Seorang anak kecil bertanya kepada ibunya, “Ma, kalo makan kenapa sih kita harus berdoa? Apa rasa makanan yang kita doakan dan yang enggak kita doakan itu berbeda?“
Sang ibu tersenyum dan merenungkan sejenak pertanyaan anaknya. “Makanan yang kita doakan dan yang tidak, enggak ada bedanya, nak. Kalo kita berdoa, itu enggak mengubah rasa makanan kita. doa tidak mengubah makanan kita, tetapi mengubah diri kita.”
Yup, ada kalanya ketika kita berdoa, keadaan tetap sama aja. Mungkin kamu pernah mengalaminya. Meski kita udah doa puasa, mantan pacar tetap enggak kembali. Walau kita doa setiap hari, tetapi hutang papa mama belum juga terlunasi. Kita berdoa, namun seakan enggak mengubah keadaan buruk jadi baik. Bahkan malahan terasa jadi lebih buruk.
Esensi terpenting dalam doa adalah komunikasi kita dengan Tuhan. Melalui doa kita menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak Bapa. Doa bisa mengubah keadaan bahkan 180 derajat.
Bukankah begitu banyak kenyataan orang yang mengalami kuasa doanya yang mengubah keadaan mereka secara total.
Namun bukan hanya itu saja. Doa pun bisa mengubah hati kita 180 derajat. Seharusnya semakin sungguh kita berdoa, semakin kita berserah kepada kehendak Tuhan. Semakin kita percaya bahwa Tuhan tahu lebih baik dari pikiran dan kehendak kita. Semakin kita sungguh kita berdoa, semakin kuat kita bisa menghadapi keadaan meski kondisi tetap sama.
Doa mengubah kehidupan orang yang melakukannya. Dengan berdoa kita berserah, bersyukur, bahkan bersukacita atas setiap keadaan yang kita alami.
Mari kita mengalami kehidupan doa yang demikian, yang bukan hanya mengubah keadaan, namun juga diri kita.
“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!”
Roma 12:12
“Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”
Yakobus 5:16b
Tuhan Memberkati Kita Semua
Sang ibu tersenyum dan merenungkan sejenak pertanyaan anaknya. “Makanan yang kita doakan dan yang tidak, enggak ada bedanya, nak. Kalo kita berdoa, itu enggak mengubah rasa makanan kita. doa tidak mengubah makanan kita, tetapi mengubah diri kita.”
Yup, ada kalanya ketika kita berdoa, keadaan tetap sama aja. Mungkin kamu pernah mengalaminya. Meski kita udah doa puasa, mantan pacar tetap enggak kembali. Walau kita doa setiap hari, tetapi hutang papa mama belum juga terlunasi. Kita berdoa, namun seakan enggak mengubah keadaan buruk jadi baik. Bahkan malahan terasa jadi lebih buruk.
Esensi terpenting dalam doa adalah komunikasi kita dengan Tuhan. Melalui doa kita menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak Bapa. Doa bisa mengubah keadaan bahkan 180 derajat.
Bukankah begitu banyak kenyataan orang yang mengalami kuasa doanya yang mengubah keadaan mereka secara total.
Namun bukan hanya itu saja. Doa pun bisa mengubah hati kita 180 derajat. Seharusnya semakin sungguh kita berdoa, semakin kita berserah kepada kehendak Tuhan. Semakin kita percaya bahwa Tuhan tahu lebih baik dari pikiran dan kehendak kita. Semakin kita sungguh kita berdoa, semakin kuat kita bisa menghadapi keadaan meski kondisi tetap sama.
Doa mengubah kehidupan orang yang melakukannya. Dengan berdoa kita berserah, bersyukur, bahkan bersukacita atas setiap keadaan yang kita alami.
Mari kita mengalami kehidupan doa yang demikian, yang bukan hanya mengubah keadaan, namun juga diri kita.
“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!”
Roma 12:12
“Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”
Yakobus 5:16b
Tuhan Memberkati Kita Semua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar