9 Desember 2009

KESAKSIAN PELAWAK KANG MAMAN 1

Sumber : Come and Follow Jesus
Christian Imanuel 09 Desember jam 7:52 Balas
Bersama ini saya kirimkan kesaksian dari seorang Sunda yg jadi salah satu anggota group lawak dari Bandung dan pimpinannya adalah sdr Us-us (mantan bintang film di thn 60 an).

Kesaksian ini saya dengar sendiri waktu ada rubrik kesaksian di Persekutuan doa yang siadakan dirumahnya Jendral (Purn) Pranowo, mantan dirjen Imigrasi. Fisik dari orang tersebut pendek sekitar 150 cm tapi giginya ada 4 buah yg copot karena dipukulin sama teman dan kerabatnya ketika dia pindah agama (bertobat). Kesaksian berikut ini saya ambil dari majalah Narwastu. Adalah kang Maman alias Pak Elisa Dari Sungai Ciliwung ke Sungai Yordan. Sebelumnya ia bernama Muhammad Shalat, karena ia dilahirkan pas jam sembayang (Shalat umat Muslim)

Panggilan akrabnya adalah Maman. Tapi…, kata dia, karena sekarang sudah menyeberang dari Sungai Ciliwung ke Sungai Yordan, maka namanya diganti menjadi Elisa. Wajahnya kelihatan awet muda, padahal usianya sudah 55 tahun. Boleh jadi karena ia memang selalu gembira, atau mungkin lantaran ia seorang pelawak.

Ditemui NARWASTU di sebuah gereja dibilangan Depok. Kang Maman atau Pak Eliza memberikan kesaksiannya berikut ini…

Dulu saya bukan orang Kristen, dan saya pernah juara membaca kitab suci agama saya yang dulu (Islam) karena itulah saya diangkat menjadi pegawai di Kantor Kecamatan. Saya juga mantan pelawak Grup Sangkuriang Bandung. Saya mengikut Kristus baru dua tahun ini. Ceritanya mula-mula ada orang datang ke kantor kecamatan tempat saya berkerja untuk mengurus surat-surat. Setelah saya baca, ternyata dia orang Kristen, dan saya nggak mau layani. Saya benci orang Kristen, lalu saya pulang padahal dia masih nunggu terus di kantor kecamatan. Di rumah saya sembahyang saya memang tidak pernah ketinggalan sembahyang. Waktu itu saya bersujud minta ampun kepada Tuhan. “Ya Tuhan ampunilah perbuatan-perbuatan saya yang salah tadi siang”.

tiba-tiba ada suara deru angin, dan saya langsung melek. Ternyata ada yang berdiri di hadapan saya. Dia menampakan wajah-Nya dan badan-Nya dengan pakaian yang putih, pakai selendang merah bawa tongkat. Merahnya menyala tidak ada bandingnya. Sendal-Nya seperti bakiak dan berwarna emas. Lalu Dia bilang begini,”Syalom…, syalom.” Saya nggak mengerti apa syalom itu. Tapi…, seperti langit mau pecah ketika terdengar suara-Nya. Ketika itu spontan saya mengucap “Astagafirullah aladzin.” Saya didatangi kira-kira sekitar 5 menit. Lalu Dia bilang begini, “anakku, Akulah Isa Almasih, dan Akulah Yesus Kristus. Akulah jalan yang lurus dan akulah yang terkemuka di dunia dan di akhirat. ” Saya seperti nggak sadar, lalu bertanya “Kau ini siapa?” Lalu Dia menaruh tangan-Nya di kepala saya. “Aku menumpangi kepala kamu, Aku akan memberkati kamu. Ikutlah Aku, Jalan yang lurus. “Astagafirullah aladzin…” ketika saya melek lagi Dia sudah nggak ada. Lalu saya membangunkan istri saya. “Mah.., bangun…” Dia tanya,”Aya naon(Ada apa)?”. Lalu saya ceritakan kejadian itu. Dia malah bilang,”Itu teh jurik, setan, iblis.” Dia suruh saya berdoa. Saya berdoa lagi, dan istri saya kembali tidur, saya nggak bisa tidur. Sampai satu minggu saya nggak bisa tidur. Pikiran saya nggak tenang. Saya merasa masih melihat wajah-Nya terus-menerus. Rumah tangga saya jadi guncang, dan akhirnya saya keluar dari pekerjaaan.

Suatu sore, saya berjalan-jalan sampai kedekat gereja. Waktu itu ada kebaktian, jemaatnya nggak banyak lalu saya dengerin saja dari luar. Tapi Pak Pendeta ngajak saya masuk. “Entar diberkati Tuhan,” katanya. Saya takut masuk, nanti saya disalib pikir saya begitu. Saya pulang saja…! Minggu berikutnya saya ikut seminar di Gereja itu, ada pelepasan katanya. Walaupun saya nggak tahu apa itu artinya pelepasan, namun saya mengikuti pelepasan tersebut, lalu dikasih Alkitab sama Pak Pendeta. Tapi nggak pernah saya bawa ke rumah. Saya taruh saja di kebun singkong, Takut… karena mertua saya kan ulama. Tapi saya belajar terus di gereja itu. Selama tiga bulan saya membohongi istri. Kalau ditanya,”Bapak dari mana?” Saya jawab’”Kondangan, Mah…”. Istri saya nggak percaya “Kok siang malam kondangan terus. Punya pacar kali?” katanya curiga. Saya nggak mau begitu terus, sayakan umat Kristus.

Akhirnya saya mulai mendoakan orang sakit, nggak dibawa ke dokter tapi sembuh. Yang lumpuh, saya doakan demi Nabi Isa Almasih, dia sembuh. Hingga suatu hari ada yang datang ke mertua saya, dan bilang,”Pak…, sekarang mantunya jadi dukun Kristen lho!”

Inilah titik awal dimana iman saya kepada Kristus diuji. Malam itu juga jam dua subuh saya dibangunin sama mertua saya.”Bangun setan, anjing laknat lu..!!!” Saya dibilang orang kafir lalu diusir. Saya pergi malam itu juga ngajak istri dan anak saya. Istri saya langsung minta dicerai, tapi saya nggak mau. Lalu saya sujud kepada-Nya”Tuhan sekarang saya hidup di dalam namaMu, Yesus Kristus jangan sampai sia-sia, berkati istri saya karena dia tidak mengenal Engkau”. Tuhan memberkati saya, saya bisa ngontrak rumah.

Tapi kemudian saya dianiaya oleh penduduk di situ. Waktu itu hari Jumat, saya dipukuli, mulut saya dimasuki kayu dengan paksa sampai gigi saya rontok. Waktu itu saya sedang jalan pulang ke rumah, Saya di cegat dan diseret sepanjang jalan menuju rumah saya, sampai tangan saya terkelupas semua kulitnya. tidak hanya sampai disitu, didalam rumah tangan saya dijepit pakai meja sampai patah. Kira-kira 5 bulan setelah penganiayaan itu saya sudah pulih kembali. Namun dianiaya lagi, dipukuli lagi hingga kaki saya cacat. Puji Tuhan, Karena kasih-Nya saya kembali dipulihkan, dan sampai sekarang saya bisa jalan.

Rumah tangga saya semakin terguncang, istri saya minta dicerai lagi, tapi saya nggak menceraikannya. Saya masih dianiaya terus sampai akhirnya saya minta cepat-cepat dibabtis.”Pak Pendeta, saya minta cepat dibabtis . Takut umur saya pendek.”Saya memang takut mati karena setiap hari berdarah trus.

Setelah dibabtis, saya masih juga dianiaya. Suatu hari, saya dipanggil oleh saudara-saudara saya di daerah Ciapus, Bogor. Saya disuruh minum kopi. Yang lain, empat orang, pada minum teh. Jadi saya curiga apa lagi mereka kelihatan bisik-bisik. Saya belum berani minum. Tapi Roh Kudus bilang, “AnakKu.., minumlah kopi itu, karena sudah dikuduskan oleh namaKu Yesus Kristus, hormatilah saudaramu”. Lalu saya minum kopi itu. Ketika saya meminum kopi tersebut mereka bisik-bisik. Tapi, Puji Tuhan, sampai pulang ke rumah saya nggak apa-apa. Kemudian, saya dipanggil oleh kakak saya. Disuruh betulin kandang kambingnya. Saya tidak tahu kalau di belakang saya waktu itu ada minyak tanah dalam ember. Tiba-tiba saya diguyur dan sempat dibakar. Katanya sih apinya sudah nyala, luar biasa… saya nggak merasakan apa-apa. Dan pernah juga kuku saya dicabut satu. Tapi dua hari kemudian sudah sembuh. Saya berdoa, agar Tuhan memberkati mereka yang menganiaya saya. Tapi kemudian, mertua saya meninggal. Sebelumnya dia pernah paksa saya supaya pindah lagi ke agama dulu. Jadi saya ini kenyang dianiaya. Saya dibenci masyarakat. Dibilang setan, kafir, anjing, dan segala macam. Tapi, Puji Tuhan.. saya selalu merasakan berkat dan pertolonganNya.

Kalau agama saya diejek orang, saya bilang,”Lho.. kenapa..? Inikan untuk keselamatan saya sendiri”. Saya dulu belum bisa menerangkan firman, buta rohani. Tapi saya kemudian belajar akan kebenaran Firman Tuhan. Saya mulai bertumbuh sampai sekarang. Saya mulai bersaksi di mana-mana, lama-lama makin banyak yang kenal. Saya sering diundang ke sana-sini, saya juga dikenalkan sama pendeta ini pendeta itu.

Saya selalu bertanya kepada istri saya, “setelah jadi Kristen, saya jahat nggak?” Puji Tuhan, istri saya nggak mau diceraikan sekarang. Sedikit demi sedikit istri saya dikasih tahu Injil, dia mulai berubah, walaupun masih sedikit. Saya percaya Tuhan akan memberkati dan memperlihatkan kuasa-Nya seperti kepada saya. Sekarang di dalam rumahtangga saya ada damai sejahtera dan tidak kekurangan apa-apa.

Tidak ada komentar:

SURAT PILATUS KEPADA KAISAR TIBERIUS

Ternyata selama masa pemerintahannya sebagai Gubernur Yudea, Pontius Pilatus pernah menulis sebuah surat kepada Kaisar Tiberius di Roma melaporkan mengenai aktivitas dari pelayanan Yesus. Surat ini ditulisnya pada tahun 32 AD. Berikut adalah isi suratnya : Kepada Yang Mulia Kaisar Tiberius ... Seorang anak muda telah muncul di Galilea dan atas nama Elohim yang mengutusnya, Dia telah berkhotbah dalam sebuah hukum yang baru, dengan perilaku yang rendah hati. Pada mulanya saya mengira tujuan-Nya adalah untuk menimbulkan gerakan revolusi rakyat untuk melawan pemerintahan Roma. Dugaan saya keliru, Yesus Orang Nazaret itu ternyata bergaul lebih akrab dengan orang Romawi daripada dengan orang Yahudi. Suatu hari saya memperhatikan, ada seorang anak muda di antara sekelompok orang, sedang bersandar pada sebatang pohon dan berbicara dengan tenang kepada kumpulan orang banyak yang mengelilingi-Nya. Orang-orang mengatakan kepada saya bahwa itulah Yesus. Terdapat perbedaan yang jelas antara Dia dan orang-orang yang mengelilingi-Nya. Dari rambut dan janggutnya yang pirang, Ia kelihatan seperti "Tuhan" (Lord). Ia berumur sekitar 30 tahun, dan saya belum pernah melihat orang dengan wajah sedemikian simpatik dan menyenangkan seperti Dia. Apa yang membuat Ia kelihatan begitu berbeda dengan orang-orang yang sedang mendengarkan-Nya adalah pada wajah-Nya yang ceria. Karena saya tidak ingin mengganggu-Nya, saya meneruskan perjalanan saya, tetapi saya menyuruh sekretaris saya untuk bergabung dengan mereka dan turut mendengarkan pengajaran-Nya. Kemudian sekretaris saya melaporkan bahwa belum pernah ia membaca karya-karya ahli filsafat manapun yang dapat disejajarkan dengan ajaran Orang itu, dan bahwa Orang itu (Yesus) sama sekali tidak membawa orang ke jalan yang sesat, dan tidak pula menjadi penghasut. Oleh karena itulah kami memutuskan untuk membiarkan-Nya. Ia bebas untuk melakukan kegiatan-Nya berbicara dan mengumpulkan orang. Kebebasan yang tidak terbatas ini menggusarkan orang-orang Yahudi dan menimbulkan kemarahan mereka. Ia tidak menyusahkan orang miskin, tetapi merangsang kemarahan orang-orang kaya dan para tokoh masyarakat. Kemudian saya menulis surat kepada Yesus, meminta Ia untuk diwawancarai dalam suatu pertemuan. Ia datang. Pada saat Orang Nazaret itu tiba, saya sedang melakukan jalan pagi. Dan ketika saya memperhatikan-Nya, saya begitu tertegun. Kedua kaki saya serasa dibelenggu oleh rantai besi yang terikat pada lantai batu pualam. Seluruh tubuh saya gemetar bagaikan seorang yang bersalah berat. Namun Ia tenang saja. Tanpa beranjak, saya begitu terpukau dengan orang yang luarbiasa ini beberapa saat. Tidak ada yang tidak menyenangkan pada penampilan atau perilaku-Nya. Selama kehadiran-Nya saya menaruh hormat dan respek yang mendalam pada diri-Nya. Saya katakan kepada-Nya bahwa pada diri dan kepribadian-Nya terdapat sesuatu yang memancar dan menunjukkan kesederhanaan yang memukau, yang menempatkan Ia di atas para ahli filsafat dan cendekiawan masa kini. Ia meninggalkan kesan yang mendalam pada kami semua karena sikap-Nya yang simpatik, sederhana, rendah hati, dan penuh kasih. Saya telah meluangkan banyak waktu untuk mengamati aktivitas pelayanan menyangkut Yesus dari Nazaret ini. Pendapat saya adalah : Seseorang yang mampu mengubah air menjadi anggur, menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang mati, dan menenangkan gelombang laut, tidak bersalah sebagai pelaku perbuatan kriminal sebagaimana dituduhkan oleh orang banyak. Kami harus mengakui bahwa sesungguhnya Ia adalah Putra Elohim. Pelayan anda yang setia, Pontius Pilatus. Surat di atas tersimpan di Perpustakaan Kepausan di Vatikan, dan salinannya mungkin dapat diperoleh di Perpustakaan Kongres Amerika. Dari surat di atas, tahulah kita mengapa Pilatus "tidak berani" menjatuhkan vonis hukuman mati atas Yesus (Matius 27:24, Yohanes 18 : 31-40 dan 19 : 4,6 - 16)

PEREMPUAN ITU KU PANGGIL MAMA

Perempuan itu ku panggil Mama Yang setiap malam selalu terjaga saat hati sibuah hatinya sedang gelisah... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu sibuk di subuh hari untuk menyiapkan sarapan dan keperluan sibuah hatinya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengajariku untuk menjadi bijaksana,... Yang selalu mengajariku untuk selalu dekat dengan Sang Khalik... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu turut merasakan kesusahanku,.. Yang selalu barusaha memenuhi kebutuhanku... Perempuan itu ku panggil Mama Yang selalu mengkhawatirkan keadaanku saat ku jauh,.. Yang selalu menanyaiku dengan penuh kasih saat ku murung... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat penyakit itu bersarang ditubuhnya dan kubisikan: mama izinkan aku untuk merawatmu dan menjagaimu... Perempuan itu ku panggil Mama Yang yang terbaring lamah di pembaringan... Perempuan itu ku panggil Mama Yang dengan lemah berusaha duduk di pembaringan dan mengatakan pesan terakhirnya kepadaku: "RIS MARI BERBAGI DENGAN MAMA DALAM HIDUPMU"... Perempuan itu ku panggil Mama Yang di saat-saat terakhir hidupnya masih memintaku untuk bernyanyi memuju Sang Khalik serta bertelut dan berdoa untuknya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang malam itu tarikan napasnya semakin berat.... Perempuan itu ku panggil mama Yang saat itu kubertelut di kakinya sambil memanjatkan doa: TUHAN KUMOHON KEBESARAN KASIHMU DAN MUJIZATMU UNTUK KESEMBUHAN DAN MEMBERI PANJANG UMUR BAGI MAMAKU TERCINTA... Perempuan itu ku panggil Mama Yang disaat-saat terakhir hidupnya ku bersujud di kakinya sambil menangis dan memeohon ampun atas semua dosa dan kesalahan yang pernah kubuat selama hidupku bersamanya... Perempuan itu ku panggil Mama Yang mengatakan kepadaku: RIS MAMA CAPEK DAN MAMA INGIN ISTIRAHAT... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kubisikan: MAMA, KALAU MAMA CAPEK BERISTIRAHATLAH MAMA......... Perempuan itu ku panggil Mama Yang saat detik - detik terakhir tarikan napasnya, aku masih tetap besujud di kakinya sambil meneteskan air mataku ke kakinya sambil berkata: MAMAKU, TOLONG RASAKAN BETAPA AKU SANGAT MENYAYANGI MAMA LEWAT HANGATNYA AIR MATAKU YANG MENETES DI KAKI MAMA INI... Perempuan itu ku panggil Mama Yang kasih sayangku kepadanya dikalahkan oleh kasih sayang Sang khalik kepada mamaku, sehingga saat itu juga mamaku menghembuskan napasnya yang terakhir untuk pergi menghadap Sang Khalik, untuk pergi meninggalkan kami selamanya dan untuk mengakhiri segala penderitaan hidupnya di dunia ini... Perempuan itu ku panggil Mama yang disaat tubuhnya terbujur kaku dan dingin, kucium mamaku sambil berbisik: MAMAKU TERSAYANG, KASIH SAYANG MAMA KEPADAKU AKAN TETAP MENJADI BINTANG DI DALAM HATIKU YANG AKAN TETAP BERSINAR DAN SINAR KASIH SAYANG ITU AKAN TETAP KUPANCARKAN KEPADA SEMUA ADIK - ADIKU, SAUDARA - SAUDARAKU, DAN SEMUA ORANG YANG BERADA DI SEKITARKU AGAR MEREKA TAHU BAHWA MAMAKU ADALAH FIGUR YANG TERBAIK DAN YANG TELAH MENDIDIKKU MENJADI MANUSIA YANG BIJAKSANA... Perempuan itu ku panggil Mama yang selalu menyebut namaku di dalam setiap doanya Perempuan itu kupanggil Mama Yang kini menetap disurga bersama Sang Khalik yang mengasihinya... TERIMA KASIH MAMAKU TERCINTA, ATAS SEMUA KEHIDUPAN YANG INDAH, YANG TELAH KAU HADIRKAN SELAMA ENGKAU BERSAMAKU DI DUNIA INI........ LIWAT HEMBUSAN NAPASKU SERTA DOAKU, KU TITIPKAN CIUM YANG PALING MANIS UNTUK MAMA DI SURGA SANA....... (Untuk mengenang mamaku yang meninggal tanggal 5 Mei 2009 di Ambon) Anakmu Richard Sahetapy yang Kau panggil RIS

SENG ADA MAMA LAI

SU SENG ADA MAMA LAI PAR BIKING COLO - COLO SU SENG ADA MAMA LAI PAR TUANG PAPEDA DI SEMPE SU SENG ADA MAMA LAI PAR ATOR MAKAN DI MEJA MAKAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR CUCI BETA PUNG PAKIAN SU SENG ADA MAMA LAI PAR DENGAR BETA PUNG SUSAH SU SENG ADA MAMA LAI PAR JAGA BETA WAKTU SAKIT MAMAE.... PAR APA LAI BETA PULANG KA RUMAH TUA KALO MAMA SU SENG ADA PAR LIA BETA PAR APALAI BETA DUDU DI MEJA MAKAN KALO MAMA PUNG TAMPA GARAM SU SENG ADA PAR SAPA LAI BETA MAU MANYANYI KALO MAMA SU SENG ADA PAR DENGAR... SIOOO MAMA E.... MAMA SU JAUH DARI BETA DENG BASUDARA MAMA SU TENANG DI TETEMANIS PUNG PANGKO TAPI MAMA PUNG PASANG DENG MAMA PUNG DOA TETAP JADI BINTANG YANG BERSINAR DI BETA PUNG HATI SELAMA HIDOP DI DUNIA. JUST FOR MY LOVE MAMA

Glitter Text
Make your own Glitter Graphics

Yesus Manis