26 Agustus 2009

NYAWA CADANGAN


Suber: Elia Stories

Kategori: Kesaksian – Mukjizat

Tanggal 11 Februari 1998, 3 bulan sebelum krisis moneter dan kerusuhan massal melanda bangsa kita ini, saya berjalan dengan tidak memiliki prasangka apa-apa bahwa akan ada kejadian luar biasa yang akan menimpa saya hari itu.

Saya ada di daerah Buaran, Bekasi, dekat dengan kota Legenda. Saat itu pukul 16.00, dan peristiwanya terjadi begitu cepat. Saya dirampok, dua peluru ditembakkan dari belakang oleh para perampok.

Saya jatuh tak berdaya, dengan tubuh bersimbah darah. Satu hal yang saya pikirkan saat itu adalah sebentar lagi saya akan mati. Saya menjadi sangat takut akan kematian, teringat anak saya yang masih kecil, yang baru berusia 9 bulan. Kalau saya mati, siapa yang akan mengurusnya? Bagaimana nanti dengan keluarga saya?

Saat itu, saya langsung berseru berdoa, "Darah Tuhan Yesus, tutup bungkus saya!"

Mendadak sebuah ketenangan menyelimuti saya, saya percaya bahwa itu hadirat Tuhan yang bersama dengan saya.

Masyarakat sekitar datang mengerumuni saya, mereka menghentikan taksi dan meminta sopirnya membawa saya ke rumah sakit terdekat. Taksi itu pun segera membawa saya ke Rumah Sakit Umum Bekasi. Setiba di sana, kata dokter saya harus segera dioperasi darurat untuk menyelamatkan nyawa saya. Tapi operasi seperti itu tidak bisa mereka lakukan, saya harus dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

"Ya sudah, tunggu apa lagi, bawa saja saya ke sana," ujar saya lemah.

Namun anehnya pihak rumah sakit menolak, katanya harus ada keluarga yang datang dahulu mengurus administrasinya. Saya mengerti maksud mereka, pasti masalah biaya. Dalam keadaan sekarat, soal hidup dan mati seperti ini, saya tidak habis pikir mengapa mereka masih melakukan itu. Saya pun segera telepon ke rumah, tapi ternyata di rumah tidak ada orang.

Bagaimana ini, satu nomor lagi yang saya ingat hanyalah saudara saya yang berkantor di Pamulang. Namun, dari Pamulang ke Bekasi sangatlah jauh, butuh waktu beberapa jam perjalanan. Tapi saya tidak punya pilihan, saya tetap harus meneleponnya.

Saudara saya, setelah menerima telepon saya, langsung menelepon temannya yang memilki toko di Bekasi. Sebenarnya temannya itu sudah menutup tokonya dan pulang. Namun entah mengapa, ada sebuah suara kuat yang menyuruhnya kembali ke toko. Sehingga tepat saat ia tiba di tokonya, saat itu pula juga telepon berbunyi. Saat itu telepon seluler belumlah lazim digunakan seperti sekarang, bayangkan bila temannya itu tidak kembali ke tokonya, saya tidak tahu apa yang akan terjadi, saya mungkin tertahan dan meninggal di rumah sakit.

Karena dia terburu-buru ke rumah sakit, maka dia tidak sempat membawa uang. Sesampainya di rumah sakit, administrasi rumah sakit tidak mau menerima jaminan KTP-nya. Maka dia harus pulang kembali ke rumah untuk mengambil uang. Setelah dia kembali dan membayarnya, baru pihak rumah sakit mau melepas saya ke RSCM.

Sampai di RSCM, saya juga tertahan karena ada beberapa hal. Sehingga masuk ruang operasi sudah pukul 21.00. Operasi yang harusnya sesegera mungkin dilakukan untuk menyelamatkan nyawa saya, karena pendarahan membuat darah saya hampir habis, tertunda selama 5 jam lebih. Namun, penyelamatan yang cepat seperti yang kita harapkan dari pihak medis itu tidak terjadi.

Hal itu menunjukkan bahwa kita tidak bisa bergantung pada usaha manusia untuk menolong kita. Hanya satu tempat di mana kita bias bergantung, yang membuat saya bisa bertahan selama itu, yaitu pertolongan Tuhan sendiri.

Saat operasi dimulai, saya pun dibius dan saya merasakan para dokter segera bekerja membelah tubuh saya. Saya pun merasa melayang-layang, masuk alam tidak sadar. Semuanya menjadi gelap, dan tubuh saya menjadi sangat ringan melayang-layang, rasanya sangat mengerikan, seperti berada dekat sekali dengan alam maut.

Saat melayang seperti itu, saya merasa tiba-tiba ditangkap oleh sebuah kekuatan yang mengerikan. Saya tahu itu kuasa maut yang menangkap saya, saya tidak bisa bergerak, disekap seperti akan mati.

Saya berteriak padanya bahwa saya adalah anak Tuhan Yesus! Raja di atas segala raja! Maka kekuatan itu pun melepas saya. Hal itu terjadi beberapa kali, perasaannya sama, seperti akan mati. Dan setiap kali saya ditangkap, saya mengucapkan hal yang sama, kemudian saya pun dilepas lagi melayang-layang.

Hal itu membuat saya menjadi kesaksian hidup pada Saudara saat ini, dan telah membuktikan bahwa Yesus adalah sungguh Tuhan yang berkuasa di alam roh dan alam maut. Malaikat maut takut dan patuh akan kuasa nama-Nya di sana.

Operasi berlangsung selama 3,5 jam. Dengan banyak komplikasi karena banyak organ tubuh saya yang terluka, yaitu ginjal, paru-paru, dan hati. Paru-paru saya dijahit, dan hati saya harus dipotong seperempatnya. Proses operasi itu, menurut dokter, harus mengeluarkan semua organ saya dahulu, baru dikembalikan lagi. Sehingga mereka khawatir timbul komplikasi saat tubuh coba menyesuaikan dengan organ-organ itu lagi.

Setelah operasi, saya masih ada dalam masa kritis, sehingga selama 13 hari saya dirawat di ICU. Setelah melewati masa kritis, perawatan dilanjutkan di bagian rawat inap.

Obat-obatan yang diberikan pada saya, membuat saya tidak bisa tidur dan sangat gelisah. Hal apapun dapat membuat saya marah-marah karena efek obat-obat itu. Belum lagi setiap inci dari tubuh saya sangat sakit. Bagian apapun yang saya gerakkan sakitnya tidak terkira, apalagi menggerakkan bagian-bagian besar seperti tangan atau kaki.

Dalam kesakitan dan kegelisahan yang luar biasa karena tidak bias tidur seperti itu, saya mendengar sebuah suara, "Mengapa kau masih tergantung pada obat, bukankah Aku sudah menyembuhkan engkau." Saat mendengar itu saya menangis, saya berdoa pada-Nya: "Tuhan ampuni saya, saya lelah dengan keadaan seperti ini, berikanlah saya ketenangan agar dapat tidur dan beristirahat."

Setelah itu, saya memutar lagu-lagu pujian dan penyembahan. Saat mendengarkan lagu-lagu itu saya merasakan ketenangan melingkupi saya. Bahkan setelah beberapa lagu, saya seakan ingin menari, tangan saya bisa digerakkan tanpa terasa sakit. Demikian juga kaki saya dapat saya gerakkan tanpa sakit, sungguh luar biasa!

Hal itu membuat saya ingin bangun dan turun dari tempat tidur. Sehingga ayah saya yang sedang menjaga saya langsung berteriak-teriak protes keberatan saat saya bangun dan ingin turun dari tempat tidur. Itu benar-benar sungguh sebuah mukjizat. Saya merasakan sebuah cahaya yang sangat terang di sekitar saya, dan hadirat Tuhan terasa sangat nyata. Turun sebuah sukacita melimpah memenuhi hati saya, sedemikian melimpahnya sukacita itu terus saya rasakan sampai hari ini.

Tuhan itu sungguh sangat baik. Banyak hal tidak berkenan baginya yang telah kita lakukan, tapi Dia tetap setia, asal kita sungguh-sungguh bertobat dan minta ampun pada-Nya. Dia akan turun tangan memulihkan hidup kita. Yang penting kita punya iman pada-Nya, Tuhan akan bekerja dalam banyak cara dalam kehidupan kita.

Dokter yang menjadi kepala tim operasi berkata pada suster sesaat setelah mengoperasi saya, "Ini orang punya nyawa cadangan." Setelah melewati hal-hal yang sangat berat seperti itu, saya masih tetap hidup. Tapi saya tahu benar bahwa saya tidak punya nyawa cadangan, dan itu bukan karena kuat gagah saya. Tapi "nyawa cadangan" saya terletak pada ffirman Tuhan yang berkata, "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu."

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama majalah: VOICE Indonesia, Vol. 83/2006, Penulis: TS/LM, Penerbit: Communication Department Full Gospel Business's Men Fellowship International -- Indonesia dan Yayasan Usahawan Injil Sepenuhnya Internasional (PUISI), Jakarta 2007 Halaman: 12 - 15. (http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/)

25 Agustus 2009

Father we commit to you

We've been blessed by this song and may it will bless others as we as well..!


God before us, God beside
God within us abide
God in Heaven, and in this place
Father, we commit to You this day

God in pleasure, God in pain
God will ever remain
God in gladness, and God in strife
Father, we commit to You our lives

For we know that You are faithful through the stillness and the storm
For You've been with us from the start
Father, we commit to You our hearts

God in pleasure, God in pain
God will ever remain
God in gladness, and God in strife
Father, we commit to You our lives

For we know that You are faithful through the stillness and the storm
For You've been with us from the start
Father, we commit to You our hearts
Father, we commit to You our hearts

24 Agustus 2009

MUSIK ROCK KRISTEN

PENDAHULUAN
Nietzsche pernah berkomentar bahwa jika manusia hidup tanpa musik maka hidup akan menuju pada suatu kesalahan.[1] Isu-isu kekinian yang sedang menjamur di beberapa gereja sehubungan dengan munculnya suatu aliran musik yang cukup panas, cepat dan liar mulai menimbulkan perasaan cemas. Keresahan tersebut semakin mengental ketika tujuan akhir penggunaan musik dalam ibadah-ibadah Kristen tidak lagi diperketat oleh nilai-nilai theologis. Jerry W. McCant berpendapat bahwa musik merupakan wadah yang efektif dalam mengajarkan ide-ide Alkitab dan theologi.[2] Hal yang sama juga dikatakan oleh Kenneth W. Osbeck. Ia mengemukakan bahwa tokoh-tokoh gereja telah mempergunakan hymn untuk mengekspresikan theologi yang dianut dalam aliran masing-masing.[3] Dengan kata lain, musik merupakan salah satu media yang paling efektif untuk meneruskan iman Kristen.

David Bowie, seorang rocker, mengatakan bahwa musik rock merupakan musik Iblis sehingga musik rock akan mengajar jutaan kawula muda untuk memuja dan menyembah Iblis.[4] Musik ini mengandung pesan penghujatan terhadap Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus, yang dimanifestasikan melalui lirik, irama dan gambar.[5] Tujuannya supaya dosa itu menjadi biasa dan tidak perlu ditakutkan karena semua orang melakukannya.

Dalam sebuah majalah medis terdapat suatu observasi tentang berbagai dampak negatif musik rock, misalnya hilangnya kontrol, agresif, suka memberontak, mempunyai dorongan seksual yang tidak terkendali, dan berubahnya kepribadian secara negatif. Keadaan histeris ini menunjukkan ekspresi kawula muda yang penuh konflik serta pemberontakannya terhadap generasi yang sudah tua.[6] Para utusan gereja yang melayani di daerah-daerah yang masyarakatnya belum mengenal Tuhan, telah menegaskan bahwa musik rock adalah musik para setan. Jenis musik inilah yang sering kali digunakan ketika setan-setan dipanggil dan disembah. Misalnya, sepasang utusan gereja di Kalimantan melaporkan reaksi penduduk setempat terhadap musik rock Kristen demikian: “Mengapa Anda memanggil roh-roh halus dengan musik Anda?”[7] Pertanyaan mereka muncul karena mereka mengenali stimulan psikis tersebut sama dengan yang mereka gunakan untuk mengontak kekuatan-kekuatan Iblis. Jeff Godwin mengatakan bahwa di dalam musik rock ada kuasa spiritual, suatu kuasa yang bukan dari Tuhan.[8] Oleh karena itu, tidaklah heran jika musik rock “dikristenisasikan,” maka tidak menutup kemungkinan akan memperluas pekerjaan Iblis.

Oleh sebab itu tujuan penulisan ini adalah agar gereja-gereja Tuhan dapat melakukan pembedahan terhadap musik rock Kristen, baik syair, ritme, melodi dan harmoninya dengan pendekatan theologis dan musikal. Hal ini penting untuk membawa kita kepada pemahaman yang benar mengenai jenis musik ini. Khususnya apakah syair, ritme, melodi dan harmoninya dapat dikategorikan dan atau dipertanggungjawabkan di dalam perbendaharaan musik gerejawi.

LATAR BELAKANG MUNCULNYA MUSIK ROCK
Musik rock[9] berawal sekitar tahun 1805, dari suatu daerah perbudakan di Afrika. Pada saat itu bangsa Negro diburu dan ditangkap untuk menjadi budak orang Amerika.[10] Waktu itu penduduk asli Afrika masih memiliki agama yang terkenal dengan nama Voodoo, yang upacara ritualnya menggunakan mantra-mantra. Karena mereka telah menjadi budak orang Amerika, maka tidak heran kalau mereka sangat membenci orang Kristen yang berkulit putih. Ketika ditangkap, mereka merasa kehilangan harga kemanusiaannya, sehingga mereka mengekspresikannya dengan nyanyian-nyanyian lagu mantra tanpa alat musik. Pada masa kesusahan dan penderitaan sebagai budak tersebut, mereka mengingat nenek moyang dan dewa-dewa mereka. Singkatnya, setelah mereka bisa bermain musik, jenis musiknya menjadi Rhythm dan Blues. Kemudian jenis musik ini terpecah menjadi dua, yaitu yang mengandalkan melodi dikenal sebagai musik jazz, sedangkan yang mengandalkan rhythm sebagai rock.

Pada abad ke-20, kemajuan teknologi telah melahirkan berbagai jenis alat musik yang menggunakan pengeras suara dan kemudian disusul dengan alat-alat musik elektronik. Salah satu jenis musik yang memakai alat-alat elektronik ini adalah musik rock, sebuah jenis musik yang memiliki beat lebih cepat, keras dan liar. Pada abad inilah musik rock kembali muncul ke permukaan, tepatnya pada tahun 1947 oleh seorang penyanyi amatir yang bernama Will Bill Moore, di mana ia memunculkan istilah “Rock and Roll.”[11] Dalam sebuah lagunya terdapat salah satu syairnya berbunyi demikian “We’re gonna rock and we ‘re gonna roll.”[12]

Namun lagu tersebut gagal di pasaran musik Amerika dan dilupakan begitu saja. Akan tetapi, pada tahun 1954, Alan Freed[13] mencari nama terbaik untuk menggambarkan musik barunya yang dipopulerkan oleh Gene Vincent, Chuch Berry dan Elvis Presley.[14] Ia meramu jenis musik Rhythm dan Blues dengan Country dan Western sehingga menghasilkan musik “Rock and Roll.” Oleh karena itu, pada tahun-tahun itulah istilah “rock and roll” lahir untuk menggantikan istilah dancing blues music. Apabila “rock and roll” dicampur dengan jenis musik lain akan menghasilkan Progressive Rock, Rock Latin, Heavy Metal, dll.

Sebenarnya Alan Freed meminjam istilah “rock and roll” yang sebelumnya sudah merupakan istilah umum perkampungan kumuh, yang berarti hubungan seks pranikah. Karena itu, tidaklah heran jika musik ini banyak mengandung unsur-unsur kenikmatan khususnya yang berhubungan dengan dorongan seksual. Memang tidak banyak yang mengenal Alan Freed bahkan namanya pun tidak, seperti halnya Wild Bill Moore, mereka sudah dilupakan. Namun “rock n’ roll” terus hidup, bahkan nama itu jauh melebihi ketenarannya. Sejak itu “generasi rock” terus berkembang dan merambat ke mana-mana, terutama generasi muda yang hasilnya menciptakan dekadensi moral dari generasi ke generasi.

Satu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa sasaran musik rock adalah generasi muda. Dengan alasan, pada masa tersebutlah masa-masa produktif untuk melayani Tuhan. Jiwa generasi muda yang cenderung memberontak biasanya langsung bersimpati dengan jenis musik ini. Sebenarnya ini merupakan suatu pilihan yang salah, sehingga tidaklah heran mereka menjadi generasi yang anti kemapanan dan pro-pemberontakan. Musik rock sangat berperan dalam membentuk wawasan hidup, pola nilai dan pola tingkah laku, karena budaya musik ini lebih memanfaatkan indera-indera dan mengirimkan konsep atau nilai di dalam kemasan nada, irama, simbol, cerita dan khayalan. Cepat atau lambat musik rock telah mengindoktrinisasi generasi muda ke arah yang sesat, karena musik rock itu sendiri mempunyai keinginan yang kotor di dalam pekerjaannya.[15]

SIFAT DAN PENGARUHNYA
Berbicara mengenai penelitian terhadap musik, banyak orang menyangkal kekuatan atau pengaruhnya bagi kehidupan setiap orang.[16] Statistik pun memperlihatkan bahwa banyak generasi muda yang telah dirangsang oleh rock and roll, akhirnya hamil karena aktif melakukan hubungan seksual.[17] Steve Clapp ketika melakukan penelitian terhadap pengaruh musik rock, menemukan 59% anak laki-laki yang aktif dalam gereja dan 42% anak wanita yang juga aktif dalam gereja telah memiliki pengalaman dalam pergaulan seksual pada usia 18 tahun.[18] Slash, salah seorang gitaris handal kelompok Gun n’ Roses, mengatakan bahwa musik rock banyak memiliki kekuatan.[19]

Di Galatia, Paulus mengkontraskan dua tipe buah, yaitu buah-buah kedagingan dan buah-buah Roh Kudus (Gal 5:19-21). Berikut ini beberapa buah-buah kedagingan yang menunjukkan gaya hidup atau filosofi para pemusik rock:

1. Seks Bebas dan Hedonisme
Salah satu area primer di mana para pemusik rock gagal mengukur diri kepada standar Alkitab adalah di area seks bebas, percabulan, biseksual, dan homoseksualitas. Elton John, yang dipuji dan dihargai sepanjang masa pernah berkomentar bahwa tidak ada yang salah jika tidur dengan sesame jenis. Traci Guns dari L.A. Guns mengatakan, “Sex, drugs, and rock… sure work wonders for me. I admit that I drink…. I ….[bercinta] as many women as I can…. and I do recommend (it). Hey, it’s all part of rock and roll.”[20] Hal senada juga diungkapkan oleh grup band Skid Row: “I am not a role model for anyone… Hey, I’m young and I’m horny. I’m not gonna tie myself down to one women.”[21]

2. Obat-obatan dan Alkohol[22]
Promosi bintang-bintang rock mengenai diri mereka sendiri sebagai pencinta seksual hanyal sekadar permulaan. Hal tersebut tidaklah cukup, melainkan membawa mereka kepada arena obat-obatan dan alkohol. Anggota dari Dangerous Toys, dengan bangga mengklaim dan mengatakan keterlibatan mereka dengan alkohol: “There’s nothing else to do on the road, really. It’s out of habit and boredom that we get drunk. The first thing you do after a show a drink to help replenish your energy… Partying gets to be a crucial thing; you start drinking every night.”[23]

3. Hilangnya Kedamaian, Kegembiraan, dan Sukacita
Satu hal penting yang menandai kekosongan dalam gaya hidup rock adalah fakta banyak pemusik-pemusik rock tidak bahagia dalam hidup mereka. Mereka tidak pernah merasa cukup dan selalu ingin lebih. John Mellencap yang mencintai penampilan dari “bad-boy image” di dalam kebudayaan rock pernah mengungkapkan ketidakpuasannya dengan hidup: “When you get older… it’s to be happy. I have never had a full good day since I was 21.”[24]

Art Alexakis dari grup Everclear mengungkapkan kehidupannya yang haus akan kebahagiaan dan sukacita, “I feel depressed every day. I suffer from chemical depression…I grew up without a Dad on a housing project doing drugs, and drugs changed my chemical make up. I’ll ger really bad anxiety attacks, or I’ll get drug flashbacks.”[25]

FUNGSI MUSIK DALAM IBADAH
Secara umum makna kata “ibadah” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai definisi sebagai berikut: “perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah, yang didasari oleh ketaatan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.”[26] The International Standard Encyclopedia mendefinisikan kata “ibadah” sebagai: “kemuliaan dan penghormatan dalam pikiran, perasaan, atau tindakan yang dilakukan oleh manusia, malaikat-malaikat yang ditujukan semata-mata kepada Allah.”[27] Dalam Webster Dictionary edisi kedua “ibadah” didefinisikan sebagai: “penghargaan kepada ilahi serta pengakuan keberadaan yang tertinggi melalui penyembahan, pengakuan dosa, pengucapan syukur.”[28] Evelyn Underhill mendefinisikan ibadah sebagai: “penyembahan total manusia sebagai respons kepada Allah yang kekal, yang menyatakan diri-Nya.”[29] Kata ibadah itu sendiri dalam bahasa Inggris (worship) berawal dari kata Anglo Saxon, yang secara literal adalah weorth (eorthy) dan scipe (ship). Pengertiannya merujuk kepada kelayakan seseorang yang menerima penghargaan dan penghormatan yang khusus. Kemudian kata ini berkembang menjadi “worthship” dan akhirnya menjadi “worship” yang artinya beribadah kepada Allah karena Ia layak dipuja dan disembah.[30]

Alkitab menyaksikan bahwa musik cukup mendapat tempat dan perhatian yang tersendiri dan ini mengandung implikasi bahwa kehadiran musik mempunyai tujuan dan sasaran tertentu yang perlu dicapai. Allah memberikan perintah dan tuntutan tertentu terhadap pemanfaatan dan peran musik di dalam kehidupan gereja-Nya. Semua ini bertolak dari pemahaman bahwa musik (dalam ibadah) pada dasarnya merupakan ide Allah yang dikaruniakan kepada manusia pada umumnya dan umat Allah pada khususnya untuk memperkaya kehidupan mereka. Dalam hal ini, Dr. Brace H. Leafblad memberikan kesimpulan yang tepat: “Music was God’s idea… a luxurious gift to Human Beings which has enriched our life since earliest times. In Old Testament, God melded music and worship, a glorious union still stable today….God takes music in the church seriously….”[31]

Walaupun inisiatif pengadaan musik itu diperintahkan oleh Allah, namun jika tidak sesuai dengan maksud Allah maka Allah tak berkenan atasnya. Bila Allah sendiri menyatakan perhatian yang cukup serius terhadap pemanfaatan musik di dalam kehidupan umat-Nya, maka sudah seharusnyalah kita yang diwarisi peninggalan karya-karya musik yang kaya dan indah harus memikirkan musik gereja dengan serius pula. Berikut ini beberapa konsep yang benar mengenai fungsi musik dalam ibadah, yaitu:

1. Sebagai Sarana untuk Memuji Tuhan
Harold Best, dekan dari The Wheaton Conservatory of Music, dengan tegas mengatakan bahwa: “Music is also an act of worship.”[32] Sedangkan seorang profesor emeritus dalam bidang musik gerejawi dari Universitas Rochester, M. Alfred Bicheh pernah mengatakan dalam khotbahnya di Concordia Theological Seminary Indiana, 16 Maret 1978: “Music has both sacramental and sacrificial overtunes.”[33] Musik merupakan pemberian karunia yang dianugerahkan Allah kepada manusia, karena itu manusia harus memakainya untuk memuji Tuhan. Hal ini merupakan prinsip dasar manusia, seperti yang dikatakan Rasul Paulus dalam Roma 11:36: “sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!

Pengertian seseorang terhadap konsep peranan musik dalam ibadah akan menentukan sikap orang yang bersangkutan dalam melakukan tindakan ibadahnya. Lovelace dan Rice mengatakan dengan keras bahwa penyalahgunaan musik dalam ibadah pada dasarnya merupakan tindakan yang sudah menjadikan musik sebagai “pelacur” (prostitute) dan bukan sebagai “pelayan” (handmaid of religion).[34] Mengapa demikian? Karena dengan penyalahgunaan musik dalam gereja, musik telah “dipaksa” untuk menjalankan peranan yang tidak sesuai dengan makna dan maksud ibadah yang sesungguhnya. Maka sebagai bagian dari ibadah, musik harus diperankan sesuai dengan makna ibadah, dalam hubungan antara umat Allah dan Allah sendiri. Alasan dan tujuan pemanfaatan musik dalam relasi tersebut harus bertolak dari Allah dan berporos kepada Allah. Dr. Leafblad menyimpulkan: “In our ministry to the Lord, our ultimate goal is to glorify Him. The goal of worship is not the delight of man, but the pleasure of God. Thus the ministry of music in worship must be primarily concerned with pleasing and glorifying God. In worship, God is the audience.”[35]

Tujuan akhir ibadah bukanlah kepuasan manusia melainkan kepuasan Allah. Maka, pelayanan musik gerejawi dalam ibadah pertama-tama harus berusaha memuaskan dan memuliakan Allah. Di dalam Mazmur 100:2b berkata: “Datanglah di hadapan-Nya dengan sorak-sorai!” Ayat ini menunjukkan bahwa musik Allah memiliki sesuatu yang disukai-Nya ketika Dia dihampiri.[36] Musik bukan sekadar pencair suasana, bukan pula sebagai pembangkit semangat jemaat. Karena itu tuntutan kualitas musik tidak hanya ditekankan pada aspek “science and art” saja, melainkan juga pada aspek isi atau berita dari syair-syair nyanyian yang bersangkutan. Hal ini dimaksudkan untuk melihat apakah ada keselarasan antara isi atau berita dengan realitas sifat dan eksistensi Allah beserta musiknya.

2. Sebagai Sarana untuk Persekutuan (fellowship)
Relasi pertama, yaitu antara umat dengan Allah, yang diwujudkan dalam ibadah akan dengan sendirinya membawa mereka masuk dalam relasi kedua, yaitu antara umat dengan sesamanya. Hal ini terjadi sebagai konsekuensi logis, di mana setiap orang sama-sama datang ke hadirat Allah sebagai umat yang telah ditebus, disucikan, diperbarui. Musik memiliki daya untuk mempersatukan, sehingga dapat berperan sebagai sarana pemersatu jemaat yang berkumpul bersama-sama untuk menyembah Tuhan. Jemaat yang sudah dipersatukan dalam Kristus dipanggil dan tergerak untuk mengikrarkan pengakuan, penyembahan, pengucapan syukur bahkan puji-pujian kepada Allah. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik musik. Pengertian tentang peranan musik yang demikian akan mempunyai akar theologis sebagaimana yang digariskan Alkitab, dan bukan sekadar alasan fungsional belaka. Musik sakral senantiasa mempersatukan karena pada saat ibadah dilangsungkan gereja telah menjadi satu.[37]

3. Sebagai Sarana untuk Pembinaan (nurture)
Peranan musik erat hubungannya dengan menasehati jemaat. Musik sebagai sarana untuk menyampaikan nasehat, dorongan, peringatan dan penghiburan (encouragement, comfort) kepada saudara seiman agar mereka dapat dikuatkan untuk bertumbuh dan berani menghadapi segala realitas dan tantangan hidup sebagai orang Kristen yang benar. Ini jelas berbeda dengan fungsi musik yang hanya sekadar bersifat entertainment atau hiburan, di mana umumnya membawa orang kepada dunia mimpi yang seolah-olah tidak ada persoalan dan kesulitan hidup yang menyebabkan timbulnya rasa pesimis dan frustasi. Walaupun musik itu sendiri memiliki aspek nilai Entertainment, namun di tengah-tengah jemaat hal tersebut tidaklah menjadi tujuan yang paling utama. Dengan berdasarkan pengertian di atas, maka peranan musik gerejawi dapat dimanfaatkan sebagaimana seharusnya sehingga hal-hal yang bersifat negatif, misalnya memanipulasi emosi yang ditimbulkan sebagai efek sampingan dari jenis musik atau nyayian tertentu dapat dihindari. Sebaliknya, kehangatan ekspresi persekutuan dengan Allah yang saling membangun akan tampak dan dapat dirasakan oleh jemaat.

4. Sebagai Sarana untuk Pengajaran (education)
Pada umumnya peranan musik di sini dimengerti sebagai sarana untuk menanamkan pengajaran-pengajaran yang terdapat dalam Alkitab ke dalam hati, pikiran dan kehidupan umat-Nya. Kebenaran-kebenaran spiritual tersebut menjadi lebih jelas, ekspresif dan komunikatif ketika dinyatakan melalui melodi, harmoni dan ritme yang bersangkutan. Dalam hal ini musik merupakan sarana yang amat efektif daripada pendekatan verbal. Musik sebagai sarana pendidikan sudah lama dikenal dan diterapkan. Di India para guru memakai musik untuk membina kerohanian atau mental para murid atau pengikutnya.[38] Begitu pula Plato dan Aristoteles amat menganjurkan penggunaan musik sebagai mata pelajaran wajib bagi para murid mereka untuk membentuk karakter.[39] Secara pedagogis, musik juga merupakan metode pengajaran itu sendiri (a sound teaching method).

Penjelasan di atas sebenarnya sudah dikenal sebelumnya oleh para filsuf di abad ke-3 sM, dan khususnya berkenaan dengan integrasi keunikan peranan musik dengan pendidikan agama Kristen, Marthin Luther mengatakan bahwa musik adalah metode dan sekaligus kurikulum.[40] Oleh karena itu, gereja-gereja liturgikal mempunyai kepekaan akan pentingnya pengajaran doktrinal di dalam musik gerejawi. Theologi yang tidak membawa manusia menyembah kepada Allah adalah theologi yang tidak benar dan berbahaya. Agar makna ibadah tidak diselewengkan, maka hubungan liturgi dan ibadah harus jelas. Liturgi dipakai untuk menjaga keutuhan pengajaran yang benar agar gereja tidak terlena dengan keindahan yang tidak menumbuhkan iman.

MUSIK ROCK KRISTEN DALAM KONTEKS IBADAH
Harus diakui bahwa musik rock tidak memberikan suatu kesejajaran tuntutan nilai theologis, bahkan khususnya dalam hal fungsi atau peran musik rock dalam ibadah-ibadah Kristen. Musik rock dalam ibadah-ibadah Kristen hanya diwarnai nilai-nilai sekuler daripada prinsip-prinsip theologis. Musik rock yang dilangsungkan dalam persekutuan sering kali lebih ditujukan pada pemuasan selera (musik) jemaat daripada menemukan dan memenuhi kebutuhan spiritual mereka. Berikut ini akan dipaparkan tujuan pemanfaatan musik rock dalam ibadah:

Pertama, tujuan akhir dari pemanfaatan musik rock dalam ibadah adalah semata-mata hanya kepuasan dari sekelompok orang yang menggemari gaya musik tertentu. Musik ini digunakan untuk menghangatkan, memberikan kenyamanan dan keduniawian kemudian mengisinya dengan Injil.[41] Kualitas komposisi dan keketatan theologis dari pada lagu sering kali dikorbankan karena selera sebagian jemaat terhadap musik yang bersangkutan. Walaupun ada “tujuan baik” tertentu untuk menarik anak-anak muda yang kemudian diharapkan dapat “dimenangkan” bagi Yesus, tetapi realitasnya selera musik dari sekelompok orang dapat menjadi sarana memanipulasi ibadah. Mereka tertarik bukan pada Yesus, tetapi karena musik rock dan besar kemungkinan gereja bukan lagi melayani Allah dalam ibadah melainkan sekelompok orang dengan penyajian musik yang mereka gemari. Para pecinta musik rock Kristen merasa aman karena mereka mengetahui bahwa tidak ada ayat Alkitab yang berkata “janganlah kamu mendengarkan musik rock Kristen.”[42] Stephen Streiker mengatakan bahwa “musik kami bersumberkan kekerasan.”[43] Jelas kalimat tersebut tidak dapat dikompromikan dengan kebenaran Alkitab. Misalnya 1 Korintus 14:33 mengatakan “Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera.” Musik rock yang penuh dengan kekerasan akan mengacaukan ibadah. Mengapa? Karena tujuan akhir dari ibadah adalah memuliakan Allah dan bukan mempermalukan Allah.

Kedua, musik rock diperlukan sebagai salah satu bentuk hiburan yang sakral (albeit sacred). Dengan musik rock yang disukai oleh banyak orang, maka gereja bermaksud “menolong” jemaat yang hidupnya penuh dengan tekanan hidup. Hal ini dilakukan dengan latar belakang konsep “sikap hidup yang melarikan diri dari realitas hidup” sebagai jalan keluar. Konsep ini sama sekali tidak dibenarkan karena tidak sesuai dengan ajaran Alkitab. Alkitab mengajarkan orang Kristen untuk hidup dengan gagah dan perkasa dalam menantang atau menghadapi persoalan hidup bersama Tuhan (1 Kor 10:13; Filipi 4:13).

Untuk menolong jemaat tidak perlu membuai mereka agar melupakan fakta-fakta kehidupan, melainkan dengan membekali mereka dengan kebenaran firman Tuhan. Musik rock memang memiliki sifat dan ciri entertainment dalam dirinya. Tetapi peran utamanya dalam ibadah bukan sebagai sarana menghibur jemaat, melainkan sarana untuk menolong jemaat melihat dan mengerti realitas hidupnya sebagai orang percaya serta dikuatkan untuk menghadapinya. Menurut Harold Best, ibadah harus merupakan aksi persembahan yang bersifat kreatif, sekaligus menyebut musik sebagai “korban persembahan kreativitas.”[44]

Ketiga, musik rock sebagai bagian dari pada seni harus diperjuangkan sebagai suatu bidang / bagian dari seni. Nilai eksistansinya sebagai musik dijadikan pusat dan tujuan akhir dari segala program yang dibuat dan dilaksanakan. Namun yang perlu dipertanyakan adalah apakah musik rock merupakan suatu seni yang patut diperjuangkan, mengingat adanya efek-efek negatif secara psikologis yang dimunculkan dalam ibadah. Misalnya, menjerit-jerit, tertawa, menyobek-nyobek pakaian, dianggap sebagai pengalaman yang menyenangkan dan menggembirakan. Hal ini bukan saja terjadi pada penggemar musik rock sekuler, tetapi hal serupa pun terjadi di lingkungan penggemar musik rock Kristen.[45] Cara-cara ini tidak dapat dipertanggungjawabkan karena semua ibadah akan berakhir dengan keributan yang juga dapat menimbulkan kebingungan jika seseorang tertarik memperoleh hidup baru melalui cara-cara yang merupakan bagian dari hidup lama. Konsep seperti ini kurang mendapat dukungan theologis yang kuat.

MUSIK ROCK KRISTEN DENGAN KEKETATAN THEOLOGIS
Penulis freelance dari Canada, E. Margaret Clarkson, dalam suatu essaynya The Christian Imagination: Essay on Literature and the Arts, mengatakan: “Hymns are expressions of worship, they are man’s glad and grateful acknowledgment of the worth-ship of Almighty God…Hymns are a celebration of that God is and what He has done….”[46]

Bertolak dari pengertian di atas, maka syair suatu puji-pujian memegang peranan penting dalam memberitakan kebesaran-Nya. Syair itulah yang menentukan nilai dan mutu puji-pujian yang bersangkutan. Karena itu, keketatan teologinya bertugas mengekspresikan syair tersebut dengan jelas dan Alkitabiah. Saat ini banyak model-model syair yang bermunculan yang dikenal dengan nama “nyanyian rohani” dengan memiliki kedangkalan nilai-nilai theologis. Dapat dikatakan syair tersebut lebih bersifat spontan yang diangkat dari “pengalaman” hidup orang Kristen dan dipopulerkan oleh artis Kristen “papan atas.” Bentuk ini lebih dikenal dengan sebutan gospel songs dan umumnya dipakai dalam kelompok-kelompok band/vocal grup yang akhir-akhir ini menjamur di gereja-gereja, bahkan persekutuan-persekutuan besar.

Dua lagu di bawah ini adalah lagu yang dibawakan oleh sebuah kelompok band yang bernama Petra, salah satu kelompok musik rock Kristen yang sangat populer mulai tahun 1984, di mana dua lagunya Witch Hunt dan God Gave Rock And Roll To You menimbulkan banyak pertanyaan yang serius untuk diperhatikan.

Witch Hunt
Another witch hunt looking for evil
where we can find it
Off on a target, Hope the Lord won’t
Mind it
Another witch hunt, Takin’ a break from
All our gospel labor
On a crusade but we forgot our saber…
So send out the dogs and tally ho….
And we won’t stop until somebody
Gets burned.…

Lirik lagu Bob Hartman’s menyarankan bahwa orang-orang Kristen harus membutakan mata mereka terhadap kejahatan di sekeliling mereka dan mewaspadainya. Ini adalah metode yang dipakai oleh para pengikut sesat setan untuk menutupi perbuatan jahat mereka. Bagi suatu kelompok yang memulai setiap lagu dengan memakai satu ayat dalam Alkitab dari lagu mereka, ini adalah satu sikap yang sangat aneh dan asing. “Tuhan akan memberikan rock and roll kepadamu, letakkan itu dalam jiwamu,” merupakan syair yang tidak memiliki kebenaran kristiani. Yesus tidak pernah memberikan seseorang yang datang kepada-Nya rock and roll, melainkan Yesus memberi keselamatan, pengampunan, menguduskan, membenarkan dan menguatkan mereka yang percaya di dalam nama-Nya. Dengan kata lain, syair di atas bukan merupakan berita Injil, berita yang mereka sampaikan telah dimanipulasi sedemikian rupa demi kesenangan anak-anak muda tanpa peduli dengan pengajaran theologi yang benar.

Yang menjadi penekanan dari lagu tersebut adalah rock and roll dan bukan Kristus. Padahal di dalam Alkitab Kristuslah yang menjadi pusat pemberitaan. Yohanes 1:1, dalam kalimatnya “Pada mulanya adalah Firman,” mengindikasikan bahwa sejauh ke belakang mana pun Firman itu terus menerus ada.[47] Keil dan Delitzsch mengatakan bahwa Mesias adalah “pembawa damai.”[48] Kristus harus terus menerus menjadi jantung dalam syair-syair lagu yang dinyanyikan, Kristus pembawa damai bukannya pembawa rock and roll.

Lagu lain dari Beat The System adalah lebih cacat bagi para fans musik rock Kristen yang tidak dapat dibedakan dengan jelas. Berikut ini kutipan liriknya:

God Gave Rock And Roll To You
You can learn to sing
You can play guitar
You can learn to rock
You can be a star
But where wick you be then the music’s gone
God gave Rock and Roll to you
Gave Rock and Roll to you
Put in the soul of everyone…

Ada beberapa hal yang berbahaya dan cacat dari lagu ini. Pertama, lagu ini tidak ditulis oleh Petra. Lagu ini direkam pada tahun 1973 oleh suatu kelompok musik yang disebut Argent, yaitu satu kelompok musik sekuler. Petra menggunakan suatu musik yang bukan Kristen untuk mendorong suatu pandangan yang dianggapnya rohani bahwa Tuhan telah memberikan rock and roll kepada semua jiwa kita. Kedua, Petra mengganti kata-katanya untuk membuat lagu ini mengatakan bahwa apa yang mereka percayai adalah benar, bahwa Tuhan telah meletakkan lumpur milik setan di dalam jiwa kita. Jelas lagu tersebut tidak Alkitabiah. Kristus tidak memberikan setan di dalam jiwa kita, melainkan Kristus memberikan jaminan keselamatan kepada kita. Kristus sebagai pengantara memulihkan persekutuan kita pada persekutuan itu terputus karena dosa. Kristus disebut sebagai “Pembela” orang percaya (parakletos) artinya “pengacara pembela” (1 Yoh 2:1). Dalam literatur rabinik kata itu dapat mengindikasikan seseorang yang menawarkan pertolongan hukum.[49]

Kristus memberikan Roh Kudus di dalam hidup kita bukan rock and roll bahkan tidak memberikan setan di dalam jiwa kita. Melalui Roh Kudus kita akan diajar, dibimbing dan dilahirbarukan supaya kita bisa bersaksi. Rock and roll tidak dapat memberikan kuasa kepada kita supaya bersaksi, setan pun tidak memiliki kuasa apa-apa untuk melahirbarukan hidup kita. Roh Kudus menyakinkan seseorang akan sesuatu atau menunjukkan sesuatu pada seseorang.[50] Keyakinan tentang apa? Jelas keyakinan tentang dosa, kebenaran, dan penghakiman. Lagu-lagu yang dibawakan oleh band Kristen tersebut sangat dangkal dan tidak memiliki keketatan secara theologis. Bisa dikatakan sesat dan menyesatkan.

Salah satu band musik rock Kristen lainnya, DeGarmo & Key, memproduksi pertama kali lagunya yang ditayangkan di MTV yang berjudul Six, Six, Six dan semuanya itu mengenai anti-Kristus.
Berikut ini contoh syairnya:

Six, Six, Six
…I said Jesus won’t you save me
From this evil man of sin
I have read about his future
I don’t want to go with him
And when I looked up he had gone
But he had left a note that said
‘My number is, my number is….
Six, six, six….
Flight 666.…departing-WELCOME

Pesan dalam lagu ini sungguh membingungkan. Band-band Kristen menyarankan bahwa Yesus pun tidak dapat menolong orang-orang dari anti-Kristus. Syair ini seolah-olah mau menunjukkan bahwa sungguh kasihan orang ini mengemis kepada Yesus untuk menyelamatkannya tetapi mengahirinya dengan penerbangan 666 yang langsung menuju neraka. Syair lagu ini jelas tidak memberitahukan kepada anak-anak bahwa Yesus memiliki kuasa untuk memberi hidup atau bagaimana untuk menerima kuasa itu. Hal penting lainnya, yaitu mengenai pertobatan sebenarnya bukanlah merupakan sesuatu yang terpenting dalam pelayanan mereka, sebab terlihat di dalam syair lagunya sama sekali tidak mengajak generasi-generasi muda untuk mengambil satu keputusan untuk meninggalkan dosa dan mengikuti Yesus seumur hidup mereka. Yohanes 5:24 berbunyi: “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.” Syair yang tidak membangun kerohanian bukanlah kehendak Allah, bahkan bukan misi Kristen.

Berdasarkan konsep ibadah yang benar dan berdasarkan doktrin yang benar, serta berdasarkan kekayaan isi beritanya maka musik rock Kristen tidak akurat di dalam pemberitaan Injil. Dari hasil survei terhadap lagu-lagunya, maka konsep mengenai ibadah tidak ada sama sekali. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ibadah bukanlah merupakan suatu pertemuan antara Allah dengan umat-Nya. Pertemuan tersebut tidak ditekankan pada umat untuk menyembah-Nya. Oleh sebab itu pertemuan tersebut tidaklah kudus, tidak mulia dan tidak mendatangkan sukacita surgawi, serta tidak signifikan untuk pembentukan karakter generasi muda. Musik rock Kristen tidak menempatkan sikap penyembahan yang benar dalam musik mereka, padahal konsep ibadah yang Alkitabiah adalah merupakan tanda ketaatan secara mutlak kepada Tuhan dalam kehidupan. Ibadah dalam musik rock Kristen memberi kesan bahwa praktek penyembahan tidaklah penting, serta terabaikannya kehidupan yang kudus. Sebaliknya ibadah dalam Alkitab menunjukkan praktik penyembahan dan praktik kehidupan tidak dapat diabaikan satu dengan yang lain. Syair musik rock Kristen juga tidak menekankan akan kehadiran Tuhan di dalam penyembahan, sedangkan Alkitab sangat menekankan bahwa kehadiran Tuhan itu terjadi pada saat dalam kehidupan, misalnya dalam 1 Korintus 3:16.

Berdasarkan acuan doktrinal, apakah syair musik rock Kristen mengajarkan doktrin yang benar? Jelas Tuhan yang dilukiskan dalam lagu-lagunya adalah Tuhan yang tidak perkasa dan Tuhan yang tidak penuh kasih. Tuhan tidak diperkenalkan sebagai Allah yang memimpin, membimbing, menuntun, memelihara dan mencukupi kebutuhan umat-Nya, serta memiliki rencana yang harus ditaati dalam kehidupan umat-Nya. Boleh dikatakan bahwa hampir seluruh karya dalam penelitian ini tidak menekankan akan Kristus adalah Tuhan dan Allah yang perkasa, Raja di atas segala raja. Selain itu tidak ditanamkan suatu paham theologi mengenai Kristus adalah Anak Domba Allah yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan jiwa umat-Nya. Dari perbandingan tersebut tampak bahwa musik rock Kristen tidak memiliki syair yang ajarannya meninggikan Allah. Kristus seolah-olah diragukan sebagai Tuhan yang telah menjadi manusia, mati disalibkan untuk menyelamatkan umat manusia yang percaya pada-Nya. Istilah-istilah yang menunjukkan keperkasaan Kristus tidak dapat ditemukan dalam lagu-lagu tersebut.

Kemudian berdasarkan kekayaan isi berita dari syair musik rock Kristen terlihat lebih terkonsentrasi pada sisi kepuasan pendengar sehingga tidak membicarakan mengenai pelayanan, penginjilan dan pergumulan iman dalam menghadapi masalah kekinian. Apabila ada pergumulan, itu pun dipaparkan secara dangkal. Pada umumnya, jalan keluar dalam menghadapi semua masalah terletak pada Allah maka solusi dalam menghadapi masalah tersebut adalah datang kepada-Nya. Oleh sebab itu, berita atau ajaran musik rock Kristen dapat dikatakan sangat miskin untuk memberi masukan yang berarti bagi pembentukan wawasan Kristiani dalam menghadapi tantangan dunia ini.

PENUTUP
Dari penjelasan di atas, maka tidak dapat dijadikan sebagai patokan atau pegangan yang tepat bagi penggarisan peranan musik rock dalam ibadah. Mengapa demikian? Karena di dalam ketiga konsep tersebut terlihat suatu sikap yang menjadikan manusia sebagai obyek utama dan tujuan akhir dalam pelayanan ibadah. Hal ini berarti Allah ditempatkan di luar lingkungan ibadah. Pada dasarnya Allahlah yang harus menjadi satu-satunya Tuhan, Raja yang dilayani, dipuji dan disembah, menerima persembahan umat-Nya, baik secara konkrit (materi) maupun abstrak (puji-pujian, nyanyian syukur, dsb.). Musik yang memiliki latar belakang komersial dan emosional dapat menimbulkan efek-efek negatif atau kesalahan-kesalahan theologis.[51]

Menurut Larry Sibley, musik yang memiliki latar belakang komersial dan emosional (button song) yang hanya digunakan membangkitkan emosional, yang kurang komposisinya (cheap-music) tidak atau belum tentu tepat untuk digunakan dalam persekutuan umat Allah.[52] Perkembangan musik gerejawi sangat memprihatinkan karena pemanfaatannya dalam gereja yang lebih menitikberatkan komersial sehingga mengorbankan isi berita Kristiani.[53] Pelayanan musik rock dalam ibadah lebih mendekati pola-pola dunia sehingga terkadang sulit dibedakan antara musik religius masa kini dengan musik populer sekuler lainnya. Garis pemisah antara “melayani/pelayanan” dan “menghibur/hiburan” (ministry and entertainment) tidak jelas dan kabur. Di sisi lainnya ada efek-efek negatif lainnya yang diakibatkan dari musik rock terhadap fisik, yaitu dapat menimbulkan perubahanperubahan dalam denyut jantung, pernapasan, tekanan darah dan respon syaraf.[54] Kemudian musik itu pun dapat menggugah nafsu, merangsang gerakan aktif, melepaskan ketegangan, menutup rasa sakit dan stress.[55]

Erik Routley mengatakan bahwa melodi-melodi dalam suatu puji-pujian memiliki daya untuk menimbulkan imaginasi dan ide dalam pikiran, maka perlu diyakinkan bahwa melodi yang bersangkutan tidak menimbulkan imaginasi/ide yang pada dasarnya melemahkan / mencemarkan gambaran tentang Anak Allah yang berinkarnasi sebagaimana yang diwahyukan dalam Alkitab.[56] Musik rock Kristen tidak memiliki melodi sama sekali. Melodi merupakan “batu penjuru” dan “titik penuntun” bagi kualitas keindahan suatu musik.[57] Dalam hal ini kreativitas dan imaginasi komponis amat menentukan nilai dan keindahan. Rumusan atau motif melodi yang benar akan berkombinasi untuk menciptakan frase-frase dan tema-tema, setiap melodi secara individu mempunyai garis masing-masing dari turun atau naiknya nada. Gerakan yang statis dan kekurangan kesimbangan akan menciptakan sebuah efek hipnotis atau keputusasaan di dalam diri pendengarnya. Berdasarkan panduan ini maka melodi-melodi musik rock Kristen pada dasarnya menimbulkan ide yang melemahkan atau mencemarkan gambaran tentang Yesus Kristus yang telah datang ke dalam dunia.

Karena itu kehadiran musik dalam gereja harus terwujud dengan baik dan bermanfaat, sehingga musik dapat terefleksikan dengan tepat, indah, dan kaya dalam gereja. Musik gerejawi perlu mengandung konsep ibadah yang berpolakan theosentris bukan pengalaman egosentris demi subjective spirituality. Gereja tidak boleh acuh terhadap sisi doktrinal/theologi yang disajikan dalam syair. Motivasi dan tujuan pemakaian musik seharusnya bermula pada Allah dan berakhir pula pada diri Allah. Musik gereja harus memberitakan Injil keselamatan pada dunia. Oleh sebab itu musik yang dipergunakan di dalam gereja harus mengandung atau menyampaikan berita, pengajaran, theologi yang benar dan utuh sesuai dengan wahyu Alkitab.

Gagasan di sekitar status dan fungsi musik gereja akan tetap tinggal sebagai suatu gagasan yang ideal, sulit terwujud jika tanpa kesadaran dan partisipasi setiap pihak di dalam tubuh Kristus; baik itu pemimpin gereja, para pemusik Kristen maupun lembaga atau pendidikan Kristen lainnya. Dengan demikian ibadah-ibadah gerejawi bersifat konstruktif dan tidak sekadar menghiasi suasana dalam beribadah.

Catatan Kaki:
1. Rhoda Thomas Tripp, The International Thesaurus of Quotations (New York: Thomas Y. Crowell, 1970), 419.
2. Jerry W. McCant, “Music and Christian Education,” dalam Journal of Christian Education, Vol. 1, No. 2 (1981), 65.
3. Kenneth W. Osbeck, The Ministry of Music (Grand Rapids, Michigan: Kregel Publications, 1985), 24-25.
4. Tony Hington, A Christian Approach to Rock Music (Hawkwell, Hockley, England: Hawkwell Paris Church, ltd), 4.
5. M. Basilea Schlink, Musik Rock Dari Mana & Mau Kemana? (Malang: Gandum Mas, 1995), 5.
6. Arnold Shaw, Dictionary of American Pop/Rock (New York: Macmillan, 1982), 287.
7. Schlink, Musik Rock Dari Mana & Mau Kemana?, 25.
8. Jeff Godwin, Dancing With Demons the Music’s Real Master (Chino: Chick Publications, 1988), 8.
9. Kata “rock” itu sendiri berarti batu karang, atau gerak ayun, yang di dalam penampilannya mereka lebih mengutamakan “rhythm” (tempo dalam irama) dan “noise” (gaduh, riuh) dari pada sound. Dennie Olden Frans, Musik Rock (Batu: YPPII, 1993), 1. Kemudian definisi yang lebih jelas datang dari seorang mantan rocker yaitu Mike Johnson, yang mendefinisikan rock sebagai “karang” yang juga bisa berarti menggoyahkan, menggocangkan atau membuai orang yang mendengarnya, khususnya generasi muda. Erick, Musik Dari Surga Atau Dari Neraka: Bahana 03/III/11. David Bowie, seorang bintang rock pun mengatakan bahwa musik rock dapat menguasai dan menghancurkan kehidupan. Tony Hington,
10. Donald P. Ellsworth, Christian Music in Contemporary Witness (Grand Rapids: Baker Book House, 1979), 91.
11. Steve Peters & Mark Littleton, Truth About Rock (Minneapolis: Bethany House Publisher, 1998), 13.
12. Ibid., 13.
13. Alan Freed adalah seorang Disk Jockey di Cleveland dan seorang penyiar radio. Pekerjaannya memainkan lagu-lagu yang mengandung seks, yang kemudian setelah berhasil meramu musik dengan ritme yang lebih cepat, panas dan liar, ia juga mempromosikan penyanyi-penyanyi baru. Music From Hell: Getfresh! 10/I/vol.1 (Juni 2001), 13.
14. Jacob Aranza, Backward Masking Unmasked (Shreveport: Huntington House, 1983), 21.
15. J. Brent Brill, Rock and Roll (New Jersey: Fleming H. Reveel Company, 1984), 18.
16. John Ankerberg & John Weldon, The Facts on Rock Music (Oregen: Harvest House Publishers, 1992), 4.
17. Brill, Rock and Roll, 18.
18. Steve Clapp, Teenage Sexuallity: A Crisis and an Opportunity for the Chruch (Sidell: C-4 Publications, 1981), 4.
19. Ankerberg, The Facts on Rock Music, 6.
20. Peters, Truth About Rock, 39.
21. Ibid., 40.
22. Schlink. Musik Rock Dari Mana Dan Mau Kemana? 13-14. Tidak sedikit dari pemusik rock yang meninggal akibat pemakaian obat-obatan dan alkohol yang berlebihan. Schlink mendaftarkan beberapa diantaranya. Seperti: penyanyi andalan dari Sublime, Brad Nowell, mati karena overdosis heroin di San Fransisco Hotel pada usia dua puluh delapan tahun. Brian Jones dari kelompok The Rolling Stones tenggelam dalam kolam renangnya karena terlalu banyak minum alkohol. Jimi Hendrix tersumbat jalan napasnya sampai mati oleh muntahannya sendiri karena terlalu banyak menggunakan heroin. Ron McKernan dari kelompok The Grateful Dead mati perlahan-lahan sebagai akibat alkoholisme. Marc Bolan, gitaris dan penulis lagu kelompok T-Rex, yang mengaitkan keberhasilan dengan ilmu hitam, mati dalam suatu kecelakaan mobil yang misterius. Keit Moon dari kelompok The Who melakukan bunuh diri. Elvis Presley mati sebagai akibat penyalahgunaan obat. Sid Vicioud dari kelompok The Sex Pistols terlalu banyak menggunakan heroin setelah menikam teman gadisnya sampai mati. John Bonham dari kelompok Led Zeppelin tersumbat jalan napasnya sampai mati oleh muntahannya sendiri setelah minum 40 gelas vodka. Pete Farndon dari kelompok The Pretenders di temukan mati di bak mandi dengan jarum suntik heroin masih tertusuk pada lengannya. Yogi Horton, seorang penabuh drum yang terkenal, melompat dari lantai tujuh belas sebuah hotel di New York. Roy Buchanan, salah seorang gitaris musik rock dan blues terbaik, menggantungkan diri dalam keadaan tidak sadar karena mabuk sewaktu ia ditahan dalam sel.
23. Peters, Truth About Rock, 41.
24. Ibid., 42.
25. Ibid.
26. Kamus Besar Bahasa Indonesia (ed.1988), “ibadah,” 318.
27. The International Standard Encyclopedia Vol. 5, “worship” 3112.
28. Jean L. McKechnie, Webster’s Dictionary (USA: The World Publishing Co, 1975), 2109.
29. Warren W. Wiersbe, Real Worship (New Jersey, Nashville: Oliver Nelson, 1986), 21.
30. Walter Elwell, Evangelical Dictionary of Theology (Grand Rapids, Michigan: Baker Book House, 1985) 1192.
31. Brace H. Leafblad, “What Sound Church Music?,” dalam Christianity Today, 19 May 1978, 19-20.
32. Harold Best, “Music: Offerings of Creativity,” dalam Christianity Today, 6 May 1977, 15.
33. Ibid., 15.
34. Austin C. Lovelace & William C. Rice, Worship and Music in the Church (Nashville: Abingdon, 1976), 20-21.
35. Leafblad, What Sound Church Music?, 19.
36. Lamar Boschman, Musik Bangkit Kembali (Jakarta: Yayasan Pekabaran Injil Immanuel, 2001), 19.
37. Best, Music: Offering of Creativity, 15.
38. Charles R. Hoffer, The Understanding of Music (California: Wadsworth Publishing Co.,1971), 2.
39. William Lyod Hooper, Church Music in Transition (Tennessee: Broadman Press, 1963), vi.
40. John F. Wilson, An Introduction to Church Music (Chicago: Moody Press, 1974), 39.
41. Ellsworth, Christian Music in Contemporary Witness, 161.
42. Jeff Godwin, What’s Wrong With Christian Rock (Chino: Chick Publications, 1990), 249.
43. Godwin, Dancing With Demons the Music’s Real Matter, 260.
44. Best, “Music: Offerings of Creativity,” 12-13.
45. Schlink, Musik Rock Dari Mana & Mau Kemana? 28.
46. E. Margaret Clarkson, “What Makes a Hymn ‘good’?,” dalam Christianity Today, 27 Juni 1980, 22.
47. Leon Morris, The Gospel According to John (Grand Rapids: Zondervan, 1962), 73.
48. C. F. Keil & Delitzsch, Biblical Commentary on the Old Testament, 25 vol (Grand Rapids: Eerdmans, 1968), 1:393.
49. Fritz Rienecker, Linguistic Key to the Greek New Testament (Grand Rapids: Zondervan, 1980), 664.
50. William F. Arndt & F. Wikbur Gingrich, A Greek-Engkish Lexicon of the New Testament and Other Early Christian Literature, direvisi oleh F. Wilbur Gingrich & Frederick W. Danker (Chicago: University of Chicago, 1979), 146.
51. Richard D. Mountford, “Does Music Make Them Do It?,” dalam Christianity Today, 4 May 1979, 21-22.
52. Larry Sibley, “Singging Upward,” dalam Moody Monthly, April 1976, 114.
53. Richard D. Dinwiddie, “Monney Changers in the Church: Making the Sounds of Music,” Christianity Today, 26 June 1981, 16-18.
54. Richard D. Dinwiddie, “Did I Really Sing That?” dalam Christianity Today, 27 June 1980, 24.
55. Don Campbell, Efek Mozart (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2001) 97.
56. Erik Routley, Church Music and Christian Faith (London: Collins Liturgical Publications, 1978), 80.
57. The Harvard Dictionary of Music, 2nd. ed.,Willi Apel, (Massachusset, 1970), 518.


Sumber: Jurnal Amanat Agung (STT Amanat Agung) (www.sttaa.org)

Editor dan Pengoreksi: Denny Teguh Sutandio

18 Agustus 2009

Untuk Direnungi


Banyak orang mengukur hidup mereka dari hari dan tahun... yang lain dgn denyut jantung ... gairah dan air mata ... tetapi ukuran sejati dibawah mentari adalah apa yang telah kita lakukan dalam hidup ini untuk orang lain....

MERDEKA BUKANLAH AKHIR DARI SEBUAH PERJUANGAN, NAMUN MERDEKA MERUPAKAN MOMENTUM AWAL DARI PERJUANGAN YANG BERAT UNTUK MEMPERTAHANKAN, MENGISI DAN MELANJUTKAN KEMERDEKAAN YANG TELAH DIRAIH BERLANDASKAN NILAI - NILAI PATRIOTISME SERTA NILAI - NILAI LUH...UR YANG DIMILIKI OLEH BANGSA INDONESIA..... MERDEKA NEGERIKU, MERDEKA RAKYATKU.... DIRGAHAYU RI KE 64. GOD BLESS ALL


13 Agustus 2009

~ BAPAKU PEMULUNG ULUNG ~

Suatu hari Guru sekolah minggu memberikan tugas
kepada murid-muridnya: Seperti apa Allah Bapa itu?
"Untuk mudahnya, kalian harus melihat Dia sebagai seorang Bapa.. seorang Papi," ujar guru tsb.

Minggu berikutnya, guru tsb menagih PR dari setiap murid yang ada.

"Allah Bapa itu seperti Dokter!" ujar seorang anak yang papanya adalah dokter".
"Ia sanggup menyembuhkan sakit penyakit seberat apapun!"

"Allah Bapa itu seperti Guru!" ujar anak yang lain.
"Dia selalu mengajarkan kita untuk melakukan yang baik dan benar."

"Allah Bapa itu seperti Hakim!" ujar seorang anak
yang papanya adalah hakim dengan bangga,
"Ia adil dan memutuskan segala perkara di bumi."

"Menurut aku Allah Bapa itu seperti Arsitek.

Dia membangun rumah yang indah untuk kita di surga!"
ujar seorang anak tidak mau kalah.

"Allah Bapa itu pokoknya kaya sekali deh!
Apa saja yang kita minta Dia punya!" ujar seorang anak konglomerat.

Guru tsb tersenyum ketika satu demi satu anak memperkenalkan
image Allah Bapa dengan semangat.

Tetapi ada satu anak yang sedari tadi diam saja dan nampak risih

mendengar jawaban anak2 lain.

"Eddy, menurut kamu siapa Allah Bapa itu?" ujar ibu guru dengan lembut.
Ia tahu anak ini tidak seberuntung anak2 yang lain dalam hal ekonomi,
dan cenderung lebih tertutup.

Eddy hampir2 tidak mengangkat mukanya,

dan suaranya begitu pelan waktu menjawab,
"Ayah saya seorang pemulung...
jadi saya pikir... Allah Bapa itu Seorang Pemulung Ulung."

Ibu guru terkejut bukan main,
dan anak-anak lain mulai protes mendengar Allah Bapa
disamakan dengan pemulung.

Eddy mulai ketakutan.
"Eddy,"ujar ibu guru lagi.
"Mengapa kamu samakan Allah Bapa dengan pemulung?"

Untuk pertama kalinya Eddy mengangkat wajahnya
dan menatap ke sekeliling sebelum akhirnya menjawab,

"Karena Ia memungut sampah yang tak berguna seperti Eddy
dan menjadikan Eddy manusia baru, Ia menjadikan Eddy anakNya."

Memang bukankah Dia adalah Pemulung Ulung?

Dia memungut sampah-sampah seperti saudara dan saya,
menjadikan kita anak-anakNya, hidup baru bersama Dia,
dan bahkan menjadikan kita pewaris kerajaan Allah.

Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,

sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal,
supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal."

Efesus 2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman,

itu bukan hasil usahamu sendiri melainkan pemberian Allah.

God Bless You

12 Agustus 2009

KESAKSIAN NUR EMMAH DARI PAMEKASAN

Kategori: Kesaksian – Pertobatan

Sebuah kisah sejati yang sangat dahsyat dan menyentuh hati.

Bagaimana Nuremmah harus melindungi dan menjaga keluarganya dari teror dan ancaman pembunuhan, setelah ia memutuskan mengikut jalan Kristus. Apalagi ia bersuamikan Tionghoa dan keluarganya pemeluk agama yang kuat. Tetapi wanita Madura kelahiran Madura 1 Desember 1965 ini tak pernah menyerah, baginya satu-satunya Juruselamat cuma Yesus. Seperti dituturkan jemaat GBIS Bunga Bakung Pamekasan ini kepada GLORIA.

Saya lahir dari sebuah keluarga Madura yang taat menjalankan perintah agama. Doktrin yang saya terima dari bapak begitu jelas. Saya boleh menikah dengan siapa saja, apapun rasnya, asal yang bersangkutan seiman dengan saya. Maka ketika hati saya tertambat pada seorang pria Tionghoa yang berbeda agama dengan saya, tiba-tiba saja sebuah masalah besar menghadang di depan mata. Apalagi sebagai wanita yang masih sangat muda waktu itu, saya lebih menuruti kata hati dan perasaan. Ya, perasaan yang tengah tumbuh subur oleh cinta. Sebenarnya sebagai anak yang berbakti, saya tak hendak menentang kehendak orangtua. Tapi yang satu ini, dorongan hatiku agaknya lebih kuat dari berbagai larangan maupun resiko paling buruk yang mesti kuhadapi. Maka mesti ditentang disana-sini, kadang juga diancam, aku pantang mundur untuk memadu cinta dengannya.

Tetapi kekangan dan tekanan keluarga rupanya jauh lebih kuat. Keinginan orang tua kami cuma satu: kalau aku hendak menikah dengan pacarku, maka dia yang tidak seiman dengan kami mesti memeluk kepercayaan yang kami anut. Mungkin demi kasihnya yang begitu besar kepadaku, dia pacarku, akhirnya menuruti kemauan orang tuaku. Begitulah, setelah semua persyaratan yang diajukan bapak dipenuhi, kamipun menikah pada 27 Juli 1985, tepat pada hari ulang tahun pacar saya. Tak lama kemudian buah hati pertama kami lahir, kami beri nama Nova. Ia cantik dan pintar.

Lalu menyusul adiknya, Agnes. Nah saat Agnes berusia 2 tahun, tepatnya pada 1989, saya mengalami mimpi aneh. Dalam mimpi itu seakan-akan saya berada di padang pasir yang tandus dan panas. Rasa haus menyiksa kerongkongan. Sepi, tak seorangpun ada di sana. Jeritan minta tolong seperti lenyap disapu angin padang pasir. Tiba-tiba dalam mimpi itu, saya seperti melihat kilat. Bersamaan dengan itu muncul sesosok laki-laki berambut panjang dan berjubah. Di bagian belakang jubahnya terlihat warna biru langit yang segar. Sayapun melambaikan tangan kearahnya, berharap pertolongan. Mendadak orang itu berkata, "Saat ini kamu sedang diambang kematian. Jika ingin selamat, kamu harus percaya kepada-Ku. Karena jalan keselamatan, hanya ada didalam-Ku. Akulah Tuhanmu. Apakah kamu masih belum percaya? Akulah jalan kebenaran hidup. Barangsiapa percaya kepadaKu, maka ia akan selamat. Ikutlah padaKu ..!"



Saya kontan terbangun. Anehnya keadaan kamar saya waktu itu ikut terang benderang. Padahal lampu penerangan di kamar saya hanya 15 watt. Saya jadi tercenung, mengenangkan semua mimpi yang baru terjadi. Saya ingat dengan jelas wajah laki-laki berjubah yang menemui saya di dalam mimpi itu.



Ah, benar! Wajahnya itu kerap dibawa suami saya dari Surabaya, enam tahun silam. Ketika itu suami saya membawa gambar Yesus dan sebuah Alkitab. Melihat semua itu emosi saya jadi terbakar, gambar Yesus saya injak-injak dan saya sobek. Dengan penuh kemarahan saya berkata kepada suami saya, "Saat ini juga kita cerai....!" Mungkin takut atau tak ingin ribut-ribut, sejak itu suami saya tak pernah lagi membawa gambar Yesus ke rumah.

Demikian pula dengan Alkitab, saya tak pernah melihatnya untuk yang kedua kali. Kendati begitu mimpi di padang pasir terus mengusik pikiran saya. Sampai kira-kira sebulan kemudian, saya bertengkar hebat dengan suami. Jujur mesti saya akui kalau suami saya sangat baik dan sabar. Jika terjadi pertengkaran di antara kami, ia memilih mengalah atau menghindar. Saya sendiri aduh ..... acapkali kesetanan.

Dengan kedua tangan saya mencekiknya. Sesudah itu saya berendam di kamar mandi hingga berjam-jam. Begitu juga yang terjadi malam itu, usai bertengkar dengan suami, saya langsung masuk ke kamar mandi dan menguncinya dari dalam. Takut terjadi sesuatu dengan saya, suami mencoba menggedor-gedor pintu. "Kalau kamu marah, jangan begitu. Itu namanya menyiksa diri. Lebih baik kau pukul saja aku .... biar lega", bujuk suami saya.

Mendengar kata-katanya yang begitu sejuk, kemarahan saya akhirnya mencair. Tiba-tiba muncul perasaan iba kepadanya. Keluar dari kamar mandi, saya langsung membaringkan tubuh ke atas tempat tidur. Malam itu suhu tubuh saya meninggi dan mendekati tengah malam saya mengalami kejang-kejang. Suami saya kebingungan melihat kondisi saya. Dipanggilnya seluruh keluarga, termasuk tante-tante saya. Lalu dibacakan doa-doa untuk saya. Tapi keadaan saya makin memburuk. Perut saya mengeras, dan bibir saya terlihat biru. Samar-samar terdengar suami saya berkata, "Ma, kami semua mencintai mama. Aku dan juga anak-anak, sangat sayang pada mama. Apakah mama tidak ingin sembuh, tidak ingin hidup dan mendampingi kami lagi? Tolong ma, bertahanlah. Cobalah mama mengumpulkan semangat. Sebutlah nama Yesus!"

Saat itu saya merasakan segalanya hampir berakhir. Tapi hati kecil saya belum rela meninggalkan anak-anak dan suami. Dan dalam himpitan demikian, sayapun menyebut nama yang disarankan suami saya. Yesus! Bahkan dengan cara berdoa semampu saya, saya minta tolong Yesus untuk disembuhkan. Lalu perlahan-lahan saya merasakan seluruh syaraf saya mengendur. Saya tidak tegang lagi. Saya bisa melihat dengan sempurna. Saya melihat suami saya tersenyum dan memanggil saya.

Sebuah panggilan yang lembut dan mesra. Kendati begitu saya belum juga mau bertobat. Dan malamnya, saya bermimpi lagi. Dalam mimpi itu seolah-olah saya hendak tenggelam di laut. Lalu tiba-tiba muncul sesosok wajah seperti dalam mimpi yang dulu. Wajah Yesus. "Kamu masih belum percaya kepada-Ku? Akulah Tuhanmu, Akulah jalan, kebenaran dan hidup", katanya. Sayapun mengangguk.

Lalu saya diangkat-Nya. Keesokan harinya saya mulai membuka Alkitab yang disembunyikan suami saya. Ketika pertama membuka, saya temukan bunyi kalimat : "Akulah Tuhanmu. Akulah jalan, kebenaran dan hidup". Pembaca yang seiman, meski dengan sembunyi-sembunyi saya tahu kalau selama ini suami saya ternyata masih rajin ke gereja. Agar kepergiannya tidak saya ketahui, biasanya ia ke gereja dengan menyamar, hanya mengenakan sandal jepit, kaus oblong dan Alkitab kecil diselipkan di dalam saku.

Agaknya ia takut ketahuan keluarga saya. Mula-mula saya kerap berkata Alkitab itu najis. Tapi waktu itu saya buka, saya mendapat firman itu lagi. Saya bilang, "Ya Tuhan, kok saya memperoleh ayat itu lagi?". Saya tutup Alkitab itu dan besoknya saya buka kembali. Namun lagi-lagi ayat itu yang saya temukan. Saya sampai berpikir waktu itu, "Kok ayatnya ini semua? Apa tidak ada bacaan lain?" Padahal Alkitab Perjanjian Baru itu tebal. Saya jadi penasaran, dan akhirnya mulai membukanya dari yang pertama.

Sejak saat itu saya jadi tekun mendalami Alkitab. Tapi gengsi saya masih menggunung. Malu diketahui suami, semua itu saya lakukan dengan sembunyi-sembunyi. Saya mulai membanding-bandingkan mana ajaran yang paling benar. Saya bahkan pernah baca dua kitab suci sekaligus dan mencoba membandingkannya. Roh Tuhan rupanya bekerja dalam jiwa saya. Setelah sadar bahwa Alkitab merupakan kebenaran Firman Allah, maka saya mencoba berkata kepada-Nya: "Tuhan, saatnya saya bertobat dan berlutut di hadapan Engkau". Ya, sejak itu Tuhan mulai berkarya dalam hidup saya. Saya berani bilang pada suami, "Kamu boleh ke gereja, tapi pakai sandal jepit dan jangan sampai kelihatan tetangga".

Tetapi seperti pepatah "Sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga", begitulah yang terjadi pada kami. Aktifitas kami berdua ke gereja akhirnya ketahuan juga. Sejak itulah keluarga kami mulai mengalami masa penganiayaan. Tiga tahun kami mengalami pergulatan yang menyesakkan. Bahkan dua anak saya, pernah diancam akan dimasukkan ke sumur. Setiap pagi saat saya membuka toko, di depan toko saya temukan banyak kotoran manusia terserak dimana-mana. Bahkan di atas kotoran itu pernah ditancapkan sebuah salib dan diberi komentar "Lihatlah Tuhanmu lagi tidur". Atau "Seperti inilah Tuhanmu".

Polisi agaknya melihat kami sedang diteror dan diancam, karena itu mereka mulai menjaga toko kami. Kami sendiri sudah pasrah, dan hanya menggantungkan semua perkara kepada Tuhan. Puncaknya rumah kami pernah dikepung dan hendak dibakar massa. Akan halnya bapak, beliau yang begitu benci kepada saya pernah mengizinkan orang-orang untuk menghabisi kami semua. Begitu juga dengan tante-tante, mereka bahkan pernah bilang pada bapak, "Lebih baik nggak punya anak dari pada kamu punya anak menjadi kafir". Yang lebih tragis, sejak itu toko saya menjadi sepi. Paling banyak saya hanya mendapat pemasukan Rp. 2 ribu sehari.

Ketika anak ketiga kami lahir, ia tak pernah merasakan bermain dengan anak-anak sebayanya di kampung. Mereka ditolak masuk kampung. Bukan itu saja, anak-anak juga dicemooh, dikatakan , "Kristen ...Kristen". Sudah tak terhitung paha anak saya disulut rokok. Atau rambutnya dipangkas tak beraturan. Sejak itu saya melarang anak-anak keluar rumah. Ajaibnya, meski keluarga kami mengalami tekanan yang begitu dahsyat, ternyata diam-diam adik saya mengikuti jejak kami. Prosesnya nyaris sama, yakni setelah ia diselamatkan Tuhan dari sakitnya. Tetapi sejak mengikuti jalan Kristus ia harus membayar dengan mahal, penganiayaan yang dialaminya lebih berat. Suatu hari adik saya bahkan hendak dibunuh. Pedang dan clurit sudah melingkar di tubuhnya. Saya yang mendengar laporan itu lalu berkata pada suami, "Pa, jika aku mati, aku rela karena kematianku demi Yesus. Aku titip anak-anak padamu. Sekarang, aku harus berangkat menolong dan menyelamatkan adikku".

Ketika saya berangkat air mata bercucuran membasahi pipi. Di tengah perjalanan mulut saya tak pernah lepas sedetikpun dari doa. Begitu saya sampai di lokasi tempat adik saya hendak dihabisi, orang-orang tercengang melihat saya. Sebab dari mulut saya terus meluncur doa yang saya kutip dari dua kitab suci sekaligus. Dan meski hati ini tergetar melihat tubuh adik saya basah kuyup oleh minyak tanah, mulut saya tetap melantunkan doa-doa pada Yesus.

Tuhan yang penuh kasih itu menjamah kami dengan hangat. Adik saya dilepas massa. Dan kamipun berangkulan. Lalu kepada adik, saya minta dia untuk tinggal di rumah kami. Saya telah membuktikan kekuatan Yesus. Oleh karena itu saya tidak takut mati karena Yesus. Saya tidak takut mati demi Yesus.

"Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia" (Yakobus 1 : 12)



SURAT PILATUS KEPADA KAISAR TIBERIUS

Ternyata selama masa pemerintahannya sebagai Gubernur Yudea, Pontius Pilatus pernah menulis sebuah surat kepada Kaisar Tiberius di Roma melaporkan mengenai aktivitas dari pelayanan Yesus. Surat ini ditulisnya pada tahun 32 AD. Berikut adalah isi suratnya : Kepada Yang Mulia Kaisar Tiberius ... Seorang anak muda telah muncul di Galilea dan atas nama Elohim yang mengutusnya, Dia telah berkhotbah dalam sebuah hukum yang baru, dengan perilaku yang rendah hati. Pada mulanya saya mengira tujuan-Nya adalah untuk menimbulkan gerakan revolusi rakyat untuk melawan pemerintahan Roma. Dugaan saya keliru, Yesus Orang Nazaret itu ternyata bergaul lebih akrab dengan orang Romawi daripada dengan orang Yahudi. Suatu hari saya memperhatikan, ada seorang anak muda di antara sekelompok orang, sedang bersandar pada sebatang pohon dan berbicara dengan tenang kepada kumpulan orang banyak yang mengelilingi-Nya. Orang-orang mengatakan kepada saya bahwa itulah Yesus. Terdapat perbedaan yang jelas antara Dia dan orang-orang yang mengelilingi-Nya. Dari rambut dan janggutnya yang pirang, Ia kelihatan seperti "Tuhan" (Lord). Ia berumur sekitar 30 tahun, dan saya belum pernah melihat orang dengan wajah sedemikian simpatik dan menyenangkan seperti Dia. Apa yang membuat Ia kelihatan begitu berbeda dengan orang-orang yang sedang mendengarkan-Nya adalah pada wajah-Nya yang ceria. Karena saya tidak ingin mengganggu-Nya, saya meneruskan perjalanan saya, tetapi saya menyuruh sekretaris saya untuk bergabung dengan mereka dan turut mendengarkan pengajaran-Nya. Kemudian sekretaris saya melaporkan bahwa belum pernah ia membaca karya-karya ahli filsafat manapun yang dapat disejajarkan dengan ajaran Orang itu, dan bahwa Orang itu (Yesus) sama sekali tidak membawa orang ke jalan yang sesat, dan tidak pula menjadi penghasut. Oleh karena itulah kami memutuskan untuk membiarkan-Nya. Ia bebas untuk melakukan kegiatan-Nya berbicara dan mengumpulkan orang. Kebebasan yang tidak terbatas ini menggusarkan orang-orang Yahudi dan menimbulkan kemarahan mereka. Ia tidak menyusahkan orang miskin, tetapi merangsang kemarahan orang-orang kaya dan para tokoh masyarakat. Kemudian saya menulis surat kepada Yesus, meminta Ia untuk diwawancarai dalam suatu pertemuan. Ia datang. Pada saat Orang Nazaret itu tiba, saya sedang melakukan jalan pagi. Dan ketika saya memperhatikan-Nya, saya begitu tertegun. Kedua kaki saya serasa dibelenggu oleh rantai besi yang terikat pada lantai batu pualam. Seluruh tubuh saya gemetar bagaikan seorang yang bersalah berat. Namun Ia tenang saja. Tanpa beranjak, saya begitu terpukau dengan orang yang luarbiasa ini beberapa saat. Tidak ada yang tidak menyenangkan pada penampilan atau perilaku-Nya. Selama kehadiran-Nya saya menaruh hormat dan respek yang mendalam pada diri-Nya. Saya katakan kepada-Nya bahwa pada diri dan kepribadian-Nya terdapat sesuatu yang memancar dan menunjukkan kesederhanaan yang memukau, yang menempatkan Ia di atas para ahli filsafat dan cendekiawan masa kini. Ia meninggalkan kesan yang mendalam pada kami semua karena sikap-Nya yang simpatik, sederhana, rendah hati, dan penuh kasih. Saya telah meluangkan banyak waktu untuk mengamati aktivitas pelayanan menyangkut Yesus dari Nazaret ini. Pendapat saya adalah : Seseorang yang mampu mengubah air menjadi anggur, menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang mati, dan menenangkan gelombang laut, tidak bersalah sebagai pelaku perbuatan kriminal sebagaimana dituduhkan oleh orang banyak. Kami harus mengakui bahwa sesungguhnya Ia adalah Putra Elohim. Pelayan anda yang setia, Pontius Pilatus. Surat di atas tersimpan di Perpustakaan Kepausan di Vatikan, dan salinannya mungkin dapat diperoleh di Perpustakaan Kongres Amerika. Dari surat di atas, tahulah kita mengapa Pilatus "tidak berani" menjatuhkan vonis hukuman mati atas Yesus (Matius 27:24, Yohanes 18 : 31-40 dan 19 : 4,6 - 16)

PEREMPUAN ITU KU PANGGIL MAMA

Perempuan itu ku panggil Mama Yang setiap malam selalu terjaga saat hati sibuah hatinya sedang gelisah... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu sibuk di subuh hari untuk menyiapkan sarapan dan keperluan sibuah hatinya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengajariku untuk menjadi bijaksana,... Yang selalu mengajariku untuk selalu dekat dengan Sang Khalik... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu turut merasakan kesusahanku,.. Yang selalu barusaha memenuhi kebutuhanku... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengkhawatirkan keadaanku saat ku jauh,.. Yang selalu menanyaiku dengan penuh kasih saat ku murung... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat penyakit itu bersarang ditubuhnya dan kubisikan: mama izinkan aku untuk merawatmu dan menjagaimu... Perempuan itu ku panggil Mama Yang yang terbaring lamah di pembaringan... Perempuan itu ku panggil Mama Yang dengan lemah berusaha duduk di pembaringan dan mengatakan pesan terakhirnya kepadaku: "RIS MARI BERBAGI DENGAN MAMA DALAM HIDUPMU"... Perempuan itu ku panggil Mama Yang di saat-saat terakhir hidupnya masih memintaku untuk bernyanyi memuju Sang Khalik serta bertelut dan berdoa untuknya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang malam itu tarikan napasnya semakin berat.... Perempuan itu ku panggil mama Yang saat itu kubertelut di kakinya sambil memanjatkan doa: TUHAN KUMOHON KEBESARAN KASIHMU DAN MUJIZATMU UNTUK KESEMBUHAN DAN MEMBERI PANJANG UMUR BAGI MAMAKU TERCINTA... Perempuan itu ku panggil Mama Yang disaat-saat terakhir hidupnya ku bersujud di kakinya sambil menangis dan memeohon ampun atas semua dosa dan kesalahan yang pernah kubuat selama hidupku bersamanya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang mengatakan kepadaku: RIS MAMA CAPEK DAN MAMA INGIN ISTIRAHAT... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kubisikan: MAMA, KALAU MAMA CAPEK BERISTIRAHATLAH MAMA......... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat detik - detik terakhir tarikan napasnya, aku masih tetap besujud di kakinya sambil meneteskan air mataku ke kakinya sambil berkata: MAMAKU, TOLONG RASAKAN BETAPA AKU SANGAT MENYAYANGI MAMA LEWAT HANGATNYA AIR MATAKU YANG MENETES DI KAKI MAMA INI... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kasih sayangku kepadanya dikalahkan oleh kasih sayang Sang khalik kepada mamaku, sehingga saat itu juga mamaku menghembuskan napasnya yang terakhir untuk pergi menghadap Sang Khalik, untuk pergi meninggalkan kami selamanya dan untuk mengakhiri segala penderitaan hidupnya di dunia ini... Perempuan itu ku panggil Mama yang disaat tubuhnya terbujur kaku dan dingin, kucium mamaku sambil berbisik: MAMAKU TERSAYANG, KASIH SAYANG MAMA KEPADAKU AKAN TETAP MENJADI BINTANG DI DALAM HATIKU YANG AKAN TETAP BERSINAR DAN SINAR KASIH SAYANG ITU AKAN TETAP KUPANCARKAN KEPADA SEMUA ADIK - ADIKU, SAUDARA - SAUDARAKU, DAN SEMUA ORANG YANG BERADA DI SEKITARKU AGAR MEREKA TAHU BAHWA MAMAKU ADALAH FIGUR YANG TERBAIK DAN YANG TELAH MENDIDIKKU MENJADI MANUSIA YANG BIJAKSANA... Perempuan itu ku panggil Mama yang selalu menyebut namaku di dalam setiap doanya Perempuan itu kupanggil Mama Yang kini menetap disurga bersama Sang Khalik yang mengasihinya... TERIMA KASIH MAMAKU TERCINTA, ATAS SEMUA KEHIDUPAN YANG INDAH, YANG TELAH KAU HADIRKAN SELAMA ENGKAU BERSAMAKU DI DUNIA INI........ LIWAT HEMBUSAN NAPASKU SERTA DOAKU, KU TITIPKAN CIUM YANG PALING MANIS UNTUK MAMA DI SURGA SANA....... (Untuk mengenang mamaku yang meninggal tanggal 5 Mei 2009 di Ambon) Anakmu Richard Sahetapy yang Kau panggil RIS

SENG ADA MAMA LAI

SU SENG ADA MAMA LAI PAR BIKING COLO - COLO SU SENG ADA MAMA LAI PAR TUANG PAPEDA DI SEMPE SU SENG ADA MAMA LAI PAR ATOR MAKAN DI MEJA MAKAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR CUCI BETA PUNG PAKIAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR DENGAR BETA PUNG SUSAH SU SENG ADA MAMA LAI PAR JAGA BETA WAKTU SAKIT MAMAE.... PAR APA LAI BETA PULANG KA RUMAH TUA KALO MAMA SU SENG ADA PAR LIA BETA PAR APALAI BETA DUDU DI MEJA MAKAN KALO MAMA PUNG TAMPA GARAM SU SENG ADA PAR SAPA LAI BETA MAU MANYANYI KALO MAMA SU SENG ADA PAR DENGAR... SIOOO MAMA E.... MAMA SU JAUH DARI BETA DENG BASUDARA MAMA SU TENANG DI TETEMANIS PUNG PANGKO TAPI MAMA PUNG PASANG DENG MAMA PUNG DOA TETAP JADI BINTANG YANG BERSINAR DI BETA PUNG HATI SELAMA HIDOP DI DUNIA. JUST FOR MY LOVE MAMA

Glitter Text
Make your own Glitter Graphics

Yesus Manis