15 Desember 2010

SEBUAH KISAH DI HARI THANKSGIVING

Sumber : Elia Stories
Kategori: Cerita – Pemberian

(Sebuah pengalaman hidup)

Saat itu adalah hari sebelum Thanksgiving - anak ketiga baru lahir dan saya akan merayakan hari Thanksgiving tanpa ayah mereka yang meninggal beberapa bulan sebelumnya. Sekarang dua kakaknya sakit parah karena flu, dimana yang tertua harus istirahat di tempat tidur selama satu minggu.

Hari sangat dingin, cuaca di luar kelabu, dan hujan gerimis turun. Saya sangat letih karena sibuk merawat anak-anak: memeriksa panas tubuh, memberikan mereka jus dan mengganti pempers. Sementara itu susu untuk mereka juga mulai habis. Ketika saya memeriksa dompet, hanya tersisa 2,5 dollar - dan itu satu-satunya yang saya miliki sampai akhir bulan nanti.
Saat sedang kebingungan, telpon berbunyi.

Telpon itu dari sekretaris gereja. Dia berkata bahwa mereka sangat prihatin dengan musibah yang saya hadapi dan ada bantuan dari gereja untuk saya. Saya berkata bahwa saya akan pergi membeli susu dan sup untuk anak-anak, dan akan mampir ke gereja dalam perjalanan ke supermarket.

Saya sampai di gereja sebelum makan siang. Ibu sekretaris telah menunggu saya di pintu gereja dan mengulurkan sebuah amplop. "Kami selalu memikirkan ibu dan anak-anak," dia meneruskan, "Ibu selalu ada dalam hati dan doa kami. Kami mengasihi ibu." Saat saya membuka amplop, di dalamnya ada dua voucer belanja dari gereja, masing-masing senilai dua puluh dollar. Saya sangat terharu, dan mulai menangis tersedu-sedu.

"Terima kasih banyak," saya berkata sambil memeluk ibu sekretaris. "Tolong sampaikan terima kasih kami kepada semua jemaat." Saya segera memacu mobil ke toko dekat rumah dan membeli semua kebutuhan untuk merawat anak-anak.

Di kasir, barang-barang dihitung seharga 14 dollar, dan saya memberikan satu voucer belanja dari gereja kepada wanita yang bertugas. Setelah menerima voucer itu, dia membalikkan badannya cukup lama. Saya berpikir mungkin ada yang salah dengan voucer itu.

Akhirnya dia berkata, "Voucer belanja dari gereja ini benar-benar merupakan sebuah anugerah. Saya juga pernah menerimanya dari gereja, ketika saya menjadi orang tua tunggal dan harus memenuhi semua kebutuhan keluarga seorang diri."

Wanita petugas di kasir itu berbalik, dan terlihat air mata mengalir di matanya, dan meneruskan, "Sayang, ini baik sekali. Apakah kamu punya ayam kalkun?"

"Tidak bu. Tapi tidak apa-apa, karena anak-anak saya sedang sakit flu parah."

Dia bertanya lagi, "Apakah kamu punya makanan atau kue-kue untuk merayakan Thanksgiving? "

Saya menjawab, "Tidak bu."

Setelah memberikan uang kembalian dari voucer yang saya berikan, dia memandang wajah saya, "Sayang, saya tidak bisa memberitahumu sekarang ini.


Tetapi saya ingin kamu kembali lagi ke toko untuk membeli ayam kalkun, saus kranberi, pai labu atau apa saja yang kamu inginkan untuk merayakan Thanksgiving. "

Saya terkejut dan mata mulai sembab. "Apa ibu bersungguh-sungguh? " saya bertanya.

"Tentu saja sayang ! Ambillah apa yang kamu inginkan. Dan beli juga permen dan minuman ringan untuk anak-anak."

Saya merasa canggung saat harus kembali masuk lagi untuk berbelanja. Saya memilih sebuah ayam kalkun yang segar, kentang dan kue-kue, serta minuman untuk anak-anak. Kemudian saya mendorong kereta belanja ke kasir yang sama. Saat saya meletakkan barang-barang di kasir, wanita penjaga itu memandang saya sekali lagi dengan air mata yang mengalir dan mulai bercerita.

"Sekarang saya akan menceritakan sesuatu. Pagi ini saya berdoa supaya hari ini saya bisa menolong seseorang, dan sekarang kamu berdiri di depan saya." Dia mengambil dompetnya dan mengambil bon senilai 20 dollar. Dia membayar semua barang-barang itu dan masih memberikan uang kembaliannya pada saya. Sekali lagi air mata haru mengalir di pipi saya.

Wanita penjaga kasir yang baik itu kemudian berkata, "Saya orang Kristen. Ini nomer telpon saya yang bisa dihubungi jika kamu membutuhkan bantuan apa pun." Dia mencium pipi saya dan berkata, "Tuhan memberkatimu, sayang."

Ketika berjalan ke mobil, saya sangat bersyukur karena kasih orang asing itu. Saya menyadari bahwa itu semua adalah cinta Tuhan kepada keluarga saya, yang dinyatakan melalui wanita penjaga kasir dan ibu sekretaris gereja..

Walaupun masih menderita flu, anak-anak merayakan Thanksgiving penuh sukacita. Keadaan mereka semakin membaik, dan kami semua menikmati semua makanan yang merupakan hadiah yang diberikan oleh Tuhan - dan kasih dari orang-orang di sekitar kami. Hati kami benar-benar penuh dengan ucapan syukur.

(Oleh Andrea Nannette Mejia)

"Freely ye have received, freely give - Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah dengan cuma-cuma"

Tidak ada komentar:

SURAT PILATUS KEPADA KAISAR TIBERIUS

Ternyata selama masa pemerintahannya sebagai Gubernur Yudea, Pontius Pilatus pernah menulis sebuah surat kepada Kaisar Tiberius di Roma melaporkan mengenai aktivitas dari pelayanan Yesus. Surat ini ditulisnya pada tahun 32 AD. Berikut adalah isi suratnya : Kepada Yang Mulia Kaisar Tiberius ... Seorang anak muda telah muncul di Galilea dan atas nama Elohim yang mengutusnya, Dia telah berkhotbah dalam sebuah hukum yang baru, dengan perilaku yang rendah hati. Pada mulanya saya mengira tujuan-Nya adalah untuk menimbulkan gerakan revolusi rakyat untuk melawan pemerintahan Roma. Dugaan saya keliru, Yesus Orang Nazaret itu ternyata bergaul lebih akrab dengan orang Romawi daripada dengan orang Yahudi. Suatu hari saya memperhatikan, ada seorang anak muda di antara sekelompok orang, sedang bersandar pada sebatang pohon dan berbicara dengan tenang kepada kumpulan orang banyak yang mengelilingi-Nya. Orang-orang mengatakan kepada saya bahwa itulah Yesus. Terdapat perbedaan yang jelas antara Dia dan orang-orang yang mengelilingi-Nya. Dari rambut dan janggutnya yang pirang, Ia kelihatan seperti "Tuhan" (Lord). Ia berumur sekitar 30 tahun, dan saya belum pernah melihat orang dengan wajah sedemikian simpatik dan menyenangkan seperti Dia. Apa yang membuat Ia kelihatan begitu berbeda dengan orang-orang yang sedang mendengarkan-Nya adalah pada wajah-Nya yang ceria. Karena saya tidak ingin mengganggu-Nya, saya meneruskan perjalanan saya, tetapi saya menyuruh sekretaris saya untuk bergabung dengan mereka dan turut mendengarkan pengajaran-Nya. Kemudian sekretaris saya melaporkan bahwa belum pernah ia membaca karya-karya ahli filsafat manapun yang dapat disejajarkan dengan ajaran Orang itu, dan bahwa Orang itu (Yesus) sama sekali tidak membawa orang ke jalan yang sesat, dan tidak pula menjadi penghasut. Oleh karena itulah kami memutuskan untuk membiarkan-Nya. Ia bebas untuk melakukan kegiatan-Nya berbicara dan mengumpulkan orang. Kebebasan yang tidak terbatas ini menggusarkan orang-orang Yahudi dan menimbulkan kemarahan mereka. Ia tidak menyusahkan orang miskin, tetapi merangsang kemarahan orang-orang kaya dan para tokoh masyarakat. Kemudian saya menulis surat kepada Yesus, meminta Ia untuk diwawancarai dalam suatu pertemuan. Ia datang. Pada saat Orang Nazaret itu tiba, saya sedang melakukan jalan pagi. Dan ketika saya memperhatikan-Nya, saya begitu tertegun. Kedua kaki saya serasa dibelenggu oleh rantai besi yang terikat pada lantai batu pualam. Seluruh tubuh saya gemetar bagaikan seorang yang bersalah berat. Namun Ia tenang saja. Tanpa beranjak, saya begitu terpukau dengan orang yang luarbiasa ini beberapa saat. Tidak ada yang tidak menyenangkan pada penampilan atau perilaku-Nya. Selama kehadiran-Nya saya menaruh hormat dan respek yang mendalam pada diri-Nya. Saya katakan kepada-Nya bahwa pada diri dan kepribadian-Nya terdapat sesuatu yang memancar dan menunjukkan kesederhanaan yang memukau, yang menempatkan Ia di atas para ahli filsafat dan cendekiawan masa kini. Ia meninggalkan kesan yang mendalam pada kami semua karena sikap-Nya yang simpatik, sederhana, rendah hati, dan penuh kasih. Saya telah meluangkan banyak waktu untuk mengamati aktivitas pelayanan menyangkut Yesus dari Nazaret ini. Pendapat saya adalah : Seseorang yang mampu mengubah air menjadi anggur, menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang mati, dan menenangkan gelombang laut, tidak bersalah sebagai pelaku perbuatan kriminal sebagaimana dituduhkan oleh orang banyak. Kami harus mengakui bahwa sesungguhnya Ia adalah Putra Elohim. Pelayan anda yang setia, Pontius Pilatus. Surat di atas tersimpan di Perpustakaan Kepausan di Vatikan, dan salinannya mungkin dapat diperoleh di Perpustakaan Kongres Amerika. Dari surat di atas, tahulah kita mengapa Pilatus "tidak berani" menjatuhkan vonis hukuman mati atas Yesus (Matius 27:24, Yohanes 18 : 31-40 dan 19 : 4,6 - 16)

PEREMPUAN ITU KU PANGGIL MAMA

Perempuan itu ku panggil Mama Yang setiap malam selalu terjaga saat hati sibuah hatinya sedang gelisah... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu sibuk di subuh hari untuk menyiapkan sarapan dan keperluan sibuah hatinya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengajariku untuk menjadi bijaksana,... Yang selalu mengajariku untuk selalu dekat dengan Sang Khalik... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu turut merasakan kesusahanku,.. Yang selalu barusaha memenuhi kebutuhanku... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengkhawatirkan keadaanku saat ku jauh,.. Yang selalu menanyaiku dengan penuh kasih saat ku murung... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat penyakit itu bersarang ditubuhnya dan kubisikan: mama izinkan aku untuk merawatmu dan menjagaimu... Perempuan itu ku panggil Mama Yang yang terbaring lamah di pembaringan... Perempuan itu ku panggil Mama Yang dengan lemah berusaha duduk di pembaringan dan mengatakan pesan terakhirnya kepadaku: "RIS MARI BERBAGI DENGAN MAMA DALAM HIDUPMU"... Perempuan itu ku panggil Mama Yang di saat-saat terakhir hidupnya masih memintaku untuk bernyanyi memuju Sang Khalik serta bertelut dan berdoa untuknya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang malam itu tarikan napasnya semakin berat.... Perempuan itu ku panggil mama Yang saat itu kubertelut di kakinya sambil memanjatkan doa: TUHAN KUMOHON KEBESARAN KASIHMU DAN MUJIZATMU UNTUK KESEMBUHAN DAN MEMBERI PANJANG UMUR BAGI MAMAKU TERCINTA... Perempuan itu ku panggil Mama Yang disaat-saat terakhir hidupnya ku bersujud di kakinya sambil menangis dan memeohon ampun atas semua dosa dan kesalahan yang pernah kubuat selama hidupku bersamanya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang mengatakan kepadaku: RIS MAMA CAPEK DAN MAMA INGIN ISTIRAHAT... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kubisikan: MAMA, KALAU MAMA CAPEK BERISTIRAHATLAH MAMA......... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat detik - detik terakhir tarikan napasnya, aku masih tetap besujud di kakinya sambil meneteskan air mataku ke kakinya sambil berkata: MAMAKU, TOLONG RASAKAN BETAPA AKU SANGAT MENYAYANGI MAMA LEWAT HANGATNYA AIR MATAKU YANG MENETES DI KAKI MAMA INI... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kasih sayangku kepadanya dikalahkan oleh kasih sayang Sang khalik kepada mamaku, sehingga saat itu juga mamaku menghembuskan napasnya yang terakhir untuk pergi menghadap Sang Khalik, untuk pergi meninggalkan kami selamanya dan untuk mengakhiri segala penderitaan hidupnya di dunia ini... Perempuan itu ku panggil Mama yang disaat tubuhnya terbujur kaku dan dingin, kucium mamaku sambil berbisik: MAMAKU TERSAYANG, KASIH SAYANG MAMA KEPADAKU AKAN TETAP MENJADI BINTANG DI DALAM HATIKU YANG AKAN TETAP BERSINAR DAN SINAR KASIH SAYANG ITU AKAN TETAP KUPANCARKAN KEPADA SEMUA ADIK - ADIKU, SAUDARA - SAUDARAKU, DAN SEMUA ORANG YANG BERADA DI SEKITARKU AGAR MEREKA TAHU BAHWA MAMAKU ADALAH FIGUR YANG TERBAIK DAN YANG TELAH MENDIDIKKU MENJADI MANUSIA YANG BIJAKSANA... Perempuan itu ku panggil Mama yang selalu menyebut namaku di dalam setiap doanya Perempuan itu kupanggil Mama Yang kini menetap disurga bersama Sang Khalik yang mengasihinya... TERIMA KASIH MAMAKU TERCINTA, ATAS SEMUA KEHIDUPAN YANG INDAH, YANG TELAH KAU HADIRKAN SELAMA ENGKAU BERSAMAKU DI DUNIA INI........ LIWAT HEMBUSAN NAPASKU SERTA DOAKU, KU TITIPKAN CIUM YANG PALING MANIS UNTUK MAMA DI SURGA SANA....... (Untuk mengenang mamaku yang meninggal tanggal 5 Mei 2009 di Ambon) Anakmu Richard Sahetapy yang Kau panggil RIS

SENG ADA MAMA LAI

SU SENG ADA MAMA LAI PAR BIKING COLO - COLO SU SENG ADA MAMA LAI PAR TUANG PAPEDA DI SEMPE SU SENG ADA MAMA LAI PAR ATOR MAKAN DI MEJA MAKAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR CUCI BETA PUNG PAKIAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR DENGAR BETA PUNG SUSAH SU SENG ADA MAMA LAI PAR JAGA BETA WAKTU SAKIT MAMAE.... PAR APA LAI BETA PULANG KA RUMAH TUA KALO MAMA SU SENG ADA PAR LIA BETA PAR APALAI BETA DUDU DI MEJA MAKAN KALO MAMA PUNG TAMPA GARAM SU SENG ADA PAR SAPA LAI BETA MAU MANYANYI KALO MAMA SU SENG ADA PAR DENGAR... SIOOO MAMA E.... MAMA SU JAUH DARI BETA DENG BASUDARA MAMA SU TENANG DI TETEMANIS PUNG PANGKO TAPI MAMA PUNG PASANG DENG MAMA PUNG DOA TETAP JADI BINTANG YANG BERSINAR DI BETA PUNG HATI SELAMA HIDOP DI DUNIA. JUST FOR MY LOVE MAMA

Glitter Text
Make your own Glitter Graphics

Yesus Manis