tengah malam, jam istirahatnya.

Jika benar-benar ada cinta, seorang pejabat tidak hanya akan bekerja hingga pukul 16.00, tetapi rela bekerja hingga tengah malam tanpa tuntutan uang lembur, karena ia mengasihi rakyat. Jika seorang guru mencintai muridnya maka ia rela, sekalipun diluar jam dinas, untuk mengajari muridnya hingga kaya ilmu pengetahuan, sekalipun tanpa imbalan. Mencari perilaku demikian di bumi pertiwi barangkali bagaikan mencari air segar di tengah padang gurun.

Antonius Steven Un, Ketua Sekolah Teologi Reformed Injili Malang

Koran Seputar Indonesia Sore – 14 Februari 2007

Ingin berlangganan gratis “Elia’s Stories” kirimkan email kosong ke elia-stories-subscribe@yahoogroups.com atau click Sign Up, selanjutnya, ‘reply’ balasan dari yahoogroups sebagai konfirmasi


Renungan: William Carey
Tokoh Pekabaran Injil Modern

Carey dilahirkan dari sebuah keluarga miskin di Paulerspury, Northamptonshire, Inggris pada tahun1761. Orangtuanya bekerja sebagai pegawai klerikel rendahan, anggota Gereja Anglikan. Tahun 1779 Carey mengalami pertobatan, yaitu ketika berusia 18 tahun. Ia lalu masuk ke Gereja Baptis, menjadi pengkhotbah dan guru sekolah pada siang hari, sedang malam harinya ia bekerja sebagai tukang sepatu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Carey adalah tipe orang yang suka belajar keras dan tak kenal menyerah dalam menghadapi tantangan. Ia belajar sendiri bahasa Yunani, Ibrani, Belanda dan Perancis hingga menguasainya dengan baik. Sebagai hamba Tuhan yang sudah mengalami pembaharuan, Carey memiliki perhatian yang kuat pada kegiatan penginjilan.

Tahun 1792 Carey menjadi penggerak terbentuknya lembaga pekabaran yang diberi nama Baptis Missionary Society (Lembaga Pekabaran Injil Baptis) di Nottingham. Ia mencetuskan suatu semboyan terkenal, “Mengharapkan perkara-perkara besar dari Allah dan mengusahakan perkara-perkara besar bagi Allah”. Bagi Carey, amanat agung yang diberikan Yesus adalah mengabarkan Injil bagi segala mahluk, dan setiap orang Kristen harus menjadi pemberita kabar baik.

Ia menjadi pendeta di Kapel Gereja Baptis di Moulton tahun 1786. Lalu Lembaga Pekabaran Injil Baptis mengirimnya sebagai misionaris yang pertama ke India pada tahun 1792. Bersama dengan keluarganya ia berangkat ke India menumpang kapal barang dan tiba di Malda, sebagai pusat kegiatan pekabaran Injilnya yang pertama. Namun kemudian perusahaan East India Company melarang Carey memberitakan Injil disitu sehingga ia bekerja pada sebuah perkebunan nila sambil belajar bahasa setempat. Setelah 5 tahun, ia berhasil mempelajari bahasa Bengali dengan baik dan mulai menterjemahkan kitab Perjanjian Baru ke dalam bahasa tersebut. Di tahun 1799, perkebunan nila tempat Carey bekerja bangkrut, dan hal ini mengharuskannya pindah ke Serampore, daerah koloni Denmark.

Di tempat baru ini Carey bergabung dengan dua orang pekabar Injil Gereja Baptis yang lain, yaitu Joshua Marshman dan William Ward. Mereka bertiga lalu dikenal dengan sebutan “Trio Serampore”. Dengan bantuan kedua teman Inggrisnya ini, Carey berhasil menerbitkan terjemahan Perjanjian Baru dalam bahasa Bengali. Pada tahun 1801, ia membuka sekolah yang diberi nama “Fort William College” untuk mendidik orang pribumi India menjadi pendeta. “Hanya dengan pemberita kaum setempat, kita bisa berharap negeri yang luas ini mendengar kabar baik,” katanya dengan yakin. Carey berpendapat bahwa Lembaga Pekabaran Injil harus segera mendidik orang pribumi untuk menjadi pemberita Injil bagi bangsanya sendiri. Di sekolah tersebut Carey mengajar bahasa Sansekerta, Bengali dan Marathi kurang lebih 30 tahun.

Selain itu Carey juga aktif menghimpun dana untuk membiayai penelitian di dunia pertanian. Upaya ini dilakukan dalam usahanya untuk memikirkan masalah pangan di negeri dimana Tuhan mengutusnya. Kegiatannya yang lain adalah menterjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Bengali dan bahasa-bahasa lainnya, menyusun tata bahasa dan Kamus Bahasa Sansekerta, Marathi, Punyab dan Telugu.

Selain dikenal sebagai bapa pekabaran Injil, Carey juga dikenal sebagai tokoh oikumenis. Dialah yang mencetuskan ide agar setiap 10 tahun diadakan konferensi bersama dari seluruh Lembaga Pekabaran Injil di Tanjung Harapan. Ide ini belum terwujud semasa hidupnya, tetapi baru tercapai pada tahun 1910 di Edinburg. Pengertian oikumene dalam pengertian modern adalah berasal darinya. William Carey akhirnya meninggal dunia tahun 1834 dalam usia 73 tahun. Pada masa pemerintahan Inggris di Indonesia, orang-orang Kristen di tanah Maluku turut merasakan pekerjaan dan pelayanan anak dari William Carey, yaitu Yabez Carey.


GERAKAN NAMA SUCI DI INDONESIA
Kategori: Artikel – Pengetahuan
Sambungan dari GERAKAN NAMA SUCI

Imbas Hebraic Roots Movement dan Sacred Name Movement dari Israel dan terutama memasuki Amerika Serikat melalui misi mereka juga dialami beberapa kalangan Kristen yang berziarah ke Israel dan bepergian atau mengadakan hubungan dengan gerakan itu di Amerika Serikat. Gerakan nama suci ini terlihat di beberapa kalangan kristen di Indonesia sejak lebih dari dua dasawarsa yang lalu.

Sekalipun mirip dengan gerakan itu di mancanegara yaitu menekankan kembali ibadat yang berakar Yudaik dan memulihkan nama Yahweh, di Indonesia ada ciri khas yang ditunjukkan, yaitu semangat menolak nama 'Allah' yang dianggap mereka sebagai nama berhala. Di tahun 1980-an, beberapa mantan penganut muslim yang menjadi kristen merintis usaha penginjilan untuk menobatkan umat Islam melalui ceramah-ceramah, dan kemudian mendirikan Yayasan Nehemia (1987) untuk mendidik para penginjil. Yayasan ini dalam siar agamanya pelan dan pasti memperkenalkan 'nama Yahweh' dan menekankan kembalinya ibadat ke akar yudaik dengan membangkitkan kembali penggunaan bahasa Ibrani, mereka juga memulihkan nama 'Eloim dan Yesua Hamasiah.'

Misi Yayasan itu terutama ditujukan untuk menginjili umat Islam dan membina mereka menjadi penginjil untuk menjangkau umat dimana mereka berasal. Dari kelompok ini di tahun 1990-an diterbitkan seri traktat berjudul 'Siapakah yang Bernama Allah itu?.' Pada umumnya dalam traktat itu disebutkan bahwa 'Allah' adalah nama dewa Arab (dewa bulan/pengairan) masa jahiliah, karena itu bila umat Kristen menggunakan nama itu berarti mereka menghujat Yahwe. Puncak dari penerbitan seri traktat itu adalah pada tahun 2000 diterbitkan 'Kitab Suci Torat dan Injil' (KS-TDI / Kitab Suci 2000). Kitab Suci ini menggunakan dasar Terjemahan Baru Alkitab yang diterbitkan Lembaga Alkitab Indonesia (TB-LAI) dengan beberapa nama diganti seperti 'TUHAN' dengan YAHWE, Allah dengan Eloim, Yesus dengan Yesua, dan beberapa nama lain seperti Musa dengan Mose, Daud dengan Dawid, Yohanes dengan Yokhanan, dsb.

Karena siar agama mereka yang berani dan sering menggunakan ayat-ayat Al-Quran yang menurut penafsiran sebuah forum ulama dinilai keliru, dua tokohnya sempat dijatuhi Fatwa Mati oleh kalangan tertentu sehingga keduanya menghindar ke mancanegara. Fatwa Mati jelas melanggar hukum negara Indonesia yang berazaskah Pancasila dan Bhineka Tunggal Eka itu, namun situasi ini mencerminkan bahwa telah ada benih yang tumbuh dari semangat kembali ke akar yudaik yang berpotensi mengganggu kerukunan beragama di Indonesia.

Pada tahun 2002, kelompok lainnya menerbitkan Kitab Suci Umat Perjanjian Tuhan (KS-UPT), yang sama dengan KS-TDI menggunakan terjemahan LAI sebagai dasar dan mengganti nama 'TUHAN' dengan YAHWEH, dan 'Allah' dengan Tuhan. Yang menarik, KS-UPT berbeda dalam menyebut YHWH, dimana KS-TDI menyebut YAHWE dan KS-UPT menyebut YAHWEH. KS-UPT juga tetap menggunakan nama Yesus dan mengganti nama Allah bukan dengan Eloim tetapi dengan terjemahan 'Tuhan.'

KS-UPT menyebutkan dalam Prakatanya bahwa mereka menyalahkan: (1) Yudaisme orthodok, karena mengganti nama YHWH dengan Adonai; (2) Septuaginta, karena menerjemah-kan nama 'Yahweh' ke bahasa Yunani Kurios; dan (3) Perjanjian Baru Yunani, yang mengikuti jejak Septuaginta.

Tahun-tahun berikutnya, berkembang generasi baru kelompok yang berbeda yang dipimpin pendeta-pendeta muda yang beberapa diantaranya bergelar teologia. Beberapa pendeta berhenti dari gerejanya semula karena mengajarkan 'Nama Yahweh' dan kemudian mendirikan jemaat sendiri-sendiri.

Semangat menolak 'nama Allah' yang digunakan kalangan Kristen juga datang dari kalangan tertentu dalam Islam. Pada tahun 2004 keluar teguran yang ditujukan kepada Pimpinan Lembaga Alkitab Indonesia, dan yang kedua ditujukan Dirjen Bimas Kristen Protestan Depag RI dan Lembaga Alkitab Indonesia.

Isi surat kedua itu pada prinsipnya menegur umat Kristen berdasarkan pertimbangan:
1. Bahwa Allah adalah nama sesembahan umat muslim;
2. Agar menarik semua Alkitab dan buku rohani yang menggunakan nama Allah;
3. Agar menegur dengan keras Gereja-Gereja yang masih memakai nama Allah;
4. Agar memberikan peringatan keras kepada para pendeta, pendeta muda, pendeta pembantu dan para Evangelis untuk tidak menggunakan kata Allah dalam menyampaikan Firman, Seminar dll.

Karena para tokoh agama Islam sendiri menyadari bahwa nama Allah sudah digunakan oleh orang Kristen Arab sebelum hadirnya agama Islam bahkan dalam Al-Qur'an juga disebut (QS. 22:40), maka surat edaran demikian tidak berdampak apa-apa.

Berbeda dengan KS-TDI dan KS-UPT yang menggunakan terjemahan LAI sebagai dasar, pada tahun 2007 terbit Kitab Suci Indonesian Literal Translation (KS-ILT) yang diakui diterjemahkan langsung dari naskah bahasa Inggris 'The Interlinear Bible' karya J.P. Green (USA) yang berdasar sumber naskah asli Kitab Suci. Sekalipun lebih baik motivasinya dari kedua pendahulunya, KS-ILT masih memperlihatkan adanya bayang-bayang Terjemahan Baru Lembaga Alkitab Indonesia (TB-LAI).

Yang paling akhir dari perkembangan ini adalah adanya penganut gerakan nama suci yang pada akhir 2007 memeja-hijaukan Lembaga Alkitab Indonesia ke Pengadilan Negeri dengan tuduhan LAI telah mengubah nama YHWH menjadi Allah dan menuntut agar: "Bimas Kristen dan LAI segera menarik semua Alkitab dan buku rohani yang memakai nama Allah. Kedua lembaga ini juga diminta untuk memberikan peringatan keras kepada para pendeta untuk tidak lagi menggunakan nama Allah dalam kotbahnya."

Adanya beberapa pengikut gerakan ini yang vokal seperti yang diperlihatkan oleh yang dikenai fatwa mati dan yang memeja-hijaukan LAI, dan adanya pengikut yang secara vokal menyalahkan orang-orang yang tidak setuju dengan mereka, membuat banyak pembicara kristen yang semula terbuka untuk berdiskusi dengan pengikut Gerakan Nama Suci kemudian enggan meneruskan karena diskusi demikian tidak akan menghasilkan jalan keluar kearah pemecahan.

Dibalik itu di kalangan mayoritas tenang gerakan ini (silent majority), dalam beberapa tahun terakhir ini telah tumbuh banyak jemaat Gerakan Nama Suci dengan berbagai nama, namun situasi antar jemaat-jemaat itu dapat dilihat dari kesimpulan salah satu sumber dari dalam Gerakan Nama Suci itu sendiri, yaitu:

"Akhir-akhir ini rasa frustasi mengghinggapi komunitas Qahal Mesianik di Indonesia. Frustasi terhadap apa? Frustasi terhadap kondisi komunitas ini yang semakin tidak jelas arah dan tujuan pergerakannya. Beberapa orang mulai mengeluh mengenai perselisihan diantara pemimpin, beberapa orang lainnya mengeluh tidak siap melihat perubahan demi perubahan dan pembenahan demi pembenahan. Sebagian yang lain mulai tidak nyaman dengan berbagai pengajaran tentang "tefilah" [doa harian], "ibadah shabat", "pembaruan tata ibadah". Sementara yang lain hanya berpuas diri dengan penggunaan nama Yahweh namun pemahaman teologis maupun tata cara ibadah masih mencerminkan denominasi yang lama [pentakostal, kharismatik, protestan dll]" (Buletin Nafiri Yahshua Ministry, No.32, Februari 2007, hlm.4)

Kesimpulan itu bisa juga dibandingkan dengan kenyataan bahwa di Indonesia, dalam 7 tahun terakhir saja sudah 3 versi Kitab Suci diterbitkan kalangan Gerakan Nama Suci dan ketiganya tidak seragam, dan rupanya para penyusunnya bekerja sendiri-sendiri dan tampaknya tidak adanya koordinasi yang satu dengan yang lainnya.

Dari kesimpulan di atas, dan melihat perkembangannya yang selama tiga perempat abad di Amerika Serikat, terlihat bahwa perkembangan masing-masing kelompok Gerakan Nama Suci di Indonesia itu bermacam-macam, ada yang baru mengalami Eforia pemulihan nama Yahweh tetapi dalam hal iman percaya tidak beda dengan pengikut aliran Kristen lainnya, ada yang sudah melangkah lebih jauh dengan mengganti nama Yesus dengan Yahshua atau Yehshua, namun ada juga yang sudah menggunakan ibadat hari-hari raya Yahudi menggantikan hari-hari raya Kristen, dan ada yang sudah lebih lanjut tidak lagi merayakan Paskah Kebangkitan Yesus dari antara orang mati sebagai kenangan penebusan dosa umat, dan menggantikannya dengan perayaan Pesakh yang mengenang keluarnya Israel dari tanah Mesir.

Ketidak-seragaman ini, seperti yang diperlihatkan 3 versi Kitab Suci gerakan ini, kelihatannya timbul diakibatkan kelompok-kelompok berbeda dihasilkan dan dipengaruhi oleh pelayanan misi yang berbeda-beda pula.

Tidak berbeda jauh dengan Hebraic Roots Movement dan Sacred Name Movement di Amerika Serikat, perkembangan Gerakan Nama Suci di Indonesia dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Menjalankan misi Hebraic Roots Movement untuk kembali keakar Yudaik dengan menjalankan ritual dan adat-istiadat Yahudi;
2. Terpengaruh Sacred Name Movement, yaitu menekankan perlunya dipulihkan nama 'YHWH'. Ada juga yang menekankan kembali nama Elohim dan Yahshua;
3. Khususnya di Indonesia ada usaha Gerakan Nama Suci untuk menolak penggunaan terjemahan 'Allah' dalam Alkitab terbitan LAI yang dianggap oleh mereka sebagai nama berhala.

Yang menarik untuk diketahui, dalam hubungan dengan butir ketiga, adalah bahwa sejak sebelum kehadiran agama Islam, umat Kristen di Siria-Aram menyebut El/Elohim/Eloah dengan 'Elah/Elaha' dan di Arab menyebutnya 'Allah/al-Ilah.' Saat ini ada 29 juta umat Kristen berbahasa Arab dan semuanya menyebut 'El/Elohim/Eloah' dengan nama 'Allah.' Baik umat Yahudi, Kristen maupun Islam yang berbahasa Arab, dari dahulu sampai sekarang, semuanya menyebut nama 'Allah' untuk menyebut Tuhan Pencipta Langit dan Bumi yang dipercayai oleh Abraham. Dalam Al-Qur'an sendiri kita juga melihat bahwa penyebutan nama Allah sudah bersama-sama diucapkan di Gereja, Sinagoge, dan Mesjid pada masa awal berdirinya Islam, itu berarti penggunaannya di kalangan Yahudi dan Kristen yang sudah ada lebih dahulu, tentunya sudah jauh lebih lama lagi:

"(Yaitu) orang-orang yang diusir dari negerinya, tanpa kebenaran, melainkan karena mereka mengatakan: Tuhan kami Allah. Jikalau tiadalah pertahanan Allah terhadap manusia, sebagian mereka terhadap yang lain, niscaya robohlah gereja-gereja pendeta dan gereja-gereja Nasrani dan gereja-gereja Yahudi dan mesjid-mesjid, di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah menolong orang yang menolong (agama)Nya. Sungguh Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa." (Q.S. 22:40, Mahmud Yunus, Tafsir Quran Karim)

Sejak Alkitab berbahasa Arab ditulis pertama kalinya pada abad V, 'El/Elohim/Eloah' sudah diterjemahkan dengan nama 'Allah.' Saat ini ada empat versi Alkitab berbahasa Arab dimana 'El/Elohim/Eloah' diterjemahkan 'Allah,' termasuk 'Arabic-Bible' yang secara resmi digunakan Lembaga Alkitab Arab dan 'Todays Arabic Version.' Menarik untuk diketahui bahwa bila dalam Alkitab berbahasa Arab nama 'El/Elohim/Eloah/Theos' diterjemahkan menjadi 'Allah,' maka terjemahan Al-Qur'an ke dalam bahasa Ibrani justru menerjemahkan nama 'Allah' menjadi 'Elohim.' (Al-Qur'an Tigrem Avrit, Devir Publishing House, Tel Aviv, Israel, 1945).

Mengenai nama 'Yahweh' (butir 2) juga perlu diketahui, bahwa arus utama Yudaisme yaitu 'Yudaisme Orthodoks' karena merasa nama YHWH terlalu suci diucapkan mereka kemudian menyebutnya dengan nama 'Adonai' atau 'Ha-Syem' (Nama Itu). Dalam Alkitab dalam bahasa Arab, nama 'Yahweh' diterjemahkan dengan nama 'Ar-Rabb.'

Amin.

CHINA TAK DAPAT HALANGI KEBENARAN
Kategori: Cerita – Penganiayaan
Nyanya Ren dan nyonya Zioang, adalah dua orang wanita penatua Kristen, yang terkejut mendengar bunyi ketukan di pintu, lalu mengintip melalui jendela dan melihat banyak pria, beberapa dengan seragam hitam polisi dan yang lain berpakaian preman. Pemerintah kota telah mengirimkan 2 kelompok polisi untuk menggerebek persekutuan doa mereka. Awalnya kami akan memberitakan kepada anda kisah kejadian yang menimpa dua wanita pemberani ini yang mengadakan persekutuan gereja rumah di China. Tetapi pemerintah China telah, tanpa disadari, memberitakan kampanye penganiayaan mereka secara terperinci yaitu dengan bangga menampilkannya di website milik Departemen Kebudayaan kejadian terperinci penggerebekan yang terjadi di rumah nyonya Ren pada 5 April 2009. Di bawah ini adalah laporan onlline yang kami ambil dari website mereka – sebelum pemerintah China akhirnya menghapusnya.

Terjemahan Dari Website
Laporan jaringan Xin Yang oleh Zuowei Li dan Hui Ye
“Sebuah tempat keagamaan ilegal dihancurkan oleh kantor PSB (Biro Keamanan Umum) Luo Shan Zi Lu bekerja sama dengan Regu Perlindungan Keamanan Dalam Negri. Jaringan ini melaporkan bahwa aru saja cabang Zi Lu dari kantor PSB kabupaten Luo Shan bekerja sama dengan Regu Perlindungan Keamanan Dalam Negeri berhasil menghancurkan tempat keagamaan ilegal dan menahan dua orang individu yang terhubung dengan kasus ini, menyita setumpuk buku keagamaan ilegal dan VCD. Pada pukul 9.30 pagi tanggal 5 April, direktur PSB, Hui Peng dari cabang Zi Lu, menerima laporan intelijen mengenai kegiatan yang berlangsung di jalan Feng Dian Nan yang merupakan wilayah hukumnya dimana organisasi misi yang tidak dikenal sedang mengadakan kegiatan penyiaran agama di rumah nyonya Ren. Direktur PSB, Hui Peng, memberikan perhatian penuh. Ia dengan segera menyampaikan laporan intelijen ini kepada Regu Perlindungan Keamanan Dalam Negeri kabupaten Lou Shan. Pemimpin regu, Xu Shui Li dengan segera memimpin regu elit untuk mendukung petugas kepolisian PSB. Pemimpin organisasi misi, nyonya Xiong ditangkap di kediaman nyonya Ren. Di waktu yang bersamaan, tiga buah buuku dipublikasikan keluar negeri dan 24 VCD bersama dengan 147 selebaran yang berjudul “Terang Kehidupan” dan Hymne Kehidupan” disita di tempat kejadian. Menurut laporan penyelidikan nyonya Xiong adalah seorang pensiunan di kota Lou Shan. Ia mengabarkan kekristenan setiap Minggu pagi di sekitar jalan Feng Dian Nan, tetapi tempat penyiaran agama ini tidak disetujui oleh badan yang berwenang yang mengawasi kegiatan keagamaan. Mereka juga nyata-nyatanya membeli buku-buku keagamaan cetakan luar negeri yang dibawa oleh pribadi-pribadi yang berasal dari luar negeri. Dengan demikian ini adalah organisasi penyiaran agama ilegal. Sekarang kasus ini sedang diselidiki lebih jauh.”

Walaupun pemerintah China telah menghapus artikel ini yang menyombongkan penangkapan mereka, kami berhasil mengkopi dan menampilkan di website kami.

Penggerebekan atas rumah nyonya Ren hanyalah contoh lain kejahatan pemerintah China yang berusaha membatasi informasi yang masuk dan keluar dari negara mereka. Mengekang media adalah salah satu cara lama rejim totaliter yang dipakai untuk mengawasi sasaran dan sudah tentu, pengabaran Injil. Diktator seringkali membentuk badan-badan negara yang langsung di bawah kendali mereka seperti mlik Departemen Penerangan Publik Hitler dan Departemen Pusat Propaganda China (CPD) memastikan bahwa warga negara mereka hanya menerima informasi yang para diktator ini inginkan untuk rakyat mereka. Jika ada suatu pemikiran yang bertolak belakang dengan agenda yang didukung oleh pemerintah maka terserah kepada badan-badan ini untuk memastikan bahwa pemikiran tersebut tidak terpublikasikan, tidak dicetak dan diperlihatkan melalui media apapun. Bahkan di dalam jaman informasi cepat internet, China telah menggunakan kedigdayaan ekonominya untuk meyakinkan perusahaan-perusahaan media besar seperti Google dan Yahoo! Untuk melakukan pensensoran di kedua mesin pencari ini di intenet.

Mengawasi media adalah cara yang ampuh untuk menghalangi demokrasi, kebebasan dan pertumbuhan kekristenan.

Pembatasan-pembatasan seperti itu seringkali menempatkan 100 juta orang Kristen di China yang tidak mengikuti gereja yang dimotori oleh TSPM (Gerakan Patriotik Tiga Kemandirian) di sisi yang melawan hukum di China. Buku-buku tertentu tidak diijinkan oleh TSPM, termasuk Alkitab, yang menjadi ilegal jika dimiliki oleh individu. Kepemilikan Alkitab yang adalah baik di negara bebas menjadi kejahatan dan dilarang oleh negara China. Ini termasuk segalanya dari pendistribusian Alkitab sampai kepada penempatan tulisan maupun gambar pada Twitter. Mereka yang melanggar hukum akan ditahan, dipenjara, diusik dan bahkan dilecehkan atau dianiaya. Usaha pemerintah China untuk mengendalikan semua media telah meningkatkan jalan lebar penganiayaan terhadap orang-orang Kristen China yang beribadah di luar gereja TSPM yang dikendalikan oleh Komunis.

Polisi Kebudayaan
Regu yang memimpin penyerangan tas rumah nyonya Renadalah regu yang berada di bawah otoritas sebuah unit yang relatif baru yang disebut Regu Pemeriksa Perdagangan Kebudayaan. Banyak regu-regu seperti ini dibentuk pada pertengahan 1990an. Kampanye-kampanye yang mereka mulai disebut Sao Huang Dafei atau “Menindak keras pornografi ilegal, pembajakan CD dan buku-buku.” Regu ini menganggap sejumlah besar Alkitab, lagu Kristen, dan traktat-traktat injil milik individu digolongkan sama sebagai pornografi. Ini adalah penggolongan yang sama digunakan oleh para pendahulu komunis di Eropa Timur dan Rusia dimana Alktiab dianggap sebagai racun seperti foto-foto terlarang.

Pemerintah China seringkali memberitakan secara terperinci aktivitas-aktivitas dari tindakan keras mereka di situ internet. Di situs internet lain milik pemerintah China kami menemukan sebuah laporan dari propinsi Xinjiang yang merupakan bagian wilayah otonomi Uyghur di barat laut China.

“Pada tahun 2007,” laporan itu mengatakan, “selama operasi khusus … kami sangat menekankan pada penyitaan buku-buku dan majalah-majalah politik dan keagamaan. Kami menyita 7 produk ilegal termasuk 2.200 media audio video.”

Penindakan terhadap media dan buku-buku terlarang telah menimbulkan penangkapan besar-besaran di China.

Komisi atas kebebasan Beragama Internasional Amerika (USCIRF) melaporkan bahwa t ahun lalu di 17 propinsi China, 764 pemimpin gereja Protestan dan jemaat gereja rumah ditangkap. Jumlah penganut Protestan dan Katolik “bawah tanah” yang ditahan mungkin ribuan. Asosiasi China Aid melaporkan bahwa pada tanggal 28 Nov 2008, Pendeta Zhang Mingxuan, pemimpin Aliansi Gereja rumah China, ditangkap dan dipaksa untuk menandatangani pembubaran aliansi ini. 17 orang Kristen yang berkumpul di rumah Pendeta Zhang juga ditangkap, tetapi akhirnya dibebaskan setelah adanya tekanan internasional.

Pengawasan meluas ke dalam gereja-gereja TSPM juga. Ketika pendeta-pendeta dari gereja TSPM yang didukung oleh pemerintah mencoba untuk menginjili atau mengadakan pertemuan dengan orang-orang Kristen di luar TSPM maka pemerintah China memberikan hukuman yang cepat. Suasana ini seperti pada abad ke 15 ketika Gereja Inggris, berkolusi dengan kerajaan, membunuh dan memenjarakan ribuan orang-orang Kristen, banyak dari mereka akhirnya melarikan diri ke tanah yang terbentang jauh yang disebut Amerika.

Sama halnya, bahwa pemerintah China berusaha mengendalikan warga negara yang beragama. Tetapi penganiayaan tidak menghentikan ledakan para petobat baru di China. Nyatanya, diperkirakan 100 juta orang-orang Kristen tidak terdaftar telah melampaui 73 juta anggota Partai Komunis. Orang-orang Komunis dan ‘gereja’ negara mereka enggan mengakui bahwa ada suatu ‘kuasa’ yang lebih besar di negara mereka, khususnya kuasa kekal yang membebaskan, melebihi kekuatan spiritual negara. Lebih dari itu, mereka yang menganiaya orang Kristen tidak dapat ‘menarik turun salib’ karena pengorbanan dan keselamatan Yesus termaterai di hati kita.

Tembok Besar
Pada abad ke lima para kaisar China membangun tembok raksasa untuk melindungi wilayah mereka yang luas terhadap musuh-musuh mereka dari utara. Pada abad 21, China membangun Proyek Tameng Emas. Dengan julukan China Firewall, merupakan poryek yang diprakarsai oleh Kementrian Keamanan Umum (MSP) yang mengawasi penggunaan internet di China, diantaranya juga tugas-tugas pensensoran. Dengan proyek ini pemerintah komunis dapat memblokir situs-situs seperti Twitter, You Tube dan Flickr, sementara mereka juga memaksa perusahaan-perusahaan besar mesin pencari di internet untuk memodifikasi kemampuan mesin pencari mereka. Para ahli mengatakan China menggunakan 30 ribu polisi untuk menjaga dan memonitor Proyek Tameng Emas, yang diperkirakan menghabiskan biaya US $800 juta. Warga negara China merasakan kekuatan MSP khususnya selama saat-saat sangat sensitif seperti waktu sebelum pembukaan Olimpiade Musim Panas atau bahkan pada bulan Juni 2009 ketika China Firewall memblokir Twitter sampai pada hari peringatan ke 20 tahun pembantaian di Lapangan Tiananmen.

Beberapa dari pengawasan ini dalam waktu yang singkat dihentikan selama berlangsungnya Olimpiade musim Panas 2008. Tetai satu tahun kemudian mereka kembali apda posisi semula. Menurut British Broadcasting Corporation, dari 2400 warung internet yang dibuka di Beijing musim panas lalu, 2370 telah di tutup.

Sebagai tambahan, China adalah salah satu dari beberapa negara yang “mengacak” gelombang radio di seluruh bagian negara mereka. Mengacak adalah menyiarkan suara bising elektronik dengan keras untuk “menimpahi” atau menutupi sebuah siaran. Pemerintah Rusia telah menghentikan perang pengacakan gelombang radio seperti ini pada tahun 1988. Proyek pengacakan gelombang radio sangat mahal biayanya karena proses pengacakan ini membutuhkan tujuh kali kekuatan sebuah gelombang elektronik untuk menimpali gelombang radio yang lain dengan gelombang suara bising. Tetapi di dalam negeri China orang-orang Kristen yang berani terus menyiarkan “gelombang” mereka sendiri dengan membagikan pesan Injil dari rumah ke rumah.

Alkitab = Penjara
Sebagai seorang murid Marx dan Lenin, pemimpin tertinggi komunis China mao pada tahun 1949 memaksa semua gereja masuk ke dalam ‘gereja Komunis’ miliknya. Tentara-tentara komunisnya membunuh, atau menganiaya dan memenjarakan semua pemimpin Kristen. Para misionaris asing yang tidak meninggalkan China dipenjarakan. Adalah tidak mengagetkan bahwa sebagian besar orang di China sekarang tidak mau dikuasai oleh gereja pemerintah, dilindungi dan dipaksa oleh pengikut-pengikut ajaran Marxis. Seorang Kristen pemberani yang melayani di luar kotak ateis ini adalah ‘Fa’ Zhou.

Suatu pagi pada tanggal 3 Agustus 2007, Fa Zhau sedang dalam perjalanan menuju gudang untuk mengambil beberapa buku pujian. Selama perjalanan telepon genggam Fa terus berbunyi.

‘Aku katakan kepada teman sepelayananku bahwa kita sedang dibuntuti,’ kata Fa. ‘Aku mencabut baterai telpon genggamku dan kami terus berjalan.‘ Setelah tiba di gudang, Fa dan temannya langsung mengeluarkan 96 kotak Alkitab. Lalu sekelompok polisi khusus berpakaian preman berjalan mendekatinya.

‘Barang apa ini?’ mereka bertanya.
‘Ini semua buku-buku,’ kata Fa.
‘Ayo ikut kami,’ kata mereka, sebelum mereka menyita semua 96 kotak yang berisikan Alkitab.

Ketika ia dibawa ke kantor polisi, petugas kepolisian melakukan penggeledahan di rumahnya. Mereka menyita semua majalah-majalah termasuk Alkitab, buku lagu pujian, buku bacaan rohani seperti How to Know the Truth dan Westminster Confession. Lalu polisi mengambil alih toko buku Kristen milik Fa. Mereka mengatakan kepadanya bahwa ia tidak diijinkan untuk menjual buku di sana, termasuk buku Rick Warren The Purpose Driven Life. Selama protes Fa, polisi menyita semua buku dan membawa Fa kembali ke penjara dimana mereka menginterogasi dia sampai pukul 11 malam.

‘Saya didorong masuk ek dalam sel dalam keadaan telanjang,’ kata Fa.
‘Mereka menyiramkan air dingin ke tubuhku dan itulah siraman air pertama atasku.’
‘ketika mereka menyuruhku tidur di lantai, aku berdoa pada Tuhan untuk mengelurkan aku segera karena aku begitu lemah. Aku merindukan persekutuan dengan saudara dan saudari seiman di dalam Kristus. Aku berdoa, “Tuhan Eengkau telah memampukan Petrus untuk bahkan berjalan keluar dari penjara. Tolong lakukan yang sama untukku.” Aku menggoncangkan pintu sel dan pintu itu tetap kokoh. Ada empat pintu lagi setelah itu. Pintu yang kelima bermuatan listrik.”

“Oleh karena itu aku mengubah doaku. Pertama aku berdoa untuk terjadi gempa bumi, tetapi aku ingat bagaimana Rasul Paulus dan Silas berdoa dan memuji Tuhan di penjara dantiba-tiba penjara runtuh. Aku berkata, “Tuhan, jangan biarkan penjara ini runtuh karena penjara ini lebih kuat daripada penjara Paulus. Penjara ini dibuat dari baja dan besi dan aku tidak akan selamat jika penjara ini runtuh.”

Akhirnya aku minta Tuhan untuk menenangkan aku. Aku berkata, “Tuhan Engkau mempunyai rencana terindah membawaku ke tempat ini, apa tujuan itu? Aku membaca mengenai Musa dalam Alkitab dan kisah hidupnya di padang gurun. Lalu aku memerhatikan tahanan yang lain di sel yang smaa denganku yang seperti domba tersesat tanpa seorang gembala.

“Para tahanan tidak diijinkan untuk berbicara satu sama lain. Setiap gerakan sekecil apapun akan dimonitor dan anda akan dilaporkan oleh informan yang disusupkan di dalam sel. Oleh karena itu aku berdoa dalam hati kepada Tuhan. Lalu meskipun demikian aku mulai bersaksi pada anak remaja berusia 17 tahun, seorang pembunuh dari keluarga yang berantakan. Ia dipenuhi oleh kebencian.”

Aku mulai membagi-bagikan pakaian yang istriku tinggalkan untukku di pintu gerbang penjara. Awalnya satu orang petugas telah merogoh kantung-kantung pakaian itu dan mendapatkan secarik kertas, ia berkata, ‘Apa ini?’ Aku melihat tulisan di atas kertas itu yang berkata jangan takut aku akan bersamamu. Ini adalah kalimat yang diambil dari kitab Yesaya. Segera setelah aku membacanya petugas penjara mengambilnya, tetapi Tuhan sudah memampukan aku dan menghiburku. Aku tidak takut lagi. Akut tidak peduli apakah aku mati atau hidup, aku milik Tuhan.

Suatu kali sebuah drama seri televisi dari Korea Selatan diputar di blok sel kami. Di episode terakhir seorang sedang memainkan piano. Lagu yagn ia mainkan adalah “Amazing Grace!” Aku menonton dan mendengar dengan meneteskan air mata. Aku berkata, “Tuhan Engkau Allah yang Besar, Engkau bahkan menggunakan TV penjara untuk menghibur umatMu.”

Suatu kali saat berjalan dengan tangan terantai menuju sel penjara, seorang pengunjung dari gerejaku menepuk pundakku dan berkata sambil berbisik, “Diberkatilah mereka yang dianiaya karena kebenaran.” Aku meneteskan air mata mengaku, “Tuhan aku tidak ada apa-apanya, mereka-mereka yang mencetak Alkitab itulah yang seharusnya memperoleh kemuliaan dan upah dari padaMu. Aku hanyalah penyalur dari Alkitab-Alkitab ini.”

Aku mengatakan kepada teman satu sel, ‘aku akan pulang ke rumah,’ tetapi tidak ada yang percaya kepadaku. Polisi berkata, ‘Oh kamu akan ikut kami ke “kampus”, yang maksudnya
Kamp pendidikan ulang melalui kerja paksa. Mereka menyebutnya pusat penahanan. Setelah aku dibebaskan lebih cepat aku menyadari bahwa itu bukan hanya karena doaku tetapi juga orang-orang yang mengetahui kasusku di seluruh dunia, seperti pembaca buletin ini sekalian, yang saat ini berdoa untukku.’

Saudara Zhou dipenjarakan selama tujuh bulan. Ia terus melayani di wilayah otonomi Uyghur di barat laut China dimana Perjanjian Baru di dalam bahasa Uyghur sangat dilarang. Saudara Zhou menyatakan bahwa polisi menganggap Perjanjian Baru ini sebagai barang “yang lebih berbahaya daripada opium.” Ia benar.

Seperti nyonya Ren dan saudara Zhou, jutaan orang Kristen China menolak untuk tunduk pada organisasi keagamaan yang dikendalikan pemerintah seperti halnya para murid di dalam kitab Para Rasul yang menghadapi kekuatan Romawi dan Yahudi.

Semoga kita semua dikuatkan oleh saudara dan saudari yang mengingatkan kita bahwa kita semua adalah perantau. Salib yang tersegel di hati kita tidak dapat diinjak-injak oleh pihak yang berkuasa. Kita dapat dengan gembira ‘kehilangan’ segalanya, membahayakan diri, untuk memikul salib Kristus dengan mengetahui bahwa upah kita adalah kekekalan.

Source:
Buletin KDP (Kasih Dalam Perbuatan) Edisi Desember 2009
P.O. Box 1411
Surabaya 60014

Jeffry Willemse sent a message to the members of Mujizat itu Nyata _ Mujizat itu Nyata _ Mujizat itu Nyata.

--------------------
Subject: Iman Yang Mendaki Gunung

Iman Yang Mendaki Gunung

Kita semua suka berpikir untuk memiliki iman yang bisa memindahkan gunung. Yesus sendiri memberitahu kita, jika kita memiliki iman sebesar biji sesawi, kita akan bisa memindahkan gunung (Matius 17:20). Dan ketika gunung tersebut benar-benar berpindah, hal tersebut akan menimbulkan sukacita yang besar dalam hidup kita. Tidak ada yang lebih menakjubkan daripada melihat Tuhan bergerak secara supranatural dan menyaksikan beberapa mujizat penyediaan Allah atau beberapa masalah yang besar terpecahkan secara illahi hanya dalam semalam.

Tetapi apa yang terjadi ketika Anda berbicara kepada gunung dan memerintahkannya untuk berpindah? Dan Anda mengatakannya berulang kali namun gunung itu tidak berpindah juga. Anda sudah berdoa dengan berbagai cara namun tidak ada jawaban. Apakah Alkitab Anda salah? Apakah Tuhan tetap memegang memegang janji Firman-Nya? Dapatkah kita benar-benar mempercayai Tuhan dalam kehidupan nyata?

Faktanya, Tuhan memberi kita sebuah janji yang besar dalam Amsal 3:5 dan 6, "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri; Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu." Pikiran manusiawi kita bisa menjadi musuh yang paling berbahaya terhadap iman kita dan logika manusia terbukti telah gagal dalam ujian iman. Jalan Tuhan bukan jalan kita, pikiran Tuhan bukan pikiran kita.

Jadi jika Anda telah berdoa dalam iman dan ketaatan namun gunung belum berpindah, ingatkan diri Anda bahwa Tuhan memiliki rencana lain dalam hidup Anda; Tuhan ingin Anda mendaki gunung tersebut. Kita belajar banyak hal selama pendakian bahwa kita harus membuat iman kita bekerja. Jika Anda tidak bisa memindahkan gunung, Anda bisa mendaki gunung tersebut.

Mendaki gunung mungkin tidak semudah dan sehebat memindahkan gunung karena mendaki gunung berarti bekerja keras, menderita dan penuh kesabaran. Tetapi hal ini akan terjadi selama proses pendakian gunung, kita belajar bagaimana Tuhan mengajar dan membentuk karakter kita dalam waktu yang lama. Mendaki gunung adalah sebuah pengalaman iman yang baru dan menarik untuk Anda.

Yakobus mengatakan tentang ujian dan penderitaan yang mengambarkan sebuah pendakian iman; "Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun." (Yakobus 1:2-4). Amin
--------------------

Christian Imanuel mengirim pesan kepada anggota Come and Follow Jesus.

--------------------
Judul: Dari Keji menjadi Kasih, Part 1

Awalnya saya mengenal Isa Almasih berawal dari kejadian yang hampir tidak masuk akal
Bermula dari kerusuhan mei 1998 pada waktu itu .

Sebelum saya mengenal Isa Almasih , saya di didik oleh orang tua saya maupun para ulama baik di bangku sekolah , musholla , maupun masjid bahwa orang di luar penganut Islam adalah kafir dan Islam merupakan ajaran yg paling benar dari segala kitab yang ada di muka bumi ini , dan yang paling utama apabila ada di antara kami yg dapat mengenyahkan penganut di luar Islam , adalah merupakan suatu pahala yg besar, sebab menurut apa yg telah mereka ajarkan kepada saya intinya adalah penganut di luar Islam merupakan jamaah syaithon yang harus segera di musnahkan dari muka bumi ini , dan bahaya yg paling besar pada saat itu adalah kaum nashara (Nasrani) yang selalu berkembang di Indonesia secara perlahan lahan , yang mana pada saat itu saya selalu di cekoki pelajaran yg terdapat di dalam quran maupun hadist , begitulah bagaimana sikap saya yang bagaikan iblis semula sebelum mengenal Isa Almasih yang mulia di bumi maupun akhirat dengan kasihNya .


Dan pada suatu waktu tepatnya awal kerusuhan mei 1998 , saya bersama kawan2x saya (penganut Islam) mengendarai sepeda motor beramai – ramai dengan tujuan untuk menjarah toko2x milik non muslim , sebelum kami berangkat melakukan hal tersebut , sebenarnya saya enggan mengikuti mereka karena keluarga kami pun orang yg hidup di atas rata2x dan hal tersebut sepertinya merupakan sesuatu yg memalukan , dan pada saat itu saya telah menyelesaikan study di perguruan tinggi dan saya masih dalam status penggaguran dan hal inilah yg membuat saya mengikuti ajakan teman saya , terutama apalagi bila ada salah satu dari mereka berteriak mari kita hancurkan para kafir , hal inilah yg membuat semangat saya menggebu gebu.

Sampai pada suatu saat kami telah sampai di depan toko yg bernama El – Shadai , dan kami yakin bahwa toko itu adalah toko milik kafir Nasrani , dan akhirnya kamipun melempari toko tsb sambil meneriakan Allahuakbar bersama2x , dan meneriakan kafir keluar lu dari dalam toko lu , dan pada waktu itu ada beberapa orang yg berhamburan keluar , dan salah satu dari mereka mengendarai motor untuk melarikan diri dari kami , dan pada saat itu lah kami melihat pria itu mengenakan kalung salib di lehernya , lalu teman saya yang bernama sultan (nama samaran) berseru kepada saya ndry mari kita kejar dia , saya pun bergegas untuk membonceng teman saya , sebelum saya membonceng motor kawan saya , saya mengambil sepotong besi .

Dan akhirnya kami pun mengejar pria itu , dan yg mana pada waktu itu keadaan di jalan sangat carut marut , tetapi pria itu tetap menancap gas , mungkin saking takutnya berusaha menyelamatkan diri dari kejaran kami , dan kawan saya pun mempercepat laju motornya , berhubung motor yg kami tuggangi adalah motor king sedangkan pria tsb menggunakan motor bebek , maka perlahan2x kami dapat menyusulnya.


Dan pada suatu saat pria itu membelokkan motornya dengan cepatnya pada persimpangan. Pada saat itulah kami tidak tahu darimana mobil tersebut datang , seingat saya kamipun akhirnya menabrak mobil tersebut , dan saya serasa terbang di udara dan sesudah itu saya tidak dapat memahami lagi .

Pada waktu saya sadar , saya melihat banyak kerumunan di sekitar saya , dan dengan reflek saya mencari teman saya , untuk melihat kondisinya , lalu saya pun memisahkan diri untuk mencari teman saya dari kerumunan orang tersebut , tetapi saya tidak tahu mengapa orang tersebut masih berkerumun di tempat saya berada tadi .

Lalu saya pun melangkah ke jalan , dan saya mendapati kerumunan di sisi jalan yg lain , dan saya pun berpikir itu pasti teman saya , lalu saya pun melangkah mendekatinya , tiba tiba saya berhenti sontak di tengah jalan , karena saya melihat di beberapa kerumunan teman saya , saya melihat teman saya jadi dua , dan ada banyak orang yg berwajah bengis dan hewan kurus seperti anjing yg hendak memperebutkannya , lalu saya mengucek mata saya sebab saya pikir saya masih belum sadar , setelah itu saya melihat teman saya yang ada dua tersebut , salah satunya di seret2x oleh mereka untuk keluar dari kerumunan tersebut , dan teman saya itu berteriak ndry , ndry tolong saya , saya pun tak berani melangkah karena saya takut , dan saya tetap diam terpaku di tengah jalan raya tersebut .

Dan pada waktu itu saya ada sinar datang dari sebelah kanan saya , dan waktu saya menoleh ternyata mobil ambulance pas di samping kanan saya dan menabrak saya , dan saya pun tersontak dan menyebut Masyaallah sambil memejamkan mata , tetapi mobil itu serasa melintasi tubuh saya , lalu sayapun membuka mata saya dan dengan reflek saya memegang tangan saya sendiri , lalu saya pun melihat mobil ambulance tersebut berhenti pas di tempat saya jatuh tadi .

Dan yang membuat saya terdiam seribu bahasa , ketika saya melihat tubuh saya di masukkan ke dalam ambulance tersebut , hal ini yg membuat saya seperti gila , sayapun akhirnya berlari tanpa tujuan dan saya tidak berani mendatangi kerumunan di mana saya jatuh sebelumnya , karena saya takut setelah melihat kejadian teman saya .

Tidak jelas kemana saya berlari tiba tiba saya sampai di sebuah taman , dan saya duduk dan menangis , apakah saya sudah mati , saya terus mencubit cubit tangan saya , tapi saya tidak merasakan apapun , lalu saya menangis lebih keras , dan sayapun tersungkur menangis di atas tanah , dan pada saat saya tersungkur saya melihat kaki di depan mata saya , dan saya pun sontak mundur kebelakang , karena saya teringat langsung apa yg di alami teman saya , tapi pada saat saya mau bangun dan melarikan diri saya seperti lumpuh tidak bisa bergerak , dan saya pun memberanikan diri untuk menatap siapakah yg di depan saya , tapi saya tidak bisa melihat wajahnya karena sangat silau , dan hal itu membuat saya pasrah dan menundukkan muka .

Lalu orang yg berpakaian putih di depan saya itu pun bertanya kepada saya “ nak mengapa engkau menganiaya AKU “ lalu saya pun menjawabnya “ setan pergi kau jangan ganggu saya “ sayapun akhirnya mengucapkan ayat2x kursi untuk mengusirnya .

Lalu Dia pun berkata lagi “ nak mengapa engkau menganiaya Aku “ sayapun masih melapatkan ayat kursi di bibir saya , dan saya mengucapkan ya allah usirlah setan itu dari hadapanku .

Lalu Dia berkata lagi “ nak apakah kesalahanKu hingga kau menganiaya Aku “
Lalu setelah saya sadar ayat kursi tidak ampuh untuk menghadapiNya akupun tersungkur di bawah kakiNya dan menangis tersedu sedu dan akhirnya akupun menjawabnya “ saya tidak tahu kenapa saya melakukannya , maafkanlah saya “ dan saya pun meraung2x di bawah kakinya . Dan diapun berkata bangunlah , jangan takut , peganglah tanganKu .

Dan sayapun berdiri di depanNya sambil menundukkan muka saya (dan pada waktu itu sayapun masih berpikir bagaimana cara melarikan diri dariNya) , sepertinya Dia tahu pikiran saya , dan Dia berkata lagi jangan takut akan Aku , karena Aku lembut dan murah hati . Dan akhirnya saya pun memberanikan diri untuk menatapNya , saya merasakan kesedihan yg ada di hati saya menjadi sirna seketika , dan saya pun memberanikan diri untuk bertanya kepadaNya “ Siapakah kamu sesungguhnya “ lalu Dia menjawab “ Akulah yang selalu di perdebatkan oleh banyak anak manusia , Akulah jalan yang lurus , Akulah yang telah membangkitkan orang dari kematian “ , setelah saya mendengar Dia berkata “ Akulah yang telah membangkitkan orang dari kematian “ sayapun langsung tersadar bahwa Dialah Isa Almasih atau Yesus Kristus yang banyak sekali di puja puja oleh kaum Nasrani sebagai TuhanNya , lalu sayapun tersungkur di di bawah kakinya kembali dan pada saat itu secara tak sadar saya memperhatikan kakiNya yg mempunyai tanda berlobang bekas luka , dan saya pun berkata “ ya Nabi Isa , ampunilah segala sesuatu yang pernah saya perbuat terhadap pengikutMu “, ampunilah saya , dan sayapun menangis kembali karena merasa berdosa terhadapNya , lalu dia pun berkata “ Mengapa kamu menganiaya mereka “ sayapun menjawabNya “saya tidak tahu , atau mungkin karena mereka menganggapmu Allah , dan menduakan Allah “ lalu Dia pun berkata “ Segala apa yang ada padaKu adalah milik BapaKu yang di Sorga , dan segala apa yang ada pada BapaKu di Sorga adalah MilikKu juga , karena olehNya segala kekuasaan baik di bumi maupun di sorga telah di serahkanNya kepadaKu , karena Aku dan Bapa adalah satu “ begitu juga kau , kau sekarang adalah milikKu .

Sayapun masih menangis di bawah kakiNya pada saat Dia menerangkan tentang siapa diriNya sebenarNya , yaitu Dia adalah Allah itu sendiri , lalu sayapun berkata “ Ya Isa Allahku ampunilah segala sesuatu yang pernah saya lakukan “ di sinilah saya pertama kali menyatakan Isa adalah Allah saya , lalu Isa Almasih berkata , pulanglah dan beritakanlah tentang Aku , apa yang pernah kau lihat “ Aku akan menyertai kalian semua hingga zaman akhir “
--------------------
Judul: Dari Keji menjadi Kasih, Part 2

Dan pada saat itu pula sontak saya terbangun , ternyata saya sudah berada di Rumah Sakit tepatnya ruang ICU kurang lebih selama 2 minggu dalam keadaan koma , pada saat saya terbangun saya langsung menangis dan menyebut ya Isa ya Tuhanku ampunilah saya , pada saat itu ibu dan saudara2x saya sedang menunggu di luar dan bergegas masuk saat mendengar suara saya , tetapi kebanyakan dari mereka heran mengapa saya menyebut Isa sebagai Tuhan saya , dan banyak di antara mereka yg menganggap saya kerasukan iblis dengan jalan membaca ayat kursi bersama sama, hal inilah yg membuat saya tertawa terpingkal2x pada saat ini ketika mengingat mereka melakukan hal tersebut .

Akhirnya sayapun di bawa pulang ke rumah setelah kondisi saya membaik , dan pada saat itu merupakan kegoncangan iman yg terbesar dalam hidup saya tentang apa yg pernah saya percayai sebelumnya yg selalu penuh dengan kekerasan , iri, dan dengki , dan saya mengingat tentang pertemuan saya dengan Tuhan kita Yesus Kristus betapa baiknya dia terhadap saya , Dia tahu saya telah menganiaya pengikutNya seharusnya Dia memenggal kepala saya tetapi Dia malah mengampuni saya dan mengembalikan Roh saya menyatu kembali dengan jiwa dan tubuh saya . Padahal ibu saya pernah berkata bahwa pada saat saya di rumah sakit dokter telah mengatakan bahwa saya telah mengalami pendarahan otak dan mustahil bisa di sembuhkan , dan sekalipun saya sembuh saya akan mengalami kelumpuhan total , banyak para dokter yg merasa aneh pada kejadian saya yg ajaib , dan apabila mereka bertanya saya hanya menjawab Isa / Yesus Kristus lah yg menyembuhkan saya , kadang2x hal ini membuat mereka yg belum menerima Yesus di dalam hatinya menganggap saya kerasukan iblis , begitu juga saudara2x saya maupun bapak saya sendiri , sehingga sering bapak saya mengundang para kiai maupun dai untuk mengotbahi saya , lalu saya bertanya kepada mereka sudahkah kalian pernah merasakan kematian , merekapun jawab belum , lalu sayapun bilang kepada mereka , percayalah kepada Isa , karena Isa lah yg menyelamatkan saya dari kematian , akhirnya banyak dari antara mereka yg pergi dengan hati yg dongkol . Untungnya bapak saya merupakan Muslim yg liberal , dan akhirnya sayapun menceritakan tentang semua kejadian yg pernah saya alami pada waktu itu (mungkin bapak saya mendengarkannya dengan cara masuk kuping kiri , keluar kuping kanan ) dan akhirnya bapak saya berkata seandainya apa yg saya alami itu memang benar maka saya (bapak saya ) akan mengucap sukur kepada nabi Isa yg telah menyelamatkan saya , dan sayapun selalu berdebat dengan bapak saya , sampai akhirnya saya berkata kepada bapak saya “ sungguh apa yang semua saya alami adalah benar karena saya melihatnya dengan kepala dan mata saya sendiri “ dan bapak sayapun bilang bagaimana mungkin kamu melihatNya , orang pada saat itu bapak bersama ibumu selalu menunggui kamu di rumah sakit , kapan kamu keluar dan bertemu denganNya tahukah kamu ndry semua itu karena ridho allah titik , pada waktu itu saya pun bingung menjawab pertanyaan yg di lontarkan bapak saya kepada saya , ibu saya pun menangis dan memeluk saya ketika melihat kami berdebat dengan keras , dan menyuruh saya diam dan meninggalkannya , dan tanpa sebab saya berkata kepada bapak saya “ ya benar Isa Almasih adalah Tuhan saya sekarang ini , pelangi adalah saksi apa yg pernah saya katakan “ lalu bapak saya tertawa menyindir kepada saya , di musim kemarau begini mana mungkin ada pelangi , dan sayapun akhirnya pergi meninggalkan tempat saya berdebat dengan ayah saya itu dan menuju pintu rumah untuk pergi keluar .


Pada saat saya di luar rumah sayapun menangis dan berbicara sendiri “ ya Isa Tuhanku mengapa begitu keraskah hati bapak saya seperti batu “ lalu saya pun mendongak ke atas langit , dan aneh nya saya melihat pelangi , lalu saya menangis dengan penuh suka cita , lalu sayapun lari kembali ke dalam rumah untuk menemui bapak saya , dan saya memanggilnya untuk menunjukkannya , setelah bapak saya melihat pelangi tersebut diapun diam seribu bahasa . dan setelah kejadian itu bapakku seperti mengalami kegoncangan iman , seperti yg pernah saya alami sebelumnya .

Sayapun mulai mencari lebih dalam tentang siapa Isa Almasih sebenarnya melalui Al-Quran maupun hadist dan saya menemukan hal2x yg membuat saya terharu :

Misalnya ayat surat2x di bawah ini :

(Maryam, 19:19) Hanya Isa Anak Maryam yang langsung masuk Syurga kerana Dia suci.
(Al Imran, 3:45) Bahkan Dia (Isa Almasih) terkemuka di dunia dan di akhirat
(Al Fatihah, 1:6) "Indinash shiraathal mustaqiim"

Artinya :
Tunjukilah kami jalan yang lurus

(Az Zukhruf, 43:61) "Wa innahu la'ilmu lis saa'ati fa laa tamtarunna bihaa wa tabi'unni haadzaa shiraathum mustaqiim…"

Artinya :
Dan sesungguhnya Isa itu benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat kerana itu janganlah kamu ragu tentang hari kiamat itu dan ikutlah Aku. Inilah jalan yang lurus …

(Az Zukhruf, 43:63) "Wa lammaa jaa-a 'Isa bil bayyinaati qaala qad ji'tukum bil hikmati wa li ubayina lakum ba'dhal ladzii tathtalifuuna fiihi fat taqullaaha wa athii'u…"

Artinya :
Dan tatkala Isa datang membawa keterangan. Dia berkata sesungguhnya Aku datang membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian yang apa kamu perselisihkan tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaKu…

(An Nisa, 4:171)
"Inamal Masihu 'isabnu Maryama rasullahi wa kalimatuhu …"
Artinya :
Sesungguhnya Isa Al Masih putra Maryam itu utusan Allah dan FirmanNya…

(Hadis Anas bin Malik hal.72)
"Isa faa innahu Rohullah wa kalimatuhu…"

Artinya :
Isa itu sesungguhNya Roh Allah dan FirmanNya

(Maryam, 19:17)
"… arsalnaa ilaihaa ruuhanaa fa tamatstsala lahaa basyaran sawiyya."

Artinya :
…Kami mengutus Roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya menjadi Manusia yang sempurna…

(Hadis Ibnu Majah)
"Laa mahdia illa isabnu Maryama…"
Artinya :
Tidak ada Imam MAHDI selain Isa putra Maryam…

(Al Anbiyaa, 21:91)
"Wallatii ahshanat farjahaa fa nafakhnaa fiihaa mir ruuhinaa Wa ja'alnaahaa wabnahaa ayatal lil 'aalamiin"

Artinya :

Ingatlah kisah seorang perempuan yang memelihara kehormatannya (Maryam) lalu Kami tiupkan kepadanya Roh Kami (Roh Allah) dan Kami jadikan dia dan Anaknya tanda (kuasa Allah) bagi semesta alam.

(Maryam, 19:33)
"Wa salaamu 'alayya yauma wulittu, wa yauma amuutu, wa yauma ub'atsu hayaa."

Artinya :
Dan sejahtera atasNya pada hari Dia dilahirkan, pada hari Dia wafat, dan pada hari Dia dibangkitkan hidup kembali."

(Al Imran, 3:55)
"Idz qaalallahu yaa Isa, innii mutawafiika, wa raafi'uka ilayya, wa muthahhiruka minal ladzinaa kafaruu, wa jaa'ilul ladzina tabauka fauqal ladzina kafaruu ilaa yaumil qiyamati."

Artinya :
Ingatlah tatkala Allah berfirman; Hai Isa, sesungguhnya Aku akan mewafatkanMu, dan mengangkatMu kepadaKu, dan akan menyucikan Engkau dari orang-orang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikutiMu diatas mereka yang kafir hingga hari kiamat."

(Al Baqarah, 2:253)
"Wa aatainaa 'isabna Maryam bayyinaati wa ayyadnaahu bi ruuhil qudusi."

Artinya :
Dan Kami berikan kepada Isa putra Maryam, beberapa mujizat serta Kami perkuat Dia dengan Roh Kudus.

(An Nisa, 4:156)
"Wa bi kufrihim wa qaulihim 'alaa Maryama buhtaanan 'azhiimaa."

Artinya :
Dan kerana kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zinah).

(Al Imran, 3:45)
"Idz qalatil malaikatu yaa Maryama innallaaha yubasyiruki bi kalimatim minhus muhul masihu 'isabnu Maryama wajihan fiddun-yaa wal akhirati wa minal muqarrabiin."
Artinya :
Ketika malaikat berkata, hai Maryam sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan Kalimah daripadaNya namannya Al Masih putra Maryam, terkemuka di dunia dan di akhirat dan orang yang paling dekat pada Allah.
--------------------

Judul: Dari Keji menjadi Kasih, Part 3

Dan sayapun akhirnya menelusuri dan mencari segala hal tentang Isa Almasih Tuhan kita , dan akhirnya sayapun berpikir bahwa saya harus mendapatkan Injil itu sendiri untuk memahami siapa Isa Almasih itu sesungguhNya , ada keinginan yang sangat kuat di hati saya untuk mendapatkannya (Injil) , lalu saya pun teringat akan toko yang pernah kami (saya bersama kawan saya dulu ) rusakkan yaitu toko buku El – Shadai , lalu sayapun pergi kesana .

Pada saat saya sampai di toko tersebut , toko itu masih kelihatan rapi, baik kaca2x nya yg dulu kamu lempari dengan batu hingga pecah , telah rapi terenovasi kembali , lalu sayapun menghampiri toko tersebut dan akhirnya saya berbicara dengan salah satu penjaganya “ mbak apakah anda menjual Injil “ ya jawabnya , lalu penjaga itu pun mencarikan Injil tersebut , lalu dia pun menyerahkan kepada saya Kitab Perjanjian Baru , lalu saya bertanya lagi kepadanya , apakah ini Injil Isa Almasih punya ? , mbak penjaga itupun berkata sambil tertawa kecil ,’ iya Perjanjian Baru itu adalah Injil , lalu mbak itu pun berkata kepada saya “ Apakah kamu non Kristen ??” , sayapun bingung menjawabnya , karena agak takut oleh sebab sebelumnya , seandainya mbak itu tahu apabila saya muslim mungkin dia akan benci kepada saya , pikir saya dalam hati , akhirnya dengan berat hati sayapun menjawabnya “ Ya saya muslim “ sambil saya menundukkan muka , lalu mbak itu pun berkata ah itu tak masalah bagi kami sambil tersenyum , hal ini yang membuat saya heran kenapa mereka yg begitu ramah bisa kami benci tanpa sebab sebelumnya ? , lalu sayapun bertanya kepada dia , mbak adakah buku2x tentang kisah nabi2x menurut Kristen , lalu mbak itupun mencarikannya , sesudah itu sayapun mananyakan harga totalnya untuk membayar buku2x tersebut , dan sebelumnya saya pun bertanya kepadanya “ mbak apakah ada di antara pegawai toko ini yang celaka pada saat kerusuhan sebelumnya , mbak itupun menjawab saya “ pada waktu kejadian tersebut toko ini telah kami tutup lebih awal kira2x jam sepuluh pagi “ lalu saya bertanya lagi “ apakah ada yg menempati toko ini sebagai tempat tinggal ?“ ah tidak mas jawabnya , hanya satpam yg menjaga toko2x di sekitar kami , itupun juga mereka hanya menjaga di luaran saja untuk keamanan sekitarnya . Hal ini yang membuat saya sangat bingung dalam hati , seingat saya waktu kami merusak dan menjebol toko ini pada waktu petang hari masih ada beberapa orang yg di dalamnya , sedangkan mbak itu bilang toko telah tutup sejak jam 10 pagi dan tidak ada satupun penghuni yg menempatinya , lalu siapakah di antara mreka yg kami kejar pada waktu itu ? , hal ini yang membuat saya heran hingga sekarang , seandainya apabila saya menemui pria yg kami kejar2x dulu , mungkin saya akan berlutut untuk meminta maaf kepadanya .

Dan akhirnya saya pun kembali kerumah, sayapun mulai membaca Injil satu persatu di kamar saya. Saya sangat terenyuh, sedih dan bangga pada saat saya membaca kisah Injil. Betapa mulianya segala sesuatu yang pernah di perbuat oleh Isa Almasih / Yesus Kristus. Begitu pun juga ucapan2x Nya yang bagaikan pisau belati langsung menusuk hati mengajarkan tentang Kasih yang tulus, Kerendahan hati maupun Keselamatan. Hal ini yang belum pernah saya peroleh sebelumnya semenjak saya hidup di muka bumi, yang mana sebelumnya saya menganggap diri kami sebagai muslim adalah yg tertinggi dari golongan lain kafir yang mana para golongan kafir itu harus tunduk kepada kami yaitu para penganut Islam. Sebab ada di quran yg mengatakan “ hanya penganut Islam lah yang masuk Sorga”, dan hal ini sangat tidak masuk akal, bagaimana mungkin nabi2x sebelum Muhammad bisa di sebut Islam, karena mereka pun tidak pernah sekalipun mengucapkan kalimat syahadat, dan juga pada saat saya mengalami kejadian yg aneh di mana roh saya berpisah dengan tubuh saya pada waktu kecelakaan dan mengalami koma, kenapa yg menemui saya justru Isa Almasih / Yesus Kristus. Kemanakah muhammad yg dulu selalu kami junjung2x namanya ? Dan siapakah mereka yg menyeret jiwa teman saya dan memperebutkannya seperti makanan ?, sekali lagi Muhammad tidak menolong kami (padahal teman saya sultan itu pemahaman tentang Islam lebih hebat dari saya). Sekali lagi yg ingin saya sampaikan kepada anda semua bahwa Muhammad sekalipun tidak dapat menyelamatkan jiwa anda . Pada akhirnya saya pun menyerahkan diri saya sepenuhnya untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat saya pada tanggal 27 oct 2000. Saya pun di baptis dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Halleluya saya telah menerima kasih karuniaNya, baik susah maupun senang Tuhan Yesus selalu menyertai saya, Amin .

Matius 5:3-12

“5:3. "Berbahagialah orang yang merasa tidak berdaya dan hanya bergantung pada Tuhan saja; mereka adalah anggota umat Allah!
5:4 Berbahagialah orang yang bersedih hati; Allah akan menghibur mereka!
5:5 Berbahagialah orang yang rendah hati; Allah akan memenuhi janji-Nya kepada mereka!
5:6 Berbahagialah orang yang rindu melakukan kehendak Allah; Allah akan memuaskan mereka!
5:7 Berbahagialah orang yang mengasihani orang lain; Allah akan mengasihani mereka juga!
5:8 Berbahagialah orang yang murni hatinya; mereka akan mengenal Allah.
5:9 Berbahagialah orang yang membawa damai di antara manusia; Allah akan mengaku mereka sebagai anak-anak-Nya!
5:10 Berbahagialah orang yang menderita penganiayaan karena melakukan kehendak Allah; mereka adalah anggota umat Allah!
5:11 Berbahagialah kalian kalau dicela, dianiaya, dan difitnah demi Aku.
5:12 Nabi-nabi yang hidup sebelum kalian pun sudah dianiaya seperti itu. Bersukacitalah dan bergembiralah, sebab besarlah upah di surga yang disediakan Tuhan untuk kalian." “
Marilah kita semua bersuka cita akan namaNya , karena Dialah yg selalu menyertai kita semua , janganlah takut bila dunia membenci anda , karena kita bukan lagi milik dunia ini , melainkan kita adalah milikNya , yaitu Tuhan kita Yesus Kristus yg telah mengorbankan diriNya di atas kayu salib demi membebaskan kita semua dari kutukan maut . Amin .

Saya adalah saksi yang telah di selamatkan oleh kasihNya , semua yang telah saya alami adalah hal yang benar benar terjadi , yang dimana saya dulu penuh dengan kebencian , iri , dengki , dan dusta , ternyata Tuhan kita Yesus Kristus telah menyelamatkan jiwa saya dan membuat saya lahir kembali dengan penuh rasa suka cita , rendah hati dan kasih .

Shallom
Solo , Indonesia , 3 mei 2006
Nama asli saya Ahmad Andryansah bin Abdul Jalil dan saya akhirnya mengganti nama saya menjadi Christian Andryansah , dan saya menghapus nama Ahmad karena nama tersebut selalu mengingatkan saya akan kekejian .

Damai Sejahtera menyertai anda dan sekeluarga sekalian Halleluya .
--------------------


udul: •» PUTUS CINTA.

•» Putus Cinta

Salah satu risiko pacaran adalah putus cinta seperti yang Anda alami. Apalagi jika sudah berpacaran lama dan cinta telanjur mendalam. Namun dibalik semua ini kami percaya Tuhan tidak meninggal¬kan Anda. Ia ada di dekat Anda untuk me¬nolong. Ia rindu menguatkan dan menghibur Anda. Mazmur 34:19 berkata:”TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.”
Kita semua tentunya pernah meng¬alam¬i sakit hati. Pada saat seperti ini janganlah Anda bertanya: di mana Tuhan. Mengapa Ia biarkan Anda sendiri? Ia ada di dekat Anda. Ia sangat terikat dengan firman-Nya! Sapalah Ia. Berbicaralah dengan-Nya. Cobalah untuk mengobati luka hati Anda dengan:

1. Bersyukur atas apa yang telah terjadi.
Ingatlah bahwa Ia mengetahui semua yang Anda alami. Walaupun saat ini Anda sulit mengucap syukur, berusahalah melakukannya. Semua jalan manusia lurus dalam pandangannya sendiri. Namun Allah tahu apa yang ada di balik tikungan jalan kita. Percayalah bahwa apa yang terjadi adalah seizin Dia! Kita hanya melihat satu langkah di depan, Allah melihat sejuta lang¬¬kah di depan kita. Teruslah berkata bahwa Ia tahu what’s best for me! Salah satu tanda kedewasaan hidup rohani adalah bila Anda dapat belajar mengucap syukur atas segala sesuatu yang terjadi dalam hidup ini.

2. Relakan kepergiannya.
Ini adalah cara paling cepat untuk menyembuhkan luka hati. Berdoalah agar ia bahagia dan diberkati baik secara jasmani maupun rohani! Mungkin pada awalnya sulit karena ada pertentangan batin. Namun teruskan untuk mendoakan dia. Berdoalah juga untuk diri sendiri. Katakan kepada Tuhan bahwa Anda telah merelakan dia pergi. Sesudah itu perintahkan hati dan pikiran Anda untuk merelakan kepergiannya. Dengan begitu proses kesembuhan akan segera bekerja dalam diri Anda. Mengapa? Karena sebenarnya Anda sedang belajar mengampuni. Tuhan pasti senang dengan hal ini dan akan menyembuhkan luka batin Anda.

3. Bersyukurlah karena ini terjadi saat Anda masih pacaran.
Coba, bayangkan jika setelah Anda menikah dengannya, tiba-tiba ia pergi membawa seluruh pakaiannya dan hanya meninggalkan sepucuk surat singkat permohonan maaf karena telah meninggalkan Anda! ¬Itulah sebabnya kami mendorong Anda untuk meyakinkan diri, lebih baik ini terjadi sekarang daripada nanti! Anda juga harus merasa beruntung karena telah mengenal kualitas cintanya saat ini, dibanding baru tahu belakangan! Jadi, percayalah bahwa Allah sedang melakukan yang terbaik dalam hidup Anda. Kami mempunyai satu prinsip penting tentang hidup: Allahlah yang mengatur dan me¬ngontrol kapan manusia lahir, dengan siapa ia menikah dan kapan ia mati. Setiap orang yang takut akan Tuhan pasti mengalami tangan kasih Allah dalam hal ini.

4. Berjalanlah dengan iman.
Tuhan pasti akan memberi seseorang yang terbaik kepada Anda. Ini mungkin terjadi karena dulu Anda langsung pacaran tanpa bertanya pada Tuhan. Bisa juga karena karakter Anda belum terbentuk. Tenang saja! Percayalah bahwa Tuhan pasti telah menetapkan seorang yang spesial dan tepat bagi Anda. Jalani lagi hidup dengan baik. Be good at whatever things you do! Saat Anda menemukan pasangan yang tepat, maka Anda dengan sangat bersukacita akan berkata, “Thank’s a lot God! You’re Great!” Ingat apa yang Ia janjikan dalam firman-Nya, “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi setiap orang yang mengasihi Dia” (Rm. 8:28)

JESUS LOVE U ALL
--------------------

Christian Imanuel mengirim pesan kepada anggota Come and Follow Jesus.

--------------------
Judul: PENGHARGAAN

Seorang penjual daging mengamati suasana sekitar tokonya. Ia sangat terkejut melihat seekor anjing datang ke samping tokonya. Ia mengusir anjing itu, tetapi anjing itu kembali lagi. Maka, ia menghapiri anjing itu dan melihat ada suatu catatan di mulut anjing itu. Ia mengambil catatan itu dan membacanya, "Tolong sediakan 12 sosis dan satu kaki domba. Uangnya ada di mulut anjing ini."

Si penjual daging melihat ke mulut anjing itu dan ternyata ada uang sebesar 10 dollar di sana . Segera ia mengambil uang itu, kemudian ia memasukkan sosis dan kaki domba ke dalam kantung plastik dan diletakkan kembali di mulut anjing itu. Si penjual daging sangat terkesan. Kebetulan saat itu adalah waktu tutup tokonya, ia menutup tokonya dan berjalan mengikuti si anjing. Anjing tersebut berjalan menyusuri jalan dan sampai ke tempat penyeberangan jalan.

Anjing itu meletakkan kantung plastiknya, melompat dan menekan tombol penyeberangan, kemudian menunggu dengan sabar dengan kantung plastik di mulut, sambil menunggu lampu penyeberang berwarna hijau. Setelah lampu menjadi hijau, ia menyeberang sementara si penjual daging mengikutinya. Anjing tsb kemudian sampai ke perhentian bus, dan mulai melihat "Papan informasi jam perjalanan ". Si penjual daging terkagum-kagum melihatnya. Si anjing melihat "Papan informasi jam perjalanan " dan kemudian duduk disalah satu bangku yang disediakan. Sebuah bus datang, si anjing menghampirinya dan melihat nomor bus dan kemudian kembali ke tempat duduknya. Bus lain datang. Sekali lagi bus lainnya datang. Sekali lagi si anjing menghampiri dan melihat nomor busnya. Setelah melihat bahwa bus tersebut adalah bus yang benar, si anjing naik.

Si penjual daging, dengan kekagumannya mengikuti anjing itu dan naik ke bus tersebut. Bus berjalan meninggalkan kota , menuju ke pinggiran kota . Si anjing melihat pemandangan sekitar. Akhirnya ia bangun dan bergerak ke depan bus, ia berdiri dengan 2 kakinya dan menekan tombol agar bus berhenti.Kemudian ia keluar, kantung plastik masih tergantung di mulutnya. Anjing tersebut berjalan menyusuri jalan sambil dikuti si penjual daging. Si anjing berhenti pada suatu rumah, ia berjalan menyusuri jalan kecil dan meletakkan kantung plastik pada salah satu anak tangga. Kemudian, ia mundur, berlari dan membenturkan dirinya ke pintu. Ia mundur, dan kembali membenturkan dirinya ke pintu rumah tsb.

Tidak ada jawaban dari dalam rumah, jadi si anjing kembali melalui jalan kecil, melompati tembok kecil dan berjalan sepanjang batas kebun tersebut. Ia menghampiri jendela dan membenturkan kepalanya beberapa kali, berjalan mundur, melompat balik da menunggu di pintu. Si penjual daging melihat seorang pria tinggi besar membuka pintu dan mulai menyiksa anjing tersebut, menendangnya, memukulinya, serta menyumpahinya. Si penjual daging berlari untuk menghentikan pria tersebut, "Apa yang kau lakukan ..? Anjing ini adalah anjing yg jenius. Ia bisa masuk televisi untuk kejeniusannya. " Pria itu menjawab, "Kau katakan anjing ini pintar ....? Dalam minggu ini sudah dua kali anjing bodoh ini lupa membawa kuncinya ..!"

Mungkin hal serupa pernah terjadi dalam kehidupan Anda. Sesuatu yang bagi Anda kurang memuaskan, mungkin adalah sesuatu yang sangat luar biasa bagi orang lain. Yang membedakan hanyalah seberapa besar penghargaan kita. Pemilik anjing tidak menghargai kemampuan si anjing dan hanya terfokus pada kesalahannya semata, sehingga menganggapnya anjing yang bodoh. Sebaliknya, sang pemilik toko menganggap anjing tersebut luar biasa pintarnya karena mampu berbelanja sendirian.

Mungkin kita tidak pernah menyadari bahwa setiap harinya kita menghadapi pilihan yang sama. Kita punya dua pilihan dalam menghadapi hidup ini, apakah hendak mengeluh atas berbagai hal yang kurang memuaskan, atau bersyukur atas berbagai karunia yang telah kita terima.
Semuanya terpulang pada diri Anda sendiri.
Tuhan telah mengkaruniai Anda dengan 86.400 detik perhari. Sudah adakah yang Anda gunakan untuk mengucap syukur?

Roma 12:(23), "Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus."
--------------------
Christian Imanuel mengirim pesan kepada anggota Come and Follow Jesus.

--------------------
Judul: Kisah ANNe

Ada pasangan suami isteri yang sudah hidup beberapa lama tetapi belum mepunyai keturunan.
Sejak 10 tahun yang lalu, sang istri terlibat aktif dalam kegiatan untuk menentang ABORSI,karena menurut pandangannya, aborsi berarti membunuh seorang bayi.

Setelah bertahun-tahun berumah-tangga, akhirnya sang istri hamil, sehinggapasangan tersebut sangat bahagia. Mereka menyebarkan kabar baik ini kepada famili, teman2 dan sahabat2, dan lingkungan sekitarnya. Semua orang ikutbersukacita dengan mereka. Dokter menemukan bayi kembar dalam perutnya, seorang bayi laki2 dan perempuan.Tetapi setelah beberapa bulan, sesuatu yang buruk terjadi. Tetapi bayi perempuan mengalami kelainan, dan ia mungkin tidak bisa hidup sampai masa kelahiran tiba. Dan kondisinya juga dapat mempengaruhi kondisi bayi laki2. Jadi dokter menyarankan untuk dilakukan aborsi, demi untuk sang ibu dan bayi laki2 nya.

Fakta ini membuat keadaan menjadi terbalik. Baik sang suami maupun sang istri mengalami depressi. Pasangan ini bersikeras untuk tidak menggugurkan bayi perempuannya (membunuh bayi tsb), tetapi juga kuatir terhadap kesehatan bayi laki2nya. "Saya bisa merasakan keberadaannya, dia sedang tidur yenyak", kata sang ibu di sela tangisannya. Lingkungan sekitarnya memberikan dukungan moral kepada pasangan tersebut, dengan mengatakan bahwa ini adalah kehendak Tuhan.

Ketika sang istri semakin mendekatkan diri dengan Tuhan, tiba-tiba dia tersadar bahwa Tuhan pasti memiliki rencanaNya dibalik semua ini. Hal ini membuatnya lebih tabah.Pasangan ini berusaha keras untuk menerima fakta ini. Mereka mencari informasi di internet, pergi ke perpustakaan, bertemu dengan banyak dokter, untuk mempelajari lebih banyak tentang masalah bayi mereka. Satu hal yang mereka temukan adalah bahwa mereka tidak sendirian. Banyak pasangan lainnya yang juga mengalami situasi yang sama, dimana bayi mereka tidak dapat hidup lama. Mereka juga menemukan bahwa beberapa bayi akan mampu bertahan hidup, bila mereka mampu memperoleh donor organ dari bayi lainnya. Sebuah peluang yang sangat langka. Siapa yang mau mendonorkan organ bayinya ke orang lain ?

Jauh sebelum bayi mereka lahir, pasangan ini menamakan bayinya, Jeffrey dan Anne. Mereka terus bersujud kepada Tuhan. Pada mulanya,mereka memohon keajaiban supaya bayinya sembuh. Kemudian mereka tahu, bahwa mereka seharusnya memohon agar diberikan kekuatan untuk menghadapi apapun yang terjadi, karena mereka yakin Tuhan punya rencanaNya sendiri.

Keajaiban terjadi, dokter mengatakan bahwa Anne cukup sehat untuk dilahirkan, tetapi ia tidak akan bertahan hidup lebih dari 2 jam. Sang istri kemudian berdiskusi dengan suaminya, bahwa jika sesuatu yang buruk terjadi pada Anne , mereka akan mendonorkan organnya. Ada dua bayi yang sedang berjuang hidup dan sekarat, yang sedang menunggu donor organ bayi. Sekali lagi, pasangan ini berlinangan air mata. Mereka menangis dalam posisi sebagai orang tua, dimana mereka bahkan tidak mampu menyelamatkan Anne. Pasangan ini bertekad untuk tabah menghadapi kenyataan yg akan terjadi.

Hari kelahiran tiba. Sang istri berhasil melahirkan kedua bayinya dengan selamat. Pada momen yang sangat berharga tersebut, sang suami menggendong Anne dengan sangat hati-hati, Anne menatap ayahnya, dan tersenyum dengan manis. Senyuman Anne yang imut tak akan pernah terlupakan dalam hidupnya. Tidak ada kata2 di dunia ini yang mampu menggambarkan perasaan pasangan tersebut pada saat itu. Mereka sangat bangga bahwa mereka sudah melakukan pilihan yang tepat (dengan tidak mengaborsi Anne ),mereka sangat bahagia melihat Anne yang begitu mungil tersenyum pada mereka,mereka sangat sedih karena kebahagiaan ini akan berakhir dalam beberapa jam saja. Sungguh tidak ada kata2 yang dapat mewakili perasaan pasangan tersebut. Mungkin hanya dengan air mata yang terus jatuh mengalir, air mata yang berasal dari jiwa mereka yang terluka.

Baik sang kakek, nenek, maupun kerabat famili memiliki kesempatan untuk melihat Anne . Keajaiban terjadi lagi, Anne tetap bertahan hidup setelah lewat 2 jam. Memberikan kesempatan yang lebih banyak bagi keluarga tersebut untuk saling berbagi kebahagiaan. Tetapi Anne tidak mampu bertahan setelah enam jam.....

Para dokter bekerja cepat untuk melakukan prosedur pendonoran organ. Setelah beberapa minggu, dokter menghubungi pasangan tsb bahwa donor tsb berhasil. Dua bayi berhasil diselamatkan dari kematian. Pasangan tersebut sekarang sadar akan kehendak Tuhan. Walaupun Anne hanya hidup selama 6 jam, tetapi dia berhasil menyelamatkan dua nyawa. Bagi pasangan tersebut, Anne adalah pahlawan mereka, dan sang Anne yang mungil akan hidup dalam hati mereka selamanya...

Hal terpenting yang dapat kita renungkan dari kisah ini:
Tidaklah penting berapa lama kita hidup, satu hari ataupun bahkan seratus tahun. Hal yang benar2 penting adalah apa yang kita telah kita lakukan selama hidup kita, yang bermanfaat bagi orang lain dan bagi Kemuliaan Tuhan.

2 Korintus 9:7, "Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita."
--------------------

Jeffry Willemse mengirim pesan kepada anggota Mujizat itu Nyata _ Mujizat itu Nyata _ Mujizat itu Nyata.

--------------------
Judul: Kedamaian Dalam Badai

Kedamaian Dalam Badai

Yesaya 26:3
Yang hatinya teguh Kau jagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya.

Terkadang hidup ini sepertinya terasa sangat berat. Tubuh yang sakit, keputusan yang sulit, kesulitan ekonomi, kematian orang yang kita sayangi, atau impian yang hancur selalu mengancam hidup kita. Kita menjadi ketakutan dan merasa bingung. Kita bahkan merasa sulit untuk menaikkan doa karena diliputi oleh keraguan.

Kita yang mengenal Tuhan melalui iman pribadi kepada Kristus, dapat merasakan ketenangan ketika berada di tengah badai hidup, meskipun angin ribut pencobaan mengempaskan kita. Kita dapat merasakan kedamaian pikiran dan ketenangan batin.

Richard Fuller, seorang pelayan Allah yang hidup pada abad 19, bercerita tentang seorang pelaut tua yang berkata, "Dalam badai yang ganas, kita harus menempatkan kapal pada posisi yang tepat dan menjaganya agar tetap berada di situ."

Fuller berkata, "Orang-orang kristiani, seperti itulah yang harus kalian lakukan .... Kalian harus menempatkan jiwa kalian pada satu posisi dan menjaganya. Kalian harus tetap bergantung pada Tuhan, sebab Dialah Bapa kita; dan ketika berbagai hal menghadang, misalnya angin ribut, gelombang, laut yang membentang, petir, kilat, batu karang, apa pun itu, kalian harus berpegang teguh pada kesetiaan Allah dan kasih-Nya yang tiada berkesudahan."
Apakah Anda sedang dirundung masalah? Belajarlah dari pelaut tua tadi. Arahkan pikiran Anda kepada Tuhan. Mintalah pertolongan-Nya, kemudian percayalah kepada-Nya bahwa Dia akan memberi Anda kedamaian di tengah badai yang Anda hadapi (Filipi 4:6-7). Amin

RAHASIA UNTUK MENIKMATI KEDAMAIAN ADALAH MENYERAHKAN SEGENAP KEKHAWATIRAN KITA KEPADA ALLAH
--------------------

SURAT PILATUS KEPADA KAISAR TIBERIUS

Ternyata selama masa pemerintahannya sebagai Gubernur Yudea, Pontius Pilatus pernah menulis sebuah surat kepada Kaisar Tiberius di Roma melaporkan mengenai aktivitas dari pelayanan Yesus. Surat ini ditulisnya pada tahun 32 AD. Berikut adalah isi suratnya : Kepada Yang Mulia Kaisar Tiberius ... Seorang anak muda telah muncul di Galilea dan atas nama Elohim yang mengutusnya, Dia telah berkhotbah dalam sebuah hukum yang baru, dengan perilaku yang rendah hati. Pada mulanya saya mengira tujuan-Nya adalah untuk menimbulkan gerakan revolusi rakyat untuk melawan pemerintahan Roma. Dugaan saya keliru, Yesus Orang Nazaret itu ternyata bergaul lebih akrab dengan orang Romawi daripada dengan orang Yahudi. Suatu hari saya memperhatikan, ada seorang anak muda di antara sekelompok orang, sedang bersandar pada sebatang pohon dan berbicara dengan tenang kepada kumpulan orang banyak yang mengelilingi-Nya. Orang-orang mengatakan kepada saya bahwa itulah Yesus. Terdapat perbedaan yang jelas antara Dia dan orang-orang yang mengelilingi-Nya. Dari rambut dan janggutnya yang pirang, Ia kelihatan seperti "Tuhan" (Lord). Ia berumur sekitar 30 tahun, dan saya belum pernah melihat orang dengan wajah sedemikian simpatik dan menyenangkan seperti Dia. Apa yang membuat Ia kelihatan begitu berbeda dengan orang-orang yang sedang mendengarkan-Nya adalah pada wajah-Nya yang ceria. Karena saya tidak ingin mengganggu-Nya, saya meneruskan perjalanan saya, tetapi saya menyuruh sekretaris saya untuk bergabung dengan mereka dan turut mendengarkan pengajaran-Nya. Kemudian sekretaris saya melaporkan bahwa belum pernah ia membaca karya-karya ahli filsafat manapun yang dapat disejajarkan dengan ajaran Orang itu, dan bahwa Orang itu (Yesus) sama sekali tidak membawa orang ke jalan yang sesat, dan tidak pula menjadi penghasut. Oleh karena itulah kami memutuskan untuk membiarkan-Nya. Ia bebas untuk melakukan kegiatan-Nya berbicara dan mengumpulkan orang. Kebebasan yang tidak terbatas ini menggusarkan orang-orang Yahudi dan menimbulkan kemarahan mereka. Ia tidak menyusahkan orang miskin, tetapi merangsang kemarahan orang-orang kaya dan para tokoh masyarakat. Kemudian saya menulis surat kepada Yesus, meminta Ia untuk diwawancarai dalam suatu pertemuan. Ia datang. Pada saat Orang Nazaret itu tiba, saya sedang melakukan jalan pagi. Dan ketika saya memperhatikan-Nya, saya begitu tertegun. Kedua kaki saya serasa dibelenggu oleh rantai besi yang terikat pada lantai batu pualam. Seluruh tubuh saya gemetar bagaikan seorang yang bersalah berat. Namun Ia tenang saja. Tanpa beranjak, saya begitu terpukau dengan orang yang luarbiasa ini beberapa saat. Tidak ada yang tidak menyenangkan pada penampilan atau perilaku-Nya. Selama kehadiran-Nya saya menaruh hormat dan respek yang mendalam pada diri-Nya. Saya katakan kepada-Nya bahwa pada diri dan kepribadian-Nya terdapat sesuatu yang memancar dan menunjukkan kesederhanaan yang memukau, yang menempatkan Ia di atas para ahli filsafat dan cendekiawan masa kini. Ia meninggalkan kesan yang mendalam pada kami semua karena sikap-Nya yang simpatik, sederhana, rendah hati, dan penuh kasih. Saya telah meluangkan banyak waktu untuk mengamati aktivitas pelayanan menyangkut Yesus dari Nazaret ini. Pendapat saya adalah : Seseorang yang mampu mengubah air menjadi anggur, menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang mati, dan menenangkan gelombang laut, tidak bersalah sebagai pelaku perbuatan kriminal sebagaimana dituduhkan oleh orang banyak. Kami harus mengakui bahwa sesungguhnya Ia adalah Putra Elohim. Pelayan anda yang setia, Pontius Pilatus. Surat di atas tersimpan di Perpustakaan Kepausan di Vatikan, dan salinannya mungkin dapat diperoleh di Perpustakaan Kongres Amerika. Dari surat di atas, tahulah kita mengapa Pilatus "tidak berani" menjatuhkan vonis hukuman mati atas Yesus (Matius 27:24, Yohanes 18 : 31-40 dan 19 : 4,6 - 16)

PEREMPUAN ITU KU PANGGIL MAMA

Perempuan itu ku panggil Mama Yang setiap malam selalu terjaga saat hati sibuah hatinya sedang gelisah... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu sibuk di subuh hari untuk menyiapkan sarapan dan keperluan sibuah hatinya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengajariku untuk menjadi bijaksana,... Yang selalu mengajariku untuk selalu dekat dengan Sang Khalik... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu turut merasakan kesusahanku,.. Yang selalu barusaha memenuhi kebutuhanku... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengkhawatirkan keadaanku saat ku jauh,.. Yang selalu menanyaiku dengan penuh kasih saat ku murung... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat penyakit itu bersarang ditubuhnya dan kubisikan: mama izinkan aku untuk merawatmu dan menjagaimu... Perempuan itu ku panggil Mama Yang yang terbaring lamah di pembaringan... Perempuan itu ku panggil Mama Yang dengan lemah berusaha duduk di pembaringan dan mengatakan pesan terakhirnya kepadaku: "RIS MARI BERBAGI DENGAN MAMA DALAM HIDUPMU"... Perempuan itu ku panggil Mama Yang di saat-saat terakhir hidupnya masih memintaku untuk bernyanyi memuju Sang Khalik serta bertelut dan berdoa untuknya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang malam itu tarikan napasnya semakin berat.... Perempuan itu ku panggil mama Yang saat itu kubertelut di kakinya sambil memanjatkan doa: TUHAN KUMOHON KEBESARAN KASIHMU DAN MUJIZATMU UNTUK KESEMBUHAN DAN MEMBERI PANJANG UMUR BAGI MAMAKU TERCINTA... Perempuan itu ku panggil Mama Yang disaat-saat terakhir hidupnya ku bersujud di kakinya sambil menangis dan memeohon ampun atas semua dosa dan kesalahan yang pernah kubuat selama hidupku bersamanya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang mengatakan kepadaku: RIS MAMA CAPEK DAN MAMA INGIN ISTIRAHAT... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kubisikan: MAMA, KALAU MAMA CAPEK BERISTIRAHATLAH MAMA......... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat detik - detik terakhir tarikan napasnya, aku masih tetap besujud di kakinya sambil meneteskan air mataku ke kakinya sambil berkata: MAMAKU, TOLONG RASAKAN BETAPA AKU SANGAT MENYAYANGI MAMA LEWAT HANGATNYA AIR MATAKU YANG MENETES DI KAKI MAMA INI... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kasih sayangku kepadanya dikalahkan oleh kasih sayang Sang khalik kepada mamaku, sehingga saat itu juga mamaku menghembuskan napasnya yang terakhir untuk pergi menghadap Sang Khalik, untuk pergi meninggalkan kami selamanya dan untuk mengakhiri segala penderitaan hidupnya di dunia ini... Perempuan itu ku panggil Mama yang disaat tubuhnya terbujur kaku dan dingin, kucium mamaku sambil berbisik: MAMAKU TERSAYANG, KASIH SAYANG MAMA KEPADAKU AKAN TETAP MENJADI BINTANG DI DALAM HATIKU YANG AKAN TETAP BERSINAR DAN SINAR KASIH SAYANG ITU AKAN TETAP KUPANCARKAN KEPADA SEMUA ADIK - ADIKU, SAUDARA - SAUDARAKU, DAN SEMUA ORANG YANG BERADA DI SEKITARKU AGAR MEREKA TAHU BAHWA MAMAKU ADALAH FIGUR YANG TERBAIK DAN YANG TELAH MENDIDIKKU MENJADI MANUSIA YANG BIJAKSANA... Perempuan itu ku panggil Mama yang selalu menyebut namaku di dalam setiap doanya Perempuan itu kupanggil Mama Yang kini menetap disurga bersama Sang Khalik yang mengasihinya... TERIMA KASIH MAMAKU TERCINTA, ATAS SEMUA KEHIDUPAN YANG INDAH, YANG TELAH KAU HADIRKAN SELAMA ENGKAU BERSAMAKU DI DUNIA INI........ LIWAT HEMBUSAN NAPASKU SERTA DOAKU, KU TITIPKAN CIUM YANG PALING MANIS UNTUK MAMA DI SURGA SANA....... (Untuk mengenang mamaku yang meninggal tanggal 5 Mei 2009 di Ambon) Anakmu Richard Sahetapy yang Kau panggil RIS

SENG ADA MAMA LAI

SU SENG ADA MAMA LAI PAR BIKING COLO - COLO SU SENG ADA MAMA LAI PAR TUANG PAPEDA DI SEMPE SU SENG ADA MAMA LAI PAR ATOR MAKAN DI MEJA MAKAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR CUCI BETA PUNG PAKIAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR DENGAR BETA PUNG SUSAH SU SENG ADA MAMA LAI PAR JAGA BETA WAKTU SAKIT MAMAE.... PAR APA LAI BETA PULANG KA RUMAH TUA KALO MAMA SU SENG ADA PAR LIA BETA PAR APALAI BETA DUDU DI MEJA MAKAN KALO MAMA PUNG TAMPA GARAM SU SENG ADA PAR SAPA LAI BETA MAU MANYANYI KALO MAMA SU SENG ADA PAR DENGAR... SIOOO MAMA E.... MAMA SU JAUH DARI BETA DENG BASUDARA MAMA SU TENANG DI TETEMANIS PUNG PANGKO TAPI MAMA PUNG PASANG DENG MAMA PUNG DOA TETAP JADI BINTANG YANG BERSINAR DI BETA PUNG HATI SELAMA HIDOP DI DUNIA. JUST FOR MY LOVE MAMA

Glitter Text
Make your own Glitter Graphics

Yesus Manis