28 Oktober 2009

Lupa....

Sumber : Come and Follow Jesus
Ada satu judul lagu yang beberapa saat lalu terkenal dan sering dinyanyikan orang yaitu lagu “LUPA” yang dinyanyikan grup vokalis KUBURAN. Salah satu bait lagu itu adalah : “Lupa, lupa lagi syairnya.” Lirik lagunya mengatakan bahwa syairnya lupa tapi yang diingat adalah kuncinya. Sebuah lagu yang membuat banyak orang menyenangi dan mau untuk menyanyikannya. Seperti lagu LUPA, kita sebagai umat Tuhan sering mengalami yang namanya “Lupa”. Lupa bahwa Tuhan itu Maha Pengasih, Lupa bahwa Tuhan itu baik, lupa bahwa Tuhan itu Maha Pengampun, dan lain sebagainya, yang diingat adalah masalahnya. Mengapa terjadi demikian? Mari kita lihat uraiannya.

Yesus mengatakan dalam suatu perumpamaan mengenai seorang penabur dalam Matius 13:1-23. Pada waktu menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa dalam kehidupan sehari-hari, sering kita berperan sebagai ladang Tuhan yang berupa tanah di pinggir jalan, berperan sebagai bebatuan yang tidak banyak tanahnya dan tanah di tengah semak duri, sehingga firman itu tidak dapat tumbuh dan berakar dengan baik. Kita sering mendengar firman, tapi tidak mengerti dan memahami maksud dan rencana Tuhan dalam firman itu. Sebaliknya, ada yang mengerti firman Tuhan, tapi tidak berakar karena menganggap bahwa firman itu hanya sebagai pengetahuan saja dan digunakan dengan maksud agar orang lain tahu bahwa dia menguasai dan bisa berdebat mengenai firman Tuhan. Ada yang tahu firman Tuhan tetapi digunakan untuk mencari titik lemah dari firman Tuhan.

Saudara, kita sebagai anak Tuhan sering diperhadapkan dengan situasi yang tidak menguntungkan dimana masalah-masalah yang ada datang silih berganti. Tapi itulah kehidupan, karena selama kita masih hidup di dunia ini, masalah akan datang terus. Kalau kita sudah meninggalkan dunia ini, maka kita tidak akan merasakan lagi yang namanya penderitaan. Perkaranya sekarang adalah ketika menghadapi masalah, kita lupa bahwa ada Tuhan Yesus yang dapat memberikan jalan keluar, ada firman Tuhan yang berkuasa. Ketika menghadapi masalah, cenderung yang diingat adalah diri sendiri, istri, anak dan keluarga. Ketika sakit datang menerpa, yang kita ingat terlebih dahulu adalah obat untuk menyembuhkan, ketika kita disakiti istri atau suami, yang kita ingat adalah rasa kebencian yang mendalam, ketika kita mengalami kemalangan, yang diingat adalah kemalangan itu sendiri dan lain sebagainya. Ketika dipukul orang lain, yang diingat adalah membalas orang tersebut. Ketika menghadapi masalah kita lupa firman Tuhan, kita lupa sujud di kaki Tuhan. Setelah kita menyerah karena tidak ada jalan keluar, baru kita datang kepada-Nya. Ini semua terjadi, karena firman yang telah ditabur jatuh ke tanah yang tidak subur, firman yang ditabur jatuh ke tanah di pinggir jalan, firman yang ditabur jatuh ke bebatuan, firman yang ditabur jatuh ke tengah semak belukar, sehingga Firman yang ditabur tidak berakar dan tidak berbuah. Kalau kita lupa firman Tuhan di dalam Matius 11:28 yang mengatakan: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu”, maka masalah yang akan kita hadapi akan terasa semakin berat. Sebaliknya, ketika kita mengalami masalah dan menghadapi pencobaan, kita mengingat firman Tuhan dan segera berlutut dan berdoa di kaki Tuhan, maka ada kuasa dan mujizat terjadi, masalah yang dihadapi menjadi tidak berarti karena ada Yesus yang memberikan kelegaan, ketenangan dan jalan keluar. Oleh karena itu, marilah kita dengan tekun dan setia untuk selalu dapat membaca dan merenungkan firman Tuhan serta meminta pertolongan Roh Kudus, agar setiap firman yang kita dengar dapat berakar dan bertumbuh serta berbuah sehingga ketika masalah dan pencobaan datang menerpa, kita tetap kuat di dalam Tuhan dan ingat kepada-Nya sebagai pemberi jalan keluar.

Tuhan Yesus memberkati.
--------------------

Depaatemen di Surga

Sumber : Come and Follow Jesus
Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku dan menunjukkan keadaan di surga.

Kami berjalan memasuki suatu ruang kerja penuh dengan para malaikat.

Malaikat yang mengantarku berhenti di depan ruang kerja pertama dan berkata, ” Ini adalah Seksi Penerimaan. Disini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah diterima”.

Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia.

Kemudian aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang panjang lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua.

Malaikat-ku berkata, “Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman.

Disini kemuliaan dan rahmat yang diminta manusia diproses dan dikirim ke manusia-manusia yang masih hidup yang memintanya”.

Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu. Ada banyak malaikat yang bekerja begitu keras karena ada begitu banyaknya permohonan yang dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi.

Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yang sangat kecil. Yang sangat mengejutkan aku, hanya ada satu malaikat yang duduk disana, hampir tidak melakukan apapun. “Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih”, kata Malaikatku pelan. Dia tampak malu.

“Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan disini?”, tanyaku.

“Menyedihkan”, Malaikat-ku menghela napas. “Setelah manusia menerima rahmat yang mereka minta, sangat sedikit manusia yang mengirimkan pernyataan terima kasih”.

“Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas rahmat Tuhan?”, tanyaku.

“Sederhana sekali”, jawab Malaikat. “Cukup berkata : Terima kasih, Tuhan. Dan berbuatlah kebajikan bagi sesamamu serta jauhilah kejahatan”.

“Lalu, rahmat apa saja yang perlu kita syukuri”, tanyaku.

Malaikat-ku menjawab, “Jika engkau mempunyai makanan di lemari es, pakaian yang menutup tubuhmu, atap di atas kepalamu dan tempat untuk tidur, maka engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini.

“Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu, dan uang-uang receh, maka engkau berada diantara 8% kesejahteraan dunia.

“Dan jika engkau mendapatkan pesan ini di komputer mu, engkau adalah bagian dari 1% di dunia yang memiliki kesempatan itu.

Juga…. “Jika engkau bangun pagi ini dengan lebih banyak kesehatan daripada kesakitan … engkau lebih dirahmati daripada begitu banyak orang di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari ini.

“Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam perang, kesepian dalam penjara, kesengsaraan penyiksaan, atau kelaparan yang amat sangat …. Maka engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia”.

“Jika orangtuamu masih hidup dan masih berada dalam ikatan pernikahan … maka engkau termasuk orang yang sangat jarang.

“Jika engkau dapat menegakkan kepala dan tersenyum, maka engkau bukanlah seperti orang kebanyakan, engkau unik dibandingkan semua mereka yang berada dalam keraguan dan keputusasaan.

“Jika engkau dapat membaca pesan ini, maka engkau menerima rahmat ganda, yaitu bahwa seseorang yang mengirimkan ini padamu berpikir bahwa engkau orang yang sangat istimewa baginya, dan bahwa, engkau lebih dirahmati daripada lebih dari 2 juta orang di dunia yang bahkan tidak dapat membaca sama sekali”.

Nikmatilah hari-harimu, hitunglah rahmat yang telah Tuhan anugerahkan kepadamu. Dan jika engkau berkenan, kirimkan pesan ini ke semua teman-teman-mu untu mengingatkan mereka betapa dirahmatinya kita semua. “Dan ingatlah tatkala Tuhanmu menyatakan bahwa, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak nikmat kepadamu’ “.

Ditujukan pada : Departemen Pernyataan Terima Kasih.
“Terima kasih, Tuhan! Terima kasih, Tuhan, atas anugerahmu berupa kemampuan untuk menerjemahkan dan membagi pesan ini dan memberikan aku begitu banyak teman-teman yang istimewa untuk saling berbagi”.

----------------------------------------------------------------------------------------
KOLOSE 3

(14) Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

(15) Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.

(16) Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.

(17) Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.

.......oOo.......
--------------------

TUHAN YESUS PENOLONG SAAT KESESAKAN

Sumber : come and Follow Jesus
Ada begitu banyak orang hidup dalam kesesakan, ketertekanan dan terintimidasi akibat begitu banyak masalah yang menekan. Orang tua yang selalu bertengkar, pekerjaan yang belum didapat, anak-anak yang terlibat narkoba, kondisi kantor yang tidak mendukung, PHK dimana-mana, mertua dan keluarga yang menuntut agar segera mempunyai anak, rumah tangga yang diambang kehancuran, keadaan ekonomi yang tak kunjung membaik dengan naiknya harga-harga dan lain sebagainya membuat keadaan semakin gelap. Hidup serasa tak ada lagi harapan dan hati menjadi tawar menghadapi kesesakan ini. Jalan pintas merupakan hal yang paling banyak menjadi pilihan. Hidup rasanya seorang diri dan tidak ada teman.

Firman Tuhan dalam Amsal 24:10 berkata : “Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.” Artinya ketika menghadapi kesesakan, menghadapi masalah dan kondisi yang tidak mengenakkan dan seseorang menjadi tawar hati, maka disanalah iman kita melemah dan akhirnya putus asa yang berujung kepada kebinasaan.

Saudara, firman TUhan kali berbicara mengenai bagaimana kita menghadapi kesesakan agar jangan menjadi tawar hati yang mengakibatkan kita mengambil jalan pintas. Memang mudah mengatakan dan menasehati dengan berkata : “ sudah, sabar saja”, “Jangan menyerah”, dan lain sebagainya kepada orang yang sedang menghadapi kesesakan. Tetapi yang disampaikan ini bukanlah nasehat orang pintar atau perkataan seorang motivator duniawi. Tetapi ini adalah perkataan janji Tuhan kepada orang yang sedang dalam kesesakan. Di dalam Mazmur 46:2 berkata : “Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti”. Perkataan ini adalah merupakan perkataan seorang pemazmur dari Bani Korah yang telah mengalami pertolongan TUhan saat dia mengalami kesesakan. Sampai dia juga berani berkata bahwa walaupun gunung-gunung goncang di dalam laut, dia tidak akan takut (Ayat 3). Walaupun masalah-masalah kita terasa menyesakkan, tetapi kalau kita percaya dan menaruh harapan kepada Yesus Kristus maka segalanya akan dapat diatasi dan sudah terbukti di dalam firman Tuhan. Yesus sendiri berkata dan mengajak kita semua yang letih lesu dan berbeban berat, agar datang kepada-Nya karena Dia akan memberi kelegaan kepada kita (Matius 11:28). Tapi lebih dari itu, di dalam menghadapi masalah dan kesesakan ini agar tidak menjadi lemah, kita harus berani berkata seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego yang berkata : “ Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."(Daniel 3:17-18). Dan terbukti Sadrakh, Mesakh dan Abednego mempunyai jalan keluar ketika mereka tetap komitmen kepada Tuhan di dalam menghadapi masalah. Oleh karena itu, mari kita selalu menaruh komitmen kepada Tuhan dan selalu menaruh harapan kita kepada Yesus Kristus dalam menghadapi kesesakan sehingga kita tidak menjadi lemah.


Tuhan Yesus memberkati.
--------------------

SURAT PILATUS KEPADA KAISAR TIBERIUS

Ternyata selama masa pemerintahannya sebagai Gubernur Yudea, Pontius Pilatus pernah menulis sebuah surat kepada Kaisar Tiberius di Roma melaporkan mengenai aktivitas dari pelayanan Yesus. Surat ini ditulisnya pada tahun 32 AD. Berikut adalah isi suratnya : Kepada Yang Mulia Kaisar Tiberius ... Seorang anak muda telah muncul di Galilea dan atas nama Elohim yang mengutusnya, Dia telah berkhotbah dalam sebuah hukum yang baru, dengan perilaku yang rendah hati. Pada mulanya saya mengira tujuan-Nya adalah untuk menimbulkan gerakan revolusi rakyat untuk melawan pemerintahan Roma. Dugaan saya keliru, Yesus Orang Nazaret itu ternyata bergaul lebih akrab dengan orang Romawi daripada dengan orang Yahudi. Suatu hari saya memperhatikan, ada seorang anak muda di antara sekelompok orang, sedang bersandar pada sebatang pohon dan berbicara dengan tenang kepada kumpulan orang banyak yang mengelilingi-Nya. Orang-orang mengatakan kepada saya bahwa itulah Yesus. Terdapat perbedaan yang jelas antara Dia dan orang-orang yang mengelilingi-Nya. Dari rambut dan janggutnya yang pirang, Ia kelihatan seperti "Tuhan" (Lord). Ia berumur sekitar 30 tahun, dan saya belum pernah melihat orang dengan wajah sedemikian simpatik dan menyenangkan seperti Dia. Apa yang membuat Ia kelihatan begitu berbeda dengan orang-orang yang sedang mendengarkan-Nya adalah pada wajah-Nya yang ceria. Karena saya tidak ingin mengganggu-Nya, saya meneruskan perjalanan saya, tetapi saya menyuruh sekretaris saya untuk bergabung dengan mereka dan turut mendengarkan pengajaran-Nya. Kemudian sekretaris saya melaporkan bahwa belum pernah ia membaca karya-karya ahli filsafat manapun yang dapat disejajarkan dengan ajaran Orang itu, dan bahwa Orang itu (Yesus) sama sekali tidak membawa orang ke jalan yang sesat, dan tidak pula menjadi penghasut. Oleh karena itulah kami memutuskan untuk membiarkan-Nya. Ia bebas untuk melakukan kegiatan-Nya berbicara dan mengumpulkan orang. Kebebasan yang tidak terbatas ini menggusarkan orang-orang Yahudi dan menimbulkan kemarahan mereka. Ia tidak menyusahkan orang miskin, tetapi merangsang kemarahan orang-orang kaya dan para tokoh masyarakat. Kemudian saya menulis surat kepada Yesus, meminta Ia untuk diwawancarai dalam suatu pertemuan. Ia datang. Pada saat Orang Nazaret itu tiba, saya sedang melakukan jalan pagi. Dan ketika saya memperhatikan-Nya, saya begitu tertegun. Kedua kaki saya serasa dibelenggu oleh rantai besi yang terikat pada lantai batu pualam. Seluruh tubuh saya gemetar bagaikan seorang yang bersalah berat. Namun Ia tenang saja. Tanpa beranjak, saya begitu terpukau dengan orang yang luarbiasa ini beberapa saat. Tidak ada yang tidak menyenangkan pada penampilan atau perilaku-Nya. Selama kehadiran-Nya saya menaruh hormat dan respek yang mendalam pada diri-Nya. Saya katakan kepada-Nya bahwa pada diri dan kepribadian-Nya terdapat sesuatu yang memancar dan menunjukkan kesederhanaan yang memukau, yang menempatkan Ia di atas para ahli filsafat dan cendekiawan masa kini. Ia meninggalkan kesan yang mendalam pada kami semua karena sikap-Nya yang simpatik, sederhana, rendah hati, dan penuh kasih. Saya telah meluangkan banyak waktu untuk mengamati aktivitas pelayanan menyangkut Yesus dari Nazaret ini. Pendapat saya adalah : Seseorang yang mampu mengubah air menjadi anggur, menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang mati, dan menenangkan gelombang laut, tidak bersalah sebagai pelaku perbuatan kriminal sebagaimana dituduhkan oleh orang banyak. Kami harus mengakui bahwa sesungguhnya Ia adalah Putra Elohim. Pelayan anda yang setia, Pontius Pilatus. Surat di atas tersimpan di Perpustakaan Kepausan di Vatikan, dan salinannya mungkin dapat diperoleh di Perpustakaan Kongres Amerika. Dari surat di atas, tahulah kita mengapa Pilatus "tidak berani" menjatuhkan vonis hukuman mati atas Yesus (Matius 27:24, Yohanes 18 : 31-40 dan 19 : 4,6 - 16)

PEREMPUAN ITU KU PANGGIL MAMA

Perempuan itu ku panggil Mama Yang setiap malam selalu terjaga saat hati sibuah hatinya sedang gelisah... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu sibuk di subuh hari untuk menyiapkan sarapan dan keperluan sibuah hatinya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengajariku untuk menjadi bijaksana,... Yang selalu mengajariku untuk selalu dekat dengan Sang Khalik... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu turut merasakan kesusahanku,.. Yang selalu barusaha memenuhi kebutuhanku... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengkhawatirkan keadaanku saat ku jauh,.. Yang selalu menanyaiku dengan penuh kasih saat ku murung... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat penyakit itu bersarang ditubuhnya dan kubisikan: mama izinkan aku untuk merawatmu dan menjagaimu... Perempuan itu ku panggil Mama Yang yang terbaring lamah di pembaringan... Perempuan itu ku panggil Mama Yang dengan lemah berusaha duduk di pembaringan dan mengatakan pesan terakhirnya kepadaku: "RIS MARI BERBAGI DENGAN MAMA DALAM HIDUPMU"... Perempuan itu ku panggil Mama Yang di saat-saat terakhir hidupnya masih memintaku untuk bernyanyi memuju Sang Khalik serta bertelut dan berdoa untuknya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang malam itu tarikan napasnya semakin berat.... Perempuan itu ku panggil mama Yang saat itu kubertelut di kakinya sambil memanjatkan doa: TUHAN KUMOHON KEBESARAN KASIHMU DAN MUJIZATMU UNTUK KESEMBUHAN DAN MEMBERI PANJANG UMUR BAGI MAMAKU TERCINTA... Perempuan itu ku panggil Mama Yang disaat-saat terakhir hidupnya ku bersujud di kakinya sambil menangis dan memeohon ampun atas semua dosa dan kesalahan yang pernah kubuat selama hidupku bersamanya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang mengatakan kepadaku: RIS MAMA CAPEK DAN MAMA INGIN ISTIRAHAT... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kubisikan: MAMA, KALAU MAMA CAPEK BERISTIRAHATLAH MAMA......... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat detik - detik terakhir tarikan napasnya, aku masih tetap besujud di kakinya sambil meneteskan air mataku ke kakinya sambil berkata: MAMAKU, TOLONG RASAKAN BETAPA AKU SANGAT MENYAYANGI MAMA LEWAT HANGATNYA AIR MATAKU YANG MENETES DI KAKI MAMA INI... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kasih sayangku kepadanya dikalahkan oleh kasih sayang Sang khalik kepada mamaku, sehingga saat itu juga mamaku menghembuskan napasnya yang terakhir untuk pergi menghadap Sang Khalik, untuk pergi meninggalkan kami selamanya dan untuk mengakhiri segala penderitaan hidupnya di dunia ini... Perempuan itu ku panggil Mama yang disaat tubuhnya terbujur kaku dan dingin, kucium mamaku sambil berbisik: MAMAKU TERSAYANG, KASIH SAYANG MAMA KEPADAKU AKAN TETAP MENJADI BINTANG DI DALAM HATIKU YANG AKAN TETAP BERSINAR DAN SINAR KASIH SAYANG ITU AKAN TETAP KUPANCARKAN KEPADA SEMUA ADIK - ADIKU, SAUDARA - SAUDARAKU, DAN SEMUA ORANG YANG BERADA DI SEKITARKU AGAR MEREKA TAHU BAHWA MAMAKU ADALAH FIGUR YANG TERBAIK DAN YANG TELAH MENDIDIKKU MENJADI MANUSIA YANG BIJAKSANA... Perempuan itu ku panggil Mama yang selalu menyebut namaku di dalam setiap doanya Perempuan itu kupanggil Mama Yang kini menetap disurga bersama Sang Khalik yang mengasihinya... TERIMA KASIH MAMAKU TERCINTA, ATAS SEMUA KEHIDUPAN YANG INDAH, YANG TELAH KAU HADIRKAN SELAMA ENGKAU BERSAMAKU DI DUNIA INI........ LIWAT HEMBUSAN NAPASKU SERTA DOAKU, KU TITIPKAN CIUM YANG PALING MANIS UNTUK MAMA DI SURGA SANA....... (Untuk mengenang mamaku yang meninggal tanggal 5 Mei 2009 di Ambon) Anakmu Richard Sahetapy yang Kau panggil RIS

SENG ADA MAMA LAI

SU SENG ADA MAMA LAI PAR BIKING COLO - COLO SU SENG ADA MAMA LAI PAR TUANG PAPEDA DI SEMPE SU SENG ADA MAMA LAI PAR ATOR MAKAN DI MEJA MAKAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR CUCI BETA PUNG PAKIAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR DENGAR BETA PUNG SUSAH SU SENG ADA MAMA LAI PAR JAGA BETA WAKTU SAKIT MAMAE.... PAR APA LAI BETA PULANG KA RUMAH TUA KALO MAMA SU SENG ADA PAR LIA BETA PAR APALAI BETA DUDU DI MEJA MAKAN KALO MAMA PUNG TAMPA GARAM SU SENG ADA PAR SAPA LAI BETA MAU MANYANYI KALO MAMA SU SENG ADA PAR DENGAR... SIOOO MAMA E.... MAMA SU JAUH DARI BETA DENG BASUDARA MAMA SU TENANG DI TETEMANIS PUNG PANGKO TAPI MAMA PUNG PASANG DENG MAMA PUNG DOA TETAP JADI BINTANG YANG BERSINAR DI BETA PUNG HATI SELAMA HIDOP DI DUNIA. JUST FOR MY LOVE MAMA

Glitter Text
Make your own Glitter Graphics

Yesus Manis