15 Desember 2010

KESAKSIAN RASYID

Sumber : Elia Stories
Kategori: Cerita – Pertobatan

Sumber: http://www.youtube.com/watch?v=K9fHrIWXW-4&feature=player_embedded

Sumber: http://indonesia.faithfreedom.org/forum/rasyid-tv-al-hayat-maroko-murtad-t38398/#p598398



Para penggemar TV Al-Hayat tentunya sudah sangat mengenal wajah Rasyid di berbagai tayangan TV wawancara dengan Pak Zakaria Botros, Mosab Hussein Yusuf, dll. Kali ini Rasyid mengajak para kafirun Kristen AS untuk bekerja sama mencerahkan masyarakat Muslim di Timur Tengah dan Afrika. Ajakannya ini tidak terlalu istimewa, tapi yang menarik perhatianku adalah keterangannya bahwa jutaan Muslim Timur Tengah dan Afrika telah murtad.



Namaku adalah Rasyid, berasal dari Maroko. Aku dulu adalah seorang Muslim di Maroko selama 19 tahun. Aku meninggalkan Islam dan memeluk Kristen di tahun 1990 dan hidup secara rahasia sebagai Kristen sejak tahun 1990 sampai 2005. Aku melakukan banyak kegiatan yang berhubungan dengan agama Kristen, seperti menyebarkan Alkitab di Maroko, dan juga bahkan menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa daerah Maroko.

Sekarang aku bekerja di bidang media, aku membuat film² untuk orang² Timur Tengah dan Afrika, untuk mencoba menerangkan pada mereka perbedaan antara Islam dan Kristen. Sampai sekarang kami telah membuat 77 buah film live, setiap film berdurasi 1 ½ jam, juga 55 buah film rekaman, dan semuanya memperbandingkan Islam dan Kristen.

Aku dibesarkan di keluarga Muslim yang sangat kolot akan Islam. Ayahku adalah seorang imam, dan sampai sekarang masih bekerja sebagai imam di mesjid. Kakekku juga adalah seorang imam, begitu juga dengan pamanku. Jadi keluarga kami adalah keluarga yang sangat taat beribadah Islam. Sejak usia 6 tahun aku telah hafal 1/6 isi Qur’an. Aku sudah mulai mengunjungi mesjid sejak usia 4 tahun. Aku menghafal semua pelafalan dan ibadah sholat sejak usia 4 tahun. Seperti anak Muslim lainnya, aku pun menghormati Islam. Aku juga mencintai ayahku dan aku diharapkan akan menjadi penggantinya, tapi Tuhan berkehendak lain. Suatu hari aku mendengar tentang Yesus Kristus di radio dan aku mulai belajar tentang Yesus melalui surat-menyurat (korespondensi) selama 4 tahun dan akhirnya menerima Yesus dalam hidupku.

Islam tetap sama sejak 1400 tahun yang lalu sampai hari ini, berdasarkan tulisan yang ada. Orang² di jaman sekarang bicara tentang Islam moderat, Islam politik, Islam fanatik, dan berbagai nama Islam yang berbeda. Tapi dulu sewaktu aku masih kecil, tidak ada istilah² seperti itu. Ayahku tidak pernah memberitahuku bahwa ada jenis² Islam yang berbeda. Hanya ada 1 jenis Islam. Islam Sunni dan Islam Syiah memang memiliki perbedaan, tapi bukan perbedaan prinsip. Contohnya misalnya tentang Jihad. Jihad itu diakui di Islam Syiah, Islam Sunni, dan Islam lainnya. Tidak ada Islam moderat atau Islam fanatik. Islam akan tetap sama dan tidak akan berubah sebab tulisan Qur’an juga tetap sama dan tidak akan dirubah. Selama 32 tahun aku hidup di Maroko, aku tidak pernah mendengar berbagai julukan Islam yang berbeda tersebut. Di negara barat memang julukan berbagai Islam itu sering dibicarakan, tapi tidak demikian halnya di Maroko.

Sebagai Muslim, kami biasa melihat negara² Barat sebagai wakil dari agama Kristen. Misalnya, di Maroko, kami melihat Perancis sebagai wakil agama Kristen, karena kami dulu dijajah Perancis. Banyak sekali umat Muslim, termasuk Muslim Maroko, yang melihat USA sebagai wakil dari agama Kristen. Apapun film² atau berita barat AS yang mereka lihat di TV, dianggap sebagai wujud dari agama Kristen. Dulu sewaktu aku baru belajar Kristen, aku mengira Kristen itu mengajarkan umatnya untuk mabuk²an minum anggur, ngesex bebas, seperti yang tampak di berbagai film Barat. Ayahku, keluargaku, masyarakatku, semuanya mendorong kami melihat budaya Barat sebagai budaya Kristen.

Sebagai Muslim, kami melihat dunia sebagai pertentangan antara Islam versus Kristen dan Yudaisme. Umat Muslim tidak melihat masalah sebagai pertentangan antar negara, antar perbedaan politik, tapi sebagai perang Islam versus Kristen. Umat Muslim sangat yakin akan teori konspirasi bahwa seluruh dunia menentang Islam. Keyakinan ini sudah merasuk dalam darah umat Muslim. Mereka mengira kafir ingin kafir ingin menaklukkan Muslim karena merasa iri akan agama Islam yang besar. Begitulah pandangan umat Muslim terhadap dunia Barat. Umat Muslim selalu memandangnya dari sudut pandang Islam. Jadi apapun yang AS lakukan di Iraq, umat Muslim menganggap hal ini karena AS ingin menyerang Islam. Umat Muslim juga yakin AS menyerang Afghanistan karena AS benci akan Islam. Begitulah kacamata Muslim dalam menilai masalah dunia.

Aku berpendapat bahwa gereja² AS harus lebih banyak terlibat dalam dunia Islam. Gereja² AS juga kurang terbuka terhadap umat Muslim, bahkan di AS sendiri. Aku telah melihat begitu banyak gereja² AS yang tidak tahu apapun akan Islam. Mereka tidak mencoba mendekati umat Muslim, menjembatani jarak yang ada, dan demikian juga dengan gereja² di Timur Tengah dan Afrika. Gereja² ini tidak mau menolong umat Muslim untuk bebas dari kekangan Islam. Aku melihat umat Muslim sebagai korban dari Islam. Misalnya, keluargaku sendiri. Ayahku adalah orang yang baik dan dia bukanlah seorang teroris. Dia sama seperti kebanyakan orang pada umumnya, tapi dia adalah korban dari agamanya sendiri. Para Muslim yang meledakkan diri mereka sendiri bukanlah orang² jahat, tapi mereka melakukan hal itu karena percaya bahwa itu akan menyenangkan tuhan mereka. Dengan begitu, mereka adalah korban dari agama mereka sendiri. Kita harus menolong para korban ini untuk keluar dari Islam. Saya dan berbagai orang lainnya mencoba menawarkan pilihan lain kepada Muslim, misalnya agama Kristen yang merupakan alternatif yang sangat baik bagi dunia Muslim.

Secara pribadi aku yakin bahwa kita hanya bisa menghadapi agama Islam dengan agama lain. Kita tunjukkan pada umat Muslim perbedaan antara Islam dan Kristen, dan persilakan Muslim untuk memilih. Di dunia Islam, umat Muslim tidak punya kebebasan beragama, mereka bahkan tidak punya kebebasan untuk berpikir. Umat Muslim dilarang mempertanyakan Islam, umat Muslim tidak berani bertanya tentang Muhammad dan Qur’an, karena sikap seperti ini bisa dianggap sebagai murtad. Dengan demikian, kami mencoba mengajak umat Muslim untuk berani bertanya dalam menilai Islam. Gereja² AS harus membantu tercapainya proses berpikir seperti ini. Mereka juga sebaiknya membantu umar Kristen lokal Maroko, Yordania, bahkan di Saudi Arabia juga dimana terdapat perkumpulan umat Kristen rahasia. Begitu juga di Kuwait, dan berbagai negara Arab lainnya. Beri mereka fasilitas, peralatan, atau apapun agar mereka bisa membantu menyadarkan saudara² mereka yang Muslim.

Aku yakin kita harus bergabung jadi satu kekuatan dan bekerja sama, karena tiada seorang pun yang bisa memecahkan masalah seorang diri saja. Karena itulah, kami butuh kalian semua untuk menolong kami. Kalian perlu melibatkan diri secara sangat aktif untuk mencapai masyarakat Muslim. Tugas ini berat sekali sehingga tak ada seorang pun yang bisa melakukannya seorang diri saja. Karena itulah aku meminta kalian untuk bekerja sama dengan kami, untuk terlibat dengan masalah di dalam dunia Muslim. Sepuluh tahun yang lalu, kita tak pernah mendengar adanya Muslim murtad. Tapi sekarang kita mendengar ribuan, bahkan jutaan Muslim murtad. Misalnya di Mesir sekarang terdapat lebih dari dua juta Muslim murtad dan memeluk Kristen. Hal ini tidak akan terjadi jika orang² tidak bekerja sama untuk menggapai umat Muslim di Mesir. Karena itulah, kami mengajak kalian ikut serta dalam usaha kami.

Aku melakukan semua ini karena dorongan hatiku saja. Setiap kali aku duduk berhadapan dengan kamera, aku membayangkan sedang bicara dengan ayahku, ibuku, saudara laki dan perempuanku. Jika saja dulu aku tidak punya kesempatan mendengarkan radio, mungkin sekarang aku sudah jadi pembom bunuh diri dengan tujuan ingin menyenangkan hati Tuhan. Aku selalu berdoa bagi keluargaku, dan mencoba untuk merangkul masyarakat Muslimku dengan setulus hati. Sungguh sukar bagiku untuk melihat mereka menjadi korban dari agama mereka sendiri. Aku ingin kalian mengerti apa yang kurasakan terhadap masyarakatku. Aku ingin menolong mereka. Aku harap kalian bersedia menolongku untuk menolong mereka keluar dari penderitaan mereka. Mereka tak punya pilihan lain, mereka tidak berpikir bahwa mereka itu salah. Kita harus tunjukkan pada mereka bahwa mereka itu salah melalui cara yang hormat, peduli, dan juga penuh keberanian. Kita tidak berdusta, kita tidak menipu, tapi kita tunjukkan fakta dengan sikap hormat tapi berani.



Artikel Lain:

- Dulu Siksa Kristen, Mati Ikut Yesus

- Kesaksian Afshin



Ingin berlangganan gratis “Elia’s Stories” kirimkan email kosong ke elia-stories-subscribe@yahoogroups.com atau click Sign Up, selanjutnya, ‘reply’ balasan dari yahoogroups sebagai konfirmasi



Renungan: Natal Dan Tubuh

Silsilah dan Anak Dara



oleh: Pdt. Joshua Lie, M.Phil., Ph.D. (Cand.)



“Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” -- yang berarti: Allah menyertai kita.” (Mat 1:23)



Belakangan ini orang mulai tertarik kembali mempelajari silsilah (genealogy). Silsilah merangkai kehidupan seseorang masa kini dengan masa lampaunya. Rangkaian itu bukan sekadar untuk menemukan sejumlah nama, namun terlebih lagi untuk menemukan legitimasinya. Yang kita cari adalah nama dan kisah yang agung. Nama dan kehebatan nama itu. Kehebatan dan keagungan nama-nama menjadi legitimasi hidup kita masa kini.



Bagaimana dengan silsilah Yesus Kristus sebagaimana dinyatakan dalam Injil Matius?
1. Silsilah Yesus Kristus sebagaimana dinyatakan dalam Injil Matius menyatakan legitimasinya sebagai keturunan Daud dan Abraham. Suatu rangkaian silsilah yang melibatkan tokoh-tokoh utama dalam perjalanan sejarah Israel. Ada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai bapak-bapak pendiri Israel. Ada pula Daud dan para raja dalam sejarah Israel.

2. Silsilah ini berangkai dalam “empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.” (1:17). Susunan ini mengingatkan kita akan makna angka dalam Perjanjian Lama, yaitu ada 6 kali tujuh generasi (6x7), kurang dari angka sempurna “tujuh kali tujuh” (7x7) generasi. Yesus datang sebagai “tujuh” (dari 6x7 menjadi 7x7) yang menggenapi perjalanan silsilah ini.

3. Silsilah ini juga menyatakan dengan terbuka adanya perempuan-perempuan bukan Yahudi yang turut serta, yaitu Tamar (Kej 38), Rahab (Yos 1-2) dan Ruth. Ketiga perempuan ini disebut menyatakan ada “ketidak murnian” etnis dalam silsilah ini.

4. Demikianlah dicatat adanya “istri Uria” yang melahirkan Salomo. Suatu “kejatuhan” dalam kehidupan Daud yang menghasilkan pergulatan dalam kerajaannya.



Setiap kita memiliki silsilah. Kita tidak dapat menyangkal bahwa dalam silsilah hidup kita tidak hanya ada kisah sukses dan membanggakan, tetapi ada juga kisah menyedihkan. Ketika untuk pertama kalinya saya bertemu dengan “dokter keluarga” (family physician) di Dundas, Kanada, saya agak terkejut ketika diajukan pertanyaan tentang kesehatan keluarga, dari ayah, ibu, saudara sekandung, bahkan oma dan opa, dan baru paling akhir ditanya soal kesehatan saya sendiri.



Perasaan bangga dan perasaan malu atau sedih bertumpang tindih ketika kita menelusuri silsilah hidup manusia. Lalu bagaimana ke depannya? Bukankah kita sering kali hanya mengulangi pergulatan yang sama meskipun dalam konteks yang berbeda?



Silsilah Yesus Kristus menyatakan keterpaduan-Nya dengan sejarah Israel. Namun pada saat yang sama, kelahiran-Nya tidak mengikuti alur yang sama. Kelahiran Yesus adalah kelahiran dari seorang anak dara (parthenos-virgin). Inilah Injil! Injil Yesus Kristus bukan sekadar berpadu dengan perjalanan sejarah Israel, bukan pula sekadar mengulangi keberhasilan dan kegagalan umat Allah, tetapi terutama adalah menggenapi perjanjian Allah yang dimulai dengan Israel berlanjut kepada semua kaum dan bangsa.



Yesus Kristus tidak datang sekadar untuk “meneruskan” sejarah Israel. Tubuh-Nya adalah tubuh Yahudi, namun hidup-Nya adalah penggenapan bagi keselamatan yang tidak dibatasi oleh “tubuh” Yahudi.



Peristiwa kelahiran Yesus Kristus melalui anak dara menegaskan permulaan yang baru bagi keselamatan manusia berdosa. Dimulai dari Abraham, digenapi oleh Yesus Kristus.



Setiap kita memiliki tubuh yang kita warisi dari nenek moyang kita, dan berangkai dalam silsilah kehidupan. Tubuh kita dan gerak-geriknya mewarisi dan meneruskan kisah sukses dan gagal, kisah yang membanggakan dan memalukan, kisah keagungan dan kenistaan.



Namun Injil Yesus Kristus memberikan jalan yang baru. Di dalam Kristus kita adalah “orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan laki-laki, melainkan dari Allah” (Yoh 1:13).



Mari kita nyatakan hidup kita bukan sekadar bertubuh dan bersilsilah, tetapi terlebih lagi memancarkan hidup baru yang sudah diberikan di dalam anak Allah yang tunggal, Yesus Kristus, Tuhan kita.



Sumber:
http://www.wkristenonline.org/index.php?option=com_content&view=article&id=16:natal-dan-tubuh-1-silsilah-dan-anak-dara&catid=22:advent-2009&Itemid=33

ESENSI DAN RELEVANSI TEOLOGI REFORMASI

Sumber : elia Stories
Kategori: Artikel – Iman
Oleh : Pdt. Daniel Lucas Lukito, Th.D.





PENDAHULUAN

Menurut kronologi sejarah, gereja Protestan mulai bereksistensi pada peristiwa Reformasi abad ke-16. Sekalipun saat itu Martin Luther -- juga kemudian John Calvin -- menentang ajaran gereja Katolik Roma, mereka tidak bermaksud mendirikan gereja yang baru. Tujuan Reformasi itu sendiri adalah untuk menyerukan sebuah amanat agar gereja kembali kepada dasar ajaran dan misi yang sesungguhnya; gereja disadarkan dan dibangunkan agar berpaling pada "raison d`etre" dan vitalitasnya di bawah terang Injil.



Menurut ajaran gereja Katolik Roma pada zaman itu, gereja memiliki "gudang" penyimpanan anugerah berlimpah yang diperoleh dari orang- orang kudus yang perbuatan baiknya melampaui tuntutan kewajiban bagi keselamatan mereka. Itulah sebabnya, bagi mereka yang kekurangan anugerah, gereja sebagai sumber dapat menyalurkannya. Dari konsep pemikiran tersebut, meluncurlah ajaran tentang "surat penghapusan siksa" (indulgences) yang dapat diperjualbelikan. Bahkan Paus Sixtus IV, pada ca. 1460 mendeklarasikan bahwa khasiat dari surat penghapusan itu dapat ditransferkan kepada orang Kristen yang jiwanya "tersangkut" dalam purgatori atau (tempat) api penyucian.



Karena itulah, pada 31 Oktober 1517 Luther memakukan 95 tesis atau keberatan pada pintu sebuah gereja di Wittenberg. Ia mengajukan keberatan sekaligus protes yang isinya sebenarnya ditujukan kepada penyimpangan ajaran dan korupsi gereja, khususnya dalam hal penjualan "surat penghapusan siksa" di mana seakan-akan pengampunan dosa itu sendiri dapat diperoleh secara kontribusional atau komersial.[1] Jadi, tujuan Luther yang sepolos-polosnya dan semurni-murninya ialah mengembalikan gereja pada esensi yang sesungguhnya dari iman Kristen.



Memang secara umum, istilah "reformasi" menunjuk pada adanya suatu penyimpangan atau penyelewengan yang dienyahkan serta adanya suatu usaha penataan kembali terhadap hal-hal yang esensial. Singkatnya, terdapat koreksi dan perbaikan dari sebuah keadaan. Sebagai contoh, Raja Hizkia (2 Raj. 18:1-18) jelas mengadakan suatu reformasi berupa pemberantasan terhadap penyimpangan di dalam ibadah, serta perpalingan kembali untuk menyembah Yahweh. Demikian pula yang dilakukan oleh Raja Yosia (2 Raj. 23:4-20); ia mengoreksi peribadatan bangsa Israel yang korup, sekaligus mengembalikan bangsanya pada penyembahan yang benar (ay. 21-23).



Dalam sejarah gereja, Reformasi (dengan huruf "r" kapital) menunjuk pada pembaruan terhadap gereja melalui usaha yang tidak jauh berbeda dengan dua kejadian di atas. Gereja seolah-olah direvitalisasikan atau dihidupkan kembali agar kembali pada sumber pemberi hidupnya, yaitu Allah dan firman-Nya. Jadi, Reformasi terhadap gereja pada abad 16 merupakan usaha pembaruan, bukan pemberontakan (It was a reform, not a revolt). Alasannya, kontinuitas terhadap sumber ajaran yang esensial itu tetap dipelihara. Kalaupun pada akhirnya berdiri gereja Protestan sebagai gereja yang baru, gereja itu sendiri sebenarnya adalah gereja yang lama dari zaman para rasul. Inti permasalahannya hanyalah gereja yang ada saat itu (gereja Katolik Roma) menolak usaha pengoreksian tersebut, bahkan menolak usaha pengembalian pada ajaran gereja yang rasuli. Hal ini juga berarti bahwa semua faktor (seperti kaitan sosial, politik, dan intelektual) yang menyertai peristiwa Reformasi abad 16 itu bukanlah faktor yang utama karena asal-usul dan maksud Reformasi itu sendiri bersifat religius dan teologis.



Dengan demikian, kita dapat mengerti bahwa kelanjutan dari Reformasi yang dikerjakan oleh Calvin, Melanchthon, Zwingli, Bucer, Oecolampadius, Farel, Beza, Bullinger, Knox, Ursinus, Olevianus, dan lainnya, semuanya tidak jauh berbeda dari Luther bila ditinjau dari esensi pemikiran dasarnya. Tulisan ini mencoba melihat teologi Reformasi dari segi hakikat/esensinya serta kaitan/relevansinya dengan iman Kristen pada masa kini. Karena keterbatasan ruang, penulis lebih banyak memfokuskan pembahasan pada pandangan J. Calvin (1509 -- 1564) tentang esensi Reformasi itu sendiri karena di dalam pemikiran Calvinlah kita dapat menemukan pemikiran dasar teologi Reformasi dalam struktur yang lebih mendalam dan sistematis.





ESENSI TEOLOGI REFORMASI

Calvin lebih dikenal sebagai juru sistematisir dari Reformasi yang dimulai oleh Luther. Meskipun ia adalah tokoh generasi kedua, ternyata ia sanggup memadukan doktrin dari Alkitab secara sistematis. Bila dilihat dari karyanya yang agung seperti "Institutes of the Christian Religion",[2] komentari, dan karya-karya tulis lainnya, tampaknya tidak ada seorang reformator pun baik sebelum atau sesudah Calvin yang sanggup melampaui karya-karyanya tersebut. Penulis sendiri merasa "iri" kepada kejeniusannya yang pada usia 27 tahun (tahun 1536) telah menghasilkan karya monumental (Institutio) untuk pertama kali.[3]



Mungkin ada sebagian orang mengira Calvin adalah seorang teolog yang aktivitasnya kebanyakan hanya di belakang meja tulis (zaman sekarang, di belakang meja komputer) dan menjadi seorang “scholar” yang nongkrong di atas "menara gading." Perkiraan seperti itu benar-benar keliru. Calvin pertama-tama adalah seorang gembala atau pendeta yang melayani di gereja. Di dalam pelayanan tersebut, ia berpikir dan menulis karya-karya teologinya selalu dari sudut pandang pembinaan untuk warga jemaat.[4] Ia sendiri mengatakan hal ini dengan jelas di dalam edisi perdana dari "Institutio"-nya bahwa karya tersebut ditujukan "terutama untuk masyarakat awam Prancis, di mana banyak di antara mereka yang lapar dan haus akan (pengenalan pada) Kristus. Buku ini sendiri boleh dikata merupakan bentuk pengajaran yang sederhana dan elementer." Di dalam karya tersebut kita melihat catatan-catatan yang bersifat pastoral, pembinaan gereja, pendidikan agama Kristen di rumah dan gereja, bahan katekisasi, dan sejenisnya. Itu sebabnya, tidak mengherankan jika gereja yang dilayani oleh Calvin di Geneva menjadi gereja model bagi gerakan Reformasi.



Sekarang, bila kita hendak meninjau ciri-ciri teologi Reformasi satu per satu, ini tentu merupakan sesuatu hal yang tidak mungkin. Dari satu sisi, seseorang dapat mengembangkan ajaran tentang teosentrisitas Allah atau tentang kedaulatan Allah dalam teologi Reformasi. Dari sisi yang berbeda orang yang lain dapat menekankan keajaiban kasih karunia (sola gratia), atau tentang satu-satunya iman yang ajaib (sola fide). Dari sisi yang lebih spesifik, bisa saja orang yang lain lagi membicarakan epistemologi dari teologi Reformasi, atau tentang keunikan manusia, tentang keselamatan, tentang "covenant", predestinasi, kerajaan Allah, gereja, perjamuan kudus, kebudayaan, dan seterusnya. Apabila kesemuanya itu hendak dibahas atau ditinjau satu per satu, tidaklah menjadi masalah. Hanya saja, apabila seseorang mau menelusuri teologi Reformasi secara konsisten, ia harus mengakui bahwa esensi atau "benang merah" dari Reformasi itu sendiri tidak bisa dilepaskan dari ajaran atau prinsip yang berakar pada Alkitab (the Scriptural principle).[5]



Sebagai contoh, Calvin sendiri membahas siapa Allah, siapa manusia, dan kaitan antara kedua tema itu. "True knowledge of man is unattainable without knowledge of the living God."[6] Namun, ia senantiasa menimba ajaran-ajaran tersebut dari prinsip dasar Alkitab. Singkatnya, "worldview" dan "lifeview"-nya selalu memiliki referensi yang tepat di dalam Alkitab. Sebagai gembala, pengkhotbah, ekseget dan teolog, ia selalu tidak terlepas relasinya dengan Alkitab. "Holy Scripture contains a perfect doctrine, to which one can add nothing .... "[7] Dengan demikian, dari satu segi, Calvin boleh dikata pertama-tama adalah seorang "biblical theologian", oleh karena ia memang betul-betul terlatih dan menguasai teknik-teknik eksegese yang berhubungan dengan penelitian sejarah dan tata bahasa Alkitab.



Melalui karya-karyanya, Calvin jelas menolak metode interpretasi dari teolog abad pertengahan yang cenderung mengalegorikan, merohanikan, dan memolarisasikan Alkitab. Ia menegaskan bahwa penafsiran Alkitab yang benar harus kembali pada arti yang literal dari perkataan Alkitab dan sesuai konteks historisnya. Maksudnya, apa yang orang Kristen katakan tentang Allah haruslah sejauh yang Alkitab katakan tentang Allah. Oleh karena itu, di dalam pikirannya setiap orang Kristen harus sampai pada pengakuan bahwa pengenalannya akan Allah memiliki batas dan di dalam pengenalan itu senantiasa terdapat suatu misteri. Batas dan misteri tersebut tidak dapat ditembus oleh pikiran manusia. Itulah sebabnya, Calvin kerap mengutip Ulangan 29:29 di dalam karyanya.



Penekanan pada prinsip bahwa Alkitab menjadi sumber satu-satunya tersebut membuat Calvin "tertawan" pada pikiran bahwa Alkitablah satu-satunya otoritas terakhir yang menentukan kepercayaan, tindakan, dan kehidupan Kristen. Pandangan tersebut barangkali terkesan naif, simplistis, dan tidak cocok bagi kalangan atau aliran modern tertentu dewasa ini. Bagi orang yang berteologi liberal, Alkitab tidak terlalu berbeda dengan kitab-kitab suci lainnya. Bagi orang yang berteologi neo-ortodoks, Alkitab tidak mungkin dijadikan otoritas satu-satunya karena Alkitab tidak identik dengan firman Allah. Kalaupun kedua kalangan tersebut mengatakan bahwa mereka menerima otoritas Alkitab, esensi dari pandangan tersebut berbeda dengan posisi Calvin.



Sedangkan bagi kalangan yang "gemar" berglosolalia, menikmati penglihatan, sampai kepada mereka yang senang bertumbangan dalam Roh, dibedah oleh Roh, muntah-muntah di dalam Roh, bahkan cekikikan dalam Roh, Alkitab menurut pandangan Calvin di atas hanyalah "pelengkap penderita" atau "catatan kaki" bagi usaha pelegitimasian atau pengesahan pengalaman mereka. Tidak heran kalau pada akhirnya Alkitab sebenarnya tidak atau kurang dihargai di kalangan tersebut.



Esensi teologi Reformasi, sekali lagi, terletak pada kesetiaan terhadap prinsip Alkitab tersebut. Menurut Calvin, Alkitab ialah sumber wahyu satu-satunya di dalam kekristenan, dan karena itu, "message" atau berita dari berita Injil hanya dapat ditemukan di dalam atau di balik teks Alkitab. Maksudnya, kebenaran apa pun yang Allah ingin sampaikan kepada manusia (apalagi hal yang penting seperti keselamatan), arti sesungguhnya hanya ditemukan di dalam Alkitab. Karena itulah, di dalam seluruh "Institutio"-nya ia menulis dengan dua tujuan yang jelas: pertama, memperjelas Alkitab pada seluruh bagiannya. Hal ini dapat dibuktikan bahwa selama bertahun-tahun ia menulis komentari untuk setiap kitab dalam Alkitab (walaupun ternyata pada akhir hidupnya tidak semua kitab dalam Alkitab berhasil diselesaikan penafsirannya). Kedua, menyusun berita Alkitab secara sistematis dengan penjudulan yang tepat.[8] Hal ini tidak mengherankan, sebab "Institutio" bukan karya yang ia tujukan bagi para teolog atau guru besar di bidang penelitian iman Kristen, melainkan untuk pembaca Alkitab dan para pemula dalam iman Kristen.



Bersamaan dengan itu, perlu dimengerti bahwa bagi Calvin bukan hanya bagian tertentu dari Alkitab saja yang menjadi otoritas iman Kristen. Sebaliknya, Alkitab secara keseluruhan (tota Scriptura), kanon Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, ialah firman Allah yang utuh.[9] Sekalipun ia cenderung menggemari kitab Kejadian, Mazmur, Matius, Yohanes, Roma, dan 1 Korintus, ia justru terlihat mengupayakan pengajarannya secara menyeluruh dari Alkitab.[10] Meskipun Calvin adalah seorang ekseget Alkitab yang terkemuka dalam teologi Reformasi, ia menegaskan berulang-ulang: "Speak where the Scriptures speak; be silent where they are silent."[11] Sungguh, zaman sekarang ini banyak aliran yang telah bergeser terlalu jauh dari diktum di atas.



Ada kalangan yang begitu berani menceritakan pengalamannya mondar- mandir ke surga. Yang lain, sepertinya tidak ingin kalah dengan pengalaman tersebut, menceritakan tentang "darmawisata"-nya ke neraka. Masih ada lagi yang tidak mau kalah menceritakan pengalaman hebat- hebat lainnya, yang intinya kebanyakan dari pengalaman itu sudah atau berusaha melampaui apa yang ada di dalam Alkitab. Teologi Reformasi seakan-akan menegaskan proposisi ini: "Dengarlah, taatilah Alkitab, dan hindarkan spekulasi." Dengan demikian, prinsip tersebut menempatkan manusia di bawah kebenaran (mengaktualisasikan kebenaran), dan bukan manusia di atas kebenaran (mengakomodasikan kebenaran).[12] Karena Alkitab yang adalah firman Tuhan adalah kebenaran, Alkitab harus menjadi satu-satunya sumber di dalam pengajaran iman Kristen dan satu-satunya patokan atau standar bagi doktrin Kristen.



Lebih lanjut, di dalam tafsirannya terhadap Injil Yohanes, Calvin menegaskan bahwa Kristus tidak dapat dikenal secara benar dengan cara apa pun kecuali melalui Alkitab. Maksudnya, bila seseorang menolak ajaran Alkitab sebagai ajaran yang berotoritas penuh, ia sebenarnya menolak Kristus. Apabila kita bertanya kepada Calvin, bagaimana seharusnya seseorang atau gereja membaca Alkitab, ia akan menjawab dengan tegas: kita harus membaca Alkitab secara kristologis dan kristosentris. "First then, we must hold that Christ cannot be properly known from anywhere but the Scriptures. And if that is so, it follows that the Scriptures should be read with the aim of finding Christ in them."[13] Perhatikan bagaimana esensialnya keberadaan dan kepentingan Alkitab di mata Calvin; baginya Alkitab dan Kristus tidak dapat dipisahkan.



Jadi dapat disimpulkan, bagi gereja Reformasi yang ada dan melayani di zaman modern ini, pengakuan dan disposisi Calvin tersebut harus tetap berlaku. Esensi pengajarannya adalah: gereja tidak boleh mengabaikan, apalagi membuang, pengajaran Alkitab karena Alkitab merupakan otoritas satu-satunya yang menentukan hidup matinya pengajaran gereja. Bukan itu saja, Alkitab menentukan pengenalan gereja akan Juru Selamat satu- satunya, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Maka pada waktu seseorang menyimpang dari Alkitab, saat itu juga hidupnya menyimpang dari Kristus.





RELEVANSI TEOLOGI REFORMASI

Pada bagian sebelumnya, kita telah melihat bahwa Calvin bukanlah seorang teolog yang berbicara "di atas angin," melainkan ia pertama- tama adalah seorang gembala, pengkhotbah, pengajar yang sangat "down to earth" (realistis). Di sinilah kita melihat relevansi yang paling pertama dan utama bagi gereja Reformasi zaman modern, yaitu gereja harus menerapkan pendidikan dan pengajaran yang sederhana kepada para anggotanya persis seperti yang pernah dilakukan oleh Calvin sendiri karena tradisi Reformasi yang paling menonjol adalah perhatian yang serius terhadap pendidikan Kristen bagi anggota jemaat.



Kebanyakan pihak setuju bahwa penginjilan dan usaha misionaris yang memenangkan banyak jiwa adalah usaha yang esensial; tetapi pendidikan dan pembinaan terhadap warga gereja adalah usaha yang tidak kalah pentingnya. Usaha tersebut tidak terbatas pada pengajaran di kelas katekisasi, sekolah minggu, kelas pembinaan khusus, melainkan lebih jauh lagi sampai menjangkau pembinaan di kampus, sekolah teologi, lembaga Kristen, bahkan yang lebih penting lagi, pembinaan melalui literatur Kristen.[14] Dengan demikian, "Christian scholarship" seperti yang pernah diupayakan oleh Abraham Kuyper, dapat merambah ke segala bidang. Gereja tidak boleh melupakan usaha besar yang pernah dilakukan oleh tokoh-tokoh besar seperti J. H. Bavinck, Herman Dooyeweerd, D. H. Th. Vollenhoven, James Orr, J. Gresham Machen, C. Van Til, Pierre Marcel, dan yang lainnya, yang pernah mengabdikan diri serta memperkembangkan suatu pendekatan yang tetap setia kepada tradisi Reformasi di dalam berbagai bidang. Usaha besar seperti inilah yang perlu dihidupkan kembali pada zaman sekarang.



Bagi gereja di Asia pada umumnya, dan gereja di Indonesia khususnya, tampaknya penerapan terhadap pendidikan agama Kristen dan gerakan penghargaan terhadap Alkitab tidaklah terlalu sulit. Mengapa? Karena kita melihat bangsa Timur lebih mudah beradaptasi dengan hal-hal yang bersifat panutan dan tradisi. Orang Timur juga lebih mudah menyesuaikan diri dengan pola pengajaran yang bersifat patriarkat dan seminal. Selain itu, kebanyakan gereja di Indonesia dimulai dan bertumbuh melalui pekerjaan misi dari Eropa yang menekankan tradisi Reformasi. Hanya pertanyaannya, apakah tradisi yang baik itu (penekanan pada pendidikan Kristen dan penghargaan terhadap Alkitab) tetap mendapatkan prioritas utama di dalam agenda pelayanan gereja? Pertanyaan mendasar ini perlu dijawab oleh gereja-gereja di Indonesia yang menerima landasan teologi Reformasi sebagai azas beriman dan azas bergerejanya.



Kedua, hal lain yang tidak kalah penting dengan di atas ialah, selain pendidikan Kristen, tradisi Reformasi juga menjunjung tinggi sentralitas pemberitaan firman Allah, baik untuk penginjilan, pengajaran, maupun aplikasi pastoral. Gereja di Asia dan Indonesia yang bertumbuh dengan benar dan baik pastilah merupakan gereja yang menghargai pemberitaan firman dengan pengupasan yang tepat tentang isi Alkitab. Sebaliknya, bila pemberitaan gereja hanya mengumandangkan ajaran-ajaran moral yang umum, ideologi-ideologi politis, atau terapi- terapi sosiologis, psikologis, dan seterusnya, dan tidak memberitakan ajaran Alkitab yang adalah firman Allah, gereja tersebut akan mengalami kemerosotan di dalam pemahaman yang benar dan tepat terhadap firman Allah.



Ketiga, teologi Reformasi yang sehat bukan menekankan pemberitaan kerugma saja, tetapi juga memberi penekanan yang benar tentang tanggung jawab sosial yang berdasarkan pada pengajaran Alkitab.[15] Calvin jelas pernah mengajarkan bahwa jabatan dan fungsi seorang diaken adalah untuk maksud seperti itu, yakni untuk menjadi administrator dan pelayan sosial. Memang benar bahwa menjadi seseorang yang setia kepada ajaran Reformasi haruslah menerapkan keyakinan tersebut di dalam segala bidang kehidupan. Dengan perkataan lain, ketuhanan Kristus yang diajarkan dalam Alkitab harus bergema di dalam setiap aspek kehidupan, baik itu aspek sosial, ekonomi, politik, seni dan lainnya.[16] Boleh dikata keberadaan gereja Reformasi di dalam dunia adalah untuk berinteraksi dengan setiap aspek dari ciptaan Tuhan. Misinya yang utama adalah untuk mengubah dunia, yaitu agar dunia mengenal, menjalani hidup, dan mempraktikkan kasih karunia Allah yang bekerja secara ajaib di dalam Yesus Kristus. Singkatnya, gereja Reformasi tidak hanya terpanggil untuk sekadar memiliki iman kepercayaan atau komitmen yang kuat, ia juga terpanggil untuk menaati dan melaksanakan misi Allah sesuai dengan ajaran Alkitab.





PENUTUP

Dunia kita sekarang ini, dengan segala ajaran yang pluralis di dalamnya, tampaknya sedang mengalami keguncangan karena manusia lebih cenderung menerima hal-hal yang bersifat relatif. Cukup banyak orang Kristen dan gereja cenderung meninggalkan paham dan tradisi lama yang kebanyakan dianggap bersifat anakronistis atau sudah ketinggalan zaman. Hal ini disebabkan oleh munculnya ideologi, -isme, dan keyakinan baru yang menyaingi kepercayaan yang lama. Lebih daripada itu, kepercayaan yang baru seakan-akan lebih mengena dan pragmatis sifatnya dalam memberikan jawaban untuk mengatasi kebingungan manusia modern. Bahkan banyak ajaran yang baru seolah-olah telah sanggup secara total mengatasi problema manusia di dalam hal dosa, sakit penyakit, dan memberikan arti kehidupan yang baru.



Pada saat seperti inilah dunia kekristenan memerlukan tuntunan dan pengarahan yang sesuai dengan ajaran Alkitab. Pengajaran dan pelayanan gereja yang berbobot sangat esensial serta menentukan sekali untuk memberi arah kepada manusia agar tidak dibingungkan oleh rupa-rupa angin pengajaran yang palsu. Itu sebabnya, pandangan dari teologi Reformasi yang diterapkan menjadi program yang sistematis untuk pendidikan, pemberitaan firman, dan pengajaran melalui gereja adalah sesuatu yang integral dengan konsepsi dari Calvin tentang kehidupan Kristen yang benar. Mengabaikan hal ini berarti sama saja dengan melepaskan sebuah kesempatan yang tak ternilai untuk menggarami kehidupan jemaat di gereja dan umat manusia di dunia ini.



Footnote:

*Artikel ini pernah diterbitkan dalam buku "Perjuangan Menantang Zaman" (ed. Hendra G. Mulia; Jakarta: Reformed Institute, 2000) 3-16, dan dimuat dengan izin tertulis dari Reformed Institute Press tanggal 5 Juni 2001.



1. Untuk melihat ringkasan sejarah Reformasi, lih. J. E. McGoldrick, "Three Principles of Protestantism," Reformation & Revival Journal 1/1 (Winter 1992) 13-15; W Stevenson, The Story of the Reformation (Richmond: John Knox, 1959) 29-49; H. J. Hillerbrand, The Protestant Reformation (NY: Harper Torchbooks, 1968) xi-xxvii. Mengenai Luther dan sejarah hidupnya, lih. H. A. Oberman Luther: Man Between God and the Devil (New Haven: York University Press, 1982) 3-206; M. Brecht, Martin Luther: His Road to Reformation 1483-1521 (Minneapolis: Fortress, 1985).

2. Calvin: Institutes of the Christian Religion (ed. J. T McNeill; LCC; 2 vols.; Philadelphia: Westminster, 1960).

3. Lih. pujian dan deskripsi terhadap Institutio oleh W Cunningham, The Reformers and the Theology of the Reformation (Edinburgh: Banner of Truth, 1989) 294-296.

4. Menurut J. L. Mays, ketika menuliskan tafsiran Mazmur pun, Calvin menulisnya guna kepentingan jemaat Tuhan, bukan untuk para scholars ("Calvin`s Commentary on the Psalms: The Preface as Introduction" dalam John Calvin and the Church: A Prism of Reform [ed. T George; Louisville: Westminster/John Knox, 1990] 197).

5. Istilah ini diadopsi dari artikel F. H. Klooster, "The Uniqueness of Reformed Theology," Calvin Theological Journal 14/1 (April 1979) 39; bdk. J. F. Peter, "The Place of Tradition in Reformed Theology," Scottish Journal of Theology 18/3 (1965) 294-307. (Dalam beberapa segi pemikiran dasar untuk artikel ini penulis berhutang banyak pada kedua tulisan tersebut.) Perlu dicatat bahwa istilah "the Scriptural principle" di atas berbeda pengertiannya dengan K. Barth ("The Scripture Principle" dalam The Gottingen Dogmatics: Instruction in the Christian Religion [Grand Rapids: Eerdmans, 1991] I: 201-226).

6. J. D. Gort, "The Contours of the Reformed Understanding of Christian Mission," Calvin Theological Journal 15/1 (April 1980) 49.

7. Dikutip dari J. H Leith, Introduction to the Reformed Tradition (Atlanta: John Knox, 1977) 101.

8. Institutes 4, Intro. ix; bdk. pendapat R. C. Gamble, "Exposition and Method in Calvin," Westminster Theological Journal 49 (1987) 153- 165, khususnya kesimpulan h. 164.

9. Menurut D. H. Kelsey (The Uses of Scripture in Recent Theology [Philadelphia: Fortress, 1975]), hampir setiap teolog Protestan modern (seperti B. B. Warfield, K. Barth, R. Bultmann, P. Tillich) selalu ingin menyesuaikan teologinya dengan isi Alkitab dalam batas-batas tertentu; tetapi menurut Kelsey, masing-masing dari mereka hanya menampilkan aspek tertentu saja dari Alkitab yang dianggap berotoritas; jadi, bukan Alkitab secara menyeluruh.

10. Leith, Introduction 103.

11. Dikutip dari Klooster, "The Uniqueness" 39.

12. Istilah H. Thielicke, The Evangelical Faith (Grand Rapids: Eerdmans, 1977) 1:27.

13. J. Calvin, The Gospel According to St. John 1-10 (repr. ed.; Grand Rapids: Eerdmans, 1961) 139, yaitu tafsiran terhadap Yoh. 5:39; lih. juga K. Runia, "The Hermeneutics of the Reformers," Calvin Theological Journal 19/2 (November 1984) 144; dan W Niesel, The Theology of Calvin (Philadelphia: Westminster, 1956) 27. Sama dengan hal itu, Calvin juga menegaskan bahwa Alkitab harus menjadi otoritas yang manunggal dengan kehidupan gereja. Hal ini bukan hanya bertalian dengan pemberitaan gereja semata-mata, tetapi juga bersangkutan dengan seluruh aspek kehidupan dan pelayanan gereja.

14. Lih. juga penekanan yang mirip dengan di atas dari D. K. McKim, "Reformed Perspective on the Mission of the Church in Society," Reformed World 38/8 (1985) 405-421; bdk. D. H. Bouma "Sociological Implications for Reformed Christianity," Reformed Review 2/2 (1966) 50-63; O. Fourie, "Thinking Biblically; Education: Whose Responsibility?," Calvinism Today 3/1 (January 1993) 24-29; R. S. Wallace, Calvin, Geneva and the Reformation: A Study of Calvin as Social Reformer, Churchman, Pastor and Theologian (Grand Rapids: Baker, 1988) 131-218; E. H. Harbison, "Calvin" dalam The Christian Scholar in the Age of the Reformation (New York: Charles Scribner`s Sons, 1956) 145-146.

15. Perh. himbauan dari K. Runia, "Evangelical Responsibility in A Secularized World," Christianity Today 14/19 (1970) 851-854; bdk. P. F. Scotchmer, "Reformed Foundations for Social Concern," Westminster Theological Journal 40/2 (1978) 318-349; W. J. Bouwsma, John Calvin: A Sixteenth Century Portrait (NY: Oxford University Press, 1988) 191- 203, dan R. M. Kingdon, "Calvinism and Social Welfare," Calvin Theological Journal 17/2 (November 1982) 212-230.

16. Ketuhanan Kristus dalam gereja Reformasi bukan hanya menuntut gereja terus-menerus diperbarui secara internal (ecclesia reformata semper reformanda), melainkan juga memperbarui masyarakat dunia dan kebudayaan (sempersocietas reformanda); lih. J. Verkuyl, Theology of Transformation, or Towards a Political Theology (Johannesburg: The Christian Institute of Southern Africa, 1973) 2.



Diambil dari:

Judul majalah : Veritas ; Jurnal Teologi dan Pelayanan (Vol. 2 No. 2)

Judul artikel : Esensi dan Relevansi Teologi Reformasi

Halaman : 149-157



Sumber : http://reformed.sabda.org



Profil Pdt. Dr. Daniel Lucas Lukito :

Pdt. Daniel Lucas Lukito, Th.D. adalah Rektor dan Dosen Theologia Sistematika dan Kontemporer di Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT) Malang. Beliau meraih gelar Sarjana Theologia (S.Th.) dari SAAT Malang ; Master of Theology (Th.M.) dari Calvin Theological Seminary, USA ; dan gelar Doctor of Theology (Th.D.) dari Southeast Asia Graduate School of Theology, Filipina.

PERLUKAH MERAYAKAN NATAL

Sumber : Elia Stories
Kategori: Artikel – Natal
"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." (Lukas 2 : 10 - 14, TB-LAI, warna merah adalah tambahan penulis)

Dalam minggu ini, penulis menerima undangan untuk hadir pada 'Perayaan Natal' keluarga besar Lembaga Alkitab Indonesia pada tanggal 16 Desember 2009 di Jakarta, sebuah kesempatan yang indah untuk berbagi kesukacitaan dengan keluarga besar pencinta LAI. Dibalik itu mungkin ada yang mempertanyakan: "Mengapa tidak diadakan pada tanggal 25 Desember?" namun sebaliknya orang juga bisa mempertanyakan: "Mengapa harus tanggal 25 Desember?" Jawabannya: "Dalam hubungan dengan 'hari Natal,' umat kristen tidak merayakan 'hari'nya tetapi 'Natal'nya." (Natal [latin: lahir] artinya berhubungan dengan kelahiran dan 'Hari Lahir' dalam bahasa latin disebut 'Dies Natalis,' dan dalam dalam hubungan dengan Natal Yesus maksudnya 'kenangan akan kelahiran Yesus, Juruselamat, Kristus Tuhan')

Pernah seorang teolog bernama Bruno Baur menolak bahwa Yesus pernah hidup di dunia, dan kelompok teolog modern dan Jesus Seminar menolak ke'Tuhan'annya, namun umat Kristen dan orang-orang pada umumnya mengakui bahwa memang benar bahwa 'Yesus pernah hidup di Yudea pada abad pertama dan lahir di Betlehem, namun kapan kelahiran itu terjadi?'

Peristiwa Natal pertama tercatat jelas dalam Kitab Injil Matius (1:18-2:11) dan Lukas (2:1-20), peristiwa mana terjadi ketika kaisar Romawi Agustus mengeluarkan perintah sensus dimana penduduk harus mendaftar ulang di tempat asal kelahiran mereka. Dari sejarah kita mengetahui bahwa kaisar Agustus memerintah sekitar tahun 30SM - 14M. Namun, kapan waktunya ia mengadakan sensus itu?

Dari data Alkitab tersirat bahwa pada waktu Yesus dilahirkan, Yudea diperintah oleh raja Herodes Agung (37 - 4SM) yang kejam bahkan kita melihat kekejaman itu pada waktu ia membunuh bayi-bayi di Betlehem (Mat.2:16-18). Dari data ini kita dapat mengetahui bahwa waktunya tidak lebih lambat dari tahun 4SM, dan karena Herodes meninggal tidak lama setelah kelahiran Yesus, maka kemungkinan Yesus lahir antara tahun 6 - 4SM. (Menarik mengetahui bahwa pada dasawarsa pertama SM komit Haley diperkirakan melintas di Palestina. Menurut catatan Josephus, komit Haley yang bersiklus 7o-an tahun sekali itu pada tahun 64M melintas diatas Jerusalem).

Sekarang, pada bulan apa Yesus dilahirkan? Benarkah seperti yang dikatakan tradisi gereja yang menyebut tanggal 25 Desember? Kelihatannya bulan dan tanggal itu tidak tepat, soalnya pada bulan Desember - Januari, di Palestina, iklimnya cukup dingin dengan beberapa tempat bersalju, sehingga agaknya tidak mungkin ada bintang terang di langit dan para gembala bisa berada di padang Efrata dalam keadaan musim demikian (Luk.2:8), demikian juga tentunya kaisar Agustus tidak akan mengeluarkan kebijakan sensus dan menyuruh penduduk Yudea melakukan perjalanan jauh dalam suasana dingin yang mencekam sehingga Maria yang hamil tua mesti melakukannya.

Ada pendapat selain bulan Desember itu yang mengemukakan bahwa kemungkinan Yesus dilahirkan pada bulan Juni karena iklimnya menunjang, ada juga yang mengemukakan bahwa 'Yesus dilahirkan di bulan Tishri' (September - Oktober) yaitu pada hari Raya Pondok Daun, dimana iklimnya masih menunjang. Argumentasi ini didasarkan waktu penugasan Zakharia masuk ke Bait Allah adalah sekitar bulan Siwan (Mei - Juni) dan dengan memperhitungkan lama kandungan Elizabeth dan Maria, maka diperkirakan kelahiran Yesus terjadi pada sekitar Hari Raya Pondok Daun. Lalu mengapa diadakan pada tanggal 25 Desember?

Umat Kristen abad pertama tidak merayakan hari Natal, bagi mereka kekristenan berpusat pada rangkaian hari kematian, didahului dengan perjamuan malam dengan puncak kebangkitan Tuhan Yesus Kristus pada hari yang ketiga yang dikenal sebagai hari Paskah, dan ini dikenang dengan pertemuan perjamuan dengan makan roti dan anggur bahkan tiap hari terutama pada hari pertama dalam minggu dimana para-murid biasa berkumpul. Sejak abad-3 gereja Timur (Orthodox) merayakan hari 'Epifani' (manisfestasi) pada tanggal 6 Januari untuk merayakan hari pembaptisan Yesus di sungai Yordan yang sekaligus mencakup peringatan akan kelahiran-Nya. Perayaan Epifani masih dirayakan gereja Timur hingga kini dengan memberkati air baptisan dan sungai Yordan. Di gereja Barat, hari Epifani juga dirayakan untuk mengingat kunjungan para Majus, dan sejak abad-4 untuk mengenang peristiwa sekitar manifestasi kelahiran Yesus di Betlehem.

Pada tahun 274, di Roma dimulai perayaan hari kelahiran Matahari pada tanggal 25 Desember sebagai penutup festival saturnalia (17-24 Desember) karena diakhir musim salju Matahari mulai menampakkan sinarnya pada hari itu. Menghadapi perayaan kafir itu, umat Kristen umumnya meninggalkannya dan tidak lagi mengikuti upacara itu, namun dengan adanya kristenisasi masal di masa Konstantin, banyak orang Kristen Roma masih merayakannya sekalipun sudah mengikuti agama Kristen. Kenyataan ini mendorong pimpinan gereja di Roma mengganti hari perayaan 'kelahiran Matahari' itu menjadi perayaan 'kelahiran Matahari Kebenaran' dengan maksud mengalihkan umat Kristen dari ibadat kafir pada tanggal itu dan kemudian menggantinya menjadi perayaan 'Natal, mengenang kelahiran Yesus.' Pada tahun 336, perayaan Natal mulai dirayakan tanggal 25 Desember sebagai pengganti tanggal 6 Januari. Ketentuan ini diresmikan kaisar Konstantin yang saat itu dijadikan lambang raja Kristen. Perayaan Natal pada tanggal 25 Desember kemudian dirayakan di Anthiokia (375), Konstantinopel (380), Alexandria (430), dan menyebar ke tempat-tempat lain.

Dari kenyataan sejarah tersebut kita mengetahui bahwa 'Natal bagi umat Kristen bukanlah perayaan hari Matahari tetapi pengganti perayaan Hari Matahari,' yaitu usaha pimpinan gereja untuk mengalihkan umat kristen Roma dari hari Matahari kepada Tuhan Yesus Kristus dengan cara menggeser tanggal 6 Januari menjadi 25 Desember, dengan maksud agar umat Kristen tidak lagi mengikuti upacara kekafiran. Masa kini umat Kristen tidak ada yang mengkaitkan hari Natal dengan hari Matahari, dan tanggal 25 Desember pun tidak mengikat, sebab setidaknya umat Kristen secara umum merayakan hari Natal pada salah satu hari di bulan Desember sampai Januari demi keseragaman seperti perayaan Natal LAI yang diadakan tanggal 16 Desember itu.

Memang harus diakui, bahwa ada pengaruh tradisi budaya kafir atas 'perayaan' Natal di gereja Barat (yang kemudian menjadi Roma Katolik) yaitu misalnya perayaan Natal dicampur-baurkan dengan perayaan figur 'Santo Nicholas' seorang uskup yang saleh pada abad XI yang senang membagi-bagikan hadiah kepada anak-anak. Santo Nocholas di negeri Belanda dirayakan sebagai 'Sinterklaas' (yang naik kuda dengan pelayannya yang berkulit hitam) pada tanggal 5 Desember, sedangkan di Amerika dirayakan sebagai 'Santa Claus' pada tanggal 25 Desember. Figur Santa Claus kemudian dicampur-adukkan dengan 'dewa 'Odin' Norwegia' yang menaiki kereta salju ditarik oleh rusa kutub (reindeer) yang bisa terbang.

Pada abad XIII Franciscus dari Azisi memperkenalkan 'creche' yaitu replika kandang dan ternak yang dihiasi pula dengan figur Yusuf dan Maria dengan palungan tempat bayi Yesus diletakkan dan dihadiri para gembala dan orang Majus, ini kemudian menjadi hiasan Natal yang diletakkan dibawah pohon Natal. Penggunaan Pohon Natal (sejak abad XVI) melambangkan 'kekekalan' mengingat pohon den (cemara) tahan menghadapi empat cuaca, pohon ini biasa dihiasi lilin/lampu mengenang indahnya pemandangan dimusim salju dimana orang melihat kerlap-kerlip lampu-lampu rumah penduduk dibalik dahan/ranting pohon yang tetap hijau dipadang bersalju.

Yang harus di'demitologisasikan dari perayaan Natal' bukanlah 'kenangan Natal Yesus' melainkan ornamen kafir yang mengiringi perayaannya seperti 'prasangka hari matahari' dan 'ilustrasi Santa Claus dengan kereta salju terbangnya,' dengan demikian kita tidak mengorbankan tubuh perayaan kenangan kelahiran Yesus yang begitu luhur hanya karena kita berprasangka dengan baju perayaan Natal yang sobek yang ada tambalannya. Tidak ada upacara agama manapun yang sama sekali steril dari pengaruh tradisi budaya/agama.

Setiap orang secara pribadi dapat merayakan Natal pada 'hari' yang disukainya (idealnya setiap hari merayakannya!), hanya bila ingin merayakan secara kelompok (di gereja/persekutuan) tentu perlu konsensus mengenai tanggal yang dipilih bersama agar seragam, sebab bila masing-masing merayakan pada tanggal kesukaannya sendiri misalnya pada bulan Juni atau bulan Tishri, siapa ikut menghadirinya? Justru dengan mencari-cari tanggal yang tepat seseorang terjebak tradisi kafir yang menentukan satu hari lebih dari hari lainnya (Gal.4:9-11). Bagi seorang yang dewasa dalam iman, hari yang mana bukan syarat karena itu hanyalah kulit/permukaan ritual saja, tetapi yang penting adalah 'hakekat' sukacita Natal 'Kelahiran Tuhan Yesus Kristus,' karena itulah inti Natal yang seharusnya kita kenang dalam persekutuan kasih Natal. Biasanya umat kristen merayakan di gereja pada salah satu hari di bulan Desember sedangkan persekutuan kristen biasanya pada hari-hari di bulan Januari, namun kalau sesudah bulan itu rasanya kadaluwarsa bukan?

Ibu mertua penulis lahir pada tahun 1917 dan masih hidup sampai sekarang dan tinggal bersama kami. Mengenai tanggal dan bulan kelahirannya sudah terlupakan, tetapi kami mengambil hari pernikahannya yaitu bulan Februari yang catatan surat nikahnya masih ada untuk mengenang hari kelahirannya, dan si'ibu' setiap tahun bisa bersuka-cita merayakan pertambahan umurnya bersama anak, cucu, dan buyut dengan makan bersama di rumah. Betapa indahnya pertemuan keluarga empat generasi demikian!

Akhirnya, . . .

"Merayakan 'Natal' adalah baik dan perlu, dimana ada saat diakhir tahun dimana kita bersyukur mengenang kelahiran 'Yesus Kristus, sang Juruselamat dunia' yang telah lahir 20 abad silam, dimana kita sekaligus dapat 'memuji dan memuliakan Allah' yang telah mendatangkan 'kesukaan besar bagi seluruh bangsa' dan 'damai sejahtera di bumi' bersama dengan umat di gereja/persekutuan. Kabar baik (evangelion) yang seharusnya kita beritakan ke seluruh penjuru dunia."

Salam kasih Natal keluarga www.yabina.org.

5 HARI DI SURGA DAN NERAKA

Sumber : Elia Stories
Kategori: Kesaksian – Penglihatan

(Kesaksian Barbara Fernandez)


Pagi itu aku merasa tidak sehat, suamiku menolak meninggalkanku sendirian dan pergi bekerja. Aku katakan kepadanya bahwa aku tidak sendirian. Setelah suamiku pergi, aku merasa seperti aku mau mati. Lalu aku memutuskan untuk menelepon beberapa teman, dan ibu mertuaku. Ibu mertuaku menjawab, " Bernada, Tuhan akan memberkatimu hari ini, jangan takut ". Jawaban yang sama datang dari saudara seiman yang saya hubungi dan menambahkan, "Bernada bangun dari tempat tidurmu dan pujilah Tuhan, menangis kepadaNya dan memuliakan Dia". Jadi, dalam kelemahan aku aku menangis kepadaNya dan berkata, "Tuhan, Engkaulah kekuatanku, datang dan tolonglah aku ". Aku mencoba untuk bangun, tapi kekuatanku hilang. Suaraku tidak dapat didengar tetapi di dalam jiwaku aku menangis kepada Tuhan dan minta Dia menolongku karena aku hampir mati.

Tiba-tiba kamarku menjadi terang benderang seperti nyala api. Langsung ketakutanku hilang dan aku melihat malaikat-malaikat turun dan berjalan di kamarku. Aku dapat mendengar mereka berbicara dengan jelas satu dengan yang lainnya, dan tiba-tiba suatu yang ajaib muncul, lebih ajaib dari malaikat-malaikat. Dia berpakaian putih dengan ikat pinggang emas. Di badannya bertuliskan emas "SETIA DAN BENAR". Wajahnya menunjukkan kelembutan dan kasih. Yesus Kristus ada di hadapanku, Raja segala raja dan Tuhan segala tuhan. Diberkatilah namaNya!

Tuhan Yesus mendekatiku, menyentuh kepalaku dan berkata : "Akulah Yesus yang telah mati untukmu. Lihat tanda di tanganKu, masih ada untukmu. Aku turun dari Tahta kemuliaanKu untuk berbicara kepadamu, masih banyak hal dalam hidupmu yang harus kau perbaiki. Kamu malas dan cepat marah. Lebih dari itu, Aku tidak mau orang Kristen yang 25% ataupun 95%, tetapi 100%. Jika kamu mau ke Surga, kamu harus kudus sama seperti Aku adalah kudus, Aku datang untuk membawamu dalam satu perjalanan".

Aku bertanya kepadaNya, "Tuhan, apakah ini suatu perjalanan misi?" Dia menjawab, "Bukan". Kemudian Tuhan Yesus menggandeng tanganku dan mengangkatku dan berbicara dengan jelas dan penuh kasih. Tuhan Yesus membawaku jauh meninggalkan jendela rumahku, Dia melihat kota New York dan aku melihat kesedihan di wajahNya. Yesus menangis dan berkata, "FirmanKu telah diberitakan, tetapi orang-orang tidak mau mendengarkannya. Dosa kota ini telah sampai kepada BapaKu".

Kota ini penuh dengan homoseksual, di antara mereka adalah para politik. Tuhan berkata, "Ini adalah kota Sodom yang lain, tetapi Aku hidup dan pengadilan BapaKu akan segera jatuh atas kota ini".

Kemudian aku berlutut sambil menangis dan Yesus berkata, "Jangan takut, waktu penghakiman jatuh ke atas dunia ini, GerejaKu sudah tidak akan beada di bumi". Kemudian Tuhan Yesus memimpinku ke tempat tidur dan memintaku untuk menelefon seorang saudara dari anggota gereja. Dia memberikan nama lelaki itu. Yesus memintaku memberitahukan kepadanya bahwa rohku akan keluar dari tubuhku, dan bahwa mereka tidak harus membawa mayatku ke rumah sakit atau pemakaman. Tetapi, mereka harus memberitahukan suamiku untuk memeprcayai Dia yang adalah Kebangkitan dan Hidup (Yohanes 11:25)

Tuhan Yesus berkata lagi kepadaku, "Akulah yang memberikan kehidupan, Aku mengambil rohmu tapi kamu akan kembali dan memberitahukan orang-orang supaya percaya kepadaKu sepenuhnya. Setiap orang yang percaya kepadaKu tidak akan mati." (Yohanes 11 : 26).

Tuhan Yesus mengulurkan tanganNya dan aku melihat tubuh yang lain keluar dari tubuhku. Aku berpakaian putih dan kelihatan bersinar seperti Tuhan Yesus, Ia berkata, "Lihat! Inilah tubuh yang akan dimiliki dengan segera oleh orang Kristen yang mematuhi firmanKu".

Aku menyadari bahwa aku dapat menembus dinding. Tuhan Yesus memegangku berkata, "Lihat!" ketika aku berbalik, aku melihat tubuhku tanpa roh.

Tuhan Yesus menjelaskan kepadaku bahwa tubuh jasmaniku tidak berharga, tidak ada apa-apanya tetapi hanya debu, dan setelah mati akan kembali menjadi debu, seperti tubuh jasmani yang lain. Dia menambahkan bahwa tubuh surgawi yang aku miliki adalah jauh lebih mulia yang diberikan oleh Roh kepada manusia. Aku pikir Tuhan Yesus akan membawaku ke Surga, tapi itu tidak terjadi. Kami turun lewat sebuah terowongan ke dasar bumi, dan ketika mendekati sebuah tempat, aku dapat merasakan bau yang sangat menusuk hidung. Aku berkata, "Tuhan, aku tidak mau pergi ke tempat itu". Tetapi kami pergi juga, suatu tempat yang gelap dan tiada kehidupan. Aku melihat orang-orang menderita, menangis dan menjerit. Ketika kami hampir sampai ke ujung terowongan itu, kami duduk di atas sebuah batu dan Tuhan berkata, "Lihat!". Aku melihat orang-orang menderita. Di neraka, orang-orang menghabiskan waktu mereka dengan menangis, dan tidak ada yang peduli akan orang lain.

Saudara-saudari yang kekasih, aku baru saja menyadari bahwa "NERAKA ITU NYATA". Aku menangis dan menangis, dan ketika aku melihat Tuhan Yesus, Dia berkata, "Ingat akan apa yang telah engkau lihat, dan jangan lupakan".

Aku melihat ke dalam neraka, dan orang-orang menjerit, "Aw! Aw! Selamanya! Selamanya! Sakit dan kebencian selama-lamanya."

Aku berpaling kepada Tuhan Yesus dan bertanya, "Adakah di antara keluargaku yang masuk Neraka?" Yesus menjawab, "Aku tidak mengijinkanmu melihat anggota keluargamu".

Aku bertanya lagi kepadaNya, "Tuhan, adakah orang yang saya kenal sini?" "Ya," jawab Tuhan Yesus, "Dan Aku akan mempersilahkan kamu untuk melihatnya". Tiba-tiba aku melihat seorang anak muda keluar dari dalam Neraka : itu Alexander.

Aku kenal anak muda ini waktu aku dan suamiku menghadiri suatu Kebaktian Kebangkitan Rohani di Republik Dominica. Selama KKR itu, aku mendengar suatu suara berkata kepadaku, "Bangun, pergi dan temui Alexander yang baru lewat di depanmu. Katakan kepadanya supaya jangan menolak pesan ini, karena Aku memberikan peluang terakhir kepadanya." Suara ini adalah suara Tuhan Yesus walaupun aku tidak melihatNya. Inilah tanggapannya, "Kamu semua orang-orang Kristen adalah bodoh. Kamu menipu orang-orang dengan mengatakan bahwa Yesus Kristus akan datang. Aku, Alexander, tidak percaya ini sebagai kebenaran".

Aku berkata kepadanya, "Alexander, Tuhan memberikan kehidupan dan mengambilnya kapan pun Dia mau. Alexander, engkau akan segera mati." Dia menjawab, "Aku terlalu muda untuk mati. Aku masih punya banyak tahun-tahun untuk merayakan kehidupan yang baik di bumi ini."

Peluang ini adalah benar sebagai peluang yang terakhir untuk Alexander. Pembaca yang terhormat, bagaimana dengan diri anda sendiri?. Tiga minggu kemudian, Alexander mati ketika dia sedang mabuk. Tujuannya berakhir di tempat siksaan ini yaitu dimana aku melihatnya di Neraka.

Alkitab sangat jelas mengatakan bahwa pemabuk tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah ( Galatia 5 : 21 ).

Ketika melihat orang-orang yang ada di neraka, aku dapat melihat Alexander diserang oleh dua ekor cacing yang sangat besar. Dia menjerit "Aw! Aw!Aw!" Dia sangat tersiksa, dia mengenaliku dan berkata, "Aku telah mengabaikan peluang terakhirku. Sekarang aku di sini hari ini, menderita. Tolonglah, waktu engkau kembali ke bumi, pergilah ke rumahku dan katakan kepada keluargaku untuk percaya kepada Yesus Kristus dan mematuhi firmanNya, supaya mereka tidak datang ke tempat siksaan ini ".

Kemudian Tuhan Yesus menunjukkan kepadaku jutaan orang-orang yang menderita di Neraka, dan Yesus berkata, "Kamu lihat, beberapa dari orang-orang ini telah mengenalKu ketika mereka hidup di bumi. Masih banyak orang-orang di bumi yang berjalan di jalan yang tidak mereka ketahui kemana tujuan akhirnya. Mereka tahu bahwa jalan menuju Surga itu sempit, dan itu akan bertambah sempit lagi. Akan ada kesulitan dibumi, supaya kamu murni seperti emas. Tetapi jangan takut karena Aku ada di depanmu seperti seorang prajurit yang berkuasa."

Aku bertanya kepada Yesus, "Adakah orang-orang Kristen di Neraka ini?" dan Yesus menjawab, "Ya, kamu tahu mengapa? Mereka percaya kepadaKu tetapi mereka tidak hidup sesuai dengan firmanKu. Ada banyak, orang-orang Kristen yang hanya berbuat baik ketika mereka berada di gereja, di depan pendeta dan keluarga mereka. Tetapi sebenarnya mereka menipu diri sendiri. Mata BapaKu dapat melihat segala sesuatu dan Dia mengerti setiap kata, di manapun kamu berada. Katakan kepada orang-orangKu bahwa inilah saatnya mereka hidup kudus dihadapan BapaKu, di hadapan setan dan di hadapan dunia. Biar setan tidak punya hak untuk mengecam orang-orangKu, dan biar dunia tidak menunjuk orang-orangKu dengan jarinya. Ini adalah saat-saat akhir untuk kita hidup kudus dan kesucian." (1 Petrus 1:14-16).

Kemudian kami pergi ke suatu tempat di mana terdapat lautan api. Sewaktu kami mendekati Lautan api itu, aku merasakan suatu bau yang sangat busuk dan Yesus berkata kepadaku, " Apa yang kamu lihat adalah lautan api, yang sudah siap untuk setan, nabi palsu, dan anti kristus. Aku tidak menyediakan tempat ini untuk manusia, tetapi semua yang tidak percaya kepadaKu sebagai Penyelamat mereka dan yang tidak hidup menurut firmanKu akan pergi ke situ." (Wahyu 20:14)

Pada saat itu aku melihat Tuhan Yesus menangis dan Dia berkata lagi, "Terlalu banyak yang akan masuk ke Neraka daripada yang masuk ke Surga."

Lalu Tuhan Yesus menunjukkan kepadaku jumlah orang-orang yang mati dalam satu menit dan Dia berkata, "Lihat! Berapa banyak yang terhilang! GerejaKu sedang tertidur walaupun dalam kenyataannya mereka menerima kuasaKu, mereka mempunyai firmanKu dan Roh Kudus, tetapi mereka tertidur. Di bumi banyak yang berkotbah bahwa neraka itu tidak ada. Pergi dan katakan kepada mereka bahwa tempat itu ada dan nyata."




KE SURGA
Aku berada sangat jauh dari tempat itu, tapi aku dapat merasakan panasnya. Kami meninggalkan tempat itu dan pergi ke Surga. Kami pergi dan sampai ke Surga tingkat dua. Di Surga Tuhan Yesus menunjukkan kepadaku matahari dan bintang-bintang dan Dia berkata, "Lihat bintang-bintang itu, Aku memanggil mereka satu persatu sesuai dengan namanya. Kamu lihat matahari ini, dengan kuasaKu itu bersinar baik untuk orang-orang yang benar maupun orang-orang yang jahat. Tetapi akan datang harinya dimana matahari tidak lagi bersinar, segalanya akan menjadi gelap."

Kami pergi dan sampai ke Surga dimana Allah berada. Di sana, banyak terdapat rumah-rumah yang cantik. Dindingnya sangat tinggi, dari emas murni dan batu-batu permata yang mahal. Disana terdapat 12 pintu gerbang dari mutiara, dengan 12 malaikat di setiap pintu. Aku berpikir aku tidak dapat masuk ke dalam, tapi Tuhan Yesus melihat ke arahku dan berkata, "Apakah kamu mau masuk ke dalam?", "Oh, ya Tuhan! Aku betul-betul mau masuk ke dalam." "Masuklah, karena Aku sendirilah pintunya." (Yohanes 10:9)

Saat itu juga aku masuk ke dalam lewat sebuah pintu gerbang yang indah dan aku melihat sebuah taman dengan bunga-bunga yang luar biasa besarnya. "Apakah kamu mau masuk ke taman itu? Masuklah karena Aku menyediakannya untukmu dan umatKu". Ketika aku melangkah ke dalam taman itu, aku mulai mencabut beberapa bunga dengan berbagai-bagai warna dan menyusunnya dalam beberapa ikatan. Aku berlari-lari di dalam taman seperti seorang gadis kecil. Bunga-bunga yang kucabut itu mempunyai bermacam-macam warna dengan wangi yang tersendiri. Setelah itu, Tuhan Yesus memanggil seseorang. Dia adalah seorang malaikat, kuat dan sangat cantik saya tak dapat menjelaskannya. Tuhan berkata, "Kamu lihat ini, dia adalah pemimpin malaikat namanya Mikhael. Dia adalah salah satu yang memimpin pasukanKu. Lihat lagi!" Aku melihat suatu pasukan berkuda yang sangat berkuasa dan Tuhan berkata kepadaku, "Ini bukan pasukan manusia, tetapi BapaKu. Pasukan ini berasal dari orang-orang Kristen yang betul-betul telah lahir kembali. Jangan takut, ini lebih berkuasa daripada yang ada di dunia."

Kemudian Tuhan Yesus menunjukkan kepadaku malaikat yang lainnya. "Yang ini adalah penyampai pesan untuk umatKu yang mentaati FirmanKu". Aku sangat senang mendengarnya. Yesus berkata : "Dengarkan! Akulah Allahnya Abraham, Allahnya Musa, Allahnya Elia. Yang menyebabkan api jatuh dari Surga. Aku tidak pernah berubah. Aku akan menunjukkan kepadamu kondisi dimana umatKu hidup di hari terakhir yang masih tersisa ini".

Yesus berkata kepadaku, "Hati-hatilah tentang segala sesuatu yang akan Kutunjukkan kepadamu." Aku melihat orang-orang Kristen yang lemah dan lelah. TuhanYesus bertanya kepadaku, "Apakah kamu percaya bahwa Aku akan mengambil gerejaKu dalam keadaan begini?" Kemudian Dia berkata lagi, "Orang-orang Kristen yang akan Kubawa bersamaKu adalah orang-orang yang berhati mulia, jujur dan tidak bercela. Diantaranya pendusta, tidak memiliki kasih, adalah orang-orangKu yang telah gagal. Aku akan menunjukkan kepadamu kondisi orang-orang Kristen yang hidup di saat-saat akhir."

"Sekarang Aku akan menunjukkan kepadamu bagaimana gerejaKu yang mula-mula hidup. Di mana lelaki dan perempuan dipenuhi oleh kemuliaan Allah. Mereka terus-menerus berpuasa dan berdoa, mereka mengabarkan InjilKu tanpa takut. Orang-orang Kristen sekarang berpikir bahwa Aku telah berubah, mereka juga berpikir bahwa Roh Kudus juga telah berubah. Kesalahan besar orang-orang Kristen hari ini adalah nyata dari cara hidup mereka dalam kehidupan rutin setiap hari yang dirancang oleh manusia sendiri. Karena itu mereka telah melupakan pesan yang datang dari Roh Kudus dan dari Atas. Katakan kepada pelayanKu, pendeta-pendeta bahwa waktunya telah tiba untuk meletakkan semua program-program yang rutin itu ke belakang. Jika mereka melakukannya, kamu akan melihat kekuatan Allah ada di tengah-tengah kamu, seperti Roh Kudus nyata pada gerejaKu yang mula-mula. Dia akan melakukan tanda-tanda mujizat, keajaiban dan hal-hal luar biasa yang hebat dan banyak, menyebabkan yang mati akan dibangkitkan. Roh Kudus tetap sama, hanya kamu yang telah berubah."

Saudara-saudaraku seiman, inilah waktunya anda kembali kepada kehidupan seperti pada masa gereja yang mula-mula.

Kemudian aku meninggalkan taman yang indah itu dan pergi ke jalan yang terbuat dari emas dan Tuhan Yesus berkata, "Sentuhlah!" Ya, itu betul-betul emas murni. "Pergi dan katakan kepada anak-anakKu bahwasanya akan segera terjadi, mereka akan berjalan di jalan emas ini dengan tangan Seorang yang memberi kehidupan." ( Wahyu 21 : 10 - 15 )

Oh! Betapa luar biasanya berjalan di jalan yang terbuat dari emas! Setelah itu aku melihat sebuah Tahta yang dikelilingi oleh malaikat-malaikat, bala malaikat dan Serafim. Mereka terus-menerus memuji Tuhan, Seorang yang duduk di atas Tahta, berkata, "Kudus, Kudus, Kuduslah Tuhan Allah yang Maha Kuasa. Surga dan Bumi dipenuhi dengan kemuliaanNya. Amin!" "Waktunya telah tiba untuk menyembah dan memujiKu". Dan pada saat yang sama aku melihat sungai kehidupan mengalir dari Tahta itu. Aku juga melihat pohon kehidupan dan di sisi yang lainnya, aku juga melihat pelangi dan sungai yang airnya jernih seperti kristal.

Kemudian, aku bertanya kepada Tuhan, "Siapakah yang duduk di atas Tahta itu ?" Yesus menjawab, "BapaKu, Tuan Rumah". Aku bertanya lagi, "Bolehkah aku bertemu dengan Bapa?" "Tidak, belum waktunya," jawab Tuhan Yesus.

Biarpun aku tak dapat melihat Bapa, Satu-satunya yang duduk diatas Tahta yang adalah Maha Kuasa. Aku melihat kilat sambar menyambar datang dari Tahta itu dan aku mendengar puji-pujian. Yesus berkata, "Apakah kamu mendengar puji-pujian itu? Itu adalah puji-pujian yang berasal dari orang-orang yang ditebus."

Aku melihat 7 malaikat, masing-masing memegang cawan emas, dan 7 malaikat yang lain, masing-masing memegang sangkakala. "Tuhan, siapakah malaikat-malaikat ini?" Tuhan menjawab, "Ke tujuh cawan yang dipegang oleh malaikat itu berisi murka Allah. Yang akan segera ditumpahkan dan ketika sangkakala dibunyikan, gerejaKu - orang-orang Kristen yang hidup menurut ketetapan BapaKu - akan selamat. Mereka tidak akan tinggal lagi di bumi selama masa kesengsaraan yang hebat itu. Sebelum anti kristus menyatakan dirinya, GerejaKu akan mendengar bunyi sangkakala yang terakhir, dan mereka akan bertemu denganKu di udara." (1 Tesalonika 4:16)
RAPTURE (Pengangkatan)
Saudara-saudaraku, aku berada di sana, di depan sebuah Tahta yang hebat, dan aku tidak mempunyai catatan apa pun waktu itu. Sesaat kemudian Yesus menunjukkan kepadaku bagaimana gerejaNya (pengikutNya) akan menerima/ mengerti! Aku melihat dalam suatu penglihatan, jutaan orang-orang terhilang. Ini terjadi di seluruh dunia, dan TV dan radio menunjukkan berita kehilangan itu. Surat kabar dengan (judul-judul besar dengan tulisan berwarna merah), juga menulis tentang berita itu. Tuhan Yesus berkata kepadaku, "Berita-berita itu akan segera terjadi. Jika pengadilan BapaKu belum jatuh ke atas bumi, itu karena orang-orangKu yang setia, yang betul-betul mencintaiKu".

Setelah itu, aku melihat munculnya anti kristus. Dia berkata kepada seluruh mahluk yang tinggal di bumi, "Aku membawa damai dan keamanan untukmu." Dan tiba-tiba orang-orang lupa akan apa yang baru saja terjadi. Tuhan Yesus berkata, "Perhatikan baik-baik!". Aku melihat di dalam penglihatan itu ke tujuh malaikat dengan ke tujuh cawan di tangannya. Saudara-saudara terkasih, apa yang akan terjadi sangat sulit untuk dijelaskankan. Aku melihat malaikat-malaikat itu menumpahkan ke tujuh cawan berisi murka Allah ke atas bumi. Sangkakala mulai berbunyi. Tuhan menjatuhkan pengadilanNya ke atas seluruh mahluk bumi, dan seluruh bumi lenyap. Tuhan Yesus berkata kepadaku, "Lihat! Semua orang-orang ini adalah bagian dari GerejaKu, beberapa diantaranya adalah pendeta."

Sebab aku tidak sepenuhnya mengerti, aku bertanya lagi kepada Tuhan, "Bagaimana mungkin orang-orangMu tertinggal dan berada dalam kesengsaraan yang hebat itu? Bagaimana diantara mereka adalah pendeta-pendeta, yang menyampaikan firmanMu?"

Yesus menjawab, "Ya, mereka memang mengabarkan firmanKu, tapi mereka tidak hidup sesuai dengan firmanKu."

Kemudian Tuhan membawaku untuk melihat pendeta yang lain di antara orang banyak tersebut, dan Dia berkata, "Pendeta-pendeta ini mengabarkan firmanKu tidak seperti yang dituliskan. Mereka pikir firmanKu tidak mengikuti perkembangan zaman. Mereka lebih suka kepada siapa yang memberikan lebih banyak perpuluhan, sebab mereka lebih tertarik kepada hal materi. Pergi dan katakan kepada pelayanKu bahwa Akulah satu-satunya yang memanggil mereka. Perak dan emas adalah milikKu dan Aku memberikan kepada mereka berdasarkan kemurahan dan kemuliaanKu. Katakan kepada mereka untuk mengabarkan InjilKu seperti yang tertulis. Ada banyak, yang memutarbalikkan firmanKu. FirmanKu adalah FirmanKu, tidak ada satu pun yang dapat mengubahnya. Itu harus disampaikankan seperti apa adanya. Banyak di antara orang-orangKu yang mengabaikannya untuk kepentingan mereka sendiri."

Setelah itu, kami memasuki sebuah ruang tamu di dalam Kota Yerusalem baru dan Tuhan berkata, "Apa yang kamu lihat adalah Surga".

Di Surga, aku melihat rasul-rasul dan aku bertanya kepada Tuhan, "Tuhan dimanakah Abraham?" Aku sangat ingin bertemu dengan lelaki tua itu, tetapi tiba-tiba aku melihat seorang anak muda berumur kira-kira 25 tahun mendekat dan Yesus berkata, "Inilah Abraham, Bapa segala orang beriman."

Tuhan memanggil seorang wanita yang sangat cantik dengan kecantikan yang tak dapat digambarkan, seperti semua yang aku lihat disana. Dan Tuhan berkata kepadaku, "Ini adalah Maria! Pergilah dan katakan pada setiap orang bahwa Maria bukanlah ratu surga. Raja Surga adalah Aku, Raja dari segala raja, dan Tuhan dari segala tuhan, Satu-satunya yang berkata 'Akulah Jalan, Kebangkitan dan Hidup' (Yohanes 14:6-7). Pergilah dan katakan kepada manusia yang DIBUTAKAN bahwa tidak ada api penyucian, karena kalau ada Aku akan menunjukkannya kepadamu. Sebaliknya, ada neraka, lautan api, Yerusalem yang indah, dan Surga yang telah Kutunjukkan kepadamu. Tapi katakan kepada mereka bahwa tidak ada api penyucian; katakan itu adalah tipuan iblis, tidak ada api penyucian."

Kemudian Tuhan membawaku ke sebuah ruang penyimpanan mahkota-mahkota. "Ini adalah mahkota-mahkota kehidupan." Tuhan Yesus berkata, "Apa yang kamu lihat?" Aku melihat gereja di tempatku, orang-orang percaya di dalam perkumpulan jemaat itu bernyanyi dan berkotbah, kemudian aku bertanya kepada Tuhan Yesus, "Kenapa nama-nama mereka yang ada di perkumpulan jemaat itu tidak tertulis dalam buku ini?" Dan Yesus menjawab, "Sebab mereka melakukan yang tidak benar di bumi". Setelah semua ini Tuhan membawaku kembali ke bumi.




SEKARANG, AKU AKAN MENCERITAKAN TENTANG PERJALANANKU YANG KEDUA
Suatu hari kami sedang mengadakan suatu perkumpulan doa, kira-kira duapuluh orang. Seperti biasa, kami mulai dengan bernyanyi dan memuji Tuhan.

Tiba-tiba kami merasakan hadirat Tuhan. Begitu kuat sekali sepertinya kami berada di hari Pentakosta. Aku ingat ibu mertuaku, yang mendorong dan sangat giat dalam pekerjaan Tuhan datang kepadaku dan berkata, "Bernada, jangan terlalu ribut dalam pujian karena kita ribut sekali." Dia betul, sebab pujiannya seperti suara air yang mengalir. Sewaktu aku mau berkata kepada saudara-saudaraku untuk menurunkan suara, tiba-tiba aku mendengar Tuhan berkata, "Jangan berkata apa pun! Di dunia, ketika orang-orang ribut, tidak ada yang perduli. Kenapa kamu harus menghentikan pujian ini?" Kemudian kami melanjutkan dengan berdoa dan memuji Tuhan, dan aku merasa ada sesuatu yang sangat luar biasa terjadi. Tiba-tiba aku ingat apa yang Tuhan katakan kepadaku dalam perjalananku yang pertama, "Aku akan kembali untukmu."

Tiba-tiba sebuah cahaya yang sangat terang memenuhi rumahku. Saudara-saudaraku juga melihatnya, dan mereka berlutut dihadapan Tuhan, Allah yang Setia dan Benar. Aku tidak tahu apa yang harus kuperbuat, dan aku tetap berdiri. Cahaya itu semakin terang, dan mengambil rupa sebagai sosok manusia. Yang berdiri di hadapanku adalah Tuhan Yesus Kristus yang kelihatan sangat cantik dan penuh dengan kasih. Di bumi, aku tidak pernah melihat wajah seorang lelaki yang begitu cantik. Tuhan Yesus mendekat ke arah saudara-saudaraku. Sewaktu aku mau mengatakan kepada saudara-saudaraku bahwa Tuhan Yesus datang untukku, aku mulai berbicara dalam bahasa lidah. (1 Korintus 14:39-40 )

Tuhan mendekatiku. Hanya dengan melihat kearahku, rohku keluar dari tubuhku. Aku berada di udara dan aku melihat apa yang terjadi di dalam rumahku. Aku melihat orang-orang membunyikan bel rumahku, dan ketika suamiku membukakan pintu, dua orang polisi sudah ada di depan pintu. Polisi itu berkata, "Kami mendengar bahwa ada seorang wanita mati disini, itulah sebabnya kami datang." Suamiku berkata kepada polisi tersebut, "Tidak, kami di sini hanya berdoa dan memuji Tuhan." Polisi itu tidak begitu percaya, tapi mereka tidak masuk ke dalam. Mereka berkata, "Baiklah, silahkan teruskan tapi jangan buat keributan." Aku masih berada di udara ketika aku melihat semuanya itu.

Yesus menggandeng tanganku dan kami pergi ke Republik Dominica. Ketika kami sampai di kota itu, Tuhan Yesus berkata, "Terdapat dua dosa yang paling besar dari negara ini yang sudah sampai kepada BapaKu, yaitu ilmu sihir dan pemujaan berhala." Aku melihat orang-orang di Negara itu lari kepada sihir dan jimat.

Setelah itu Tuhan membawaku ke Venezuela dan ke Meksiko. Aku berada di udara bersama dengan Tuhan Yesus, tetapi aku melihat orang-orang berbalik ke ilmu gaib, jimat dan ilmu sihir. Di Meksiko, aku melihat orang-orang berkumpul dan memuja setan.

Tuhan Yesus berkata, "Dosa yang paling mengerikan ini telah sampai kepada BapaKu. Tanda pertama yang Aku berikan adalah sebagai satu peringatan bahwa akan terjadi gempa bumi di Mexico jika seluruh penduduknya tidak menyesal dan berbalik kepadaKu".

Ketika aku kembali ke bumi, aku pergi ke Mexico dan menyampaikan pesan itu, orang-orang di sana tidak mau mendengarkannya dan betul saja terjadi gempa bumi yang sangat dahsyat di Meksiko.

Ketika kami masih berada di udara, Tuhan berkata, "Tangan BapaKu masih terbuka untuk menerima semua penduduk bumi." Aku melihat lautan dengan ombak yang sangat besar, menyerupai raksasa. Aku juga melihat angin ribut terjadi di bumi. Aku bertanya, "Tuhan, apa yang akan terjadi dengan orang-orang Kristen ketika hal-hal ini terjadi?" Tuhan menjawab, "Pergilah dan katakan kepada mereka bahwa siapa pun yang setia kepadaKu, tidak ada satu pun dari rambutnya yang akan tersentuh."

Setelah itu Tuhan membawaku ke tempat yang lain, aku melihat tempat-tempat di bumi terpisah-pisah. Tuhan berkata, "Banyak negara-negara yang akan terhapus bersih." Kemudian kami meninggalkan tempat itu dan pergi ke tempat lain di mana airnya bergerak-gerak.

Kami pergi ke tempat itu melalui sebuah terowongan dan sampai ke kedalaman bumi. Aku melihat pintu-pintu yang sangat besar. Itu tidak sama dengan yang kulihat pada perjalananku yang pertama. Di setiap pintu tersebut terdapat rantai yang sangat besar. Tuhan Yesus pergi ke depan pintu itu, dan setelah Dia membuka rantai itu, Dia membawaku masuk melewati terowongan tersebut.

Saudara-saudara terkasih, Aku melihat ribuan orang dengan kepala mereka tertunduk ke bawah, pakaian mereka compang-camping. Mereka semua terantai, dengan rantai yang sangat besar, yang menimbulkan suara yang sangat bising sampai tidak dapat mendengar. Kemudian aku berkata, "Tuhan, apa arti semua ini?" Dia menjawab, "Semua lelaki dan wanita ini sedang menuju ke Neraka." Di antara ribuan yang berjalan ke arah Neraka itu, aku melihat abang iparku, Adolfo.

Dia memang seorang lelaki yang sulit, dia terbiasa kawin dan cerai kapan saja dia mau, dan dia sering mengutuk Tuhan. Kemudian aku mulai memohon kepada Tuhan untuk membawaku pulang ke bumi dan memperingatkan Adolfo bahwa ia akan masuk ke Neraka, tetapi Tuhan tidak menjawabku. Aku memohon lagi kepada Tuhan agar membawaku pulang ke bumi dan memperingatkan orang-orang tentang apa yang aku lihat. Tuhan Yesus mengangkat kedua tanganNya ke atas dan berkata, "Pergilah dan katakan kepada mereka bahwa waktunya sudah hampir habis." Dia berkata lagi, "Ribuan dan ribuan orang akan masuk ke neraka. Waktu untuk Adolfo sudah habis, dia akan segera mati."

Ketika aku kembali ke bumi, abang iparku, Adolfo tidak mau mengubah cara hidupnya. Suatu hari, dia tergesa-gesa pulang ke rumah dari tempat kerjanya dan berkata kepada istrinya, "Aku tidak dapat lagi bekerja, sesuatu mengatakan kepadaku bahwa aku akan segera mati." Istrinya menjawab, "Karena kamu sedang mabuk seperti biasanya maka kamu mengatakan hal ini." Lalu kedua-duanya pergi tidur. Beberapa menit kemudian, istrinya mendapat suatu penglihatan. Di dalam penglihatannya itu, dia dan suaminya berada di dalam sebuah terowongan, berpakaian jelek, dan berjalan menuju ke Neraka. Dia mendengar Tuhan berkata, "Waktu untuk kalian berdua sudah berakhir".

Ketika aku masih berada di udara, Tuhan Yesus berkata, "Apakah kamu tahu mengapa Aku membawamu ke sini untuk yang kedua kalinya? Karena Aku mau menunjukkan kepadamu bahwa ketika kunjunganmu yang pertama, jumlah orang-orang yang hilang lebih sedikit dibandingkan dengan yang sekarang."

Tiba-tiba, Tuhan Yesus dan aku meninggalkan tempat itu dan pergi ke Surga tingkat satu, dan kemudian ke tingkat dua. Ketika kami sampai ke tingkat tiga, aku melihat malaikat-malaikat mengukur dari satu sisi ke sisi yang lain, kemudian aku bertanya kepada Tuhan, "Mengapa malaikat-malaikat ini bergerak kesana kemari?" Yesus menjawab, "Memang benar malaikat-malaikatKu itu sedang bergerak disini, tapi Aku akan menunjukkan kepadamu bagaimana bumi ini bergerak. Hati-hati sebab banyak setan-setan yang menguasai bumi. Setan-setan ini sangat marah dengan orang-orang Kristen karena waktunya sudah tinggal sedikit."

Tuhan mengijinkankanku melihat setan-setan dengan kemarahan yang sangat mengerikan, dan Dia berkata, "Setan-setan yang kamu lihat itu adalah setan-setan perzinahan. Mereka akan menyerang ribuan pelayan-pelayanKu dan banyak yang akan jatuh ke dalam dosa tersebut. Apakah kamu tahu mengapa setan-setan itu boleh berhasil dalam menjatuhkan pelayan-pelayanKu ke dalam dosa itu? Itu karena pelayan-pelayanKu tidak memberikan semua kemuliaan mereka kepadaKu. Mereka mencuri kemuliaanKu dan menjadi sombong. Diatas semua itu, istri-istri mereka hidup dalam kekacauan rohani yang sangat besar. Mereka tidak membangun rumah mereka dengan bijaksana." (1 Timotius 2:11-14)

Aku melihat ribuan malaikat yang tak terhitung jumlahnya, yang telah siap untuk berperang. Kemudian Yesus berkata, "Sekarang Aku mengirim ribuan malaikat ini ke bumi untuk melindungi orang-orangKu. Di saat-saat terakhir ini, Aku akan dua kali lipat meningkatkan perlindungan ini. Setan juga menggandakan serangannya, tapi jangan lupa bahwa Allahmu adalah kuat dan berkuasa. Jika kamu menyerahkan segalanya kepadaNya, tidak akan ada sesuatu yang akan terjadi padamu."

Tuhan kemudian membawaku ke tempat lain. Di sana, aku melihat sebuah meja bulat yang sangat besar dan kursi yang terbuat dari emas. Di atas setiap kursi, tertulis sebuah nama, dan juga sebuah jubah dari kain lenan halus yang terbaik. Di depan setiap kursi di atas meja aku melihat mahkota-mahkota. Kemudian aku diberitahu bahwa di sana juga terdapat sebuah kursi yang sangat besar dari yang lainnya. Di depan meja itu terdapat sebuah cangkir yang sangat besar terbuat dari emas. Tuhan Yesus mempersilahkan aku pergi untuk melihat apa yang ada di dalam cangkir tersebut. Cangkir itu penuh dengan anggur, siap untuk disajikan. Tuhan Yesus berkata kepadaku, "Apakah kamu tahu mengapa anggur itu telah siap untuk disajikan? Pergilah dan katakan kepada orang-orangKu bahwa Aku telah berdiri di depan pintu, Aku akan segera datang."

Tuhan Yesus memberikanku sebuah jubah dari kain lenan terbaik dan sebuah mahkota. Aku memakai jubah dan mahkota itu, kemudian Tuhan membawaku ke tempat lain di mana aku melihat benda-benda seperti kaca. Dia berkata, "Bukankah tidak ada kotoran dan noda di jubahmu? Tidak ada seorang pun yang dapat masuk melalui pintu ini, juga ke tempat ini, kecuali dia memakai pakaian sepertimu. Beberapa diantara orang-orangKu di bumi mengotori pakaiannya. Yang lainnya menodainya, dan melupakannya. Katakan kepada orang-orangKu bahwa sekarang saatnya mereka mencuci pakaiannya, menggosoknya dan mengembalikannya seperti semula. Orang-orang Kristen dapat meminta Roh Kudus untuk menolong mereka membersihkan pakaian mereka seperti semula, sebab Raja akan segera datang untuk merayakan pesta perkawinan Anak Domba dalam kerajaan BapaNya."

Aku berasal dari keluarga yang telah bercerai dan aku ikut dengan bapaku. Ibuku adalah seorang pemuja berhala, sebaliknya bapaku, tidak percaya apa-apa. Aku mempunyai seorang adik perempuan yang berasal dari aliran Katolik, tetapi aku tahu bahwa Yesus akan segera membawanya keluar dari aliran tersebut dan mengabarkan injil bersamaku. Aku berdoa terus untuk dia. Ketika aku terpikir tentang ibuku yang hidup dalam pemujaan berhala, selama perjalananku yang pertama ke Surga, aku menangis kepadaNya dan berkata, "Tuhan, ibuku telah hilang, sebelumnya aku telah memberitakan Injil kepadanya tapi dia tidak mau mendengarnya. Dia lebih lagi ke dalam jerumusan pemujaan berhalanya." Tuhan menjawab, "Aku akan menyelamatkan ibumu, tetapi Aku akan langsung membawanya pulang bersamaKu. Kalau tidak ia akan tambah terjerumus ke dalam dosa dan masuk ke Neraka. Untuk alasan inilah, setelah dia mengakui dosanya dan bertobat, dia langsung akan meninggal dan datang kesini, di Surga ini."

Ketika aku kembali ke bumi, aku berdoa, menangis, meminta tanda, mengingatkan Tuhan akan janjinya yang telah Dia katakan padaku, tetapi aku melihat ibuku tambah terjerumus ke dalam pemujaan berhalanya. Suatu hari Tuhan memakai putraku untuk mengubah ibuku. Hanya tiga hari setelah pertobatannya, ibuku meninggal. Puji Tuhan!.

Selama perjalananku yang kedua kalinya ke Surga, Tuhan berkata kepadaku, "Lihat, apa yang Kukatakan, tanganKu akan menggenapinya." Aku melihat ibuku berada di Surga yang indah, dia berada diantara wanita-wanita lainnya.

Lalu Tuhan membawaku ke kawasan lain di Surga. Di sana aku melihat jutaan anak-anak berpakaian putih yang menyembah dan memuji Tuhan. Yesus berkata, "Anak-anak ini adalah anak-anak yang digugurkan oleh ibunya dan dokter-dokter yang tidak bertanggungbjawab. Bayi-bayi yang mereka bunuh ketika mereka masih berbentuk janin dalam rahim ibunya, dan yang ditemukan di tempat-tempat sampah dan sungai-sungai, semuanya ada di sini."

Saudara-saudara terkasih, berlawanan dengan apa yang anda pikirkan, bagi Tuhan suatu janin adalah seorang manusia, sejak hari pertama kehamilan.

Yesus berkata lagi, "Bernada, bekerjalah karena Akulah kekuatanmu. Pesan ini harus diberitakan ke seluruh dunia. Ini adalah pesan untuk orang-orang Kristen, pendeta-pendeta, dan untuk seluruh mahluk di bumi, termasuk kamu. Biarlah Dia yang Kudus tetap Kudus."

Saat itu juga pintu gerbang Surga terbuka, di sana terdapat sebuah tangga seperti eskalator yang sangat indah. Yesus memanggil ribuan malaikatNya untuk datang, dan kemudian Tuhan mengiringku pulang ke rumah.

Ketika aku sampai di rumah, aku melihat suami dan saudara-saudara Kristenku sedang menantikan rohku kembali. Aku melihat tubuh jasmaniku yang ada di bumi, dan aku berkata kepada Tuhan bahwa aku tidak mau tinggal lagi di tubuhku tersebut. Tuhan Yesus berkata, "Kamu tidak boleh kembali ke Surga bersamaKu karena waktumu belum tiba. Kamu harus mengatakan kepada orang-orangKu dulu tentang apa yang kau lihat supaya mereka dapat bersiap sedia."

Dengan suara yang sangat kuat, Yesus berkata, "Masuklah dan terimalah kehidupan. Akulah kebangkitan dan hidup. Barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah mati." (Yohanes 11:25-26)

SEBUAH KISAH DI HARI THANKSGIVING

Sumber : Elia Stories
Kategori: Cerita – Pemberian

(Sebuah pengalaman hidup)

Saat itu adalah hari sebelum Thanksgiving - anak ketiga baru lahir dan saya akan merayakan hari Thanksgiving tanpa ayah mereka yang meninggal beberapa bulan sebelumnya. Sekarang dua kakaknya sakit parah karena flu, dimana yang tertua harus istirahat di tempat tidur selama satu minggu.

Hari sangat dingin, cuaca di luar kelabu, dan hujan gerimis turun. Saya sangat letih karena sibuk merawat anak-anak: memeriksa panas tubuh, memberikan mereka jus dan mengganti pempers. Sementara itu susu untuk mereka juga mulai habis. Ketika saya memeriksa dompet, hanya tersisa 2,5 dollar - dan itu satu-satunya yang saya miliki sampai akhir bulan nanti.
Saat sedang kebingungan, telpon berbunyi.

Telpon itu dari sekretaris gereja. Dia berkata bahwa mereka sangat prihatin dengan musibah yang saya hadapi dan ada bantuan dari gereja untuk saya. Saya berkata bahwa saya akan pergi membeli susu dan sup untuk anak-anak, dan akan mampir ke gereja dalam perjalanan ke supermarket.

Saya sampai di gereja sebelum makan siang. Ibu sekretaris telah menunggu saya di pintu gereja dan mengulurkan sebuah amplop. "Kami selalu memikirkan ibu dan anak-anak," dia meneruskan, "Ibu selalu ada dalam hati dan doa kami. Kami mengasihi ibu." Saat saya membuka amplop, di dalamnya ada dua voucer belanja dari gereja, masing-masing senilai dua puluh dollar. Saya sangat terharu, dan mulai menangis tersedu-sedu.

"Terima kasih banyak," saya berkata sambil memeluk ibu sekretaris. "Tolong sampaikan terima kasih kami kepada semua jemaat." Saya segera memacu mobil ke toko dekat rumah dan membeli semua kebutuhan untuk merawat anak-anak.

Di kasir, barang-barang dihitung seharga 14 dollar, dan saya memberikan satu voucer belanja dari gereja kepada wanita yang bertugas. Setelah menerima voucer itu, dia membalikkan badannya cukup lama. Saya berpikir mungkin ada yang salah dengan voucer itu.

Akhirnya dia berkata, "Voucer belanja dari gereja ini benar-benar merupakan sebuah anugerah. Saya juga pernah menerimanya dari gereja, ketika saya menjadi orang tua tunggal dan harus memenuhi semua kebutuhan keluarga seorang diri."

Wanita petugas di kasir itu berbalik, dan terlihat air mata mengalir di matanya, dan meneruskan, "Sayang, ini baik sekali. Apakah kamu punya ayam kalkun?"

"Tidak bu. Tapi tidak apa-apa, karena anak-anak saya sedang sakit flu parah."

Dia bertanya lagi, "Apakah kamu punya makanan atau kue-kue untuk merayakan Thanksgiving? "

Saya menjawab, "Tidak bu."

Setelah memberikan uang kembalian dari voucer yang saya berikan, dia memandang wajah saya, "Sayang, saya tidak bisa memberitahumu sekarang ini.


Tetapi saya ingin kamu kembali lagi ke toko untuk membeli ayam kalkun, saus kranberi, pai labu atau apa saja yang kamu inginkan untuk merayakan Thanksgiving. "

Saya terkejut dan mata mulai sembab. "Apa ibu bersungguh-sungguh? " saya bertanya.

"Tentu saja sayang ! Ambillah apa yang kamu inginkan. Dan beli juga permen dan minuman ringan untuk anak-anak."

Saya merasa canggung saat harus kembali masuk lagi untuk berbelanja. Saya memilih sebuah ayam kalkun yang segar, kentang dan kue-kue, serta minuman untuk anak-anak. Kemudian saya mendorong kereta belanja ke kasir yang sama. Saat saya meletakkan barang-barang di kasir, wanita penjaga itu memandang saya sekali lagi dengan air mata yang mengalir dan mulai bercerita.

"Sekarang saya akan menceritakan sesuatu. Pagi ini saya berdoa supaya hari ini saya bisa menolong seseorang, dan sekarang kamu berdiri di depan saya." Dia mengambil dompetnya dan mengambil bon senilai 20 dollar. Dia membayar semua barang-barang itu dan masih memberikan uang kembaliannya pada saya. Sekali lagi air mata haru mengalir di pipi saya.

Wanita penjaga kasir yang baik itu kemudian berkata, "Saya orang Kristen. Ini nomer telpon saya yang bisa dihubungi jika kamu membutuhkan bantuan apa pun." Dia mencium pipi saya dan berkata, "Tuhan memberkatimu, sayang."

Ketika berjalan ke mobil, saya sangat bersyukur karena kasih orang asing itu. Saya menyadari bahwa itu semua adalah cinta Tuhan kepada keluarga saya, yang dinyatakan melalui wanita penjaga kasir dan ibu sekretaris gereja..

Walaupun masih menderita flu, anak-anak merayakan Thanksgiving penuh sukacita. Keadaan mereka semakin membaik, dan kami semua menikmati semua makanan yang merupakan hadiah yang diberikan oleh Tuhan - dan kasih dari orang-orang di sekitar kami. Hati kami benar-benar penuh dengan ucapan syukur.

(Oleh Andrea Nannette Mejia)

"Freely ye have received, freely give - Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah dengan cuma-cuma"

KESAKSIAN SAYF

Sumber : Elia Stories
Kategori: Kesaksian – Pertobatan
Thomas Hamill adalah seorang warga negara AS, supir truck Haliburton, yang diculik di Irak di tahun 2004 dan berhasil bebas tiga minggu kemudian. Thomas mungkin tidak tahu jika kisahnya merupakan faktor penting murtadnya seorang Muslim Maroko yang bernama Sayf yang diselamatkan oleh Yesus.

Thomas Hamill saat diculik di Irak.

Sayf menceritakan kisahnya di TV Arab Kristen Al-Hayat dalam salah satu acara berjudul "Pertanyaan yang Berani." Ketika ditanya tentang namanya yang berarti "Pedang", Sayf berkata bahwa Islam adalah satu-satunya agama di dunia yang umatnya sering menggunakan kata pedang sebagai nama. Bahkan putra Kolonel Ghadaffi juga bernama Sayf al-Islam yang berarti Pedang Islam.

Sayf adalah Muslim taat sampai di usia 54 tahun. Dia mengenakan jubah dan berjenggot, sholat 5x sehari, selain puasa Ramadhan, dia juga puasa setiap hari Senin dan Kamis. Dia tidak mau mendengarkan musik di rumahnya, tidak pernah nonton film atau film-film TV seri. Dia enggan bersalaman dengan wanita, dan bahkan pertemuan di rumahnya juga tidak mencampurkan pria dan wanita.

Semua ini berubah di tahun 2004. Beginilah kisah yang disampaikannya:

RASHID (pemirsa TV Al-Hayat): Jadi kau berusia 54 tahun dan sangat taat beribadah. Apa yang membuatmu tertarik akan Injil? Banyak orang heran bagaimana orang seusiamu dan latar belakangmu kok bisa berubah drastis.

SAYF: Memang sukar untuk dimengerti. Aku tidak menyelidiki agama Kristen atau suka baca Alkitab. Memang kadang-kadang aku iseng membaca Alkitab tapi aku dulu selalu merasa bagaikan membaca buku yang telah dikorupsi para kafir. Yang membuatku tertarik akan Injil sekarang ya Yesus Kristus sendiri.

RASHID: Gimana ceritanya?

SAYF: Saat itu di bulan April, 2004, aku sedang berada di Amerika Serikat. Di awal bulan April, aku sedang nonton siaran berita yang juga ditonton jutaan pirsawan di seluruh dunia. Beritanya adalah tentang supir truk Amerika bernama Thomas Hamil yang diculik di Iraq. Tidak ada hal yang aneh dari berita itu, tapi apa yang terjadi beberapa hari kemudian ternyata diatur oleh Yesus. Aku melihat berita lain tentang bagaimana istri, anak-anak dan keluarga pak supir Thomas ini di gereja. Gereja itu penuh dengan orang-orang yang berdoa pada Yesus agar pak supir Thomas dibebaskan. Kau bisa bayangkan bagaimana pikiranku sebagai Muslim tentang kafir yang berdoa pada Yesus. Aku mentertawakan doa-doa mereka; aku mengejek dan mencaci mereka. Kupikir, "Bagaimana mungkin orang-orang ini bisa meminta pada Yesus yang hanyalah ..."

RASHID: Seorang nabi...?

SAYF: Tuhan menikahi Mariam dan beranak Yesus ... begitulah yang dikira para Muslim tentang agama Kristen dan itu suatu masalah besar bagi Muslim. Sungguh tidak masuk akal bagi manusia untuk meminta Yesus membebaskan Thomas. Aku mentertawakan mereka. Tapi beberapa hari kemudian aku melihat TV lagi dan tampak pak Thomas sudah bebas dan berdiri di samping prajurit-prajurit Amerika Serikat.

RASHID: Jadi kau mentertawakan doa orang-orang Kristen itu, dan ternyata pada akhirnya doa itu terkabul.

SAYF: Aku sedang mendengarkan keterangan dari pembicara TV, dan tiba-tiba aku mendengar suara Yesus. Dia berkata, "Sayf, kau dulu mengejek doa Kristen. Tapi Aku membebaskan dia."
Hal ini bagaikan seseorang memutar tombol dalam hatiku dari mati jadi hidup. Sejak saat itulah aku mulai mencari.

RASHID: Mencari kebenaran.

SAYF: Aku pegang Qur'an di satu tanganku dan Alkitab di tangan yang lain, dan aku lalu membandingkan isinya. Aku terus melakukan ini selama 40 hari. Satu tangan memegang Qur'an, satu tangan yang lain memegang Alkitab, dan sebuah komputer ada di hadapanku. Aku berwudhu untuk sholat, dan lalu aku berdoa sebagaimana layaknya orang Kristen. Setelah 40 hari, Yesus berbicara lagi padaku ...

RASHID: Bagaimana sih caraNya berbicara padamu? Banyak pemirsa yang tidak mengerti akan hal ini. Apakah berupa suara beneran atau hanya terasa saja?

SAYF: Suara yang sangat indah. Aku benar-benar mendengarnya. Dia pertama-tama bicara denganku dalam bahasa Arab, dan lalu dilanjutkan dengan bahasa Perancis. Dia berkata, "Akulah Tuhanmu, dan Aku mengerti segala bahasa..."

RASHID: Karena Allah Muslim hanya mengerti bahasa Arab saja ...

SAYF: Hal itu terjadi di tanggal 11 Juni, 2004, dan sejak saat itu aku terus mengikut Yesus.

regards,
Naomi



Artikel Lain:

- Kesaksian Nanang Sriyanto

- Kesaksian Rasyid



Ingin berlangganan gratis “Elia’s Stories” kirimkan email kosong ke elia-stories-subscribe@yahoogroups.com atau click Sign Up, selanjutnya, ‘reply’ balasan dari yahoogroups sebagai konfirmasi



Renungan: Menyambut Thanksgiving

"Apa yang bisa saya sediakan untuk merayakan Thanksgiving? " saya menggerutu dalam hati.

Setelah semua masalah terjadi, sekarang saya harus membawa ketiga anak perempuan saya kembali ke Florida. Saya tinggal di mobil trailer kecil dan masih belum punya kerjaan, saya harus berjuang untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Ternyata saya masih termasuk yang beruntung, karena tiga hari sebelum libur, ada satu keluarga muda yang rumahnya habis terbakar. Saya melihat semua orang di lingkungan kami berusaha memberikan bantuan: gereja menyediakan tempat tinggal sementara, yang lain mengumpulkan makanan, peralatan dapur, alas tidur dan pakaian. Semua orang berlomba-lomba memberikan bantuan bahkan uang, untuk meringankan beban keluarga muda tersebut.

Sore hari sebelum Thanksgiving, dua wanita datang ke rumah kami untuk mengumpulkan sumbangan. Walaupun kami sendiri berkekurangan tapi saya berusaha membagikan sedikit tabungan untuk menolong, sebagai bentuk empati kami kepada mereka.

Ketika kami bercakap-cakap di luar, Helen, anak bungsu saya yang berumur tiga tahun berteriak, "Tunggu! Jangan pergi dulu." Dia bergegas masuk ke trailer sambil berkata, "Saya lupa sesuatu!"

Saya minta maaf kepada kedua wanita itu dan mau menyusul Helen masuk. Tetapi dia lebih dahulu keluar dengan membawa boneka beruang teddy kesukaannya. Saya menjahit beruang teddy itu sebagai hadiah ulang tahunnya, dua bulan sebelumnya.

"Mama," mata hijaunya memandang saya dengan lekat, "Anak perempuan yang rumahnya kebakaran itu tidak punya mainan lagi. Dia memerlukan beruang teddy ini. Saya harus memberikan untuknya. Dia pasti akan senang seperti saya juga sangat menyukai boneka ini."

Hati saya berguncang. Saya berpikir bahwa Helen memiliki beberapa mainan dan untuk yang satu ini saya telah menghabiskan waktu berjam-jam untuk menjahitnya. Sekarang Helen mau memebrikan ke orang lain. Kami berdiri dengan tidak mengeluarkan sepatah katapun, dan kedua wanita itu memandang saya. Perasaan saya campur aduk di dalam dada. Saya memikirkan semua hal yang kami inginkan tetapi bahkan sampai sekarang tidak bisa diperoleh.

Semua orang menahan nafasnya saat saya mengalihkan pandangan ke Helen. Ada segaris kecemasan di wajahnya yang muncul dari dalam hatinya. Tangan saya membelai rambut merahnya yang indah sementara mata saya mulai sembab.

"Tentu saja Helen," suara saya memecah kesunyian. "Tindakanmu benar sekali sayang, kita lupa memberikan mainan. Kamu sudah mengingatkan mama untuk memberikan yang terbaik."

Dan saya menyadari bahwa hati saya ternyata tidak sebesar yang ada di dalam dada kecil Helen, yang merelakan mainan kesayangannya untuk membahagiakan orang lain.



(Oleh Jaye Lewis)

ISAAC FEINSTEIN

Sumber : Elia Stories
Kategori: Cerita – Profile
(meninggal tahun 1941)


Seperti Pendeta Richard Wurmbrand, Isaac Feinstein adalah seorang Yahudi Rumania, seorang evangelis yang aktif dan perintis gereja. Ia juga menjabat sebagai editor pada sebuah majalah Kristen. Para rekan sekerja menggambarkannya sebagai seorang yang berkhotbah dengan penuh semangat dan seorang pemuji hebat yang mampu menarik banyak orang saat berkhotbah.

Feinstein berumur 37 tahun ketika Perang Dunia II pecah. Pada saat itu, ia akan memimpin konferensi di Jassy, Rumania. Kota Jassy berada dalam keadaan gawat darurat. Kemudian ia mengunjungi temannya di Bucharest. Temannya menasihatinya supaya ia tidak kembali ke kota Jassy.

Feinstein tetap pada keputusannya kembali ke kota Jassy. "Tugas seorang gembala adalah mati bersama dombanya. Saya tahu mereka akan membunuh saya, tetapi saya tidak dapat meninggalkan saudara saya. Saya akan kembali ke Jassy."

Beberapa hari kemudian, pembunuhan secara besar-besaran terjadi di Jassy. Istri Feinstein adalah seorang warga Swiss, ia menceritakan kepada anak-anaknya tentang apa yang terjadi terhadap suaminya. Pada pagi hari, ada suara ketukan yang keras di depan pintu rumah mereka. Setelah dibukakan pintu, mereka masuk dan mengepung Feinstein dan kemudian menangkapnya. Seorang penangkapnya berkata, "Ia akan segera kembali."

Nyonya Feinstein mencium suaminya, kemudian suaminya dipaksa untuk berbaris. Feinstein berjalan dengan tenang ke depan dan dengan kepala tegak, kemudian ia berbalik mengucapkan selamat tinggal kepada istrinya.

Feinstein dibawa ke kantor polisi dan dikunci di ruangan bawah tanah dengan ratusan tawanan Yahudi lainnya. Ia mulai berkhotbah dan mengatakan bahwa mereka harus datang kepada Tuhan dan kekekalan. Khotbahnya telah menyentuh hati banyak orang dan banyak yang dating berbicara kepadanya secara pribadi.

Kemudian tentara Jerman turun ke ruangan tersebut dan ingin menembaki para tawanan, Feinstein menyapa mereka dalam bahasa Jerman dan memohon supaya kawan-kawannya dibiarkan hidup. Kemudian mereka pergi.

Keesokan paginya, para tawanan dibawa masuk ke sebuah kereta api yang akan membawa mereka ke kamp tawanan. Sekitar 140 orang dimasukkan ke dalam kereta yang berkapasitas 40 orang. Mereka diikat dengan kuat sehingga sulit bernapas.

Seorang yang selamat kemudian menjelaskan apa yang terjadi: "Pintu, jendela, dan lubang semuanya ditutup rapat dan uap yang panas disemburkan dari bawah kereta. Kejadian tersebut sangat mengerikan. Banyak yang menjadi gila dan berteriak di dalam siksaan tersebut. Kereta tersebut menempuh perjalanan berjam-jam di tengah matahari yang menyengat."

Feinstein juga berada di dalam kereta tersebut. Saksi mata menceritakan bahwa ia mulai menyanyikan Kitab Mazmur dengan suara yang tinggi dan wajahnya kelihatan seperti seorang malaikat. Ia meminta kepada tawanan yang lain untuk mencari keselamatan melalui darah Kristus sebelum terlambat. Kemudian ia jatuh ke lantai dan tertidur tidak pernah bangun lagi."

Sebanyak 6 orang selamat dalam perjalanan tersebut. Mereka dipaksa untuk menggali lubang yang sangat besar untuk menguburkan mereka yang meninggal. Mereka menggali kuburan yang lain untuk Feinstein dengan tujuan menghormatinya.

Mereka juga membuat kesaksian di pengadilan supaya sertifikat kematian Feinstein dapat diterbitkan. Sertifikat ini membuka jalan bagi istrinya dan anaknya meninggalkan Jassy menuju ke tempat yang aman di Swiss.

Sekitar 11.000 orang Yahudi dibantai di Jassy, termasuk orang-orang yang hadir dalam konferensi tersebut. Temannya di Bucharest yang meminta supaya ia tidak kembali ke Jassy tidak lain adalah Richard Wurmbrand, pendiri Kasih dalam Perbuatan (VOM).


Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Batu-Batu Tersembunyi
Penulis: Tim The Voice of the Martyrs
Penerbit: Kasih dalam Perbuatan, Surabaya 2000
Halaman: 99 -- 101



Artikel Lain:

- Johann Gottlieb Schwarz



Ingin berlangganan gratis “Elia’s Stories” kirimkan email kosong ke elia-stories-subscribe@yahoogroups.com atau click Sign Up, selanjutnya, ‘reply’ balasan dari yahoogroups sebagai konfirmasi



Renungan: Sebuah Jerat Iblis

Praktek Okultisme: Sebuah Jerat Iblis
Bacaan: Efesus 6:10-12

Pendahuluan:
Banyak orang Kristen yang telah terima Yesus tetapi mereka tidak mengalami pertumbuhan dalam hidupnya hal itu antara lain bisa disebabkan oleh karena hidupnya terikat oleh kuasa kegelapan.

Sasaran pemberitaan Injil adalah Keselamatan yaitu dengan cara bertobat dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Sedangkan kalau kita berbicara tentang Kuasa Gelap/Okultisme maka sasaran utamanya adalah kelepasan di dalam Tuhan Yesus Kristus agar mereka mengalami pertumbuhan rohani.

Pembahasan:
Apakah yang dimaksud dengan Okultisme?

Okultisme berasal dari bahasa latin yaitu Occultus artinya: Gelap, Gaib, Tersembunyi atau Misterius.

Jadi, okultisme adalah ajaran atau paham tentang hal-hal yang gelap dalam segala bentuk dan prakteknya.

Inilah yang sedang dikerjakan Iblis diakhir zaman untuk menyesatkan dan melibatkan banyak orang mengenai hal yang gaib, gelap, misterius dan tersembunyi. Ia seperti sebuah jerat atau perangkap yang mematikan bagi setiap korbannya.

Apakah bentuk dan praktek Okultisme yang mengikat banyak orang?

Pertama, Tahayul [1 Timotius 4:7]

Tahayul yaitu rasa percaya yang menimbulkan ketakutan kepada sesuatu yang berasal dari kata orang. Sekalipun kita tidak mengerti darimana asal usulnya namun hal itu cukup membuat kita takut dan kuatir untuk melanggarnya.

Contoh:
Banyak orang yang percaya bahwa angka 13 [tiga belas] adalah angka ‘Sial.’ Kebanyakan dari mereka pun tidak tahu asal usul dan sumbernya mengapa angka 13 adalah angka sial? Inilah yang disebut Tahayul.

Namun demikian, banyak tahayul yang ternyata benar – inilah yang membingungkan banyak orang.

Ada kesaksian yang membenarkan hal itu, mereka berusaha untuk tidak percaya kepada angka 13 dan nyatanya setelah mereka tinggal di rumah itu memang membawa sial baginya.

Tahayul bilamana dipercayai maka itu akan menjadi kenyataan, mengapa?

Karena segala sesuatu yang dapat menimbulkan kepercayaan bahkan selanjutnya sampai menimbulkan ketakutan, maka apa yang ditakutkan itulah yang terjadi atau menjadi kenyataan. [Ayub 3:25]

Jadi, sebenarnya bukan angka 13 yang membuat banyak orang menjadi sial namun oleh karena kepercayaan yang menimbulkan ketakutan maka mereka mulai memperkatakan apa yang ditakutinya dan perkataan tersebut merupakan perkataan kutuk atas diri mereka sendiri bahwa mereka sedang menempati rumah nomor 13 yaitu nomor sial, maka kemalangan selanjutnya menimpa hidup mereka.

Kedua, Spiritisme
Spiritisme adalah praktek okultisme yang didasarkan kepada keyakinan bahwa orang mati dapat berhubungan dengan orang hidup. Banyak orang terlibat dalam praktek okultisme jenis spiritisme.

Praktek-praktek spiritisme antara lain berupa permainan Jailangkung; bertanya kepada arwah orang mati;

Dalam Ulangan 18:10-13, - dijelaskan mengenai perintah untuk meninggalkan praktek-praktek okultisme antara lain spiritisme karena merupakan kekejian bagi Allah dan akan mendapat hukuman berat dari Allah.

Mengapa Allah melarang kita berhubungan dengan arwah orang yang sudah mati?

Dalam Ayub 7:9-10,- Alkitab menjelaskan alasannya bahwa orang mati tidak bias muncul kembali ke rumahnya dan tidak dikenal lagi oleh tempat tinggalnya.

Jadi, siapakah yang muncul dan berhubungan dengan orang yang hidup itu?

Mereka adalah roh-roh jahat yang menyamar dan menipu sebagai orang yang mati.

Orang mati memiliki dunianya sendiri – bilamana mereka adalah orang yang mati di dalam Kristus maka mereka akan berada di Firdaus sebagaimana perkataan Tuhan Yesus kepada penjahat yang di salib itu.

Tetapi mereka yang mati di luar Kristus maka mereka akan berada di Hades atau Neraka. Mereka semua tidak dapat keluar masuk dari tempat tersebut.

Ketiga, Praktek Ilmu Ramal [Yesaya 47:13-15]
Ilmu Ramal adalah praktek okultisme yang berusaha untuk mengetahui nasib manusia di masa depan.

Contoh:
Astrologi atau Horoscope yaitu penafsiran nasib dan hari depan manusia yang didasarkan kepada petunjuk dan letak bintang di langit.

Ramalan dapat berupa Kartu; Garis Tangan; Bentuk Wajah; Siamsi.

Keempat, Praktek Ilmu Sihir [Magic]
Ilmu Sihir atau Magic disebut juga Guna-Guna [santet]; ilmu gaib; hipnotis; jampi-jampi.

Ilmu Sihir adalah ilmu yang bersangkut paut dengan perbuatan ajaib dan misterius yang dilakukan oleh dukun atau orang yang mempunyai kesaktian.

Jenis Ilmu Sihir dapat dibagi dalam kegunaannya:

Black Magic adalah sihir yang digunakan untuk merugikan atau mencelakakan orang lain.

White Magic adalah sihir yang digunakan untuk melindungi diri; keselamatan; kekayaan; pangkat atau jabatan.

Apakah reaksi Allah terhadap orang yang terlibat dalam praktek sihir?

Dalam Wahyu 21:8, dijelaskan bahwa setiap orang yang melakukan praktek ilmu sihir baik itu black magic maupun white magic, mereka akan mendapat bagian di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang.

Apakah ciri umum dari sebuah ikatan?

Matius 6 : 13 “Lepaskanlah kami dari yang jahat” (Toponero), dapat berarti si jahat (setan) dan yang jahat.

Dalam bahasa Inggris “deliver us from the evil one” = si jahat. Dengan kata lain kita dapat terikat oleh si jahat [kuasa gelap] dan yang jahat [rokok, judi, putaw/heroin, sex bebas].

Beberapa orang Kristen masih dapat terikat oleh beberapa hal, bilamana ia melakukan suatu dosa yang sama secara berulang-ulang, sampai ia sendiri merasa frustrasi atas dosanya itu dan berkata,”ya sudahlah saya memang masih hidup dalam daging.”

Orang Kristen yang terikat, biasanya mereka sudah mengetahui bahwa perbuatan tersebut tidak boleh dilakukan tetapi mereka tidak berdaya untuk tidak berbuat.

Mengapa Pelepasan menjadi suatu hal yang penting bagi orang Kristen?

Dalam Matius 6:12-13, kita mendapatkan pengertian bahwa terdapat 2 [dua] hal yang harus diselesaikan yaitu: masalah dosa dan ikatan.

Seringkali kedua di atas merupakan sumber datangnya ‘kesulitan hidup’; merupakan penghalang berkat; menjauhkan kita dari kemurahan dan belas kasihan Tuhan.

Penyelesaian atas masalah dosa adalah mengakui setiap dosa dan bertobat kepada Tuhan Yesus Kristus agar Ia mengampuni dan menyucikan kita dari setiap dosa

[1 Yohanes 1:9]

Penyelesaian atas masalah ikatan adalah selain mengakui setiap dosa atas praktek-praktek okultisme yang pernah dilakukan dan memutuskan setiap hubungannya dengan Iblis, dan kita juga harus mencabut hak Iblis atas hidup kita dan mengusirnya dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Penutup:
Alkitab berkata, “Pencuri [Iblis] datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku [Yesus Kristus] datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” [Yohanes 10:10]

Iblis tidak akan pernah memberikan sesuatu yang baik dan berharga bagi setiap orang karena ia adalah bapa pendusta di dalamnya penuh dengan tipu muslihat – Iblis datang hanya untuk mencuri, membunuh , dan membinasakan manusia.

Allah telah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa [Roma 5:8] – Allah itu penuh kasih. Ia datang untuk memberikan hidup-Nya supaya kita mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Oleh: Sapta Tandi

SURAT PILATUS KEPADA KAISAR TIBERIUS

Ternyata selama masa pemerintahannya sebagai Gubernur Yudea, Pontius Pilatus pernah menulis sebuah surat kepada Kaisar Tiberius di Roma melaporkan mengenai aktivitas dari pelayanan Yesus. Surat ini ditulisnya pada tahun 32 AD. Berikut adalah isi suratnya : Kepada Yang Mulia Kaisar Tiberius ... Seorang anak muda telah muncul di Galilea dan atas nama Elohim yang mengutusnya, Dia telah berkhotbah dalam sebuah hukum yang baru, dengan perilaku yang rendah hati. Pada mulanya saya mengira tujuan-Nya adalah untuk menimbulkan gerakan revolusi rakyat untuk melawan pemerintahan Roma. Dugaan saya keliru, Yesus Orang Nazaret itu ternyata bergaul lebih akrab dengan orang Romawi daripada dengan orang Yahudi. Suatu hari saya memperhatikan, ada seorang anak muda di antara sekelompok orang, sedang bersandar pada sebatang pohon dan berbicara dengan tenang kepada kumpulan orang banyak yang mengelilingi-Nya. Orang-orang mengatakan kepada saya bahwa itulah Yesus. Terdapat perbedaan yang jelas antara Dia dan orang-orang yang mengelilingi-Nya. Dari rambut dan janggutnya yang pirang, Ia kelihatan seperti "Tuhan" (Lord). Ia berumur sekitar 30 tahun, dan saya belum pernah melihat orang dengan wajah sedemikian simpatik dan menyenangkan seperti Dia. Apa yang membuat Ia kelihatan begitu berbeda dengan orang-orang yang sedang mendengarkan-Nya adalah pada wajah-Nya yang ceria. Karena saya tidak ingin mengganggu-Nya, saya meneruskan perjalanan saya, tetapi saya menyuruh sekretaris saya untuk bergabung dengan mereka dan turut mendengarkan pengajaran-Nya. Kemudian sekretaris saya melaporkan bahwa belum pernah ia membaca karya-karya ahli filsafat manapun yang dapat disejajarkan dengan ajaran Orang itu, dan bahwa Orang itu (Yesus) sama sekali tidak membawa orang ke jalan yang sesat, dan tidak pula menjadi penghasut. Oleh karena itulah kami memutuskan untuk membiarkan-Nya. Ia bebas untuk melakukan kegiatan-Nya berbicara dan mengumpulkan orang. Kebebasan yang tidak terbatas ini menggusarkan orang-orang Yahudi dan menimbulkan kemarahan mereka. Ia tidak menyusahkan orang miskin, tetapi merangsang kemarahan orang-orang kaya dan para tokoh masyarakat. Kemudian saya menulis surat kepada Yesus, meminta Ia untuk diwawancarai dalam suatu pertemuan. Ia datang. Pada saat Orang Nazaret itu tiba, saya sedang melakukan jalan pagi. Dan ketika saya memperhatikan-Nya, saya begitu tertegun. Kedua kaki saya serasa dibelenggu oleh rantai besi yang terikat pada lantai batu pualam. Seluruh tubuh saya gemetar bagaikan seorang yang bersalah berat. Namun Ia tenang saja. Tanpa beranjak, saya begitu terpukau dengan orang yang luarbiasa ini beberapa saat. Tidak ada yang tidak menyenangkan pada penampilan atau perilaku-Nya. Selama kehadiran-Nya saya menaruh hormat dan respek yang mendalam pada diri-Nya. Saya katakan kepada-Nya bahwa pada diri dan kepribadian-Nya terdapat sesuatu yang memancar dan menunjukkan kesederhanaan yang memukau, yang menempatkan Ia di atas para ahli filsafat dan cendekiawan masa kini. Ia meninggalkan kesan yang mendalam pada kami semua karena sikap-Nya yang simpatik, sederhana, rendah hati, dan penuh kasih. Saya telah meluangkan banyak waktu untuk mengamati aktivitas pelayanan menyangkut Yesus dari Nazaret ini. Pendapat saya adalah : Seseorang yang mampu mengubah air menjadi anggur, menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang mati, dan menenangkan gelombang laut, tidak bersalah sebagai pelaku perbuatan kriminal sebagaimana dituduhkan oleh orang banyak. Kami harus mengakui bahwa sesungguhnya Ia adalah Putra Elohim. Pelayan anda yang setia, Pontius Pilatus. Surat di atas tersimpan di Perpustakaan Kepausan di Vatikan, dan salinannya mungkin dapat diperoleh di Perpustakaan Kongres Amerika. Dari surat di atas, tahulah kita mengapa Pilatus "tidak berani" menjatuhkan vonis hukuman mati atas Yesus (Matius 27:24, Yohanes 18 : 31-40 dan 19 : 4,6 - 16)

PEREMPUAN ITU KU PANGGIL MAMA

Perempuan itu ku panggil Mama Yang setiap malam selalu terjaga saat hati sibuah hatinya sedang gelisah... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu sibuk di subuh hari untuk menyiapkan sarapan dan keperluan sibuah hatinya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengajariku untuk menjadi bijaksana,... Yang selalu mengajariku untuk selalu dekat dengan Sang Khalik... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu turut merasakan kesusahanku,.. Yang selalu barusaha memenuhi kebutuhanku... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengkhawatirkan keadaanku saat ku jauh,.. Yang selalu menanyaiku dengan penuh kasih saat ku murung... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat penyakit itu bersarang ditubuhnya dan kubisikan: mama izinkan aku untuk merawatmu dan menjagaimu... Perempuan itu ku panggil Mama Yang yang terbaring lamah di pembaringan... Perempuan itu ku panggil Mama Yang dengan lemah berusaha duduk di pembaringan dan mengatakan pesan terakhirnya kepadaku: "RIS MARI BERBAGI DENGAN MAMA DALAM HIDUPMU"... Perempuan itu ku panggil Mama Yang di saat-saat terakhir hidupnya masih memintaku untuk bernyanyi memuju Sang Khalik serta bertelut dan berdoa untuknya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang malam itu tarikan napasnya semakin berat.... Perempuan itu ku panggil mama Yang saat itu kubertelut di kakinya sambil memanjatkan doa: TUHAN KUMOHON KEBESARAN KASIHMU DAN MUJIZATMU UNTUK KESEMBUHAN DAN MEMBERI PANJANG UMUR BAGI MAMAKU TERCINTA... Perempuan itu ku panggil Mama Yang disaat-saat terakhir hidupnya ku bersujud di kakinya sambil menangis dan memeohon ampun atas semua dosa dan kesalahan yang pernah kubuat selama hidupku bersamanya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang mengatakan kepadaku: RIS MAMA CAPEK DAN MAMA INGIN ISTIRAHAT... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kubisikan: MAMA, KALAU MAMA CAPEK BERISTIRAHATLAH MAMA......... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat detik - detik terakhir tarikan napasnya, aku masih tetap besujud di kakinya sambil meneteskan air mataku ke kakinya sambil berkata: MAMAKU, TOLONG RASAKAN BETAPA AKU SANGAT MENYAYANGI MAMA LEWAT HANGATNYA AIR MATAKU YANG MENETES DI KAKI MAMA INI... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kasih sayangku kepadanya dikalahkan oleh kasih sayang Sang khalik kepada mamaku, sehingga saat itu juga mamaku menghembuskan napasnya yang terakhir untuk pergi menghadap Sang Khalik, untuk pergi meninggalkan kami selamanya dan untuk mengakhiri segala penderitaan hidupnya di dunia ini... Perempuan itu ku panggil Mama yang disaat tubuhnya terbujur kaku dan dingin, kucium mamaku sambil berbisik: MAMAKU TERSAYANG, KASIH SAYANG MAMA KEPADAKU AKAN TETAP MENJADI BINTANG DI DALAM HATIKU YANG AKAN TETAP BERSINAR DAN SINAR KASIH SAYANG ITU AKAN TETAP KUPANCARKAN KEPADA SEMUA ADIK - ADIKU, SAUDARA - SAUDARAKU, DAN SEMUA ORANG YANG BERADA DI SEKITARKU AGAR MEREKA TAHU BAHWA MAMAKU ADALAH FIGUR YANG TERBAIK DAN YANG TELAH MENDIDIKKU MENJADI MANUSIA YANG BIJAKSANA... Perempuan itu ku panggil Mama yang selalu menyebut namaku di dalam setiap doanya Perempuan itu kupanggil Mama Yang kini menetap disurga bersama Sang Khalik yang mengasihinya... TERIMA KASIH MAMAKU TERCINTA, ATAS SEMUA KEHIDUPAN YANG INDAH, YANG TELAH KAU HADIRKAN SELAMA ENGKAU BERSAMAKU DI DUNIA INI........ LIWAT HEMBUSAN NAPASKU SERTA DOAKU, KU TITIPKAN CIUM YANG PALING MANIS UNTUK MAMA DI SURGA SANA....... (Untuk mengenang mamaku yang meninggal tanggal 5 Mei 2009 di Ambon) Anakmu Richard Sahetapy yang Kau panggil RIS

SENG ADA MAMA LAI

SU SENG ADA MAMA LAI PAR BIKING COLO - COLO SU SENG ADA MAMA LAI PAR TUANG PAPEDA DI SEMPE SU SENG ADA MAMA LAI PAR ATOR MAKAN DI MEJA MAKAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR CUCI BETA PUNG PAKIAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR DENGAR BETA PUNG SUSAH SU SENG ADA MAMA LAI PAR JAGA BETA WAKTU SAKIT MAMAE.... PAR APA LAI BETA PULANG KA RUMAH TUA KALO MAMA SU SENG ADA PAR LIA BETA PAR APALAI BETA DUDU DI MEJA MAKAN KALO MAMA PUNG TAMPA GARAM SU SENG ADA PAR SAPA LAI BETA MAU MANYANYI KALO MAMA SU SENG ADA PAR DENGAR... SIOOO MAMA E.... MAMA SU JAUH DARI BETA DENG BASUDARA MAMA SU TENANG DI TETEMANIS PUNG PANGKO TAPI MAMA PUNG PASANG DENG MAMA PUNG DOA TETAP JADI BINTANG YANG BERSINAR DI BETA PUNG HATI SELAMA HIDOP DI DUNIA. JUST FOR MY LOVE MAMA

Glitter Text
Make your own Glitter Graphics

Yesus Manis