12 Januari 2010

MESIAS MASIH DITOLAK

Sumber : Elia Stories

ami.ortiz.jpg“Rivka” tidak mengerti mengapa ia dipanggil ke ruang kepala sekolah dari ruang kelas enamnya di Israel. Ia tidak mengerti mengapa tiga orang pria sedang menunggunya di sana dan menanyakan begitu banyak pertanyaan mengenai ayahnya yang pendeta, gerejanya dan jemaatnya. Rivka juga tidak mengerti mengapa sang kepala sekolah mengatakan kepadanya (yang berusia 11 tahun) untuk tidak menceritakan kepada orang tuanya mengenai pertemuan ini.

Dua minggu kemudian, mobil ayahnya dilempar bom api di pekarangan rumah. Api dari bom itu tidak menyebar dan tidak seorangpun terluka. Institut Keadilan Yerusalem melayangkan protes mewakili pihak keluarga. Rivka berpikir mungkin itu adalah saatnya mengatakan kepada orang tuanya tentang apa yang terjadi di kantor kepala sekolah. Dicurigai bahwa para pria yang menanyainya adalah seorang rabi terkemuka dan dua orang aktifis dari Yad L’Achim, suatu organisasi yang tujuannya adalah “memerangi misionaris Kristen.”

Keluarga Rivka sedang menghadapi apa yang telah menjadi masalah yang sedang bergejolak di Israel: penganiayaan terhadap orang-orang Kristen oleh kelompok-kelompok ekstrimis Yahudi. Keluarga ini dijadikan sasaran karena ayahnya adalah seorang Yahudi Messianic – seorang Yahudi yang percaya bahwa Yesus adalah Mesias dan seorang yang mengikuti ajaran Perjanjian Lama dan Baru (Richard dan Sabina Wurmbrand juga adalah orang-orang Yahudi Messianic yang memimpin jemaat di Bucharest). Menurut Kementrian Luar Negeri Amerika, ada sekitar 10.000 Yahudi Messianic di Israel dan wilayah Palestina. Laporan tahunan International Religious Fredom 2008 menyatakan bahwa orang-orang Kristen Yahudi melaporkan kejadian-kejadian intimidasi dan pelecehan oleh organisasi-organisasi ultra-Orthodox Yahudi termasuk Yad L’Achim.

“…Para missionaris mempunyai kibbutz* (tempat pemukiman atau pertanian dimana anak-anak dikumpulkan untuk diasuh dan dibesarkan), tempat pertemuan, asrama anak muda, kedai kopi, percetakan sendiri dan banyak lagi untuk menyebarkan pesan mereka.”

Catatan: Kibbutz adalah kata yang mulai dipakai oleh anak-anak muda Israel di Israel pada tahun 1906 untuk menyebut sebuah emukiman atau pertanian dimana mereka (hanya anak-anak muda) belajar tentang persamaan hak dan kesatuan dalama suatu kehidupan bernegara, yang mana saat itu negara Israel sendiri belum terbentuk (* diambil dari website Yad L’Achim, organisasi non profit yang didirikan untuk para imigran Yahudi.)

Di wilayah otoritas Palestina, beberapa anak Kristen dipaksa membayar lebih untuk bersekolah di sekolah-sekolah swasta yang merupakan satu-satunya pilihan di antara dominasi sekolah-sekolah ‘agama lain’. Tahun ini kami membantu beberapa murid Kristen membayar uang sekolah supaya mereka bisa terus sekolah.

Orang kristen yang lain menghadapi bahaya yang lebih besar akibat iman mereka.

Pada 20 Maret 2008, Ami Ortiz, berusia 15 tahun putra seorang pendeta Yahudi, membuka sebuah parsel yang ditinggalkan di depan pintu rumahnya. Parsel tersebut meledak, menyemburkan ratusan pecahan tajam bom ke tubuh Ami dan meninggalkannya dalam kondisi kritis. Parsel itu sebenarnya ditujukan untuk ayahnya.

Berbulan-bulan sebelumnya, sebuah kelompok yang tidak dikenal membagi-bagikan selebaran di beberapa kota. Selebaran itu memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai para msionaris. Sepertinya siapapun yang meninggalkan bom di kediaman Ortiz mengenali mereka melalui selebaran itu.

Syukurlah, Ami sudah membaik sekarang, walaupun ia masih menderita sakit yang sangat menyiksa karena kerusakan syaraf. Ia membutuhkan operasi untuk tangan kiri, kaki kiri, gendang telinga kiri dan luka bakar yang luas pada tubuhnya. Leah, ibunya Ami, menulis, “..Kami berhasil bertahan dan memercayai Tuhan saja oleh karena kebesaranNya, kasih karuniaNya dan hadiratNya di dalam hidup kami dan karena doa-doa anda..”

Sebagai bagian dari dukungan tanpa henti kami kepada orang-orang Kristen teraniaya belahan dunia ini, tahun lalu kami mensponsori suatu perayaan Natal khusus bagi orang-orang Kristen di Tepi Barat. Sekitar 1000 orang hadir dalam perayaan ini di tiga kota pada bulan Desember 2008. Perayaan ini memberikan kesempatan kepada orang-orang Kristen ‘tersembunyi’ untuk bersekutu dengan orang-orang Kristen lain.

“Adalah sangat tidak mudah menjadi seorang Kristen di wilayah Palestina,” kata Steven Khoury, seorang pendeta di Bethlehem. “Tetapi kami tetap percaya diri melalui dukungan dan doa-doa saudara dan saudari seiman di seluruh dunia.”

Penganiayaan terhadap Orang Kristen di Israel dan Tepi Barat:

15 Mei 2008: Para pemukim Or Yehuda terang-terangan membakar ratusan kitab Perjanjian Baru di depan sebuah sinagog sementara para murid menari mengelilingi api unggun yang melumat habis kitab Perjanjian Baru tersebut.

1 Mei 2008: Dua orang pemimpin para Rabi membatalkan Bible Quiz Jewish International setelah mengetahui salah seorang finalis yang berusia 15 tahun adalah seorang Kristen Yahudi.

20 Maret 2008: Ami Ortiz – anak muda dengan dua kewarganegaraan dan putra seorang pendeta Yahudi – terluka serius ketika sebuah bom meledak di rumahnya di pemukiman Ariel, Tepi Barat.

23 Oktober 2007: Seorang misterius melempar bom api ke sebuah gereja di Barat Yerusalem yang digunakan oleh jemaat Baptis dan Yahudi Messianic.

Source:

Buletin KDP (Kasih Dalam Perbuatan) Edisi Desember 2009

P.O. Box 1411

Surabaya 60014

Artikel Lain:

- Al-Masih, Muhammad Dan Saya?

- Percaya Yesus, Pasti Masuk Surga

Renungan: Gerombolan ‘Agama Lain’ Menyerang Orang-Orang Kristen

pakistan.jpgPakistan

Orang-orang Kristen di desa Bahmaniwala di Punjab, Pakistan, diserang oleh orang-orang ‘Agama Lain’ pada 30 Juni setelah seorang Kristen difitnah menghujat ‘Agama lian’. Pada 29 Juni ketika Sardar Masih (38 tahun) dan putranya sedang dalam perjalanan pulang dengan traktornya, mereka meminta kepada seorang ‘Agama lain’ dan keponakannya (yang dilaporkan sedang mabuk) untuk memindahkan sepeda motor mereka yang menghalangi jalan. Dibuat marah karena dia (‘kafir’) memerintah mereka, dua orang pria ini menarik Sardar turun dan memukulinya. Kemudian sore harinya sekelompok orang ‘Agama lain’ berjumlah sekitar 20 menyerang rumahnya. Traktornya hancur dan saudara-saudaranya mengalami luka bacok serius. Pria ‘Agama lain’ itu lalu melapor pada polisi setempat dan mengatakan fitnah kepada pemimpin agama setempat bahwa Sardar telah melakukan penghujatan.

Keesokan harinya, seorang pemimpin ‘Agama lain’ menggunakan corong mesjid menyerukan orang-orang ‘Agama lain’ untuk menyerang orang-orang Kristen. Sore itu, lebih dari 500 orang ‘Agama lain’ melucuti dan merusak lebih dari 100 rumah orang Kristen, membakar kendaraan dan menyerang orang Kristen. Listrik dan air juga diputus. Lusinan orang Kristen terluka, termasuk wanita dan anak-anak yang dilaporkan disiram dengan air keras. Salah seorang wanita hamil yang dipukul mengalami keguguran.

Kentang

Sumber : Come and Follow Jesus
Seorang Ibu Guru taman kanak-kanak ( TK ) tersebut mengadakan " permainan ". Ibu Guru menyuruh anak tiap-tiap muridnya membawa kantong plastik ransparan 1 buah dan kentang. Masing-masing kentang tersebut di beri nama berdasarkan nama orang yang dibenci, sehingga jumlah kentangnya tidak ditentukan berapa, tergantung jumlah orang yang dibenci.

Pada hari yang disepakati masing-masing murid membawa kentang dalam kantong plastik. Ada yang berjumlah 2, ada yang 3 bahkan ada yang 5. Seperti perintah guru mereka tiap-tiap kentang di beri nama sesuai nama orang yang dibenci. Murid-murid harus membawa kantong plastik berisi kentang tersebut kemana saja mereka pergi, bahkan ke toilet sekalipun, selama 1 minggu.

Hari berganti hari, kentang-kentang pun mulai membusuk, murid-murid mulai mengeluh, apalagi yang membawa 5 buah kentang, selain berat baunya juga tidak sedap. Setelah 1 minggu murid-murid TK tersebut merasa lega karena penderitaan mereka akan segera berakhir.

Ibu Guru : " Bagaimana rasanya membawa kentang selama 1 minggu ?"

Keluarlah keluhan dari murid-murid TK tersebut, pada umumnya mereka tidak
merasa nyaman harus membawa kentang-kentang busuk tersebut ke mana pun
mereka pergi. Guru pun menjelaskan apa arti dari " permainan " yang mereka lakukan.

Ibu Guru : " Seperti itulah kebencian yang selalu kita bawa-bawa apabila kita tidak bisa memaafkan orang lain.

Sungguh sangat tidak menyenangkan membawa kentang busuk kemana pun kita
pergi. Itu hanya 1 minggu bagaimana jika kita membawa kebencian itu seumur hidup ?
Alangkah tidak nyamannya ...

Karena itu lepaskanlah pengampunan kepada orang yang Anda benci, karena ketika Anda tidak mau mengampuni, Anda seperti sedang memegang bola berduri. Semakin Anda tidak mau melepaskan bola berduri itu, Anda sendiri yang akan merasakan sakit. Karena itu tidak ada jalan lain kecuali melepaskan pengampunan. GBU

Efesus 4:32, "Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu."
--------------------

Ketegaran Carol Schuller

Sumber : Come and Follow Jesus
Carol Schuller adalah putri Robert Schuller. Ia mewarisi sikap tegar ayahnya yang mengatakan, "Masa sulit pasti berlalu, manusia tegar mampu bertahan." Carol mengalami kecelakaan, sehingga kakinya harus diamputasi, tetapi keadaan itu tidak membuatnya minder atau putus asa. Dalam kecacatannya itu ia mampu menunjukkan ketegaran dan keuletan, sehingga ia menjadi salah satu pemain yang handal dalam tim softball-nya.

Pada suatu musim panas, keluarga Robert Schuller diundang sebagai tamu dalam sebuah pelayaran selama seminggu ke Hawai. Pada malam terakhir diadakan pertunjukan bakat yang dapat diikuti oleh seluruh penumpang. Dengan penuh percaya diri, Carol berkata kepada papanya, "Papa, saya akan ikut acara pertunjukan bakat malam ini." Papanya tahu bahwa Carol tidak pandai menyanyi ataupun menari, tapi ia yakin pada kemampuan putrinya.

Pada malam pertunjukan, para peserta tampil dengan bakat yang cukup memukau. Ketika tiba giliran Carol, ia muncul di atas panggung dengan mengenakan gaun panjang dan dia terlihat cantik. Dengan penuh percaya diri dia berjalan menuju mikrofon.
"Saya tidak tahu apa bakat saya sebenarnya, namun ini adalah kesempatan yang baik untuk mengutarakan apa yang ingin Anda ketahui. Anda semua terus-menerus memperhatikan saya sepanjang minggu ini dan penasaran dengan kaki palsu saya. Saya mengalami kecelakaan dan nyaris tewas, namun tim dokter terus mentransfusi darah sehingga denyut jantung saya kembali menguat. Mereka memotong kaki saya tepat di bawah lutut dan belakangan mereka memotong juga lutut saya. Saya harus berada di rumah sakit selama tujuh bulan dengan infus antibiotik untuk melawan infeksi yang meradang. Kalau saya memiliki bakat, maka bakat saya adalah : Saya dapat memberitahukan kepada Anda semua bahwa selama masa-masa sukar itu, keyakinan menjadi sangat nyata bagi diri saya. Saya melihat pada gadis-gadis yang berjalan tanpa ketimpangan dan saya ingin berjalan seperti mereka. Saya tidak dapat, namun inilah yang dapat saya pahami dan sekaligus ingin saya beritahukan kepada Anda semua. Bukan cara berjalan Anda yang diperhitungkan, namun siapa yang berjalan dengan Anda dan dengan siapa Anda berjalan. Terima kasih."
Malam itu tidak ada mata yang kering, tidak ada hati yang tak tersentuh, mereka paham bahwa masa sukar pasti berlalu, manusia tegar mampu bertahan karena Tuhan berjalan bersama mereka!

Jangan terpaku pada masalah yang ada di depan kita, karena itu hanya akan menambah sesak dada kita, tetapi pandanglah Tuhan yang selalu setia berjalan bersama kita. Mengapa orang2 tegar mampu bertahan? Bukan strategi yang memampukan mereka, tetapi hati yang kuat yang selalu memandang dan terpaut pada Tuhan.

Mazmur 31:24-25
(24)Kasihilah TUHAN, hai semua orang yang dikasihiNya! TUHAN menjaga orang-orang yang setiawan, tetapi orang-orang yang berbuat congkak diganjarNya dengan tidak tanggung-tanggung. (25)Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada TUHAN!
--------------------

CERITA DARI AFRIKA

Sumber : Come and Follow Jesus
Suatu malam Saya bekerja keras untuk menolong seorang ibu di sebuah bangsal rumah sakit; tapi apapun yang kami lakukan, dia meninggal dan meninggalkan bayi premature yang sangat mungil serta seorang anak perempuan usia 2 tahun yang menangis.
Kami mengalami kesulitan untuk menjaga agar si bayi tetap hidup, Karena kami tidak punya incubator ( kami tidak punya listrik untuk Menyalakan incubator)

Kami juga tidak punya makanan khusus bayi. Meskipun kami tinggal di daerah khatulistiwa, di malam hari seringkali udara sangat dingin dan anginnya kencang.

Salah seorang muridku menaruh bayi itu dalam box dan membungkus bayi dengan kain wol. Yang lain menyalakan api dan mengisi botol air panas.

Kemudian muridku yang mengisi botol air panas segera kembali dengan kebingungan sambil bercerita bahwa saat mengisi botol itu dan ternyata meledak (Karet mudah rusak dalam kondisi cuaca tropis)

"Dan ini adalah botol air panas terakhir kita," dia berseru. "Oke," kataku, "taruh bayi itu didekat api dalam jarak yang cukup aman,dan tidurlah diantara bayi itu dan pintu untuk menjaga nya dari angin. Tugasmu adalah menjaga bayi tetap hangat."

Siang hari berikutnya, seperti hari sebelumnya, Aku pergi berdoa dengan beberapa anak yatim piatu yang berkumpul denganku. Aku berikan mereka bermacam-macam saran untuk mendoakan dan bercerita pada mereka tentang bayi mungil itu.

Aku menceritakan masalah kami soal menjaga bayi supaya cukup hangat, menyebutkan tentang botol air panas, dan bagaimana bayi itu bisa dengan mudah meninggal bila kedinginan. Saya juga bercerita pada mereka tentang saudara perempuannya yang berumur 2 tahun, yang menangis karena ibunya meninggal.

Selama berdoa, seorang gadis usia 10 tahun, Ruth, berdoa dengan doa singkat seperti anak Afrika kami.

"Tolong, Tuhan" dia berdoa, "kirim kan botol air. Tidak baik besok, Tuhan, karena bayinya bisa mati, jadi tolong kirim sore ini."

Saat aku menarik napas dalam hati karena keberaniannya dalam berdoa, dia menambahkan, "Dan saat Engkau mengirimkan botol air itu, maukah Engkau mengirimkan juga boneka untuk gadis kecil itu, supaya dia tahu bahwa Engkau sungguh mengasihinya?"
Seringkali dalam doa anak-anak, aku merasa ditempatkan pada pusatnya. Dengan sungguh-sungguh kukatakan, "Amin". Oya aku tahu bahwa Tuhan dapat melakukan segalanya, Alkitab mengatakan demikian. Tapi pasti ada batasnya, kan? (pikiran manusia selalu ingin membatasi kuasa Tuhan)
Dan menurutku satu-satunya jalan Tuhan dapat menjawab doa-doa kami yaitu jika keluargaku di Amerika mengirimi bingkisan. Namun aku sudah tinggal selama hampir 4 tahun, dan tidak pernah, sama sekali menerima bingkisan dari rumah. Tapi, bila sesorang mengirimi ku bingkisan, siapa yang akan memberi botol air panas. Sebab aku tinggal di daerah Tropis!

Menjelang sore, ketika aku sedang mengajar di sekolah pelatihan perawat, sebuah parcel dikirimkan dengan mobil didepan pintu rumahku.

Saat aku sampai di rumah, mobilnya sudah pergi, tapi disana, di beranda, ada dua puluh dua pon parcel yang sangat besar. Aku merasa pedih dimataku.

Aku tidak dapat membuka parsel itu sendirian, jadi aku meminta ke anak-anak yatim piatu untuk membantuku. Bersama-sama kami menarik talinya, dengan hati-hati membuka simpulnya. Kami melipat kertasnya, supaya tidak menyobeknya. Kegembiraan meningkat.

Sebanyak 30 atau 40 pasang mata melihat ke dalam kardus tersebut. Dari atas, kami mengeluarkan baju rajutan berwarna cerah. Mata kami langsung silau melihatnya. Ada perban rajutan untuk pasien kusta, dan anak-anak mulai terlihat sedikit bosan. Lalu ada sekotak kismis, ini bisa dipakai untuk membuat setumpuk kue kismis di akhir pekan.

Lalu, aku memasukkan tanganku lagi, aku merasa .... benarkah ini?? Aku menariknya keluar .... yaa .... ini baru, botol air panas karet. Aku menangis terharu.

Aku tidak meminta Tuhan untuk mengirimkannya. Aku tidak percaya bahwa Dia benar-benar melakukannya. Ruth ada di barisan depan dari anak2. Ia cepat2 maju, sambil menangis, " Jika Tuhan mengirimkan botolnya, Dia harus mengirim bonekanya juga!" Sambil mengobrak-abrik bagian bawah kotak, dia menarik sesuatu yang mungil, boneka bergaun indah.

Matanya berkilau ! Dia tidak pernah sangsi! Sambil melihatku, dia berkata : " Dapatkah aku pergi bersamamu & memberikan boneka ini kepada gadis kecil itu, supaya dia tahu, Yesus sangat mencintainya??
Ternyata parcel ini telah dipersiapkan dan dikirim 5 bulan lalu. Di bungkus oleh Siswa Kelas Hari Mingguku, yang mana saat mempersiapkan parcel itu, Tuhan telah memerintahkannya juga untuk mengirimi botol air panas walaupun di daerah Tropis. Lalu salah satu dari siswaku juga telah memberikan boneka untuk dikirimkan ke anak Afrika - Dan itu semua terjadi 5 bulan sebelumnya, sebagai jawaban dari doa seorang anak gadis 10 tahun untuk membawanya "sore itu"

(Yesaya 65:24)
"Maka sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya; ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarkannya."
--------------------

ALLAH SEBELUM ISLAM

Sumber : Elia Stories

"Pihak Berwajib Malaysia menyita 15.000 Alkitab yang diimpor dari Indonesia karena memuat nama Allah."

Inilah berita hangat saat ini, ada apa dengan Malaysia? Berita demikian sebenarnya tidak aneh karena dua hal: Pertama, memang orang Malaysia terkenal berwatak ego-possesive, bayangkan angklung, reog, batik, dan lainnya yang milik Indonesia di klaim sebagai miliknya, dan sekarang nama 'Allah' bahasa Arab milik orang Arab diklaim sebagai miliknya pula, padahal itu bukan bahasa mereka. Kedua, Umat Islam Malaysia merasa terusik karena belakangan ini makin banyak orang Malaysia yang masuk kristen, maka isu nama 'Allah' diangkat. Gejala fundamentalisme demikian memang gejala baru karena orang Arab sendiri, baik yang beragama Islam, Yahudi maupun Kristen, dari dahulu sampai sekarang, menggunakan nama 'Allah' itu bersama-sama untuk menunjuk 'Allah Monotheisme Abraham/Ibrahim' yang mereka sembah sekalipun masing-masing memiliki aqidah berbeda mengenai 'Allah' yang sama itu. Secara hukum peradilan sebenarnya pengadilan Malaysia tidak bisa melarang penggunaan itu namun keputusan politik yang didasari sentimen agama mayoritas ditambah watak orang Malaysia yang diskrimintatif terhadap kelompok minoritas menjadikan pencekalan itu terjadi.

Apakah nama 'Allah' itu milik agama Islam? kalau begitu mengapa sudah digunakan sebelum agama Islam lahir? Nama Allah sudah ada setua kelahiran bahasa Arab. Jauh sebelumnya di Mesopotamia dimana rumpun semitik bermula, orang-orang sudah mengenal nama El/Il sebagai nama dewa tertinggi dalam pantheon babilonia. Namun bagi sebagian besar keturunan Sem (dimana nama rumpun Semitik berasal), nama itu dimengerti sebagai 'Tuhan Yang Mahaesa pencipta langit dan bumi.' Nama El berkembang ke wilayah Utara dan Barat menjadi Ela, Elah, dan khususnya di Aram-Siria nama itu disebut Elah/Alaha dan dikalangan Ibrani disebut El/Elohim/Eloah. Sedangkan nama Il berkembang di wilayah Timur dan Selatan menjadi Ila, Ilah, dan di Arab disebut Ilah/Allah.

Catatan tertua pada milenium kedua sebelum Kristus menunjukkan bahwa keturunan Abraham yang disebut suku-suku Arab, khususnya Ibrahimiyah dan Ismaelliyah dikenal sebagai kaum Hanif (jmk. Hunafa) menyebut nama 'Allah' dalam dialek Arab sejak zaman kuno.Ensiklopedia Islam (hlm.50-51) menyebutkan, bahwa: "Gagasan tentang Tuhan Yang Esa yang disebut dengan Nama Allah, sudah dikenal oleh Bangsa Arab kuno ... Kelompok keagamaan lainnya sebelum Islam adalah hunafa' (tngl.hanif), sebuah kata yang pada asalnya ditujukan pada keyakinan monotheisme zaman kuno yang berpangkal pada ajaran Ibrahim dan Ismail."

Dalam penemuan inskripsi dikalangan suku Lyhian/Tamud ditemukan catatan dari sekitar abad VI/V SM (semasa Ezra) bahwa nama Allah sudah digunakan, dan menarik mengetahui bahwa suku Lyhian sangat erat dengan suku Dedan, dimana Dedan adalah cucu Ketura, isteri Abraham: "Inskripsi Arab Utara. . Nama-nama Allah pertama menjadi umum di teks Lyhian. . Bukti ditemukannya nama Allah menunjukkan bahwa Lyhian adalah pusat penyembahan Allah di Arab. . " Orang Siria, menekankan kata benda umum 'allah' menjadi nama diri dengan menambahkan elemen "a": allaha = "the god" lalu menjadi "God". . Ketika orang Lyhian mengambil alih nama diri Allaha, nama itu diarabkan dengan menghilangkan elemen "a"." (F.V. Winnet, Allah Before Islam, dalam The Muslim World, Vol.38, 1938, hlm.245-248)

Ada yang mencoba memberikan stigmatisasi seakan-akan nama Allah itu nama berhala Siria kuno, namun dari Tanakh kita mengetahui bahwa dalam kitab Ezra yang berasal abad VI SM, kita mengenal ada banyak nama 'Alaha' yang ditujukan kepada 'Elah Yisrael' (Ezr 5:1;6:14). Studi yang sama dikemukakan Trimingham dalam bukunya 'Christianity Among the Arabs in Pre-Islamic Times', yaitu bahwa nama 'Allah' sudah lama digunakan dikalangan suku-suku Arab termasuk yang kristen dan berasal dari 'Alaha' Aram, bahasa Arab diketahui berkembang dari Nabati-Aram. Jadi adanya dugaan bahwa 'Allah sesembahan Lihyan itu dewa Siria oleh Winnet dan Trimingham disebutkan bahwa nama itu ditujukan kepada 'Alaha' Aram yang menunjuk kepada 'Elah Yisrael.' Pendapat Trimingham tidak bisa diabaikan, sebab ia belajar ilmu sosial (Birmingham) dan studi Arab & Persia (Oxford) kemudian mengambil doktor dan mengajar 'Studi Arab & Islam' selama 11 tahun di University of Glasgow, ia juga menjabat sekertaris badan misi ke Sudan dan melakukan kunjungan secara intensif ke Afrika. Setelah memperdalam bahasa Arab di Siria dan Palestina ia mengajar Sejarah Arab selama 13 tahun di American University (Beirut).

Berbeda dengan anggapan sekelompok orang yang menyebutkan bahwa orang Kristen Arab semula menyebut 'Al-Ilah' dan baru pada masa Islam mereka dipaksa menggunakan nama 'Allah,' fakta sejarah menunjukkan bahwa sejak awal orang Arab beragama Yahudi dan Kristen sudah menggunakan nama 'Allah' dalam ibadat mereka. Pater Pacerillo, arkeolog Franciscan menemukan rumah-rumah di Siria, Lebanon dan Palestina dari abad IV dengan inskripsi 'Bism Ellah al Rahmani al Rahimi' (Dalam nama Allah yang pengasih dan penyayang). Trimingham juga menyebutkan bahwa pada Konsili Efesus (431) hadir seorang uskup Arab bernama Abdelas/Abdullah(Abdi Allah), sedangkan Bambang Noorsena S.H. yang mengambil pasca-sarjana dalam sastra Arab di Kairo selama 2 tahun, dalam bukunya menyebut bahwa sebelum Islam lahir, pemakaian istilah Allah di lingkungan Kristen bisa dilihat dari sejumlah inskripsi dari masa pra-Islam yang ditemukan disekitar wilayah Syria dimana nama Al-Ilah/Allah disebut: "Ada dua inskripsi penting: pertama inskripsi Zabad (tahun 512) yang diawali dengan rumusan 'Bism al-Ilah' (Dengan nama al-Ilah) yang kemudian disusul dengan nama-nama Kristen Syria, dan kedua, Inskripsi 'Umm al-Jimmal' (juga berasal abad ke-6 Masehi) yang diawali dengan ucapan 'Allahu ghafran' (Allah mengampuni)." (History of Allah, hlm.10)

Noorsena juga menyebutkan bahwa ada teks Aram Suryani masa itu dimana nama 'Alaha' diterjemahkan menjadi teks 'Allah' Arab: "Risalah fit at Tadbir al-Khalash li Kalimat Allah al-Mutajjasad (bahasa Suryani-Arab), karya Mar Ya'qub al-Rahawi (James of Eddesa). Buku ini diawali kalimat: Allah..., menerjemahkan teks asli yang diawali: Alaha... (teks asli Suryani ditulis tahun 578 M)". (The History of Allah, hlm.12.)

Menarik juga mengamati penggunaan nama 'Allah' di kalangan Arab beragama Yahudi, dimana sebelum Islam lahir ada Imam Sinagoge di Medinah yang bernama 'Abdallah bin Saba.' Bukan hanya itu, data Al-Quran sendiri menyebutkan bahwa pada masa Muhammad di gereja dan sinagoge sudah banyak disebut nama Allah: "(yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah." Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa." (QS.22:40)

Muhammad menyebut bahwa nama 'Allah' sudah disebut orang Yahudi dan Nasrani, ia tidak menyebut orang-orang itu mengucapkan 'Al-Ilah,' maka karena waktu itu Islam dan Al-Quran baru lahir, tentunya penggunaan nama 'Allah' dikalangan Arab beragama Yahudi dan Nasrani sudah lebih dahulu terjadi lama sebelumnya.

Dari kenyataan diatas kita mengetahui bahwa pada masa dahulu, apalagi pada masa bahasa lisan pra-tulis, penggunaan nama 'Allah' bisa terjadi sebagai derivasi 'allaha' Aram, dan sekalipun mayoritas pakar Arab menyebutnya padanan 'Al-Ilah,' belakangan ini dikembangkan pendapat sebagai nama diri yang berdiri sendiri. Memang pada masa modern dengan berkembangnya ilmu tata-bahasa (gramatika) orang berusaha untuk merumuskan bahasa secara diskriptif, namun bahasa adalah ilmu yang berkembang sepanjang waktu, karena itu tidak bisa dibatasi dengan gamatika modern sebagaimana halnya rumus-rumus ilmu pasti/fisika yang mengamati hukum-hukum alam yang tetap.

Nama 'Allah' sudah digunakan Alkitab bahasa Arab sedini tahun 630-an sebelum Al-Quran ditulis, dimana fragmen-fragmen dalam bahasa Arab mulai ditulis oleh Patriakh Aby Sedra II, dan yang disusun lengkap berasal dari Hunayan bin Ishaq dan Saadia Gaon pada abad IX. Sejak itu nama 'Allah' terus digunakan dalam Alkitab bahasa Arab termasuk empat versi yang sekarang digunakan oleh sekitar 29 juta umat kristen Arab diseluruh dunia. Di Indonesia sejak masuknya agama Islam (abad XIII) dan Kristen (abad XVI), nama 'Allah' sudah terserap dalam bahasa Melayu dan kemudian masuk kosa-kata bahasa Indonesia, dan sudah digunakan sedini ditulisnya terjemahan Melayu pada tahun 1629 dan kemudian digunakan sampai sekarang, dan sekalipun Indonesia memiliki populasi Islam terbesar di dunia selama ini tidak ada yang mempersoalkan penggunaan nama Allah itu mengingat nama itu sudah menjadi kosa-kata bahasa Indonesia dan digunakan dalam Alkitab Kristen sejak awal selama 4 abad, kecuali dipersoalkan oleh sekelompok kecil orang.

Menarik juga untuk diamati bahwa di Timur Tengah, penggunaan nama 'Allah' oleh mereka yang beragama Yahudi, Kristen, dan Islam yang berbahasa Arab digunakan bersama tanpa masalah, karena itu memang aneh kalau masakini ada orang diluar Palestina yang bukan Arab atau berbahasa ibu Arab yang memberikan stigmatisasi seakan-akan itu nama 'berhala dewa bulan.' Mereka kurang mengerti bahwa dalam Al-Quran tidak pernah disebut Allah sebagai nama dewa bulan, bahkan ayat-ayat Al-Quran menyebutkan sebaliknya, a.l. dalam ayat berikut:

"Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?" Tentu mereka akan menjawab: "Allah", maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar)." (QS.29:61)

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah Yang menciptakannya, Jika Ialah yang kamu hendak sembah." (QS.41:37)

Ini tidak menutup kemungkinan bahwa dikalangan Arab Lihyan dan Arab Jahiliah, disamping kaum Hanif ada juga penyembah berhala yang menyebut dewa mereka dengan sebutan Allah. Namun pada masa Islam hadir, keyakinan monotheisme kaum Hanif itu dipulihkan.

"Gagasan tentang Tuhan Yang Esa yang disebut dengan Nama Allah, sudah dikenal oleh Bangsa Arab kuno ... Kelompok keagamaan lainnya sebelum Islam adalah hunafa' (tngl.hanif), sebuah kata yang pada asalnya dituju-kan pada keyakinan monotheisme zaman kuno yang berpangkal pada ajaran Ibrahim dan Ismail. Menjelang abad ke-7, kesadaran agama Ibrahim di kalangan bangsa Arab ini telah menghilang, dan kedudukan-nya digantikan oleh pemujaan sejumlah berhala ... dalam waktu 20 tahun seluruh tradisi Jahiliyyah tersebut terhapus oleh ajaran Tuhan yang terakhir, yakni Risalah Islam". (Ensiklopedia Islam, hlm.50-51)

"Karena Islam memperbaiki agama yang dibawa Ibrahim, yakni agama fitrah, maka jahiliyah dipandang sebagai sebuah zaman sebelum kedatangan Islam, ibarat kegelapan sebelum terbit fajar. Pada zaman ini ajaran monotheisme Ibrahim telah musnah berganti dengan sistem paganisme, dan diwarnai dekadensi moral. Sejumlah berhala sesembahan didatangkan ke Makkah dari berbagai negeri di Timur Tengah. Namun tidak semua warga Arab pada saat itu menganut sistem keyakinan pagan, melainkan terdapat beberapa suku Arab memeluk agama Kristen dan Yahudi. Bahkan terdapat sejumlah pribadi yang menekuni dunia spiritual, mereka itu dinamakan 'hunafa' (tgl. hanif) yang mana mereka tidak memihak kepada satu di antara kedua agama tersebut, melainkan mereka bertahan pada ajaran monotheisme Ibrahim". (Ensiklopedia Islam, hlm.190)

Kemerosotan penggunaan nama sesembahan 'Allah' tidak hanya terjadi dikalangan Arab, sebab dikalangan Yahudipun kemerosotan yang sama juga terjadi. 'Elohim' disamping untuk menyebut 'Pencipta Langit dan Bumi' (Kej.1:1) juga digunakan untuk menyebut 'berhala anak lembu' (Kel.32:1,4), bahkan 'berhala anak lembu' itu juga disembah sebagai YHWH (Kel.32:5).

Menarik juga melihat fakta bahwa ada Al-Quran dalam bahasa Ibrani yang diterbitkan di Israel dimana nama 'Allah' diterjemahkan 'Elohim' (Al-Quran Tirgem Avrit, Devir Publishing House, Tel-Aviv, 1945).

Marilah kita mendoakan mereka yang tidak merasa damai sejahtera dengan penggunaan nama 'Allah' oleh kalangan Kristen, sebab itu juga berarti bahwa mereka menolak 'YHWH' yang nama lainnya 'El/Elohim/Eloah' dalam dialek Arab 'Allah' ditolak bahkan diberikan stigmatisasi sebagai 'berhala.'

"Allah, sumber damai sejahtera, menyertai kamu sekalian! Amin." (Rm 15:33).

Salam kasih dari Sekertariat www.yabina.org.

DISKUSI

Artikel "Allah Sebelum Islam' (lihat di www.yabina.org) mendapat banyak appresiasi, namun ada juga yang menanggapinya. Tanggapan yang penting untuk didiskusikan adalah seperti berikut :

(Tanggapan-1)
Tidak benar bahwa nama 'Allah' sudah digunakan umat kristen Arab sebelum Islam, sebab dalam 'Arab Bible' nama itu ditulis 'Al-Ilaah' sesuai nama yang digunakan kalangan kristen sebelum ada Islam. Ini bisa dilihat dalam inskripsi Umm al-Jimal (abad-6). Inskripsi Zabad tidak memuat nama 'Allah' itulah sebabnya 'Al-Ilaah' digunakan dalam Arab Bible dan bukan 'Allah.'

(Diskusi-1)
Sebelum mendiskusikannya, ada baiknya mengetahui lebih dahulu apakah 'Arab Bible' itu. Arab Bible (2004) adalah karya plagiat dari 'Arabic Bible' yang selama ini digunakan umat Kristen berbahasa Arab (Bustani-van Dijk, 1865), dengan hanya mengubah nama 'Allah' didalamnya dengan 'Al-Ilaah', karena itu klaim 'Arab Bible' bahwa mereka lebih tahu bahasa Arab perlu diuji. Arabic Bible menggunakan nama 'Allah' sudah satu-setengah abad, meneruskan penggunaannya dalam Alkitab Arab dan oleh orang Arab beragama Yahudi dan Kristen sejak awal, dan kini digunakan 29 juta umat Kristen berbahasa Arab.

Inskripsi Umm al-Jimal memuat nama al-Ilah, namun penggunaan nama 'Allah' sebelum Islam banyak. Ada uskup Arab hadir di Konsili Efesus (431) bernama 'abdellas' (Abdullah, band. dengan 'Wahab Allah' yang diterjemahkan ke Yunani sebagai 'ouaballas')). Dalam fragmen pra-Islam yang ditemukan di Damaskus (1901) ada teks LXX Mazmur 78 dimana 'ho-theos' (elohim) diterjemahkan dalam bahasa Arab yang ditulis dengan aksara yunani sebagai 'allau' (ayat 22,31,59) dan 'el ileu ( (ayat 56) dalam inskripsi itu huruf 'ha' Arab ditulis sebagai 'upsilon' Yunani. Seorang martir kristen Arab dari Najran bernama 'Abdullah ibn Abu Bakr ibn Muhammad' (523), dan di kalangan Arab beragama Yahudi pra-Islam ada Imam Sinagoge di Medinah yang bernama 'Abdallah bin Saba.'

Inskripsi Zabad (512) 'memuat nama Allah,' banyak pakar menyebut inskripsi itu memuat 'Allah Gafran' (Allah mengampuni) sebagai pembuka bahkan digambarkan dalam buku 'Islamic Caligraphy' oleh 'Yasin Hamid Safadi' (London: Thames and Hudson Limited, 1978, hlm.6).

Jadi, nama Al-Ilah dan Allah digunakan bersama dan saling dipertukarkan terlebih pada zaman pra-Islam. Dalam Ensyclopaedia of Islam disebutkan: "Bagi umat Kristen dan monotheis, al-ilah terbukti berarti Tuhan; bagi penulis lain artinya "yang disembah", dan al-ilah menunjukkan 'tuhan yang sudah disebutkan' . penggunaannya bertahan sampai sekarang ('Abd al-Ilah). Allah sering digunakan sebagai kontraksi al-ilah, khususnya dalam tulisan pra-Islam, kemudian menjadi nama diri (ism 'alam)." (Brill, Vol.III, hlm.1093)

Adalah gegabah kalau membangun sebuah teologi hanya dengan mengutip satu-dua contoh yang mendukung, padahal banyak contoh lainnya yang berbeda diabaikan.


(T-2)
Allah adalah 'nama diri' yang sama dengan bentuk feminim 'nama diri' dewi pagan Arab 'Allat' yang ditemukan kuil penyembahannya di Petra dari kaum Nabatea, dan Lihyan adalah pusat penyembahan dewa HLH dari Siria. Tidak ada nama 'Allah' muncul di Inskripsi kristen Zabad (512).

(D-2)
Mengenai Allah sebagai nama diri bisa menunjuk sesembahan pagan Arab atau Yang Mahaesa, dan penggunaan dengan satu 'l' (alah) atau dua 'l' (allah) dengan pengertian sama merupakan kebiasaan dalam inskripsi kuno sebelum gramatika abjad Arab menjadi baku. Dalam Tanakh, 'El/Elohim' berarti nama diri dan sebutan yang tertuju Tuhan yang Esa maupun kepada dewa/berhala.

Lihyan disebutkan sebagai pusat penyembahan 'HLH' dan tidak ada indikasi bahwa nama itu tertuju 'dewa Siria' sekalipun ditemukan kuil penyembahan di Petra. Perlu disadari bahwa inskripsi di Arab Utara (Sabean, Lihyan, Tamudic, Safaitic) menunjukkan bahwa Lihyan merupakan pusat penyembahan 'Allah' dan disana berkembang dialek-dialek Arab dimana ada yang menggunakan kata sandang 'al' tapi juga 'ha' untuk menunjukkan 'Tuhan yang Satu.' F.V. Winnet dalam penelitian yang mendalam atas inskripsi Lihyan menyebutkan bahwa pujian kepada Allah dalam inskripsi itu bersifat netral dan bias diarahkan kepada sesembahan mana saja, tapi teks Lihyan menunjukkan adanya kata kunci 'abtar' yang hanya ada dalam Al-Quran (QS.108) yang mengarah kepada 'Allah yang Esa dan Kekal' (QS.112).

"Inskripsi Arab Utara. . Nama-nama Allah pertama menjadi umum di teks Lyhian. . Bukti ditemukannya nama Allah menunjukkan bahwa Lyhian adalah pusat penyembahan Allah di Arab. . "Orang Siria, menekankan kata benda umum 'allah' menjadi nama diri dengan menambahkan elemen "a": allaha = "the god" lalu menjadi "God". . Ketika orang Lyhian mengambil alih nama diri Allaha, nama itu diarabkan dengan menghilangkan elemen "a"." (Allah Before Islam, The Moslem World, Vol.38, 1938, hlm.245-248)

Apalagi, Inskripsi Lihyan abad VI BC itu berada di Arab Utara yang berasal dari bahasa Nabatea Arami itu dekat dengan Yerusalem dimana dikenal kitab Ezra yang sezaman (abad VI BC) yang memuat nama Aram 'Alaha' yang ditujukan kepada 'Elah Yisrael' (Ezr.5:1;6:14). Lagipula, pendahulu suku Lihyan adalah Dedanite yang adalah keturunan Dedan cucu Keturah, isteri Abraham, tentu ada kaitannya dengan keyakinan Hanif. Ensiklopedi Islam menyebut:

"Gagasan tentang Tuhan Yang Esa yang disebut dengan Nama Allah, sudah dikenal oleh Bangsa Arab kuno ... Kelompok keagamaan lainnya sebelum Islam adalah hunafa' (tngl.hanif), sebuah kata yang pada asalnya dituju-kan pada keyakinan monotheisme zaman kuno yang berpangkal pada ajaran Ibrahim dan Ismail." (Glasse, hlm.50-51).

Nabi Islam Muhammad sebelum menjadi rasul berhubungan dengan biarawan Nestorian Waraqah ibn Nawfal yang adalah sepupu Khadijah. Ia juga menghadiri pengajaran guru kristen dekat Mekah, dan setelah memulai agamanya ia mengaku menulis kitab sebagai penerus kitab-kitab Yahudi dan Kristen yang sudah ada, ini menunjukkan bahwa ia mengaku nama 'Allah' yang sama dalam dua agama pendahulunya, hal itu secara jelas terlihat dalam Al-Quran:

"(yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah." Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa." (QS.22:40)

Dalam Surrah Al-Quran disebut "orang Yahudi menyebut Allah" (5:64), dan "orang Yahudi & Nasrani beriman kepada Allah" (2:62) dan menyebut "kami anak-anak Allah" (5:18). Orang Nasrani menyebut "Isa Almasih putra Allah" (9:30) dan "rasul utusan Allah" (4:157,171;61:6), dan "Isa menjawab: Bertakwalah kepada Allah" (5:112) dan berkata "Aku ini hamba Allah" (19:30), dan "Allah mengangkat Isa kepada-Nya" (3:55;4:158;5:110). Ini menunjukkan 'Allah' sudah dipakai umat Yahudi dan Kristen Arab termasuk dalam kitab-kitab mereka (QS.2:97;5:48) semasa pra-Islam.


(T-3)
Arab Bible mengutip ucapan Sidney Griffith bahwa: "Bahasa Arab semakin banyak digunakan oleh para pemimpin Kristen Timur, dan akhirnya menggantikan bahasa Yunani. Nampaknya, bahkan di dalam gereja, ada pergeseran besar ke arah mengadopsi segala hal yang bersifat islami. Migrasi ke arah kebudayaan Arab yang sedang berjaya sedang digemari (dan juga lebih aman), oleh karena peradapan Arab kemudian dipandang sebagai kebudayaan yang lebih superior dari yang lainnya. Dengan situasi seperti ini maka tidaklah mengejutkan jika kita melihat adanya penggunaan kata 'Allah'."

(D-3)
Sidney Griffith kurang mengerti sejarah Arab-kristen dengan menganggap umat kristen pada masa Islam mengikuti bahasa Arab dan meninggalkan bahasa yunani. Sekalipun sejak penguasa Islam (630) bahasa Arab menggeser budaya dan bahasa Yunani, itu tidak berarti orang Arab kristen semula berbahasa Yunani dan baru menggunakan bahasa Arab sesudah itu. Kekuasaan Arab saat itu hanya sebagian saja dari dunia berbahasa Arab yang sudah menyebar sampai ke Mesopotamia, Arab Selatan, seluruh Afrika, dan Eropah beberapa abad sebelum hadir agama Islam.

Sekalipun PB ditulis dalam bahasa Yunani, tidak berarti hanya itu bahasa yang dikenal umat. Kekristenan Arab sudah dimulai sedini abad pertama dimana orang Arab sudah mendengar kotbah Yesus (Mrk.3:7-8) dan dihari Pentakosta mereka mendengar dalam bahasa Arab (Kis.2:11), dan Paulus mengunjungi jemaat kristen Arab (Gal.1:17). Alkitab Peshita dalam bahasa Aram ditulis pada abad II dimana El/Elohim Ibrani ditulis 'Alaha' sebelum kemudian menjadi 'Allah' Arab Nabatea dan bahasa Arab. Pada tahun 244 seorang Arab kristen Phillip the Arab menjadi kaisar Roma dan pada Konsili Nicaea (325) hadir 6 uskup Arab dari kawasan imperium Romawi dan tiga uskup lainnya dari kawasan Arab non Romawi. Ini menunjukkan bahwa umat kristen Arab dengan bahasa Arabnya sudah menyebar bahkan menduduki jabatan tinggi kaisar Romawi dan Uskup jemaat Arab.

Menarik untuk membandingkan isi Injil Apokrif Infancy Gospel of Thomas (abad II) dimana ada cerita mengenai 'Allah yang mengizinkan Yesus membuat mujizat burung dari tanah liat' yang dikutip dalam Injil Anak-anak apokrif dalam bahasa Arab 'Injilu' t Tufuliyyah' dan kemudian diceritakan Al-Quran (QS.5:110, abad VII). Pada abad III Origen menulis dalam introduksi Hexapla bahwa ia berkonsultasi dengan salinan bahasa lain termasuk Arab, ini berarti pada abad III sudah ada fragmen Alkitab dalam bahasa Arab. Pada abad VI, Waraqah ibn Nawfal di Mekah menerjemahkan fragmen Alkitab ke dalam bahasa Arab, pada tahun 520 umat Kristen di Najran memiliki Injil dengan dialek Arab yang ditulis dengan aksara Musnad, dan pada tahun 570 ditemukan tulisan di salah satu batu Kaabah kutipan dari Mat.7:16 dalam bahasa Arab. John of Sedra pada awal abad VII menulis terjemahan keempat Injil dalam bahasa Arab untuk digunakan oleh para cendekiawan Muslim.

Karena itu, menyempitkan kekristenan sebagai hanya mengenal 'Al Ilah' sebelum Islam, dan mengganggap orang kristen terpengaruh tekanan dominasi kekuasaan Arab/Islam agar menggunakan nama 'Allah,' menunjukkan sikap meremehkan kekuatan kekristenan Arab yang dipimpin Roh Kudus sejak hari Pentakosta dan sejak itu meluas pengaruhnya ke hampir seluruh kawasan berbahasa Arab. Pada awal abad VII pada waktu restorasi 'kaabah' di Mekah ditemukan inskripsi disalah satu batu sudut yang memuat nama Maria & Yesus bersama beberapa nabi PL. Dengan adanya nama-nama tokoh kristen yang mengandung nama 'Allah' menunjukkan bukti bahwa kekristenan Alkitablah yang mempengaruhi pembentukan Al-Quran (sekitar 70% isinya ada dalam Alkitab kristen).

Makin jelas bahwa Al-Ilah dan Allah adalah padan kata atau kontraksi, yang tertuju kepada Yang Mahaesa pencipta langit dan bumi maupun dewa. Dalam ensiklopedi disebut:
"Allah ("Tuhan" Arab), Tuhan yang esa dan satu-satunya dalam agama Islam. Secara bahasa, nama Allah mungkin merupakan kontraksi al-Ilah Arab, "Tuhan itu." Asal-muasal nama itu dapat ditelusuri ke masa lalu sampai tulisan-tulisan Semitik yang paling awal dimana kata untuk Tuhan adalah Il atau El, yang terakhir adalah sinonim Yahweh Perjanjian Lama. Allah adalah kata standar Arab untuk menyebut 'Tuhan' dan digunakan oleh Arab Kristen sama halnya dengan Muslim." (Ensyclopaedia Britannica)

"Allah, nama Yang Mahakuasa Arab. Kata itu adalah kontraksi al-Ilah bahasa Arab, "Ilah Itu." Kedua ide dan kata itu sudah ada dalam tradisi Arab sebelum Islam, dimana ada beberapa bukti monotheisme primitive dapat ditemukan. Walaupun ada yang menyebutnya ilah-ilah yang lebih rendah, Arab sebelum Islam mengenal Allah sebagai Yang Mahakuasa." (Microsoft Encarta, 2009)

Demikian juga 'Ensiklopedi Islam' (Glasse) dan 'Ensyclopaedia of Islam' (Brill) menyebut:
"Nama "Allah" telah dikenal dan dipakai sebelum Alquran diwahyukan .... Kata itu tidak hanya khusus bagi Islam saja, melainkan ia juga merupakan nama yang, oleh ummat Kristen yang berbahasa Arab dari gereja-gereja Timur, digunakan untuk memanggil Tuhan" (Glasse, hlm.23)

"Sebagian besar beranggapan nama diri Allah ada asalnya (mushtakk, mankul), kontraksi al-ilah, dan menganggap ilah adalah tiga huruf akar kata." (Brill, Vol.III, hlm.1093).

"Allah sudah dikenal di Arab; ia adalah satu dari sesembahan yang disembah di Mekah kemungkinan sebagai tuhan yang mahakuasa dan tentu saja tuhan pencipta (band. QS.13:16;29:61,63;31:25;39:38;43:87). Ia sudah dikenal sejak dulu, sebagai 'Allah,' al-Ilah (asal kata yang paling mungkin; saran lainnya adalah Alaha Aram)." (Brill, Vol.I, hlm.406).

Ada teks Aram Suryani pra-Islam yang menulis 'Alaha' diterjemahkan 'Allah' Arab:
"Risalah fit at Tadbir al-Khalash li Kalimat Allah al-Mutajjasad (bahasa Suryani-Arab), karya Mar Ya'qub al-Rahawi (James of Eddesa). Buku ini diawali kalimat: Allah..., menerjemahkan teks asli yang diawali: Alaha... (teks asli Suryani ditulis tahun 578 M)". (Bambang Noorsena, The History of Allah, h.12.)

Kebenaran sejarah tidak bisa diubah dan perlu disadari bahwa 'Ilah/Allah' (Arab) memiliki asal mula yang sama (cognate) dengan El/Elohim/Eloah (Ibrani), Elah/Alaha (Aram), maupun El/Il Semitik (Mesopotamia), yang dipercayai beberapa agama sebagai dewa, tuhan tertinggi, atau Tuhan yang Mahaesa pencipta langit dan bumi. (Di Kanaan El juga ditujukan kepala pantheon Kanaan, dan dalam Tanakh, Elohim juga kerap ditujukan kepada dewa, a.l. lembu muda, Kel.32:4).

Perlu dicamkan benar bahwa sekalipun penganut agama Yahudi (Tanakh), Kristen (PL+PB) dan Islam (Al-Quran) berbahasa Arab menggunakan nama 'Allah' yang sama dan menyebutnya sebagai 'Tuhan Monotheisme Abraham/Ibrahim,' ketiganya mempercayai pengajaran/aqidah berbeda sesuai kitab suci masing-masing. Kerancuan biasa terjadi karena mencampuradukkan nama 'Allah' sebagai nama sesembahan semitik/abrahamik dalam bahasa Arab dan doktrin/aqidah mengenai Allah yang sama itu, karena itu kalau mau membandingkan adalah antara 'Allah' Arab Kristen dibanding 'Allah' Arab Islam. Marilah kita mendengarkan wejangan Dr. Olaf Schumann, teolog kristen Jerman yang fasih berbahasa Arab yang selama 3 tahun belajar dan mengajar di Universitas Al-Azhar di Kairo:

"Memang tidak dapat disangkal adanya suatu masalah. Namun yang menjadi masalah ialah soal dogmatika atau 'aqida, sebab tiga agama surgawi itu mempunyai faham dogmatis yang berbeda mengenai Allah yang sama, baik hakekatnya maupun pula mengenai cara pernyataannya dan tindakan-tindakannya." (Keluar dari Benteng-Benteng Pertahanan, hlm.177)

Akhirnya, untuk menguji siapakah dari 'Arab Bible' dan 'Arabic Bible' yang lebih mengerti bahasa Arab (termasuk tentang kata 'Allah'), cukuplah kalau Arab Bible menerjemahkan sendiri dengan bahasa Arab mereka (dengan doktrin nama 'Al-Ilaah'nya) seluruh isi Alkitab dari bahasa asli Ibrani (PL) dan Yunani (PB), dan menyerahkan hasilnya untuk diuji oleh orang Arab terutama para pakar bahasa Arab, Ibrani, Yunani, agar dari merekalah keluar kesimpulan siapa dibelakang 'Arab Bible' atau 'Arabic Bible' yang lebih mengerti bahasa Arab, Ibrani dan Yunani!

Salam kasih dari Herlianto www.yabina.org

Jangan Lupa Untuk selalu Bersyukur

Sumber : Come and follow Jesus
Ada satu kata yang hampir terlupakan dalam kehidupan kita, padahal kata ini sangat penting sekali jika kita hidupkan serta kita praktikan, karna kata ini dapat membangkitkan, dapat menyadarkan serta memotifasi pribadi-pribadi siapapun itu baik orang tua maupun orang muda, kaya atau miskin, golongan bangsawan ataupun rakyat jelata, kaum terdidik maupun tidak terdidik, orang yang memiliki jabatan dari jabatan yang terendah sampai jabatan yang tertinggi sekalipun, kata itu adalah “Bersyukur”.

Dewasa ini kita di hadapkan pada suatu kenyataan hidup yang serba sibuk, serba cepat yang membelenggu kehidupan kita yang tanpa di sadari akhirnya berkembang menjadi kebiasaan ataupun gaya hidup yang dapat merampas sebagian bahkan keseluruhan waktu hidup kita. Sungguh sangat memperihatinkan. Anjurannya untuk kita semua agar kita tidak terjebak dalam kehidupan seperti itu adalah “Ambilah sedikit waktumu untuk bersyukur” kepada Tuhanmu, sang khalik penciptamu atas kehidupan yang engkau miliki apapun keadaanya sekarang, tetaplah untuk selalu “Bersyukur”.

Bersyukur adalah ungkapan hati kita atas segala sesuatu yang telah kita terima atau rasakan serta kita ungkapkan dari rasa terima kasih kita pada Tuhan atas segala berkat dan anugrahNya yang terus menerus kita rasakan. “Bersyukurlah” sebab hal ini akan mengubah hidup anda, karena rasa syukur akan menjauhkan kita dari persungutan yang sering kita lakukan ketika kita kecewa, lelah dan menjadi putus asa. “Bersyukur adalah obat penawar dari segala sifat-sifat yang mengerdilkan jiwa dan keyakinan kita.

Rasa syukur adalah obat, rasa syukur adalah kekuatan yang mendasyatkan yang dapat meledakan segala potensi yang kita miliki untuk senantiasa terus maju dan berkarya di dalam mengejar impian-impian kita. Rasa syukur merupakan suatu pengingat yang efektif atas begitu besar dan mulianya campur tangan Tuhan yang kita terima setiap saat di masa lalu kita dan untuk masa yang akan datang. Oleh karena itu tetaplah selalu “bersyukur”. Ketika anda lelah” bersyukurlah”, ketika kita kecewa “bersyukurlah”, ketika kita di hadapkan dalam berbagai beban kehidupan tetaplah untuk selalu” bersyukur”.

1 Tesalonika 5:18 “Mengucap syukurlah dalam segala hal sebab itulah yang di kehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu”.

Akhir kata dari kami untuk saudara-saudaraku, teman-temanku, sahabat-sahabatku Come And Fallow Jesus, senantiasalah mengucap syukur apapun yang terjadi dan lihatlah perubahan hidup yang luar biasa akan engkau terima dan alami karena Tuhanmu Sang Khalik Pencipta akan memperhatikan hidupmu. Karena itu “Bersyukurlah dan perhatikan apa yang akan terjadi.
God bless. Amin.
--------------------

Yang Lemah Berkata,” Aku Kuat!”

Sumber : Mujizat itu Nyata
Salah satu rahasia terbesar kehidupan Kristen adalah bahwa kita sangat lemah dengan kekuatan kita sendiri namun kita kuat di dalam kekuatan Allah. Sangat mudah menemukan ayat yang mendukung pernyataan ini :

1. "...baiklah orang yang tidak berdaya berkata: "Aku ini pahlawan!" (let the weak say, I am strong - KJV) (Yoel 3:10).
2. "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." (2 Korintus 12:9).
3. "Sebab jika aku lemah, maka aku kuat." (2 Korintus 12:10).
4. "telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan." (2 Korintus 32-34).

Alkitab mengatakan kepada kita jika kita ingin menjadi kuat, kita harus menjadi lemah. Ini menjelaskan kepada kita bahwa kekuatan kita hanya menjadi sempurna di dalam kelemahan.

Namun ini bukan berarti kita menjadi pasif dan tanpa harapan seperti sebuah keset yang menunggu untuk diinjak setiap orang yang melewati kita. Tidak seperti itu! Sebaliknya "...orang benar merasa aman seperti singa muda." (Amsal 28:1) dan kita diperintahkan untuk menguatkan dan meneguhan hati kita( Yosua 8:1). Jadi, bagaimana caranya untuk menjadi lemah sebelum memperoleh kekuatan, menjadi lemah namun berkata kita kuat?

Jawaban yang pasti adalah bahwa Allah tidak mengijinkan kita untuk memakai kekuatan kita sendiri dan mengijinkan kuasa-Nya bekerja dalam hidup kita. Kekuatan Allah lebih dari cukup untuk kita, Dia cukup kuat untuk menopang seluruh kehidupan kita dengan kuasa-Nya dan menolong kita untuk melewati setiap masalah yang menghadang.

Tuhan adalah Tuhan, Dia yang membentuk kita sehingga Dia mengenal siapa kita dan Dia hanya menginginkan yang terbaik untuk kita bahkan sering kali kita akan kagum dengan pekerjaan-pekerjaan Tuhan. Mungkin Tuhan tidak membawa kita ke jalan yang cepat dan mudah, sering Tuhan membawa kita ke tempat yang penuh pergumulan untuk membentuk karakter kita, untuk menaklukan tantangan, untuk dapat melewati ujian yang Dia letakan atas hidup kita.

Tidak ada kemenangan tanpa sebuah pertempuran. Sangat menyenangkan ketika ada di puncak gunung bisa melihat pemandangan yang luar biasa tapi untuk mencapainya kita harus melewati lembah dan mendaki tebing yang curam lebih dahulu. Mungkin kita akan merasa tidak nyaman ketika diuji, tetapi dalam hikmat Tuhan, ujian tersebut adalah untuk kebaikan kita. Faktanya, Tuhan sering kali menasehati kita melalui Firman-Nya bahwa dislipin-Nya akan mendatangkan kebaikan untuk kita :

1. "Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa." (Ayub 5:17)
2. "Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya."(Amsal 3:11)
3. "Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi."(Amsal 3:12)
4. "Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?" Ibrani 12:7)

Dalam 2 Tawarikh 20:17, kita diperintahkan untuk tenang dan melihat keselamatan dari Tuhan, ini bukanlah sebuah tindakan yang pasif tetapi berdiri dengan teguh yang berakar dalam iman dan percaya kepada kuasa Tuhan yang tak terbatas. Kita kuat jika iman kita kuat. Tuhan "memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." (2 Timotius 1:7). Kelemahan dan ketakutan berasal dari musuh, hal ini akan membuat kita mudah menyimpang ke hal-hal yang merusak cara berpikir kita.

Jadi Tuhan tidak memberi kita kelemahan dan ketakutan. Tetapi Dia memasukkan kekuatan-Nya ke dalam kita melalui iman dan memberi kita kekuatan untuk meruntuhkan penghalang dan hambatan di depan kita. "Karena sekalipun Ia telah disalibkan oleh karena kelemahan, namun Ia hidup karena kuasa Allah. Memang kami adalah lemah di dalam Dia, tetapi kami akan hidup bersama-sama dengan Dia untuk kamu karena kuasa Allah.( 2 Korintus 13:4). Amin
--------------------

SURAT PILATUS KEPADA KAISAR TIBERIUS

Ternyata selama masa pemerintahannya sebagai Gubernur Yudea, Pontius Pilatus pernah menulis sebuah surat kepada Kaisar Tiberius di Roma melaporkan mengenai aktivitas dari pelayanan Yesus. Surat ini ditulisnya pada tahun 32 AD. Berikut adalah isi suratnya : Kepada Yang Mulia Kaisar Tiberius ... Seorang anak muda telah muncul di Galilea dan atas nama Elohim yang mengutusnya, Dia telah berkhotbah dalam sebuah hukum yang baru, dengan perilaku yang rendah hati. Pada mulanya saya mengira tujuan-Nya adalah untuk menimbulkan gerakan revolusi rakyat untuk melawan pemerintahan Roma. Dugaan saya keliru, Yesus Orang Nazaret itu ternyata bergaul lebih akrab dengan orang Romawi daripada dengan orang Yahudi. Suatu hari saya memperhatikan, ada seorang anak muda di antara sekelompok orang, sedang bersandar pada sebatang pohon dan berbicara dengan tenang kepada kumpulan orang banyak yang mengelilingi-Nya. Orang-orang mengatakan kepada saya bahwa itulah Yesus. Terdapat perbedaan yang jelas antara Dia dan orang-orang yang mengelilingi-Nya. Dari rambut dan janggutnya yang pirang, Ia kelihatan seperti "Tuhan" (Lord). Ia berumur sekitar 30 tahun, dan saya belum pernah melihat orang dengan wajah sedemikian simpatik dan menyenangkan seperti Dia. Apa yang membuat Ia kelihatan begitu berbeda dengan orang-orang yang sedang mendengarkan-Nya adalah pada wajah-Nya yang ceria. Karena saya tidak ingin mengganggu-Nya, saya meneruskan perjalanan saya, tetapi saya menyuruh sekretaris saya untuk bergabung dengan mereka dan turut mendengarkan pengajaran-Nya. Kemudian sekretaris saya melaporkan bahwa belum pernah ia membaca karya-karya ahli filsafat manapun yang dapat disejajarkan dengan ajaran Orang itu, dan bahwa Orang itu (Yesus) sama sekali tidak membawa orang ke jalan yang sesat, dan tidak pula menjadi penghasut. Oleh karena itulah kami memutuskan untuk membiarkan-Nya. Ia bebas untuk melakukan kegiatan-Nya berbicara dan mengumpulkan orang. Kebebasan yang tidak terbatas ini menggusarkan orang-orang Yahudi dan menimbulkan kemarahan mereka. Ia tidak menyusahkan orang miskin, tetapi merangsang kemarahan orang-orang kaya dan para tokoh masyarakat. Kemudian saya menulis surat kepada Yesus, meminta Ia untuk diwawancarai dalam suatu pertemuan. Ia datang. Pada saat Orang Nazaret itu tiba, saya sedang melakukan jalan pagi. Dan ketika saya memperhatikan-Nya, saya begitu tertegun. Kedua kaki saya serasa dibelenggu oleh rantai besi yang terikat pada lantai batu pualam. Seluruh tubuh saya gemetar bagaikan seorang yang bersalah berat. Namun Ia tenang saja. Tanpa beranjak, saya begitu terpukau dengan orang yang luarbiasa ini beberapa saat. Tidak ada yang tidak menyenangkan pada penampilan atau perilaku-Nya. Selama kehadiran-Nya saya menaruh hormat dan respek yang mendalam pada diri-Nya. Saya katakan kepada-Nya bahwa pada diri dan kepribadian-Nya terdapat sesuatu yang memancar dan menunjukkan kesederhanaan yang memukau, yang menempatkan Ia di atas para ahli filsafat dan cendekiawan masa kini. Ia meninggalkan kesan yang mendalam pada kami semua karena sikap-Nya yang simpatik, sederhana, rendah hati, dan penuh kasih. Saya telah meluangkan banyak waktu untuk mengamati aktivitas pelayanan menyangkut Yesus dari Nazaret ini. Pendapat saya adalah : Seseorang yang mampu mengubah air menjadi anggur, menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang mati, dan menenangkan gelombang laut, tidak bersalah sebagai pelaku perbuatan kriminal sebagaimana dituduhkan oleh orang banyak. Kami harus mengakui bahwa sesungguhnya Ia adalah Putra Elohim. Pelayan anda yang setia, Pontius Pilatus. Surat di atas tersimpan di Perpustakaan Kepausan di Vatikan, dan salinannya mungkin dapat diperoleh di Perpustakaan Kongres Amerika. Dari surat di atas, tahulah kita mengapa Pilatus "tidak berani" menjatuhkan vonis hukuman mati atas Yesus (Matius 27:24, Yohanes 18 : 31-40 dan 19 : 4,6 - 16)

PEREMPUAN ITU KU PANGGIL MAMA

Perempuan itu ku panggil Mama Yang setiap malam selalu terjaga saat hati sibuah hatinya sedang gelisah... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu sibuk di subuh hari untuk menyiapkan sarapan dan keperluan sibuah hatinya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengajariku untuk menjadi bijaksana,... Yang selalu mengajariku untuk selalu dekat dengan Sang Khalik... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu turut merasakan kesusahanku,.. Yang selalu barusaha memenuhi kebutuhanku... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengkhawatirkan keadaanku saat ku jauh,.. Yang selalu menanyaiku dengan penuh kasih saat ku murung... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat penyakit itu bersarang ditubuhnya dan kubisikan: mama izinkan aku untuk merawatmu dan menjagaimu... Perempuan itu ku panggil Mama Yang yang terbaring lamah di pembaringan... Perempuan itu ku panggil Mama Yang dengan lemah berusaha duduk di pembaringan dan mengatakan pesan terakhirnya kepadaku: "RIS MARI BERBAGI DENGAN MAMA DALAM HIDUPMU"... Perempuan itu ku panggil Mama Yang di saat-saat terakhir hidupnya masih memintaku untuk bernyanyi memuju Sang Khalik serta bertelut dan berdoa untuknya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang malam itu tarikan napasnya semakin berat.... Perempuan itu ku panggil mama Yang saat itu kubertelut di kakinya sambil memanjatkan doa: TUHAN KUMOHON KEBESARAN KASIHMU DAN MUJIZATMU UNTUK KESEMBUHAN DAN MEMBERI PANJANG UMUR BAGI MAMAKU TERCINTA... Perempuan itu ku panggil Mama Yang disaat-saat terakhir hidupnya ku bersujud di kakinya sambil menangis dan memeohon ampun atas semua dosa dan kesalahan yang pernah kubuat selama hidupku bersamanya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang mengatakan kepadaku: RIS MAMA CAPEK DAN MAMA INGIN ISTIRAHAT... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kubisikan: MAMA, KALAU MAMA CAPEK BERISTIRAHATLAH MAMA......... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat detik - detik terakhir tarikan napasnya, aku masih tetap besujud di kakinya sambil meneteskan air mataku ke kakinya sambil berkata: MAMAKU, TOLONG RASAKAN BETAPA AKU SANGAT MENYAYANGI MAMA LEWAT HANGATNYA AIR MATAKU YANG MENETES DI KAKI MAMA INI... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kasih sayangku kepadanya dikalahkan oleh kasih sayang Sang khalik kepada mamaku, sehingga saat itu juga mamaku menghembuskan napasnya yang terakhir untuk pergi menghadap Sang Khalik, untuk pergi meninggalkan kami selamanya dan untuk mengakhiri segala penderitaan hidupnya di dunia ini... Perempuan itu ku panggil Mama yang disaat tubuhnya terbujur kaku dan dingin, kucium mamaku sambil berbisik: MAMAKU TERSAYANG, KASIH SAYANG MAMA KEPADAKU AKAN TETAP MENJADI BINTANG DI DALAM HATIKU YANG AKAN TETAP BERSINAR DAN SINAR KASIH SAYANG ITU AKAN TETAP KUPANCARKAN KEPADA SEMUA ADIK - ADIKU, SAUDARA - SAUDARAKU, DAN SEMUA ORANG YANG BERADA DI SEKITARKU AGAR MEREKA TAHU BAHWA MAMAKU ADALAH FIGUR YANG TERBAIK DAN YANG TELAH MENDIDIKKU MENJADI MANUSIA YANG BIJAKSANA... Perempuan itu ku panggil Mama yang selalu menyebut namaku di dalam setiap doanya Perempuan itu kupanggil Mama Yang kini menetap disurga bersama Sang Khalik yang mengasihinya... TERIMA KASIH MAMAKU TERCINTA, ATAS SEMUA KEHIDUPAN YANG INDAH, YANG TELAH KAU HADIRKAN SELAMA ENGKAU BERSAMAKU DI DUNIA INI........ LIWAT HEMBUSAN NAPASKU SERTA DOAKU, KU TITIPKAN CIUM YANG PALING MANIS UNTUK MAMA DI SURGA SANA....... (Untuk mengenang mamaku yang meninggal tanggal 5 Mei 2009 di Ambon) Anakmu Richard Sahetapy yang Kau panggil RIS

SENG ADA MAMA LAI

SU SENG ADA MAMA LAI PAR BIKING COLO - COLO SU SENG ADA MAMA LAI PAR TUANG PAPEDA DI SEMPE SU SENG ADA MAMA LAI PAR ATOR MAKAN DI MEJA MAKAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR CUCI BETA PUNG PAKIAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR DENGAR BETA PUNG SUSAH SU SENG ADA MAMA LAI PAR JAGA BETA WAKTU SAKIT MAMAE.... PAR APA LAI BETA PULANG KA RUMAH TUA KALO MAMA SU SENG ADA PAR LIA BETA PAR APALAI BETA DUDU DI MEJA MAKAN KALO MAMA PUNG TAMPA GARAM SU SENG ADA PAR SAPA LAI BETA MAU MANYANYI KALO MAMA SU SENG ADA PAR DENGAR... SIOOO MAMA E.... MAMA SU JAUH DARI BETA DENG BASUDARA MAMA SU TENANG DI TETEMANIS PUNG PANGKO TAPI MAMA PUNG PASANG DENG MAMA PUNG DOA TETAP JADI BINTANG YANG BERSINAR DI BETA PUNG HATI SELAMA HIDOP DI DUNIA. JUST FOR MY LOVE MAMA

Glitter Text
Make your own Glitter Graphics

Yesus Manis