25 Juli 2011

ROH KUDUS, TENAGA AKTIF ALLAH?

Sumber : Elia Stories Care
Saksi-Saksi Yehuwa menyebutkan bahwa ‘roh kudus adalah tenaga aktif Allah,’ dan ‘Ruach Elohim’ dalam Kej 1:2 diterjemahkan “tenaga aktif Allah.” Alasan yang dikemukakan SSY adalah ‘ruach’ (‘pneuma’ dalam bhs. yunani) berarti ‘nafas, angin, roh’ yang tidak berpribadi seperti ‘tenaga’ atau ‘kekuatan.’ Untuk menunjang pendapatnya diambil ucapan teolog dan ensiklopedia Katolik yang menyebut bahwa ‘ruach adalah tenaga bukan pribadi.’

Mengenai ensiklopedia katolik, entah bagian mana yang ditafsirkan sepotong sehingga menghasilkan pendapat bahwa ‘ruach (pneuma) itu tenaga’ soalnya Catholic Ensyclopedia (www.newadvent.org/cathen/07409a.htm) menyebut ‘Holy Ghost’ sebagai:

· The Holy Ghost is the Third Person of the Blessed Trinity.

· Though really distinct, as a Person, from the Father and the Son, He is consubstantial with Them; being God like Them, He possesses with Them one and the same Divine Essence or Nature.

· He proceeds, not by way of generation, but by way of spiration, from the Father and the Son together, as from a single principle.

Dari berbagai sudut, dapat dilihat bahwa ruach (pneuma) itu bisa berarti angin atau nafas, namun ruach (pneuma) juga berarti ‘pribadi roh rational’ di banyak bagian Alkitab. Strong Concordance menyebut ‘ruach’ sebagai ‘angin, nafas,’ tapi juga ‘roh pribadi rasional.’ Dan ‘pneuma’ juga disebut sebagai ‘angin, nafas’ tapi juga ‘roh pribadi manusia rasional’ atau ‘mahluk roh rasional seperti malaekat, setan dan Roh Allah, Roh Kristus, dan Roh Kudus.’ Dari sini kita belajar kebiasaan SSY dalam menafsirkan Alkitab:

SSY BIASA HANYA MENGGUNAKAN PENGERTIAN AYAT YANG MENDUKUNG AJARAN BAHWA ‘ROH KUDUS TENAGA AKTIF ALLAH’ SESUAI AJARAN MEREKA TETAPI BANYAK AYAT YANG MENDUKUNG ‘KEPRIBADIAN ROH KUDUS’ TIDAK DIGUNAKAN ATAU DIGUNAKAN DENGAN DITAFSIRKAN LAIN.

Dalam PL ada kata khusus untuk nafas hidup, yaitu ‘nishmat,’ dan kelihatan SSY mencampur-adukkan pengertian Ruach (Roh) dengan Nephesh (daya hidup atau jiwa manusia) yang dihasilkan nishmat, dan marilah kita melihat contohnya dalam ayat berikut:

“Roh (Ruach) Allah telah membuat aku, dan nafas (nishmat) Yang Mahakuasa membuat aku hidup.” (Ayb 33:4)

Bandingkan ini juga dengan:

“ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup (nishmat) ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi mahluk yang hidup (nephesh).” (Kej 2:7).

Di sini dibedakan dengan jelas antara Ruach yang adalah pribadi dan Nishmat yang tidak berpribadi yang adalah nafas Allah yang menjadikan Nephesh (nafas, jiwa atau daya hidup) manusia. Menarik menyaksikan disini bahwa dalam Ayb 33:4, Ruach diterjemahkan DALAM nw (SSY) sebagai Roh tetapi dalam Kej 1:2 diterjemahkan (ditafsirkan?) sebagai tenaga aktif Allah. Dalam Yoh 4:24 kita jumpai ayat berbunyi “Allah itu Roh” (pneuma ho theos), tentu disini ‘pneuma’ berarti ‘pribadi Roh’ sebab kalau mengikuti penafsiran SSY, tentu aneh kalau disebut ‘Allah itu tenaga aktif.” NW juga menerjemahkannya “Allah itu Roh” seperti halnya Ayb 33:4.


ROH KUDUS ADALAH PRIBADI
SSY menyebutkan tentang roh kudus, bahwa: “Pada suatu peristiwa roh kudus muncul dalam bentuk seekor burung merpati. Pada kesempatan lain seperti lidah-lidah api – tidak pernah sebagai suatu pribadi.” (Haruskah Anda Percaya Kepada Tritunggal?, hlm.21). Komentar ini menimbulkan tanda-tanya tentang “Apakah yang dimaksudkan SSY dengan ‘pribadi’?” Iblis sebagai mahluk roh tidak digambarkan sebagai pribadi manusia, melainkan sebagai ular, naga, atau kekuatan jahat, demikian juga Allah Bapa digambarkan sebagai cahaya/terang/api menyala yang tidak pernah dilihat manusia atau ditunjukkan dalam bentuk manusia, kecuali Anak Allah dinyatakan dalam pribadi Tuhan Yesus. Jadi bila disebutkan bukan sebagai ‘pribadi manusia’ memang tidak, tetapi Roh Kudus sesuai nama-Nya adalah ‘pribadi roh’. Dalam Kis 10:38 dibedakan dengan jelas antara ‘Roh Kudus’ dan ‘kuasa.’

Bila kita melihat banyak bagian Alkitab, sekalipun kadang-kadang Roh Kudus digambarkan seakan-akan hanya sebagai kekuatan yang mendampingi murid-murid, dalam Alkitab terdapat banyak petunjuk yang menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah oknum atau pribadi, misalnya disebutkan bahwa Yesus menyebut Roh Kudus sebagai Penolong yang akan mengajar, bersaksi, berkata-kata, dan mendengar. (Yoh.14:16,26;15:26;16:13). Ayat-ayat itu sering ditafsirkan sebaliknya oleh SSY bahwa karena hikmat disebut mempunyai anak-anak (Lukas 7:35, Bode), dan Dosa dan Kematian dikatakan sebagai berlaku sebagai penguasa dan raja (Roma 5:14,21), sedangkan ketiganya tidak berpribadi, maka kutipan di atas kemudian disimpulkan hanya sekedar personifikasi dari roh yang tidak berpribadi.

Demikian juga ada ayat-ayat yang mengatakan bahwa roh itu berkata-kata, namun SSY berdalih bahwa ayat-ayat lain mengatakan bahwa ini dilakukan melalui malaikat atau manusia (Kis 4:24,25;28:25; Mat 10:19,20; band. Kis 20:23 dengan 21:10,11). Demikian juga 1 Yoh.5:6-8 disebut bahwa air dan darah juga dikatakan memberi kesaksian. Ayat-ayat ini dianggap tidak menyatakan roh kudus sebagai pribadi. (bertukar Fikiran mengenai Ayat-Ayat Alkitab, hlm.319).

Di seluruh Alkitab kita melihat Roh Kudus sebagai pribadi yang nyata, melakukan hal-hal yang hanya bisa dilakukan oleh pribadi. Kita melihatNya dengan pikiran, iteligensia, dan pengetahuan (Rm 8:27; 1 Kor 2:11). Ia memiliki kemauan (1 Kor 12:1). Ia menunjukkan cinta dan kasih-sayang (Rm 15:30). Ia berbicara kepada Filipus (Kis 8:29). Ia menyuruh Petrus (Kis 11:12). Ia menyuruh jemaat untuk mengkhususkan Paulus dan Barnabas untuk tugas pelayanan untuk mana mereka telah dipanggil (Kis 13:2,4). Pada satu kesempatan Ia melarang Paulus berbicara di propinsi Asia (Kis 16:6-7). Ia berbicara kepada sidang jemaat (Why 2:7,11,17,29). Ia bergabung dengan gereja untuk mengundang yang lainnya untuk datang (Why 22:7).

Memang dalam Alkitab adakalanya hal-hal bukan pribadi dipersonifikasikan seperti dalam kasus Hikmat, Dosa, dan Kematian, namun itu tidak berarti bahwa semua yang mengenai Roh Kudus dipersonifikasikan sama. Kita melihat juga bahwa Roh Kudus dapat dijadikan sedih atau duka (Yes 63:10; Ef 4:30), dihujat atau dihina (Mat 12:31; Ibr 10:29), dibohongi (Kis 5:3), dan dicobai atau diuji (Kis 5:9). Tidak ada tenaga tak berpribadi seperti cahaya atau listrik yang menunjukkan kesedihan atau cinta-kasih demikian kecuali pribadi. Ciri-ciri pribadi demikian tidak dimiliki oleh kata-kata Hikmat, Dosa, dan Kematian.

Fakta bahwa ia adalah pribadi yang jelas, terlihat juga dalam ayat-ayat seperti Yes 48:16, “Dan sekarang, Tuhan Allah mengutus aku dengan Roh-Nya”. Yesus menyebutkan Roh sebagai pribadi yang jelas ketika mengutip Yes 61:1, “Roh Tuhan Allah ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku.” Lalu Ibr 9:14 menyatakan bahwa Kristus “yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat.”. Yesus kemudian menunjuk Roh Kudus sebagai “Penolong Yang Lain” (Yoh 14:16;15:26;16:7).

Roh Kudus diutus Bapa dan Anak (Yoh 14:16;14:26;15:26) dan Roh Kudus bekerja dalam Yesus Kristus (Luk 4:18; Mat 12: 28) dan Orang Percaya (Yoh 3:6; Mat 10: 20). Demikian juga dalam pembaptisan Yesus kita melihat Roh Kudus digambarkan sebagai pribadi yang bisa bergerak menurut kemauannya sendiri (bagai burung Merpati). Ini tentu berbeda dengan kekuatan batin yang ada dalam pemikiran para mistikus dimana kekuatan itu harus diolah oleh manusia supaya bisa bekerja. Roh Allah juga ada sejak awal (Kej 1:2)


SSY DIPENGARUHI AJARAN GNOSTIK & MISTIK
SSY menganut ajaran Arianisme dan Arius pendirinya terpengaruh ajaran Gnostik/Neo-Platonis pada zamannya. Dalam pandangan Gnostik/Neo-Platonis roh kudus hanya sekedar pancaran/radiasi yang keluar dan lebih rendah dari Allah Bapa dan Yesus. Ajaran ini diikuti SSY yang menyamakan roh kudus sekedar sebagai energi layaknya chi, kundalini, tenaga dalam yang dipercayai kebatinan. Kelihatannya ajaran SSY juga dipengaruhi pengalaman Charles Taze Russell, pendirinya yang pernah mempelajari mistik timur seperti diakuinya, sebab konsep ‘roh’ mistik timur (yang senafas dengan gnostik) inilah yang menjiwai ajarannya mengenai roh sebagai tenaga/kekuatan yang dipercayainya. Dalam konsep mistik timur roh Tuhan memang dipercayai sekedar kekuatan semesta.

Banyak ayat lain yang menunjukkan perbedaan antara ‘Roh Kudus’ dengan hikmat, dosa, kematian, dan air dan darah yang bisa dipersonifikasikan, karena tidak pernah disebutkan bahwa mendukakan Roh Kudus Allah yang memeteraikan (Efs 4:30) juga berlaku pada kata-kata non-pribadi yang lain itu, demikian juga dikatakan bahwa jangan mendukakan Roh Kudus yang tentu ditujukan kepada suatu pribadi. Berdasar penolakan akan pribadi Roh Kudus ini, maka konsep Roh Kudus yang akan mendiami manusia (1Kor 3:16;6:19) dan kelahiran baru yang dikerjakan oleh Roh Kudus (Yoh 3:5-8) menjadi tidak jelas dalam ajaran SSY.

Kita harus sadar bahwa dalam konsep mistik semua bagian alam termasuk semua manusia memiliki kekuatan/energi yang biasa disebut tenaga dalam/batin yang melekat dalam kehidupan mahluk, namun dalam Alkitab disebutkan bahwa Roh Kudus hanya akan mendiami umat percaya. Perbedaan ini jelas terlihat pada ayat:

“Roh (Ruach) Allah telah membuat aku, dan nafas (nishmat) Yang Mahakuasa membuat aku hidup.” (Ayb 33:4)

Di sini dibedakan dengan jelas antara ‘Ruach’ yang adalah pribadi dan ‘Nishmat’ yang tidak berpribadi dan hanya memberi daya hidup (nephesh) bagi manusia. Ruach inilah yang akan mendiami manusia pada masa Perjanjian Baru, manusia yang pada dasarnya sudah memiliki jiwa/daya hidup. Bandingkan ini dengan janji Perjanjian Baru dalam PL.

“Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh [ruach] yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku [Ruach] akan akan kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetatan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.” (Yeh 36:26-27).

“Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? ... Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, - dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?” (1Kor 3:16;6:19).


ROH KUDUS PRIBADI ALLAH
Lebih-lebih ada hal yang tidak bisa diberlakukan pada kata-kata non-pribadi yang lain itu namun hanya bisa kepada pribadi yaitu adanya ucapan “menghujat Roh Kudus tidak akan diampuni” (Luk 12:10). Kita mengetahui bahwa ‘hujatan’ adalah ciri sifat kekuatan yang menentang Allah (Wahyu 13), dan kepada para penghujat, nerakalah tempat yang terbaik:

“Dan manusia dihanguskan oleh panas api yang dahsyat, dan mereka menghujat nama Allah yang berkuasa atas malapetaka-malapetaka itu dan mereka tidak bertobat untuk memuliakan Dia.” (Wahyu 16:9).

Dalam ayat-ayat di atas jelas bahwa bukan saja Roh Kudus itu pribadi namun juga disamakan dengan Allah dalam kemuliaannya dan tidak boleh dihujat. Luk 12:12 menyebut bahwa “pada saat itu Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan”, menunjukkan dengan jelas bahwa Roh Kudus bukan hanya Allah, pribadi yang tidak boleh dihujat, namun bahwa ia akan mengajar dan bahkan mendikte apa yang akan kita katakan, sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh oknum/pribadi.

Orang-orang dalam Alkitab dapat menyambutNya atau menolakNya, namun mereka menerimanya sebagai Roh Allah (Kej 6:3; Kel 31:3; Hak 6:34; Yes 61:1; Roma 8:9; 2 Kor 3:3). Ia adalah Roh dari Bapa (Mat 10:30) dan Roh dari Anak (Gal 4:6). Ia Allah yang benar, sama halnya dengan Bapa adalah Allah dan Anak adalah Allah, seperti mereka, ia memiliki sifat-sifat ilahi. Ia mahahadir (Mzm 139:7-8). Ia mahatahu (Yes 40:13; 1 Kor 2:10-11). Ia mahakuasa (Za 4:6). Ia kekal (Ibr 9:14). Ia juga baik sama halnya Allah adalah baik (Neh 9:20; Mzm 143.10).

Dalam ayat-ayat berikut jelas terlihat bahwa Roh Kudus bukan saja pribadi namun juga pribadi Allah yang melakukan pekerjaan Allah.

“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintahKu. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama‑lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. ... tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yoh 14:15‑17, 26)

“Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata‑kata dari diriNya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengarNya itulah yang akan dikata­kanNya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal‑hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang dite­rimanya dari padaKu.” (Yoh 16:13‑14)

Roh Kudus juga secara aktip dan dengan penuh kepribadian mendampingi para murid dalam tugas pelayanan mereka setelah Yesus naik ke surga, ini berbeda dengan sekedar kekuatan, tenaga atau kuasa saja:

“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun keatas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kis 1:8)

“Mereka melintasi tanah Fergia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia.” (Kis.16:6)

Banyak ayat lainnya menunjukkan keesaan dan kerjasama yang sempurna. 1 Kor12:4-6 menunjukkan bahwa Roh, Tuhan Yesus, dan Allah Bapa adalah pribadi sejajar. Efs.4:4-6 mengungkapkan mereka sebagai koordinasi yang sempurna. Mereka semua tinggal di Bait sebagai Allah (1 Kor 3:16; 6:19; Kol 1:27).

Akhirnya, marilah kita mendoakan agar Roh Kudus menyadarkan SSY agar membuka diri untuk membaca dan mempelajari sendiri Alkitab secara kontekstual, agar kebenaran dinyatakan oleh Allah kepada mereka, dan agar mereka mengenal Tuhan Yesus Kristus secara pribadi. Amin.

Tidak ada komentar:

SURAT PILATUS KEPADA KAISAR TIBERIUS

Ternyata selama masa pemerintahannya sebagai Gubernur Yudea, Pontius Pilatus pernah menulis sebuah surat kepada Kaisar Tiberius di Roma melaporkan mengenai aktivitas dari pelayanan Yesus. Surat ini ditulisnya pada tahun 32 AD. Berikut adalah isi suratnya : Kepada Yang Mulia Kaisar Tiberius ... Seorang anak muda telah muncul di Galilea dan atas nama Elohim yang mengutusnya, Dia telah berkhotbah dalam sebuah hukum yang baru, dengan perilaku yang rendah hati. Pada mulanya saya mengira tujuan-Nya adalah untuk menimbulkan gerakan revolusi rakyat untuk melawan pemerintahan Roma. Dugaan saya keliru, Yesus Orang Nazaret itu ternyata bergaul lebih akrab dengan orang Romawi daripada dengan orang Yahudi. Suatu hari saya memperhatikan, ada seorang anak muda di antara sekelompok orang, sedang bersandar pada sebatang pohon dan berbicara dengan tenang kepada kumpulan orang banyak yang mengelilingi-Nya. Orang-orang mengatakan kepada saya bahwa itulah Yesus. Terdapat perbedaan yang jelas antara Dia dan orang-orang yang mengelilingi-Nya. Dari rambut dan janggutnya yang pirang, Ia kelihatan seperti "Tuhan" (Lord). Ia berumur sekitar 30 tahun, dan saya belum pernah melihat orang dengan wajah sedemikian simpatik dan menyenangkan seperti Dia. Apa yang membuat Ia kelihatan begitu berbeda dengan orang-orang yang sedang mendengarkan-Nya adalah pada wajah-Nya yang ceria. Karena saya tidak ingin mengganggu-Nya, saya meneruskan perjalanan saya, tetapi saya menyuruh sekretaris saya untuk bergabung dengan mereka dan turut mendengarkan pengajaran-Nya. Kemudian sekretaris saya melaporkan bahwa belum pernah ia membaca karya-karya ahli filsafat manapun yang dapat disejajarkan dengan ajaran Orang itu, dan bahwa Orang itu (Yesus) sama sekali tidak membawa orang ke jalan yang sesat, dan tidak pula menjadi penghasut. Oleh karena itulah kami memutuskan untuk membiarkan-Nya. Ia bebas untuk melakukan kegiatan-Nya berbicara dan mengumpulkan orang. Kebebasan yang tidak terbatas ini menggusarkan orang-orang Yahudi dan menimbulkan kemarahan mereka. Ia tidak menyusahkan orang miskin, tetapi merangsang kemarahan orang-orang kaya dan para tokoh masyarakat. Kemudian saya menulis surat kepada Yesus, meminta Ia untuk diwawancarai dalam suatu pertemuan. Ia datang. Pada saat Orang Nazaret itu tiba, saya sedang melakukan jalan pagi. Dan ketika saya memperhatikan-Nya, saya begitu tertegun. Kedua kaki saya serasa dibelenggu oleh rantai besi yang terikat pada lantai batu pualam. Seluruh tubuh saya gemetar bagaikan seorang yang bersalah berat. Namun Ia tenang saja. Tanpa beranjak, saya begitu terpukau dengan orang yang luarbiasa ini beberapa saat. Tidak ada yang tidak menyenangkan pada penampilan atau perilaku-Nya. Selama kehadiran-Nya saya menaruh hormat dan respek yang mendalam pada diri-Nya. Saya katakan kepada-Nya bahwa pada diri dan kepribadian-Nya terdapat sesuatu yang memancar dan menunjukkan kesederhanaan yang memukau, yang menempatkan Ia di atas para ahli filsafat dan cendekiawan masa kini. Ia meninggalkan kesan yang mendalam pada kami semua karena sikap-Nya yang simpatik, sederhana, rendah hati, dan penuh kasih. Saya telah meluangkan banyak waktu untuk mengamati aktivitas pelayanan menyangkut Yesus dari Nazaret ini. Pendapat saya adalah : Seseorang yang mampu mengubah air menjadi anggur, menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang mati, dan menenangkan gelombang laut, tidak bersalah sebagai pelaku perbuatan kriminal sebagaimana dituduhkan oleh orang banyak. Kami harus mengakui bahwa sesungguhnya Ia adalah Putra Elohim. Pelayan anda yang setia, Pontius Pilatus. Surat di atas tersimpan di Perpustakaan Kepausan di Vatikan, dan salinannya mungkin dapat diperoleh di Perpustakaan Kongres Amerika. Dari surat di atas, tahulah kita mengapa Pilatus "tidak berani" menjatuhkan vonis hukuman mati atas Yesus (Matius 27:24, Yohanes 18 : 31-40 dan 19 : 4,6 - 16)

PEREMPUAN ITU KU PANGGIL MAMA

Perempuan itu ku panggil Mama Yang setiap malam selalu terjaga saat hati sibuah hatinya sedang gelisah... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu sibuk di subuh hari untuk menyiapkan sarapan dan keperluan sibuah hatinya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengajariku untuk menjadi bijaksana,... Yang selalu mengajariku untuk selalu dekat dengan Sang Khalik... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu turut merasakan kesusahanku,.. Yang selalu barusaha memenuhi kebutuhanku... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengkhawatirkan keadaanku saat ku jauh,.. Yang selalu menanyaiku dengan penuh kasih saat ku murung... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat penyakit itu bersarang ditubuhnya dan kubisikan: mama izinkan aku untuk merawatmu dan menjagaimu... Perempuan itu ku panggil Mama Yang yang terbaring lamah di pembaringan... Perempuan itu ku panggil Mama Yang dengan lemah berusaha duduk di pembaringan dan mengatakan pesan terakhirnya kepadaku: "RIS MARI BERBAGI DENGAN MAMA DALAM HIDUPMU"... Perempuan itu ku panggil Mama Yang di saat-saat terakhir hidupnya masih memintaku untuk bernyanyi memuju Sang Khalik serta bertelut dan berdoa untuknya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang malam itu tarikan napasnya semakin berat.... Perempuan itu ku panggil mama Yang saat itu kubertelut di kakinya sambil memanjatkan doa: TUHAN KUMOHON KEBESARAN KASIHMU DAN MUJIZATMU UNTUK KESEMBUHAN DAN MEMBERI PANJANG UMUR BAGI MAMAKU TERCINTA... Perempuan itu ku panggil Mama Yang disaat-saat terakhir hidupnya ku bersujud di kakinya sambil menangis dan memeohon ampun atas semua dosa dan kesalahan yang pernah kubuat selama hidupku bersamanya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang mengatakan kepadaku: RIS MAMA CAPEK DAN MAMA INGIN ISTIRAHAT... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kubisikan: MAMA, KALAU MAMA CAPEK BERISTIRAHATLAH MAMA......... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat detik - detik terakhir tarikan napasnya, aku masih tetap besujud di kakinya sambil meneteskan air mataku ke kakinya sambil berkata: MAMAKU, TOLONG RASAKAN BETAPA AKU SANGAT MENYAYANGI MAMA LEWAT HANGATNYA AIR MATAKU YANG MENETES DI KAKI MAMA INI... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kasih sayangku kepadanya dikalahkan oleh kasih sayang Sang khalik kepada mamaku, sehingga saat itu juga mamaku menghembuskan napasnya yang terakhir untuk pergi menghadap Sang Khalik, untuk pergi meninggalkan kami selamanya dan untuk mengakhiri segala penderitaan hidupnya di dunia ini... Perempuan itu ku panggil Mama yang disaat tubuhnya terbujur kaku dan dingin, kucium mamaku sambil berbisik: MAMAKU TERSAYANG, KASIH SAYANG MAMA KEPADAKU AKAN TETAP MENJADI BINTANG DI DALAM HATIKU YANG AKAN TETAP BERSINAR DAN SINAR KASIH SAYANG ITU AKAN TETAP KUPANCARKAN KEPADA SEMUA ADIK - ADIKU, SAUDARA - SAUDARAKU, DAN SEMUA ORANG YANG BERADA DI SEKITARKU AGAR MEREKA TAHU BAHWA MAMAKU ADALAH FIGUR YANG TERBAIK DAN YANG TELAH MENDIDIKKU MENJADI MANUSIA YANG BIJAKSANA... Perempuan itu ku panggil Mama yang selalu menyebut namaku di dalam setiap doanya Perempuan itu kupanggil Mama Yang kini menetap disurga bersama Sang Khalik yang mengasihinya... TERIMA KASIH MAMAKU TERCINTA, ATAS SEMUA KEHIDUPAN YANG INDAH, YANG TELAH KAU HADIRKAN SELAMA ENGKAU BERSAMAKU DI DUNIA INI........ LIWAT HEMBUSAN NAPASKU SERTA DOAKU, KU TITIPKAN CIUM YANG PALING MANIS UNTUK MAMA DI SURGA SANA....... (Untuk mengenang mamaku yang meninggal tanggal 5 Mei 2009 di Ambon) Anakmu Richard Sahetapy yang Kau panggil RIS

SENG ADA MAMA LAI

SU SENG ADA MAMA LAI PAR BIKING COLO - COLO SU SENG ADA MAMA LAI PAR TUANG PAPEDA DI SEMPE SU SENG ADA MAMA LAI PAR ATOR MAKAN DI MEJA MAKAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR CUCI BETA PUNG PAKIAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR DENGAR BETA PUNG SUSAH SU SENG ADA MAMA LAI PAR JAGA BETA WAKTU SAKIT MAMAE.... PAR APA LAI BETA PULANG KA RUMAH TUA KALO MAMA SU SENG ADA PAR LIA BETA PAR APALAI BETA DUDU DI MEJA MAKAN KALO MAMA PUNG TAMPA GARAM SU SENG ADA PAR SAPA LAI BETA MAU MANYANYI KALO MAMA SU SENG ADA PAR DENGAR... SIOOO MAMA E.... MAMA SU JAUH DARI BETA DENG BASUDARA MAMA SU TENANG DI TETEMANIS PUNG PANGKO TAPI MAMA PUNG PASANG DENG MAMA PUNG DOA TETAP JADI BINTANG YANG BERSINAR DI BETA PUNG HATI SELAMA HIDOP DI DUNIA. JUST FOR MY LOVE MAMA

Glitter Text
Make your own Glitter Graphics

Yesus Manis