1 Juni 2012

Injil Gnostik: Sejarah Yesus sebenarnya?

Sumber : http://y-jesus.org/indonesian/more/ggh-injil-gnostik-sejarah-yesus-sebenarnya/ Apa Ada Penulisan Rahasia Tentang Yesus? Pada tahun 1945 sebuah penemuan di datarang tinggi Mesir, dekat kota Nag Hammadi. Ada lima puluh dua kopi tulisan kuno, disebut injil Gnostik ditemukan di 13 bungkusan kulit berisi buku tulisan tangan dari papirus. Ditulis dalam bahasa Coptic dan berasal dari sebuah perpustakaan semacam biara. Beberapa ahli Gnostik melontarkan pernyataan terlalu jauh terhadap penemuan ini dengan menyebutkan tulisan-tulisan itu merupakan sejarah Yesus lebih otentik dibandingkan dengan Perjanjian Baru. Tapi apakah keyakinan mereka atas dokumen-dokumen itu punya dukungan bukti sejarah? Mari kita lihat lebih dalam supaya kita bisa memisahkan kebenaran dari fiksi. Rahasia “Mereka Yang Tahu” Injil Gnostik dikaitkan dengan sebuah kelompok sebagai (kejutan besar disini) Gnostik. Nama mereka diambil dari kata Yunani ‘gnosis’, berarti ‘pengetahuan’. Mereka adalah orang-orang yang berpikir mereka punya rahasia, pengetahuan khusus yang disembunyikan dari orang biasa. Ketika KeKristenan meluas, kelompok Gnostik mencampurkan sejumlah doktrin dengan elemen-elemen KeKristenan kedalam keyakinan mereka, membangun citra Gnostisme jadi mirip (palsu, tiruan) dengan KeKristenan. Mungkin mereka melakukan itu untuk menarik pengikut baru lebih banyak dan membuat Yesus sebagai tokoh dari perjuangan mereka. Namun, bagi sistim pemikiran mereka untuk sejajar dengan KeKristenan, Yesus perlu diciptakan lagi, dihilangkan kemanusianNya dan ke-Tuhan-anNya. Di buku The Oxford History of Christianity, John McManners, menulis Gnostik mencampur KeKristenan dengan kepercayaan mistis. Gnostikisme merupakan teosofi dengan banyak bahan. Okultisme dan mistis oriental dilebur dengan astrologi,sihir. … Mereka mengkoleksi perkataan Yesus dibentuk agar cocok dengan interpretasi mereka sendiri (seperti di Injil Tomas), dan menawarkan pengikut mereka sebagai alterntif atau pesaing KeKristenan.[1] Kritik Awal Gnostik mulai tumbuh pada abad pertama, hanya beberapa puluh tahun setelah kematian Yesus. Para rasul, dalam pengajaran dan tulisan mereka, membahas cukup panjang untuk mengecam kepercayaan-kepercayaan itu sebagai berlawanan terhadap kebenaran Yesus, dimana mereka adalah saksi mata. Kita cek, contohnya, apa yang ditulis rasul Yohanes pada akhir abad pertama, Siapa penipu terbesar? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Mereka adalah anti-Kristus, karena mereka telah menolak Bapa dan Anak. (1 Yohanes 2:22). Mengikuti pengajaran para rasul, pemimpin gereja mula-mula secara bulat mengutuk Gnostik sebagai sekte sesat. Bapa gereja Irenaeus, menulis 140 tahun sebelum Dewan Nicaea, mengkonfirmasikan Gnostik dikutuk oleh gereja sebagai sesat. Dia juga menolak “injil” mereka, tetapi merujuk pada empat Injil Perjanjian Baru, dia mengatakan, “Tidaklah mungkin Injil bisa lebih banyak atau sedikit dalam jumlah dibandingkan yang sudah ada.”[2] Teolog Kristen, Origen, menulis pada awal abad ketiga, lebih dari seratus tahun sebelum Nicaea: Saya tahu beberapa injil yang disebut “Injil menurut Thomas” dan “Injil menurut Matthias”, dan banyak lagi yang lain yang sudah kita baca — supaya jangan kita dianggap bodoh karena mereka yang mengkhayal mereka memiliki sejumlah pengetahuan jika mereka memperolehnya dengan itu (Injil Thomas dan Injil Matthias). 

Walaupun begitu, dari semua yang kita sudah setujui dari apa yang akui gereja, dimana hanya ada empat injil seharusnya diterima.[3] Penulis Misterius Ketika membahas injil Gnostik, sama seperti setiap buku yang menyandang nama karakter Perjanjian Baru, Injil Filipus, Injil Petrus, Injil Maria, Injil Yudas, dan seterusnya. Tapi apakah mereka pernah menuliskan siapa penulisnya? Mari kita lihat. Injil Gnostik ditulis sekitar 110 – 300 tahun setelah Kristus, dan tidak ada ahli yang kredibel percaya ada salah satu buku penulisnya sesuai dengan nama injil itu. Dalam buku James M. Robinson, The Nag Hammadi Library, kita pelajari bahwa injil Gnostik ditulis oleh, “sebagian besar penulis tidak berhubungan dan anonim.”[4] Ahli Perjanjian Baru Norman Geisler menulis, “Tulisan Gnostik tidak ditulis oleh para rasul, tapi oleh orang di abad kedua (dan lebih kemudian) berpura-pura untuk menggunakan otoritas kerasulan untuk memajukan pengajaran-pengajaran mereka sendiri. Hari ini, kita menyebutnya sebagai penipuan dan penjiplakkan.”[5] Misteri Dan Sejarah Injil Gnostik bukanlah catatan historis kehidupan Yesus tapi lebih banyak berisi pernyataan abstrak, diselimuti misteri, mengesampingkan detil historis seperti nama, tempat, dan peristiwa. Ini sangat kontras dengan Injil Perjanjian Baru, yang berisi banyak sekali fakta historis tentang kehidupan Yesus, pelayananNya, dan firmanNya. Siapa yang anda lebih percaya — seseorang yang mengatakan, “Hey, saya punya fakta rahasia yang secara misterius diungkapkan kepada saya,” atau seseorang yang mengatakan, “Saya mencari seluruh bukti dan sejarah, dan ini untuk anda putuskan sendiri?” Simpan pertanyaan tersebut, pertimbangkan dua pernyataan, pertama dari Injil Gnostik Tomas (tahun 110-150) dan kedua dari Injil Lukas di Perjanjian Baru (Tahun 55-70). Ini adalah perkataan-perkataan tersembunyi dari Yesus dan dicatat oleh si kembar Yudas Tomas.[6] Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman. Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu, supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar. Lukas 1:1-4) Apakah anda bisa temukan bahwa pendekatan terbuka dan tulus dari Lukas lebih menarik? Dan anda juga temukan kenyataan bahwa buku itu ditulis lebih dekat dengan kejadian sebenarnya sehingga memperkuat kehandalannya? Jika ya, itulah pandangan gereja mula-mula (purba) juga. Dan sebagian besar pakar setuju dengan pandangan gereja purba bahwa Perjanjian Baru adalah sejarah otentik Yesus. Ahli Perjanjian Baru Raymond Brown berkomentar tentang injil Gnostik, “Kami pelajari tidak ada fakta baru, yang bisa diverifikasi, tentang sejarah pelayanan Yesus, dan hanya ada beberapa pernyataan yang mungkin berasal dari Yesus.”[7] Jadi, kendati tulisan Gnostik telah membuat sejumlah ahli terkesan, waktu penulisan yang lebih muda dan pertanyaan mengenai para penulisnya tidak bisa dibandingkan dengan Perjanjian Baru. Perbedaan besar antara tulisan Perjanjian Baru dan Gnostik begitu mengejutkan (menghancurkan) bagi mereka yang mendesakkan teori-teori konspirasi. Sejarahwan Perjanjian Baru F.F Bruce menulis, “Tidak ada literatus kuno di dunia yang memiliki kekayaan teksual, dalam kondisi baik, seperti Perjanjian Baru.”[8] Apakah Yesus Benar-Benar Bangkit Dari Kematian? Pertanyaan terbesar masa kini adalah, “Siapa sebenarnya Yesus Kristus? Apakah dia hanya seorang luar biasa, atau dia ALLAH dalam daging, seperti dipercayai oleh para muridNya Paulus, Johannes, dan yang lainnya. Para saksi mata, bagi Yesus Kristus, berbicara dan bertindak sepertinya mereka percaya Dia bangkit secara fisik dari kematian setelah penyalibannya. Jika mereka salah maka KeKristenan didirikan diatas kebohongan. Tapi jika mereka benar, mujizat seperti itu secara memperkuat semua yang Yesus katakan mengenai ALLAH, diriNya, dan kita. Tapi apakah kita percaya pada kebangkitan Yesus hanya dengan iman saja, tapi apakah ada bukti historis yang kuat? Beberapa ahli skeptis mulai meneliti catatan historis untuk membuktikan bahwa catatan kebangkitan itu salah. Apa yang mereka temukan? Apa Ada Konspirasi “Da Vinci”? “Senyum Mona Lisa” menginvestigasi teori besar dunia tentang konspirasi Yesus Kristus. Yesus dan Maria Magdalena menikah? Apakah (Kaisar) Constantine memerintahkan penghancuran catatan yang sebenarnya mengenai Yesus Kristus dan menciptakan Dia sebagai ALLAH yang dipuja orang Kristen sekarang? Apa Yang Yesus Katakan Setelah Kita Mati? Jika Yesus benar-benar bangkit dari kematian, maka Dia seharusnya tahu ada apa setelah kematian itu. Apa yang Yesus katakan mengenai arti kehidupan dan masa depan kita? Apakah ada banyak jalan ke ALLAH atau klaim hanya Yesus satu-satunya jalan? Baca dan mulai menjawab “Kenapa Yesus?” Bisakah Yesus Memberi Arti Pada Kehidupan? “Kenapa Yesus?” meneliti pertanyaan Yesus relevan atau tidak sekarang ini. Bisakah Yesus menjawab pertanyaan besar kehidupan, “Siapa saya!?” “Kenapa saya disini?” dan, “Kemana saya pergi?” Penutupan gereja-gereja dan penyaliban telah menuntun sebagian orang percaya Dia tidak bisa, dan Yesus telah meninggalkan kita untuk menghadapi dunia yang tidak bisa dikontrol. Tapi Yesus telah membuat pernyataan mengenai kehidupan dan tujuan kita ada disini di dunia, yang perlu diteliti sebelum kita menyebutnya sebagai tidak peduli atau tidak mampu. Artikel ini meneliti misteri kenapa Yesus datang di dunia. Klik di sini untuk melihat bukti-bukti untuk klaim yang paling fantastis yang pernah dibuat — kebangkitan Yesus Kristus! ENDNOTES 1. John McManners, ed., The Oxford History of Christianity (New York: Oxford University Press, 2002), 28. 2. Darrell L. Bock, Breaking the Da Vinci Code (Nashville: Nelson, 2004), 114. 3. Bock, 119-120. 4. Ibid.,13. 5. Norman Geisler and Ron Brooks, When Skeptics Ask (Grand Rapids, MI: Baker, 1998), 156. 6. Quoted in Robinson, 126. 7. Quoted in Lutzer, 32. 8. Quoted in Josh McDowell, The New Evidence that Demands a Verdict (San Bernardino, CA: Here’s Life, 1999, 37.) Permission to reproduce this article: Publisher grants permission to reproduce this material without written approval, but only in its entirety and only for non-profit use. No part of this material may be altered or used out of context without publisher’s written permission. Printed copies of Y-Origins and Y-Jesus magazine may be ordered at: www.JesusOnline.com/product_page © 2007 B&L Publications. This article is a supplement to Y-Jesus magazine by Bright Media Foundation & B&L Publications: Larry Chapman, Chief Editor.

Tidak ada komentar:

SURAT PILATUS KEPADA KAISAR TIBERIUS

Ternyata selama masa pemerintahannya sebagai Gubernur Yudea, Pontius Pilatus pernah menulis sebuah surat kepada Kaisar Tiberius di Roma melaporkan mengenai aktivitas dari pelayanan Yesus. Surat ini ditulisnya pada tahun 32 AD. Berikut adalah isi suratnya : Kepada Yang Mulia Kaisar Tiberius ... Seorang anak muda telah muncul di Galilea dan atas nama Elohim yang mengutusnya, Dia telah berkhotbah dalam sebuah hukum yang baru, dengan perilaku yang rendah hati. Pada mulanya saya mengira tujuan-Nya adalah untuk menimbulkan gerakan revolusi rakyat untuk melawan pemerintahan Roma. Dugaan saya keliru, Yesus Orang Nazaret itu ternyata bergaul lebih akrab dengan orang Romawi daripada dengan orang Yahudi. Suatu hari saya memperhatikan, ada seorang anak muda di antara sekelompok orang, sedang bersandar pada sebatang pohon dan berbicara dengan tenang kepada kumpulan orang banyak yang mengelilingi-Nya. Orang-orang mengatakan kepada saya bahwa itulah Yesus. Terdapat perbedaan yang jelas antara Dia dan orang-orang yang mengelilingi-Nya. Dari rambut dan janggutnya yang pirang, Ia kelihatan seperti "Tuhan" (Lord). Ia berumur sekitar 30 tahun, dan saya belum pernah melihat orang dengan wajah sedemikian simpatik dan menyenangkan seperti Dia. Apa yang membuat Ia kelihatan begitu berbeda dengan orang-orang yang sedang mendengarkan-Nya adalah pada wajah-Nya yang ceria. Karena saya tidak ingin mengganggu-Nya, saya meneruskan perjalanan saya, tetapi saya menyuruh sekretaris saya untuk bergabung dengan mereka dan turut mendengarkan pengajaran-Nya. Kemudian sekretaris saya melaporkan bahwa belum pernah ia membaca karya-karya ahli filsafat manapun yang dapat disejajarkan dengan ajaran Orang itu, dan bahwa Orang itu (Yesus) sama sekali tidak membawa orang ke jalan yang sesat, dan tidak pula menjadi penghasut. Oleh karena itulah kami memutuskan untuk membiarkan-Nya. Ia bebas untuk melakukan kegiatan-Nya berbicara dan mengumpulkan orang. Kebebasan yang tidak terbatas ini menggusarkan orang-orang Yahudi dan menimbulkan kemarahan mereka. Ia tidak menyusahkan orang miskin, tetapi merangsang kemarahan orang-orang kaya dan para tokoh masyarakat. Kemudian saya menulis surat kepada Yesus, meminta Ia untuk diwawancarai dalam suatu pertemuan. Ia datang. Pada saat Orang Nazaret itu tiba, saya sedang melakukan jalan pagi. Dan ketika saya memperhatikan-Nya, saya begitu tertegun. Kedua kaki saya serasa dibelenggu oleh rantai besi yang terikat pada lantai batu pualam. Seluruh tubuh saya gemetar bagaikan seorang yang bersalah berat. Namun Ia tenang saja. Tanpa beranjak, saya begitu terpukau dengan orang yang luarbiasa ini beberapa saat. Tidak ada yang tidak menyenangkan pada penampilan atau perilaku-Nya. Selama kehadiran-Nya saya menaruh hormat dan respek yang mendalam pada diri-Nya. Saya katakan kepada-Nya bahwa pada diri dan kepribadian-Nya terdapat sesuatu yang memancar dan menunjukkan kesederhanaan yang memukau, yang menempatkan Ia di atas para ahli filsafat dan cendekiawan masa kini. Ia meninggalkan kesan yang mendalam pada kami semua karena sikap-Nya yang simpatik, sederhana, rendah hati, dan penuh kasih. Saya telah meluangkan banyak waktu untuk mengamati aktivitas pelayanan menyangkut Yesus dari Nazaret ini. Pendapat saya adalah : Seseorang yang mampu mengubah air menjadi anggur, menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang mati, dan menenangkan gelombang laut, tidak bersalah sebagai pelaku perbuatan kriminal sebagaimana dituduhkan oleh orang banyak. Kami harus mengakui bahwa sesungguhnya Ia adalah Putra Elohim. Pelayan anda yang setia, Pontius Pilatus. Surat di atas tersimpan di Perpustakaan Kepausan di Vatikan, dan salinannya mungkin dapat diperoleh di Perpustakaan Kongres Amerika. Dari surat di atas, tahulah kita mengapa Pilatus "tidak berani" menjatuhkan vonis hukuman mati atas Yesus (Matius 27:24, Yohanes 18 : 31-40 dan 19 : 4,6 - 16)

PEREMPUAN ITU KU PANGGIL MAMA

Perempuan itu ku panggil Mama Yang setiap malam selalu terjaga saat hati sibuah hatinya sedang gelisah... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu sibuk di subuh hari untuk menyiapkan sarapan dan keperluan sibuah hatinya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengajariku untuk menjadi bijaksana,... Yang selalu mengajariku untuk selalu dekat dengan Sang Khalik... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu turut merasakan kesusahanku,.. Yang selalu barusaha memenuhi kebutuhanku... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengkhawatirkan keadaanku saat ku jauh,.. Yang selalu menanyaiku dengan penuh kasih saat ku murung... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat penyakit itu bersarang ditubuhnya dan kubisikan: mama izinkan aku untuk merawatmu dan menjagaimu... Perempuan itu ku panggil Mama Yang yang terbaring lamah di pembaringan... Perempuan itu ku panggil Mama Yang dengan lemah berusaha duduk di pembaringan dan mengatakan pesan terakhirnya kepadaku: "RIS MARI BERBAGI DENGAN MAMA DALAM HIDUPMU"... Perempuan itu ku panggil Mama Yang di saat-saat terakhir hidupnya masih memintaku untuk bernyanyi memuju Sang Khalik serta bertelut dan berdoa untuknya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang malam itu tarikan napasnya semakin berat.... Perempuan itu ku panggil mama Yang saat itu kubertelut di kakinya sambil memanjatkan doa: TUHAN KUMOHON KEBESARAN KASIHMU DAN MUJIZATMU UNTUK KESEMBUHAN DAN MEMBERI PANJANG UMUR BAGI MAMAKU TERCINTA... Perempuan itu ku panggil Mama Yang disaat-saat terakhir hidupnya ku bersujud di kakinya sambil menangis dan memeohon ampun atas semua dosa dan kesalahan yang pernah kubuat selama hidupku bersamanya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang mengatakan kepadaku: RIS MAMA CAPEK DAN MAMA INGIN ISTIRAHAT... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kubisikan: MAMA, KALAU MAMA CAPEK BERISTIRAHATLAH MAMA......... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat detik - detik terakhir tarikan napasnya, aku masih tetap besujud di kakinya sambil meneteskan air mataku ke kakinya sambil berkata: MAMAKU, TOLONG RASAKAN BETAPA AKU SANGAT MENYAYANGI MAMA LEWAT HANGATNYA AIR MATAKU YANG MENETES DI KAKI MAMA INI... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kasih sayangku kepadanya dikalahkan oleh kasih sayang Sang khalik kepada mamaku, sehingga saat itu juga mamaku menghembuskan napasnya yang terakhir untuk pergi menghadap Sang Khalik, untuk pergi meninggalkan kami selamanya dan untuk mengakhiri segala penderitaan hidupnya di dunia ini... Perempuan itu ku panggil Mama yang disaat tubuhnya terbujur kaku dan dingin, kucium mamaku sambil berbisik: MAMAKU TERSAYANG, KASIH SAYANG MAMA KEPADAKU AKAN TETAP MENJADI BINTANG DI DALAM HATIKU YANG AKAN TETAP BERSINAR DAN SINAR KASIH SAYANG ITU AKAN TETAP KUPANCARKAN KEPADA SEMUA ADIK - ADIKU, SAUDARA - SAUDARAKU, DAN SEMUA ORANG YANG BERADA DI SEKITARKU AGAR MEREKA TAHU BAHWA MAMAKU ADALAH FIGUR YANG TERBAIK DAN YANG TELAH MENDIDIKKU MENJADI MANUSIA YANG BIJAKSANA... Perempuan itu ku panggil Mama yang selalu menyebut namaku di dalam setiap doanya Perempuan itu kupanggil Mama Yang kini menetap disurga bersama Sang Khalik yang mengasihinya... TERIMA KASIH MAMAKU TERCINTA, ATAS SEMUA KEHIDUPAN YANG INDAH, YANG TELAH KAU HADIRKAN SELAMA ENGKAU BERSAMAKU DI DUNIA INI........ LIWAT HEMBUSAN NAPASKU SERTA DOAKU, KU TITIPKAN CIUM YANG PALING MANIS UNTUK MAMA DI SURGA SANA....... (Untuk mengenang mamaku yang meninggal tanggal 5 Mei 2009 di Ambon) Anakmu Richard Sahetapy yang Kau panggil RIS

SENG ADA MAMA LAI

SU SENG ADA MAMA LAI PAR BIKING COLO - COLO SU SENG ADA MAMA LAI PAR TUANG PAPEDA DI SEMPE SU SENG ADA MAMA LAI PAR ATOR MAKAN DI MEJA MAKAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR CUCI BETA PUNG PAKIAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR DENGAR BETA PUNG SUSAH SU SENG ADA MAMA LAI PAR JAGA BETA WAKTU SAKIT MAMAE.... PAR APA LAI BETA PULANG KA RUMAH TUA KALO MAMA SU SENG ADA PAR LIA BETA PAR APALAI BETA DUDU DI MEJA MAKAN KALO MAMA PUNG TAMPA GARAM SU SENG ADA PAR SAPA LAI BETA MAU MANYANYI KALO MAMA SU SENG ADA PAR DENGAR... SIOOO MAMA E.... MAMA SU JAUH DARI BETA DENG BASUDARA MAMA SU TENANG DI TETEMANIS PUNG PANGKO TAPI MAMA PUNG PASANG DENG MAMA PUNG DOA TETAP JADI BINTANG YANG BERSINAR DI BETA PUNG HATI SELAMA HIDOP DI DUNIA. JUST FOR MY LOVE MAMA

Glitter Text
Make your own Glitter Graphics

Yesus Manis