9 Oktober 2009

Pusat Kehidupan

Goncangan akan menimbulkan kepanikan, contohnya gempa bumi yang akhir-akhir ini sering terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Namun, goncangan kehidupan juga bisa membuat kita panik. Hal itu mungkin saja karir Anda, rumah tangga Anda, masalah keuangan, dan banyak sisi dalam hidup ini bisa di goncangkan. Saat Anda mengalami goncangan atau badai kehidupan Tuhan berkata, "Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku." (Mazmur 50:15). Ketika Anda mengalami masalah, Tuhan ingin Anda segera berlari pada-Nya.


Seringkali sebagai manusia, kita ingin menangani masalah kita dengan cara kita sendiri, dan jika semua cara sudah tidak berhasil, dan kita kehabisan akal, akhirnya kita datang kepada Tuhan.


"Sudah tidak ada yang bisa dilakukan lagi, mari berdoa."


Anda harus mengubah formula untuk penyelesaian masalah Anda, jadikan doa sebagai respon pertama ketika Anda mengalami masalah dan goncangan hidup. Datang pada Tuhan yang selalu bersama dengan Anda. Ini adalah sebuah pembuktian bahwa Anda menjadikan Tuhan pusat kehidupan Anda, ketika Anda melakukan segala sesuatu dimulai dari diri-Nya bukan dari diri Anda.


Bagaimana Anda bisa tahu bahwa Anda telah menjadikan Tuhan pusat kehidupan Anda?


Kekuatiran adalah sebuah alarm bahwa ada sesuatu yang lain yang telah menjadi pusat hidup Anda. Ketika Anda mulai kuatir dengan anak Anda, Anda menjadikan dia sebagai pusat kehidupan Anda. Ketika Anda mulai kuatir dengan masalah keuangan Anda, maka uang adalah pusat kehidupan Anda. Ketika Anda mulai kuatir apakah pasangan Anda setia atau tidak, maka pasangan Anda adalah pusat kehidupan Anda.


Ketika Tuhan menjadi pusat hidup Anda, maka Anda akan berhenti mengkuatirkan sesuatu. Anda berhenti kuatir karena Anda tahu bahwa Tuhan-lah yang memegang kendali atas segala sesuatu dalam hidup Anda. Ketika Tuhan masuk dalam area pernikahan Anda, maka kekuatiran dalam masalah hubungan Anda dengan pasangan dan anak-anak akan menyingkir. Ketika Tuhan masuk dalam area keuangan Anda, maka kekuatiran akan finansial akan menyingkir, Pertanyaannya adalah, apakah Tuhan yang menjadi pusat kehidupan Anda?


Karena kita orang percaya, bukan berarti kita kebal dari semua problem dan berbagai permasalah. Semua itu tetap ada dalam hidup kita, namun kita menjalaninya bersama Yesus. Seperti yang firman Tuhan tuliskan, "Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?" (Roma 8:31).


Mungkin Anda saat ini sedang mengalami goncongan kehidupan paling dasyat yang pernah Anda alami, bahkan hal itu menggoncangkan pondasi kehidupan Anda. Anda mungkin bertanya mengapa Tuhan mengijinkan hal ini terjadi, bukankah Anda mencintai Dia dengan segenap hati Anda? Seruan Anda mungkin seperti ini, "Tuhan saya butuh mukjizat, tolong saya!" Namun sepertinya tidak ada jawaban dari Sorga.


Reaksi alamiah manusia ketika terjebak dalam suatu kesulitan adalah, "keluarkan aku dengan segera dari masalah ini Tuhan!", "Saya butuh mukjizat sekarang Tuhan!" dan semua permintaan agar Anda lekas keluar dari masalah tersebut. Namun Tuhan terkadang memberikan jawaban yang berbeda untuk Anda dalam situasi seperti itu. Dia berkata, "Anakku, Aku tidak akan membawamu keluar dari masalah ini sesegera mungkin seperti harapanmu. Tidak ada tombol keluar otomatis dari hal ini ataupun sebuah solusi instan. Tapi inilah rencanaKu: Aku akan memegang tanganmu, aku akan berjalan bersamamu melewati masa-masa sulit ini. Aku akan bersamamu saat bumi bergoncang dan percayalah engkau aman bersama-Ku."


Billy Joel, seorang penyanyi dari California menghubungi anak perempuannya di New York pada ulang tahun keduapuluh putrinya itu, ia berkata, "Sayang, aku minta maaf untuk hal ini, aku tidak bisa bersamamu pada hari istimewa ini, tetapi aku mengirimkan sesuatu yang indah untukmu. Aku tak akan memberitahu apa itu, tetapi kadomu itu akan sampai pada siang ini. Jadi kamu tunggu ya.."


Siang hari itu putrinya mendengar bel rumahnya berbunyi. Ketika dia buka pintunya ada sebuah kotak kado yang sangat besar diletakkan di depan pintunya. Dia tidak bisa membayangkan apa isinya, tetapi ketika ia membuka kado itu dia menangis karenanya. Tahukah Anda, ketika ia membuka kado itu, Billy Joel melompat keluar memberikan kejutan untuk putri yang dikasihinya itu. Hadiah yang paling berharga bagi putrinya itu adalah kehadiran ayahnya.


Dengan cara yang sama, Tuhan juga memberikan dirinya sendiri melalui pengorbanan Yesus Kristus dikayu salib sebagai hadiah untuk Anda dan saya. Saya tidak tahu apa yang sedang Anda alami saat ini, tetapi Tuhan tahu. Dia bersama Anda saat ini, dan menggenggam tangan Anda dengan erat. Ketika Anda lelah dan tak berdaya, Dia menggendong Anda. Dia mengerti apa yang Anda rasakan, Dia menangis ketika Anda terluka dan patah hati, namun Dia juga akan menghibur Anda dan mengubah kehidupan Anda. Ingatlah, jadikanlah Tuhan pusat kehidupan Anda. Jadikan Dia hal pertama dalam hidup Anda, Ketika sesuatu terjadi, pastikan Tuhan adalah pribadi pertama yang Anda beritahu. Amin

MENGAPA TUHAN MENGIJINKAN MASALAH MENGHAMPIRI

Masalah-masalah yang kita hadapi bisa membuat kita jatuh atau bertumbuh, tergantung dari bagaimana cara kita menanggapinya. Sangat disayangkan banyak orang gagal untuk melihat bagaimana Tuhan menggunakan masalah untuk kebaikan mereka. Mereka lebih memilih untuk bertindak bodoh dan membenci masalah-masalah mereka daripada menghadapi dan merenungkan kebaikan apa yang bisa mereka dapat dari masalah-masalah tersebut. Ada lima cara Tuhan menggunakan masalah-masalah dalam kehidupan kita untuk menjadi sesuatu kebaikan bagi kita:

1. Tuhan menggunakan masalah untuk MENGARAHKAN kita. Kadang-kadang Tuhan harus
menyalakan api di bawah kita untuk membuat kita tetap bergerak. Sering kali masalah yang kita hadapi akan mengarahkan kita ke arah yang baru dan memberikan kita motivasi untuk berubah. Ada kalanya masalah menjadi cara yang Tuhan pakai untuk menarik perhatian kita (2 Timothy 2:25)

2. Tuhan menggunakan masalah untuk MENGUJI kita. Manusia bagaikan teh celup... jika anda ingin tahu apa yang ada di dalamnya, celupkan saja ke dalam air panas! Tuhan kadang ingin menguji kesetiaan kita melalui masalah-masalah yang kita hadapi. "Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan." (Yakobus 1:2-3).

3. Tuhan menggunakan masalah untuk MENGOREKSI kita. Ada pelajaran-pelajaran yang hanya dapat kita pelajari melalui penderitaan dan kegagalan. Mungkin waktu kita masih kecil orang tua kita mengajar kita untuk tidak boleh menyentuh kompor yang panas. Tetapi mungkin kita baru benar-benar belajar justru setelah tangan kita terbakar. Kadang-kadang kita baru bisa menghargai sesuatu... kesehatan, teman, hubungan..., saat kita sudah kehilangan. "Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu." (Mazmur 119:71).

4. Tuhan menggunakan masalah untuk MELINDUNGI kita. Suatu masalah bisa menjadi berkat jika masalah tersebut menghindarkan kita dari bahaya. Tahun lalu ada seorang Kristen yang diberhentikan dari pekerjaannya karena ia menolak untuk melakukan sesuatu yang tidak etis bagi bossnya. Ia menjadi mengganggur, tetapi justru dari masalah itulah ia terhindar dari ditangkap dan dimasukan ke dalam penjara, karena setahun kemudian tindakan boss itu terbongkar. "Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakan nya untuk kebaikan..."(Kejadian50:20).

5. Tuhan menggunakan masalah untuk MENYEMPURNAKAN kita. Jika kita menanggapi masalah dengan cara dan pandangan yang benar, masalah tersebut bisa membentuk kita. Tuhan lebih memperhatikan karakter kita daripada kenyamanan kita. Hanya hubungan kita dengan Tuhan yang akan kita bawa sampai kekal. " ... Kita malah bermegah dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita." (Roma 5:3-4)

Tuhan Memberkati Kita Semua.

BERSAMA TUHAN, SELALU ADA HARI ESOK

Di tengah zaman yang tidak menentu seperti sekarang ini, orang percaya tidak hanya dituntut memiliki iman yang digunakannya pada hari Minggu atau di dalam urusan rohani saja. Inilah saatnya kita memastikan bahwa iman kita benar-benar segar dan aktif. Iman yang segar dan aktif akan membuat kita berani menghadapi setiap tantangan, karena menyadari dan percaya bahwa: ada Tuhan yang sungguh-sungguh mengasihi kita.

Apakah yang selama ini kita anggap telah membatasi dan mengurung hidup kita untuk menjangkau hari esok? Apakah selama ini kita hidup dalam keputusasaan dan selalu menyesali nasib? Berhentilah bersikap demikian. Bangkitlah di dalam iman. Tuhan mengasihi kita, sehingga Ia mau mengorbankan diri-Nya bagi kita. Di dalam iman Kristiani, kita memanggil dan menyapa-Nya dengan nama Yesus Kristus, Isa Sang Almasih.

Mungkin ada di antara kita yang berkata,”Saya sudah berjuang mati-matian, tetapi mengapa sepertinya belum juga terlihat kemajuan di dalam diri saya?” Di sinilah pentingnya kita memohon pertolongan Tuhan. Sebab kita menyadari bahwa usaha manusia ada batasnya, tetapi Tuhan adalah Pribadi yang tidak terbatas. Kalau kita menduga diri kita punya kemampuan yang tidak terbatas, kita pasti akan merasa tidak memerlukan Tuhan dan merasa frustrasi dengan kehidupan kita. Manusia adalah makhluk yang diciptakan untuk bergantung kepada Sang Penciptanya. Itu sebabnya di tengah-tengah upaya perjuangan Kita, jangan lupa untuk menyerahkan hidup kita dalam tangan pertolongan-Nya. Hiduplah bersandar kepada Tuhan, dan Ia tidak akan mengecewakan orang yang berharap kepada-Nya. Ia sangat mengasihi Anda.

Itu sebabnya, bagaimanapun kelamnya masa lalu kita, kita jangan menyesali nasib apalagi menyerah pada nasib. Inilah waktunya kita bangkit di dalam iman untuk berjuang meraih masa depan. Tuhan masih belum selesai dengan hidup Kita. Ia memiliki rencana yang indah untuk masa depan Kita. Percayalah bahwa Tuhan mengasihi Kita dan menyediakan hari esok yang penuh pengharapan bagi kita. Berjuanglah dengan iman, berjuanglah dengan persistent. Raihlah masa depan Kita bersama dengan Tuhan.

Sebagaimana sepatutnya kita menalukkan sikap mapan dalam kehidupan karier dan usaha, demikian juga kita harus menaklukkan sikap mapan dalam kehidupan rohani. Dalam kesempatan ini saya ingin mengajak Kita untuk membuka hati kepada Tuhan, meminta agar Dia terus memperbarui kehidupan rohani Kita dengan kerinduan untuk hidup semakin dekat kepada-Nya. Hanya apabila Kita hidup dekat kepada Tuhan, barulah Kita akan merasakan sejahtera dalam jiwa Kita.

Dalam kesempatan ini pula saya ingin mengajak Kita semua untuk datang kepada-Nya. Apabila Kita menyadari bahwa selama ini Kita hidup menyimpang dari kehendak Tuhan, datanglah kepada-Nya dan katakan,”Tuhan, tolong aku untuk kembali hidup dalam kebenaran-Mu. Bimbing aku untuk berjalan dalam kehendak-Mu.” Apabila Kita sedang berada dalam kesulitan dan Kita merasa tidak berdaya untuk mengatasi beban dan masalah Kita, mungkin itu masalah pekerjaan, studi, usaha, atau rumah tangga Kita, apapun masalah Kita, ingatlah Tuhan mengasihi Kita. Berserulah kepada-Nya, mohonlah pertolongan-Nya. Ia sanggup menolong Kita, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Ia sanggup melakukan segala sesuatu. Ia mampu menciptakan alam semesta dari tidak ada menjadi ada.

Oleh karena itu, dimanapun saat ini kita berada dan bagaimanapun keberadaan diri Kita, sekarang juga saya mengundang Kita untuk membuka hati dan menyerahkan hidup Kita, baik masa lampau maupun masa depan Kita ke dalam tangan-Nya. ...

TUHAN JESUS MEMBERKATI KITA.

Pelukan Kasih Tuhan

Ada seorang pengembara yang sangat ingin melihat pemandangan yang ada di balik suatu gunung yang amat tinggi. Maka disiapkanlah segala peralatannya dan berangkatlah ia. Karena begitu beratnya medan yang harus dia tempuh, segala perbekalan dan perlengkapannya pun habis. Akan tetapi, karena begitu besar keinginannya untuk melihat pemandangan yang ada di balik gunung itu, ia terus melanjutkan perjalannya. Sampai suatu ketika, ia menjumpai semak belukar yang sangat lebat dan penuh duri. Tidak ada jalan lain selain ia harus melewati semak belukar itu.

Pikir pengembara itu "Wah, jika aku harus melewati semak ini, maka kulitku pasti akan robek dan penuh luka. Tapi aku harus melanjutkan perjal anan ini."
Maka pengembara itupun mengambil ancang-ancang dan ia menerobos semak itu.
Ajaib, pengembara itu tidak mengalami luka goresan sedikitpun. Dengan penuh sukacita, ia kemudian melanjutkan perjalanan dan berkata dalam hati
"Betapa hebatnya aku. Semak belukarpun tak mampu menghalangi aku."

Selama hampir 1 jam lamanya ia berjalan, tampaklah di hadapannya kerikil-kerikil tajam berserakan. Dan tak ada jalan lain selain dia harus melewati jalan itu. Pikir pengembara itu untuk kedua kalinya
"Jika aku melewati kerikil ini, kakiku pasti akan berdarah dan terluka. Tapi aku tetap harus melewatinya."

Maka dengan segenap tekadnya, pengembara itu berjalan. Ajaib, ia tak mengalami luka tusukkan kerikil itu sedikitpun dan tampak kakinya dalam keadaan baik-baik saja.
Sekali lagi ia berkata dalam hati : "Betapa hebatnya aku. Kerikil tajampun tak mampu menghalangi jalanku."

Pengembara itupun kembali melanjutkan perjalanannya. Saat hampir sampai di puncak gunung itu, ia kembali menjumpai rintangan. Batu-batu besar dan licin menghalangi jalannya, dan tak ada jalan lain selain dia harus melewatinya. Pikir pengembara itu untuk yang ketiga kalinya : "Jika aku harus mendaki batu-batu ini, aku pasti akan tergelincir dan tangan serta kakiku akan patah. Tapi aku ingin sampai di puncak itu. Aku harus melewatinya."

Maka pengembara itupun mulai mendaki batu itu dan ia...tergelincir. Aneh, setelah bangkit, pengembara itu tidak merasakan sakit di tubuhnya dan tak ada satupun tulangnya yang patah.
"Betapa hebatnya aku. Batu-batu terjal inipun tidak dapat menghalangi jalanku."

Maka, iapun melanjutkan perjalanan dan sampailah ia di puncak gunung itu. Betapa sukacitanya ia melihat pemandangan yang sungguh indah dan tak pernah ia melihat yang seindah ini. Akan tetapi, saat pengembara itu membalikkan badannya, tampaklah di hadapannya sosok manusia yang penuh luka sedang duduk memandanginya.

Tubuhnya penuh luka goresan dan kakinya penuh luka tusukan dan darah. Ia tak dapat menggerakkan seluruh tubuhnya karena patah dan remuk tulangnya.

Berkatalah pengembara itu dengan penuh iba pada sosok penuh luka itu : "Mengapa tubuhmu penuh luka seperti itu? Apakah karena segala rintangan yang ada tadi? Tidak bisakah engkau sehebat aku karena aku bisa melewatinya tanpa luka sedikitpun? Siapakah engkau sebenarnya?"

Jawab sosok penuh luka itu dengan tatapan penuh kasih : "Aku adalah Tuhanmu. Betapa hatiKu tak mampu menolak untuk menyertaimu dalam perjalanan ini, mengingat betapa inginnya engkau melihat keindahan ini. Ketahuilah, saat engkau harus melewati semak belukar itu, Aku memelukmu erat supaya tak satupun duri merobek kulitmu. Saat kau harus melewati kerikil tajam, maka Aku menggendongmu supaya kakimu tidak tertusuk. Ketika kau memanjat batu licin dan terjatuh, Aku menopangmu dari bawah agar tak satupun tulangmu patah. Ingatkah engkau kembali padaKU?"

Pengembara itupun terduduk dan menangis tersedu-sedu.
Untuk kedua kalinya, Tuhan harus menumpahkan darahNya untuk suatu kebahagiaan.

Kadang, kita lupa bahwa Tuhan selalu menyertai & melindungi kita.
Kita lebih mudah ingat betapa hebatnya diri kita yang mampu melampaui segala rintangan tanpa menyadari bahwa Tuhan bekerja di sana. Dan sekali lagi, Tuhan harus berkorban untuk keselamatan kita. Maka, seperti Tuhan yang tak mampu menolak untuk menyertai anakNya, dapatkah kita juga tak mampu menolak segala kasihNya dalam perjalanan hidup kita dan membiarkan tanganNya bekerja dalam hidup kita?

BILA......

Bila manusia sering menyakitimu, Tuhan Yesus selalu menyayangimu.
Bila manusia sering membuatmu menangis, Tuhan Yesus selalu membuatmu bahagia
Bila manusia sering mengingkari janjimu, Tuhan Yesus selalu datang menepati-Nya
Bila manusia sering berbohong kepadamu, Tuhan Yesus selalu jujur kepadamu
Bila manusia sering meninggalkanmu sendiri, Tuhan Yesus selalu datang menemanimu
Bila manusia sering melupakanmu, Tuhan Yesus selalu ingat kepadamu
Bila manusia sering membencimu, Tuhan Yesus selalu mencintaimu

Jangan tinggalkan Yesus hanya karena manusia,
Karena Yesus selalu menerimamu apapun keadaannya.
Setialah kepada-Nya,Cintailah Dia sepenuh hatimu
dan percayakan hidupmu kepada-Nya.

Tuhan Memberkati

William Cutts

Tiba-tiba pintu rumah bersalin terbuka. Seorang dokter dengan pakaian khusus keluar. "istri anda dalam keadaan baik, namun sayang keadaan bayinya membahayakan jiwa istri anda. ada satu hal yang harus anda putuskan, keselamatan istri anda atau bayinya. Saya tahu hal ini sulit, namun kami telah berusaha sekuat mungkin. Akhirnya kami harus menemui anda, sebab keputusan anda amat menentukan, jika anda sudah siap, silahkan kami dihubungi dan menandatangi formulir ini." Setelah berkata demikian dokter tsb memeluk bahu pria yang diajak bicara.

Sorot matanya dibalik kaca mata yang tebal memberi semangat pada pria yang tubuhnya gemetar. Pria yang sedari tadi gelisah, sekarang bertambah gemetar setelah menerima berita yang meluncur dari mulut dokter yang memeluknya.

Wajahnya jadi pucat seperti mayat. Butiran keringat dingin sebesar kacang kedelai bermunculan di dahinya. Mulutnya menganga. lidahnya kelu, matanya nanar. Setelah berusaha menelan ludahnya, ia berusaha mengeluarkan kata-kata.

"Dokter..mm, bberi kesempatan saaaaya untuk berdoa." Kepala dokter tsb mengangguk, tanda setuju. Ruangan tunggu kelahiran bayi malam itu sepi menggigit, sinar lampunya nampak pudar.

Suasana saat itu bisa dingin menutupi tembok sekeliling ruangan itu. Pria itu kemudian tertunduk. Wajahnya ditenggelamkan atas kedua telapak tangannya yang menopangnya. Suara tangis tertahan bercampur kepedihan dan rasa takut menimbulkan suara yang keluar dari mulutnya seperti suara bergumam, tidak jelas. Suasana kembali sunyi. Kemudian ia perlahan bangkit, berjalan menuju perawat yang berdiri menunggunya.

"Suster, katakan kepada dokter, istri saya perlu diselamatkan, sedapat-dapatnya selamatkan juga anak saya, saya telah melihat harapan."

Suster itu hanya mengangguk, kemudian menyodorkan sehelai lembaran formulir. Setelah ditandatangi, ia kembali menunggu. Persalinan berlangsung sulit. Dokter berupaya mengeluarkan bayi dari dalam rahim wanita yang sudah mulai kehabisan tenaga. Dengan alat khusus, dokter tersebut mengupayakan kepala sang bayi dapat keluar terlebih dahulu. Namun tiba-2, crot..darah segar muncrat disertai bola mata yang masih terikat ototnya keluar menggelantung, baru kemudian kepala bayi. Merasa berpacu dengan waktu, dokter makin berusaha keras untuk mengeluarkan seluruh tubuh bayi itu. Bunyi gemeretak tulang rawan bayi yang patah karena proses tersebut. Akhirnya tubuh bayi yang mirip seonggok daging tsb utuh keluar dari dalam rahim. Persalinanpun berjalan sampai tuntas.

Dokter segera memerintahkan seorang perawat agar membersihkan tubuh bayi tersebut dan segera dimasukkan kantong mayat. Namun Tuhan yang mendengar doa bertindak lain. Tubuh bayi yang masih berlumuran darah dibersihkan terlebih dahulu oleh perawat. Saat tangan sang perawat membersihkan tubuh bayi di bagian dada sebelah kiri, nampak denyut jantung yang lemah. Tanda kehidupan. Ruapanya denyut yang lemah terlihat oleh sang perawat tsb. Segera bayi tsb dikirim ke ruang khusus.

4 th kemudian, bayi itu tumbuh menjadi seorang anak mirip monster hidup. Ia diberi nama William Cutts. Jika bayi normal, diusia sebelas thn telah belajar berjalan, tidak demikian dng William Cutts. Ia baru belajar merangkak seperti anjing. Kepala bagian kanan agak besar, matanya yang kanan rusak berat, tidak mungkin bisa melihat.Bahunya miring. Menjelang remaja, jalannya miring seperti tiang hampir roboh. Dan kata dokter, otaknya tak akan sanggup berkembang alias tidak mungkin bisa belajar seperti manusia normal.

Sudut pandang dokter rupanya beda dengan kedua orang tuanya, mereka melihat harapan. Orang tuanya terus membesarkannya dengan penuh kasih sayang. "Kelak anakku akan dipakai Tuhan secara luar biasa, sebab aku yakin harapan itu ada" demikian doa kedua orangtuanya, setiap kali melihat William Cutts yang selalu kesulitan dengan menyelaraskan jalannya dengan bahunya. Tuhanpun mewujudkan harapan anak-anakNYA.

Tepat pada waktuNYA, William Cutts bersimpuh dikakiNYA, satu ayat yang dipegangnya yang menjadi dasar panggilannya. "Justru didalam kelemahan kuasaKU menjadi sempurna" II Kor 12:9 Inilah sumber perharapan baginya.

Tuhan tidak pernah menyia-nyiakan orang yang berharap kepadaNYA. Tuhanpun membuktikan janjiNYA. Apa yang tidak dipandang oleh dunia, dipakai Allah secara luar biasa. Dengan segala keterbatasannya, William Cutts maju untuk taat. Harapan demi harapan terkuak setelah ia taat melangkah.

Setelah menyelesaikan sarjananya di sekolah theologia, ia menjadi utusan misi ke Irian Jaya, Indonesia. Tuhan meneguhkan janjiNYA, dalam kelemahan, kuasaNYA nyata. Tiap langkah pelayanan William Cutts, Tuhan meneguhkan dengan mujizatNYA. Semua ini diawali dengan orang yang melihat harapan dan mempercayai harapan di dalam Yesus itu pasti ada dan tidak pernah sia-2.

William Cutts telah meyaksikan apa makna hidup didalam pengharapan yang berlimpah di dalam Kristus

SEMUANYA MENDATANGKAN KEBAIKAN...

Semua ada waktunya.... . ; Semua indah pada waktunya....
TUHAN tak akan terlambat.... .. ; Juga tak akan lebih cepat......

TUHAN TAHU

Beberapa Hal Yang Dapat Mendorongmu Untuk Tetap Bertahan !

Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia....
Tuhan tahu betapa keras engkau sudah berusaha.

Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih...
Tuhan sudah menghitung airmatamu.

Jika kau pikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa
berlalu begitu saja...
Tuhan sedang menunggu bersama denganmu.

Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu terlalu sibuk untuk menelepon, bahkan membalas smsmu pun
Tuhan selalu berada disampingmu.

Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi...
Tuhan punya jawabannya.

Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan...
Tuhan dapat menenangkanmu.

Jika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak harapan...
Tuhan sedang berbisik kepadamu.

Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau merasa ingin mengucap syukur..
Tuhan telah memberkatimu.

Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban... .
Tuhan telah tersenyum padamu.

Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digenapi...
Tuhan sudah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu.
Ingat bahwa dimanapun kau atau kemanapun kau menghadap... TUHAN TAHU...

SAKSI JEHOVA SINYAL YANG MEMBINASAKAN

Sumber: Elia Stories

Seandainya dari awal Saksi Jehova masuk Indonesia seperti denominasi lain, tanpa dihimpit oleh pemerintah, maka mungkin mereka akan hanya memiliki beberapa beberapa gereja seperti Mormon dan Christian Science. Terlebih lagi jika gereja-gereja Protestan membekali anggota jemaat tentang poin-poin kesesatan Saksi Jehova, maka mereka pasti tidak bisa mendapatkan banyak orang.

Namun kelompok Protestan telah salah sikap, memakai tangan pemerintah meng hadang mereka di permukaan, sehingga memaksa mereka bergerak di bawah. Akhirnya bukan rahasia lagi bahwa mereka berjalan dua-dua orang memasuki rumah orang Kristen, mempertanyakan komposisi iman mereka, dan mulai memasukkan pengajaran mereka. Hasilnya, jumlah mereka tak terhitung, dan jaringan mereka menggurita.

Kebiasaan menggunakan tangan pemerintah bukan hanya tidak efektif bahkan selain membuktikan yang bersangkutan tidak memiliki argumentasi, juga menciptakan tantangan bagi yang dihimpit untuk berjuang lebih keras. Sepatutnya gereja yang merasa dirinya lebih alkitabiah dari Saksi Jehova menyelenggarakan seminar, dan menerbitkan berbagai traktat dan buklet untuk memperkuat iman jemaat dan menjelaskan poin-poin kesalahan pengajaran Saksi Jehova.

Sejarah Singkat Saksi Jehova

Charles Taze Russel lahir 16 Februari 1852, Pittsburgh, Pennsylvania. Sejak remaja Ia sangat menentang adanya Neraka yang menghukum orang, dan ia sangat menentang institusi agama (gereja). Pada saat umur 18, tahun 1870 ia mengumpulkan orang-orang untuk pelajaran Alkitab, dan pada tahun 1878 kelompok PA-nya mentahbiskannya sebagai Pastor.

Dari tahun 1876 hingga 1878 Russell adalah seorang asisten editor dari sebuah majalah bulanan di Rochester, New York. Kemudian ia berhenti karena kontroversi dari tulisannya tentang Penebusan Kristus. Setelah meninggalkan posisi asisten editor, Russell menerbitkanThe Herald of the Morning (1879), yang hari ini berkembang menjadi The Watchtower Announcing Jehova's Kingdom. Diawali dengan oplah 6000 examplar menjadi 20 juta dan diterjemahkan ke lebih seratus bahasa. Terbitan lain dari Watchtower yang berjudul Awake! dicetak lebih 15 juta examplar dan diterjemahkan ke lebih dari tiga puluh bahasa.

Namun C.T. Russell adalah seorang yang sangat percaya diri, sekalipun ia hanya sekolah sampai kelas-7 (SMP kelas satu), namun ia berusaha mengajar dan memimpin. Sangat tidak heran kalau pengajarannya hanya kebenaran yang parsial bukan kebenaran harmonis yang ditafsir kan dari seluruh ayat Alkitab dan melalui per timbangan arti kata dalam bahasa aslinya.

Pada bulan Juni 1912, Gembala Gereja Baptis James Street, Hamilton, Ontario, Rev. J. J. Ross, menerbitkan sebuah pamflet yang isinya mengupas kehidupan moral yang tidak beres dan pengetahuan theologi yang cetek dari C.T. Russell. Tentu Russell kebakaran jenggot dan menuntut Ross ke pengadilan atas tuduhan menghina seseorang. Tetapi tanpa disangka oleh Russell ternyata tuntutannya akhirnya menjadi bumerang yang mempermalukan dirinya amat sangat. Karena ternyata pengadilan memenang kan Rev. Ross, berhubung semua yang dituliskan oleh Rev. J.J. Ross tentang Russell terbukti benar. Bahwa Russell bukan kepala keluarga yang baik karena bercerai dengan istrinya, bahwa ia tidak pernah mengecap pendidikan tinggi yang cukup, tidak pernah sekolah theologi, dan bahwa ia tidak mengerti bahasa Ibrani maupun Yunani.

Lucunya ketika Russell ditanya, apakah ia mengerti bahasa Yunani, ia menjawab mengerti. Dan kemudian pengacara membukakan kitab bahasa Yunani dan memintanya membaca satu kata yang paling atas dan dia tidak dapat melaku kannya. Tentu semua orang yang ada dalam ruang sidang menertawakannya. Dan akhirnya ia harus dengan wajah yang sangat malu mengaku bahwa ia tidak mengerti bahasa Yunani. [Walter Marth, The Kingdom of the Cults, Miniapholis: Bethany House Publishers, 1985, pp 42-47].

Fakta yang sangat mengherankan lagi adalah Russell tidak pernah ditahbiskan oleh organisasi apapun namun menyebut dirinya, dan disebut oleh pengikutnya "Pastor". Walter Marth berkata bahwa sebagai pengkhotbah ia memukau banyak orang, namun sebagai theolog ia tidak memukau siapapun terutama theolog yang terpelajar. Ia tidak memiliki argumentasi theologi yang memiliki dasar, melainkan hanya mengandalkan keberanian dan spekulasi serta kepintaran mengolah kata-kata, berani membuat pernyataan, bahkan berani mengajarkan hal-hal yang bertolak belakang dengan kebanyakan gereja tanpa argumentasi yang mamadai.

Dalam terbitan The Watchtower, 15 September 1910, halaman 298, Russell menyatakan bahwa orang- orang cukup membaca tulisannya, tidak perlu membaca Alkitab karena tulisannya telah menjelaskan Alkitab bahkan adalah sama dengan Alkitab. Ia berkata kepada pengikutnya bahwa mereka tidak akan sanggup memahami Alkitab dengan jelas dan Ia memahaminya dan akan menjelaskannya untuk mereka. Menurut Russell jika semua orang mengaminkan pengajarannya maka umat manusia akan segera masuk ke dalam sebuah kerajaan yang penuh damai. Jualannya laku keras karena tidak lama kemudian terjadi konflik yang memimpin ke Perang Dunia I. Jualannya lebih laku lagi setelah PD I karena banyak orang yang mengalami depresi oleh PD I.

Setelah kematian C.T. Russell pada tanggal 31 Oktober 1916, selanjutnya Komunitas Menara Pengawas (Watchtower Society) dipimpin oleh Joseph Franklin Rutherford, seorang hakim di kota Boonville, Missouri. Ia adalah seorang yang sangat hebat dalam menulis. Dalam hidupnya ia telah menulis lebih dari seratus buku. Sesungguhnya selain Russell dialah orang yang paling berjasa dalam memba ngun ajaran sesat Saksi Jehova ini. Pada zaman Russell kumpulan mereka belum disebut Saksi Jehova (SJ). Nama ini diperkenalkan pada masa Rutherford. Kemudian ia meninggal 8 Januari 1942 di Kalifornia karena kanker.

Segera sesudah kematian Rutherford mereka memilih Nathan Homer Knorr se bagai presiden dari kelompok ajaran sesat Saksi Jehova ini. Knorr adalah rektor dari Gilead Missionary Training School, di New York. GMTS ini tidak menitik berat pada pembahasan Alkitab secara benar melain sekedar pusat latihan (training) bagi pasukan penjual buku yang mengetuk pintu demi pintu. Mereka tidak menghasilkan theolog yang bisa berpikir melainkan hanya mengandalkan tulisan pemimpin mereka yang telah berupa traktat dan buku. Knorr meninggal bulan Juni 1977 kemudian kepemimpinan di bidat Saksi Jehova dipegang oleh Frederick W. Franz, seorang yang sudah sangat dikenal di kalangan mereka.

Penyimpangan Pengajaran Mereka

Kita merasa sangat kasihan pada orang-orang yang menyerahkan nasib akhir mereka kepada pengajaran dari hasil penafsiran orang yang tidak pernah sekolah theologi, tidak bisa membaca tulisan bahasa asli Alkitab, yang masa kecilnya pernah mengalami tekanan sehingga tanpa alasan ia menyatakan Neraka itu tidak ada. Tentu bukan maksud saya bahwa orang yang tidak pernah sekolah theologi dan tidak bisa baca tulisan bahasa asli tidak akan bisa menafsirkan Alkitab dengan benar, tetapi jika seseorang berani membuat sebuah kesimpulan yang sangat bertentangan dengan pendapat kebanyakan orang ia harus memiliki dasar yang sangat kuat. Kesimpulannya harus pada bahasa asli Alkitab karena Alkitab terjemahan memiliki resiko perubahan arti kata sehubungan kekayaan bahasa yang berbeda antara satu bahasa dengan yang lain.

Pengajaran SJ ini jelas adalah hasil sebuah kesalahfahaman dari berbagai ayat Alkitab. Ia bagaikan faham komunisme yang diindoktrinasikan oleh pemimpin pemimpin mereka ke bawahan sedemikian intens dan sistematis sehingga terpatri ke dalam hati anggota mereka seperti orang komunis memegang teguh faham komunisme mereka.

Pertama, dari pemilihan nama Saksi Jehova (SJ) itu sudah awal dari bukti ketidakfahaman mereka terhadap konsep kekristenan yang alkitabiah. Nama Jehova adalah nama yang dipilih oleh Sang Pencipta sebagai nama (simbol) dirinya ketika Ia memperkenalkan diri kepada manusia terutama kepada bangsa Israel. Sejak kejatuhan manusia ke dalam dosa maka manusia tidak bisa hidup bersama Allah yang Maha Kudus. Dosa harus diselesaikan, dan penyelesaian dosa hanya dengan penghukuman. Allah berjanji mengirim Juruselamat untuk dihukumkan mengganti kan manusia. Sementara Sang Juruselamat belum tiba, Allah perintahkan ibadah simbolik untuk menggambarkan-Nya. Nah, sehubungan dengan kebutuhan ibadah simbolik inilah nama Jehova diberikan sebagai simbol yang menunjuk kepada Sang Pencipta.

Ketika janji Allah akan pengiriman Juruselamat digenapi, yaitu kedatangan Sang Juruselamat, yang adalah pribadi Allah sendiri, Ia tidak memakai nama Jehova melainkan memakai nama Yesus, yang artinya Juruselamat. Kalau mereka mengerti kebenaran seharusnya mereka menamakan perkumpulan mereka sebagai Saksi Yesus, bukan Jehova. Kalau mereka mau menjadi Saksi Jehova seharusnya mereka lahir di zaman sebelum penggenapan janji Allah.

Kedua, kesalahfahaman tentang pribadi Yesus yang adalah Allah dalam tubuh manusia. Bukan cuma satu-dua ayat melainkan sangat banyak ayat yang langsung maupun tidak langsung menyatakan bahwa Yesus Sang Juruselamat adalah pribadi Sang Pencipta atau Jehova itu sendiri.

Ketika Yohanes Pembaptis ditanya siapakah dia sesungguhnya, ia berkata bahwa ia bukan Mesias tetapi ia adalah "suara yang berseru-seru: Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN (Bahasa Ibrani dibalik kata TUHAN adalah Jehova), luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!" (Yes 40:3). Siapakah yang dimaksudkan oleh Yesaya dengan Jehova yang dipersiapkan jalannya oleh Yohanes Pembaptis? Yesus Kristus adalah yang memperkenalkan diri dengan nama Jehova dalam PL, dan kemudian memperkenalkan diri dengan nama Yesus. Bedanya hanya ketika memperkenalkan diri sebagai Jehova dilakukan di tengah badai dan guntur sedangkan ketika memperkenalkan diri sebagai Yesus melalui kelahiran dan pertumbuhan sejak bayi. Yohanes Pembaptis menyatakan bahwa ia datang untuk mempersiapkan jalan bagi Yesus dan mengutip Yesaya 40:3, dengan demikian menyatakan bahwa Yesus adalah Jehova yang datang mengenakan daging.

Kepada siapakah ayat ini dimaksud, "Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai."(Yes 9:6)? Siapakah yang dimaksudkan oleh nabi Yesaya dengan " Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai"?

Dan di dalam kitab PB, I Yohanes 5:20 dengan jelas menyatakan bahwa Yesus adalah Allah (theos), " . . . di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal. Bagaimanakah mungkin ada seorang yang jujur dan setia kepada ayat-ayat Alkitab yang bisa menyimpulkan bahwa Yesus Kristus bukan Allah yang menjadi manusia (Fil 2:5).

Namun itulah faham yang diciptakan oleh Russell yang katanya berdasarkan Alkitab, padahal pengajarannya hanya berdasarkan beberapa ayat Alkitab yang mengekpos kemanusiaan Kristus, untuk membangun sebuah komunitas pengikut yang kemudian oleh Rutherford disebut Saksi Jehova. Karena"pasukan"nya selalu mendapat tantangan dari orang-orang yang mengerti Alkitab, dan mereka seringkali kehilangan kata-kata, maka belakangan baik yang di USA maupun yang di Indonesia, mereka menerbitkan Alkitab dengan mengubah kata-kata Alkitab untuk disesuaikan dengan pemahaman mereka.

Seorang pengikut SJ berkata kepada penulis bahwa dia tidak temukan organisasi kekristenan yang lebih rapi dari SJ, maka dia senang dan meyakini bahwa mereka benar. Bukankah komunisme di Rusia di bawah Stalin dan Lenin lebih rapi dan di China di bawah Mao lebih rapi, dan bukankah Katolik di bawah kepausan mereka jauh lebih rapi? Masalahnya tentu bukan pada rapinya melainkan pada kesesuaiannya dengan Alkitab, dan bukan sesuai dengan sebagian ayat Alkitab, melainkan harus sesuai dengan seluruh ayat Alkitab.

Menurut Walter Martin, dalam buku The Kingdom of the Cults, kelompok SJ telah berani sekali menyimpangkan topik-topik utama pengajaran kekristenan, mengajarkan bahwa tidak ada Neraka padahal Tuhan lebih banyak menyebut Neraka daripada Sorga di dalam Alkitab. Karena Tuhan sangat memperingatkan orang akan Neraka sehingga Ia berkata, "Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka"(Mat 5:29-30). Namun kelompok SJ menyangkali keberadaan neraka, kemungkinan agar orang-orang lebih berani menjadi pengikut mereka karena tidak ada resiko akan masuk Neraka.

Pembaca yang kami kasihi, penulis tahu bahwa dengan buletin setipis ini mustahil bisa mengungkap seluruh penyimpangan kelompok Saksi Jehova (SJ). Uraian singkat ini hanya sekedar merangsang pembaca untuk menyelidiki lagi kelompok-kelompok yang telah memberi sinyal yang salah, sehingga kalau di analogikan dengan sinyal kendaraan, mereka telah dan akan menyebabkan malapetaka kecelakaan yang dahsyat. Kiranya Tuhan memberi hikmat kepada pembaca serta kemampuan untuk memahami kebenaran dan mengidentifikasi sinyal-sinyal yang menyesatkan.

CINTA SEORANG IBU...

Alkisah di sebuah desa, ada seorang ibu yang sudah tua, hidup berdua dengan anak satu-satunya. Suaminya sudah lama meninggal karena sakit.

Sang ibu sering kali merasa sedih memikirkan anak satu-satunya. Anaknya mempunyai tabiat yang sangat buruk yaitu suka mencuri, berjudi, mengadu ayam dan banyak lagi. Ibu itu sering menangis meratapi nasibnya yang malang. Namun ia sering berdoa memohon kepada Tuhan:

"Tuhan tolong sadarkan anakku yang kusayangi, supaya tidak berbuat dosa lagi. Aku sudah tua dan ingin menyaksikan dia bertobat sebelum aku mati."

Namun semakin lama si anak semakin larut dengan perbuatan jahatnya, sudah sangat sering ia keluar masuk penjara karena kejahatan yang dilakukannya. Suatu hari ia kembali mencuri di rumah penduduk desa, namun malang dia tertangkap. Kemudian dia dibawa ke hadapan raja utk diadili dan dijatuhi hukuman pancung. Pengumuman itu diumumkan ke seluruh desa, hukuman akan dilakukan keesokan hari di depan rakyat desa dan tepat pada saat lonceng berdentang menandakan pukul enam pagi.

Berita hukuman itu sampai ke telinga si ibu. Dia menangis meratapi anak yang dikasihinya dan berdoa berlutut kepada Tuhan, "Tuhan ampuni anak hamba, biarlah hamba yang sudah tua ini yang menanggung dosanya."

Dengan tertatih-tatih dia mendatangi raja dan memohon supaya anaknya dibebaskan. Tapi keputusan sudah bulat, anaknya harus menjalani hukuman. Dengan hati hancur, ibu itu kembali ke rumah. Tak hentinya dia berdoa supaya anaknya diampuni, dan akhirnya dia tertidur karena kelelahan. Dan dalam mimpinya dia bertemu dengan Tuhan.

Keesokan harinya, ditempat yang sudah ditentukan, rakyat berbondong2 manyaksikan hukuman tersebut. Sang algojo sudah siap dengan pancungnya dan anak sudah pasrah dengan nasibnya. Terbayang di matanya wajah ibunya yang sudah tua, dan tanpa terasa ia menangis menyesali perbuatannya.

Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba. Sampai waktu yang ditentukan tiba, lonceng belum juga berdentang. Sudah lewat lima menit dan suasana mulai berisik, akhirnya petugas yang bertugas membunyikan lonceng datang. Ia mengaku heran karena sudah sejak tadi dia menarik tali lonceng tapi suara dentangnya tidak ada.

Saat mereka semua sedang bingung, tiba2 dari tali lonceng itu mengalir darah. Darah itu berasal dari atas tempat di mana lonceng itu diikat. Dengan jantung berdebar2 seluruh rakyat menantikan saat beberapa orang naik ke atas menyelidiki sumber darah.

Tahukah anda apa yang terjadi?

Ternyata di dalam lonceng ditemui tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah. Dia memeluk bandul di dalam lonceng yang menyebabkan lonceng tidak berbunyi, dan sebagai gantinya, kepalanya yang terbentur di dinding lonceng.

Seluruh orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air mata. Sementara si anak meraung-raung memeluk tubuh ibunya yang sudah diturunkan, menyesali dirinya yang selalu menyusahkan ibunya.

Ternyata malam sebelumnya si ibu dengan susah payah memanjat ke atas dan mengikat dirinya di lonceng, memeluk bandul dalam lonceng untuk menghindari hukuman pancung anaknya.

Demikianlah sangat jelas kasih seorang ibu utk anaknya. Betapapun jahat si anak, ibu akan tetap mengasihi sepenuh hidupnya...

Marilah kita mengasihi orang tua kita masing masing selagi kita masih mampu.

Sesuatu untuk dijadikan renungan untuk kita agar kita selalu mencintai sesuatu yang berharga yang tidak bisa dinilai dengan apapun.

There is a story living in us, that speaks of our place in the world. It is a story that invites us to love what we love and simply be ourselves.

Ambillah waktu untuk berpikir, itu adalah sumber kekuatan.

Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi.

Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan.

Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksana.

Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan.

Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan.

Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah musik yang menggetarkan hati.

Ambillah waktu untuk memberi, itu membuat hidup terasa berarti.

Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan.

Ambillah waktu utk beramal, itu adalah kunci utk menuju surga.

Gunakah waktu sebaik mungkin, karena waktu tidak akan bisa diputar kembali.

GOD BLESS

Mengampuni dan Melupakan kesalahan orang lain...

Kisah ini mengajarkan kita untuk belajar mengampuni dan mengasihi orang lain, bahkan di saat kita telah di sakiti sekalipun, karena dengan mengasihi orang yang menyakiti kita (musuh kita) disitulah kasih kita bertumbuh dan berakar kuat, karena TUHAN YESUS berkata dalam Matius 5: 43-48 "Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?.Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian?. Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna".

Ini sebuah kisah tentang dua orang sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar, dan salah seorang menampar temannya. Orang yang kena tampar merasa sakit hati tapi dengan tanpa berkata-kata dia menulis di atas pasir; HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU MENAMPAR PIPIKU.

Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis, di mana mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya mencoba berenang namun nyaris tenggelam, dan berhasil diselamatkan oleh sahabatnya. Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu; HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU MENYELAMATKAN NYAWAKU.

Orang yang menolong dan menampar sahabatnya bertanya, “Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu?” Temannya sambi l tersenyum menjawab, “Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila sesuatu yang luar biasa terjadi, kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar tidak bisa hilang tertiup angin.”

Dalam hidup ini sering timbul beda pendapat dan konflik dengan pasangan, suami / isteri, kekasih, adik / kakak, kolega, dll,karena sudut pandang yang berbeda. Oleh karenanya cobalah untuk saling memaafkan dan lupakan masalah lalu. Manfaat positif dari continuous relationship mungkin sekali jauh lebh besar ketimbang kekecewaan masa lalu. Nobody’s perfect. Belajarlah menulis di atas pasir.

Tuhan Memberkati..

Stand Up For Jesus

Ini adalah kisah nyata yang terjadi beberapa tahun lalu di USC University of Southern California). Disana ada seorang profesor filosofi yang mengaku ateis.

Tujuan utamanya selama kelas semester adalah berusaha membuktikan bahwa Tuhan itu tidak ada.

Para mahasiswanya selalu takut untuk berargumentasi dengan dia karena logikanya yang sangat masuk akal. Telah 20 tahun berselang ia mengajar kelasnya dan tidak seorang pun berani menentangnya.

Beberapa mahasiswa memang pernah mencoba, tapi tidak seorangpun berhasil karena reputasinya. Di akhir setiap semester, pada hari terakhir, dia selalu berkata dihadapan 300 orang mahasiswanya, "Bila ada yang masih percaya pada Yesus, silahkan berdiri!" Selama duapuluh tahun, tidak seorang pun yang berani berdiri.

Mahasiswanya sudah tahu apa yang akan dilakukan profesor tsb selanjutnya. Ia akan berkata, "Siapapun yang percaya pada Tuhan adalah seorang yang tolol. Bila Tuhan memang ada, Ia mampu memberhentikan kapur ini jatuh mengenai lantai dan tidak pecah. Contoh sederhana untuk membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan, dan memang Ia tidak dapat melakukannya."

Dan setiap tahun, profesor tersebut menjatuhkan kapur ke lantai dan kapur itu pecah menjadi ratusan potongan. Semua mahasiswanya tidak dapat berbuat apa-apa selain diam dan menyaksikannya. Kebanyakan mahasiswanya terlalu takut untuk berdiri.

Beberapa tahun kemudian seorang mahasiswa muda mendaftarkan diri Pada kelas profesor tsb. Ia adalah seorang Kristen dan sudah mendengar cerita tentang bakal profesornya. Ia wajib mengikuti kelas profesor tersebut dan dia merasa gentar menghadapinya. Untuk 3 bulan semesternya, ia berdoa setiap pagi supaya ia dimampukan untuk berdiri, apapun yang akan dikatakan profesor dan yang dipikirkan oleh rekan-rekannya. Tidak ada yang dapat melemahkan imannya, ia hanya berharap.

Akhirnya hari terakhir itu tiba. Profesor tersebut berkata, "Bila ada diantara anda yang masih percaya pada Tuhan, silahkan berdiri." Profesor dan 300 orang mahasiswanya terkejut melihat seorang mahasiswa muda yang berdiri dibagian belakang kelas. Profesor tersebut berteriak,"Anda bodoh !!!

Bila Tuhan benar-benar ada Ia akan mampu mencegah kapur ini pecah saat menyentuh lantai!"

Ia bersiap melepaskan kapur yang dipegangnya. Tapi saat ia melepaskannya, kapur tersebut terlepas dari jarinya dan masuk ke lengan bajunya, meluncur terus ke celananya melewati kakinya hingga ke sepatunya. Saat menyentuh lantai kapur tersebut tidak pecah. Kesombongan profesor luluh saat ia melihat kapur tersebut.

Ia menatap mahasiswa muda tadi dan segera lari dari ruangan kuliah. Mahasiswa yang berdiri tadi, berjalan ke depan kelas dan berbagi iman tentang Yesus selama 30 menit. Tigaratus mahasiswa bertahan dan mendengarkan saat ia menceritakan kasih Tuhan untuk mereka dan Kuasanya melalui Yesus.

KESAKSIAN DARI 7 ORANG REMAJA MENGENAI SURGA

Kategori: Kesaksian – Penglihatan
Sumber: Elia Stories

Sebanyak 7 orang remaja di bawa Tuhan Yesus Kristus ke Surga. Inilah kesaksian mereka mengenai kemuliaan di Surga. Kejadian ini terjadi pada tanggal 11 April 1995.

Kesaksian ke 3

(Wahyu 21:4) Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.

Ketika kami sampai di surga, pintu-pintu besar terbuka untuk kami, dan saya mulai melihat suatu lembah yang penuh dengan bunga-bunga. Bunga-bunga ini sangat indah dan harumnya sangat istimewa. Kami mulai berjalan dan merasakan kebebasan penuh seperti yang tidak pernah kami rasakan di bumi. Kami merasakan damai yang memenuhi hati kami dan ketika kami melihat bunga-bunga tersebut, kami melihat bahwa bunga-bunga tersebut sangat unik. Setiap kelopaknya berbeda dan mempunyai warna yang unik.

Didalam hati saya, saya berkata kepada Tuhan bahwa saya ingin mempunyai sekuntum bunga. Tuhan memberikan persetujuan. Saya mendekati ke salah satu bunga dan mencoba mencabutnya. Tetapi tidak bisa. Saya tidak bisa mencabut bunga tersebut dari tanah. Malahan saya tidak bisa mencabut kelopak bunga sama sekali. Kemudian Tuhan berbicara, “Segala sesuatu di Surga harus di lakukan dengan kasih.” Tuhan menyentuh bunga itu dan bunga itu jatuh ke tangan Tuhan dengan sendirinya. Kemudian Tuhan memberikan bunga itu kepada kami. Kami melanjutkan perjalanan kami dan harum dari bunga-bunga tersebut masih bersama dengan kami.

Kami tiba di sebuah tempat dengan bermacam-macam pintu yang sangat indah. Pintu-pintu ini bukan pintu yang sederhana, mereka di ukir dengan sangat bagus dan mempunyai banyak batu-batu berharga yang terukir di luarnya. Pintu-pintu tersebut terbuka dan kami memasuki suatu ruangan yang di penuhi dengan banyak orang. Setiap orang berlari kesana dan kesini mempersiapkan sesuatu. Beberapa dari mereka membawa gulungan-gulungan baju bewarna putih yang berkilauan di pundaknya, yang lainnya membawa gulungan dari pita emas, dan yang lainnya membawa semacam piring dengan sesuatu seperti perisai di dalam piring tersebut. Semuanya belari dengan terburu-buru.

Kami bertanya kepada Tuhan, kenapa di sini banyak sekali orang-orang yang berlari dengan terburu-buru. Kemudian Tuhan memanggil seorang anak muda untuk mendekat ke arah kami. Orang muda ini mempunyai sebuah gulungan baju di atas pundaknya. Dia datang dan melihat Tuhan dengan hormat. Ketika Tuhan bertanya kepadanya mengapa dia sedang membawa gulungan kain tersebut, dia melihat Tuhan dan berkata,”Tuhan, Engkau tahu tentang kain ini! Kain ini di pakai untuk membuat jubah umatMu yang telah di tebus, jubah pengantin untuk Hari Pernikahan Anak Domba,” Setelah mendengar hal ini, kami merasakan suka cita dan damai yang luar biasa.Wahyu 19:8 menjelaskan, “Dan kepadanya di karuniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih! [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]”

Ketika kami pergi dari tempat itu, kami merasakan rasa damai lebih lagi, karena sangat indah untuk melihat Tuhan sedang melakukan sesuatu yang indah untuk kami. Tuhan mempunyai tempat dan waktu untukmu karena kamu sangat penting untuk Tuhan. Ketika kami keluar dari tempat itu, mata kami melihat keindahan Surga sampai ke detail-detailnya. Segala sesuatu mempunyai kehidupan dan setiap benda memberikan kemuliaan kepada Tuhan.

Kemudian kami pergi ke suatu tempat di mana di sana ada berjuta-juta anak kecil dari segala umur. Ketika mereka melihat Tuhan, semua anak-anak tersebut ingin memeluk Dia, untuk merasakan kasihNya lebih lagi karena Tuhan adalah tujuan hidup mereka. Kami menangis setelah melihat bagaimana Tuhan memanjakan setiap dari mereka, bagaimana Dia mencium mereka dan memegang tangan mereka.

Kami melihat malaikat-malaikat membawa bayi-bayi di selimuti oleh kain lenan. Malaikat-malaikat tersebut mendekati Tuhan. Tuhan membelai-belai, menyentuh, dan memberikan ciuman di kening bayi-bayi tersebut dan malaikat-malaikat tersebut mambawa bayi-bayi tersebut bersama dengan mereka. Kami bertanya kepada Tuhan kenapa disini banyak sekali anak-anak, apakah anak-anak ini akan di kirim ke bumi. Tuhan sepertinya terkesan untuk sementara dan Dia berkata, ”Tidak. Anak-anak ini tidak akan di kirim ke bumi! Mereka adalah anak-anak yang telah di aborsi di bumi, dimana orang-tua mereka tidak menginginkan mereka. Anak-anak ini adalah kepunyaanKu dan Aku mencintai mereka.” Saya menganggukan kepala saya, dan saya merasa suara saya seperti takut untuk bertanya kepada Tuhan dengan pertanyaan seperti itu.

Ketika saya tidak mengenal Tuhan, saya membuat banyak kesalahan dan berbuat dosa seperti orang lainnya. Salah satu dari dosa saya adalah melakukan aborsi. Ada waktu dimana saya berhadapan muka dengan muka dengan Tuhan dan bertanya,”Tuhan, bayi yang saya aborsi dulu, apakah ada disini?” Tuhan menjawab “Ya.” Saya mulai berjalan di salah satu sisi dan saya melihat seorang anak laki-laki kecil yang lucu. Di dekat kaki anak laki-laki tersebut, ada berdiri seorang malaikat.. Malaikat tersebut melihat Tuhan dan anak laki ini membelakangi kami.

Tuhan berkata kepada saya, “Lihat, itu anak laki-laki kamu.” Saya ingin melihat dia jadi saya berlari ke arahnya. Tetapi malaikat memberi aba-aba untuk saya berhenti dengan tangannya. Dia menunjukkan kepada saya bahwa saya harus mendengar perkataan anak kecil ini dulu. Saya mulai mendengar apa yang anak kecil itu sedang katakan. Dia sedang berkata dan pandangannya menuju ke arah anak-anak lainnya. Dia bertanya kepada malaikat,”Apakah papa dan mama saya akan datang ke sini dengan segera.” Malaikat tersebut melihat saya, dan menjawab ke anak kecil itu,”Iya, papa dan mama kamu akan datang segera.”

Saya tidak tahu kenapa saya di berikan kesempatan untuk mendengar kata-kata ini, tetapi di dalam hati, saya tahu bahwa kata-kata dari anak kecil ini adalah pemberian terbaik yang Tuhan bisa berikan ke saya. Anak kecil ini tidak berkata-kata dengan marah atau dengan kebencian, mungkin tahu bahwa bahwa kami tidak ingin dia di lahirkan. Dia menunggu papa mama-nya dengan kasih yang Tuhan telah taruh di dalam hatinya.

Kami melanjutkan perjalanan kami, tetapi saya tetap menyimpan gambaran bayi itu di hati saya. Saya tahu bahwa setiap hari saya harus berusaha untuk bisa bersama dengan anak saya kelak. Saya punya alasan tambahan untuk pergi ke Surga, karena seseorang yaitu anak saya, sedang menunggu saya di dalam Kerajaan Surga. Firman Tuhan berkata di Yesaya 65:19 “Aku akan bersorak-sorak karena Yerusalem, dan bergirang karena umatKu; di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan dan bunyi erangpun tidak.“

Kami datang ke suatu tempat penuh dengan gunung-gunung kecil, dan Tuhan Yesus datang dengan menari-nari. Di depan Dia ada banyak berkumpul orang-orang dengan jubah putih dan mereka mengangkat tangan mereka dengan daun palem. Ketika mereka melambai-lambaikan dun palem itu, daun-daun itu mengeluarkan minyak. Tuhan sudah mempersiapkan hal-hal yang luar biasa buat kamu! Sekarang adalah waktunya untuk memberikan segenap hatimu ke Tuhan.

Tuhan memberkatimu.

Kesaksian ke 4

Di dalam Kerajaan Surga, kami melihat banyak hal-hal yang luar biasa seperti yang di tulis di dalam Firman Tuhan, 1 Korintus 2:9,“Tetapi seperti ada tertulis: Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Tuhan untuk mereka yang mengasihi Dia.“

Ketika kami tiba di Kerajaan Surga, kami melihat banyak hal-hal yang luar-biasa dan indah, banyak hal yang besar-besar dan merasakan kemuliaan Tuhan. Saya melihat banyak sekali anak kecil di suatu tempat.

Kami melihat anak kecil dari bermacam-macam umur. Surga di bagi menjadi beberapa bagian. Kami melihat sesuatu seperti rumah bayi untuk anak berumur 2 sampai 4 tahun. Kami melihat juga bahwa anak-anak di Kerajaan Surga bertumbuh dan disana ada sekolah di mana anak-anak di ajarkan Firman Tuhan. Guru-gurunya adalah malaikat-malaikat dan mereka mengajarkan anak-anak lagu-lagu penyembahan dan bagaimana untuk memuliakan Tuhan Yesus.

Ketika Tuhan datang, kami bisa melihat suka cita dari Raja kami. Meskipun kami tidak bisa melihat wajahNya, kami bisa melihat senyumanNya dan itu memenuhi seluruh tempat. Ketika Tuhan datang, semua anak-anak berlari ke arahNya! Di tengah-tengah semua anak-anak ini, kami bisa melihat Maria, ibu Yesus Kristus di bumi. Maria keliatan sangat cantik. Kami tidak melihat dia di atas tahta dan tidak ada seorangpun yang menyembah dia. Dia selayaknya seperti wanita lain di Surga. Dia memakai jubah putih dan ikat pinggang emas, dan rambutnya mencapai ke pinggang.

Di bumi, kami telah mendengar bahwa banyak orang menyembah Maria sebagai ibu Yesus, tetapi saya ingin memberitahukan kepada kamu bahwa Firman Tuhan berkata , “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.“ (Yohanes 14:6) Satu-satunya jalan masuk ke Kerajaan Surga adalah Yesus dari Nazareth.

Kami juga memperhatikan bahwa tidak ada matahari atau bulan. Firman Tuhan berkata di Wahyu 22:5 “Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.”

Kami bisa melihat kemuliaan Tuhan. Buat kami, susah rasanya untuk menjelaskan horror yang kami lihat di neraka, tetapi lebih susah lagi untuk kami menjelaskan hal-hal surgawi yang begitu sempurna di Surga. Ketika kami di sana, kami rasanya ingin berlari-lari dan melihat segala sesuatu. Kami bisa berbaring di atas rumput dan kami bisa merasakan kemuliaan Tuhan. Angin lembut yang berhembus ke muka kami, rasanya sangat luar biasa.

Di tengah-tengah langit, kami bisa melihat salib yang sangat besar yang terbuat dari emas asli. Kami percaya bahwa itu bukan simbol untuk pemujaan berhala, tetapi seperti simbol yang menunjukkan bahwa dengan kematian Yesus di kayu salib, kita mempunyai hak ijin untuk masuk ke Kerajaan Surga.

Kami melanjutkan perjalanan kami di Surga. Betapa indahnya bisa berjalan bersama dengan Tuhan Yesus Kristus. Di sana, kami tahu dengan yakin, Tuhan siapa yang kami layani adalah Yesus dari Nazareth. Banyak yang dari kita berpikir bahwa di atas sana, ada Tuhan yang hanya menantikan manusia sampai melakukan dosa, sehingga Dia bisa menghukum kita dan mengirimkan kita ke neraka. Tetapi bukan begitu kenyataannya. Yesus adalah teman yang menangis ketika kita menangis. Yesus adalah Tuhan yang penuh kasih, belas kasihan, dan kasih karunia. Dia membimbing kita untuk menolong kita berjalan di dalam keselamatan.

Tuhan juga mengijinkan kami untuk bertemu dengan seorang tokoh di dalam Alkitab. Kami bertemu dengan raja Daud. Raja Daud elok parasnya, tinggi, dan wajahnya memancarkan kemuliaan Tuhan. Selama kami berada di Kerajaan Surga, satu hal yang raja Daud lakukan adalah menari, menari, dan memberikan kemuliaan dan hormat untuk Tuhan.

Siapapun yang membaca kesaksian ini, saya ingin memberikan kepada kamu bahwa Firman Tuhan di Wahyu 21:27 “Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.” Tuhan memberkati

Bertahan Hingga Menang

Art Berg adalah atlet berbakat yang memiliki masa depan yang cerah. Ia punya perusahaan konstruksi dan seorang tunangan yang baik dan cantik. Pada malam Natal, ia dalam perjalanan menuju ke rumah tunangannya di Utah untuk menuntaskan acara pernikahan mereka. Karena perjalanan panjang, ia capai dan mengantuk hingga mobilnya menabrak tiang pembatas jalan dan terjun ke jurang. Ia terlempar dari mobil dan jatuh ke tanah dengan leher patah. Akibatnya ia lumpuh dari dada ke bawah dan tidak bisa menggunakan tangan dan kakinya. Dokter berkata ia tidak akan pulih dari kelumpuhan. Teman-temannya menasehatinya agar ia melupakan pernikahannya.

Art Berg takut dan putus asa. Namun ibunya datang dan berbisik, “Nak, hal sulit membutuhkan waktu. Hal mustahil perlu waktu sedikit lebih lama.” Karena kata-kata itu, harapannya muncul kembali. Ia berlatih keras hingga akhirnya bisa mandiri. Sebelas tahun kemudian ia kembali memimpin perusahaannya sendiri, bisa menyetir dan melakukan olah raga, serta menikah dengan tunangannya dan punya dua anak. Sekarang ia menjadi pembicara profesional dan penulis buku yang mendorong dan memotivasi banyak orang.

Kadang-kadang sesuatu tidak berjalan seperti yang kita harapkan.

Jika Anda saat ini mengalami hal itu, jangan putus asa! Hal sulit membutuhkan waktu. Hal mustahil perlu waktu sedikit lebih lama. Tetapi orang yang bertahan sampai akhir akan menang

Hadiah Natal Terindah

Nasib Egar tidak sebaik hatinya. Dengan pendidikannya yg rendah, pria berumur sekitar 30 tahun itu hanya seorang pekerja bangunan yg miskin.

Dan bagi seseorang yg hanya berjuang hidup untuk melewati hari demi hari, Natal tidak banyak berbeda dengan hari2 lainnya, karenanya apa yg terjadi pada suatu malam natal itu tidak banyak yg diingatnya.

Malam itu di seluruh negeri berlangsung kemeriahan suasana natal. Setiap orang mempersiapkan diri menghadapi makan malam yg berlimpah. Tapi di kantong Egar hanya terdapat $10, jumlah yg pas-pasan untuk makan malamnya dan tiket bis ke Baldwin, dimana dia mungkin mendapatkan pekerjaan untuk ongkos hidupnya selama beberapa berikutnya.

Maka menjelang malam, ketika lonceng & lagu2 natal terdengar dimana2, dan senyum dan salam natal diucapkan tiap menit, Egar menaikkan kerah bajunya dan menunggu kedatangan bis pukul 20:00 yg akan membawanya ke Baldwin.

Salju turun deras. Suhu jatuh pada tingkat yg menyakitkan dan perut Egar mulai berbunyi karena lapar. Ia melihat jam di stasiun, dan memutuskan untuk membeli hamburger dan kentang goreng ukuran ekstra, karena ia butuh banyak energi untuk memindahkan salju sepanjang malam nanti.

‘Lagipula,’ pikirnya, ’sekarang adalah malam natal, setiap orang, bahkan orang seperti saya sekalipun, harus makan sedikit lebih special dari biasanya.’

Di tengah jalan ia melewati sebuah bangunan raksasa, dimana sebuah pesta mewah sedang berlangsung. Ia mengintip ke dalam jendela. Ternyata itu adalah pesta kanak2. Ratusan murid taman kanak2 dengan baju berwarna-warni bermain-main dengan begitu riang. Orangtua mereka saling mengobrol satu sama lain, tertawa keras dan saling olok. Sebuah pohon terang raksasa terletak di tengah2 ruangan, kerlap-kerlip lampunya memancar keluar jendela dan mencapai puluhan mobil2 mewah di pekarangan. Di bawah pohon terang terletak ratusan hadiah2 natal dalam bungkus berwarna-warni. Di atas beberapa meja raksasa tersusun puluhan piring2 yg berisi bermacam-macam makanan dan minuman, menyebabkan perut Egar berbunyi semakin keras.

Dan ia mendengar bunyi perut kosong di sebelahnya. Ia menoleh, dan melihat seorang gadis kecil, berjaket tipis, dan melihat ke dalam ruangan dengan penuh perhatian. Umurnya sekitar 10 tahun. Ia tampak kotor & tangannya gemetar.

‘Minta ampun nona kecil,’ Egar bertanya dengan pandangan tidak percaya,’udara begitu dingin. Dimana orangtuamu?’

Gadis itu tidak bicara apa2. Ia hanya melirik Egar sesaat, kemudian memperhatikan kembali anak2 kecil di dalam ruangan, yang kini bertepuk tangan dengan riuh karena Sinterklas masuk ke dalam ruangan.

‘Sayang kau tidak bisa di dalam sana’ Egar menarik napas. Ia merasa begitu kasihan pada gadis itu.

Keduanya kembali memperhatikan pesta dengan diam2. Sinterklas sekarang membagi-bagikan hadiah pada anak2, dan mereka meloncat ke sana-sini, memamerkan hadiah2 kepada orangtua mereka yg terus tertawa.

Mata gadis itu bersinar. Jelas ia membayangkan memegang salah satu hadiah itu, dan imajinasi itu cukup menimbulkan secercah sinar di matanya. Pada saat yg bersamaan Egar bisa mendengar bunyi perutnya lagi.

Egar tidak bisa lagi menahan hatinya. Ia memegang tangan gadis itu & berkata ‘Mari, akan saya belikan sebuah hadiah untukmu.’

‘Sungguh ?’ gadis itu bertanya dengan nada tidak percaya.

‘Ya. Tapi kita akan mengisi perut dulu.’

Ia membawa gadis itu diatas bahunya dan berjalan ke sebuah depot kecil. Tanpa berpikir tentang tiket bisnya ia membeli 2 buah roti sandwich, 2 bungkus kentang goreng dan 2 gelas susu coklat. Sambil makan ia mencari tahu tentang gadis itu.

Namanya Ellis dan ia baru kembali dari sebuah toko minuman dimana ibunya bekerja paruh waktu sebagai kasir. Dia sedang dalam perjalanan pulang ke rumah anak yatim St. Carolus, sebuah sekolah kecil yg dibiayai pemerintah untuk anak2 miskin. Ibunya baru memberinya sepotong roti tawar untuk makan malamnya. Egar menyuruh gadis itu untuk menyimpan rotinya untuk besok.

Sementara mereka bercakap2, Egar terus berpikir tentang hadiah apa yg bisa didapatnya untuk Ellis. Ia kini hanya punya sekitar $5 dikantongnya. Ia mengenal sopir bis, dan ia yakin sopir itu akan setuju bila ia membayar bisnya kali berikutnya. Tapi tidak banyak toko2 yg buka disaat ini, dan yg bukapun umumnya menaikkan harga2 mereka. Ia amat ragu2 apakah ia bisa membeli sesuatu seharga $5.

Apapun yg terjadi, katanya pada dirinya sendiri, saya akan memberi gadis ini hadiah, walaupun itu kalung saya sendiri.

Kalung yg melingkari lehernya adalah milik terakhirnya yg paling berharga. Kalung itu adalah 24 karat murni, sepanjang kurang lebih 30 cm, seharga ratusan dollar. Ibunya memberinya kalung itu beberapa saat sebelum kematiannya.

Mereka mengunjungi beberapa toko tapi tak satupun yg punya sesuatu seharga $5. Tepat ketika mereka mulai putus asa, mereka melihat sebuah toko kecil yg agak gelap di ujung jalan, dengan tanda ‘BUKA’ di atas pintu.

Bergegas mereka masuk ke dalam. Pemilik toko tersenyum melihat kedatangan mereka, dan dengan ramah mempersilakan mereka melihat2, tanpa peduli akan baju2 mereka yg lusuh.

Mereka mulai melihat barang2 di balik kaca & mencari2 sesuatu yg mereka sendiri belum tahu. Mata Ellis bersinar melihat deretan boneka beruang, deretan kotak pensil, dan semua barang2 kecil yg tidak pernah dimilikinya.

Dan di rak paling ujung, hampir tertutup oleh buku cerita, mereka melihat seuntai kalung. Kening Egar berkerut.

Apakah itu kebetulan, atau natal selalu menghadirkan keajaiban, kalung bersinar itu tampak begitu persis sama dengan kalung Egar.

Dengan suara takut2 Egar meminta melihat kalung itu. Pemilik toko, seorang pria tua dengan cahaya terang di matanya dan jenggot yg lebih memutih, mengeluarkan kalung itu dengan tersenyum.

Tangan Egar gemetar ketika ia melepaskan kalungnya sendiri untuk dibandingkan pada kalung itu.

‘Yesus Kristus,’ Egar mengguman,’begitu sama dan serupa.’

Kedua kalung itu sama panjangnya, sama mode rantainya, dan sama bentuk salib yg tertera diatas bandulnya. Bahkan beratnyapun hampir sama. Hanya kalung kedua itu jelas kalung imitasi. Dibalik bandulnya tercetak: ‘Imitasi : Tembaga’.

‘Samakah mereka?’ Ellis bertanya dengan nada kekanak2an. Baginya kalung itu begitu indah sehingga ia tidak berani menyentuhnya. Sesungguhnya itu akan menjadi hadiah natal yg paling sempurna, kalau saja……kalau saja…….

“Berapa harganya, Pak ?” tanya Egar dengan suara serak karena lidahnya kering.

“Sepuluh dollar.” kata pemilik toko.

Hilang sudah harapan mereka. Perlahan ia mengembalikan kalung itu. Pemilik toko melihat kedua orang itu berganti2, dan ia melihat Ellis yg tidak pernah melepaskan matanya dari kalung itu. Senyumnya timbul, dan ia bertanya lembut “Berapa yg anda punya, Pak ?”

Egar menggelengkan kepalanya “Bahkan tidak sampai $5.”

Senyum pemilik toko semakin mengembang “Kalung itu milik kalian dengan harga $4.”

SURAT PILATUS KEPADA KAISAR TIBERIUS

Ternyata selama masa pemerintahannya sebagai Gubernur Yudea, Pontius Pilatus pernah menulis sebuah surat kepada Kaisar Tiberius di Roma melaporkan mengenai aktivitas dari pelayanan Yesus. Surat ini ditulisnya pada tahun 32 AD. Berikut adalah isi suratnya : Kepada Yang Mulia Kaisar Tiberius ... Seorang anak muda telah muncul di Galilea dan atas nama Elohim yang mengutusnya, Dia telah berkhotbah dalam sebuah hukum yang baru, dengan perilaku yang rendah hati. Pada mulanya saya mengira tujuan-Nya adalah untuk menimbulkan gerakan revolusi rakyat untuk melawan pemerintahan Roma. Dugaan saya keliru, Yesus Orang Nazaret itu ternyata bergaul lebih akrab dengan orang Romawi daripada dengan orang Yahudi. Suatu hari saya memperhatikan, ada seorang anak muda di antara sekelompok orang, sedang bersandar pada sebatang pohon dan berbicara dengan tenang kepada kumpulan orang banyak yang mengelilingi-Nya. Orang-orang mengatakan kepada saya bahwa itulah Yesus. Terdapat perbedaan yang jelas antara Dia dan orang-orang yang mengelilingi-Nya. Dari rambut dan janggutnya yang pirang, Ia kelihatan seperti "Tuhan" (Lord). Ia berumur sekitar 30 tahun, dan saya belum pernah melihat orang dengan wajah sedemikian simpatik dan menyenangkan seperti Dia. Apa yang membuat Ia kelihatan begitu berbeda dengan orang-orang yang sedang mendengarkan-Nya adalah pada wajah-Nya yang ceria. Karena saya tidak ingin mengganggu-Nya, saya meneruskan perjalanan saya, tetapi saya menyuruh sekretaris saya untuk bergabung dengan mereka dan turut mendengarkan pengajaran-Nya. Kemudian sekretaris saya melaporkan bahwa belum pernah ia membaca karya-karya ahli filsafat manapun yang dapat disejajarkan dengan ajaran Orang itu, dan bahwa Orang itu (Yesus) sama sekali tidak membawa orang ke jalan yang sesat, dan tidak pula menjadi penghasut. Oleh karena itulah kami memutuskan untuk membiarkan-Nya. Ia bebas untuk melakukan kegiatan-Nya berbicara dan mengumpulkan orang. Kebebasan yang tidak terbatas ini menggusarkan orang-orang Yahudi dan menimbulkan kemarahan mereka. Ia tidak menyusahkan orang miskin, tetapi merangsang kemarahan orang-orang kaya dan para tokoh masyarakat. Kemudian saya menulis surat kepada Yesus, meminta Ia untuk diwawancarai dalam suatu pertemuan. Ia datang. Pada saat Orang Nazaret itu tiba, saya sedang melakukan jalan pagi. Dan ketika saya memperhatikan-Nya, saya begitu tertegun. Kedua kaki saya serasa dibelenggu oleh rantai besi yang terikat pada lantai batu pualam. Seluruh tubuh saya gemetar bagaikan seorang yang bersalah berat. Namun Ia tenang saja. Tanpa beranjak, saya begitu terpukau dengan orang yang luarbiasa ini beberapa saat. Tidak ada yang tidak menyenangkan pada penampilan atau perilaku-Nya. Selama kehadiran-Nya saya menaruh hormat dan respek yang mendalam pada diri-Nya. Saya katakan kepada-Nya bahwa pada diri dan kepribadian-Nya terdapat sesuatu yang memancar dan menunjukkan kesederhanaan yang memukau, yang menempatkan Ia di atas para ahli filsafat dan cendekiawan masa kini. Ia meninggalkan kesan yang mendalam pada kami semua karena sikap-Nya yang simpatik, sederhana, rendah hati, dan penuh kasih. Saya telah meluangkan banyak waktu untuk mengamati aktivitas pelayanan menyangkut Yesus dari Nazaret ini. Pendapat saya adalah : Seseorang yang mampu mengubah air menjadi anggur, menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang mati, dan menenangkan gelombang laut, tidak bersalah sebagai pelaku perbuatan kriminal sebagaimana dituduhkan oleh orang banyak. Kami harus mengakui bahwa sesungguhnya Ia adalah Putra Elohim. Pelayan anda yang setia, Pontius Pilatus. Surat di atas tersimpan di Perpustakaan Kepausan di Vatikan, dan salinannya mungkin dapat diperoleh di Perpustakaan Kongres Amerika. Dari surat di atas, tahulah kita mengapa Pilatus "tidak berani" menjatuhkan vonis hukuman mati atas Yesus (Matius 27:24, Yohanes 18 : 31-40 dan 19 : 4,6 - 16)

PEREMPUAN ITU KU PANGGIL MAMA

Perempuan itu ku panggil Mama Yang setiap malam selalu terjaga saat hati sibuah hatinya sedang gelisah... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu sibuk di subuh hari untuk menyiapkan sarapan dan keperluan sibuah hatinya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengajariku untuk menjadi bijaksana,... Yang selalu mengajariku untuk selalu dekat dengan Sang Khalik... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu turut merasakan kesusahanku,.. Yang selalu barusaha memenuhi kebutuhanku... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengkhawatirkan keadaanku saat ku jauh,.. Yang selalu menanyaiku dengan penuh kasih saat ku murung... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat penyakit itu bersarang ditubuhnya dan kubisikan: mama izinkan aku untuk merawatmu dan menjagaimu... Perempuan itu ku panggil Mama Yang yang terbaring lamah di pembaringan... Perempuan itu ku panggil Mama Yang dengan lemah berusaha duduk di pembaringan dan mengatakan pesan terakhirnya kepadaku: "RIS MARI BERBAGI DENGAN MAMA DALAM HIDUPMU"... Perempuan itu ku panggil Mama Yang di saat-saat terakhir hidupnya masih memintaku untuk bernyanyi memuju Sang Khalik serta bertelut dan berdoa untuknya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang malam itu tarikan napasnya semakin berat.... Perempuan itu ku panggil mama Yang saat itu kubertelut di kakinya sambil memanjatkan doa: TUHAN KUMOHON KEBESARAN KASIHMU DAN MUJIZATMU UNTUK KESEMBUHAN DAN MEMBERI PANJANG UMUR BAGI MAMAKU TERCINTA... Perempuan itu ku panggil Mama Yang disaat-saat terakhir hidupnya ku bersujud di kakinya sambil menangis dan memeohon ampun atas semua dosa dan kesalahan yang pernah kubuat selama hidupku bersamanya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang mengatakan kepadaku: RIS MAMA CAPEK DAN MAMA INGIN ISTIRAHAT... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kubisikan: MAMA, KALAU MAMA CAPEK BERISTIRAHATLAH MAMA......... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat detik - detik terakhir tarikan napasnya, aku masih tetap besujud di kakinya sambil meneteskan air mataku ke kakinya sambil berkata: MAMAKU, TOLONG RASAKAN BETAPA AKU SANGAT MENYAYANGI MAMA LEWAT HANGATNYA AIR MATAKU YANG MENETES DI KAKI MAMA INI... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kasih sayangku kepadanya dikalahkan oleh kasih sayang Sang khalik kepada mamaku, sehingga saat itu juga mamaku menghembuskan napasnya yang terakhir untuk pergi menghadap Sang Khalik, untuk pergi meninggalkan kami selamanya dan untuk mengakhiri segala penderitaan hidupnya di dunia ini... Perempuan itu ku panggil Mama yang disaat tubuhnya terbujur kaku dan dingin, kucium mamaku sambil berbisik: MAMAKU TERSAYANG, KASIH SAYANG MAMA KEPADAKU AKAN TETAP MENJADI BINTANG DI DALAM HATIKU YANG AKAN TETAP BERSINAR DAN SINAR KASIH SAYANG ITU AKAN TETAP KUPANCARKAN KEPADA SEMUA ADIK - ADIKU, SAUDARA - SAUDARAKU, DAN SEMUA ORANG YANG BERADA DI SEKITARKU AGAR MEREKA TAHU BAHWA MAMAKU ADALAH FIGUR YANG TERBAIK DAN YANG TELAH MENDIDIKKU MENJADI MANUSIA YANG BIJAKSANA... Perempuan itu ku panggil Mama yang selalu menyebut namaku di dalam setiap doanya Perempuan itu kupanggil Mama Yang kini menetap disurga bersama Sang Khalik yang mengasihinya... TERIMA KASIH MAMAKU TERCINTA, ATAS SEMUA KEHIDUPAN YANG INDAH, YANG TELAH KAU HADIRKAN SELAMA ENGKAU BERSAMAKU DI DUNIA INI........ LIWAT HEMBUSAN NAPASKU SERTA DOAKU, KU TITIPKAN CIUM YANG PALING MANIS UNTUK MAMA DI SURGA SANA....... (Untuk mengenang mamaku yang meninggal tanggal 5 Mei 2009 di Ambon) Anakmu Richard Sahetapy yang Kau panggil RIS

SENG ADA MAMA LAI

SU SENG ADA MAMA LAI PAR BIKING COLO - COLO SU SENG ADA MAMA LAI PAR TUANG PAPEDA DI SEMPE SU SENG ADA MAMA LAI PAR ATOR MAKAN DI MEJA MAKAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR CUCI BETA PUNG PAKIAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR DENGAR BETA PUNG SUSAH SU SENG ADA MAMA LAI PAR JAGA BETA WAKTU SAKIT MAMAE.... PAR APA LAI BETA PULANG KA RUMAH TUA KALO MAMA SU SENG ADA PAR LIA BETA PAR APALAI BETA DUDU DI MEJA MAKAN KALO MAMA PUNG TAMPA GARAM SU SENG ADA PAR SAPA LAI BETA MAU MANYANYI KALO MAMA SU SENG ADA PAR DENGAR... SIOOO MAMA E.... MAMA SU JAUH DARI BETA DENG BASUDARA MAMA SU TENANG DI TETEMANIS PUNG PANGKO TAPI MAMA PUNG PASANG DENG MAMA PUNG DOA TETAP JADI BINTANG YANG BERSINAR DI BETA PUNG HATI SELAMA HIDOP DI DUNIA. JUST FOR MY LOVE MAMA

Glitter Text
Make your own Glitter Graphics

Yesus Manis