20 Maret 2009

Jadilah Kuat


Mengapa masih saja ada orang Kristen yang takut dan kuatir? Jawabannya ialah, karena kita tidak bergantung sepenuhnya dalam iman kepada Kristus dan FirmanNya. Pergumulan dan tantangan yang ada membuat iman kita lemah, sama sekali tidak memiliki kekuatan. Kekuatan untuk bertahan dalam iman kepada Kristus, kekuatan untuk berjuang menghadapi tantangan tersebut dan akhirnya kita menjadi orang kristen tanpa kemenangan.

"Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan,
di dalam kekuatan kuasaNya."
- Ephesus 6:10 -


Firman Tuhan di atas, adalah sebuah pesan yang berbentuk ultimatum dari Allah melalui Rasul Paulus yang tidak hanya ditujukan untuk jemaat di Efesus pada masa itu, tetapi juga untuk kita semua yang hidup di akhir jaman ini.

Kita sendiri yang harus memilih untuk menjadi kuat di dalam Tuhan, dan bukan orang lain! Allah sudah menyediakan segala kekuatan rohani tersebut dalam setiap FirmanNya. Jika kita memilih untuk menjadi kuat di dalam Dia, maka kemenangan atas pergulatan hidup akan menjadi milik kita secara pasti.

Memang iblis akan berusaha meracuni dengan segala tipu dayanya, (ingat bagaimana iblis berusaha menjatuhkan Yesus dengan memberikan ide dan pendapatnya?) tetapi Firman yang telah berakar kokoh dalam hidup kita akan menjadi filter paling bersih yang mampu menyaring segala tipuan iblis tersebut.

Dengan Firman, Yesus menghardik setiap ide dan pendapat iblis tersebut. Yesus selalu berkata "ada tertulis", artinya setiap kemenangan dalam Yesus untuk anak-anak Tuhan sudah tertulis. Disinilah pentingnya FIRMAN Tuhan dalam hidup orang Kristen. Selain Firman Tuhan, kekuatan kuasa di dalam Kristus tersebut hanya dapat kita miliki setelah Roh Kudus turun dan memenuhi hidup kita (Kisah 1:8).

Apa yang harus kita lakukan sebagai anak-anak Tuhan dalam menghadapi segala tipu muslihat iblis tersebut, jelas tertulis dalam ayat Efesus 6:11 "Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis."

Ketika menulis ayat-ayat ini Rasul Paulus membayangkan seorang prajurit Romawi yang gagah, lengkap dengan segala perlengkapannya. Jadi, pertahanan kita adalah jika kita menggunakan SELURUH perlengkapan senjata Allah dan bukan hanya sebagian-sebagian. Kita tidak bisa berkata : "saya pake ketopong keselamatan saja" atau "saya kan sudah penuh Roh Kudus, itu cukup buat saya". Jika kita berpikiran seperti itu, maka disitulah letak kekalahan kita! Sebagai prajurit kita harus mematuhi apa yang disampaikan pimpinan kita yaitu Tuhan Yesus Kristus. Bagaimana mungkin seorang prajurit turun ke medan pertempuran tanpa perlengkapan senjatanya, dengan mudah ia akan dikalahkan. Demikian juga dengan kita anak-anak Tuhan, jika kita tidak menggunakan SELURUH perlengkapan senjata Allah, dengan mudah pula kita jatuh.

Sebenarnya iblis itu sama sekali tidak memiliki kekuatan apa-apa, karena tidak ada yang mampu menandingi kuasa Allah. Dia hanya bisa berusaha mempengaruhi kita, dan jika kita membuka pintu terhadap pengaruhnya, maka jangan heran jika hidup kita hancur! Karena iblis adalah pemalsu, penipu dan bapa segala pendusta, yang dapat membuat kita berpikir bahwa hubungan kita dengan Tuhan baik-baik saja, pada saat dimana sebenarnya kita sedang berjalan dalam kehancuran dan kegagalan.

Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk menyerahkan totalitas hidup kita pada Tuhan, dan dengan tuntunan Roh Kudus menjadikan Firman Tuhan sebagai pedoman tertinggi dalam kehidupan. Sehingga dengan demikian, kita menjadi prajurit-prajurit Kristus yang memiliki perlengkapan senjata Allah, hidup dalam takut akan Allah dan menjadi manusia-manusia perkasa dalam kekuatan kuasaNya. Perkasa dalam iman dan dalam menjalani hidup di dunia ini, sehingga kita akan mampu mengakhiri pertandingan dalam kemenangan oleh karena Kristus. Jadilah kuat di dalam kekuatan kuasaNya!
Sumber : www.gostudionasional.org
KETAATAN LEBIH BAIK DARIPADA KORBAN PERSEMBAHAN
(by Rev. John Hartman)

"Beginilah firman TUHAN semesta alam: Aku akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir. Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai." - 1 Samuel 15:2-3 -

Adakalanya Tuhan meminta kita untuk melakukan hal-hal yang tidak masuk akal sama sekali. Seperti yang kita baca pada ayat diatas, Tuhan memerintahkan Saul untuk membunuh seluruh bangsa Amalek karena bangsa ini adalah bangsa penyembah berhala yang tidak takut Tuhan dan yang pernah menghalangi bangsa Israel ketika Tuhan membawa mereka keluar dari perbudakan Mesir. Ia memerintahkan Saul untuk membinasakan SEMUANYA. Ia berhak karena IA Tuhan yang menciptakan mereka. Namun bagi kita manusia, perintah ini tentu terdengar kejam sekali dan sukar untuk dimengerti.

Karena itulah Saul memutuskan untuk mempertimbangkan perintah Tuhan ini dan akhirnya ia hanya melaksanakan sebagian saja dari yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Ia memang menumpas seluruh orang Amalek, namun demi kepuasan egonya sendiri ia tidak membunuh raja Amalek. Dan demi menghina raja Amalek tersebut, ia memutuskan untuk menjadikannya sebagai tawanan. Dan dalam ketamakannya juga Ia berpikir, "Sayang kalau semua ternak bagus itu dibinasakan." Semua ternak terbaik Amalek dirampas olehnya. Atas inisiatifnya sendiri, Saul memutuskan untuk tidak taat pada Tuhan.

"Lalu Saul memukul kalah orang Amalek mulai dari Hawila sampai ke Syur, yang di sebelah timur Mesir. Agag, raja orang Amalek, ditangkapnya hidup-hidup, tetapi segenap rakyatnya ditumpasnya dengan mata pedang. Tetapi Saul dan rakyat itu menyelamatkan Agag dan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dan tambun, pula anak domba dan segala yang berharga: tidak mau mereka menumpas semuanya itu. Tetapi segala hewan yang tidak berharga dan yang buruk, itulah yang ditumpas mereka." - 1 Samuel 15:7-9 -

Lalu datanglah firman Tuhan kepada Samuel (nabi yang dahulu mengurapi Saul menjadi raja) serta memberitahukan kepadanya alasan mengapa Tuhan tidak berkenan atas tindakan Saul. Lalu Tuhan mengutus Samuel untuk menyampaikan firman-Nya kepada Saul.

"Sesudah itu berkatalah Samuel: "Bukankah engkau, walaupun engkau kecil pada pemandanganmu sendiri, telah menjadi kepala atas suku-suku Israel? Dan bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas Israel." - 1 Samuel 15:17 -

Dari ayat diatas kita dapat mengetahui bahwa pada mulanya Saul adalah seorang yang RENDAH HATI (bahkan cenderung minder). Meskipun sebetulnya rupanya tampan dan badannya tegap, ia tetap menganggap dirinya kecil dan tak berarti.

"Ada seorang dari daerah Benyamin, namanya Kish bin Abiel, bin Zeror, bin Bekhorat, bin Afiah, seorang suku Benyamin, seorang yang berada. Orang ini ada anaknya laki-laki, namanya Saul, seorang muda yang elok rupanya; tidak ada seorang pun dari antara orang Israel yang lebih elok dari padanya: dari bahu ke atas ia lebih tinggi dari pada setiap orang sebangsanya." - 1 Samuel 9:1-2 -

Pada waktu itu, Saul bukan siapa-siapa. Namun setelah Samuel mengurapi dia menjadi raja, setelah ia menjadi orang yang berkedudukan, setelah ia dipakai Tuhan dan mengecap berkat Tuhan, Saul mulai berubah. Saul yang dahulu rendah hati dan takut Tuhan, sekarang berubah menjadi Saul yang dapat berpikir bahwa ia tidak perlu taat sepenuhnya kepada Tuhan.
Ia menjadi SOMBONG !

"Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan." - Amsal 16:18 -

Seringkali KESOMBONGAN-lah yang menyebabkan kita menjadi tidak taat pada Tuhan dan mulai meragukan Firman-Nya. Ketika kita sudah merasa hebat dan mampu, seringkali kita merasa pintar dan lebih mengandalkan nalar dan logika kita sendiri daripada kedaulatan Firman Tuhan dan kuasaNya. Dahulu, ketika kita tidak memiliki apa-apa, ketika kita bukan siapa-siapa, ketika kita berada di lembah kehidupan, kita menjadi lebih mudah untuk taat pada Tuhan. Tetapi saat kita sudah memiliki banyak berkat, ketika kita memiliki kedudukan, ketika kita berada di atas gunung, maka sangat sukar bagi kita untuk taat dan dengar-dengaran pada suara lembut Tuhan yang berbisik dalam roh dan hati kita. Kita mulai menganalisa hal-hal yang sebenarnya sederhana dan mudah untuk dilaksanakan.

Ingat, firman Tuhan dengan tegas berkata, "...Manakah yang lebih disukai TUHAN, ketaatan atau kurban persembahan? Taat kepada TUHAN lebih baik daripada mempersembahkan kurban. Patuh lebih baik daripada lemak domba. Sebab membangkang terhadap TUHAN sama jahatnya seperti melakukan sihir, dan hati yang sombong sama jahatnya seperti menyembah dewa..." (1 Sam 15:22-23, Alkitab versi Kabar Baik).

Sumber: www.gostudionasional.org

KETAATAN LEBIH BAIK DARIPADA KORBAN PERSEMBAHAN
(by Rev. John Hartman)

"Beginilah firman TUHAN semesta alam: Aku akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir. Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai." - 1 Samuel 15:2-3 -

Adakalanya Tuhan meminta kita untuk melakukan hal-hal yang tidak masuk akal sama sekali. Seperti yang kita baca pada ayat diatas, Tuhan memerintahkan Saul untuk membunuh seluruh bangsa Amalek karena bangsa ini adalah bangsa penyembah berhala yang tidak takut Tuhan dan yang pernah menghalangi bangsa Israel ketika Tuhan membawa mereka keluar dari perbudakan Mesir. Ia memerintahkan Saul untuk membinasakan SEMUANYA. Ia berhak karena IA Tuhan yang menciptakan mereka. Namun bagi kita manusia, perintah ini tentu terdengar kejam sekali dan sukar untuk dimengerti.

Karena itulah Saul memutuskan untuk mempertimbangkan perintah Tuhan ini dan akhirnya ia hanya melaksanakan sebagian saja dari yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Ia memang menumpas seluruh orang Amalek, namun demi kepuasan egonya sendiri ia tidak membunuh raja Amalek. Dan demi menghina raja Amalek tersebut, ia memutuskan untuk menjadikannya sebagai tawanan. Dan dalam ketamakannya juga Ia berpikir, "Sayang kalau semua ternak bagus itu dibinasakan." Semua ternak terbaik Amalek dirampas olehnya. Atas inisiatifnya sendiri, Saul memutuskan untuk tidak taat pada Tuhan.

"Lalu Saul memukul kalah orang Amalek mulai dari Hawila sampai ke Syur, yang di sebelah timur Mesir. Agag, raja orang Amalek, ditangkapnya hidup-hidup, tetapi segenap rakyatnya ditumpasnya dengan mata pedang. Tetapi Saul dan rakyat itu menyelamatkan Agag dan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dan tambun, pula anak domba dan segala yang berharga: tidak mau mereka menumpas semuanya itu. Tetapi segala hewan yang tidak berharga dan yang buruk, itulah yang ditumpas mereka." - 1 Samuel 15:7-9 -

Lalu datanglah firman Tuhan kepada Samuel (nabi yang dahulu mengurapi Saul menjadi raja) serta memberitahukan kepadanya alasan mengapa Tuhan tidak berkenan atas tindakan Saul. Lalu Tuhan mengutus Samuel untuk menyampaikan firman-Nya kepada Saul.

"Sesudah itu berkatalah Samuel: "Bukankah engkau, walaupun engkau kecil pada pemandanganmu sendiri, telah menjadi kepala atas suku-suku Israel? Dan bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas Israel." - 1 Samuel 15:17 -

Dari ayat diatas kita dapat mengetahui bahwa pada mulanya Saul adalah seorang yang RENDAH HATI (bahkan cenderung minder). Meskipun sebetulnya rupanya tampan dan badannya tegap, ia tetap menganggap dirinya kecil dan tak berarti.

"Ada seorang dari daerah Benyamin, namanya Kish bin Abiel, bin Zeror, bin Bekhorat, bin Afiah, seorang suku Benyamin, seorang yang berada. Orang ini ada anaknya laki-laki, namanya Saul, seorang muda yang elok rupanya; tidak ada seorang pun dari antara orang Israel yang lebih elok dari padanya: dari bahu ke atas ia lebih tinggi dari pada setiap orang sebangsanya." - 1 Samuel 9:1-2 -

Pada waktu itu, Saul bukan siapa-siapa. Namun setelah Samuel mengurapi dia menjadi raja, setelah ia menjadi orang yang berkedudukan, setelah ia dipakai Tuhan dan mengecap berkat Tuhan, Saul mulai berubah. Saul yang dahulu rendah hati dan takut Tuhan, sekarang berubah menjadi Saul yang dapat berpikir bahwa ia tidak perlu taat sepenuhnya kepada Tuhan.
Ia menjadi SOMBONG !

"Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan." - Amsal 16:18 -

Seringkali KESOMBONGAN-lah yang menyebabkan kita menjadi tidak taat pada Tuhan dan mulai meragukan Firman-Nya. Ketika kita sudah merasa hebat dan mampu, seringkali kita merasa pintar dan lebih mengandalkan nalar dan logika kita sendiri daripada kedaulatan Firman Tuhan dan kuasaNya. Dahulu, ketika kita tidak memiliki apa-apa, ketika kita bukan siapa-siapa, ketika kita berada di lembah kehidupan, kita menjadi lebih mudah untuk taat pada Tuhan. Tetapi saat kita sudah memiliki banyak berkat, ketika kita memiliki kedudukan, ketika kita berada di atas gunung, maka sangat sukar bagi kita untuk taat dan dengar-dengaran pada suara lembut Tuhan yang berbisik dalam roh dan hati kita. Kita mulai menganalisa hal-hal yang sebenarnya sederhana dan mudah untuk dilaksanakan.

Ingat, firman Tuhan dengan tegas berkata, "...Manakah yang lebih disukai TUHAN, ketaatan atau kurban persembahan? Taat kepada TUHAN lebih baik daripada mempersembahkan kurban. Patuh lebih baik daripada lemak domba. Sebab membangkang terhadap TUHAN sama jahatnya seperti melakukan sihir, dan hati yang sombong sama jahatnya seperti menyembah dewa..." (1 Sam 15:22-23, Alkitab versi Kabar Baik).

ARTIKEL LAINNYA
- Jadilah Kuat

TELEVISI
RCTI
Penyegaran Rohani Kristen

U CHANNEL

BETHANY TV

GOTV USA (Ch.62)
GOTV Sulawesi Utara (Ch.50 UHF)

MiracleNET
Give The Wind a Mighty Voice
RADIO
Country Station 1044 AM
Country Station 97.3 FM
more...

HOME | TENTANG YESUS | TENTANG KAMI | RENUNGAN | BERITA | KESAKSIAN | ARTIKEL | DOWNLOAD | DOA | KONTAK
Copyright © 2003-2008 GO Studio Nasional. All Rights Reserved.
Site created and managed by Innerblessing & coolturtle
Best viewed using FireFox 1.5 or higher and IE 7.0

SURAT PILATUS KEPADA KAISAR TIBERIUS

Ternyata selama masa pemerintahannya sebagai Gubernur Yudea, Pontius Pilatus pernah menulis sebuah surat kepada Kaisar Tiberius di Roma melaporkan mengenai aktivitas dari pelayanan Yesus. Surat ini ditulisnya pada tahun 32 AD. Berikut adalah isi suratnya : Kepada Yang Mulia Kaisar Tiberius ... Seorang anak muda telah muncul di Galilea dan atas nama Elohim yang mengutusnya, Dia telah berkhotbah dalam sebuah hukum yang baru, dengan perilaku yang rendah hati. Pada mulanya saya mengira tujuan-Nya adalah untuk menimbulkan gerakan revolusi rakyat untuk melawan pemerintahan Roma. Dugaan saya keliru, Yesus Orang Nazaret itu ternyata bergaul lebih akrab dengan orang Romawi daripada dengan orang Yahudi. Suatu hari saya memperhatikan, ada seorang anak muda di antara sekelompok orang, sedang bersandar pada sebatang pohon dan berbicara dengan tenang kepada kumpulan orang banyak yang mengelilingi-Nya. Orang-orang mengatakan kepada saya bahwa itulah Yesus. Terdapat perbedaan yang jelas antara Dia dan orang-orang yang mengelilingi-Nya. Dari rambut dan janggutnya yang pirang, Ia kelihatan seperti "Tuhan" (Lord). Ia berumur sekitar 30 tahun, dan saya belum pernah melihat orang dengan wajah sedemikian simpatik dan menyenangkan seperti Dia. Apa yang membuat Ia kelihatan begitu berbeda dengan orang-orang yang sedang mendengarkan-Nya adalah pada wajah-Nya yang ceria. Karena saya tidak ingin mengganggu-Nya, saya meneruskan perjalanan saya, tetapi saya menyuruh sekretaris saya untuk bergabung dengan mereka dan turut mendengarkan pengajaran-Nya. Kemudian sekretaris saya melaporkan bahwa belum pernah ia membaca karya-karya ahli filsafat manapun yang dapat disejajarkan dengan ajaran Orang itu, dan bahwa Orang itu (Yesus) sama sekali tidak membawa orang ke jalan yang sesat, dan tidak pula menjadi penghasut. Oleh karena itulah kami memutuskan untuk membiarkan-Nya. Ia bebas untuk melakukan kegiatan-Nya berbicara dan mengumpulkan orang. Kebebasan yang tidak terbatas ini menggusarkan orang-orang Yahudi dan menimbulkan kemarahan mereka. Ia tidak menyusahkan orang miskin, tetapi merangsang kemarahan orang-orang kaya dan para tokoh masyarakat. Kemudian saya menulis surat kepada Yesus, meminta Ia untuk diwawancarai dalam suatu pertemuan. Ia datang. Pada saat Orang Nazaret itu tiba, saya sedang melakukan jalan pagi. Dan ketika saya memperhatikan-Nya, saya begitu tertegun. Kedua kaki saya serasa dibelenggu oleh rantai besi yang terikat pada lantai batu pualam. Seluruh tubuh saya gemetar bagaikan seorang yang bersalah berat. Namun Ia tenang saja. Tanpa beranjak, saya begitu terpukau dengan orang yang luarbiasa ini beberapa saat. Tidak ada yang tidak menyenangkan pada penampilan atau perilaku-Nya. Selama kehadiran-Nya saya menaruh hormat dan respek yang mendalam pada diri-Nya. Saya katakan kepada-Nya bahwa pada diri dan kepribadian-Nya terdapat sesuatu yang memancar dan menunjukkan kesederhanaan yang memukau, yang menempatkan Ia di atas para ahli filsafat dan cendekiawan masa kini. Ia meninggalkan kesan yang mendalam pada kami semua karena sikap-Nya yang simpatik, sederhana, rendah hati, dan penuh kasih. Saya telah meluangkan banyak waktu untuk mengamati aktivitas pelayanan menyangkut Yesus dari Nazaret ini. Pendapat saya adalah : Seseorang yang mampu mengubah air menjadi anggur, menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang mati, dan menenangkan gelombang laut, tidak bersalah sebagai pelaku perbuatan kriminal sebagaimana dituduhkan oleh orang banyak. Kami harus mengakui bahwa sesungguhnya Ia adalah Putra Elohim. Pelayan anda yang setia, Pontius Pilatus. Surat di atas tersimpan di Perpustakaan Kepausan di Vatikan, dan salinannya mungkin dapat diperoleh di Perpustakaan Kongres Amerika. Dari surat di atas, tahulah kita mengapa Pilatus "tidak berani" menjatuhkan vonis hukuman mati atas Yesus (Matius 27:24, Yohanes 18 : 31-40 dan 19 : 4,6 - 16)

PEREMPUAN ITU KU PANGGIL MAMA

Perempuan itu ku panggil Mama Yang setiap malam selalu terjaga saat hati sibuah hatinya sedang gelisah... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu sibuk di subuh hari untuk menyiapkan sarapan dan keperluan sibuah hatinya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengajariku untuk menjadi bijaksana,... Yang selalu mengajariku untuk selalu dekat dengan Sang Khalik... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu turut merasakan kesusahanku,.. Yang selalu barusaha memenuhi kebutuhanku... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengkhawatirkan keadaanku saat ku jauh,.. Yang selalu menanyaiku dengan penuh kasih saat ku murung... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat penyakit itu bersarang ditubuhnya dan kubisikan: mama izinkan aku untuk merawatmu dan menjagaimu... Perempuan itu ku panggil Mama Yang yang terbaring lamah di pembaringan... Perempuan itu ku panggil Mama Yang dengan lemah berusaha duduk di pembaringan dan mengatakan pesan terakhirnya kepadaku: "RIS MARI BERBAGI DENGAN MAMA DALAM HIDUPMU"... Perempuan itu ku panggil Mama Yang di saat-saat terakhir hidupnya masih memintaku untuk bernyanyi memuju Sang Khalik serta bertelut dan berdoa untuknya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang malam itu tarikan napasnya semakin berat.... Perempuan itu ku panggil mama Yang saat itu kubertelut di kakinya sambil memanjatkan doa: TUHAN KUMOHON KEBESARAN KASIHMU DAN MUJIZATMU UNTUK KESEMBUHAN DAN MEMBERI PANJANG UMUR BAGI MAMAKU TERCINTA... Perempuan itu ku panggil Mama Yang disaat-saat terakhir hidupnya ku bersujud di kakinya sambil menangis dan memeohon ampun atas semua dosa dan kesalahan yang pernah kubuat selama hidupku bersamanya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang mengatakan kepadaku: RIS MAMA CAPEK DAN MAMA INGIN ISTIRAHAT... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kubisikan: MAMA, KALAU MAMA CAPEK BERISTIRAHATLAH MAMA......... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat detik - detik terakhir tarikan napasnya, aku masih tetap besujud di kakinya sambil meneteskan air mataku ke kakinya sambil berkata: MAMAKU, TOLONG RASAKAN BETAPA AKU SANGAT MENYAYANGI MAMA LEWAT HANGATNYA AIR MATAKU YANG MENETES DI KAKI MAMA INI... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kasih sayangku kepadanya dikalahkan oleh kasih sayang Sang khalik kepada mamaku, sehingga saat itu juga mamaku menghembuskan napasnya yang terakhir untuk pergi menghadap Sang Khalik, untuk pergi meninggalkan kami selamanya dan untuk mengakhiri segala penderitaan hidupnya di dunia ini... Perempuan itu ku panggil Mama yang disaat tubuhnya terbujur kaku dan dingin, kucium mamaku sambil berbisik: MAMAKU TERSAYANG, KASIH SAYANG MAMA KEPADAKU AKAN TETAP MENJADI BINTANG DI DALAM HATIKU YANG AKAN TETAP BERSINAR DAN SINAR KASIH SAYANG ITU AKAN TETAP KUPANCARKAN KEPADA SEMUA ADIK - ADIKU, SAUDARA - SAUDARAKU, DAN SEMUA ORANG YANG BERADA DI SEKITARKU AGAR MEREKA TAHU BAHWA MAMAKU ADALAH FIGUR YANG TERBAIK DAN YANG TELAH MENDIDIKKU MENJADI MANUSIA YANG BIJAKSANA... Perempuan itu ku panggil Mama yang selalu menyebut namaku di dalam setiap doanya Perempuan itu kupanggil Mama Yang kini menetap disurga bersama Sang Khalik yang mengasihinya... TERIMA KASIH MAMAKU TERCINTA, ATAS SEMUA KEHIDUPAN YANG INDAH, YANG TELAH KAU HADIRKAN SELAMA ENGKAU BERSAMAKU DI DUNIA INI........ LIWAT HEMBUSAN NAPASKU SERTA DOAKU, KU TITIPKAN CIUM YANG PALING MANIS UNTUK MAMA DI SURGA SANA....... (Untuk mengenang mamaku yang meninggal tanggal 5 Mei 2009 di Ambon) Anakmu Richard Sahetapy yang Kau panggil RIS

SENG ADA MAMA LAI

SU SENG ADA MAMA LAI PAR BIKING COLO - COLO SU SENG ADA MAMA LAI PAR TUANG PAPEDA DI SEMPE SU SENG ADA MAMA LAI PAR ATOR MAKAN DI MEJA MAKAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR CUCI BETA PUNG PAKIAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR DENGAR BETA PUNG SUSAH SU SENG ADA MAMA LAI PAR JAGA BETA WAKTU SAKIT MAMAE.... PAR APA LAI BETA PULANG KA RUMAH TUA KALO MAMA SU SENG ADA PAR LIA BETA PAR APALAI BETA DUDU DI MEJA MAKAN KALO MAMA PUNG TAMPA GARAM SU SENG ADA PAR SAPA LAI BETA MAU MANYANYI KALO MAMA SU SENG ADA PAR DENGAR... SIOOO MAMA E.... MAMA SU JAUH DARI BETA DENG BASUDARA MAMA SU TENANG DI TETEMANIS PUNG PANGKO TAPI MAMA PUNG PASANG DENG MAMA PUNG DOA TETAP JADI BINTANG YANG BERSINAR DI BETA PUNG HATI SELAMA HIDOP DI DUNIA. JUST FOR MY LOVE MAMA

Glitter Text
Make your own Glitter Graphics

Yesus Manis