25 Juli 2011

HUKUM TAURAT ATAU ANUGERAH (KASIH KARUNIA)

Sumber : Elia Stories Care
Awal dan akhir dari Hukum Taurat



Sambungan Ke Bagian #1



Bab Dua

"Kalau demikian apakah maksudnya hukum Taurat? Ia ditambahkan karena pelanggaran-pelanggaran sampai datang keturunan yang dimaksud oleh janji itu.– dan ia disampaikan dengan perantaraan malaikat-malaikat kedalam tangan seorang pengantara. Seorang pengatara bukan hanya mewakili satu orang saja, sedangkan Allah adalah satu. Kalau demikian, bertentangankah hukum Taurat dengan janji-janji Allah? Sekali-kali tidak. Sebab andaikata hukum Taurat diberikan sebagai sesuatu yang dapat menghidupkan, maka memang kebenaran berasal dari hukum Taurat. Tetapi kitab suci telah mengurung segala sesuatu dibawah kekuasaan dosa, supaya oleh karena iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya. Sebelum iman itu datang kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu dinyatakan". (Galatia 3:19-23)



Tidak diragukan lagi, ini adalah bagian-bagian yang terpenting dan yang memberi gambaran jelas dalam Firman Allah tentang kedudukan dari hukum Taurat dan kasih karunia (anugerah) dalam rencana keselamatan Allah. Bagian itu dibuka dengan sebuah pertanyaan dimana Paulus telah mengantisipasi dan mengetahui bahwa pasti akan dipertanyakan, setelah apa yang ia telah tulis dalam pasal-pasal sebelumnya. Ini adalah pertanyaan Paulus:



Pertanyaan

"Kalau demikian apakah maksudnya hukum Taurat?" (Galatia 3:19)



Paulus telah memperlihatkan bahwa seorang manusia tidak dapat dibenarkan oleh hukum Taurat, ia tidak dapat dikuduskan oleh hukum Taurat, dan ia tidak dapat dipelihara oleh hukum Taurat. Jadi tentu saja pertanyaan itu akan segera timbul, "Jadi mengapa pada mulanya Allah telah memberi hukum Taurat kepada umat Israel ? Jika Allah telah mengetahui dari awalnya bahwa hukum Taurat tidak dapat menyelamatkan atau membenarkan atau menguduskan, atau membuat manusia menjadi lebih baik, lalu mengapa Allah tetap memberi hukum Taurat juga? Jika Allah mengetahui bahwa manusia yang penuh dosa tidak dapat memelihara hukumNya yang suci, lalu apakah tujuan dalam pemberian ini? Allah telah mengetahui bila Ia memberikan hukum itu bahwa tidak akan ada orang berdosa akan menurutinya. Ya, Allah tahu bahwa tak ada orang berdosa dapat menurutinya. Di dalam hukum Taurat, Allah menginginkan sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh orang berdosa. Apakah itu tidak fair, tidak masuk akal, dan tidak benar dari Allah untuk menginginkan sesuatu yang Ia telah tahu bahwa tidak akan mungkin manusia dapat melaksanakannya? Ya, saya kira jika Allah hanya memberi hukum Taurat saja, itu akan kelihatan tidak fair, tetapi Allah juga telah menyediakan kasih karunia kepada mereka yang tidak dapat menuruti hukum-Nya, dan yang rela mengakui ketidakmampuannya. Dan itu adalah inti pertanyaan, "Lalu mengapa Allah memberikan hutkum Taurat itu?"



Hukum Taurat itu hanya adalah satu langkah persiapan menuju wahyu anugerah (kasih karunia). Itu diberikan untuk meyakinkan manusia bahwa tidak ada keselamatan oleh perbuatan-perbuatan hukum itu, agar ia berhenti mengusahakan dan mencoba diselamatkan oleh perbuatan-perbuatan dan ketaatannya sendiri, dan berpaling dari hukum Taurat kepada kasih karunia Allah saja. Dan oleh sebab itu Paulus menjawab pertanyaan, "Lalu mengapa hukum Taurat?" dengan berkata: Ia ditambahkan karena pelanggaran-pelanggaran sampai datang keturunan yang dimaksud oleh janji itu." (Galatia 3:19)



Itu telah ditambahkan, oleh karena itu, sifatnya sementara, dan telah ditambahkan untuk mengajar manusia suatu pelajaran yang sangat penting sekali. Kita tahu kapan itu ditambahkan, sebab terjadinya di Sinai. Alasannya untuk menyatakan kondisi manusia yang sama-sekali sia-sia dan hatinya yang jahat dan mengerikan, dengan jalan menegakkan dihadapannya, standar kebenaran Allah yang sempurna, kudus, yang dinyatakan di dalam hukum Taurat, dengan demikian manusia yang jahat itu dapat melihat betapa sungguh jahatnya dia, betapa jauhnya ia jatuh dari standar Allah yang sempurna, betapa sia-sianya untuk berusaha dan diselamatkan oleh perbuatan kita, jadi mempersiapkan manusia untuk menerima keselamatan oleh anugerah Allah melalui iman di dalam Yesus Kristus, daripada oleh perbuatan-perbuatan hukum Taurat. Itu ditambahkan untuk menunjukkan kepada manusia betapa sungguh ia seorang yang berdosa.



Setelah lebih dari seribu lima ratus tahun setelah ini, Yesus Kristus datang dan mengungkapkan jalan satu-satunya dari keselamatan Allah. Pelayanan hukum Taurat sekarang berakhir, hukum itu telah melakukan perbuatannya yang sempurna, ia telah membuktikan bahwa yang mana ia telah ditetapkan untuk membuktikan, yaitu bahwa hukum Taurat tidak dapat membuat manusia menjadi lebih baik, karena setelah seribu lima ratus tahun, orang-orang yang kepadanya hukum Taurat itu diberikan, menyalibkan Anak Allah pada salib di Kalvari.





Akhir dari Hukum Taurat

Bahwa lalu hukum Taurat berakhir, dan karena itu Paulus berkata tentang hukum itu: "itu ditambahkan, SAMPAI DATANG KETURUNAN yang dimaksud"



Kami ingin anda memperhatikan kata-kata, sampai datang keturunan. Kami tahu apa yang Paulus tunjukkan berkenaan dengan "keturunan" Dalam ayat 16 dari pasal yang sama (Gal 3), ia berkata:



"Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan 'kepada keturunan-keturunannya' seolah-olah banyak orang, tetapi hanya satu orang; 'dan kepada keturunanmu', yaitu Kristus" (Gal 3:16)



Maka keturunan dalam hubungan ini, adalah Yesus Kristus, dan oleh sebab itu kita selamat secara sempurna dan dibenarkan dengan membaca ayat 19 sebagai berikut: "Itu ditambahkan sampai Kristus datang"



Setelah ditegakkan, oleh karena itu, faktanya bahwa Taurat, yakni hukum Taurat seutuhnya, sifatnya adalah sementara dari Musa ke Kristus dan kemudian bahwa umur hukum Taurat itu berakhir pada kayu salib Kristus, sekarang Paulus mengantisipasi sebuah pertanyaan lain dalam ayat 21: "Kalau demikian, bertentangankah hukum Taurat dengan janji-janji Allah? Sekali-kali tidak. Sebab andaikata hukum Taurat diberikan sebagai sesuatu yang dapat menghidupkan, maka memang kebenaran berasal dari hukum Taurat." (Gal 3:21)



Nah adalah amat penting bahwa kita perlahan-lahan di sini, kalau tidak kita kehilangan pokok yang sangat penting. Jelas sekali bahwa hukum Taurat tidak di-disain untuk memberi kehidupan. Jika satu saja orang Israel telah dapat menuruti hukum itu, maka Kristus sama-sekali tidak akan diperlukan untuk mati, karena nanti akan dibuktikan bahwa manusia dapat menyelamatkan dirinya sendiri, dan tidak perlu membutuhkan seorang Juru-selamat. Karena itu Paulus berkata, "Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus" (Gal. 2:19). KematianNya akan menjadi suatu yang segala-galanya tidak diperlukan dan pengorbanan yang sia-sia. Fakta-nya bahwa tidak seorangpun di dalam dirinya dapat menuruti atau diselamatkan oleh hukum Taurat ini, adalah hal yang itu juga yang mengharuskan kedatangan Juru-selamat, apabila orang sesungguhnya akan diselamatkan. Dan oleh sebab itu Paulus melanjutkan dalam ayat 22: "Tetapi kitab suci telah mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa, supaya oleh iman dalm Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya." (Gal. 3:22)



Lalu inilah pelayanan dari hukum Taurat, untuk membuktikan bahwa kita semua adalah orang yang berdosa, dan harus berpaling kepada seseorang yang lain untuk keselamatan. Nah fakta ini dibuktikan oleh sejarah umat Israel , bangsa perjanjian Allah sendiri, kepada mereka lah hukum ini diberikan oleh Musa. Taurat ini telah melakukan pekerjaannya yang sempurna, ia telah mendemonstrasikan sama-sekali kebejatan dari hati manusia dan membiarkan manusia terkutuk, dihukum, dan terhilang, dan manusia harus berpaling kepada kasih karunia – kepada Kristus – untuk belas kasihan (rahmat) dan pengampunan.





Kami dan Kamu

Sebelum melanjutkan, saya ingin memberi hanya sebuah kunci yang sederhana untuk interpretasi yang tepat dari surat kiriman Paulus kepada orang-orang Galatia yang kami begitu sering hubungkan. Seperti anda tahu, surat kiriman ini untuk memperbaiki kesalahan yang ada, yaitu bahwa sementara kita telah diselamatkan oleh iman, kita selanjutnya dipelihara oleh hukum Taurat, dan akhirnya kita diselamatkan oleh perbuatan dan tingkah laku kita kita sendiri, apabila kita melanjutkannya sampai ke akhir, daripada hanya oleh kasih karunia saja. Nah Paulus menggunakan dua buah kata ganti orang dalam surat kiriman kepada orang Galatia , yaitu "Kami" dan "Kamu". Ingatlah kata-kata ganti orang itu, "Kami" dan "Kamu". Paulus adalah seorang Israel , seorang Yahudi yang diselamatkan oleh anugerah. Karena itu, bilamana ia menyebutkan "Kami", ia sedang menunjuk kepada orang Kristen Yahudi, termasuk dirinya, tetapi ketika ia memakai kata ganti orang "Kamu", ia menunjuk kepada orang Kristen non Yahudi yang kepada mereka ia menulis surat. Nah bila anda dengan hati-hati mengingat bahwa "Kami" menunjuk kepada orang Yahudi, dan "Kamu" menunjuk kepada orang percaya non Yahudi, anda akan tidak sulit untuk mengerti surati kiriman itu. Perbendaan ini antara KAMI (Yahudi) dan KAMU (Non Yahudi), yang telah menjadi awal seluruh kontroversi (perdebatan). Orang Yahudi yang legal pada zaman Paulus bersikeras bahwa orang percaya non Yahudi harus menjadi Yahudi, karena itu harus disunat, dan memelihara hukum Musa. Ini ditolak dengan keras sekali oleh Paulus, dan berkata bahwa sejak Kristus datang semua hukum Taurat telah dipenuhi, dan sekarang semua, baik Yahudi maupun bukan Yahudi, kedua-duanya KAMI dan KAMU telah selamat, dibenarkan, dituntun, dan dikuduskan oleh kasih karunia. Dengan pembedaan yang jelas dalam pikiran, perhatikan ayat 23: "Sebelum hukum itu datang, kami (orang Yahudi) berada dibawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung smpai iman itu telah dinyatakan." (Gal 3:23)



Nah jangan lepaskan ajaran Paulus ini, karena ia berkata, Kami (Yahudi) sebelum Kristus datang, di bawah pengawalan hukum Taurat, dikurung sampai iman itu telah dinyatakan. Hukum itu mengurung umat Israel. Itu di desain untuk menutupi semua kesempatan untuk keluar oleh pekerjaan-pekerjaan hukum Taurat, agar mempersiapkan mereka untuk diselamatkan oleh iman. Hukum itu menutup setiap mulut, dan membuat seluruh dunia bersalah di depan Allah (Roma 3:19).





Penuntun Kami

Kemudian Paulus mengajukan suatu gambaran lain. Dalam kupasan sebelumnya, Paulus menggambarkan hukum Taurat itu hanya untuk sementara saja, hanya untuk mengancam kita dengan kutuk penghukuman. Disini dalam pokok ini hukum Taurat di bandingkan dengan pengajar/penuntun dalam Galatia 3:24:



"Jadi hukum Taurat adalah penuntun untuk membawa KAMI kepada Kristus, agar KAMI dibenarkan oleh iman." (Gal 3:24) Catatan: Ayat di atas adalah terjemahan langsung dari KJV: "Wherefore the law WAS OUR schoolmaster to bring us to Christ, that we might be justified by faith".



Inilah satu dari bagian yang paling keliru dipahami dalam Alkitab. Hal ini dikutip berulang-ulang oleh mereka yang mengajar bahwa hukum Taurat sekarang adalah guru dari Allah untuk memimpin kita kepada Kristus, tetapi bila anda mau memperhatikan ayat itu dengan saksama, ayat itu berkata begini:

"The law WAS our schoolmaster." (KJV) " Taurat TELAH menjadi penuntun kami."



Dua kata disini, harus diperhatikan yaitu: kata TELAH (was) dan kami punya (our). Itu tertulis dalam tata bahasa waktu lampau, bukan dalam waktu sekarang. Tertulis hukum Taurat TELAH, bukan SEDANG menjadi penuntun kami. Dan kata kedua adalah KAMI punya, bukan KAMU yang punya penuntun. Paulus sedang menulis sebagai seorang percaya Yahudi kepada orang percaya non Yahudi, dan sebab itu ia berkata bahwa hukum Taurat telah menjadi kepunyaan KAMI, hukum itu adalah penuntun orang Israel , untuk membawa kami kepada Kristus. Perhatikan juga bahwa tiga kata dalam ayat ini tulisannya miring (italics), dan kata-kata ini adalah "untuk membawa kami" (to bring us). Seperti anda ketahui, tulisan miring dalam Alkitab menunjukkan bahwa kata-kata itu tidak terdapat dalam tulisan aslinya, tetapi ditambahkan oleh para penerjemah untuk, untuk memberikan arti dari buah pikiran mereka. Kata-kata ini dimaksudkan untuk memberikan pengertian, tetapi kadangkala kata-kata itu tidak berarti. Karena kata-kata italics ini bukan aslinya, untuk amannya kita boleh saja menghilangkannya, maka kemudian ayat itu akan dibaca sebagai berikut: “Jadi hukum Taurat TELAH (bukan sedang) menjadi penuntun KAMI (Israel) kepada Kristus, agar KAMI (orang Yahudi) dapat dibenarkan oleh iman."



Bahkan Paulus dan kaum sebangsanya Israel tidak dapat dibenarkan oleh hukum Taurat, dan harus mengambil pelajaran bahwa hukun Taurat hanya untuk tujuan dari persiapan mereka untuk kedatangan Kristus dan pekerjaan hukum Taurat dilaksanakan. Kata "schoolmaster" atau "penuntun" adalah "pelatih". Itu menunjuk kepada seorang hamba biasanya seorang budak, yang kepadanya seorang anak kecil dipercayakan untuk pelatihan, pengajaran dan disiplin sampai ia menjadi dewasa. Latihan ini biasanya berat dan keras untuk mengajarkan padanya kepatuhan, ketahanan, dan disiplin. Tetapi ketika anak itu telah menjadi dewasa, ia telah lulus dari pelatih atau guru, yang disini disebut seorang penuntun, ia telah mengambil kedudukan sebagai seorang anak dalam keluarga dari ayahnya. Otoritas dari penuntun hilang seluruhnya pada saat anak kecil itu menjadi seorang anak dewasa, dan oleh sebab itu, Paulus berkata:



"Hukum Taurat TELAH menjadi penuntun (pendidik, pelatih atau guru) KAMI sampai Kristus datang, supaya kami dibenarkan karena iman. Sekarang iman itu telah datang, karena itu kami tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun." (Gal 3:24-25)



Jadi umat Israel telah dituntun di bawah hukum Taurat sampai Kristus datang, dan berhenti melaksanakan perintahnya, dan ini adalah benar dari orang percaya dalam Kristus. Ia tidak lagi seorang anak kecil di bawah seorang penuntun, pemandu, atau pelatih, tetapi ia adalah seorang anak Allah di bawah kasih karunia. Orang percaya itu telah tamat, sekolah tidak ada lagi. Ia sekarang telah siap untuk bekerja. Anak yang telah dewasa ini sekarang dengan senang hati melakukan apa yang diperintahkan kepada anak kecil yang di bawah hukum Taurat untuk melakukannya. "Setelah iman itu datang", kata Paulus, "kami tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun."



Kemudian Paulus menyambung: "Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus." (Gal 3:26).



Perhatikanlah dengan saksama pergantian kata ganti orang di sini, dari KAMI ke KAMU, dan ia berkata, "kamu (orang percaya bukan Yahudi) semua adalah anak-anak Allah karena melalui iman dalam Yesus Kristus." Hukum Taurat telah untuk kami orang Yahudi, kata Paulus, untuk melayani sebagai contoh untuk semua manusia. Tetapi "kamu" (orang percaya bukan Yahudi) tidak berada di bawah hukum Taurat. Dan apa yang benar dari orang-orang percaya bukan Yahudi ini lanjut Paulus, sekarang juga benar bagi kita sekalian. Dan oleh karena itu ia menambahkan: "Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu dalam Kristus Yesus." (Gal 3:28)



Taurat telah melakukan pekerjaannya yang sempurna. Hukum Taurat telah membuktikan bahwa keselamatan harus oleh kasih karunia (anugerah). Itu sama sekali bukanlah suatu persoalan tentang hukum Taurat lagi, tetapi iman dalam Kristus, dan ketika kita percaya kepada Yesus, kita menerima seorang Guru yang baru, Pribadi yang bukan saja dapat mengajar apa yang kita lakukan, tetapi juga memberikan kita kekuatan untuk melakukannya. Paulus mengatakan pada kita dalam Titus: "Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil, dan beribadah di dalam dunia sekarang ini." (Titus 2:11-12).



Ini adalah sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh Hukum Taurat. Ia hanya dapat menuntut, tetapi tidak dapat membuat kita sanggup melaksanakan-nya. Dan sebab itu kita temukan bahwa kasih karunia Allah sekarang adalah guru kita. Menurut Perjanjian Lama, Taurat telah menjadi seorang guru yang dapat menunjukkan di mana kita salah, tetapi tidak dapat berbuat sesuatu untuk menolong kita, tetapi sekarang kita memiliki oknum yang memberkati yaitu Roh Kudus, yang tidak saja menuntut kekudusan, tetapi melimpahkan kekudusan, yang tidak saja menunjukkan apa yang benar, tetapi memampukan kita berbuat benar. Dan sebab itu kita dapat berteriak:



"Bebas dari hukum Taurat, Oh nuansa bahagia,

Yesus telah mati dan tersedia pengampunan.

Terkutuk oleh Taurat, dan rusak oleh kejatuhan,

Kristus telah menebus kita, Sekali untuk selamanya."

Haleluyah!



Bersambung Ke Bagian #3



Judul asli: Law or Grace Oleh: Rev. M. R. De Haan

Terjemahan: Ev. David Lusikooy. Jakarta , 15 April 1999.

Tidak ada komentar:

SURAT PILATUS KEPADA KAISAR TIBERIUS

Ternyata selama masa pemerintahannya sebagai Gubernur Yudea, Pontius Pilatus pernah menulis sebuah surat kepada Kaisar Tiberius di Roma melaporkan mengenai aktivitas dari pelayanan Yesus. Surat ini ditulisnya pada tahun 32 AD. Berikut adalah isi suratnya : Kepada Yang Mulia Kaisar Tiberius ... Seorang anak muda telah muncul di Galilea dan atas nama Elohim yang mengutusnya, Dia telah berkhotbah dalam sebuah hukum yang baru, dengan perilaku yang rendah hati. Pada mulanya saya mengira tujuan-Nya adalah untuk menimbulkan gerakan revolusi rakyat untuk melawan pemerintahan Roma. Dugaan saya keliru, Yesus Orang Nazaret itu ternyata bergaul lebih akrab dengan orang Romawi daripada dengan orang Yahudi. Suatu hari saya memperhatikan, ada seorang anak muda di antara sekelompok orang, sedang bersandar pada sebatang pohon dan berbicara dengan tenang kepada kumpulan orang banyak yang mengelilingi-Nya. Orang-orang mengatakan kepada saya bahwa itulah Yesus. Terdapat perbedaan yang jelas antara Dia dan orang-orang yang mengelilingi-Nya. Dari rambut dan janggutnya yang pirang, Ia kelihatan seperti "Tuhan" (Lord). Ia berumur sekitar 30 tahun, dan saya belum pernah melihat orang dengan wajah sedemikian simpatik dan menyenangkan seperti Dia. Apa yang membuat Ia kelihatan begitu berbeda dengan orang-orang yang sedang mendengarkan-Nya adalah pada wajah-Nya yang ceria. Karena saya tidak ingin mengganggu-Nya, saya meneruskan perjalanan saya, tetapi saya menyuruh sekretaris saya untuk bergabung dengan mereka dan turut mendengarkan pengajaran-Nya. Kemudian sekretaris saya melaporkan bahwa belum pernah ia membaca karya-karya ahli filsafat manapun yang dapat disejajarkan dengan ajaran Orang itu, dan bahwa Orang itu (Yesus) sama sekali tidak membawa orang ke jalan yang sesat, dan tidak pula menjadi penghasut. Oleh karena itulah kami memutuskan untuk membiarkan-Nya. Ia bebas untuk melakukan kegiatan-Nya berbicara dan mengumpulkan orang. Kebebasan yang tidak terbatas ini menggusarkan orang-orang Yahudi dan menimbulkan kemarahan mereka. Ia tidak menyusahkan orang miskin, tetapi merangsang kemarahan orang-orang kaya dan para tokoh masyarakat. Kemudian saya menulis surat kepada Yesus, meminta Ia untuk diwawancarai dalam suatu pertemuan. Ia datang. Pada saat Orang Nazaret itu tiba, saya sedang melakukan jalan pagi. Dan ketika saya memperhatikan-Nya, saya begitu tertegun. Kedua kaki saya serasa dibelenggu oleh rantai besi yang terikat pada lantai batu pualam. Seluruh tubuh saya gemetar bagaikan seorang yang bersalah berat. Namun Ia tenang saja. Tanpa beranjak, saya begitu terpukau dengan orang yang luarbiasa ini beberapa saat. Tidak ada yang tidak menyenangkan pada penampilan atau perilaku-Nya. Selama kehadiran-Nya saya menaruh hormat dan respek yang mendalam pada diri-Nya. Saya katakan kepada-Nya bahwa pada diri dan kepribadian-Nya terdapat sesuatu yang memancar dan menunjukkan kesederhanaan yang memukau, yang menempatkan Ia di atas para ahli filsafat dan cendekiawan masa kini. Ia meninggalkan kesan yang mendalam pada kami semua karena sikap-Nya yang simpatik, sederhana, rendah hati, dan penuh kasih. Saya telah meluangkan banyak waktu untuk mengamati aktivitas pelayanan menyangkut Yesus dari Nazaret ini. Pendapat saya adalah : Seseorang yang mampu mengubah air menjadi anggur, menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang mati, dan menenangkan gelombang laut, tidak bersalah sebagai pelaku perbuatan kriminal sebagaimana dituduhkan oleh orang banyak. Kami harus mengakui bahwa sesungguhnya Ia adalah Putra Elohim. Pelayan anda yang setia, Pontius Pilatus. Surat di atas tersimpan di Perpustakaan Kepausan di Vatikan, dan salinannya mungkin dapat diperoleh di Perpustakaan Kongres Amerika. Dari surat di atas, tahulah kita mengapa Pilatus "tidak berani" menjatuhkan vonis hukuman mati atas Yesus (Matius 27:24, Yohanes 18 : 31-40 dan 19 : 4,6 - 16)

PEREMPUAN ITU KU PANGGIL MAMA

Perempuan itu ku panggil Mama Yang setiap malam selalu terjaga saat hati sibuah hatinya sedang gelisah... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu sibuk di subuh hari untuk menyiapkan sarapan dan keperluan sibuah hatinya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengajariku untuk menjadi bijaksana,... Yang selalu mengajariku untuk selalu dekat dengan Sang Khalik... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu turut merasakan kesusahanku,.. Yang selalu barusaha memenuhi kebutuhanku... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengkhawatirkan keadaanku saat ku jauh,.. Yang selalu menanyaiku dengan penuh kasih saat ku murung... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat penyakit itu bersarang ditubuhnya dan kubisikan: mama izinkan aku untuk merawatmu dan menjagaimu... Perempuan itu ku panggil Mama Yang yang terbaring lamah di pembaringan... Perempuan itu ku panggil Mama Yang dengan lemah berusaha duduk di pembaringan dan mengatakan pesan terakhirnya kepadaku: "RIS MARI BERBAGI DENGAN MAMA DALAM HIDUPMU"... Perempuan itu ku panggil Mama Yang di saat-saat terakhir hidupnya masih memintaku untuk bernyanyi memuju Sang Khalik serta bertelut dan berdoa untuknya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang malam itu tarikan napasnya semakin berat.... Perempuan itu ku panggil mama Yang saat itu kubertelut di kakinya sambil memanjatkan doa: TUHAN KUMOHON KEBESARAN KASIHMU DAN MUJIZATMU UNTUK KESEMBUHAN DAN MEMBERI PANJANG UMUR BAGI MAMAKU TERCINTA... Perempuan itu ku panggil Mama Yang disaat-saat terakhir hidupnya ku bersujud di kakinya sambil menangis dan memeohon ampun atas semua dosa dan kesalahan yang pernah kubuat selama hidupku bersamanya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang mengatakan kepadaku: RIS MAMA CAPEK DAN MAMA INGIN ISTIRAHAT... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kubisikan: MAMA, KALAU MAMA CAPEK BERISTIRAHATLAH MAMA......... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat detik - detik terakhir tarikan napasnya, aku masih tetap besujud di kakinya sambil meneteskan air mataku ke kakinya sambil berkata: MAMAKU, TOLONG RASAKAN BETAPA AKU SANGAT MENYAYANGI MAMA LEWAT HANGATNYA AIR MATAKU YANG MENETES DI KAKI MAMA INI... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kasih sayangku kepadanya dikalahkan oleh kasih sayang Sang khalik kepada mamaku, sehingga saat itu juga mamaku menghembuskan napasnya yang terakhir untuk pergi menghadap Sang Khalik, untuk pergi meninggalkan kami selamanya dan untuk mengakhiri segala penderitaan hidupnya di dunia ini... Perempuan itu ku panggil Mama yang disaat tubuhnya terbujur kaku dan dingin, kucium mamaku sambil berbisik: MAMAKU TERSAYANG, KASIH SAYANG MAMA KEPADAKU AKAN TETAP MENJADI BINTANG DI DALAM HATIKU YANG AKAN TETAP BERSINAR DAN SINAR KASIH SAYANG ITU AKAN TETAP KUPANCARKAN KEPADA SEMUA ADIK - ADIKU, SAUDARA - SAUDARAKU, DAN SEMUA ORANG YANG BERADA DI SEKITARKU AGAR MEREKA TAHU BAHWA MAMAKU ADALAH FIGUR YANG TERBAIK DAN YANG TELAH MENDIDIKKU MENJADI MANUSIA YANG BIJAKSANA... Perempuan itu ku panggil Mama yang selalu menyebut namaku di dalam setiap doanya Perempuan itu kupanggil Mama Yang kini menetap disurga bersama Sang Khalik yang mengasihinya... TERIMA KASIH MAMAKU TERCINTA, ATAS SEMUA KEHIDUPAN YANG INDAH, YANG TELAH KAU HADIRKAN SELAMA ENGKAU BERSAMAKU DI DUNIA INI........ LIWAT HEMBUSAN NAPASKU SERTA DOAKU, KU TITIPKAN CIUM YANG PALING MANIS UNTUK MAMA DI SURGA SANA....... (Untuk mengenang mamaku yang meninggal tanggal 5 Mei 2009 di Ambon) Anakmu Richard Sahetapy yang Kau panggil RIS

SENG ADA MAMA LAI

SU SENG ADA MAMA LAI PAR BIKING COLO - COLO SU SENG ADA MAMA LAI PAR TUANG PAPEDA DI SEMPE SU SENG ADA MAMA LAI PAR ATOR MAKAN DI MEJA MAKAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR CUCI BETA PUNG PAKIAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR DENGAR BETA PUNG SUSAH SU SENG ADA MAMA LAI PAR JAGA BETA WAKTU SAKIT MAMAE.... PAR APA LAI BETA PULANG KA RUMAH TUA KALO MAMA SU SENG ADA PAR LIA BETA PAR APALAI BETA DUDU DI MEJA MAKAN KALO MAMA PUNG TAMPA GARAM SU SENG ADA PAR SAPA LAI BETA MAU MANYANYI KALO MAMA SU SENG ADA PAR DENGAR... SIOOO MAMA E.... MAMA SU JAUH DARI BETA DENG BASUDARA MAMA SU TENANG DI TETEMANIS PUNG PANGKO TAPI MAMA PUNG PASANG DENG MAMA PUNG DOA TETAP JADI BINTANG YANG BERSINAR DI BETA PUNG HATI SELAMA HIDOP DI DUNIA. JUST FOR MY LOVE MAMA

Glitter Text
Make your own Glitter Graphics

Yesus Manis