9 Desember 2009

SANG WAKTU

Sumber : http://natal.sabda.org/sang_waktu

Tak ada waktu pada-Nya
Karena Ia tak berwaktu
Namun Ia yang tak berwaktu,
telah membatasi diri-Nya oleh waktu

Dalam kesunyian malam itu,
waktu-Nya mulai dihitung
Ketika tangisan-Nya yang pertama menggema
Mendetakkan waktu-Nya yang pertama di bumi.

Oh, Sang penentu waktu yang tak berwaktu
Mengapa Engkau membiarkan diri-Mu di atur oleh waktu?
Mengapa Engkau merelakan diri-Mu dibatasi oleh waktu?
Mengapa Engkau menghadirkan diri-Mu ke dalam waktu?

Malam itu, dalam lenguhan hewan yang tak mengenal waktu
Engkau datang untuk memberi waktu yang baru bagi dunia
Engkau datang untuk menawarkan waktu sebagai anugerah
Engkau datang untuk mengatakan waktunya tidak lama lagi

Sebab dunia yang terbatas oleh waktu akan segera berakhir di dalam waktu

Engkau datang untuk mengatakan, waktuku adalah saat ini
Engkau datang untuk mengatakan kepadaku,
waktu-ku hanya sementara di sini
Engkau datang untuk mengatakan,
Berdamailah dengan Aku Sang Waktu yang sejati
Agar aku dapat bersama-Mu tanpa waktu.

By: Roos Lusy

KESAKSIAN PELAWAK KANG MAMAN 2

Sumber: Come and Follow Jesus
Christian Imanuel 09 Desember jam 7:53 Balas
Saya sering diminta berdoa untuk orang sakit, Puji Tuhan… mereka sembuh setalah saya doakan. Ada adik saya dari Bandung, dulu benci saya. Suatu hari dia datang kepada saya. Katanya,”Kang saya disantet dukun dari Cirebon”. Matanya sampai keluar. sudah dioperasi sampai habis dua juta juga nggak sembuh-sembuh. Terus saya bilang sama dia, “Mau nggak kamu didoain?” dia mau dan menginap di rumah saya. Saya pakai minyak urapan, karena kemana-mana saya selalu bawa minyak zaitun. Saya tumpangi tangan ke dia dan berdoa “Tuhan Yesus, sembuhkan adik saya, Kalau ada roh-roh jahat, roh-roh santet, roh-roh apa saja dalam tubuh adik saya, kau aku hancurkan dalam nama Yesus Kristus”. Saat itu juga, keluar dari hidungnya mimisan. Malam harinya dia mimpi begini, “Yesus yang menyembuhkan, Yesus yang memgeluarkan roh-roh jahat dari tubuhku, Dia rambutnya panjang.” kata adiku. Saya bilang “Makanya percaya pada Gusti Yesus Kristus, Karena kalau percaya kepada Gusti Yesus, akan sembuh”. Setelah pulang ke Bandung, dia bilang mau ngikut Gusti Yesus. Kata adik saya,”Bilangin ya pada saudara-saudara di Bandung, di Garut, kalau saya sudah sembuh tanpa dokter. Yesuslah dokter di atas segala dokter.”

Saya dikaruniai 4 anak .yang paling besar sudah SMP, yang paling kecil umurnya 5 tahun. Istri saya namanya Siti Cholifah. Sekarang ini saya ajari mereka tentang Kristus. Saya nggak mau mereka sia-sia. Kenapa orang lain diselamatkan, kok keluarga saya tidak? Saya terus beritakan Injil kepada semua orang. Ke kampung-kampung, ke pegunungan, sampai tempat yang terpencil saya beritakan. Pokoknya saya jalan terus, meskipun nggak punya kendaraan. Saya tidak takut bersaksi di mana-mana. Sebab saya tidak menjelekan agama. Kalau orang lain tidak menghormati saya, kita sih tetap hormatinya. Saya terus memberitakan Injil, sambil mendoakan orang sakit. Saya mau mereka mengenal Yesus. Untuk apa saya dianiaya kalau bukan untuk Yesus. Kalau saya memberitakan Injil, saya tidak melihat suku. Mau suku apapun, pokoknya saya rangkul. Ke Jawa Barat, Jawa Timur, Bali dan kemana saja, saya juga pernah. Saya beritakan injil ke gembel-gembel, gelandangan-gelandangan, tukang becak, ulama-ulama, Pejabat-pejabat, penyanyui-penyanyi, Puji Tuhan banyak yang terima.

Tapi saya tidak mengkristenkan orang. Pokoknya saya beritakan dengan kasih. Pernah ada sudara saya yang datang. Dia tanya,”Ngapain kamu jadi Kristen? Miskin, sengsara. Sudah ini tanda tangan!” Saya mau dikasih rumah kalau saya mau kembali ke agama dulu. Saya sampai menangis. Saya berdoa di kebun waktu magrib. Saya pilih surga. Teman-teman saya di Sangkuriang, ada yang sudah tahu. Malah ada yang mulai bertobat, rumahnya di Cirebon. Sekarang memang jarang tampil, karena rumahnya jauh-jauh. Tapi setiap Agustus banyak undangan menghibur di masyarakat. Kalau ada peresmian ,saya tampil memainkan calung. Saya pernah ditawarkan sekolah teologi, tapi saya belum kepingin. Saya pingin beritakan Injil saja. Saya selalu minta pertolongan Roh Kudus supaya mengerti. Kuku saya sekarang sudah tumbuh lagi, yang bekas cabutan tadi. Jadi orang Kristen memang nggak selalu enak. Tapi, sekarang banyak yang maunya enak-enak, maunya besar-besar. Coba lihat saya, yang dianiaya begini. Ini sekarang masih sakit, tapi saya hanya serahkan pada Yesus saja.

Kiranya kesaksian ini menjadi berkat bagi saudara-saudar semuanya. Adapun ayat yang saya sukai adalahFilipi 4 ayat 13 dan 19: “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemulaiaanNya dia dalam Kristus Yesus”.

KESAKSIAN PELAWAK KANG MAMAN 1

Sumber : Come and Follow Jesus
Christian Imanuel 09 Desember jam 7:52 Balas
Bersama ini saya kirimkan kesaksian dari seorang Sunda yg jadi salah satu anggota group lawak dari Bandung dan pimpinannya adalah sdr Us-us (mantan bintang film di thn 60 an).

Kesaksian ini saya dengar sendiri waktu ada rubrik kesaksian di Persekutuan doa yang siadakan dirumahnya Jendral (Purn) Pranowo, mantan dirjen Imigrasi. Fisik dari orang tersebut pendek sekitar 150 cm tapi giginya ada 4 buah yg copot karena dipukulin sama teman dan kerabatnya ketika dia pindah agama (bertobat). Kesaksian berikut ini saya ambil dari majalah Narwastu. Adalah kang Maman alias Pak Elisa Dari Sungai Ciliwung ke Sungai Yordan. Sebelumnya ia bernama Muhammad Shalat, karena ia dilahirkan pas jam sembayang (Shalat umat Muslim)

Panggilan akrabnya adalah Maman. Tapi…, kata dia, karena sekarang sudah menyeberang dari Sungai Ciliwung ke Sungai Yordan, maka namanya diganti menjadi Elisa. Wajahnya kelihatan awet muda, padahal usianya sudah 55 tahun. Boleh jadi karena ia memang selalu gembira, atau mungkin lantaran ia seorang pelawak.

Ditemui NARWASTU di sebuah gereja dibilangan Depok. Kang Maman atau Pak Eliza memberikan kesaksiannya berikut ini…

Dulu saya bukan orang Kristen, dan saya pernah juara membaca kitab suci agama saya yang dulu (Islam) karena itulah saya diangkat menjadi pegawai di Kantor Kecamatan. Saya juga mantan pelawak Grup Sangkuriang Bandung. Saya mengikut Kristus baru dua tahun ini. Ceritanya mula-mula ada orang datang ke kantor kecamatan tempat saya berkerja untuk mengurus surat-surat. Setelah saya baca, ternyata dia orang Kristen, dan saya nggak mau layani. Saya benci orang Kristen, lalu saya pulang padahal dia masih nunggu terus di kantor kecamatan. Di rumah saya sembahyang saya memang tidak pernah ketinggalan sembahyang. Waktu itu saya bersujud minta ampun kepada Tuhan. “Ya Tuhan ampunilah perbuatan-perbuatan saya yang salah tadi siang”.

tiba-tiba ada suara deru angin, dan saya langsung melek. Ternyata ada yang berdiri di hadapan saya. Dia menampakan wajah-Nya dan badan-Nya dengan pakaian yang putih, pakai selendang merah bawa tongkat. Merahnya menyala tidak ada bandingnya. Sendal-Nya seperti bakiak dan berwarna emas. Lalu Dia bilang begini,”Syalom…, syalom.” Saya nggak mengerti apa syalom itu. Tapi…, seperti langit mau pecah ketika terdengar suara-Nya. Ketika itu spontan saya mengucap “Astagafirullah aladzin.” Saya didatangi kira-kira sekitar 5 menit. Lalu Dia bilang begini, “anakku, Akulah Isa Almasih, dan Akulah Yesus Kristus. Akulah jalan yang lurus dan akulah yang terkemuka di dunia dan di akhirat. ” Saya seperti nggak sadar, lalu bertanya “Kau ini siapa?” Lalu Dia menaruh tangan-Nya di kepala saya. “Aku menumpangi kepala kamu, Aku akan memberkati kamu. Ikutlah Aku, Jalan yang lurus. “Astagafirullah aladzin…” ketika saya melek lagi Dia sudah nggak ada. Lalu saya membangunkan istri saya. “Mah.., bangun…” Dia tanya,”Aya naon(Ada apa)?”. Lalu saya ceritakan kejadian itu. Dia malah bilang,”Itu teh jurik, setan, iblis.” Dia suruh saya berdoa. Saya berdoa lagi, dan istri saya kembali tidur, saya nggak bisa tidur. Sampai satu minggu saya nggak bisa tidur. Pikiran saya nggak tenang. Saya merasa masih melihat wajah-Nya terus-menerus. Rumah tangga saya jadi guncang, dan akhirnya saya keluar dari pekerjaaan.

Suatu sore, saya berjalan-jalan sampai kedekat gereja. Waktu itu ada kebaktian, jemaatnya nggak banyak lalu saya dengerin saja dari luar. Tapi Pak Pendeta ngajak saya masuk. “Entar diberkati Tuhan,” katanya. Saya takut masuk, nanti saya disalib pikir saya begitu. Saya pulang saja…! Minggu berikutnya saya ikut seminar di Gereja itu, ada pelepasan katanya. Walaupun saya nggak tahu apa itu artinya pelepasan, namun saya mengikuti pelepasan tersebut, lalu dikasih Alkitab sama Pak Pendeta. Tapi nggak pernah saya bawa ke rumah. Saya taruh saja di kebun singkong, Takut… karena mertua saya kan ulama. Tapi saya belajar terus di gereja itu. Selama tiga bulan saya membohongi istri. Kalau ditanya,”Bapak dari mana?” Saya jawab’”Kondangan, Mah…”. Istri saya nggak percaya “Kok siang malam kondangan terus. Punya pacar kali?” katanya curiga. Saya nggak mau begitu terus, sayakan umat Kristus.

Akhirnya saya mulai mendoakan orang sakit, nggak dibawa ke dokter tapi sembuh. Yang lumpuh, saya doakan demi Nabi Isa Almasih, dia sembuh. Hingga suatu hari ada yang datang ke mertua saya, dan bilang,”Pak…, sekarang mantunya jadi dukun Kristen lho!”

Inilah titik awal dimana iman saya kepada Kristus diuji. Malam itu juga jam dua subuh saya dibangunin sama mertua saya.”Bangun setan, anjing laknat lu..!!!” Saya dibilang orang kafir lalu diusir. Saya pergi malam itu juga ngajak istri dan anak saya. Istri saya langsung minta dicerai, tapi saya nggak mau. Lalu saya sujud kepada-Nya”Tuhan sekarang saya hidup di dalam namaMu, Yesus Kristus jangan sampai sia-sia, berkati istri saya karena dia tidak mengenal Engkau”. Tuhan memberkati saya, saya bisa ngontrak rumah.

Tapi kemudian saya dianiaya oleh penduduk di situ. Waktu itu hari Jumat, saya dipukuli, mulut saya dimasuki kayu dengan paksa sampai gigi saya rontok. Waktu itu saya sedang jalan pulang ke rumah, Saya di cegat dan diseret sepanjang jalan menuju rumah saya, sampai tangan saya terkelupas semua kulitnya. tidak hanya sampai disitu, didalam rumah tangan saya dijepit pakai meja sampai patah. Kira-kira 5 bulan setelah penganiayaan itu saya sudah pulih kembali. Namun dianiaya lagi, dipukuli lagi hingga kaki saya cacat. Puji Tuhan, Karena kasih-Nya saya kembali dipulihkan, dan sampai sekarang saya bisa jalan.

Rumah tangga saya semakin terguncang, istri saya minta dicerai lagi, tapi saya nggak menceraikannya. Saya masih dianiaya terus sampai akhirnya saya minta cepat-cepat dibabtis.”Pak Pendeta, saya minta cepat dibabtis . Takut umur saya pendek.”Saya memang takut mati karena setiap hari berdarah trus.

Setelah dibabtis, saya masih juga dianiaya. Suatu hari, saya dipanggil oleh saudara-saudara saya di daerah Ciapus, Bogor. Saya disuruh minum kopi. Yang lain, empat orang, pada minum teh. Jadi saya curiga apa lagi mereka kelihatan bisik-bisik. Saya belum berani minum. Tapi Roh Kudus bilang, “AnakKu.., minumlah kopi itu, karena sudah dikuduskan oleh namaKu Yesus Kristus, hormatilah saudaramu”. Lalu saya minum kopi itu. Ketika saya meminum kopi tersebut mereka bisik-bisik. Tapi, Puji Tuhan, sampai pulang ke rumah saya nggak apa-apa. Kemudian, saya dipanggil oleh kakak saya. Disuruh betulin kandang kambingnya. Saya tidak tahu kalau di belakang saya waktu itu ada minyak tanah dalam ember. Tiba-tiba saya diguyur dan sempat dibakar. Katanya sih apinya sudah nyala, luar biasa… saya nggak merasakan apa-apa. Dan pernah juga kuku saya dicabut satu. Tapi dua hari kemudian sudah sembuh. Saya berdoa, agar Tuhan memberkati mereka yang menganiaya saya. Tapi kemudian, mertua saya meninggal. Sebelumnya dia pernah paksa saya supaya pindah lagi ke agama dulu. Jadi saya ini kenyang dianiaya. Saya dibenci masyarakat. Dibilang setan, kafir, anjing, dan segala macam. Tapi, Puji Tuhan.. saya selalu merasakan berkat dan pertolonganNya.

Kalau agama saya diejek orang, saya bilang,”Lho.. kenapa..? Inikan untuk keselamatan saya sendiri”. Saya dulu belum bisa menerangkan firman, buta rohani. Tapi saya kemudian belajar akan kebenaran Firman Tuhan. Saya mulai bertumbuh sampai sekarang. Saya mulai bersaksi di mana-mana, lama-lama makin banyak yang kenal. Saya sering diundang ke sana-sini, saya juga dikenalkan sama pendeta ini pendeta itu.

Saya selalu bertanya kepada istri saya, “setelah jadi Kristen, saya jahat nggak?” Puji Tuhan, istri saya nggak mau diceraikan sekarang. Sedikit demi sedikit istri saya dikasih tahu Injil, dia mulai berubah, walaupun masih sedikit. Saya percaya Tuhan akan memberkati dan memperlihatkan kuasa-Nya seperti kepada saya. Sekarang di dalam rumahtangga saya ada damai sejahtera dan tidak kekurangan apa-apa.

`` Tips Bekerja Di Dalam TUHAN

Sumber : Come and Follow Jesus
Andry Mbura 08 Desember jam 6:26 Balas
Tips bekerja di dalam Tuhan
________________________________________
1. Andalkan Tuhan
Sertakan Tuhan dlm segenap pekerjaanmu, karena banyak yang harus kita kerjakan tetapi tidak diajarkan di bangku sekolah dan banyak yg terjadi yang tidak pernah kita duga sebelumnya. So, tanpa mengandalkan Tuhan....we can do nothing!

2. Carilah Pengetahuan
Ilmu pengetahuan, cara bekerja yang benar & efisien perlu kita cari. Jangan sungkan belajar dan meminta petunjuk jika tidak mengerti. Dan bagi yang sudah mengerti, jangan sungkan untuk membantu yang belum mengerti 'Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engaku menjadi bijak di masa depan'.

3. Rajin dan Cekatan
Hanya orang rajin dan cekatan yang akan diingat oleh pimpinannya, terutama waktu menetapkan promosi jabatan dan kenaikan gaji, 'Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya'.

4. Berlakulah Jujur & Benar
'Upah pekerjaan orang benar membawa kepada kehidupan, penghasilan orang fasik membawa kepada dosa'.

5. Jaga Mulut
Mengerjakan tugas-tugas adalah suatu pekerjaan yang berat, jangan ditambahi lagi dengan masalah lain karena mulut kita yang bocor. 'Siapa yang memelihara mulut dan lidahnya memelihara diri daripada kesukaran'.

6. Sabar dan Tenang

7. Jangan Ingin Cepat Kaya
Menjadi kaya adalah impian kebanyakan orang dan sah2 saja, yang harus diperhatikan adalah:
- Menjadi kaya, bukanlah tujuan utama dalam hidup ini. Jangan jadikan harta sebagai tujuan hidup, tapi harta adalah sarana untuk mencapai tujuan hidupmu. 'dimana hartamu berada, disitu hatimu berada'.
- Ingin cepat kaya seringkali menjebak orang-orang ke dalam perbuatan yang berdosa.
- Menikmati hidup lebih penting daripada menjadi kaya tetapi mempunyai banyak masalah.
'Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.'


Met Beraktifitas ....
Hari ini harus lebih baik dari kemarin.Jangan lupa memulai dengan doa agar mendapatkan berkah di setiap langkah..
Have A nice Day. Good Luck.... GOD BLESS

Ingat Bebek

Sumber : Come and Follow Jesus
Lavenia Gisela Patricia 07 Desember jam 15:00 Balas
Ada seorang Laki-laki sedang mengunjungi kakek dan nenekny di ladang mereka.Disana dia mendapatkan sebuah ketapel untuk bermain-main dihutan.Dia berlatih berkali-kali untuk membidik sasaran tetapi tidak pernah berhasil mengenainya.Dengan kesal ia kembali untuk makan malam.

Pada waktu pulang dilihatnya bebek peliharaan neneknya.Dalam keadaan kesal ,dibidiknya bebek itu di kepalanya,sehingga mati.Dia terparanjat dan sedih.Karena panik,disembunyikannya bangkai bebek itu di bawah tumpukan kayu.Ia melihat kakak perempuannya,Sally,mengawasinya.Sally melihat semuanya,tetapi tidak berkata apa-apa.Setelah makan nenek berkata

"Sally ,cuci piring!" tetapi Sally berkata
"Nek Jony mengatakan bahwa dia ingin membantu di dapur,bukankah demikian Jony?" Dan Sally berbisik kepada Jony

"Ingat Bebek"
Jadi Jony mencuci piring.

Kemudian kakek menawarkan anak-anak untuk pergi memancing,tetapi sang nenek berkata

""Maaf aku perlu Sally untuk menyiapkan makanan"

tetapi Sally tersenyum dan berkata

"Tidak apa-apa,karena Jony memberi tahu bahwa ia ingin membantu"

Sally berbisik lagi kepada Jony

"Ingat Bebek"
Jadi,Sally pergi memancing dan Jony tingal dirumah.


Setelah beberapa hari Jony mengerjakan tugasnya dan Tugas-tugas Sally,akhirnya dia sudah tidak tahan kagi.Ia menemui sang nenek dan mengaku telah membunuh bebek peliharaannya dan meminta ampun.Sang nenek berlutut dan merangkulnya ,katanya,

"Sayangku aku tahu,.Tidakkah kau lihat aku berdiri di jendela dan melihat semuanya??? karena aku mencintaimu aku memaafkanmu,.hanya aku heran,berapa lama engkau akan membiarkan Sally memanfaatkanmu?"

Aku tidak tahu masa lalumu.Aku tidak tahu dosa apakah yang dilempar musuhmu kemukamu.Tetapi apapun itu ,aku ingin memberitahukan sesuatu kapadamu bahwa Tuhan Allah selalu berdiri dijendela,dan Dia melihat segalanya.Dan karena Dia mencintaimu,Dia akan mengampunimu jika engkau memintanya.Hanya Dia heran ,berapa lama engkau membiarkan musuh memperbudakmu???".Hal yang Luar Biasa adalah bahwa Dia tidak hanya mengampuni tetapi melupakan semua kesalahan-kesalahnmu.

Tuhan Yesus Memberkati kita semua

Amin.

Bersepeda Bersama Yesus

Sumber Come and Follow Jesus
Christian Imanuel 06 Desember jam 7:20 Balas
Pada awalnya, aku memandang Tuhan sebagai seorang pengamat; seorang hakim yang mencatat segala kesalahanku, sebagai bahan pertimbangan apakah aku akan dimasukkan ke surga atau dicampakkan ke dalam neraka pada saat aku mati. Dia terasa jauh sekali, seperti seorang raja. Aku tahu Dia melalui gambar-gambar-Nya, tetapi aku tidak mengenal-Nya.

Ketika aku bertemu Yesus, pandanganku berubah. Hidupku menjadi bagaikan sebuah arena balap sepeda, tetapi sepedanya adalah sepeda tandem, dan aku tahu bahwa Yesus duduk di belakang, membantu aku mengayuh pedal sepeda.

Aku tidak tahu sejak kapan Yesus mengajakku bertukar tempat, tetapi sejak itu hidupku jadi berubah. Saat aku pegang kendali, aku tahu jalannya. Terasa membosankan, tetapi lebih dapat diprediksi ... biasanya, hal itu tak berlangsung lama. Tetapi, saat Yesus kembali pegang kendali, Ia tahu jalan yang panjang dan menyenangkan. Ia membawaku mendaki gunung, juga melewati batu-batu karang yang terjal dengan kecepatan yang menegangkan. Saat-saat seperti itu, aku hanya bisa menggantungkan diriku sepenuhnya pada-Nya! Terkadang rasanya seperti sesuatu yang 'gila', tetapi Ia berkata, "Ayo, kayuh terus pedalnya!"

Aku takut, khawatir dan bertanya, "Aku mau dibawa ke mana?" Yesus tertawa dan tak menjawab, dan aku mulai belajar percaya. Aku melupakan kehidupan yang membosankan dan memasuki suatu petualangan baru yang mencengangkan. Dan ketika aku berkata, "Aku takut!" Yesus menurunkan kecepatan, mengayuh santai sambil menggenggam tanganku.

Ia membawaku kepada orang-orang yang menyediakan hadiah-hadiah yang aku perlukan... orang-orang itu membantu menyembuhkan aku, mereka menerimaku dan memberiku sukacita. Mereka membekaliku dengan hal-hal yang aku perlukan untuk melanjutkan perjalanan... perjalananku bersama Tuhanku. Lalu, kami pun kembali mengayuh sepeda kami.

Kemudian, Yesus berkata, "Berikan hadiah-hadiah itu kepada orang-orang yang membutuhkannya; jika tidak, hadiah-hadiah itu akan menjadi beban bagi kita." Maka, aku pun melakukannya. Aku membagi-bagikan hadiah-hadiah itu kepada orang-orang yang kami jumpai, sesuai kebutuhan mereka. Aku belajar bahwa ternyata memberi adalah sesuatu yang membahagiakan.

Pada mulanya, aku tidak ingin mempercayakan hidupku sepenuhnya kepadaNya. Aku takut Ia menjadikan hidupku berantakan; tetapi Yesus tahu rahasia mengayuh sepeda. Ia tahu bagaimana menikung di tikungan tajam, Ia tahu bagaimana melompati batu karang yang tinggi, Ia tahu bagaimana terbang untuk mempercepat melewati tempat-tempat yang menakutkan. Aku belajar untuk diam sementara terus mengayuh... menikmati pemandangan dan semilir angin sepoi-sepoi yang menerpa wajahku selama perjalanan bersama Sahabatku yang setia: Yesus Kristus.

Dan ketika aku tidak tahu apa lagi yang harus aku lakukan, Yesus akan tersenyum dan berkata... "Mengayuhlah terus, Aku bersamamu."

Matius 1:28; ' Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.'

----------------------------------------------------------------------------------------English Version

Ride with Jesus

At first, I see God as an observer; a judge who noted all my fault, as a material consideration whether I will be entered into heaven or cast into hell when I die. He seemed far away, like a king. I know him through pictures of him, but I do not know Him.

When I met Jesus, my view changed. My life became like a racing bike, but the bike is a bike tandem, and I knew that Jesus sat at the back, helping me pedal a bike.

I do not know since when Jesus asked me to exchange places, but since then my life changed. When I was in control, I know the course. Was boring, but more can be predicted ... usually, it did not last long. But, when Jesus came back in control, he knows the way a long and pleasant. He took me up the mountain, well past the stones of the steep cliff at the tense. Moments like that, I could just hang myself fully to Him! Sometimes it felt like something 'crazy', but he said, "Come on, pedal on the pedals!"

I was scared, worried and asked, "I want to be taken to where?" Jesus laughed and did not answer, and I began to learn to believe. I forget the boring life and entered a fascinating new adventure. And as I said, "I'm scared!" Jesus lowered speed, pedaling casually holding my hand.

He took me to the people who provide gifts that I need ... the people that helped heal me, they accepted me and gave me joy. They membekaliku with the things that I need to continue the journey ... my journey with my Lord. Then, we went back to our bike.

Then, Jesus said, "Give gifts to those who need it; if not, the presents will be a burden for us." So, I did. I handed out the presents to the people we met, according to their needs. I learned that it is something that gives joy.

At first, I did not want to entrust my life completely to Him. I'm afraid he made a mess of my life, but Jesus knew the secret of pedaling. He knows how to swing on a sharp bend, he knows how to jump over a high rock, he knows how to fly to speed past the places scary. I learned to keep silent while pedaling ... enjoy the scenery and the breeze breeze against my face during the journey with a faithful friend: Jesus Christ.

And when I do not know what else to do, Jesus will smile and say ... "Mengayuhlah continues, I'm with you."
-------------------------------------------------- --------------------------------------

Matthew 1:28; 'Come unto me, all who are weary and burdened, and I will give you rest. "

IBRANI 12:1-14

Sumber : Come and Follow Jesus
Christian Imanuel 05 Desember jam 19:49 Balas
Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.

Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.

Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;

karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?

Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.
Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?

Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.

Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah;

dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.

Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.

Berdiri dan Bertarung

Sumber : Mujizat Itu Nyata
Amanat Agung 04 Desember jam 23:09 Balas Laporkan
Berdiri dan Bertarung

Kita, sebagai orang Kristen, terus-menerus berada dalam pertempuran melawan musuh kita, iblis. Dia bukan musuh darah dan daging melainkan makhluk roh.

Tujuan utamanya adalah menimbulkan kekacauan agar masing-masing dari kita keluar jalur dari rencana Allah. Dia menunggu sampai kita berada di tempat yang rentan sebelum menelorkan serangan. Inilah sebabnya mengapa kita harus berjaga-jaga setiap hari.

1 Petrus 5:8-9 memerintahkan kita,

"Hati-hatilah dan tetap terjaga. Musuh, iblis, adalah seperti singa yang mengaum, sembunyi-sembunyi untuk menemukan seseorang agar bisa diserang. Tapi kamu harus melawan iblis dan tetap kuat dalam iman." (Contemporery English Version)

Ada saat-saat ketika kita mungkin merasa punggung kita seperti bertabrakan dengan dinding tanpa jalan keluar. Pikiran karena harus melawan raksasa kehidupan bisa jadi terintimidasi. Ini adalah ketika musuh datang kepada kita mengucapkan kata-kata ketakutan dan keraguan.

Setan selalu berusaha untuk mencegah kita agar percaya bahwa kita bisa berjalan dengan penuh kemenangan. Dia adalah seorang pendusta dan raja dari semua kebohongan. Kita dapat bertahan dan melawan atau lari dan bersembunyi, namun pilihan ada di tangan kita. Tidak masalah seperti apa keadaan yang tampak dan apa yang dikatakan setan. Yang paling penting adalah apa yang Firman Tuhan katakan tentang situasi tertentu kita.

"Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia." (Ibrani 10:23)

Dalam bukunya, The Secret Power of Speaking God's Word, Joyce Meyer berkata,

"II Korintus 10:4-5 mengajarkan kepada kita bahwa senjata kita bukanlah senjata duniawi, tetapi kuasa Tuhan yang sanggup meruntuhkan kubu-kubu pertahanan dalam pikiran kita. Untuk mengungkapkan imajinasi-imajinasi, pikiran-pikiran, kompromi-kompromi, dan teori-teori yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan, tidak ada cara lain kita harus menggunakan senjata serangan, yakni Firman Allah yang keluar dari mulut kita. Ketika kita berbicara, itu menjadi pedang bermata dua yang mengalahkan musuh dengan salah satu ujung dan membuka berkat-berkat dari langit dengan ujung yang lain. Ada banyak senjata lain bersifat bertahan, tetapi Firman itu dipakai untuk mengusir dan menghardiknya."

Kita tidak boleh menjadi orang-orang yang kembali dari Setan dalam kekalahan. Tidak! Kita harus berani dalam iman kita dan terus mendorong kembali kekuatan kegelapan dengan menggunakan Firman Tuhan sebagai senjata kita. Setan takut orang-orang yang benar-benar memegang teguh Firman Tuhan dan mulai menggunakannya untuk keuntungan mereka. Setan tahu kekuatan Firman, dan bahwa ia tidak cocok melawan itu.

"Yesus berkata kepadanya, Jauh dari saya, setan! Sebab ada tertulis ... "(Matius 4:10 NIV).

Allah mengutus AnakNya, Yesus, untuk mati untuk kita sehingga kita bisa kemenangan atas si jahat. Kemenangan kita dibeli dengan harga darah Yesus. Oleh karenanya, saat ini kita telah dilindungi oleh darah Kristus dan karena perlindungan ini setan tidak bisa berkuasa atas kita.

"Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah"(Efesus 6:10-17).
Amin.

SURAT PILATUS KEPADA KAISAR TIBERIUS

Ternyata selama masa pemerintahannya sebagai Gubernur Yudea, Pontius Pilatus pernah menulis sebuah surat kepada Kaisar Tiberius di Roma melaporkan mengenai aktivitas dari pelayanan Yesus. Surat ini ditulisnya pada tahun 32 AD. Berikut adalah isi suratnya : Kepada Yang Mulia Kaisar Tiberius ... Seorang anak muda telah muncul di Galilea dan atas nama Elohim yang mengutusnya, Dia telah berkhotbah dalam sebuah hukum yang baru, dengan perilaku yang rendah hati. Pada mulanya saya mengira tujuan-Nya adalah untuk menimbulkan gerakan revolusi rakyat untuk melawan pemerintahan Roma. Dugaan saya keliru, Yesus Orang Nazaret itu ternyata bergaul lebih akrab dengan orang Romawi daripada dengan orang Yahudi. Suatu hari saya memperhatikan, ada seorang anak muda di antara sekelompok orang, sedang bersandar pada sebatang pohon dan berbicara dengan tenang kepada kumpulan orang banyak yang mengelilingi-Nya. Orang-orang mengatakan kepada saya bahwa itulah Yesus. Terdapat perbedaan yang jelas antara Dia dan orang-orang yang mengelilingi-Nya. Dari rambut dan janggutnya yang pirang, Ia kelihatan seperti "Tuhan" (Lord). Ia berumur sekitar 30 tahun, dan saya belum pernah melihat orang dengan wajah sedemikian simpatik dan menyenangkan seperti Dia. Apa yang membuat Ia kelihatan begitu berbeda dengan orang-orang yang sedang mendengarkan-Nya adalah pada wajah-Nya yang ceria. Karena saya tidak ingin mengganggu-Nya, saya meneruskan perjalanan saya, tetapi saya menyuruh sekretaris saya untuk bergabung dengan mereka dan turut mendengarkan pengajaran-Nya. Kemudian sekretaris saya melaporkan bahwa belum pernah ia membaca karya-karya ahli filsafat manapun yang dapat disejajarkan dengan ajaran Orang itu, dan bahwa Orang itu (Yesus) sama sekali tidak membawa orang ke jalan yang sesat, dan tidak pula menjadi penghasut. Oleh karena itulah kami memutuskan untuk membiarkan-Nya. Ia bebas untuk melakukan kegiatan-Nya berbicara dan mengumpulkan orang. Kebebasan yang tidak terbatas ini menggusarkan orang-orang Yahudi dan menimbulkan kemarahan mereka. Ia tidak menyusahkan orang miskin, tetapi merangsang kemarahan orang-orang kaya dan para tokoh masyarakat. Kemudian saya menulis surat kepada Yesus, meminta Ia untuk diwawancarai dalam suatu pertemuan. Ia datang. Pada saat Orang Nazaret itu tiba, saya sedang melakukan jalan pagi. Dan ketika saya memperhatikan-Nya, saya begitu tertegun. Kedua kaki saya serasa dibelenggu oleh rantai besi yang terikat pada lantai batu pualam. Seluruh tubuh saya gemetar bagaikan seorang yang bersalah berat. Namun Ia tenang saja. Tanpa beranjak, saya begitu terpukau dengan orang yang luarbiasa ini beberapa saat. Tidak ada yang tidak menyenangkan pada penampilan atau perilaku-Nya. Selama kehadiran-Nya saya menaruh hormat dan respek yang mendalam pada diri-Nya. Saya katakan kepada-Nya bahwa pada diri dan kepribadian-Nya terdapat sesuatu yang memancar dan menunjukkan kesederhanaan yang memukau, yang menempatkan Ia di atas para ahli filsafat dan cendekiawan masa kini. Ia meninggalkan kesan yang mendalam pada kami semua karena sikap-Nya yang simpatik, sederhana, rendah hati, dan penuh kasih. Saya telah meluangkan banyak waktu untuk mengamati aktivitas pelayanan menyangkut Yesus dari Nazaret ini. Pendapat saya adalah : Seseorang yang mampu mengubah air menjadi anggur, menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang mati, dan menenangkan gelombang laut, tidak bersalah sebagai pelaku perbuatan kriminal sebagaimana dituduhkan oleh orang banyak. Kami harus mengakui bahwa sesungguhnya Ia adalah Putra Elohim. Pelayan anda yang setia, Pontius Pilatus. Surat di atas tersimpan di Perpustakaan Kepausan di Vatikan, dan salinannya mungkin dapat diperoleh di Perpustakaan Kongres Amerika. Dari surat di atas, tahulah kita mengapa Pilatus "tidak berani" menjatuhkan vonis hukuman mati atas Yesus (Matius 27:24, Yohanes 18 : 31-40 dan 19 : 4,6 - 16)

PEREMPUAN ITU KU PANGGIL MAMA

Perempuan itu ku panggil Mama Yang setiap malam selalu terjaga saat hati sibuah hatinya sedang gelisah... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu sibuk di subuh hari untuk menyiapkan sarapan dan keperluan sibuah hatinya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengajariku untuk menjadi bijaksana,... Yang selalu mengajariku untuk selalu dekat dengan Sang Khalik... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu turut merasakan kesusahanku,.. Yang selalu barusaha memenuhi kebutuhanku... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengkhawatirkan keadaanku saat ku jauh,.. Yang selalu menanyaiku dengan penuh kasih saat ku murung... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat penyakit itu bersarang ditubuhnya dan kubisikan: mama izinkan aku untuk merawatmu dan menjagaimu... Perempuan itu ku panggil Mama Yang yang terbaring lamah di pembaringan... Perempuan itu ku panggil Mama Yang dengan lemah berusaha duduk di pembaringan dan mengatakan pesan terakhirnya kepadaku: "RIS MARI BERBAGI DENGAN MAMA DALAM HIDUPMU"... Perempuan itu ku panggil Mama Yang di saat-saat terakhir hidupnya masih memintaku untuk bernyanyi memuju Sang Khalik serta bertelut dan berdoa untuknya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang malam itu tarikan napasnya semakin berat.... Perempuan itu ku panggil mama Yang saat itu kubertelut di kakinya sambil memanjatkan doa: TUHAN KUMOHON KEBESARAN KASIHMU DAN MUJIZATMU UNTUK KESEMBUHAN DAN MEMBERI PANJANG UMUR BAGI MAMAKU TERCINTA... Perempuan itu ku panggil Mama Yang disaat-saat terakhir hidupnya ku bersujud di kakinya sambil menangis dan memeohon ampun atas semua dosa dan kesalahan yang pernah kubuat selama hidupku bersamanya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang mengatakan kepadaku: RIS MAMA CAPEK DAN MAMA INGIN ISTIRAHAT... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kubisikan: MAMA, KALAU MAMA CAPEK BERISTIRAHATLAH MAMA......... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat detik - detik terakhir tarikan napasnya, aku masih tetap besujud di kakinya sambil meneteskan air mataku ke kakinya sambil berkata: MAMAKU, TOLONG RASAKAN BETAPA AKU SANGAT MENYAYANGI MAMA LEWAT HANGATNYA AIR MATAKU YANG MENETES DI KAKI MAMA INI... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kasih sayangku kepadanya dikalahkan oleh kasih sayang Sang khalik kepada mamaku, sehingga saat itu juga mamaku menghembuskan napasnya yang terakhir untuk pergi menghadap Sang Khalik, untuk pergi meninggalkan kami selamanya dan untuk mengakhiri segala penderitaan hidupnya di dunia ini... Perempuan itu ku panggil Mama yang disaat tubuhnya terbujur kaku dan dingin, kucium mamaku sambil berbisik: MAMAKU TERSAYANG, KASIH SAYANG MAMA KEPADAKU AKAN TETAP MENJADI BINTANG DI DALAM HATIKU YANG AKAN TETAP BERSINAR DAN SINAR KASIH SAYANG ITU AKAN TETAP KUPANCARKAN KEPADA SEMUA ADIK - ADIKU, SAUDARA - SAUDARAKU, DAN SEMUA ORANG YANG BERADA DI SEKITARKU AGAR MEREKA TAHU BAHWA MAMAKU ADALAH FIGUR YANG TERBAIK DAN YANG TELAH MENDIDIKKU MENJADI MANUSIA YANG BIJAKSANA... Perempuan itu ku panggil Mama yang selalu menyebut namaku di dalam setiap doanya Perempuan itu kupanggil Mama Yang kini menetap disurga bersama Sang Khalik yang mengasihinya... TERIMA KASIH MAMAKU TERCINTA, ATAS SEMUA KEHIDUPAN YANG INDAH, YANG TELAH KAU HADIRKAN SELAMA ENGKAU BERSAMAKU DI DUNIA INI........ LIWAT HEMBUSAN NAPASKU SERTA DOAKU, KU TITIPKAN CIUM YANG PALING MANIS UNTUK MAMA DI SURGA SANA....... (Untuk mengenang mamaku yang meninggal tanggal 5 Mei 2009 di Ambon) Anakmu Richard Sahetapy yang Kau panggil RIS

SENG ADA MAMA LAI

SU SENG ADA MAMA LAI PAR BIKING COLO - COLO SU SENG ADA MAMA LAI PAR TUANG PAPEDA DI SEMPE SU SENG ADA MAMA LAI PAR ATOR MAKAN DI MEJA MAKAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR CUCI BETA PUNG PAKIAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR DENGAR BETA PUNG SUSAH SU SENG ADA MAMA LAI PAR JAGA BETA WAKTU SAKIT MAMAE.... PAR APA LAI BETA PULANG KA RUMAH TUA KALO MAMA SU SENG ADA PAR LIA BETA PAR APALAI BETA DUDU DI MEJA MAKAN KALO MAMA PUNG TAMPA GARAM SU SENG ADA PAR SAPA LAI BETA MAU MANYANYI KALO MAMA SU SENG ADA PAR DENGAR... SIOOO MAMA E.... MAMA SU JAUH DARI BETA DENG BASUDARA MAMA SU TENANG DI TETEMANIS PUNG PANGKO TAPI MAMA PUNG PASANG DENG MAMA PUNG DOA TETAP JADI BINTANG YANG BERSINAR DI BETA PUNG HATI SELAMA HIDOP DI DUNIA. JUST FOR MY LOVE MAMA

Glitter Text
Make your own Glitter Graphics

Yesus Manis