15 Desember 2010

KESAKSIAN EMMANUEL

Sumber : Elia Stories
Kategori: Kesaksian – Pertobatan

Sebelum Kelahiranku
Ketika ibu mengandung saya sebagai anak yang ketiga, dia sedang berjalan ke pasar dan dia bertemu seseorang yang mengatakan bahwa anak yang dikandungnya akan menjadi seorang Imam (ahli agama Islam). Orang itu salah terka sebab saya kelak akan menjadi pendeta yang menyebarkan kabar baik Yesus Kristus dan bagaimana Ia disalib. Ketika saya lahir, di usia dua tahun saya dimasukkan ke sekolah Islam. Pada usia 9 tahun, saya sudah mempelajari 60 buku-buku Qur’an dan saya memenuhi syarat untuk menjadi ustad atau ahli agama Islam. Pada usia 9 tahun, saya sudah berkhotbah dan mengajar beberapa pelajar, kebanyakan lelaki dan wanita dewasa.

Misteri Qur’an
Qur’an adalah buku suci agama Islam, tapi setiap ayat dan kitabnya dapat digunakan untuk guna-guna hitam atau putih. Saya katakan demikian karena saya sudah mempelajarinya setelah saya menjadi ahli agama Islam. Yang paling berbahaya adalah kitab Yasin. Ayat-ayat di kitab ini dapat digunakan untuk menghancurkan kehidupan, untuk melindungi terhadap musuh-musuh dan untuk mendapat kekayaan. Ketika saya masih jadi muslim, saya membuat jimat-jimat dengan ayat-ayat Qur’an, seperti jimat anti guna-guna, jimat agar disukai, jimat kebal peluru, dan bahkan jimat untuk menghilang waktu berdiri di depan tembok. Saya sedang mencoba membuat jimat untuk menghilang pada saat saya ditangkap Yesus Kristus.

Saya pribadi membantu banyak orang membuat jimat-jimat dengan menggunakan ayat-ayat dan kitab-kitab Qur’an. Ironisnya, jimat-jimat tidak tahan lama dan biasanya malah tidak ampuh pada saat sangat diperlukan. Hanya harapan pada Yesus Kristus saja yang tidak pernah gagal sebab orang yang percaya padaNya tidak akan kecewa atau dipermalukan. Dialah harapan yang pasti dan pertolongan yang tepat waktu di saat diperlukan.

Terorisme
Setiap anak yang lahir di lingkungan Islam fanatik dicuci otaknya dan dicekoki ajaran-ajaran yang membenci orang Kristen dan orang kulit putih sebagai musuh mereka dan musuh Tuhan. Anak-anak Muslim dari kecil tumbuh dengan penuh kebencian terhadap orang Kristen. Di dunia Muslim dipercayai bahwa jika seorang Muslim membunuh seorang Kristen, dia akan menerima upah dari Allah dan jika dia terbunuh maka dia akan pergi ke surga dan diberi tujuh istri yang masih perawan. Karena pengetahuan ini, setiap Muslim jadi siap mati untuk Islam, ini adalah alasan di balik pembom bunuh diri. Mereka menyebut tindakan ini sebagai Jihad, artinya perang suci.

Saya diracuni dengan kebencian terhadap orang Kristen sejak saya kecil, terutama terhadap pendeta dan orang kulit putih. Kami tidak menganggap mereka sebagai manusia tapi kami melihatnya sebagai musuh Allah. Dengan kebencian ini di dalam hati, kami melakukan banyak keonaran pada mereka. Jika mereka bereaksi terhadap rencana kami, kami lalu membakar gereja-gereja dan rumah-rumah mereka. Saya beruntung belum pernah membunuh orang Kristen, tapi kawan saya melakukannya setiap saat dengan senang hati. Pembunuhan terhadap orang Kristen di Nigeria Utara terus-menerus berlangsung karena kami melihatnya sebagai melakukan tugas Allah. Ini adalah semangat tanpa pengetahuan.

Peralihanku
Pada usia 15 tahun, kami membakar dan membunuhi banyak orang Kristen. Setelah melakukan semuanya, saya merasa tidak puas. Sepertinya ada yang kurang dalam hidup saya tapi saya tidak dapat menjelaskan apa itu. Di lubuk hati saya bertanya jika saya mati sekarang, ke mana saya pergi? Saya merasa begitu bingung dan mulai berkata pada diri sendiri jika saya jadi orang Kristen dan pada akhirnya Islam adalah jalan ke surga, apakah yang akan saya lakukan? Saya benar-benar bingung dan sangat membutuhkan bantuan dari Tuhan. Dalam hati saya mengakui bahwa orang Kristen itu tidak bersalah dan sabar. Mereka tidak membalas meskipun diperlakukan begitu jelek oleh kami. Saya kemudian menyimpulkan bahwa Yesus tentunya jalan ke surga. Tapi dengan singkat, saya kembali ke pendirian saya semula bahwa Islamlah jalan menuju Tuhan.

Suatu hari, kami sedang membuat jimat untuk menghilang dengan kawan saya bernama Charles yang dulunya Kristen tapi beralih ke Islam. Bagi kami, perpindahan agama ini amatlah menyenangkan. Inilah yang biasanya kami lakukan jika kami berjumpa dengan orang Kristen. Kami mencoba merubah agama mereka dan banyak yang beralih agama, termasuk para pendeta, karena iming-iming duit.

Waktu kami sedang membuat jimat, beberapa penyebar Injil datang pada kami dan berkhotbah firman Tuhan pada kami. Kata-kata yang ke luar dari mulut mereka bagaikan pedang. Kata-kata itu betul-betul menembus hati saya. Di akhir khotbah, mereka membawa kami untuk mengenal Yesus karena kami tidak dapat menolak kekuatan Tuhan dalam diri mereka. Tapi ketika mereka menanyakan nama dan alamat saya, saya beri informasi palsu. Tapi Tuhan terus mengikuti jejak saya.

Pengalaman supernatural
Setelah para penginjil itu mendoakan kami, saya bimbang akan dua pilihan. Malam itu, saya mendapat penglihatan rohani. Untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya melihat Tuhan berkhotbah dengan megaphone di jalan. Saya melihat orang-orang yang belum lahir kembali terdorong oleh kekuatan supernatural untuk mengikuti Dia, tapi pengaruh supernatural ini tidak tampak bagi umat Tuhan yang sudah lahir baru. Saya adalah satu dari antara orang-orang yang terdorong untuk mengikuti Dia dan kami dibawa ke padang yang sangat luas. Tuhan dalam bentuk manusia itu berkata pada kami bahwa orang-orang yang ingin lahir kembali harus menunggu dan bagi yang belum siap hendaknya pergi saja. Lalu banyak orang-orang pergi, tapi beberapa termasuk saya tinggal. Tiba-tiba saya mendengar suara halilintar. Saya takut dan saya melihat Yesus berdiri di atas batu dan berkata: Datanglah kamu semua yang lelah dan berbeban berat, Aku akan menyegarkanmu. Ikutlah perintahKu dan belajarlah daripadaKu. Sebab Aku ini lemah lembut dan rendah hati, maka kamu akan merasa segar. Karena perintah-perintahKu menyenangkan, dan beban yang Kutanggungkan atasmu ringan. (Matius 11:28-30)

Di hari kemudian, saya membaca kalimat ini di Alkitab. Setelah penglihatan ini, saya bangun dari tidur dan setelah itu saya memberikan hidup saya untuk Tuhan Yesus.

Penindasan
Di lingkungan Muslim, jika ada seorang Muslim yang beralih agama, ia secara otomatis sudah menjadi musuh Tuhan. Islam menganjurkan orang Muslim untuk membunuh orang yang pindah agama, dengan janji mereka akan mendapat upah di surga. Karena alasan ini, ayah saya dan beberapa ketua Muslim mengumumkan dan menetapkan bahwa saya harus dibunuh. Banyak usaha mereka lakukan untuk membunuhku tapi Tuhan meluputkan saya dari semua usaha itu. Setelah saya beralih agama, saya berhenti berkhotbah pada saat teman-tmeman saya berlatih. Saya dulu suka berjalan dengan gagah ke mesjid. Tapi semua tidak saya lakukan lagi. Bahkan saya menjauhkan diri dari mereka. Semua ini saya lakukan tanpa memperlihatkan kepercayaan saya yang baru dengan alasan takut ketahuan. Tapi tak lama kemudian, mereka mengetahuinya dan berita ini menyebar bagaikan api di semak kering karena status terhormat saya sebagai ahli agama Islam termuda.

Di suatu malam ketika saya tidur, sekelompok orang Muslim dikirim untuk membunuh saya. Mereka menculik saya ke sebuah rumah bertingkat di mana kawan-kawan mereka sudah menunggu saya di kegelapan. Di dalam ruangan itu pintu ditutup dengan balok kayu dan saya dipukuli dari berbagai arah. Di saat tertentu saya benar-benar sudah tidak bisa bernafas lagi. Tapi kemudian saya dengar suara yang menyuruh saya mendekat ke pintu. Saya turuti pesan suara itu dan tiba-tiba saya sudah berada di luar rumah. Ini bukan hasil kerja jimat-jimat saya karena semua jimat-jimatku sudah kubakar melalui kegiatan pelepasan roh jahat yang dilakukan oleh seorang pendeta. Lagipula jimat-jimat itu tidak bisa memindahkan seseorang ke luar ruangan, dan hanya bisa membuat orang yang berdiri di tempat yang sama menghilang (raib). Yang terjadi pada saya benar-benar kerja tangan Tuhan.

Begitu para penyerangku ke luar dan melihat saya, mereka mengejarku sambil berteriak, “Maling, maling!!” Di bagian utara Nigeria, orang-orang akan membunuh maling yang ketangkap basah. Karena para penyerangku sudah bertekad hendak membunuhku, merekapun tidak peduli andaikata saya dikeroyok massa hingga mati. Orang banyak mengeroyok saya, melempari batu, dan memukuli saya dengan kayu dan besi dari segala penjuru. Rasa sakit yang saya derita luar biasa sampai saya tidak bisa lari lagi dan akhirnya jatuh. Saya sangka ini adalah akhir hidupku. Saya mengambil keputusan untuk tidak menyerah. Kalaupun saya mati, biarlah saya mati di dalam Tuhan dan andaikata saya hidup, biarlah saya hidup di dalam Dia. Saya berdoa,”Bapa, jangan biarkan mereka menanggung dosa mereka, ampuni mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan.” Seketika setelah saya selesai berdoa, saya mendengar suara, “Anakku, bangunlah.” Saya berdiri dan saya merasakan sendiri berlari dengan kecepatan cahaya meninggalkan jauh para pengeroyok saya, tetapi saya tidak merasakan kaki saya mengijak bumi. Rasanya seperti menggunakan kaki Roh Kudus. Saya berlari ke gedung yang baru dibangun dan berpagar di sekelilingnya. Pada saat saya berusaha memanjat pagar, suatu kekuatan mengangkat saya. Sebelum saya menyadari apa yang terjadi, saya sudah berada di bagian lain gedung itu. Sungguh suatu hal yang di luar imajinasi saya.

Pada saat itu saya berusia 16 tahun. Saya terpaksa berhenti sekolah selama setahun karena orang-orang itu terus mencari dan berusaha membunuh saya, sampai ke sekolah sekalipun. Bahkan para ketua gerejaku pun ketakutan atas ancaman orang Muslim yang akan membakar gereja kalau melindungiku. Banyak yang berusaha mengubah keputusan saya, termasuk beberapa pastor. Mereka menghasut saya untuk kembali memeluk Islam mumpung saya masih muda. Mereka bilang kalau saya sudah dewasa nanti, saya bisa kembali kepada Tuhan. Saya berkata pada mereka bahwa saya telah menyerahkan diri kepada Kristus dan tidak mau balik lagi. Karena nyawa saya terancam, saya harus menyembunyikan diri di gunung. Tiada yang berani memberi inapan buat saya karena ancaman orang Muslim. Saya tinggal di gunung sendirian selama 6 bulan. Banyak ular, kalajengking, dan berbagai binatang melata.

Suatu waktu pada saat saya tidur, seekor ular memanjat badan saya dan berlalu. Saya terjaga dan melihatnya pergi. Saya tidak takut sebab Alkitab berkata di Markus 16:18 bahwa orang percaya akan memegang ular dan tidak mati. Suatu waktu saya meninggalkan gunung. Saya pulang dari gereja jam 8 malam dan 50 orang pemuda mengejar saya dengan cepat. Saya mampu menghindari mereka tetapi seseorang berhasil menyusul dan berusaha menusuk kepala saya dengan pisau. Saya bisa menghindari tusukan. Satu tusukan lagi diarahkan ke dada, saya tangkis dengan kaki, tapi kaki saya tertusuk pisau. Ketika saya masuk rumah sakit, sebagian daging saya diperiksa oleh dokter dan dibawa ke laboratorium. Dokter bilang pisaunya beracun. Saya menderita sakit untuk beberapa lama, tapi akhirnya sembuh secara ajaib. Sampai sekarang bekas tusukan itu masih nampak.

Di lain waktu, ketika saya sedang pergi membeli obat ke apotek, sekitar 20 pemuda Muslim menyerang saya dan meminta Alkitabku. Saya bilang saya tidak bawa Alkitab. Beberapa orang berkata,”Tusuk dia!”, tapi yang lain bilang jangan, sehingga akhirnya saya diperkenankan pergi. Ketika saya berada dalam apotek, sebuah suara mengatakan padaku untuk mengambil jalan ke luar lain dan saya turuti. Di kemudian hari saya mendengar bahwa para pemuda itu berusaha untuk membunuh saya lagi. Mereka masuk apotek tersebut dan bertanya kepada apoteker di mana saya. Ketika tidak mendapatkan saya, mereka menggoreskan tanda salib dengan pisau di badan apoteker itu dan memukulinya sampai setengah mati. Untunglah ada orang Samaria yang baik hati yang menolongnya ke rumah sakit.

Di lain waktu, seorang ulama Muslim terkenal yang dulu merupakan pembimbingku dikirim orang untuk memantau gerak-gerikku. Dia sangat tidak senang atas perubahan imanku. Tiga orang kirimannya menculik dan memasukkan saya ke dalam bagasi mobil mereka. Saya dibawa ke dalam rumah besar mereka. Saya diberi waktu tiga hari untuk beralih kepercayaan atau menghadapi konsekuensinya. Saya gunakan waktu tiga hari itu untuk berkhotbah pada pengawal penjara yang kemudian bertobat dan membuka pintu penjara. Kami berdua melarikan diri karena mengetahui bahwa nasibnya juga dalam bahaya setelah menerima penjelasan illahi dari saya.

Tiga bulan setelah kejadia itu, saya sekali lagi diculik oleh sekelompok pemuda Muslim di sekolah. Mereka mengelabui saya dan memassukan saya kembali ke penjara. Kembali saya berkhotbah pada penjaga penjara yang juga kemudian membuka pintu penjara dan bersama saya melarikan diri. Ini adalah pengalaman saya melarikan diri dari penculikan dan penguruan dalam penjara yang semuanya dirancang oleh ahli Islam terkemuka yang sekarang sudah meninggal dunia.

Suatu hari saya berada di hutan yang dekat dengan rumah saya. Seorang Muslim menembak saya dengan senjata api. Pelurunya menerjang dadaku dan jatuh ke tanah tanpa melukaiku. Ketika saya melihat ke depan, orang itu sudah siap menembak lagi. Matanya tampak hijau sepertinya ada roh pembunuh dalam dirinya. Dia bertekad untuk membunuh saya.

Seorang dokter Muslim yang terkemuka berkata padaku bahwa saya main-main dengan mereka. Dia berjanji bahwa dia akan menggunakan kepala saya sebagai jimat untuk orang-orang. Setelah beberapa bulan, kulitnya berubah jadi gelap, semakin gelap, dan akhirnya dia mati.

Ayahku sendiri mencoba membunuh saya dengan tombak besi yang tajam, tapi Tuhan dengan ajaib mengelakkan saya.

Pada bulan February 2002, terjadi pembunuhan orang Kristen di bagian Utara Nigeria di Kaduna, propinsi saya. Sekitar 5.000 orang Kirsten dibunuh. Rumah-rumah orang Kristen dibakar habis. Pada saat itu saya sudah menjadi pengkhotbah terkenal di propinsi saya. Saya diarah untuk dibunuh, tetapi mereka tidak bisa menyentuhku. Mereka datang beberapa kali ke rumah saya, tapi Tuhan tidak memungkinkan mereka membunuhku. Suatu saat mereka hampir saja membunuh kakak lakiku karena mirip dengan saya. Meskipun kakakku Muslim, diapun harus melarikan diri untuk menyelamatkan nyawanya. Tempat beribadah saya dibakar, termasuk rumah wanita yang memberi kami tempat beribadah. Semua perlengkapan kami dihancurkan. Pada waktu saya menyadari bahwa saya tidak bisa tinggal lagi di bagian Utara Nigeria karena alasan keamanan, saya pindah ke bagian Selatan di mana saya saat ini sedang melayani Tuhan.

Panggilan saya untuk memberitakan Injil
Saya punya tugas Illahi untuk menyebarkan Injil di dunia, terutama di dunia Muslim. Karena itu saya butuh dukungan dari kalian kawan seiman dalam bentuk apapun. Tahun lalu, Tuhan berkata pada saya dengan suara yang sangat jelas bahwa dia mengaruniai saya kemampuan penyembuhan. Tapi saya tidak terlalu tahu bagaimana menggunakannya sampai Tuhan mengirim Brother William (dari Elijah’s Challenge) ke propinsi Enugu di Nigeria. Bahkan sebelum pertemuan ini, Tuhan sudah menghubungkan saya dengan dia melalui websitenya untuk bertanya apakah ada orang di Nigeria yang bisa melatih saya melakukan penyembuhan Illahi. Beliau lalu mengundang saya ke Enugu di mana Tuhan memberitahukan pada saya prinsip-prinsip utama dan pelaksanaan penyembuhan Illahi pada orang sakit. Hari ini saya bisa berkata bahwa Tuhan sudah memenuhi janjinya melalui pertemuan saya dengan Brother William karena saya sendiri sekarang melihat bagaimana orang-orang seketika sembuh di tempat kebaktianku. Dengan izin Tuhan, di tahun 2005 kami akan terus mendemonstrasikan tanda-tanda, mujizat-mujizat, dan penyembuhan-penyembuhan Illahi ke berbagai tempat.

Evangelist Emmanuel
Delta State, Nigeria, Afrika Barat.

Tidak ada komentar:

SURAT PILATUS KEPADA KAISAR TIBERIUS

Ternyata selama masa pemerintahannya sebagai Gubernur Yudea, Pontius Pilatus pernah menulis sebuah surat kepada Kaisar Tiberius di Roma melaporkan mengenai aktivitas dari pelayanan Yesus. Surat ini ditulisnya pada tahun 32 AD. Berikut adalah isi suratnya : Kepada Yang Mulia Kaisar Tiberius ... Seorang anak muda telah muncul di Galilea dan atas nama Elohim yang mengutusnya, Dia telah berkhotbah dalam sebuah hukum yang baru, dengan perilaku yang rendah hati. Pada mulanya saya mengira tujuan-Nya adalah untuk menimbulkan gerakan revolusi rakyat untuk melawan pemerintahan Roma. Dugaan saya keliru, Yesus Orang Nazaret itu ternyata bergaul lebih akrab dengan orang Romawi daripada dengan orang Yahudi. Suatu hari saya memperhatikan, ada seorang anak muda di antara sekelompok orang, sedang bersandar pada sebatang pohon dan berbicara dengan tenang kepada kumpulan orang banyak yang mengelilingi-Nya. Orang-orang mengatakan kepada saya bahwa itulah Yesus. Terdapat perbedaan yang jelas antara Dia dan orang-orang yang mengelilingi-Nya. Dari rambut dan janggutnya yang pirang, Ia kelihatan seperti "Tuhan" (Lord). Ia berumur sekitar 30 tahun, dan saya belum pernah melihat orang dengan wajah sedemikian simpatik dan menyenangkan seperti Dia. Apa yang membuat Ia kelihatan begitu berbeda dengan orang-orang yang sedang mendengarkan-Nya adalah pada wajah-Nya yang ceria. Karena saya tidak ingin mengganggu-Nya, saya meneruskan perjalanan saya, tetapi saya menyuruh sekretaris saya untuk bergabung dengan mereka dan turut mendengarkan pengajaran-Nya. Kemudian sekretaris saya melaporkan bahwa belum pernah ia membaca karya-karya ahli filsafat manapun yang dapat disejajarkan dengan ajaran Orang itu, dan bahwa Orang itu (Yesus) sama sekali tidak membawa orang ke jalan yang sesat, dan tidak pula menjadi penghasut. Oleh karena itulah kami memutuskan untuk membiarkan-Nya. Ia bebas untuk melakukan kegiatan-Nya berbicara dan mengumpulkan orang. Kebebasan yang tidak terbatas ini menggusarkan orang-orang Yahudi dan menimbulkan kemarahan mereka. Ia tidak menyusahkan orang miskin, tetapi merangsang kemarahan orang-orang kaya dan para tokoh masyarakat. Kemudian saya menulis surat kepada Yesus, meminta Ia untuk diwawancarai dalam suatu pertemuan. Ia datang. Pada saat Orang Nazaret itu tiba, saya sedang melakukan jalan pagi. Dan ketika saya memperhatikan-Nya, saya begitu tertegun. Kedua kaki saya serasa dibelenggu oleh rantai besi yang terikat pada lantai batu pualam. Seluruh tubuh saya gemetar bagaikan seorang yang bersalah berat. Namun Ia tenang saja. Tanpa beranjak, saya begitu terpukau dengan orang yang luarbiasa ini beberapa saat. Tidak ada yang tidak menyenangkan pada penampilan atau perilaku-Nya. Selama kehadiran-Nya saya menaruh hormat dan respek yang mendalam pada diri-Nya. Saya katakan kepada-Nya bahwa pada diri dan kepribadian-Nya terdapat sesuatu yang memancar dan menunjukkan kesederhanaan yang memukau, yang menempatkan Ia di atas para ahli filsafat dan cendekiawan masa kini. Ia meninggalkan kesan yang mendalam pada kami semua karena sikap-Nya yang simpatik, sederhana, rendah hati, dan penuh kasih. Saya telah meluangkan banyak waktu untuk mengamati aktivitas pelayanan menyangkut Yesus dari Nazaret ini. Pendapat saya adalah : Seseorang yang mampu mengubah air menjadi anggur, menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang mati, dan menenangkan gelombang laut, tidak bersalah sebagai pelaku perbuatan kriminal sebagaimana dituduhkan oleh orang banyak. Kami harus mengakui bahwa sesungguhnya Ia adalah Putra Elohim. Pelayan anda yang setia, Pontius Pilatus. Surat di atas tersimpan di Perpustakaan Kepausan di Vatikan, dan salinannya mungkin dapat diperoleh di Perpustakaan Kongres Amerika. Dari surat di atas, tahulah kita mengapa Pilatus "tidak berani" menjatuhkan vonis hukuman mati atas Yesus (Matius 27:24, Yohanes 18 : 31-40 dan 19 : 4,6 - 16)

PEREMPUAN ITU KU PANGGIL MAMA

Perempuan itu ku panggil Mama Yang setiap malam selalu terjaga saat hati sibuah hatinya sedang gelisah... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu sibuk di subuh hari untuk menyiapkan sarapan dan keperluan sibuah hatinya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengajariku untuk menjadi bijaksana,... Yang selalu mengajariku untuk selalu dekat dengan Sang Khalik... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu turut merasakan kesusahanku,.. Yang selalu barusaha memenuhi kebutuhanku... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengkhawatirkan keadaanku saat ku jauh,.. Yang selalu menanyaiku dengan penuh kasih saat ku murung... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat penyakit itu bersarang ditubuhnya dan kubisikan: mama izinkan aku untuk merawatmu dan menjagaimu... Perempuan itu ku panggil Mama Yang yang terbaring lamah di pembaringan... Perempuan itu ku panggil Mama Yang dengan lemah berusaha duduk di pembaringan dan mengatakan pesan terakhirnya kepadaku: "RIS MARI BERBAGI DENGAN MAMA DALAM HIDUPMU"... Perempuan itu ku panggil Mama Yang di saat-saat terakhir hidupnya masih memintaku untuk bernyanyi memuju Sang Khalik serta bertelut dan berdoa untuknya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang malam itu tarikan napasnya semakin berat.... Perempuan itu ku panggil mama Yang saat itu kubertelut di kakinya sambil memanjatkan doa: TUHAN KUMOHON KEBESARAN KASIHMU DAN MUJIZATMU UNTUK KESEMBUHAN DAN MEMBERI PANJANG UMUR BAGI MAMAKU TERCINTA... Perempuan itu ku panggil Mama Yang disaat-saat terakhir hidupnya ku bersujud di kakinya sambil menangis dan memeohon ampun atas semua dosa dan kesalahan yang pernah kubuat selama hidupku bersamanya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang mengatakan kepadaku: RIS MAMA CAPEK DAN MAMA INGIN ISTIRAHAT... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kubisikan: MAMA, KALAU MAMA CAPEK BERISTIRAHATLAH MAMA......... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat detik - detik terakhir tarikan napasnya, aku masih tetap besujud di kakinya sambil meneteskan air mataku ke kakinya sambil berkata: MAMAKU, TOLONG RASAKAN BETAPA AKU SANGAT MENYAYANGI MAMA LEWAT HANGATNYA AIR MATAKU YANG MENETES DI KAKI MAMA INI... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kasih sayangku kepadanya dikalahkan oleh kasih sayang Sang khalik kepada mamaku, sehingga saat itu juga mamaku menghembuskan napasnya yang terakhir untuk pergi menghadap Sang Khalik, untuk pergi meninggalkan kami selamanya dan untuk mengakhiri segala penderitaan hidupnya di dunia ini... Perempuan itu ku panggil Mama yang disaat tubuhnya terbujur kaku dan dingin, kucium mamaku sambil berbisik: MAMAKU TERSAYANG, KASIH SAYANG MAMA KEPADAKU AKAN TETAP MENJADI BINTANG DI DALAM HATIKU YANG AKAN TETAP BERSINAR DAN SINAR KASIH SAYANG ITU AKAN TETAP KUPANCARKAN KEPADA SEMUA ADIK - ADIKU, SAUDARA - SAUDARAKU, DAN SEMUA ORANG YANG BERADA DI SEKITARKU AGAR MEREKA TAHU BAHWA MAMAKU ADALAH FIGUR YANG TERBAIK DAN YANG TELAH MENDIDIKKU MENJADI MANUSIA YANG BIJAKSANA... Perempuan itu ku panggil Mama yang selalu menyebut namaku di dalam setiap doanya Perempuan itu kupanggil Mama Yang kini menetap disurga bersama Sang Khalik yang mengasihinya... TERIMA KASIH MAMAKU TERCINTA, ATAS SEMUA KEHIDUPAN YANG INDAH, YANG TELAH KAU HADIRKAN SELAMA ENGKAU BERSAMAKU DI DUNIA INI........ LIWAT HEMBUSAN NAPASKU SERTA DOAKU, KU TITIPKAN CIUM YANG PALING MANIS UNTUK MAMA DI SURGA SANA....... (Untuk mengenang mamaku yang meninggal tanggal 5 Mei 2009 di Ambon) Anakmu Richard Sahetapy yang Kau panggil RIS

SENG ADA MAMA LAI

SU SENG ADA MAMA LAI PAR BIKING COLO - COLO SU SENG ADA MAMA LAI PAR TUANG PAPEDA DI SEMPE SU SENG ADA MAMA LAI PAR ATOR MAKAN DI MEJA MAKAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR CUCI BETA PUNG PAKIAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR DENGAR BETA PUNG SUSAH SU SENG ADA MAMA LAI PAR JAGA BETA WAKTU SAKIT MAMAE.... PAR APA LAI BETA PULANG KA RUMAH TUA KALO MAMA SU SENG ADA PAR LIA BETA PAR APALAI BETA DUDU DI MEJA MAKAN KALO MAMA PUNG TAMPA GARAM SU SENG ADA PAR SAPA LAI BETA MAU MANYANYI KALO MAMA SU SENG ADA PAR DENGAR... SIOOO MAMA E.... MAMA SU JAUH DARI BETA DENG BASUDARA MAMA SU TENANG DI TETEMANIS PUNG PANGKO TAPI MAMA PUNG PASANG DENG MAMA PUNG DOA TETAP JADI BINTANG YANG BERSINAR DI BETA PUNG HATI SELAMA HIDOP DI DUNIA. JUST FOR MY LOVE MAMA

Glitter Text
Make your own Glitter Graphics

Yesus Manis