29 September 2009

Bertolaklah Ke Sebrang

Sumber : Mujizat Itu Nyata
Saudara, apa yang Saudara lakukan dengan bermain aman dalam "perahu kehidupan" Saudara? Hari ini, seperti Petrus, Saudara perlu untuk MELANGKAH KELUAR dari kegagalan Saudara...MELANGKAHI rintangan-rintangan Saudara...MELANGKAH MASUK ke dalam hal yang gaib!

Mrk 4:35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang."

KUNCI #1: HILANGKAN "MENTALITAS PADANG GURUN"
Dalam padang gurun, Tuhan melakukan segala hal untuk Israel! Manna untuk roti...burung puyuh untuk daging. Air dari batu kapanpun mereka haus. Tiang awan pada siang hari untuk menjaga mereka tetap sejuk...Tiang api pada malam hari untuk menjaga mereka tetap hangat. Pakaian + sepatu yang tidak pernah rusak tapi tumbuh bersama mereka selama 40 tahun! Tapi sekarang Yesus ingin mereka untuk "bertolak ke seberang!"

KUNCI #2 SIAP UNTUK MENYENTUH SESUATU YANG KOTOR
Untuk hidup dalam tanah para raksasa, Saudara sendiri harus menjadi raksasa! Tuhan ingin membawa kita ke SISI LAIN dari mimpi-mimpi + visi-visi di mana Saudara menjadi lebih besar, lebih hebat, lebih baik! Di mana Saudara naik ke tingkat yang lain dalam hidup Saudara!

KUNCI #3 BERSIAP MENGHADAPI BADAI DALAM PERJALANAN
Diantara keduanya, hal yang lebih penting bukanlah tujuan akhirnya, melainkan perjalanannya!
Sayangnya, bagi kebanyakan orang, mereka lebih tertarik akan hasil akhirnya daripada proses pencapaiannya. Sesungguhnya proses untuk mengatasi setiap badailah yang akan mengangkat iman Saudara ke level yang lebih tinggi... dan membuat Saudara menjadi seseorang yang luar biasa!

KUNCI #4: MINTA KEPADA TUHAN SEBUAH "RHEMA"
Untuk setiap level yang baru, Saudara akan memerlukan dosis iman yang lebih tinggi! Untuk setiap level yang baru, Saudara akan memerlukan sebuah pewahyuan yang baru tentang Yesus Kristus!

Setiap pekerjaan atau pelayanan perlu untuk dibangun di atas 3 hal:
a. KEKUATAN saudara. Dalam hal apa saudara biasanya melakukan hal tersebut dengan baik?
(Jangan melakukan hal-hal di mana saudara tidak mempunyai bakat!)

b. KEKHASAN saudara. Apa keunikan saudara?
Bagaimana Tuhan secara khusus memberi saudara kemampuan?

c. WAHYU saudara. Apa yang Tuhan telah katakan pada saudara?
(Visi + mimpi apa yang telah Dia berikan pada saudara?)

Kekuatan ImajinasiKUNCI #5: GUNAKAN KEKUATAN IMAJINASI SAUDARA
Perenungan berhubungan dengan apa yang saudara katakan ... apa yang saudara dengar ... dan apa yang saudara imajinasikan di dalam pikiran saudara. Itu berarti saat saudara dapat memikirkan-atau mengimajinasikan- Tuhan dapat melakukan itu!

Jika saudara dapat menyusun ide di imajinasi saudara, renungkan itu di dalam pikiran saudara ...
Tidak ada keraguan, apapun itu yang Tuhan dapat membuatnya menjadi kenyataan!

KUNCI #6: KEMBANGKAN KEKUATAN UNTUK MENGATASI KEGAGALAN-KEGAGALAN
Untuk melakukan hal-hal yang besar bagi Tuhan, saudara harus mempunyai kapasitas tidak hanya untuk menang ... tetapi untuk mengatasi kegagalan-kegagalan + kekecewaan-kekecewaan.

Semua orang yang melakukan hal-hal hebat mempunyai kemampuan untuk mengatasi kegagalan-kegagalan + kekalahan-kekalahan. mengambil langkah + mengetahui bahwa itu hanyalah bagian dari perjalanan.

KUNCI #7 BERSERULAH KEPADA YESUS KETIKA SAUDARA TENGGELAM
Dan Saudara harus memiliki keyakinan akan hal ini - Yesus ada di dekat Saudara ketika Saudara tenggelam Begitu banyak orang-orang Kristen yang berteriak kepada Tuhan hanya ketika mereka tenggelam! Ketika Petrus tenggelam, ia mulai berdoa...Ia mulai berseru kepada Yesus! Doa selalu merupakan kunci kesuksesan Saudara! Amin.

Kelemahlembutan Mendatangkan Kuasa

Sumber : MUjizat itu Nyata
Kelemah-lembutan Mendatangkan Kuasa

"Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu." (Galatia 5:22-23)

Banyak orang Kristiani maupun tidak Kristini yang telah keliru memahami definisi Alkitab dari kata kelemahlembutan. Semua orang tahu bahwa Yesus lemah lembut, dan mereka biasanya menghubungkan kelemahlembutan-Nya dengan kemampuan-Nya untuk menderita aniaya tanpa melawan atau membalas sedikit pun. Padahal kelemahlembutan sebenarnya mempunyai tiga definisi yang jauh lebih luas daripada hanya tidak membalas.

Menurut James Strong dalam bukunya "Strong's Exchaustive Concordance of the Bible", Orang yang lemah lembut mempunyai sikap 1) penuh penguasaan diri dan tidak cepat menyerang ataupun membalas, 2) mempunyai roh dan cara berpikir yang rendah hati, 3) mau diajar. Ketiga atribut inilah yang membentuk buah Roh Kelemahlembutan dalam pribadi seorang yang beriman.

Fungsi pertama dari buah Roh kelemahlembutan adalah memampukan orang-orang beriman untuk mengembangkan roh penguasaan diri sehingga tidak mudah menyerang ataupun membalas.

Banyak orang Kristiani masa kini yang menganggap mereka bersikap lemah lembut jika mereka tidak tersinggung bila ditegur oleh karena kesalahan-kesalah yang telah mereka perbuat. Tetapi, sebenarnya kita tidak dapat menyamakan penderitaan seseorang yang telah membuat kesalahan atau melakukan kejahatan sebagai suatu kesempatan untuk menunjukkan kelemah-lembutan. Kelemahlembutan terjadi bila seseorang tidak tersinggung ketika ia harus menderita karena hidup dalam kebenaran.

Orang yang benar lemah lembut memiliki penguasaan diri tidak mengeluarkan reaksi yang negatif walaupun ia dituduh, difitnah, disakiti, atau dianiaya. Kekuatan untuk menguasai diri sementara menderita ketidakadilan dimilikinya karena ia telah memupuk buah roh kelemahlembutan.

Fungsi kedua dari buah kelemahlembuatan adalah membuat orang-orang beriman mampu hidup dalam roh dan pikiran yang rendah hati. Seorang sarjana Alkitab terkemuka W.E Vine mengartikan kelemahlembutan sebagai "kebalikan dari sikap suka menonjolkan dan mementikan diri sendiri;..sama sekali tidak memusatkan perhatian kepada diri sendiri."

Orang Kristiani yang mengembangkan buah Roh kelemah-lembutan di dalam dirinya akan mendapatkan bahwa Ia mempunyai sikap baru, yakni kesejahteraan orang lain menjadi lebih penting daripada kesejahteraan dirinya. Pada saat hal ini terjadi, orang Kristiani ini akan mendapatkan bahwa suatu rintangan besar yang sebelumnya membuat ia tidak bisa maju dalam kehidupannya telah hancur.

Sebagai contoh, jika ia menghadapi suatu pencobaan, umpamanya menderita suatu penyakit, ia tidak hanya akan mendoakan dirinya melainkan juga mendoakan orang lain yang sedang menghadapi cobaan yang sama. Hanya kelemahlembutan bisa membuat seorang beriman memiliki pikiran yang rendah hati untuk mendahulukan kesejahteraan dan kebahagiaan orang lain daripada kesejahteraan dan kebahagiaan dirinya sendiri (baca keluaran 32:30-32).

Fungsi ketiga dari buah Roh kelemahlembutan adalah membuat orang-orang Kristiani mau menerima pengajaran Firman.

Firman hanya dapat tertanam dalam hati kita bila kita lemah lembut. Penerimaan terhadap Firman "yang tertanam dalam hati" akan membuahkan "keselamatan jiwa"; yakni kemampuan untuk bertahan sampai pada akhirnya, berkemenangan, tidak dapat dikalahkan iblis. Kemampuan ini hanya dapat diperoleh jika kita memiliki roh yang mau diajar.

Penghalang terbesar yang dihadapi orang Kristiani yang mau mengembangkan sikap roh yang mau diajar adalah adat istiadat manusia. Suka atau tidak, ada hal-hal dalam adat istiadat yang sudah temurun diajarkan oleh orang tua kita harus dikikis agar kebenaran firman Tuhan dapat kita terima secara utuh. Ketika kita menuruti Roh kelemahlembutan maka hal ini bukanlah permasalahan yang sulit karena kuasa Tuhan lah yang membantu menjalani keputusan yang menurut kita berat tersebut.

Setelah kita mengerti akan fungsi dari Roh kelemahlembutan terus bertumbuh dalam hidup kita, maka pertanyaan selanjutnya yang harus dijawab adalah, "bagaimana cara menumbuhkannya?" Setidaknya ada 3 cara, yakni pertama dengan melakukan puasa. Dengan berpuasa maka sebenarnya Anda sedang belajar untuk mengorbankan hal-hal yang penting dalam hidup Anda, dalam hal ini yang Anda korbankan adalah nafsu makan Anda. Ketika Anda berhasil melaksanakannya sebenarnya itu dapat menjadi tolok ukur kemungkinan besar akan bersedia juga mengorbankan hal-hal lain yang dimilikinya bagi orang tersebut bila dianggapnya perlu. Ingat, bahwa salah satu unsur dari Roh kelemah lembutan adalah penyangkalan diri, yang mencakup antara lain berpuasa atau tidak makan.

Cara kedua adalah dengan mengambil manfaat dari pengalaman padang gurun kehidupan. Kehidupan Musa adalah contoh yang menunjukkan betapa Allah menunjukkan pengalaman-pengalaman padang gurun untuk mengembangkan kelemahlembutan dalam diri anak-anakNya. Dan cara ketiga atau terakhir adalah melakukan penyangkalan diri. Kelemahlembutan merupakan kebalikan dari sikap mementingkan diri sendiri. Yesus ketika hidup sebagai manusia pun melakukan hal ini (baca Filipi 2:5-8). Dia mengosongkan dirinya agar kehendak Allah tergenapi di bumi. Yesus menyangkal diri-Nya sendiri dan mau taat akan tugas yang diberikan Allah kepada-Nya. Hasilnya adalah saat ini hubungan antara manusia dengan Allah pun kembali tersambung.

Memiliki Roh kelemahlembutan di dalam diri seseorang adalah sebuah hal yang luar biasa. Dengan terus menerus mengembangkan buah kelemahlembutan maka orang tersebut sebenarnya akan semakin rendah hati terhadap setiap ajaran firman Tuhan.

Begitupun dengan Anda saat ini. Ketika Anda mau belajar mengembangkan buah kelemahlembutan, firman Tuhan yang Anda dengar dan baca akan membakar hati Anda untuk memberitakan kabar baik kepada orang-orang yang belum mengenal Tuhan. Miliki dan kembangan buah Roh kelemahlembutan itu sekarang dan jadilah orang yang menjadi pembawa kabar injil keselamatan itu kepada setiap orang yang Anda temui. Amin

Surat Dari Tuhan

KEPADA: KAMU
TANGGAL: HARI INI
DARI: TUHAN
PERIHAL: DIRI KAMU
Referensi: KEHIDUPAN

Aku Tuhan, hari ini Aku yang akan menangani semua masalahmu.
Aku tidak butuh bantuanmu.
Jadi, salam sejahtera dan Aku mencintaimu selalu.
Catatan: Dan ingat…
Bila dunia ini menyodorkan masalah yang tidak dapat kau tangani sendiri, jangan berusaha menyelesaikan masalah itu. Tetapi, letakkanlah masalah itu di kotak UNDIOLTU (Untuk Diselesaikan Oleh Tuhan). Aku akan menyelesaikan masalahmu sesuai JADWAL yang Aku tentukan sendiri. Semua masalahmu PASTI akan Aku selesaikan, tetapi sesuai jadwalKu, bukan jadwalmu.

Setelah semua masalahmu kamu letakkan dalam box, janganlah kamu pikirkan dan khawatirkan. Sebaliknya, fokuslah kepada semua hal-hal baik yang sedang terjadi padamu sekarang.


Bila kamu terjebak kemacetan dijalan, janganlah marah, sebab masih banyak orang didunia ini yang tidak pernah naik mobil seumur hidupnya.

Bila kamu berhadapan dengan masalah di tempat kerja, berpikirlah bahwa masih banyak orang yang menganggur bertahun-tahun tanpa pekerjaan.

Bila kamu sedih karena hubungan keluarga, pikirkanlah orang-orang yang belum pernah merasakan mencintai dan dicintai.


Bila kamu merasa bosan dengan akhir minggu, pikirkanlah orang-orang yang harus lembur siang malam tanpa libur untuk menghidupi keluarga & anak-anaknya.

Bila mobil kamu mogok & mengharuskan kamu berjalan kaki, janganlah marah, pikirkanlah orang-orang cacat yang sangat ingin merasakan berjalan diatas kaki sendiri seperti kamu sekarang.

Bila kamu melihat dicermin rambutmu mulai beruban, janganlah bersedih, sebab mempunyai rambut hanyalah merupakan impian bagi orang-orang yang dalam perawatan kemoterapi.

Bila kamu merenungi makna hidupmu didunia ini & merenungi apa tujuan hidupmu ini?
Bersyukurlah, karena banyak orang yang tidak punya kesempatan hidup yang cukup lama untuk merenungi hidup mereka.

Bila kamu merasa tidak nyaman karena terkena imbas dari kemarahan dan kekecewaan orang lain, ingatlah, situasi bisa menjadi jauh lebih buruk; yaitu kamulah yang merasakan kemarahan & kekecewaan tersebut!

Bila kamu memutuskan untuk meneruskan surat ini ke orang lain, terima kasih. Kamu telah menyentuh kehidupan mereka dalam banyak hal yang tidak pernah kamu bayangkan!
Salam sejahtera selalu,
TUHAN
God has seen you struggling,
God says it's over.

PILIHAN

Sumber :Come and Follow Jesus
Setelah menyanyi beberapa puji-pujian, gembala sidang berdiri dan berjalan ke mimbar. Sebelum ia mulai dengan khotbahnya, dengan singkat ia memperkenalkan seorang tamu pembicara yang hadir dalam ibadah malam itu. Dalam perkenalannya, pendeta bercerita kepada jemaatnya bahwa tamu itu merupakan salah seorang teman akrabnya sejak ia masih kanak-kanak. Ia memohon agar temannya memberi sedikit sambutan serta berbagi rasa akan pengalamannya yang ia rasakan bisa menjadi berkat untuk jemaatnya.

Kemudian, seorang yang sudah tua maju ke mimbar dan mulai berbicara. “Seorang ayah dan puteranya serta seorang teman dari anaknya sedang berlayar di samudra Pasifik, ketika mereka diterpa oleh sebuah badai besar sehingga mereka tidak dapat kembali ke arah pantai. Ombak yang ditimbulkan badai itu menjadi begitu tinggi, sehingga ayahnya, yang adalah seorang pelaut yang berpengalaman, tidak dapat menguasai kapalnya sehingga akhirnya kapalnya terbalik dan ketiga orang itu terlempar ke dalam samudra.”

Orang tua itu sejenak ragu-ragu seraya perhatiannya tertuju kepada dua orang pemuda yang sejak semula kelihatannya tertarik terhadap jalannya cerita itu. Kemudian orang tua itu melanjutkan ceritanya.

“Dengan meraih sebuah tambang penyelamat jiwa, ayah itu harus mengambil suatu keputusan yang amat dahsyat yang ia pernah alami selama hidupnya: kepada anak yang mana ia akan melemparkan ujung tambang penyelamat itu. Ia hanya punya beberapa detik waktu untuk mengambil keputusannya. Ia tahu bahwa puteranya adalah orang yang sudah percaya dan ia pun tahu bahwa teman anaknya masih belum percaya. Penderitaan batin yang amat mendalam akan keputusannya itu tidak dapat dibandingkan dengan keganasan dari ombak badai itu. Seraya ia menjerit, “Aku mengasihimu anakku”, ia melemparkan tambang penyelamat itu ke arah teman anaknya. Ketika ia menarik tambang kembali dari teman anaknya ke kapalnya yang sedang karam itu, anaknya sendiri sementara sudah hilang ditelan oleh gelombang-gelombang yang sedang mengamuk dalam kegelapan malam hari. Tubuhnya tidak pernah ditemukan lagi.”

Pada saat itu, kedua pemuda yang duduk dengan tegak di bangku itu sangat ingin mengetahui kelanjutan dari cerita itu. “Ayahnya,” orang tua itu meneruskan, “tahu bahwa anaknya masuk ke dalam keabadian dengan Yesus dan ia tidak dapat menanggung beban untuk membayangkan teman anaknya bila seandainya ia harus memasuki keabadian tanpa Yesus. Karena itulah ia rela mengorbankan anaknya sendiri untuk dapat menyelamatkan teman anaknya. Betapa besar kasih Tuhan bahwa Ia dapat melakukan yang sama untuk kita. Bapa kita sorgawi telah mengorbankan Anak-Nya yang tunggal agar kita dapat diselamatkan. Maka aku sangat menghimbau, kiranya Anda pun menerima kesediaan-Nya yang menyelamatkan Anda dengan memegang erat-erat Tambang Penyelamat”

Sesudah mengatakan kalimat terakhir itu, orang tua itu kembali duduk sementara terdapat keheningan di antara jemaat. Gembala sidang kemudian menaiki mimbar dan menyampaikan khotbah singkatnya seraya mengundang jemaat untuk menerima tawaran keselamatan. Namun, tidak seorangpun memberikan responnya.

Beberapa menit setelah usai kebaktian, kedua pemuda itu berada di sisi orang tua tersebut. “Kisahnya bagus sekali, pak”, kata salah seorang pemuda itu, “namun aku khawatir bahwa sungguh tidak realistis bagi ayah itu untuk mengorbankan anaknya dengan pengharapan bahwa temannya akan menjadi seorang percaya.”

“Ah, pemikiran Anda memang masuk akal”, jawab orang tua itu, sambil matanya ditujukan kepada Alkitabnya yang sudah tua itu. Kepedihan mulai mengambil alih senyum wajahnya ketika ia memandang kedua pemuda itu seraya berkata, “Memang benar, hal itu tidak terlalu realistis, bukan? Namun aku pada hari ini berada di sini untuk mengatakan kepadamu, aku bisa lebih mengerti daripada kebanyakan orang lain, betapa dahsyat kepedihan Bapa sorgawi yang dialami dan dirasakan ketika Ia mengorbankan AnakNya yang tunggal. Sebab, akulah orang yang kehilangan anakku di tengah samudera pada hari kejadian itu dan teman anakku yang kuselamatkan adalah pendetamu sekarang ini.”
Setelah menyanyi beberapa puji-pujian, gembala sidang berdiri dan berjalan ke mimbar. Sebelum ia mulai dengan khotbahnya, dengan singkat ia memperkenalkan seorang tamu pembicara yang hadir dalam ibadah malam itu. Dalam perkenalannya, pendeta bercerita kepada jemaatnya bahwa tamu itu merupakan salah seorang teman akrabnya sejak ia masih kanak-kanak. Ia memohon agar temannya memberi sedikit sambutan serta berbagi rasa akan pengalamannya yang ia rasakan bisa menjadi berkat untuk jemaatnya.

Kemudian, seorang yang sudah tua maju ke mimbar dan mulai berbicara. “Seorang ayah dan puteranya serta seorang teman dari anaknya sedang berlayar di samudra Pasifik, ketika mereka diterpa oleh sebuah badai besar sehingga mereka tidak dapat kembali ke arah pantai. Ombak yang ditimbulkan badai itu menjadi begitu tinggi, sehingga ayahnya, yang adalah seorang pelaut yang berpengalaman, tidak dapat menguasai kapalnya sehingga akhirnya kapalnya terbalik dan ketiga orang itu terlempar ke dalam samudra.”

Orang tua itu sejenak ragu-ragu seraya perhatiannya tertuju kepada dua orang pemuda yang sejak semula kelihatannya tertarik terhadap jalannya cerita itu. Kemudian orang tua itu melanjutkan ceritanya.

“Dengan meraih sebuah tambang penyelamat jiwa, ayah itu harus mengambil suatu keputusan yang amat dahsyat yang ia pernah alami selama hidupnya: kepada anak yang mana ia akan melemparkan ujung tambang penyelamat itu. Ia hanya punya beberapa detik waktu untuk mengambil keputusannya. Ia tahu bahwa puteranya adalah orang yang sudah percaya dan ia pun tahu bahwa teman anaknya masih belum percaya. Penderitaan batin yang amat mendalam akan keputusannya itu tidak dapat dibandingkan dengan keganasan dari ombak badai itu. Seraya ia menjerit, “Aku mengasihimu anakku”, ia melemparkan tambang penyelamat itu ke arah teman anaknya. Ketika ia menarik tambang kembali dari teman anaknya ke kapalnya yang sedang karam itu, anaknya sendiri sementara sudah hilang ditelan oleh gelombang-gelombang yang sedang mengamuk dalam kegelapan malam hari. Tubuhnya tidak pernah ditemukan lagi.”

Pada saat itu, kedua pemuda yang duduk dengan tegak di bangku itu sangat ingin mengetahui kelanjutan dari cerita itu. “Ayahnya,” orang tua itu meneruskan, “tahu bahwa anaknya masuk ke dalam keabadian dengan Yesus dan ia tidak dapat menanggung beban untuk membayangkan teman anaknya bila seandainya ia harus memasuki keabadian tanpa Yesus. Karena itulah ia rela mengorbankan anaknya sendiri untuk dapat menyelamatkan teman anaknya. Betapa besar kasih Tuhan bahwa Ia dapat melakukan yang sama untuk kita. Bapa kita sorgawi telah mengorbankan Anak-Nya yang tunggal agar kita dapat diselamatkan. Maka aku sangat menghimbau, kiranya Anda pun menerima kesediaan-Nya yang menyelamatkan Anda dengan memegang erat-erat Tambang Penyelamat”

Sesudah mengatakan kalimat terakhir itu, orang tua itu kembali duduk sementara terdapat keheningan di antara jemaat. Gembala sidang kemudian menaiki mimbar dan menyampaikan khotbah singkatnya seraya mengundang jemaat untuk menerima tawaran keselamatan. Namun, tidak seorangpun memberikan responnya.

Beberapa menit setelah usai kebaktian, kedua pemuda itu berada di sisi orang tua tersebut. “Kisahnya bagus sekali, pak”, kata salah seorang pemuda itu, “namun aku khawatir bahwa sungguh tidak realistis bagi ayah itu untuk mengorbankan anaknya dengan pengharapan bahwa temannya akan menjadi seorang percaya.”

“Ah, pemikiran Anda memang masuk akal”, jawab orang tua itu, sambil matanya ditujukan kepada Alkitabnya yang sudah tua itu. Kepedihan mulai mengambil alih senyum wajahnya ketika ia memandang kedua pemuda itu seraya berkata, “Memang benar, hal itu tidak terlalu realistis, bukan? Namun aku pada hari ini berada di sini untuk mengatakan kepadamu, aku bisa lebih mengerti daripada kebanyakan orang lain, betapa dahsyat kepedihan Bapa sorgawi yang dialami dan dirasakan ketika Ia mengorbankan AnakNya yang tunggal. Sebab, akulah orang yang kehilangan anakku di tengah samudera pada hari kejadian itu dan teman anakku yang kuselamatkan adalah pendetamu sekarang ini.”

16 September 2009

Kisah George

Kisah George

Aku dilahirkan dengan sifat mirip dengan papaku. Papaku, orangnya sangat keras tapi berhati lembut. Diam-diam aku mulai membandingkan sifat-sifatku dengannya. Dia orangnya cepat marah dan kalau marah dia bisa diam seribu bahasa. Jika ada orang yang menghinanya atau menyinggung perasaannya tak segan dia pasti membalasnya dengan lebih kasar dengan apa yang diperbuat orang tersebut. Jika dia sudah berlaku baik terhadap sahabatnya, dan sahabatnya itu berlaku sebaliknya tidak segan-segan orang tersebut di musuhinya alias kita tidak bisa bersahabat lagi. Sifat itu persis sama dengan yang aku punya. Mungkinkah itu genetic namanya? Atau apalah namanya, aku pikir kesamaan kelemahan itulah yang membuat aku merasa menjadi kembaran papaku.

Tidak gampang mengakui kelemahan itu pikirku. Aku sudah terbentuk seperti ini di dalam keluargaku. Karakterku tidak bisa berubah begitu saja. Dan aku tidak pernah merugikan orang lain pikirku. Jika ada orang yang baik kepadaku, aku pasti baik tapi jika orang berbuat jahat kepadaku, aku tidak perduli dan mau tahu tentang orang tersebut. Istilahnya dalam kamusku mengampuni adalah kata langka dalam kamus hidupku.Satu kali aku membaca sebuah artikel yang sangat menyentuh hatiku dan membuatku berubah.

Pada suatu hari, hari itu begitu cerah sebab george, 15 thn diajak mamanya pergi ke stasiun untuk menjemput pamannya yang baru tiba dari Los Angeles. George dengan senang hati memakai bajunya yang terbaik, tidak lupa dia menyemir sepatunya supaya mengkilat. Paman John, selalu membawa buku kesukaan George. Itu yang di tunggu-tunggu oleh George. Setelah mereka siap mamanya mulai menyetir mobil butut mereka dan berkata George sesampainya di stasiun bisakah kamu menunggu di ruang tunggu dan jangan jauh-jauh dari tempat itu. Karena mama sering melihat anak-anak sebayamu suka berkelahi antar gang di stasiun. Jadi hati-hatilah.

George tahu mamanya sangat kuatir karena memang akhir-akhir ini di televisi diberitakan bahwa ada perkelahian antar gang. Gang orang putih dan gang orang hitam. George sendiri tidak tahu pasti apa pokok masalah gang-gang itu sehingga mereka sering berkelahi. Tapi yang pasti George berdoa kepada Tuhan karena dia percaya Tuhan selalu menjaganya kemanapun dia dan mamanya pergi. Sejak papanya meninggal mamanya selalu pergi bersamanya. Walaupun mamanya Cuma seorang perawat di sebuah rumah sakit yang tidak terlalu terkenal tapi George merasa keluarga mereka selalu bahagia. George punya suatu keinginan jika dia sudah lulus dari universitas dan mendapat pekerjaan dengan gaji yang baik, dia akan membelikan mamanya rumah. Karena sekarang mereka hanya tinggal di sebuah apartemen kecil.

George, George, kita sudah sampai panggil mamanya membuyarkan lamunannya tentang masa depan. Mereka bergegas masuk ke stasiun. Orang-orang sudah mulai berdatangan untuk menjemput sanak-saudara mereka. Kurang 20 menit lagi kereta yang ditumpangi pamannya akan tiba. Mamanya tiba-tiba menitipkan tas tangan berwarna hitam kepada George, sambil berkata George mama mau ke toilet sebentar. Bisakah kamu duduk disini sampai mama kembali? George mengganggukan kepalanya tanda mengiyakan karena di dalam kepalanya dia masih penasaran serta menerka-nerka buku apakah gerangan yang akan dia dapatkan dari paman John.

Di toilet, Ross mengucap syukur kepada Tuhan, karena ada George permata hatinya.George adalah penghiburannya. Ross mencuci tangannya sambil tersenyum memandangi dirinya di depan cermin. Rambutnya sudah ada ubannya. Walaupun kulitmu hitam tapi senyummu manis. Itu kalimat yang sering diucapkan oleh papanya George. Jika Ross melihat wajah George dia selalu teringat akan almarhum, Mark. Mmm, Mark meninggal saat George berumur 8 thn. Mark ditembak oleh orang yang tidak dikenal. Sampai sekarang si penembak belum tertangkap. Ross tidak mau mengingat hal itu lagi karena dengan mengingat kejadian itu lagi berarti dia tidak mengampuni orang yang telah menembak Mark suaminya.

Ross bergegas keluar dari toilet dan menuju tempat dimana George duduk. Sampai di tempat ruang tunggu, tidak didapatinya george. Kemana George, pikirnya sudah diperingatkan jangan kemana-mana masih saja anak itu tidak mendengarkan nasehatnya. Tak berapa jauh dari tempatnya berdiri, Ross melihat ada anak-anak seusia George kira-kira 5 orang sedang di borgol polisi. Mereka adalah anak-anak kulit putih, astaga ditangan mereka ada yang membawa senjata laras panjang serta pistol betulan. Tiba-tiba Ross mulai pusing melihat begitu banyak kerumunan orang. Dan tiba-tiba dia melihat ada ambulance datang, dan ada sebuah tandu diturunkan, dan orang yang terbaring di atas tandu tersebut? Sepertinya ada orang yang mengalami kecelakaan pikirnya. Ross tidak jelas mengenalnya karena semakin banyak orang yang ada di sekitar tempat itu untuk melihat kejadian tersebut dari jarak dekat. Ross berlari kearah kerumunan orang-orang, dia berpikir pasti George ada di sekitar kerumunan orang-orang itu.Waktu dia mendekat jaraknya hanya 25 meter, Ross bisa melihat dengan jelas diatas tandu tersebut George, anak satu-satunya, terbujur kaku bermandikan darah. Yang diingatnya hanya dia pingsan setelah itu.

Tiba-tiba Ross terbangun di sebuah ruangan yang semuanya berwarna putih yang dia tahu pasti tempat ini adalah rumah sakit. Ada seorang polisi perempuan mendekatinya dan mengulurkan segelas air putih kepadanya. Hi, saya Maria, dia memperkenalkan dirinya. George,George bisik Ross dengan pelan kepada polisi tersebut. Dia menggenggam tangan Ross dengan lembut sambil mengatakan Maafkan aku anak ibu tidak bisa diselamatkan lagi. Dia mendapat 3 tembakan. Waktu kami bawa ke rumah sakit, dia masih sadar tapi setelah itu dia meninggal karena kehabisan darah. Ross tidak bisa berkata apa-apa lagi selain air matanya yang terus mengalir. Dalam diam Ross hanya berdoa meminta kekuatan kepada Tuhan. Ross harus belajar menerima kenyataan pahit. Ya, sangat Pahit suami dan anaknya meninggal dengan cara yang sama yaitu dengan di tembak. Polisi mengindifikasi bahwa gang anak putihlah yang telah menembak George. Anak-anak tersebut mengira George adalah musuhnya karena George berkulit hitam.

Satu bulan kemudian Ross diperkenankan bertemu dengan anak-anak yang telah menembak George dan setelah itu dia mengadakan press conference. Bapak-ibu sekalian saya berdiri disini sebagai seorang ibu yang sangat mengasihi anak saya satu-satunya. Saya mendedikasikan hidup saya untuk anak saya. Berat ketika saya tahu dia telah pergi meninggalkan saya untuk selama-lamanya. Tapi di tempat saya berdiri, saya mau tegaskan, jangan ada lagi pertumpahan darah. Kehilangan orang yang paling kita kasihi itu sangat menyakitkan. Kepada orang yang telah menembak George dan semua keluarganya saya mau mengatakan bahwa saya tidak memiliki dendam sedikitpun. Saya telah mengampuni mereka. Seperti Yesus telah mengampuni dosa-dosa saya, demikian juga saya telah mengampuni kalian. Ross merelakan kematian George karena dia tahu George sudah ada di tempat yang nyaman bersama Bapa di Surga.

Kisah diatas mengubah cara berpikirku seratus persen tentang hal mengampuni. Jika ada orang yang berbuat jahat kepada kita, tetaplah mengasihi mereka. Karena kasih Allah tidak terbatas.

----------------------------------------------------------------------------------------
(Matius 6:14-15)
--------------------
Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.
---------------
Efesus 4:32
---------------
Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
--------------
Kolose 3:13
--------------
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian
--------------------

14 September 2009

Kisah Selamatnya Seorang Atlit Olimpiade

Pada tahun 1967 ketika mengikuti pelajaran di kelas fotografi Universitas Cincinnati, aku berkenalan dengan seorang pemuda bernama Charles Murray, siswa pada sekolah yang sama, yang sedang dilatih untuk persiapan Olimpiade musim panas tahun 1968 sebagai seorang pelompat indah papan kolam renang. Charles sangat sabar terhadapku ketika aku berbicara selama berjam-jam dengannya tentang Yesus Kristus dan bagaimana Ia telah menyelamatkanku.

Charles tidak dibesarkan di dalam keluarga yang berbakti di gereja manapun, jadi semua yang kuceritakan kepadanya mempesonakannya. Ia bahkan mulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang pengampunan dosa. Akhirnya tibalah harinya di mana aku mengajukan sebuah pertanyaan kepadanya. Aku bertanya apakah ia menyadari kebutuhan dirinya akan seorang penebus dan apakah ia siap untuk mempercayai Kristus sebagai Juru Selamat pribadinya. Aku melihat wajahnya berubah dan perasaan bersalah tergambar di situ. Namun jawabannya tegas sekali "Tidak".

Di hari-hari berikutnya, ia tampak diam dan sering kali aku merasa bahwa ia menjauhiku, sampai aku menerima telepon, yang datangnya dari Charles. Ia ingin mengetahui di mana ia dapat menemukan beberapa ayat di dalam Perjanjian Baru yang telah kuberikan kepadanya mengenai keselamatan.

Aku memberikan kepadanya referensi menuju beberapa pasal dan bertanya apakah aku dapat menemuinya. Ia menolak tawaranku dan mengucapkan terima kasih untuk ayat-ayat yang kuberikan. Aku dapat menebak bahwa ia amat gelisah, namun aku tak tahu di mana ia berada atau bagaimana cara untuk menolongnya. Oleh karena ia sedang berlatih untuk pertandingan Olimpiade, maka Charles memperoleh fasilitas khusus di kolam renang Universitas kami.

Di antara pukul 22.30 dan 23.00 malam itu, ia memutuskan untuk berenang dan melakukan sedikit latihan lompat papan. Malam di bulan Oktober itu sangat cerah dan bulan tampak penuh dan cemerlang. Kolam renang Universitas kami berada di bawah langit-langit kaca sehingga bulan dapat bersinar terang melalui puncak dinding di areal kolam.

Charles mendaki papan lompat yang paling atas untuk melakukan lompatannya yang pertama. Pada saat itu, Roh Allah mulai menempelaknya akan dosa-dosanya. Semua ayat-ayat yang telah dibacanya, semua saat-saat bersaksi kepadanya tentang Kristus, mulai memenuhi benaknya. Ia berdiri di atas papan dengan membelakangi kolam untuk melakukan lompatannya, merentangkan kedua tangannya untuk keseimbangan, memandang ke atas dinding dan melihat bayang-bayangnya sendiri yang disebabkan oleh cahaya bulan. Bayang-bayangnya berbentuk sebuah salib. Ia tak dapat menahan beban dosanya lebih lama lagi. Hatinya hancur dan ia duduk di atas papan lompat itu dan meminta Allah untuk mengampuninya dan menyelamatkannya. Ia percaya kepada Yesus Kristus di ketinggian lebih dari pada dua puluh kaki dari tanah.

Tiba-tiba, lampu-lampu di areal kolam menyala. Petugasnya masuk untuk mengadakan pemeriksaan kolam. Ketika Charles menengok ke bawah dari atas papannya, maka yang dilihatnya adalah kolam yang kosong yang telah dikeringkan untuk beberapa perbaikan. Hampir saja ia menerjunkan dirinya menuju kematian, namun salib telah menghentikannya dari bencana tersebut.

I Korintus 1:18 "Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah."
--------------------

9 September 2009

Untuk di Renungi


Ya TUHAN,.. Topanglah aku sesuai dengan janji-MU, supaya aku hidup, dan janganlah membuat aku malu

''Dalam setiap situasi yang kita alami, Tuhan sedang merenda dan merancangkan sesuatu yang terbaik pada akhirnya. Bagian kita hanyalah bersyukur dan percaya, Tuhan melakukan yang terbaik!!

"Ada kekuatan dalam cinta. Dan orang yang sanggup memberikan cinta adalah orang yang kuat, karena ia bisa mengalahkan keinginannya untuk mementingkan diri sendiri".

Mengherankan Tuhan

Sumber :Mujizat Itu Nyata
Mengherankan Tuhan

Matius 8:8,10
Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 11; Matius 11; Yoel 1-3

Seberapa besar iman yang kita miliki kepada Tuhan? Hanya Anda yang bisa menjawabnya. Banyak kegiatan pelayanan yang bisa Anda lakukan, segala hal baik yang terlihat orang banyak dan membuat kita dicap sebagai ‘orang pelayanan' dan beriman. Namun Tuhan melihat sikap hati kita yang sesungguhnya di hadapan Dia.

Banyak hal yang bisa membuat kita terheran-heran dan kagum akan penampilan luar yang diperlihatkan oleh orang lain. Tapi hanya satu hal yang bisa membuat Tuhan heran atas manusia di bumi ini, yaitu ketika Dia menemukan orang yang beriman. Seperti iman yang dimiliki oleh seorang perwira yang meminta Yesus untuk menyembuhkan hambanya. Ketika Yesus menawarkan diri untuk mendatangi rumahnya, dengan serta merta sang perwira menjawab bahwa rumahnya tidak layak untuk didatangi oleh Yesus. ‘Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh'. Alkitab mencatat Yesus terheran-heran mendapati iman perwira itu dan berkata, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel."

Sama halnya dengan seorang wanita yang menderita pendarahan selama 12 tahun. Dia hanya berpikir, ‘Asal kujamah saja jumbai jubahnya, maka aku akan sembuh.' Dan ini adalah satu-satunya kisah yang menceritakan akan sebuah iman yang menarik kuasa Yesus keluar dari diri-Nya tanpa dikendalikan oleh Yesus sendiri. Satu-satunya kisah tentang iman yang membuat kuasa Allah bekerja tanpa diperintahkan sebelumnya oleh Yesus. Dan sekali lagi, ketika iman yang luar biasa itu membuat kuasa Tuhan mengalir, aktivitas Yesus di tengah kerumunan orang banyak terhenti saat itu juga. Yesus begitu menghargai keberadaan iman dari seorang wanita yang telah menderita selama 12 tahun karena pendarahan.

Dengan segala hal yang telah Anda lakukan selama ini, dengan segala kebenaran Firman yang telah Anda pelajari dan Anda ketahui, sudahkan iman yang mengherankan Yesus itu Anda miliki? Rindukanlah itu, untuk memiliki iman yang dapat menarik kuasa Tuhan bekerja dalam hidup Anda secara luar biasa. Mengalami secara pribadi jamahan kuasa Tuhan dalam iman percaya Anda.

Kuasa Tuhan bekerja melalui iman yang Anda miliki, semakin besar iman Anda semakin besar kuasa Allah yang dapat didemostrasikan-Nya.
Amin.

KESAKSIAN DARI 7 ORANG REMAJA MENGENAI SURGA

Sumber: elia-stories-subscribe@yahoogroups.com

Sebanyak 7 orang remaja di bawa Tuhan Yesus Kristus ke Surga. Inilah kesaksian mereka mengenai kemuliaan di Surga. Kejadian ini terjadi pada tanggal 11 April 1995.

Kesaksian ke 1 oleh Esau

2 Korintus 12:2: Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau – entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Tuhan yang mengetahuinya – orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga

Kami berkumpul di suatu ruangan ketika kami mendapatkan pengalaman ini. Ruangan di mana kami berkumpul, mulai di penuhi dengan cahaya hadirat Tuhan. Cahaya tersebut kuat untuk menerangi seluruh ruangan. Ruangan kami penuh dengan kemuliaan Tuhan, dan kami merasakan betapa indahnya berada di hadirat Tuhan.

Tuhan berkata kepada kami, “Anak-anakKu, sekarang Aku akan menunjukkan kepadamu kerajaanKu, kita akan pergi ke tempat kemuliaanKu.” Kami memegang tangan satu sama lain dan di angkat. Saya melihat ke bawah dan memperhatikan bahwa kami keluar dari tubuh kami. Sewaktu kami meninggalkan tubuh kami, kami memakai jubah putih dan mulai pergi ke atas dengan kecepatan tinggi.

Kami tiba di depan sepasang pintu gerbang untuk masuk ke Kerajaan Surga. Kami sangat terpesona dengan apa yang sedang terjadi pada kami. Puji Syukur bahwa Yesus Tuhan kami bersama dengan kami dan juga dengan dua malaikat yang masing-masing mempunyai 4 sayap.

Malaikat-malaikat tersebut mulai berbicara kepada kami, tetapi kami tidak mengerti apa yang mereka katakan. Bahasa mereka sangat berbeda dengan bahasa kami, dan bahasa mereka bukan seperti bahasa di bumi. Malaikat-malaikat ini menerima kami dan membukakan kedua pintu gerbang Surga tersebut. Kami melihat tempat yang sangat indah dengan berbagai-bagai macam. Saya ingat ketika kami masuk ke dalam Kerajaan Surga, rasa damai yang sempurna memenuhi hati kami. Alkitab menjelaskan bahwa Tuhan akan memberikan damai yang melampaui segala akal (Filipi 4:7)

Pertama kali yang kami lihat adalah seekor rusa. Saya bertanya ke salah satu teman saya,”Sandra, apakah kamu melihat hal yang sama seperti yang saya lihat sekarang?” Sandra tidak lagi menangis atau berteriak sewaktu pertama kali kami di perlihatkan neraka (Tambahan dari penerjemah: bacalah terjemahan: Kesaksian dari 7 orang remaja mengenai neraka).

Sandra tersenyum dan berkata: “Ya Esau, saya melihat seekor rusa!” Kemudian saya tahu bahwa semuanya adalah nyata, kami benar-benar berada di Kerajaan Surga. Semua yang seram-seram yang kami lihat di neraka sudah tidak kami ingat lagi. Kami disana menikmati kemuliaan Tuhan. Kami pergi ke arah rusa tersebut, di belakangnya ada pohon yang sangat besar. Lokasi pohon tersebut ada di tengah-tengah surga.

Alkitab menjelaskan kepada kita di Wahyu 2:7Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Tuhan.

Pohon ini melambangkan Yesus, karena Kristus adalah hidup yang kekal. Di balik pohon ini ada sebuah sungai di mana airnya jernih seperti kristal. Sungainya sangat jernih dan indah, seperti yang kami tidak pernah lihat sebelumnya di bumi. Kami ingin tinggal di tempat itu. Banyak kali kami meminta kepada Tuhan, “Tuhan mohon! Jangan bawa kami keluar dari tempat ini! Kami mau di sini selamanya! Kami tidak mau kembali ke bumi!” Tuhan menjawab kami,”Adalah penting untuk kamu balik ke bumi dan memberikan kesaksian mengenai segala sesuatu yang Aku telah sediakan kepada mereka yang mengasihi Aku karena Aku akan datang kembali sangat singkat dan pahala sudah Aku sediakan.

Ketika kami melihat sungai itu, kami berlari ke sana dan menyelam ke dalam sungai itu. Kami ingat sebuah ayat yang mengatakan siapapun yang percaya kepada Tuhan, dari dalam hatinya akan keluar aliran-aliran air hidup (Yohanes 7:38) Air sungai ini kelihatan mempunyai kehidupan, jadi kami menyelam kedalam sungai itu. Di dalam dan di luar air, kami bisa bernapas secara normal. Sungai ini sangat dalam dan di sana banyak ikan-ikan dengan bermacam warna berenang di dalamnya. Cahaya di dalam dan di luar sungai itu tidak berbeda.

Di Surga, cahaya tidak datang dari satu sumber, dimanapun semuanya terang. Alkitab mengatakan bahwa Yesus adalah terang dari kota tersebut (Wahyu 21:23) Kami mengambil beberapa ikan dengan tangan kami, dan ikan-ikan tersebut tidak mati. Jadi kami berlari ke Tuhan dan bertanya mengapa ikan-ikan ini tidak mati. Tuhan tersenyum, dan menjawab bahwa di Surga tidak ada kematian, tidak ada tangisan, dan tidak ada kesakitan (Wahyu 21:4)

Kami meninggalkan sungai tersebut dan lari ke setiap tempat di mana kami bisa menyentuh dan merasakan. Kami ingin membawa segala sesuatu balik ke bumi karena kami sangat kagum dengan semua yang ada di Surga. Mereka tidak bisa di jelaskan dengan kata-kata. Ketika rasul Paulus di bawa ke Surga, dia melihat banyak hal yang tidak bisa di jelaskan dengan kata-kata, karena banyak hal yang luar biasa di Kerajaan Surga (2 Korintus 12). Banyak hal yang kami lihat, hampir kami tidak bisa menemukan cara untuk menjelaskannya.

Kemudian, kami tiba di tempat yang sangat luar biasa dan indah. Tempat ini penuh dengan batu-batu berharga: emas, emerald, ruby, dan intan. Lantainya terbuat dari emas murni. Kami pergi ke suatu tempat di mana di sana ada 3 buku yang sangat besar. Buku pertama adalah Alkitab yang terbuat dari emas. Di kitab Mazmur di jelaskan bahwa Firman Tuhan adalah kekal dan Firman Tuhan selalu berada di Surga untuk selama-lamanya (Mazmur 119:89). Kami melihat Alkitab yang besar itu; lembaran kertasnya dan ayat-ayat tersebut terbuat dari emas murni.

Buku kedua yang kami lihat, ukurannya lebih besar daripada Alkitab. Buku itu terbuka dan seorang malaikat sedang duduk dan menulis di dalam buku itu. Bersama dengan Tuhan Yesus, kami mendekat untuk melihat apa yang sedang di tulis oleh malaikat tersebut. Malaikat tersebut sedang menulis segala hal yang sedang terjadi di bumi. Segala sesuatu yang telah terjadi, termasuk tanggal, jam, semuanya di catat di sana. Hal ini di lakukan sehingga Firman Tuhan di genapi di mana ketika buku-buku di buka, dan orang-orang di bumi akan di hakimi sesuai dengan perbuatan yang mereka lakukan yang di tulis di dalam buku tersebut (Wahyu 20:12). Malaikat tersebut sedang menulis semua hal yang orang-orang lakukan di bumi, baik maupun jahat, semuanya di tulis.

Kami melanjutkan ke suatu tempat di mana buku ketiga tersebut berada. Bukunya malah lebih besar dari buku yang kedua. Bukunya dalam keadaan tertutup ketika kami mendekat ke arah buku tersebut. Tuhan menyuruh kami bertujuh untuk menurunkan buku itu dari tempat penyanggahnya dan kami menaruh buku itu di atas sebuah pilar.

Pilar-pilar dan tiang-tiang di surga sungguh menakjubkan! Mereka tidak seperti yang yang di buat di bumi. Tiang-tiang itu terbuat dari bermacam-macam batu permata. Beberapa dari tiang tersebut terbuat seluruhnya dari intan, ada juga yang seluruhnya dari batu emerald, ada juga yang seluruhnya dari emas, dan juga campuran dari bermacam-macam permata. Saya kemudian mengeri bahwa Tuhan adalah yang empunya segala sesuatunya, seperti yang di tulis di kitab Hagai 2:9. “KepunyaanKulah perak dan kepunyaanKulah emas, demikianlah Firman Tuhan semesta alam.” (Tambahan dari penerjemah - Terjemahan asli dari bahasa Ingris memakai Hagai 2:8 di mana sebanding dengan terjemahan bahasa Indonesia-nya adalah Hagai 2:9). Saya mengerti bahwa Tuhan kita sangat kaya dan Dia mempunyai segala kekayaan di dunia. Saya juga mengerti bahwa dunia dengan segala isinya adalah kepunyaan Tuhan dan Dia ingin memberikan kepada mereka yang meminta kepadaNya dengan iman.

Tuhan berkata,”Mintalah kepadaKu, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu…”(Mazmur 2:8) Buku ketiga ini yang kami taruh di atas tiang sangat besar sehingga kami harus berjalan untuk membaca dari satu halaman ke halaman lain. Kami berusaha untuk membaca apa yang di tulis di buku itu. Pertama kali, hal ini sangat susah karena tulisannya terbuat dari huruf-huruf yang kami tidak mengerti.Tulisannya sangat berbeda dari bahasa di bumi. Tulisan ini hanya ada di Surga. Dengan bantuan dari Roh Kudus, kami di berikan kasih karunia untuk mengerti tulisan-tulisan tersebut. Seperti sebuah lapisan yang di ambil dari mata kami, kami kemudian bisa mengerti apa arti tulisan tersebut seperti dalam bahasa kami.

Kami bisa melihat bahwa nama dari kami bertujuh ada di dalam buku tersbut. Tuhan memberitahukan kami bahwa itu adalah Buku Kehidupan (Wahyu 3:5) Kami melihat bahwa nama-nama kami di buku tersebut bukan nama yang kami di panggil di bumi. Nama-nama tersebut adalah baru, sehingga Firman Tuhan di genapi bahwa Tuhan akan memberikan kita sebuah nama dimana tidak ada seorangpun tahu artinya kecuali orang yang menerima nama baru tersebut (Wahyu 2:17)

Di Surga, kami bisa menyebutkan nama baru kami, tetapi ketika Tuhan membawa kami ke bumi, nama-nama tersebut di ambil dari ingatan dan hati kami. Firman Tuhan itu kekal dan harus di genapi. Temanku, Firman Tuhan berkata di Wahyu 3:11, jangan membiarkan sesorang mengambil mahkotamu, jangan membiarkan seorangpun untuk mengambil secara paksa tempat yang Bapa sudah sediakan untuk kamu. Di Surga, berjuta-juta hal yang sangat indah, kami tidak bisa menjelaskan-nya dengan kata-kata. Tetapi saya ingin memberitahukan kamu sesuatu, ”Tuhan sedang menunggumu.” Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya, ia akan selamat. (Markus 13:13)

Kesaksian ke 2 oleh Ariel

Ketika kami naik ke Kerajaan Surga, kami tiba di tempat yang indah dengan bermacam-macam pintu yang indah. Di depan pintu-pintu tersebut, ada 2 orang malaikat. Mereka mulai berbicara tetapi pembicaraan mereka sangat surgawi dan kami tidak mengerti apa yang mereka katakan.

Roh Kudus memberikan kami pengertian. Mereka menyalami kami. Tuhan Yesus meletakkan tanganNya di pintu-pintu tersebut dan mereka terbuka. Kalau Tuhan Yesus tidak bersama dengan kami, kami tidak mungkin bisa masuk ke dalam Surga pada saat itu.

Kami mulai menghargai segala sesuatunya di Surga. Kami melihat pohon yang sangat besar, Firman Tuhan menjelaskan bahwa pohon ini adalah “Pohon Kehidupan.” (Wahyu 2:7). Kami pergi sebuah sungai dan disana banyak sekali ikan-ikan di dalamnya. Kami mulai berenang ke dalam sungai itu. Kami melihat ikan-ikan tersebut berkeliling dan mereka memberikan kenyamanan ke tubuh kami. Mereka tidak kabur seperti di bumi; kehadiran Tuhan membuat ikan-ikan tersebut tenang. Ikan-ikan bisa percaya kepada kami karena mereka tahu bahwa kami tidak akan menyakiti mereka. Saya di berkati dan kagum ketika saya mengambil salah satu ikan dan mengambilnya keluar dari air. Yang menakjubkan adalah ikan tersebut sangat tenang menikmati kehadiran Tuhan meskipun di tangan saya. Saya menaruh ikan tersebut balik ke dalam air.

Saya bisa melihat di kejauhan ada sekumpulan kuda putih di Surga, seperti yang di tulis di Firman Tuhan di Wahyu 19:11 “Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: Yang Setia dan Yang Benar.” Kuda-kuda tersebut akan di pakai Tuhan ketika Dia membawa umatNya, gerejaNya. Saya berjalan ke arah kuda-kuda tersebut dan mulai untuk menepuk dengan halus. Tuhan mengikuti saya dan membiarkan saya untuk mengendarai salah satu kuda tersebut.

Ketika saya mulai mengendarai kuda tersebut, saya merasakan sesuatu yang saya tidak pernah rasakan di bumi. Saya mulai merasakan damai, kebebasan, kasih, kekudusan yang hanya bisa didapatkan di tempat yang indah ini. Saya mulai menikmati segala sesuatu yang saya lihat. Saya hanya ingin merasakan segala sesuatunya yang telah Tuhan telah siapkan untuk kami.

Kami juga bisa melihat meja perjamuan pernikahan, segala sesuatunya sudah siap. Meja tersebut tidak ada ujung pangkalnya. Kami melihat bangku-bangku yang sudah di persiapkan untuk kami. Kami melihat mahkota-mahkota kehidupan kekal yang sudah disiapkan untuk kami. Kami melihat banyak makanan lezat yang sudah di siapkan, untuk semua orang yang di undang ke Pesta Pernikahan Anak Domba.

Malaikat-malaikat tersebut di sana mempersiapkan baju putih beserta baju mantel yang Tuhan sedang siapkan untuk kami. Kami sangat kagum melihat semuanya ini. Firman Tuhan berkata bahwa kita harus menerima Kerajaan Surga seperti anak kecil (Matius 18:3). Ketika kami di surga, kami seperti anak kecil. Kami mulai menikmati segala sesuatunya di sana; bunga-bunga, rumah-rumah dan lain-lain. Tuhan malah membiarkan kami masuk kedalam rumah-rumah tersebut.

Tuhan membawa kami ke suatu tempat di mana banyak sekali anak kecil. Tuhan ada di tengah-tengah mereka dan Dia mulai bermain-main dengan mereka. Dia berusaha sebisa mungkin untuk menyempatkan diri dengan setiap dari mereka dan Dia menikmati bersama dengan mereka. Kami mendekati ke arah Tuhan dan bertanya, ”Tuhan, apakah anak-anak ini adalah anak-anak yang akan lahir di bumi?” Tuhan menjawab, ”Tidak, anak-anak ini adalah anak-anak yang telah di aborsi di bumi.” Setelah mendengar hal itu, saya merasa ada sesuatu yang membuat saya gemetar.

Saya ingat dengan apa yang saya lakukan di masa lalu ketika saya masih belum mengenal Tuhan. Pada waktu itu, saya sedang berpacaran dengan seorang wanita dan wanita tersebut hamil di luar nikah oleh karena dosa perzinahan oleh kami berdua. Ketika wanita tersebut memberitahukan saya bahwa dia hamil, saya tidak tahu apa yang harus saya perbuat jadi saya meminta waktu kepada dia untuk membuat keputusan. Waktu berlalu dan ketika saya ingin memberitahukan dia keputusan saya, waktunya sudah telat karena wanita tersebut telah melakukan aborsi. Hal ini meninggalkan bekas dalam kehidupan saya. Meskipun saya telah menerima Tuhan di hati saya, saya tidak bisa mengampuni diri saya karena aborsi tersebut. Tetapi Tuhan melakukan sesuatu pada hari itu. Dia mengijinkan saya untuk memasuki tempat itu dan memberitahukan saya, “Ariel, apakah kamu melihat anak perempuan disana? Anak itu adalah anakmu.” Ketika Dia memberitahukan itu kepada saya, saya melihat anak saya, rasa luka hati yang ada di jiwa saya yang sudah lama, mulai pelan-pelan sembuh. Tuhan mengijinkan saya untuk berjalan dekat ke arah anak saya, dan anak saya mendekat ke arah saya. Saya memegang tangannya dan melihat kedua belah matanya. Perkataan pertama yang saya dengar dari mulutnya adalah “Ayah”. Saya mengerti dan saya merasa bahwa Tuhan mempunyai belas kasihan kepada saya dan telah mengampuni saya, tetapi saya harus belajar mengampuni diri saya.

Teman-teman, siapa-pun yang membaca ini, saya ingin memberitahukan satu hal. Tuhan telah mengampuni dosa-dosamu, sekarang kamu harus belajar mengampuni dirimu sendiri. Saya mengucap syukur kepada Tuhan untuk bisa memberikan kesaksian ini kepadamu. Tuhan Yesus Kristus, saya beri hormat dan kemuliaan kepadaMu! Kesaksian ini adalah milik Tuhan, Dia mengijinkan kami untuk menerima pewahyuan ini. Saya berharap setiap dari kita yang membaca kesaksian ini dan menyampaikan kesaksian ini ke orang lain, akan menerima berkat.

Tuhan memberkatimu.

Bersambung Ke Bagian #2


7 September 2009

MORMONISME

Sumber : elia-stories-subscribe@yahoogroups.com

Mormonisme juga menyebut diri sebagai "Gereja Orang-orang Kudus pada Akhir Zaman" (Church of Latter Day Saints). Mormonisme ini didirikan pada tahun 1830 oleh seorang Amerika yang bernama Joseph Smith.

Joseph Smith, putra keempat dari sepuluh bersaudara pasangan Joseph dan Lucy Mack Smith ini dilahirkan pada 23 Desember 1805 di Sharon (Vermont, AS), di lingkungan keluarga kaum petani yang miskin. Menurut pengakuan ibunya, sewaktu remaja Joseph Smith adalah seorang yang buta huruf dan tidak paham isi Alkitab dan diakui pula bahwa ia seorang pemuda yang suka berkhayal.

Menurut pengakuan Joseph Smith bahwa pada 21 September 1823, dalam usia 18 tahun ia mendapat kunjungan dari malaikat yang bernama Moroni. Malaikat tersebut memberitahukannya bahwa pada tahun 420 M di sebuah bukit dekat Manchester, suatu perkampungan yang terletak di daerah New York, pernah ditanam lempengan-lempengan emas, dan ia disuruh untuk mengambilnya.

Setelah ditemukan, ia melihat di atas lempengan emas tersebut tertulis huruf-huruf Mesir. Untuk menerjemahkan huruf-huruf tersebut, ia mendapat bantuan "URIM" dan "TUMIM" (dua batu undian yang ada dalam tutup dada pernyataan keputusan pada baju "efod" yang dipakai imam dan dipergunakan untuk mencari tahu kehendak Allah) (Keluaran 28:30), yang dipinjam dari malaikat.

Setelah menerjemahkan, malaikat mengambil kembali lempengan- lempengan emas tersebut. Karya terjemahan ini kemudian dijadikan kitab suci kaum Mormon dan pada tahun 1830 dicetak sebanyak lima ribu eksemplar di Palmyra, New York.

Setelah Joseph Smith berhasil memperoleh pengakuan atas buku terjemahan itu sebagai dasar dari satu perhimpunan keagamaan yang baru, maka ia lebih lanjut menulis buku-buku lain. Menurut pengakuannya bahwa buku-buku ini ditulis atas dasar ilham yang diperoleh dari kunjungan malaikat kepadanya, ia juga mengatakan pernah dikunjungi oleh Yohanes Pembaptis, Petrus, Yakobus, Yohanes, Musa dan Elia.

Kesaksian hidup moralnya tidak baik. Ia memegang pandangan poligami, dan menganjurkan para penganutnya untuk mengambil banyak istri. Ia pernah mengawini empat wanita sekaligus dan menyebut perkawinan ini sebagai "PERKAWINAN ROHANI". Pada waktu meninggal ia meninggalkan 17 Istri dan 56 anak.

Kasus meninggalnya Smith karena pembunuhan yang dilakukan oleh massa yang berjumlah kurang lebih 200 orang mempunyai banyak alasan versi. Ada yang menyebutkan karena masalah "perkawinan rohani", ia harus berurusan dengan polisi dan dipenjarakan. Kemudian ia diperbolehkan pulang dengan uang jaminan, tetapi tidak berani meninggalkan rumah penjara karena rumah penjara tersebut sudah dikepung oleh massa yang marah melihat perbuatan amoralnya. Akhirnya, massa yang marah itu berhasil menerobos masuk dan Joseph Smith beserta saudaranya Hyrum Smith ditembak mati di sana.

Ada pula yang menyatakan karena kasus pengrusakan kantor penerbitan lokal "Nauvoo Expositor" yang dikomandonya, harus berurusan dengan pihak berwajib, dan dimasukkan ke penjara di Carthage. Dan pada 27 Juni 1844, massa yang berjumlah kurang lebih 200 orang menerobos masuk dan menurut cerita Smith masih sempat melawan dengan menembakkan senjata yang dibawanya ke arah massa, tetapi pada akhirnya ia mati di bawah berondongan senjata.

Kematian Joseph Smith dan saudaranya bagi para pengikut dihargai sebagai mati syahid.

Gereja Mormon ini boleh dikatakan mempunyai anggota terbanyak dibandingkan dengan bidat-bidat lainnya. Pada tahun 1960 anggotanya berjumlah 1.650.000 orang. Pada April 1981 dilaporkan bahwa jumlah anggota mereka sudah mencapai 4.638.000 orang dan tersebar di 83 negara. Sebanyak 30.000 orang misionaris tersebar di mana-mana dengan rajin menarik orang untuk menjadi anggotanya.

Kebanyakan para misionaris atau pekerja mereka berstatus sukarela dengan tidak mendapat imbalan apa-apa.

Di berbagai tempat didirikan bangunan-bangunan mewah. Pengaruh gerakan ini makin lama makin hebat. Propaganda gerakan ini makin lama makin luar biasa.

Cara Kerja Orang Mormon:

1. Di Bidang Perdagangan

Di Amerika, gerakan ini mempunyai areal tanah yang sangat luas, pabrik-pabrik dan usaha-usaha di bidang pertanian. Segala masalah jual-beli yang mempunyai sangkut-paut dengan perdagangan diatur oleh gereja. Hasil keuntungan digunakan untuk membeli saham, membangun gedung-gedung yang mewah, dan mengembangkan propaganda agama mereka.

2. Di Bidang Pembangunan

Orang-orang Mormon tidak akan segan-segan membangun gedung serba lux. Gedung-gedung yang didirikan mempunyai fasilitas yang serba komplit. Bukan saja ada ruangan kebaktian, melainkan juga ada ruangan khusus bagi pameran doktrin Mormon dan lain-lainnya. Bangunan yang sangat terkenal berjumlah 10 buah, yang terakhir dibangun pada tahun 1956 di Los Angeles dengan memakan biaya 6.000.000 (enam juta) dollar Amerika. Di ujung dari gedung tersebut dipasang patung emas malaikat Moroni. Setiap tahun gedung tersebut menarik perhatian para pengunjung dari berbagai negara dan banyak pengunjung sangat tertarik dan terpengaruh dengan propaganda- propaganda mereka.

3. Di Bidang Perkunjungan

Semangat perkunjungan mereka seperti Saksi Yehova. Setiap anggota yang muda diharuskan menyumbangkan satu atau dua tahun waktu untuk bekerja menyebarkan ajaran mereka, baik di dalam maupun luar negeri. Dalam masa bekerja ini, pihak gereja hanya menanggung makan dan penginapan mereka, sedangkan yang lain-lain ditanggung sendiri.

Biasanya, dalam perkunjungan, mereka berdua-dua berpakaian rapi, mengunjungi rumah-rumah penduduk. Dengan sopan mereka akan memperkenalkan diri sebagai misionaris "Gereja Orang-orang Suci pada Akhir Zaman".

Dokrin / Pengajaran Mormon:

Pada tahun 1831, gerakan Mormon mengumumkan pengakuan mereka dalam 13 (tiga belas) pasal kepercayaan dan di bawah ini merupakan ringkasan dari beberapa pasal pengajaran mereka yang perlu diketahui.

1. Doktrin Allah

Menurut mereka, Allah itu adalah superman, mempunyai badan, dapat dilihat dan diraba tetapi mempunyai kekuatan luar biasa. Allah itu adalah Adam yang sudah dipermuliakan. Orang-orang yang beriman setelah meninggal dunia akan sama seperti Adam menjadi ilah dan ilah itu masing-masing mempunyai isteri yang dikawinkan semasa di dunia.

2. Doktrin Kristus

Yesus adalah saudara Lucifer yang dilahirkan karena hubungan antara Allah (Adam yang sudah dipermuliakan) dan Maria. Yesus di Kana menikah dengan Marta dan Mariam sehingga dapat melihat keturunannya sebelum disalibkan (Yesaya 53:10). Jikalau tidak menikah, minimal Ia mempunyai hubungan istimewa dengan Marta, Mariam, dan Mariam lainnya. Allah lebih besar dari Kristus, Kristus lebih besar dari Roh Kudus yang menjadi pesuruh-Nya. Joseph Smith adalah keturunan dari Tuhan Yesus.

3. Doktrin Roh Kudus

Roh Kudus itu semacam benda yang kekal keberadaanya yang disalurkan dari atas dan menyebar ke berbagai tempat. Roh Kudus dapat dikaruniakan kepada seseorang melalui upacara-upacara yang dipimpin oleh pendeta Mormon. Pribadi Roh Kudus yang sesungguhnya tidak dapat hadir lebih dari satu tempat.

4. Doktrin Allah Tritunggal

Allah adalah satu pribadi, Yesus Kristus juga satu pribadi, demikian pula dengan Roh Kudus. Mereka memiliki pribadi yang berbeda-beda. Mereka bukan Allah Tritunggal, melainkan tiga Allah.

5. Doktrin Dosa

Menurut orang-orang Mormon, Adam terpaksa berbuat dosa dengan makan buah pengetahuan baik dan jahat, karena jika Adam tidak makan buah itu, maka ia tidak mungkin mengetahui hal yang baik dan jahat, dan tidak mungkin pula ia mempunyai keturunan. Dengan demikian, bararti ia tidak mentaati perintah Allah yang menghendaki manusia beranak- cucu untuk memenuhi bumi ini.

Perintah Allah yang terutama adalah beranak-cuculah dan perintah kedua adalah jangan makan buah terlarang. Adam, demi mentaati perintah yang pertama, maka dengan terpaksa melanggar perintah yang kedua. Yang berbuat dosa bukanlah Adam, melainkan Hawa. Hal ini dikuatkan dengan pernyataan Rasul Paulus dalam 1Timotius 2:14 yang berbunyi, "Lagi pula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa."

6. Doktrin Keselamatan

Menurut pendapat mereka, kematian Yesus tidak dapat menyelamatkan orang lain, melainkan hanya Adam saja. Keselamatan yang sesungguhnya hanya diperoleh melalui ketaatan pada peraturan-peraturan, sakramen- sakramen dari Mormon, dan perbuatan baik. Baptisan yang dilaksanakan pendeta Mormon dapat menghapus dosa. Dengan kata lain, baptisan merupakan syarat mutlak untuk mendapat keselamatan.

Mereka juga mengajarkan bahwa anggota Mormon ini dapat menggantikan sanak saudara yang sudah meninggal untuk dibaptiskan dan ini berarti bahwa orang yang sudah meninggal masih mempunyai kesempatan untuk diselamatkan, asalkan ada orang yang hidup mau dibaptiskan untuk mereka.

7. Doktrin Gereja

Mereka berpendapat bahwa gereja Mormon merupakan gereja satu-satunya yang sejati dan benar, sedangkan gereja yang berada di luar Mormon hanya mengajarkan kebohongan dan berada di bawah kutukan Allah. Mereka mengklaim gereja Mormon merupakan penjelmaan Allah dan Kristus dan didirikan oleh malaikat, Petrus dan Yohanes.

8. Doktrin Pernikahan

Mormon mengajarkan praktik poligami dan berpendapat hubungan suami istri tidak terbatas hanya di dunia ini, melainkan juga sampai ke akhirat. Seorang anggota Mormon yang meninggal akan masuk ke dalam kemuliaan dan istri-istrinya menurut urutan juga akan masuk ke dalam kemuliaan. Jika ia diangkat sebagai raja untuk menguasai satu daerah, maka istrinya akan menjadi permaisuri.

Oleh karena sistem poligami mendapat tantangan di berbagai negara, maka mulailah mereka mengkaji ulang sistem tersebut. Pada 25 September 1890, ketua mereka yang bernama Wilford Woodruff mengemukakan makalah yang isinya antara lain menyatakan agar para anggota Mormon harus mentaati hukum dengan hanya beristeri satu. Walaupun pemimpinnya telah memerintahkannya, tetapi masih adalah pula anggota yang melanggarnya.

9. Doktrin Alkitab

Mereka mengajarkan bahwa ada tiga buku yang mempunyai otoritas yang sejajar dengan Alkitab, yaitu:
- Kitab Mormon (The Book of Mormon)
- Doktrin dan Perjanjian (Doctrin and Covenants)
- Mutiara yang Bernilai (Pearl of Great Price)

Joseph Smith juga mengumumkan bahwa pendeta Mormon yang berbicara dengan gerakan Roh Kudus itu adalah Firman Allah yang bisa mendatangkan keselamatan.

10. Doktrin Penghakiman

Orang yang tidak termasuk dalam gerakan Mormon akan diadili, demikian juga orang-orang yang menerima sakramen-sakramen dari gereja lain.

Keberadaan bidat ini dikomentari oleh beberapa mantan penganutnya, di antaranya dari Oliver Cowdery dan David Whitmer dengan mengatakan, "Latter-day Saints Church was not God's true church" (Gereja Orang-orang Kudus pada Akhir Zaman bukan gereja sejati Allah). Dalam bukunya yang berjudul 'An Address to All Belivers in Christ' (1887) menyatakan, "Joseph Smith by 1833 had became a false prophet" (Sejak tahun 1833, Smith telah menjadi nabi palsu).

Diedit dari Sumber:
Judul Buku :
Bidat Kristen dari Masa Ke Masa
Judul Artikel:
Mormonisme
Pengarang :
Paulus Daun
Penerbit : Yayasan "
Daun Family”, Manado, 2002
Halaman : 135 - 143


3 September 2009

Harta Karun dan Mutiara

"Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." (Matius 13:44-46)

Hidup kita di dunia ini sekedar singgah untuk minum. Kita tidak akan terus tinggal dalam dunia ini. Kita seperti musafir yang sedang menempuh perjalanan. Mungkin di dunia ini Tuhan memberi kesempatan kita untuk membuat tenda. Tenda itu bisa dalam bentuk rumah, pekerjaan, atau kegiatan-kegiatan kita.

Tenda itu sedang kita bangun dalam kehidupan kita di dunia ini tapi tidak selamanya kita berada di dunia karena tujuan akhir hidup kita adalah surga yang kekal dan penuh sukacita. Kita semua berlomba untuk dapat masuk Kerajaan Surga. Seperti apakah Kerajaan Surga itu?

Ada dua perumpamaan tentang Kerajaan Surga. Ayat-ayat di atas menunjukkan bahwa Kerajaan Surga seperti harta yang terpendam. Itu berarti ada yang berharga sedang tersembunyi dan membangkitkan keinginan untuk memilikinya. Firman Tuhan mengatakan Kerajaan Surga itu seumpama harta yang terpendam di Ladang dan ketika harta itu ditemukan orang, lalu dipendamnya lagi.

Orang yang menemukan harta itu dipenuhi sukacita. Dia membayangkan memiliki rumah mewah dan mendapatkan seluruh keinginannya. Karena ia sangat bersukacita, ia pergi menjual seluruh harta miliknya lalu membeli ladang itu. Ia tahu persis di ladang itu tersimpan harta yang sangat berharga.

Untuk memperoleh Kerajaan Surga kita harus menjual harta milik kita. Apa yang harus kita jual? Kesombongan yang perlu kita jual; dendam kesumat harus kita pangkas. Segala sesuatu harus kita "jual" hingga kita tidak memiliki apa-apa dan dapat berkata, "Tuhan saya bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa." Selama kedagingan masih berkuasa dalam hidup kita, maka Kerajaan Surga tidak dapat kita terima. Datanglah kepada Yesus Kristus dan terimalah Dia sebagai juru selamat Anda karena memang hanya Dia lah sang Juruselamat sejati manusia.

Mutiara Asli

Kerajaan Surga dapat diumpamakan seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Jika kita pergi ke suatu pulau yang terkenal dengan keindahan lautnya, maka pada saat kita menyelam di laut tersebut, kita akan menemukan banyak kerang-kerang mutiara. Ketika kerang itu sedang bernafas, ia membuka cangkangnya.

Lalu ada sebuah pasir yang masuk dalam cangkang sehingga kerang ini kesakitan. Ada benda yang sangat mengganggu dan membuat kerang ini gelisah. Ketika ia gelisah, merasa kesakitan karena pasir yang masuk tubuhnya, ia berusaha sedemikian rupa untuk mengatasinya. Kerang itu mengeluarkan lendir yang akan terus dipicu untuk membungkus pasir tersebut. Dengan lendiri tersebut pasir itu mulai diproses menjadi butiran mutiara.

Sesungguhnya Yesus adalah mutiara yang sejati. Ketika Dia merelakan diri-Nya untuk diutus Bapa turun ke dunia, Ia harus mengalami setiap penderitaan, disiksa,disalib, ditombak, dihujani kutukan, diberi mahkota duri. Ia sakit menggeliat seperti mutiara yang kemasukan pasir.

Mengapa Yesus mau melakukan semuanya ini? Karena Dia mengasihi Anda dan saya. Dia ingin yang sakit disembuhkan, yang putus asa diberi pengharapan, yang tidak mempunyai masa depan diberi masa depan yang penuh pengharapan. Dia adalah kerang yang menggeliat. Pada akhirnya setelah waktunya, kerang itu akan menghasilkan mutiara yang asli.

Mutiara yang asli berwarna putih. Putih melambangkan kekudusan. Mutiara murni berwarna putih melambangkan hidup kita harus kudus. Setelah kita memperoleh harta mutiara, yaitu keselamatan yang cuma-cuma dari Tuhan Yesus Kristus, kita pun dituntut hidup kudus.

Pertanyaan selanjutnya adalah mengapa mutiara dipakai sebagai simbol? Selain berwarna putih, mutiara berbentuk bulat, tidak ada ujung dan pangkal. Apakah artinya? Itulah gambaran kasih Yesus. Kasih anak sepanjang galah, kasih orangtua sepanjang jalan. Tapi, kasih Yesus tidak berujung dan tidak berpangkal. Artinya, kasih Yesus begitu bulat dan sempurna.

Kita hidup di tengah masyarakat dengan latar belakang, pendidikan, dan status yang berbeda. Sering kali hal ini membuat gesekan. Di rumah pun kadang keluar kata-kata pedas yang menimbulkan luka. Tapi, bagi mutiara-mutiara asli, goresan-goresan itu akan mudah mudah menutup. Kasih Kristus yang ada dalam hati membuat kita bisa memaklumi kondisi orang lain sehingga kita dapat mengampuni orang yang menyakiti hati berulang-ulang kali. Sungguh betapa indahnya jika hal ini terjadi dalam kehidupan umat Kristiani di dunia dimana inti dari mutiara yang asli yakni kasih tanpa batas itu benar-benar diterapkan antarsatu dengan lainnya.

Kasih Yesus sedemikian rupa dalam hidup kita, sehingga Dia tidak mempertahankan diri-Nya. Dia mau mengosongkan diri-Nya, supaya yang miskin menjadi kaya, yang sakit menjadi sembuh, yang hina menjadi mulia. Lantas, apa yang harus kita lakukan? Tebarkan kasih. Kasih Kristus, kasih yang mengampuni, kasih yang tidak berujung pangkal. Kasih itu juga yang akan kita pertahankan dalam hidup kita.

Pertahankan mutiara yang abadi itu dalam kehidupan kita. Pegang Dia erat-erat dalam kehidupan Anda, maka Anda akan memiliki Kerajaan Surga, tidak hanya nanti di sana tapi Kerajaan Surga dapat Anda tarik dalam keluarga, pekerjaan, atau di mana pun. Genggam mutiara yang abadi, yaitu Yesus Kristus yang ada dalam hidup Anda. Amin
Sumber : Mujizat itu Nyata

SURAT PILATUS KEPADA KAISAR TIBERIUS

Ternyata selama masa pemerintahannya sebagai Gubernur Yudea, Pontius Pilatus pernah menulis sebuah surat kepada Kaisar Tiberius di Roma melaporkan mengenai aktivitas dari pelayanan Yesus. Surat ini ditulisnya pada tahun 32 AD. Berikut adalah isi suratnya : Kepada Yang Mulia Kaisar Tiberius ... Seorang anak muda telah muncul di Galilea dan atas nama Elohim yang mengutusnya, Dia telah berkhotbah dalam sebuah hukum yang baru, dengan perilaku yang rendah hati. Pada mulanya saya mengira tujuan-Nya adalah untuk menimbulkan gerakan revolusi rakyat untuk melawan pemerintahan Roma. Dugaan saya keliru, Yesus Orang Nazaret itu ternyata bergaul lebih akrab dengan orang Romawi daripada dengan orang Yahudi. Suatu hari saya memperhatikan, ada seorang anak muda di antara sekelompok orang, sedang bersandar pada sebatang pohon dan berbicara dengan tenang kepada kumpulan orang banyak yang mengelilingi-Nya. Orang-orang mengatakan kepada saya bahwa itulah Yesus. Terdapat perbedaan yang jelas antara Dia dan orang-orang yang mengelilingi-Nya. Dari rambut dan janggutnya yang pirang, Ia kelihatan seperti "Tuhan" (Lord). Ia berumur sekitar 30 tahun, dan saya belum pernah melihat orang dengan wajah sedemikian simpatik dan menyenangkan seperti Dia. Apa yang membuat Ia kelihatan begitu berbeda dengan orang-orang yang sedang mendengarkan-Nya adalah pada wajah-Nya yang ceria. Karena saya tidak ingin mengganggu-Nya, saya meneruskan perjalanan saya, tetapi saya menyuruh sekretaris saya untuk bergabung dengan mereka dan turut mendengarkan pengajaran-Nya. Kemudian sekretaris saya melaporkan bahwa belum pernah ia membaca karya-karya ahli filsafat manapun yang dapat disejajarkan dengan ajaran Orang itu, dan bahwa Orang itu (Yesus) sama sekali tidak membawa orang ke jalan yang sesat, dan tidak pula menjadi penghasut. Oleh karena itulah kami memutuskan untuk membiarkan-Nya. Ia bebas untuk melakukan kegiatan-Nya berbicara dan mengumpulkan orang. Kebebasan yang tidak terbatas ini menggusarkan orang-orang Yahudi dan menimbulkan kemarahan mereka. Ia tidak menyusahkan orang miskin, tetapi merangsang kemarahan orang-orang kaya dan para tokoh masyarakat. Kemudian saya menulis surat kepada Yesus, meminta Ia untuk diwawancarai dalam suatu pertemuan. Ia datang. Pada saat Orang Nazaret itu tiba, saya sedang melakukan jalan pagi. Dan ketika saya memperhatikan-Nya, saya begitu tertegun. Kedua kaki saya serasa dibelenggu oleh rantai besi yang terikat pada lantai batu pualam. Seluruh tubuh saya gemetar bagaikan seorang yang bersalah berat. Namun Ia tenang saja. Tanpa beranjak, saya begitu terpukau dengan orang yang luarbiasa ini beberapa saat. Tidak ada yang tidak menyenangkan pada penampilan atau perilaku-Nya. Selama kehadiran-Nya saya menaruh hormat dan respek yang mendalam pada diri-Nya. Saya katakan kepada-Nya bahwa pada diri dan kepribadian-Nya terdapat sesuatu yang memancar dan menunjukkan kesederhanaan yang memukau, yang menempatkan Ia di atas para ahli filsafat dan cendekiawan masa kini. Ia meninggalkan kesan yang mendalam pada kami semua karena sikap-Nya yang simpatik, sederhana, rendah hati, dan penuh kasih. Saya telah meluangkan banyak waktu untuk mengamati aktivitas pelayanan menyangkut Yesus dari Nazaret ini. Pendapat saya adalah : Seseorang yang mampu mengubah air menjadi anggur, menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang mati, dan menenangkan gelombang laut, tidak bersalah sebagai pelaku perbuatan kriminal sebagaimana dituduhkan oleh orang banyak. Kami harus mengakui bahwa sesungguhnya Ia adalah Putra Elohim. Pelayan anda yang setia, Pontius Pilatus. Surat di atas tersimpan di Perpustakaan Kepausan di Vatikan, dan salinannya mungkin dapat diperoleh di Perpustakaan Kongres Amerika. Dari surat di atas, tahulah kita mengapa Pilatus "tidak berani" menjatuhkan vonis hukuman mati atas Yesus (Matius 27:24, Yohanes 18 : 31-40 dan 19 : 4,6 - 16)

PEREMPUAN ITU KU PANGGIL MAMA

Perempuan itu ku panggil Mama Yang setiap malam selalu terjaga saat hati sibuah hatinya sedang gelisah... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu sibuk di subuh hari untuk menyiapkan sarapan dan keperluan sibuah hatinya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengajariku untuk menjadi bijaksana,... Yang selalu mengajariku untuk selalu dekat dengan Sang Khalik... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu turut merasakan kesusahanku,.. Yang selalu barusaha memenuhi kebutuhanku... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengkhawatirkan keadaanku saat ku jauh,.. Yang selalu menanyaiku dengan penuh kasih saat ku murung... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat penyakit itu bersarang ditubuhnya dan kubisikan: mama izinkan aku untuk merawatmu dan menjagaimu... Perempuan itu ku panggil Mama Yang yang terbaring lamah di pembaringan... Perempuan itu ku panggil Mama Yang dengan lemah berusaha duduk di pembaringan dan mengatakan pesan terakhirnya kepadaku: "RIS MARI BERBAGI DENGAN MAMA DALAM HIDUPMU"... Perempuan itu ku panggil Mama Yang di saat-saat terakhir hidupnya masih memintaku untuk bernyanyi memuju Sang Khalik serta bertelut dan berdoa untuknya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang malam itu tarikan napasnya semakin berat.... Perempuan itu ku panggil mama Yang saat itu kubertelut di kakinya sambil memanjatkan doa: TUHAN KUMOHON KEBESARAN KASIHMU DAN MUJIZATMU UNTUK KESEMBUHAN DAN MEMBERI PANJANG UMUR BAGI MAMAKU TERCINTA... Perempuan itu ku panggil Mama Yang disaat-saat terakhir hidupnya ku bersujud di kakinya sambil menangis dan memeohon ampun atas semua dosa dan kesalahan yang pernah kubuat selama hidupku bersamanya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang mengatakan kepadaku: RIS MAMA CAPEK DAN MAMA INGIN ISTIRAHAT... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kubisikan: MAMA, KALAU MAMA CAPEK BERISTIRAHATLAH MAMA......... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat detik - detik terakhir tarikan napasnya, aku masih tetap besujud di kakinya sambil meneteskan air mataku ke kakinya sambil berkata: MAMAKU, TOLONG RASAKAN BETAPA AKU SANGAT MENYAYANGI MAMA LEWAT HANGATNYA AIR MATAKU YANG MENETES DI KAKI MAMA INI... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kasih sayangku kepadanya dikalahkan oleh kasih sayang Sang khalik kepada mamaku, sehingga saat itu juga mamaku menghembuskan napasnya yang terakhir untuk pergi menghadap Sang Khalik, untuk pergi meninggalkan kami selamanya dan untuk mengakhiri segala penderitaan hidupnya di dunia ini... Perempuan itu ku panggil Mama yang disaat tubuhnya terbujur kaku dan dingin, kucium mamaku sambil berbisik: MAMAKU TERSAYANG, KASIH SAYANG MAMA KEPADAKU AKAN TETAP MENJADI BINTANG DI DALAM HATIKU YANG AKAN TETAP BERSINAR DAN SINAR KASIH SAYANG ITU AKAN TETAP KUPANCARKAN KEPADA SEMUA ADIK - ADIKU, SAUDARA - SAUDARAKU, DAN SEMUA ORANG YANG BERADA DI SEKITARKU AGAR MEREKA TAHU BAHWA MAMAKU ADALAH FIGUR YANG TERBAIK DAN YANG TELAH MENDIDIKKU MENJADI MANUSIA YANG BIJAKSANA... Perempuan itu ku panggil Mama yang selalu menyebut namaku di dalam setiap doanya Perempuan itu kupanggil Mama Yang kini menetap disurga bersama Sang Khalik yang mengasihinya... TERIMA KASIH MAMAKU TERCINTA, ATAS SEMUA KEHIDUPAN YANG INDAH, YANG TELAH KAU HADIRKAN SELAMA ENGKAU BERSAMAKU DI DUNIA INI........ LIWAT HEMBUSAN NAPASKU SERTA DOAKU, KU TITIPKAN CIUM YANG PALING MANIS UNTUK MAMA DI SURGA SANA....... (Untuk mengenang mamaku yang meninggal tanggal 5 Mei 2009 di Ambon) Anakmu Richard Sahetapy yang Kau panggil RIS

SENG ADA MAMA LAI

SU SENG ADA MAMA LAI PAR BIKING COLO - COLO SU SENG ADA MAMA LAI PAR TUANG PAPEDA DI SEMPE SU SENG ADA MAMA LAI PAR ATOR MAKAN DI MEJA MAKAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR CUCI BETA PUNG PAKIAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR DENGAR BETA PUNG SUSAH SU SENG ADA MAMA LAI PAR JAGA BETA WAKTU SAKIT MAMAE.... PAR APA LAI BETA PULANG KA RUMAH TUA KALO MAMA SU SENG ADA PAR LIA BETA PAR APALAI BETA DUDU DI MEJA MAKAN KALO MAMA PUNG TAMPA GARAM SU SENG ADA PAR SAPA LAI BETA MAU MANYANYI KALO MAMA SU SENG ADA PAR DENGAR... SIOOO MAMA E.... MAMA SU JAUH DARI BETA DENG BASUDARA MAMA SU TENANG DI TETEMANIS PUNG PANGKO TAPI MAMA PUNG PASANG DENG MAMA PUNG DOA TETAP JADI BINTANG YANG BERSINAR DI BETA PUNG HATI SELAMA HIDOP DI DUNIA. JUST FOR MY LOVE MAMA

Glitter Text
Make your own Glitter Graphics

Yesus Manis