9 September 2009

Untuk di Renungi


Ya TUHAN,.. Topanglah aku sesuai dengan janji-MU, supaya aku hidup, dan janganlah membuat aku malu

''Dalam setiap situasi yang kita alami, Tuhan sedang merenda dan merancangkan sesuatu yang terbaik pada akhirnya. Bagian kita hanyalah bersyukur dan percaya, Tuhan melakukan yang terbaik!!

"Ada kekuatan dalam cinta. Dan orang yang sanggup memberikan cinta adalah orang yang kuat, karena ia bisa mengalahkan keinginannya untuk mementingkan diri sendiri".

Mengherankan Tuhan

Sumber :Mujizat Itu Nyata
Mengherankan Tuhan

Matius 8:8,10
Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 11; Matius 11; Yoel 1-3

Seberapa besar iman yang kita miliki kepada Tuhan? Hanya Anda yang bisa menjawabnya. Banyak kegiatan pelayanan yang bisa Anda lakukan, segala hal baik yang terlihat orang banyak dan membuat kita dicap sebagai ‘orang pelayanan' dan beriman. Namun Tuhan melihat sikap hati kita yang sesungguhnya di hadapan Dia.

Banyak hal yang bisa membuat kita terheran-heran dan kagum akan penampilan luar yang diperlihatkan oleh orang lain. Tapi hanya satu hal yang bisa membuat Tuhan heran atas manusia di bumi ini, yaitu ketika Dia menemukan orang yang beriman. Seperti iman yang dimiliki oleh seorang perwira yang meminta Yesus untuk menyembuhkan hambanya. Ketika Yesus menawarkan diri untuk mendatangi rumahnya, dengan serta merta sang perwira menjawab bahwa rumahnya tidak layak untuk didatangi oleh Yesus. ‘Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh'. Alkitab mencatat Yesus terheran-heran mendapati iman perwira itu dan berkata, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel."

Sama halnya dengan seorang wanita yang menderita pendarahan selama 12 tahun. Dia hanya berpikir, ‘Asal kujamah saja jumbai jubahnya, maka aku akan sembuh.' Dan ini adalah satu-satunya kisah yang menceritakan akan sebuah iman yang menarik kuasa Yesus keluar dari diri-Nya tanpa dikendalikan oleh Yesus sendiri. Satu-satunya kisah tentang iman yang membuat kuasa Allah bekerja tanpa diperintahkan sebelumnya oleh Yesus. Dan sekali lagi, ketika iman yang luar biasa itu membuat kuasa Tuhan mengalir, aktivitas Yesus di tengah kerumunan orang banyak terhenti saat itu juga. Yesus begitu menghargai keberadaan iman dari seorang wanita yang telah menderita selama 12 tahun karena pendarahan.

Dengan segala hal yang telah Anda lakukan selama ini, dengan segala kebenaran Firman yang telah Anda pelajari dan Anda ketahui, sudahkan iman yang mengherankan Yesus itu Anda miliki? Rindukanlah itu, untuk memiliki iman yang dapat menarik kuasa Tuhan bekerja dalam hidup Anda secara luar biasa. Mengalami secara pribadi jamahan kuasa Tuhan dalam iman percaya Anda.

Kuasa Tuhan bekerja melalui iman yang Anda miliki, semakin besar iman Anda semakin besar kuasa Allah yang dapat didemostrasikan-Nya.
Amin.

KESAKSIAN DARI 7 ORANG REMAJA MENGENAI SURGA

Sumber: elia-stories-subscribe@yahoogroups.com

Sebanyak 7 orang remaja di bawa Tuhan Yesus Kristus ke Surga. Inilah kesaksian mereka mengenai kemuliaan di Surga. Kejadian ini terjadi pada tanggal 11 April 1995.

Kesaksian ke 1 oleh Esau

2 Korintus 12:2: Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau – entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Tuhan yang mengetahuinya – orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga

Kami berkumpul di suatu ruangan ketika kami mendapatkan pengalaman ini. Ruangan di mana kami berkumpul, mulai di penuhi dengan cahaya hadirat Tuhan. Cahaya tersebut kuat untuk menerangi seluruh ruangan. Ruangan kami penuh dengan kemuliaan Tuhan, dan kami merasakan betapa indahnya berada di hadirat Tuhan.

Tuhan berkata kepada kami, “Anak-anakKu, sekarang Aku akan menunjukkan kepadamu kerajaanKu, kita akan pergi ke tempat kemuliaanKu.” Kami memegang tangan satu sama lain dan di angkat. Saya melihat ke bawah dan memperhatikan bahwa kami keluar dari tubuh kami. Sewaktu kami meninggalkan tubuh kami, kami memakai jubah putih dan mulai pergi ke atas dengan kecepatan tinggi.

Kami tiba di depan sepasang pintu gerbang untuk masuk ke Kerajaan Surga. Kami sangat terpesona dengan apa yang sedang terjadi pada kami. Puji Syukur bahwa Yesus Tuhan kami bersama dengan kami dan juga dengan dua malaikat yang masing-masing mempunyai 4 sayap.

Malaikat-malaikat tersebut mulai berbicara kepada kami, tetapi kami tidak mengerti apa yang mereka katakan. Bahasa mereka sangat berbeda dengan bahasa kami, dan bahasa mereka bukan seperti bahasa di bumi. Malaikat-malaikat ini menerima kami dan membukakan kedua pintu gerbang Surga tersebut. Kami melihat tempat yang sangat indah dengan berbagai-bagai macam. Saya ingat ketika kami masuk ke dalam Kerajaan Surga, rasa damai yang sempurna memenuhi hati kami. Alkitab menjelaskan bahwa Tuhan akan memberikan damai yang melampaui segala akal (Filipi 4:7)

Pertama kali yang kami lihat adalah seekor rusa. Saya bertanya ke salah satu teman saya,”Sandra, apakah kamu melihat hal yang sama seperti yang saya lihat sekarang?” Sandra tidak lagi menangis atau berteriak sewaktu pertama kali kami di perlihatkan neraka (Tambahan dari penerjemah: bacalah terjemahan: Kesaksian dari 7 orang remaja mengenai neraka).

Sandra tersenyum dan berkata: “Ya Esau, saya melihat seekor rusa!” Kemudian saya tahu bahwa semuanya adalah nyata, kami benar-benar berada di Kerajaan Surga. Semua yang seram-seram yang kami lihat di neraka sudah tidak kami ingat lagi. Kami disana menikmati kemuliaan Tuhan. Kami pergi ke arah rusa tersebut, di belakangnya ada pohon yang sangat besar. Lokasi pohon tersebut ada di tengah-tengah surga.

Alkitab menjelaskan kepada kita di Wahyu 2:7Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Tuhan.

Pohon ini melambangkan Yesus, karena Kristus adalah hidup yang kekal. Di balik pohon ini ada sebuah sungai di mana airnya jernih seperti kristal. Sungainya sangat jernih dan indah, seperti yang kami tidak pernah lihat sebelumnya di bumi. Kami ingin tinggal di tempat itu. Banyak kali kami meminta kepada Tuhan, “Tuhan mohon! Jangan bawa kami keluar dari tempat ini! Kami mau di sini selamanya! Kami tidak mau kembali ke bumi!” Tuhan menjawab kami,”Adalah penting untuk kamu balik ke bumi dan memberikan kesaksian mengenai segala sesuatu yang Aku telah sediakan kepada mereka yang mengasihi Aku karena Aku akan datang kembali sangat singkat dan pahala sudah Aku sediakan.

Ketika kami melihat sungai itu, kami berlari ke sana dan menyelam ke dalam sungai itu. Kami ingat sebuah ayat yang mengatakan siapapun yang percaya kepada Tuhan, dari dalam hatinya akan keluar aliran-aliran air hidup (Yohanes 7:38) Air sungai ini kelihatan mempunyai kehidupan, jadi kami menyelam kedalam sungai itu. Di dalam dan di luar air, kami bisa bernapas secara normal. Sungai ini sangat dalam dan di sana banyak ikan-ikan dengan bermacam warna berenang di dalamnya. Cahaya di dalam dan di luar sungai itu tidak berbeda.

Di Surga, cahaya tidak datang dari satu sumber, dimanapun semuanya terang. Alkitab mengatakan bahwa Yesus adalah terang dari kota tersebut (Wahyu 21:23) Kami mengambil beberapa ikan dengan tangan kami, dan ikan-ikan tersebut tidak mati. Jadi kami berlari ke Tuhan dan bertanya mengapa ikan-ikan ini tidak mati. Tuhan tersenyum, dan menjawab bahwa di Surga tidak ada kematian, tidak ada tangisan, dan tidak ada kesakitan (Wahyu 21:4)

Kami meninggalkan sungai tersebut dan lari ke setiap tempat di mana kami bisa menyentuh dan merasakan. Kami ingin membawa segala sesuatu balik ke bumi karena kami sangat kagum dengan semua yang ada di Surga. Mereka tidak bisa di jelaskan dengan kata-kata. Ketika rasul Paulus di bawa ke Surga, dia melihat banyak hal yang tidak bisa di jelaskan dengan kata-kata, karena banyak hal yang luar biasa di Kerajaan Surga (2 Korintus 12). Banyak hal yang kami lihat, hampir kami tidak bisa menemukan cara untuk menjelaskannya.

Kemudian, kami tiba di tempat yang sangat luar biasa dan indah. Tempat ini penuh dengan batu-batu berharga: emas, emerald, ruby, dan intan. Lantainya terbuat dari emas murni. Kami pergi ke suatu tempat di mana di sana ada 3 buku yang sangat besar. Buku pertama adalah Alkitab yang terbuat dari emas. Di kitab Mazmur di jelaskan bahwa Firman Tuhan adalah kekal dan Firman Tuhan selalu berada di Surga untuk selama-lamanya (Mazmur 119:89). Kami melihat Alkitab yang besar itu; lembaran kertasnya dan ayat-ayat tersebut terbuat dari emas murni.

Buku kedua yang kami lihat, ukurannya lebih besar daripada Alkitab. Buku itu terbuka dan seorang malaikat sedang duduk dan menulis di dalam buku itu. Bersama dengan Tuhan Yesus, kami mendekat untuk melihat apa yang sedang di tulis oleh malaikat tersebut. Malaikat tersebut sedang menulis segala hal yang sedang terjadi di bumi. Segala sesuatu yang telah terjadi, termasuk tanggal, jam, semuanya di catat di sana. Hal ini di lakukan sehingga Firman Tuhan di genapi di mana ketika buku-buku di buka, dan orang-orang di bumi akan di hakimi sesuai dengan perbuatan yang mereka lakukan yang di tulis di dalam buku tersebut (Wahyu 20:12). Malaikat tersebut sedang menulis semua hal yang orang-orang lakukan di bumi, baik maupun jahat, semuanya di tulis.

Kami melanjutkan ke suatu tempat di mana buku ketiga tersebut berada. Bukunya malah lebih besar dari buku yang kedua. Bukunya dalam keadaan tertutup ketika kami mendekat ke arah buku tersebut. Tuhan menyuruh kami bertujuh untuk menurunkan buku itu dari tempat penyanggahnya dan kami menaruh buku itu di atas sebuah pilar.

Pilar-pilar dan tiang-tiang di surga sungguh menakjubkan! Mereka tidak seperti yang yang di buat di bumi. Tiang-tiang itu terbuat dari bermacam-macam batu permata. Beberapa dari tiang tersebut terbuat seluruhnya dari intan, ada juga yang seluruhnya dari batu emerald, ada juga yang seluruhnya dari emas, dan juga campuran dari bermacam-macam permata. Saya kemudian mengeri bahwa Tuhan adalah yang empunya segala sesuatunya, seperti yang di tulis di kitab Hagai 2:9. “KepunyaanKulah perak dan kepunyaanKulah emas, demikianlah Firman Tuhan semesta alam.” (Tambahan dari penerjemah - Terjemahan asli dari bahasa Ingris memakai Hagai 2:8 di mana sebanding dengan terjemahan bahasa Indonesia-nya adalah Hagai 2:9). Saya mengerti bahwa Tuhan kita sangat kaya dan Dia mempunyai segala kekayaan di dunia. Saya juga mengerti bahwa dunia dengan segala isinya adalah kepunyaan Tuhan dan Dia ingin memberikan kepada mereka yang meminta kepadaNya dengan iman.

Tuhan berkata,”Mintalah kepadaKu, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu…”(Mazmur 2:8) Buku ketiga ini yang kami taruh di atas tiang sangat besar sehingga kami harus berjalan untuk membaca dari satu halaman ke halaman lain. Kami berusaha untuk membaca apa yang di tulis di buku itu. Pertama kali, hal ini sangat susah karena tulisannya terbuat dari huruf-huruf yang kami tidak mengerti.Tulisannya sangat berbeda dari bahasa di bumi. Tulisan ini hanya ada di Surga. Dengan bantuan dari Roh Kudus, kami di berikan kasih karunia untuk mengerti tulisan-tulisan tersebut. Seperti sebuah lapisan yang di ambil dari mata kami, kami kemudian bisa mengerti apa arti tulisan tersebut seperti dalam bahasa kami.

Kami bisa melihat bahwa nama dari kami bertujuh ada di dalam buku tersbut. Tuhan memberitahukan kami bahwa itu adalah Buku Kehidupan (Wahyu 3:5) Kami melihat bahwa nama-nama kami di buku tersebut bukan nama yang kami di panggil di bumi. Nama-nama tersebut adalah baru, sehingga Firman Tuhan di genapi bahwa Tuhan akan memberikan kita sebuah nama dimana tidak ada seorangpun tahu artinya kecuali orang yang menerima nama baru tersebut (Wahyu 2:17)

Di Surga, kami bisa menyebutkan nama baru kami, tetapi ketika Tuhan membawa kami ke bumi, nama-nama tersebut di ambil dari ingatan dan hati kami. Firman Tuhan itu kekal dan harus di genapi. Temanku, Firman Tuhan berkata di Wahyu 3:11, jangan membiarkan sesorang mengambil mahkotamu, jangan membiarkan seorangpun untuk mengambil secara paksa tempat yang Bapa sudah sediakan untuk kamu. Di Surga, berjuta-juta hal yang sangat indah, kami tidak bisa menjelaskan-nya dengan kata-kata. Tetapi saya ingin memberitahukan kamu sesuatu, ”Tuhan sedang menunggumu.” Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya, ia akan selamat. (Markus 13:13)

Kesaksian ke 2 oleh Ariel

Ketika kami naik ke Kerajaan Surga, kami tiba di tempat yang indah dengan bermacam-macam pintu yang indah. Di depan pintu-pintu tersebut, ada 2 orang malaikat. Mereka mulai berbicara tetapi pembicaraan mereka sangat surgawi dan kami tidak mengerti apa yang mereka katakan.

Roh Kudus memberikan kami pengertian. Mereka menyalami kami. Tuhan Yesus meletakkan tanganNya di pintu-pintu tersebut dan mereka terbuka. Kalau Tuhan Yesus tidak bersama dengan kami, kami tidak mungkin bisa masuk ke dalam Surga pada saat itu.

Kami mulai menghargai segala sesuatunya di Surga. Kami melihat pohon yang sangat besar, Firman Tuhan menjelaskan bahwa pohon ini adalah “Pohon Kehidupan.” (Wahyu 2:7). Kami pergi sebuah sungai dan disana banyak sekali ikan-ikan di dalamnya. Kami mulai berenang ke dalam sungai itu. Kami melihat ikan-ikan tersebut berkeliling dan mereka memberikan kenyamanan ke tubuh kami. Mereka tidak kabur seperti di bumi; kehadiran Tuhan membuat ikan-ikan tersebut tenang. Ikan-ikan bisa percaya kepada kami karena mereka tahu bahwa kami tidak akan menyakiti mereka. Saya di berkati dan kagum ketika saya mengambil salah satu ikan dan mengambilnya keluar dari air. Yang menakjubkan adalah ikan tersebut sangat tenang menikmati kehadiran Tuhan meskipun di tangan saya. Saya menaruh ikan tersebut balik ke dalam air.

Saya bisa melihat di kejauhan ada sekumpulan kuda putih di Surga, seperti yang di tulis di Firman Tuhan di Wahyu 19:11 “Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: Yang Setia dan Yang Benar.” Kuda-kuda tersebut akan di pakai Tuhan ketika Dia membawa umatNya, gerejaNya. Saya berjalan ke arah kuda-kuda tersebut dan mulai untuk menepuk dengan halus. Tuhan mengikuti saya dan membiarkan saya untuk mengendarai salah satu kuda tersebut.

Ketika saya mulai mengendarai kuda tersebut, saya merasakan sesuatu yang saya tidak pernah rasakan di bumi. Saya mulai merasakan damai, kebebasan, kasih, kekudusan yang hanya bisa didapatkan di tempat yang indah ini. Saya mulai menikmati segala sesuatu yang saya lihat. Saya hanya ingin merasakan segala sesuatunya yang telah Tuhan telah siapkan untuk kami.

Kami juga bisa melihat meja perjamuan pernikahan, segala sesuatunya sudah siap. Meja tersebut tidak ada ujung pangkalnya. Kami melihat bangku-bangku yang sudah di persiapkan untuk kami. Kami melihat mahkota-mahkota kehidupan kekal yang sudah disiapkan untuk kami. Kami melihat banyak makanan lezat yang sudah di siapkan, untuk semua orang yang di undang ke Pesta Pernikahan Anak Domba.

Malaikat-malaikat tersebut di sana mempersiapkan baju putih beserta baju mantel yang Tuhan sedang siapkan untuk kami. Kami sangat kagum melihat semuanya ini. Firman Tuhan berkata bahwa kita harus menerima Kerajaan Surga seperti anak kecil (Matius 18:3). Ketika kami di surga, kami seperti anak kecil. Kami mulai menikmati segala sesuatunya di sana; bunga-bunga, rumah-rumah dan lain-lain. Tuhan malah membiarkan kami masuk kedalam rumah-rumah tersebut.

Tuhan membawa kami ke suatu tempat di mana banyak sekali anak kecil. Tuhan ada di tengah-tengah mereka dan Dia mulai bermain-main dengan mereka. Dia berusaha sebisa mungkin untuk menyempatkan diri dengan setiap dari mereka dan Dia menikmati bersama dengan mereka. Kami mendekati ke arah Tuhan dan bertanya, ”Tuhan, apakah anak-anak ini adalah anak-anak yang akan lahir di bumi?” Tuhan menjawab, ”Tidak, anak-anak ini adalah anak-anak yang telah di aborsi di bumi.” Setelah mendengar hal itu, saya merasa ada sesuatu yang membuat saya gemetar.

Saya ingat dengan apa yang saya lakukan di masa lalu ketika saya masih belum mengenal Tuhan. Pada waktu itu, saya sedang berpacaran dengan seorang wanita dan wanita tersebut hamil di luar nikah oleh karena dosa perzinahan oleh kami berdua. Ketika wanita tersebut memberitahukan saya bahwa dia hamil, saya tidak tahu apa yang harus saya perbuat jadi saya meminta waktu kepada dia untuk membuat keputusan. Waktu berlalu dan ketika saya ingin memberitahukan dia keputusan saya, waktunya sudah telat karena wanita tersebut telah melakukan aborsi. Hal ini meninggalkan bekas dalam kehidupan saya. Meskipun saya telah menerima Tuhan di hati saya, saya tidak bisa mengampuni diri saya karena aborsi tersebut. Tetapi Tuhan melakukan sesuatu pada hari itu. Dia mengijinkan saya untuk memasuki tempat itu dan memberitahukan saya, “Ariel, apakah kamu melihat anak perempuan disana? Anak itu adalah anakmu.” Ketika Dia memberitahukan itu kepada saya, saya melihat anak saya, rasa luka hati yang ada di jiwa saya yang sudah lama, mulai pelan-pelan sembuh. Tuhan mengijinkan saya untuk berjalan dekat ke arah anak saya, dan anak saya mendekat ke arah saya. Saya memegang tangannya dan melihat kedua belah matanya. Perkataan pertama yang saya dengar dari mulutnya adalah “Ayah”. Saya mengerti dan saya merasa bahwa Tuhan mempunyai belas kasihan kepada saya dan telah mengampuni saya, tetapi saya harus belajar mengampuni diri saya.

Teman-teman, siapa-pun yang membaca ini, saya ingin memberitahukan satu hal. Tuhan telah mengampuni dosa-dosamu, sekarang kamu harus belajar mengampuni dirimu sendiri. Saya mengucap syukur kepada Tuhan untuk bisa memberikan kesaksian ini kepadamu. Tuhan Yesus Kristus, saya beri hormat dan kemuliaan kepadaMu! Kesaksian ini adalah milik Tuhan, Dia mengijinkan kami untuk menerima pewahyuan ini. Saya berharap setiap dari kita yang membaca kesaksian ini dan menyampaikan kesaksian ini ke orang lain, akan menerima berkat.

Tuhan memberkatimu.

Bersambung Ke Bagian #2


SURAT PILATUS KEPADA KAISAR TIBERIUS

Ternyata selama masa pemerintahannya sebagai Gubernur Yudea, Pontius Pilatus pernah menulis sebuah surat kepada Kaisar Tiberius di Roma melaporkan mengenai aktivitas dari pelayanan Yesus. Surat ini ditulisnya pada tahun 32 AD. Berikut adalah isi suratnya : Kepada Yang Mulia Kaisar Tiberius ... Seorang anak muda telah muncul di Galilea dan atas nama Elohim yang mengutusnya, Dia telah berkhotbah dalam sebuah hukum yang baru, dengan perilaku yang rendah hati. Pada mulanya saya mengira tujuan-Nya adalah untuk menimbulkan gerakan revolusi rakyat untuk melawan pemerintahan Roma. Dugaan saya keliru, Yesus Orang Nazaret itu ternyata bergaul lebih akrab dengan orang Romawi daripada dengan orang Yahudi. Suatu hari saya memperhatikan, ada seorang anak muda di antara sekelompok orang, sedang bersandar pada sebatang pohon dan berbicara dengan tenang kepada kumpulan orang banyak yang mengelilingi-Nya. Orang-orang mengatakan kepada saya bahwa itulah Yesus. Terdapat perbedaan yang jelas antara Dia dan orang-orang yang mengelilingi-Nya. Dari rambut dan janggutnya yang pirang, Ia kelihatan seperti "Tuhan" (Lord). Ia berumur sekitar 30 tahun, dan saya belum pernah melihat orang dengan wajah sedemikian simpatik dan menyenangkan seperti Dia. Apa yang membuat Ia kelihatan begitu berbeda dengan orang-orang yang sedang mendengarkan-Nya adalah pada wajah-Nya yang ceria. Karena saya tidak ingin mengganggu-Nya, saya meneruskan perjalanan saya, tetapi saya menyuruh sekretaris saya untuk bergabung dengan mereka dan turut mendengarkan pengajaran-Nya. Kemudian sekretaris saya melaporkan bahwa belum pernah ia membaca karya-karya ahli filsafat manapun yang dapat disejajarkan dengan ajaran Orang itu, dan bahwa Orang itu (Yesus) sama sekali tidak membawa orang ke jalan yang sesat, dan tidak pula menjadi penghasut. Oleh karena itulah kami memutuskan untuk membiarkan-Nya. Ia bebas untuk melakukan kegiatan-Nya berbicara dan mengumpulkan orang. Kebebasan yang tidak terbatas ini menggusarkan orang-orang Yahudi dan menimbulkan kemarahan mereka. Ia tidak menyusahkan orang miskin, tetapi merangsang kemarahan orang-orang kaya dan para tokoh masyarakat. Kemudian saya menulis surat kepada Yesus, meminta Ia untuk diwawancarai dalam suatu pertemuan. Ia datang. Pada saat Orang Nazaret itu tiba, saya sedang melakukan jalan pagi. Dan ketika saya memperhatikan-Nya, saya begitu tertegun. Kedua kaki saya serasa dibelenggu oleh rantai besi yang terikat pada lantai batu pualam. Seluruh tubuh saya gemetar bagaikan seorang yang bersalah berat. Namun Ia tenang saja. Tanpa beranjak, saya begitu terpukau dengan orang yang luarbiasa ini beberapa saat. Tidak ada yang tidak menyenangkan pada penampilan atau perilaku-Nya. Selama kehadiran-Nya saya menaruh hormat dan respek yang mendalam pada diri-Nya. Saya katakan kepada-Nya bahwa pada diri dan kepribadian-Nya terdapat sesuatu yang memancar dan menunjukkan kesederhanaan yang memukau, yang menempatkan Ia di atas para ahli filsafat dan cendekiawan masa kini. Ia meninggalkan kesan yang mendalam pada kami semua karena sikap-Nya yang simpatik, sederhana, rendah hati, dan penuh kasih. Saya telah meluangkan banyak waktu untuk mengamati aktivitas pelayanan menyangkut Yesus dari Nazaret ini. Pendapat saya adalah : Seseorang yang mampu mengubah air menjadi anggur, menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang mati, dan menenangkan gelombang laut, tidak bersalah sebagai pelaku perbuatan kriminal sebagaimana dituduhkan oleh orang banyak. Kami harus mengakui bahwa sesungguhnya Ia adalah Putra Elohim. Pelayan anda yang setia, Pontius Pilatus. Surat di atas tersimpan di Perpustakaan Kepausan di Vatikan, dan salinannya mungkin dapat diperoleh di Perpustakaan Kongres Amerika. Dari surat di atas, tahulah kita mengapa Pilatus "tidak berani" menjatuhkan vonis hukuman mati atas Yesus (Matius 27:24, Yohanes 18 : 31-40 dan 19 : 4,6 - 16)

PEREMPUAN ITU KU PANGGIL MAMA

Perempuan itu ku panggil Mama Yang setiap malam selalu terjaga saat hati sibuah hatinya sedang gelisah... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu sibuk di subuh hari untuk menyiapkan sarapan dan keperluan sibuah hatinya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengajariku untuk menjadi bijaksana,... Yang selalu mengajariku untuk selalu dekat dengan Sang Khalik... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu turut merasakan kesusahanku,.. Yang selalu barusaha memenuhi kebutuhanku... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengkhawatirkan keadaanku saat ku jauh,.. Yang selalu menanyaiku dengan penuh kasih saat ku murung... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat penyakit itu bersarang ditubuhnya dan kubisikan: mama izinkan aku untuk merawatmu dan menjagaimu... Perempuan itu ku panggil Mama Yang yang terbaring lamah di pembaringan... Perempuan itu ku panggil Mama Yang dengan lemah berusaha duduk di pembaringan dan mengatakan pesan terakhirnya kepadaku: "RIS MARI BERBAGI DENGAN MAMA DALAM HIDUPMU"... Perempuan itu ku panggil Mama Yang di saat-saat terakhir hidupnya masih memintaku untuk bernyanyi memuju Sang Khalik serta bertelut dan berdoa untuknya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang malam itu tarikan napasnya semakin berat.... Perempuan itu ku panggil mama Yang saat itu kubertelut di kakinya sambil memanjatkan doa: TUHAN KUMOHON KEBESARAN KASIHMU DAN MUJIZATMU UNTUK KESEMBUHAN DAN MEMBERI PANJANG UMUR BAGI MAMAKU TERCINTA... Perempuan itu ku panggil Mama Yang disaat-saat terakhir hidupnya ku bersujud di kakinya sambil menangis dan memeohon ampun atas semua dosa dan kesalahan yang pernah kubuat selama hidupku bersamanya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang mengatakan kepadaku: RIS MAMA CAPEK DAN MAMA INGIN ISTIRAHAT... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kubisikan: MAMA, KALAU MAMA CAPEK BERISTIRAHATLAH MAMA......... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat detik - detik terakhir tarikan napasnya, aku masih tetap besujud di kakinya sambil meneteskan air mataku ke kakinya sambil berkata: MAMAKU, TOLONG RASAKAN BETAPA AKU SANGAT MENYAYANGI MAMA LEWAT HANGATNYA AIR MATAKU YANG MENETES DI KAKI MAMA INI... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kasih sayangku kepadanya dikalahkan oleh kasih sayang Sang khalik kepada mamaku, sehingga saat itu juga mamaku menghembuskan napasnya yang terakhir untuk pergi menghadap Sang Khalik, untuk pergi meninggalkan kami selamanya dan untuk mengakhiri segala penderitaan hidupnya di dunia ini... Perempuan itu ku panggil Mama yang disaat tubuhnya terbujur kaku dan dingin, kucium mamaku sambil berbisik: MAMAKU TERSAYANG, KASIH SAYANG MAMA KEPADAKU AKAN TETAP MENJADI BINTANG DI DALAM HATIKU YANG AKAN TETAP BERSINAR DAN SINAR KASIH SAYANG ITU AKAN TETAP KUPANCARKAN KEPADA SEMUA ADIK - ADIKU, SAUDARA - SAUDARAKU, DAN SEMUA ORANG YANG BERADA DI SEKITARKU AGAR MEREKA TAHU BAHWA MAMAKU ADALAH FIGUR YANG TERBAIK DAN YANG TELAH MENDIDIKKU MENJADI MANUSIA YANG BIJAKSANA... Perempuan itu ku panggil Mama yang selalu menyebut namaku di dalam setiap doanya Perempuan itu kupanggil Mama Yang kini menetap disurga bersama Sang Khalik yang mengasihinya... TERIMA KASIH MAMAKU TERCINTA, ATAS SEMUA KEHIDUPAN YANG INDAH, YANG TELAH KAU HADIRKAN SELAMA ENGKAU BERSAMAKU DI DUNIA INI........ LIWAT HEMBUSAN NAPASKU SERTA DOAKU, KU TITIPKAN CIUM YANG PALING MANIS UNTUK MAMA DI SURGA SANA....... (Untuk mengenang mamaku yang meninggal tanggal 5 Mei 2009 di Ambon) Anakmu Richard Sahetapy yang Kau panggil RIS

SENG ADA MAMA LAI

SU SENG ADA MAMA LAI PAR BIKING COLO - COLO SU SENG ADA MAMA LAI PAR TUANG PAPEDA DI SEMPE SU SENG ADA MAMA LAI PAR ATOR MAKAN DI MEJA MAKAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR CUCI BETA PUNG PAKIAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR DENGAR BETA PUNG SUSAH SU SENG ADA MAMA LAI PAR JAGA BETA WAKTU SAKIT MAMAE.... PAR APA LAI BETA PULANG KA RUMAH TUA KALO MAMA SU SENG ADA PAR LIA BETA PAR APALAI BETA DUDU DI MEJA MAKAN KALO MAMA PUNG TAMPA GARAM SU SENG ADA PAR SAPA LAI BETA MAU MANYANYI KALO MAMA SU SENG ADA PAR DENGAR... SIOOO MAMA E.... MAMA SU JAUH DARI BETA DENG BASUDARA MAMA SU TENANG DI TETEMANIS PUNG PANGKO TAPI MAMA PUNG PASANG DENG MAMA PUNG DOA TETAP JADI BINTANG YANG BERSINAR DI BETA PUNG HATI SELAMA HIDOP DI DUNIA. JUST FOR MY LOVE MAMA

Glitter Text
Make your own Glitter Graphics

Yesus Manis